Search
Search
Search

mipa

Membedah Tema Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM, Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) merayakan Dies Natalis ke-69 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” pada tanggal 12 Juli 2024. Acara ini menyoroti pentingnya inovasi dalam keilmuan MIPA untuk mendukung hilirisasi produk-produk teknologi yang dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat dan memajukan bangsa.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku Ketua Dies Natalis FMIPA ke-69, dalam sambutannya menjelaskan maksud tema yang diangkat.

“Tema ini diambil karena FMIPA UGM berkomitmen untuk mengubah hasil riset menjadi produk yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, baik berupa alat, aplikasi, jasa, maupun konsultasi. Kami ingin mengangkat citra FMIPA yang selama ini dianggap kurang populer di Indonesia, dan menunjukkan bahwa keilmuan MIPA sangat penting untuk membangun pondasi keilmuan yang kuat bagi Indonesia Emas 2045,” papar Dr. Wiwit.

Dr. Wiwit menyoroti tantangan internal dan eksternal dalam mengimplementasikan misi hilirisasi. Tantangan internal mencakup mindset civitas akademika yang masih melihat MIPA sebagai ilmu murni sehingga aplikasi dan implementasi belum disorot secara signifikan pengaplikasiannya di masyarakat. FMIPA UGM sedang berupaya mengubah pandangan ini agar civitas akademika semakin terbuka dan mampu berkolaborasi serta bersaing untuk mewujudkan hilirisasi dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Selain itu, terdapat tantangan eksternal terkait dengan pemasaran produk inovasi sehingga penting untuk memahami karakteristik pasar agar produk dapat diterima dan digunakan dalam industri.

Dalam upaya mewujudkan hilirisasi, FMIPA UGM telah membangun infrastruktur riset dan bekerja sama dengan mitra industri. Salah satunya dengan PERTAMINA Hulu Energi melalui program Kolaborasi Riset. FMIPA juga mendirikan Career Center sebagai wadah pengembangan mindset bisnis dan pemasaran bagi produk hasil riset tersebut.

Tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Tema ini mencerminkan visi untuk memperkuat kapasitas teknologi dan riset dalam negeri, mendorong inovasi, serta memfasilitasi pembangunan industri yang berkelanjutan. Selain itu, tema ini juga mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kualitas pendidikan dan riset di FMIPA, mahasiswa dan civitas akademika dapat lebih berperan aktif dalam pembangunan teknologi bangsa. Terakhir, tema ini mendukung SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri untuk mewujudkan hilirisasi teknologi dan inovasi. Besar harapan FMIPA UGM untuk dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa melalui pengembangan dan hilirisasi teknologi berbasis keilmuan MIPA.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69

Dalam rangka memperingati Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan. Pada pembukaan Dies Natalis Jumat, 12 Juli 2024 yang bertepatan di Fakultas MIPA ini memiliki rangkaian kegiatan yaitu Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, senam bersama, sambutan ketua panitia Dies Natalis ke-69, Persembahan Tari Nuswantara, Sambutan Dekan Fakultas MIPA UGM, Pemotongan Tumpeng, Doa Bersama, Sarapan, Pembagian Doorprize, dan Penutup Dies Natalis FMIPA UGM ke-69.

Tema pada Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mengangkat ‘Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia’. Pada pembukaan acara ini ditandai dengan pengibaran bendera Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 menggunakan drone karya mahasiswa Fakultas MIPA UGM. Hasil inovasi ini menghasilkan Drone UAV yang dinamai Aurelia UGM, drone ini hasil kerjasama dengan riset inovasi dan riset teknologi Pertamina yang didalamnya terdapat sensor magnetik untuk pemetaan medan magnetik di permukaan bumi dalam eksplorasi minyak maupun panas bumi. Tidak hanya itu, acara ini juga diisi dengan kegiatan senam pagi dan Pos Pembinaan Kesehatan Terpadu (POSBINDU) yang diramaikan oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

“Dalam rangka sebagai pengantar pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, tema yang diangkat hampir mirip dengan tema tahun sebelumnya. Pada 2 hari yang lalu saya mengikuti kegiatan kunjungan manajemen, manajer eksplorasi dari Kepulauan Bangka tempatnya memang sangat jauh tapi sangat indah. Di sana, mencoba untuk menerapkan satu inovasi yang baru yaitu memanfaatkan sinyal dari aktivitas di permukaan bumi untuk bisa tau memotret didalam bumi,” papar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Selain itu Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. juga memperkenalkan soal immersion program yang merupakan sebuah kegiatan untuk memperkenalkan suasana akademik di Fakultas MIPA UGM kepada pelajar sekolah. Program ini bekerja sama juga dengan Taiwan Center  dengan memberikan kesempatan kepada pelajar sekolah seperti seolah-olah menjadi mahasiswa.

Selain itu, Dekan Fakultas MIPA UGM memaparkan terkait keinginan memulai karya-karya inovasi mencapai jurnal internasional, dari publikasi menjadi hilirisasi.

“Walaupun produk kita harganya satu per tiga dari produk internasional, namun untuk saat ini berencana unutk memulai produk hilirisasi melalui program hilirisasi jalur industri. Scaling up dari laboratorium menjadi pre-mass production dengan mendirikan Spin Off Company. Fungsi dari perusahaan Spin Off ini sebagai akselerator dan inkubator. Saat ini Fakultas MIPA sudah mendapatkan support dari lima investor. Sehingga Fakultas MIPA akan fokus pada riset-riset, dan perusahaan Spin Off ini sudah berdiri dan tinggal dijalani dan akan dikembangkan menjadi bisnis yang tepat,” terang Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Acara ini dibuka oleh Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dan Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si, dengan pengibaran bendera menggunakan drone hasil inovasi mahasiswa untuk eksplorasi sumber daya. FMIPA juga mendirikan Spin Off Company untuk mendukung hilirisasi produk dengan dukungan 5 investor. Implementasi SDGs yang dirasakan dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mencangkup SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan mendirikan Spin Off Company untuk menunjang fasilitas di FMIPA UGM, SDGs poin 7 yaitu energi terjangkau dan energi alternatif, SDGs poin 9 yaitu inovasi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM menciptakan ‘Drone UAV’, SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dari inovasi ‘Drone UAV’ yang bisa dirasakan kegunaanya, dan SDGs poin 17 yaitu mendorong inovasi dan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Edito: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tingkatkan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Dasar, Mahasiswa FMIPA UGM Manfaatkan Limbah Kayu

Kemampuan memahami Matematika merupakan salah satu kemampuan yang penting dan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak siswa Indonesia terutama di jenjang sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam memahami Matematika. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 2 Terong yang memperoleh nilai masih cukup rendah pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) Matematika.

“Berdasarkan hasil survei, kami menemukan salah satu penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap Matematika di SD Negeri 2 Terong adalah karena media pembelajaran yang kurang menarik dan monoton,” ungkap Tiara Fatihah Kusumaningtyas selaku ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Mathematics Arithmetic (Mathric).

Selain itu, dirinya juga menemukan potensi limbah serbuk kayu di sekitar SD Negeri 2 Terong yang belum termanfaatkan pada bidang pendidikan. Oleh karena itu, Tiara dan timnya merancang Mathric sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika.

Tim PKM-PM yang beranggotakan Hanum Sekar, Iin Nauli Rahmawati, Lailatun Nasikhah, dan Pelangi Jingga Putria Risna Maulana merancang program Mathric sedemikian rupa agar dapat mengatasi permasalahan di SD Negeri 2 Terong. Titik berat program ini ada pada pembuatan alat peraga, praktik pembelajaran, dan training of trainer.

Pada pembuatan alat peraga yang memanfaatkan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama, para siswa turut dilibatkan. Setelah alat peraga selesai dibuat, para siswa diberi praktik pembelajaran dengan misi-misi yang menarik. Di lain sisi, training of trainer bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di SD Negeri 2 Terong dalam pembuatan animation learning video agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.

Pengabdian Tim PKM-PM Mathric pada SD Negeri 2 Terong menunjukkan implementasi dari SDGs poin 4 dan 17, yaitu Pendidikan Berkualitas dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hal ini terlihat dari usaha peningkatan kualitas pendidikan dasar di SD Negeri 2 Terong sebagai mitra.

Selanjutnya, penggunaan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama pembuatan alat peraga menunjukkan wujud nyata dari SDGs poin 12 dan 15, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta Ekosistem Daratan. Dengan adanya pengelolaan limbah berupa serbuk kayu, beban terhadap hutan dapat berkurang sehingga perlindungan lingkungan dapat direalisasikan. Harapannya, inovasi dari Tim PKM-PM Mathric dapat meningkatkan pemahaman Matematika di SD Negeri 2 Terong dan dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika dengan memanfaatkan limbah yang ada.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Tim PKM-PM Mathric
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM dan BRIN Resmikan Kolaborasi Riset Terkait Deteksi dan Terapi Kanker

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upaya kolaborasi riset dan inovasi pengembangan produk peptida dan radiofarmaka sebagai alat diagnosis dan terapi kanker. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dan Isti Daruwati selaku Ketua Tim riset dari Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodosimetri  BRIN, di Ruang Sidang FMIPA UGM pada Kamis (11/7).

“Ini merupakan kesempatan yang membahagiakan karena BRIN datang ke tempat yang tepat untuk menjalin kerja sama dengan FMIPA UGM,” ujar Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan yang diberikan.

Dalam kolaborasi ini, FMIPA UGM akan berfokus pada eksplorasi peptida dari venom ular tanah sebagai kandidat potensial radiofarmaka. Di sisi lain, BRIN sebagai lembaga riset berperan dalam hilirisasi produk menjadi radiofarmaka untuk diaplikasikan di bidang kedokteran. Lebih lanjut, Isti Daruwati memaparkan bahwa penelitian ini nantinya akan menghasilkan produk peptida maupun radiofarmaka yang dapat digunakan sebagai alat diagnosis yang akurat dan terapi yang efektif, khususnya untuk penyakit kanker.

Kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM dengan mitra tersebut menciptakan peluang riset yang menjadi solusi inovatif dalam dunia medis. Hal ini turut menjadi cerminan dari SDGs di poin 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui pengembangan inovasi biomedis, poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dalam aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi, poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan kualitas peneliti di bidang ilmu pengetahuan alam, dan poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam mendorong inovasi dan kemitraan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga riset.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inisiasi Program Belajar dan Kerja Sama Aligarh Muslim University India dengan Departemen Matematika FMIPA UGM

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Karamanoğlu Mehmetbey University pada Kamis, 11 Juli 2024. Dalam pertemuan, dilaksanakan diskusi mengenai pengembangan kerja sama akademis melalui program Erasmus. Diskusi ini disambut hangat oleh Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA UGM.

Tujuan utama dari diskusi ini adalah untuk memfasilitasi mobilitas mahasiswa dan pegawai antara kedua negara, serta memperkuat hubungan akademis dan penelitian. Pada rencana kolaborasi kali ini pihak Karamanoğlu Mehmetbey University dan Aligarh Muslim University mengajukan kolaborasi bersama FMIPA UGM berupa program Erasmus yang biasanya dibuat antar negara Eropa. Program ini kemungkinan akan dilakukan pertukaran mahasiswa dan pegawai, dengan target awal 10 hingga 12 mahasiswa setiap tahunnya.

“Program ini biasanya dibuat antara negara-negara Eropa. Tetapi, ada satu perubahan besar yang diinginkan yaitu memperluas jangkauan program ini ke negara-negara non-Eropa,” ujar Prof. Dr. Cihat Abdioğlu selaku perwakilan dari Karamanoğlu Mehmetbey University, pada pertemuan offline, Kamis (11/7).

Pada pertemuan pertama ini dihadiri oleh Prof. Dr. Shakir Ali dari Aligarh Muslim University, India beserta 3 rekan mahasiswa dari Karamanoğlu Mehmetbey University dan 3 rekan dari departemen Matematika. Diskusi ini juga menyoroti peluang untuk memperkaya pengalaman budaya dan akademis bagi mahasiswa. Mahasiswa dan pegawai yang berpartisipasi dalam program ini akan diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan budaya seperti museum-museum terkenal di Turki. Hal ini akan memberikan mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya dan sejarah negara tuan rumah.

Diskusi selanjutnya akan berupa pengenalan lingkungan MIPA oleh perwakilan dari staf departemen Matematika. Selain itu, akan dilaksanakan pula program belajar Algebra Guest Lecture Series #2 bersama ahlinya dengan menghadirkan topik pertama Derivations and Invariance Property in Rings dan topik kedua Error Correcting Codes and Its Applications in DNA Codes. Diskusi program kolaborasi ini merupakan implementasi Fakultas MIPA terhadap SDGs dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dengan memberikan fasilitas serta dukungan untuk pendidikan yang berkelanjutan seperti nilai pada SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Guru Besar Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Prof. Retantyo Wardoyo Meninggal Dunia

Duka mendalam dirasakan keluarga besar Fakultas MIPA UGM atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya, Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D. Almarhum meninggal pada hari Kamis, 11 Juli 2024 dan dimakamkan di Pemakaman Sawitsari, Sleman, Yogyakarta.

Pada upacara pelepasan dan penghormatan terakir Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mewakili Keluarga Besar Fakultas MIPA menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dengan menceritakan riwayat hidup dan ketekunan almarhum selama menjabat sebagai civitas akademik di Fakultas MIPA UGM.

“Beliau meniti karir mulai dari tenaga pengajar pada tahun 1983 kemudian asisten ahli pada tahun 1991. Beliau menjadi lektor pada tahun 1998 dan lektor kepala di tahun 2003. Kemudian, menjadi guru besar pada tahun 2023. Sebelum wafat beliau menjabat sebagai Kepala Laboratorium Algoritma dan Komputasi di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Fakultas MIPA UGM,” kata Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. pada upacara pelepasan dan penghormatan terakhir di Balairung UGM, Kamis (11/7).

Pada akhir sambutan, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku dekan dari Fakultas MIPA menyampaikan terima kasih kepada almarhum Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D. yang telah menjadi sosok dengan dedikasi tinggi melalui banyak bimbingan untuk mahasiswa. Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D. merupakan sosok pengajar yang sangat detail karena almarhum berharap mahasiswa yang diajarnya bisa paham betul dengan apa yang beliau ajarkan.

Selain itu, curahan duka mendalam juga dirasakan oleh keluarga inti dari Almarhum Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D. pada upacara pelepasan dan penghormatan terakhir di Balairung.

“Beliau seperti dosen pembimbing bagi saya, dosen pembimbing dalam kehidupan. Beliau sangat legowo, Insya Allah kami putra-putrinya akan sangat ikhlas dan legowo juga melepaskan bapak,” ujar Didik selaku anak laki-laki dari almarhum, pada upacara pelepasan dan penghormatan terakhir di Balairung UGM, Kamis (11/7).

Dedikasi yang almarhum berikan mengenai pengajaran dan penelitian kepada Fakultas MIPA sangatlah banyak, sehingga luka sangat dalam bisa dirasakan di tempat pelepasan dan penghormatan terakhirnya. Dalam hal ini, Prof. Retyanto menjadi sosok isnpirasi dan penuh dedikai terhadap pendidikan sehingga menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pengajaran dan penelitian yang dilakukan hingga akhir hayatnya.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

UNJ dan FMIPA UGM Berkolaborasi dalam Kunjungan Banding Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Universitas

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kunjungan banding ke FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tanggal 10 Juli 2024 untuk mengevaluasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dr. Irwanto, S.Pd., M.Pd., selaku dosen dari UNJ menyatakan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menilai sejauh mana program penjaminan mutu yang sudah dijalankan oleh UNJ dan sebagai sarana studi banding dari implementasi penjabaran mutu yang telah dilakukan di FMIPA UGM.

Prof. Mitrayana selaku dosen FMIPA UGM memaparkan bahwa sistem penjaminan mutu yang baik harus diakui melalui akreditasi formal.

“Mutu yang baik tanpa akreditasi formal tidak akan diakui karena kita hidup dalam unsur keformalan untuk penagkuan mutu pendidikan,” tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa UGM telah menerapkan sistem audit mutu internal (AMI) yang terintegrasi secara online untuk evaluasi dan peningkatan mutu.

Dalam diskusi, Dr. Irwanto menyampaikan tantangan yang dihadapi UNJ dalam mengelola alumni dan respon mereka terhadap tracer study.

“Kesulitan terbesar kami adalah menghandle dan menjalin hubungan dengan alumni, meskipun sudah mencoba memberikan gift,” ujar Dr. Irwanto. Menanggapi hal ini, Prof. Mitrayana menjelaskan pentingnya peran wakil dekan bidang alumni dalam melakukan tracer study dan menjaga hubungan baik dengan alumni melalui berbagai kegiatan seperti reuni dan family gathering.

Kegiatan ini berkaitan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk seluruh kalangan masyarakat. Dengan adanya evaluasi dan peningkatan sistem penjaminan mutu, diharapkan kualitas pendidikan di kedua universitas dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi mahasiswa serta alumni. Selain itu, kolaborasi ini juga mendukung SDGs nomor 17, yaitu memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan. Melalui kerjasama antara UNJ dan UGM, kedua institusi dapat saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam implementasi sistem penjaminan mutu, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan pengakuan mutu secara internasional.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kedua universitas dapat saling belajar dan meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu internal mereka, sehingga dapat memberikan pendidikan yang lebih baik dan diakui secara nasional maupun internasional.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kisah Kharisma Mahasiswa FMIPA UGM, Anak ART yang Pantang Menyerah dalam Menggapai Impian

Tidak jarang keterbatasan ekonomi menjadi kendala tersendiri dalam menempuh pendidikan. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Kharisma Jayanti Putri, mahasiswa baru Program Studi S1 Kimia UGM, yang pantang menyerah dalam menggapai impian.

“Saya tidak mau membebani Ibu saya,” ungkap Kharisma, anak bungsu dari pasangan alm. Jaswadi dan Asyati (50).

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Kharisma, sang ibu, dan sang kakak, menggantungkan harapan pada pekerjaan ibunya sebagai asisten rumah tangga. Pendapatan per bulan yang hanya berkisar di angka Rp900.000,00 harus diatur sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga selama sebulan.

Namun, Kharisma tidak serta-merta berpasrah pada keadaan yang ada. Ia sadar bahwa ia harus berjuang lebih. Oleh karena itu, sejak kelas 12, Kharisma sudah mulai mencari berbagai informasi beasiswa untuk berkuliah. Apabila Kharisma memenuhi persyaratan suatu beasiswa, maka ia akan mencoba untuk mendaftar. Hingga saat ini, ia masih berjuang dengan mendaftar berbagai beasiswa, baik beasiswa biaya pendidikan, beasiswa uang saku, maupun beasiswa tempat tinggal. Ia sangat berharap dapat lolos beasiswa agar kebutuhannya selama berkuliah dapat terpenuhi tanpa harus membebani ibunya.

Selama duduk di bangku SMA, Kharisma merupakan pribadi yang aktif dan gemar berorganisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Palang Merah Remaja (PMR) SMA Negeri 2 Pati, Bendahara Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 2 Pati, Sekretaris Forum Remaja Palang Merah Indonesia Kabupaten Pati, dan Koordinator Divisi Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif Forum OSIS Kabupaten Pati.

Kharisma juga mengungkapkan bahwa ia ingin melanjutkan kiprahnya di dunia organisasi selama berkuliah nanti dengan tetap memperhatikan indeks prestasinya agar tidak memengaruhi beasiswa. Selain perencanaan selama berkuliah, Kharisma juga mengaku sudah memiliki perencanaan setelah lulus dari Kimia UGM. Ia memaparkan bahwa ia ingin menjadi analis laboratorium.

Kisah perjuangan Kharisma menunjukkan bahwa kesempatan untuk menempuh pendidikan masih terbuka lebar bagi siapapun asalkan mau berusaha dan tidak patah semangat dengan kendala yang ditemui. Hal ini menunjukkan wujud nyata dari SDGs poin 10, yaitu Berkurangnya Kesenjangan karena dapat dilihat bahwa faktor sosial ekonomi tidak memengaruhi kesempatan dalam meraih pendidikan. Selain itu, kisah Kharisma juga menunjukkan implementasi dari SDGs poin 5, yaitu Kesetaraan Gender karena didapatnya kesetaraan akses dan kesetaraan kesempatan tanpa memandang gender. Harapannya, kisah Kharisma mampu memotivasi banyak orang untuk terus memperjuangkan mimpinya tanpa takut dengan kendala yang dimiliki.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Kharisma Jayanti Putri
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Membedah Tema Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM, Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) merayakan Dies Natalis ke-69 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” pada tanggal 12 Juli 2024. Acara ini menyoroti pentingnya inovasi dalam keilmuan MIPA untuk mendukung hilirisasi produk-produk teknologi yang dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat dan memajukan bangsa.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku Ketua Dies Natalis FMIPA ke-69, dalam sambutannya menjelaskan maksud tema yang diangkat.

“Tema ini diambil karena FMIPA UGM berkomitmen untuk mengubah hasil riset menjadi produk yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, baik berupa alat, aplikasi, jasa, maupun konsultasi. Kami ingin mengangkat citra FMIPA yang selama ini dianggap kurang populer di Indonesia, dan menunjukkan bahwa keilmuan MIPA sangat penting untuk membangun pondasi keilmuan yang kuat bagi Indonesia Emas 2045,” papar Dr. Wiwit.

Dr. Wiwit menyoroti tantangan internal dan eksternal dalam mengimplementasikan misi hilirisasi. Tantangan internal mencakup mindset civitas akademika yang masih melihat MIPA sebagai ilmu murni sehingga aplikasi dan implementasi belum disorot secara signifikan pengaplikasiannya di masyarakat. FMIPA UGM sedang berupaya mengubah pandangan ini agar civitas akademika semakin terbuka dan mampu berkolaborasi serta bersaing untuk mewujudkan hilirisasi dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Selain itu, terdapat tantangan eksternal terkait dengan pemasaran produk inovasi sehingga penting untuk memahami karakteristik pasar agar produk dapat diterima dan digunakan dalam industri.

Dalam upaya mewujudkan hilirisasi, FMIPA UGM telah membangun infrastruktur riset dan bekerja sama dengan mitra industri. Salah satunya dengan PERTAMINA Hulu Energi melalui program Kolaborasi Riset. FMIPA juga mendirikan Career Center sebagai wadah pengembangan mindset bisnis dan pemasaran bagi produk hasil riset tersebut.

Tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Tema ini mencerminkan visi untuk memperkuat kapasitas teknologi dan riset dalam negeri, mendorong inovasi, serta memfasilitasi pembangunan industri yang berkelanjutan. Selain itu, tema ini juga mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kualitas pendidikan dan riset di FMIPA, mahasiswa dan civitas akademika dapat lebih berperan aktif dalam pembangunan teknologi bangsa. Terakhir, tema ini mendukung SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri untuk mewujudkan hilirisasi teknologi dan inovasi. Besar harapan FMIPA UGM untuk dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa melalui pengembangan dan hilirisasi teknologi berbasis keilmuan MIPA.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69

Dalam rangka memperingati Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan. Pada pembukaan Dies Natalis Jumat, 12 Juli 2024 yang bertepatan di Fakultas MIPA ini memiliki rangkaian kegiatan yaitu Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, senam bersama, sambutan ketua panitia Dies Natalis ke-69, Persembahan Tari Nuswantara, Sambutan Dekan Fakultas MIPA UGM, Pemotongan Tumpeng, Doa Bersama, Sarapan, Pembagian Doorprize, dan Penutup Dies Natalis FMIPA UGM ke-69.

Tema pada Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mengangkat ‘Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia’. Pada pembukaan acara ini ditandai dengan pengibaran bendera Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 menggunakan drone karya mahasiswa Fakultas MIPA UGM. Hasil inovasi ini menghasilkan Drone UAV yang dinamai Aurelia UGM, drone ini hasil kerjasama dengan riset inovasi dan riset teknologi Pertamina yang didalamnya terdapat sensor magnetik untuk pemetaan medan magnetik di permukaan bumi dalam eksplorasi minyak maupun panas bumi. Tidak hanya itu, acara ini juga diisi dengan kegiatan senam pagi dan Pos Pembinaan Kesehatan Terpadu (POSBINDU) yang diramaikan oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

“Dalam rangka sebagai pengantar pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, tema yang diangkat hampir mirip dengan tema tahun sebelumnya. Pada 2 hari yang lalu saya mengikuti kegiatan kunjungan manajemen, manajer eksplorasi dari Kepulauan Bangka tempatnya memang sangat jauh tapi sangat indah. Di sana, mencoba untuk menerapkan satu inovasi yang baru yaitu memanfaatkan sinyal dari aktivitas di permukaan bumi untuk bisa tau memotret didalam bumi,” papar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Selain itu Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. juga memperkenalkan soal immersion program yang merupakan sebuah kegiatan untuk memperkenalkan suasana akademik di Fakultas MIPA UGM kepada pelajar sekolah. Program ini bekerja sama juga dengan Taiwan Center  dengan memberikan kesempatan kepada pelajar sekolah seperti seolah-olah menjadi mahasiswa.

Selain itu, Dekan Fakultas MIPA UGM memaparkan terkait keinginan memulai karya-karya inovasi mencapai jurnal internasional, dari publikasi menjadi hilirisasi.

“Walaupun produk kita harganya satu per tiga dari produk internasional, namun untuk saat ini berencana unutk memulai produk hilirisasi melalui program hilirisasi jalur industri. Scaling up dari laboratorium menjadi pre-mass production dengan mendirikan Spin Off Company. Fungsi dari perusahaan Spin Off ini sebagai akselerator dan inkubator. Saat ini Fakultas MIPA sudah mendapatkan support dari lima investor. Sehingga Fakultas MIPA akan fokus pada riset-riset, dan perusahaan Spin Off ini sudah berdiri dan tinggal dijalani dan akan dikembangkan menjadi bisnis yang tepat,” terang Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Acara ini dibuka oleh Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dan Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si, dengan pengibaran bendera menggunakan drone hasil inovasi mahasiswa untuk eksplorasi sumber daya. FMIPA juga mendirikan Spin Off Company untuk mendukung hilirisasi produk dengan dukungan 5 investor. Implementasi SDGs yang dirasakan dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mencangkup SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan mendirikan Spin Off Company untuk menunjang fasilitas di FMIPA UGM, SDGs poin 7 yaitu energi terjangkau dan energi alternatif, SDGs poin 9 yaitu inovasi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM menciptakan ‘Drone UAV’, SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dari inovasi ‘Drone UAV’ yang bisa dirasakan kegunaanya, dan SDGs poin 17 yaitu mendorong inovasi dan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Edito: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tingkatkan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Dasar, Mahasiswa FMIPA UGM Manfaatkan Limbah Kayu

Kemampuan memahami Matematika merupakan salah satu kemampuan yang penting dan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak siswa Indonesia terutama di jenjang sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam memahami Matematika. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 2 Terong yang memperoleh nilai masih cukup rendah pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) Matematika.

“Berdasarkan hasil survei, kami menemukan salah satu penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap Matematika di SD Negeri 2 Terong adalah karena media pembelajaran yang kurang menarik dan monoton,” ungkap Tiara Fatihah Kusumaningtyas selaku ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Mathematics Arithmetic (Mathric).

Selain itu, dirinya juga menemukan potensi limbah serbuk kayu di sekitar SD Negeri 2 Terong yang belum termanfaatkan pada bidang pendidikan. Oleh karena itu, Tiara dan timnya merancang Mathric sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika.

Tim PKM-PM yang beranggotakan Hanum Sekar, Iin Nauli Rahmawati, Lailatun Nasikhah, dan Pelangi Jingga Putria Risna Maulana merancang program Mathric sedemikian rupa agar dapat mengatasi permasalahan di SD Negeri 2 Terong. Titik berat program ini ada pada pembuatan alat peraga, praktik pembelajaran, dan training of trainer.

Pada pembuatan alat peraga yang memanfaatkan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama, para siswa turut dilibatkan. Setelah alat peraga selesai dibuat, para siswa diberi praktik pembelajaran dengan misi-misi yang menarik. Di lain sisi, training of trainer bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di SD Negeri 2 Terong dalam pembuatan animation learning video agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.

Pengabdian Tim PKM-PM Mathric pada SD Negeri 2 Terong menunjukkan implementasi dari SDGs poin 4 dan 17, yaitu Pendidikan Berkualitas dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hal ini terlihat dari usaha peningkatan kualitas pendidikan dasar di SD Negeri 2 Terong sebagai mitra.

Selanjutnya, penggunaan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama pembuatan alat peraga menunjukkan wujud nyata dari SDGs poin 12 dan 15, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta Ekosistem Daratan. Dengan adanya pengelolaan limbah berupa serbuk kayu, beban terhadap hutan dapat berkurang sehingga perlindungan lingkungan dapat direalisasikan. Harapannya, inovasi dari Tim PKM-PM Mathric dapat meningkatkan pemahaman Matematika di SD Negeri 2 Terong dan dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika dengan memanfaatkan limbah yang ada.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Tim PKM-PM Mathric
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM dan BRIN Resmikan Kolaborasi Riset Terkait Deteksi dan Terapi Kanker

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upaya kolaborasi riset dan inovasi pengembangan produk peptida dan radiofarmaka sebagai alat diagnosis dan terapi kanker. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dan Isti Daruwati selaku Ketua Tim riset dari Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodosimetri  BRIN, di Ruang Sidang FMIPA UGM pada Kamis (11/7).

“Ini merupakan kesempatan yang membahagiakan karena BRIN datang ke tempat yang tepat untuk menjalin kerja sama dengan FMIPA UGM,” ujar Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan yang diberikan.

Dalam kolaborasi ini, FMIPA UGM akan berfokus pada eksplorasi peptida dari venom ular tanah sebagai kandidat potensial radiofarmaka. Di sisi lain, BRIN sebagai lembaga riset berperan dalam hilirisasi produk menjadi radiofarmaka untuk diaplikasikan di bidang kedokteran. Lebih lanjut, Isti Daruwati memaparkan bahwa penelitian ini nantinya akan menghasilkan produk peptida maupun radiofarmaka yang dapat digunakan sebagai alat diagnosis yang akurat dan terapi yang efektif, khususnya untuk penyakit kanker.

Kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM dengan mitra tersebut menciptakan peluang riset yang menjadi solusi inovatif dalam dunia medis. Hal ini turut menjadi cerminan dari SDGs di poin 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui pengembangan inovasi biomedis, poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dalam aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi, poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan kualitas peneliti di bidang ilmu pengetahuan alam, dan poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam mendorong inovasi dan kemitraan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga riset.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inisiasi Program Belajar dan Kerja Sama Aligarh Muslim University India dengan Departemen Matematika FMIPA UGM

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Karamanoğlu Mehmetbey University pada Kamis, 11 Juli 2024. Dalam pertemuan, dilaksanakan diskusi mengenai pengembangan kerja sama akademis melalui program Erasmus. Diskusi ini disambut hangat oleh Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA UGM.

Tujuan utama dari diskusi ini adalah untuk memfasilitasi mobilitas mahasiswa dan pegawai antara kedua negara, serta memperkuat hubungan akademis dan penelitian. Pada rencana kolaborasi kali ini pihak Karamanoğlu Mehmetbey University dan Aligarh Muslim University mengajukan kolaborasi bersama FMIPA UGM berupa program Erasmus yang biasanya dibuat antar negara Eropa. Program ini kemungkinan akan dilakukan pertukaran mahasiswa dan pegawai, dengan target awal 10 hingga 12 mahasiswa setiap tahunnya.

“Program ini biasanya dibuat antara negara-negara Eropa. Tetapi, ada satu perubahan besar yang diinginkan yaitu memperluas jangkauan program ini ke negara-negara non-Eropa,” ujar Prof. Dr. Cihat Abdioğlu selaku perwakilan dari Karamanoğlu Mehmetbey University, pada pertemuan offline, Kamis (11/7).

Pada pertemuan pertama ini dihadiri oleh Prof. Dr. Shakir Ali dari Aligarh Muslim University, India beserta 3 rekan mahasiswa dari Karamanoğlu Mehmetbey University dan 3 rekan dari departemen Matematika. Diskusi ini juga menyoroti peluang untuk memperkaya pengalaman budaya dan akademis bagi mahasiswa. Mahasiswa dan pegawai yang berpartisipasi dalam program ini akan diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan budaya seperti museum-museum terkenal di Turki. Hal ini akan memberikan mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya dan sejarah negara tuan rumah.

Diskusi selanjutnya akan berupa pengenalan lingkungan MIPA oleh perwakilan dari staf departemen Matematika. Selain itu, akan dilaksanakan pula program belajar Algebra Guest Lecture Series #2 bersama ahlinya dengan menghadirkan topik pertama Derivations and Invariance Property in Rings dan topik kedua Error Correcting Codes and Its Applications in DNA Codes. Diskusi program kolaborasi ini merupakan implementasi Fakultas MIPA terhadap SDGs dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dengan memberikan fasilitas serta dukungan untuk pendidikan yang berkelanjutan seperti nilai pada SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Guru Besar Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Prof. Retantyo Wardoyo Meninggal Dunia

Duka mendalam dirasakan keluarga besar Fakultas MIPA UGM atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya, Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D. Almarhum meninggal pada hari Kamis, 11 Juli 2024 dan dimakamkan di Pemakaman Sawitsari, Sleman, Yogyakarta.

Pada upacara pelepasan dan penghormatan terakir Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mewakili Keluarga Besar Fakultas MIPA menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dengan menceritakan riwayat hidup dan ketekunan almarhum selama menjabat sebagai civitas akademik di Fakultas MIPA UGM.

“Beliau meniti karir mulai dari tenaga pengajar pada tahun 1983 kemudian asisten ahli pada tahun 1991. Beliau menjadi lektor pada tahun 1998 dan lektor kepala di tahun 2003. Kemudian, menjadi guru besar pada tahun 2023. Sebelum wafat beliau menjabat sebagai Kepala Laboratorium Algoritma dan Komputasi di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Fakultas MIPA UGM,” kata Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. pada upacara pelepasan dan penghormatan terakhir di Balairung UGM, Kamis (11/7).

Pada akhir sambutan, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku dekan dari Fakultas MIPA menyampaikan terima kasih kepada almarhum Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D. yang telah menjadi sosok dengan dedikasi tinggi melalui banyak bimbingan untuk mahasiswa. Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D. merupakan sosok pengajar yang sangat detail karena almarhum berharap mahasiswa yang diajarnya bisa paham betul dengan apa yang beliau ajarkan.

Selain itu, curahan duka mendalam juga dirasakan oleh keluarga inti dari Almarhum Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D. pada upacara pelepasan dan penghormatan terakhir di Balairung.

“Beliau seperti dosen pembimbing bagi saya, dosen pembimbing dalam kehidupan. Beliau sangat legowo, Insya Allah kami putra-putrinya akan sangat ikhlas dan legowo juga melepaskan bapak,” ujar Didik selaku anak laki-laki dari almarhum, pada upacara pelepasan dan penghormatan terakhir di Balairung UGM, Kamis (11/7).

Dedikasi yang almarhum berikan mengenai pengajaran dan penelitian kepada Fakultas MIPA sangatlah banyak, sehingga luka sangat dalam bisa dirasakan di tempat pelepasan dan penghormatan terakhirnya. Dalam hal ini, Prof. Retyanto menjadi sosok isnpirasi dan penuh dedikai terhadap pendidikan sehingga menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pengajaran dan penelitian yang dilakukan hingga akhir hayatnya.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

UNJ dan FMIPA UGM Berkolaborasi dalam Kunjungan Banding Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Universitas

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kunjungan banding ke FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tanggal 10 Juli 2024 untuk mengevaluasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dr. Irwanto, S.Pd., M.Pd., selaku dosen dari UNJ menyatakan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menilai sejauh mana program penjaminan mutu yang sudah dijalankan oleh UNJ dan sebagai sarana studi banding dari implementasi penjabaran mutu yang telah dilakukan di FMIPA UGM.

Prof. Mitrayana selaku dosen FMIPA UGM memaparkan bahwa sistem penjaminan mutu yang baik harus diakui melalui akreditasi formal.

“Mutu yang baik tanpa akreditasi formal tidak akan diakui karena kita hidup dalam unsur keformalan untuk penagkuan mutu pendidikan,” tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa UGM telah menerapkan sistem audit mutu internal (AMI) yang terintegrasi secara online untuk evaluasi dan peningkatan mutu.

Dalam diskusi, Dr. Irwanto menyampaikan tantangan yang dihadapi UNJ dalam mengelola alumni dan respon mereka terhadap tracer study.

“Kesulitan terbesar kami adalah menghandle dan menjalin hubungan dengan alumni, meskipun sudah mencoba memberikan gift,” ujar Dr. Irwanto. Menanggapi hal ini, Prof. Mitrayana menjelaskan pentingnya peran wakil dekan bidang alumni dalam melakukan tracer study dan menjaga hubungan baik dengan alumni melalui berbagai kegiatan seperti reuni dan family gathering.

Kegiatan ini berkaitan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk seluruh kalangan masyarakat. Dengan adanya evaluasi dan peningkatan sistem penjaminan mutu, diharapkan kualitas pendidikan di kedua universitas dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi mahasiswa serta alumni. Selain itu, kolaborasi ini juga mendukung SDGs nomor 17, yaitu memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan. Melalui kerjasama antara UNJ dan UGM, kedua institusi dapat saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam implementasi sistem penjaminan mutu, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan pengakuan mutu secara internasional.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kedua universitas dapat saling belajar dan meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu internal mereka, sehingga dapat memberikan pendidikan yang lebih baik dan diakui secara nasional maupun internasional.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kisah Kharisma Mahasiswa FMIPA UGM, Anak ART yang Pantang Menyerah dalam Menggapai Impian

Tidak jarang keterbatasan ekonomi menjadi kendala tersendiri dalam menempuh pendidikan. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Kharisma Jayanti Putri, mahasiswa baru Program Studi S1 Kimia UGM, yang pantang menyerah dalam menggapai impian.

“Saya tidak mau membebani Ibu saya,” ungkap Kharisma, anak bungsu dari pasangan alm. Jaswadi dan Asyati (50).

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Kharisma, sang ibu, dan sang kakak, menggantungkan harapan pada pekerjaan ibunya sebagai asisten rumah tangga. Pendapatan per bulan yang hanya berkisar di angka Rp900.000,00 harus diatur sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga selama sebulan.

Namun, Kharisma tidak serta-merta berpasrah pada keadaan yang ada. Ia sadar bahwa ia harus berjuang lebih. Oleh karena itu, sejak kelas 12, Kharisma sudah mulai mencari berbagai informasi beasiswa untuk berkuliah. Apabila Kharisma memenuhi persyaratan suatu beasiswa, maka ia akan mencoba untuk mendaftar. Hingga saat ini, ia masih berjuang dengan mendaftar berbagai beasiswa, baik beasiswa biaya pendidikan, beasiswa uang saku, maupun beasiswa tempat tinggal. Ia sangat berharap dapat lolos beasiswa agar kebutuhannya selama berkuliah dapat terpenuhi tanpa harus membebani ibunya.

Selama duduk di bangku SMA, Kharisma merupakan pribadi yang aktif dan gemar berorganisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Palang Merah Remaja (PMR) SMA Negeri 2 Pati, Bendahara Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 2 Pati, Sekretaris Forum Remaja Palang Merah Indonesia Kabupaten Pati, dan Koordinator Divisi Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif Forum OSIS Kabupaten Pati.

Kharisma juga mengungkapkan bahwa ia ingin melanjutkan kiprahnya di dunia organisasi selama berkuliah nanti dengan tetap memperhatikan indeks prestasinya agar tidak memengaruhi beasiswa. Selain perencanaan selama berkuliah, Kharisma juga mengaku sudah memiliki perencanaan setelah lulus dari Kimia UGM. Ia memaparkan bahwa ia ingin menjadi analis laboratorium.

Kisah perjuangan Kharisma menunjukkan bahwa kesempatan untuk menempuh pendidikan masih terbuka lebar bagi siapapun asalkan mau berusaha dan tidak patah semangat dengan kendala yang ditemui. Hal ini menunjukkan wujud nyata dari SDGs poin 10, yaitu Berkurangnya Kesenjangan karena dapat dilihat bahwa faktor sosial ekonomi tidak memengaruhi kesempatan dalam meraih pendidikan. Selain itu, kisah Kharisma juga menunjukkan implementasi dari SDGs poin 5, yaitu Kesetaraan Gender karena didapatnya kesetaraan akses dan kesetaraan kesempatan tanpa memandang gender. Harapannya, kisah Kharisma mampu memotivasi banyak orang untuk terus memperjuangkan mimpinya tanpa takut dengan kendala yang dimiliki.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Kharisma Jayanti Putri
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate