Search
Search
Search

mipa

FMIPA UGM Kembali Beri Bantuan Dana KKN untuk Mahasiswa: Dukung Pengabdian Pada Masyarakat

Sebanyak 16 tim KKN FMIPA UGM telah lolos mendapatkan bantuan dana pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari FMIPA UGM. Bantuan dapat diperoleh melalui proposal yang diajukan dalam waktu 1 bulan sebelum kegiatan hingga saat pelaksanaan kegiatan di minggu pertama KKN. Proposal dapat diajukan oleh tim KKN yang beranggotakan mahasiswa FMIPA UGM dengan seorang dosen pembimbing lapangan. Cakupan dana yang diberkan oleh FMIPA UGM adalah sebesar Rp. 3.000.000, 00 yang merupakan nominal maksimal dari anggaran yang diajukan.

“FMIPA UGM memberikan bantuan dana kegiatan setiap periode KKN. Dalam 1 tahun ada 4 periode KKN dan setiap periode kami memberikan kuota untuk 5 tim untuk diberikan dana bantuan KKN,” kata Dr. Ertin, selaku Sekretaris Unit Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM

Salah satu tim KKN FMIPA UGM yang lolos mendapatkan dana bantuan adalah tim yang bertugas di Desa Senaru dan Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Tema kegiatan yang diusung adalah “Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan untuk Meningkatkan Perekonomian, Mengatasi Kemiskinan, dan Mencegah Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya Lokal dan Digitalisasi Desa”.

Pemberian dana bantuan untuk KKN oleh FMIPA UGM merupakan implementasi dari SDGs nomor 1 yaitu Tanpa Kemiskinan melalui bantuan keuangan untuk mahasiswa dalam melaksanakan program KKN, nomor 4 yaitu Kualitas Pendidikan melalui peningkatan keterampilan warga desa, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui program digitalisasi yang dilakukan di lokasi pengabdian. Harapannya, kegiatan ini akan terus mendukung program KKN khususnya bagi mahasiswa FMIPA UGM.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Mediia FMIPA UGM

Read More

Siap Digunakan untuk Eksplorasi Panas Bumi, Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Uji Akhir Alat Drone

Tim Riset Geofisika UGM akan melaksanakan survey dan eksplorasi panas bumi di kawasan Jawa Barat. Sehubungan dengan hal tersebut, Tim Riset Geofisika FMIPA UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone.

Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Sabtu, 17 Agustus 2024 di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Kegiatan pengujian dilakukan untuk persiapan final alat yang akan digunakan untuk eksplorasi panas bumi di daerah Jawa Barat,” papar Pamungkas selaku Koordinator Pengujian Alat

vKegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

FMIPA UGM Sajikan Konten Edukasi Megathrust di Indonesia

Isu potensi terjadinya megathrust atau dikenal juga sebagai gempa besar di Indonesia menjadi topik yang ramai dibahas oleh masyarakat saat ini. Di berbagai media sosial, masyarakat memiliki pandangan dan prediksi-prediksis tersendiri hingga menimbulkan cocoklogi dengan isu sosial yang ada. Namun, yang paling penting adalah mengenai mitigasi bencana yang harus disiapkan oleh masyarakat seperti penyediaan tas bencana dan wawasan tanda-tanda alam.

Merujuk pada isu tersebut, FMIPA UGM menyajikan konten edukasi mengenai megathrust di Indonesia. Konten tersebut terdiri atas pengertian mengenai megathrust atau gempa besar, lokasi yang berpotensi mengalami megathrust, kilas balik bencana alam di Indonesia, dan upaya mitigasi bencana yang dilakukan.

Dalam konten yang disajikan, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan sadar bencana secara mandiri untuk mengurangi potensi tingginya dampak korban akibat bencana. Sebaran lokasi yang berpotensi mengalami megathrust seperti di Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan Papua diharapkan akan membuka wawasan masyarakat untuk tetap waspada saat berada di lokasi tersebut terlebih ketika berpegian ke tempat baru.

Hadirnya konten edukasi mengenai megathrust di Indonesia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu peningkatan keterampilan bagi masyarakat termasuk mahasiswa mengenai wawasan kebencanaan dan menghindari arus disinformasi di media mengenai megathrust. Hal ini juga menjadi benteng literasi bagi masyarakat yang terus terpapar beragam isu-isu miring yang dikaitkan dengan megathrust. Selain itu, hal ini juga menjadi cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pengurangan risiko bencana terutama gempa bumi melalui edukasi yang diberikan. Simak konten tersebut selengkapnya melalui tautan berikut https://www.instagram.com/p/C-zNVDnyzQ3/?img_index=3

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Anugrah Yuwanda Atmaja

Read More

Mahasiswa KKN UGM Ciptakan Aplikasi Bentor Online Untuk Mobilitas Masyarakat Desa Halmahera Utara

Universitas Gadjah Mada menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim Kelana Hara di Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara dengan membawa semangat baru dengan tema Optimalisasi Agroindustri Potensial dan Pariwisata Berkelanjutan Guna Mendukung Kosmopolis Rempah. Pengabdian ini berfokus pada desa seperti Gosoma, Gura, Rawajaya, dan Wosia dengan bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian dan pariwisata di daerah yang kaya akan sejarah perdagangan rempah.

“Pemilihan tema ini tidak lepas dari warisan sejarah Halmahera Utara sebagai salah satu jalur pelayaran rempah dunia, terutama cengkeh dan pala. Sementara itu pertanian di wilayah ini masih sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah, bahkan hingga Surabaya. Sehingga melalui program kami, harapannya sektor pertanian dapat berkembang lebih mandiri,” papar Achmad Hadzami perwakilan Tim Kelana Hara mahasiswa Ilmu Komputer dalam wawancara online, Senin (5/8).

Pendekatan yang Tim KKN-PPM Kelana Hara lakukan bersifat top-down, dimulai dari komunikasi dengan para pemangku kepentingan. Sementara itu tim dan Kemendikbud Ristek melalui program jalur rempah, telah menjalin komunikasi aktif. Bekerja sama dengan Kosmopolis Rempah UGM untuk menyusun master plan keberlanjutan rempah di Halmahera Utara.

Program-program yang telah berhasil diselesaikan meliputi inisiatif kosmopolis rempah, pengembangan UMKM, mitigasi bencana, dan peningkatan kesehatan masyarakat. Beberapa inisiatif yang dilakukan berupa sosialisasi bahaya serangan siber, pengajaran komputer dasar dan matematika dengan metode gasing, serta pelatihan pembuatan website UMKM menggunakan Google Sites.

“Program yang sedang dalam tahap pengembangan adalah proyek becak motor online (bentor) yang terdiri dari aplikasi untuk driver, rider, dan pengelola bentor. Fun Fact bentor menjadi kendaraan umum yang paling banyak digunakan di Tobelo, sehingga proyek ini memudahkan mobilitas masyarakat,” papar Achmad Hadzami.

Menurut Hadzami tantangan dalam program ini terutama dengan pengembangan UMKM, mayoritas peserta adalah ibu-ibu yang membutuhkan penjelasan yang santai dan praktik langsung. Mengumpulkan masyarakat, terutama di Desa Gura, perlu melibatkan pemuda gereja untuk memastikan keberhasilan program. Implementasi program KKN ini turut menerapkan SDGS poin 2 Produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian, SDGs poin 9 inovasi dengan menciptakan proyek becak motor online untuk keberlangsungan sarana transportasi di Desa Halmahera Utara.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Kelana Hara
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Gelar Lomba Pewara Bahasa Jawa, Catat Tanggalnya!

FMIPA UGM akan melaksanakan Lomba Pewara Bahasa Jawa atau pranatacara pada tanggal 23 Agustus 2024 di Selasar Auditorium FMIPA UGM. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69. Peserta tidak dipungut biaya atau gratis saat mengikuti lomba. Pada awalnya, target peserta adalah seluruh dosen dan staf kependidikan di lingkungan FMIPA UGM. Namun, pada masa pendaftaran dibuka, peserta dari umum dan mahasiswa justru tertarik untuk turut mengikuti acara tersebut.

“Mahasiswa juga boleh ikutan ga nih min?” tanya akun @hanafinuryasin

“Mahasiswa bukan UGM boleh ikutan gak kak?” tanya akun @inchi_ichan

Sebelumnya, FMIPA UGM telah membuka kelas latihan pewara menggunakan bahasa Jawa dengan mendatangkan langsung narasumber yang merupakan praktisi pewara bahasa Jawa professional yaitu Agus Pramono. Diketahui, Agus juga merupakan seorang penyiar radio di Yogyakarta.

Kegiatan lomba dan rutin latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Gambar: Dhanada Santika

Read More

Dekatkan Cita-Cita Siswa sebagai Saintis Muda, SD Bias Ajak Siswa Praktik Sains di FMIPA UGM

SD Bias melaksanakan kunjungan ke Laboratorium Departemen Fisika FMIPA UGM pada Rabu, 21 Agustus 2024. Kunjungan terdiri atas 100 siswa kelas 6 dan 11 guru pendamping dengan siswa bauran SD Bias se- Jawa Tengah yang berasal dari Tegal, Cilacap, Sampang, Purwokerto, Gombong, Temanggung, Magelang, Muntilan, Jogja, Klaten, Solo, dan Semarang. 100 siswa tersebut kemudian dibagi menjadi 10 kelompok dengan sistem kloter. Lima kelompok berada di Laboratorium Fisika dan kelompok sisanya berada di Laboratorium Geofisika.

Tujuan dari kunjungan tersebut adalah sejalan dengan tema kegiatan yang diangkat yaitu “Membangun Cita-Cita” dengan arahan ke konteks ilmuwan muslim yang sudah dipelajari di sekolah.

“Di Al-Quran kan ada ya, mengenai ilmu-ilmu sains dan penerapannya di kehidupan sehari-hari. Tapi, anak-anak banyak yang belum memahami. Dari kegiatan ini, anak-anak punya kesempatan untuk learning by doing,” tutur Tika selaku guru pendamping SD Bias.

Setelah melakukan serangkaian kegiatan, para siswa akan diminta mengerjakan lembar tugas dari sekolah sehingga menjadi media untuk belajar mandiri anak-anak.

Saat di Laboratorium Geofisika, siswa mendapat kesempatan untuk mengenal dan mempelajari mengenai fenomena alam seperti gempa bumi dan gunung meletus.

“Siapa di sini tahu nama-nama gunung api?” tanya Dr. rer. nat. Ade Anggraini selaku dosen Geofisika sekaligus pemateri.

Kemudian, para siswa mulai menyebutkan nama-nama gunung api yang diketahui. Setelah itu, para siswa diajak berdiskusi mengenai adanya bencana alam gempa bumi dan gunung meletus serta melalukan percobaan dengan alat yang tersedia di laboratorium.

Sementara itu, di Laboratorium Fisika, Idham Syah Alam selaku dosen Fisika sekaligus pemateri memberikan wawasan terkait fisika dan fenomenanya dalam kehidupan sehari-hari.

“Kalau menelpon lama-lama rasanya bagaimana?” tanya Idham.

“Panaaaas,”, serempak jawab para siswa.

Kemudian Idham memberikan pesan jika gelombang pada telepon genggam bisa membahayakan bagi otak dan kesehatan sehingga diarahkan untuk tidak berlama-lama menggunakan telepon genggam.

Dalam menerima kunjungan dari sekolah yang dilakukan FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang sains bagi para siswa. Selain itu, hal ini menjadi cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan antara FMIPA UGM dan SD Bias dalam memajukan pendidikan.

Penulis: Febriska Noor Fitiana
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Mahasiswa KKN-PPM UGM Adakan Festival Anak Hingga Program Kesehatan di Kabupaten Pati

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan kegiatan intrakurikuler wajib sebagai implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim KKN-PPM UGM Jejakenan melaksanakan pemberdayaan di tiga desa yaitu Desa Ngastorejo, Karangrowo, dan Dengkek, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dalam bidang pertanian, peningkatan kualitas SDM, pengembangan UMKM/ekonomi kreatif, kesehatan masyarakat, hingga edukasi mitigasi bencana.

“Tema yang kami pilih adalah multidisipliner dengan fokus kepada 3 hal yaitu peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan UMKM, dan kesehatan masyarakat,” ujar Farhan selaku Kormanit Tim KKN-PPM UGM Jejakenan.

Menariknya, tim KKN-PPM ini diberi nama Jejakenan, dengan jejak berarti langkah kaki yang akan terus terpatri dan berkelanjutan, serta Jakenan yang merupakan nama Kecamatan di mana mereka mengabdi. Jadi, secara garis besar Jejakenan berarti tim KKN yang mengukir jejak berkelanjutan demi kemajuan yang terus melangkah di daerah Jakenan, Kabupaten Pati.

“Pendidikan di sana sudah cukup bagus, hanya saja di daerah kami karena banyaknya penduduk yang merantau sehingga di beberapa sekolah hanya ada sedikit murid di tiap kelasnya. Kemudian, gedung sekolah yang ada di daerah kami hanya ada 3 Sekolah Dasar,” ujar Farhan.

Farhan menjelaskan, program kerja yang diusung bergantung kepada tiap sub-unit di desa masing-masing. Namun, untuk fokus utama tiap desa kebanyakan berurusan di bidang pertanian dan peningkatan kualitas SDM. Menurutnya, salah satu program kerja yang paling menarik adalah Festival Anak yang dilaksanakan bertepatan dengan hari anak 23 Juli 2024. Kegiatan yang dilakukan berbasis pembelajaran kreatif dengan target anak-anak di TK dan Sekolah Dasar yang ada di tiap desa tempat mereka mengabdi.

Di bidang kesehatan, mereka melaksanakan program kerja di bidang kesehatan berupa sosialisasi kader Posyandu, pecegahan stunting, dan sosialisasi kesehatan preventif penyakit banjir. Selain itu, mereka juga melakukan sosialisasi ekonomi sirkular: eco enzyme business plan, serta pelatihan pembuatan VCO, dan sosialisasi zero waste.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN-PPM UGM tidak semata-mata dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban di perguruan tinggi, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program yang mereka lakukan terkait dengan SDG nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran kreatif. Selain itu, kegiataan merekka juga sejalan dengan SDG nomor 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan adanya pemberdayaan UMKM, serta selaras dengan SDG nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui sosialisasi mitigasi bencana.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Jejakenan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Berduka, Dosen Geofisika Ari Setiawan Tutup Usia

Setelah mengabdi selama puluhan tahun sebagai seorang pendidik di FMIPA UGM, Dr. -Ing. Ari Setiawan, M.Si., tutup usia pada hari Selasa, 20 Agustus 2024. Pilu dan duka yang dirasakan keluarga, rekan akademisi, dan pelayat menyelimuti seluruh rangkaian duka yang dilaksanakan di kediamannnya di Kalasan, Sleman.

“Selama berkarya di FMIPA UGM, beliau dikenal sebagai sosok yang baik. Selama hidupnya beliau sosok yang tekun dalam ilmunya serta dedikasinya dalam pembelajaran di kelas. Pada momen terakhir ini, izinkanlah saya haturkan terima kasih atas dedikasinya terhadap FMIPA UGM, terutama program studi Geofisika dan Departemen Fisika,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, selaku Dekan FMIPA UGM saat sambutan di tempat duka (20/8).

Tidak hanya disegani sebagai seorang akademisi, Dr. -Ing. Ari Setiawan yang akrab disapa Pak Ari tersebut memiliki tempat istimewa di hati para mahasiswa dan koleganya.

“Keingat jaman kuliah ambil mata kuliah Geostatistika. Ada satu materi yang aku kurang paham dan aku tanya ke beliau. Setelahnya, aku bilang paham tapi ekspresiku masih kelihatan bingung. Beliau tanpa keberatan mengulang lagi penjelasan sampai paham bahkan aku tidak minta untuk mengulang. Sampai ekspresi pun beliau paham. Salah satu alasan ambil topik skripsi inversi karena kelas beliau. Berdedikasi tinggi dan selalu tulus dalam mengajar,” kenang Ichak, salah satu mahasiswa Geofisika FMIPA UGM.

Dedikasi dan kiprahnya selain sebagai dosen adalah sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Mahasiswa yang turut menaungi berbagai kegiatan mahasiswa hingga menangani berbagai permasalahan yang dihadapi mahasiswa.

“Pak Ari sosok yang suka membanggakan orang lain dalam hal ini mengapresiasi sehingga kita merasa turut dihargai dan bangga,” papar Pamungkas selaku Ketua Alumni Geofisika FMIPA UGM.

Semangat dan dedikasinya di bidang pendidikan menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Walaupun kerap merasa tidak sehat, beliau tetap ingin produktif untuk melakukan pengajaran dan penelitian. Dengan demikian, semangat dan dedikasinya tersebut patut untuk dikenang bagi semua orang dalam menjalani kehidupan dan menggapai Impian. Selamat jalan, Pak Ari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Fotografer: Irchash Azkiya Maknuna

Read More

FMIPA UGM Kembali Beri Bantuan Dana KKN untuk Mahasiswa: Dukung Pengabdian Pada Masyarakat

Sebanyak 16 tim KKN FMIPA UGM telah lolos mendapatkan bantuan dana pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari FMIPA UGM. Bantuan dapat diperoleh melalui proposal yang diajukan dalam waktu 1 bulan sebelum kegiatan hingga saat pelaksanaan kegiatan di minggu pertama KKN. Proposal dapat diajukan oleh tim KKN yang beranggotakan mahasiswa FMIPA UGM dengan seorang dosen pembimbing lapangan. Cakupan dana yang diberkan oleh FMIPA UGM adalah sebesar Rp. 3.000.000, 00 yang merupakan nominal maksimal dari anggaran yang diajukan.

“FMIPA UGM memberikan bantuan dana kegiatan setiap periode KKN. Dalam 1 tahun ada 4 periode KKN dan setiap periode kami memberikan kuota untuk 5 tim untuk diberikan dana bantuan KKN,” kata Dr. Ertin, selaku Sekretaris Unit Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM

Salah satu tim KKN FMIPA UGM yang lolos mendapatkan dana bantuan adalah tim yang bertugas di Desa Senaru dan Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Tema kegiatan yang diusung adalah “Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan untuk Meningkatkan Perekonomian, Mengatasi Kemiskinan, dan Mencegah Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya Lokal dan Digitalisasi Desa”.

Pemberian dana bantuan untuk KKN oleh FMIPA UGM merupakan implementasi dari SDGs nomor 1 yaitu Tanpa Kemiskinan melalui bantuan keuangan untuk mahasiswa dalam melaksanakan program KKN, nomor 4 yaitu Kualitas Pendidikan melalui peningkatan keterampilan warga desa, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui program digitalisasi yang dilakukan di lokasi pengabdian. Harapannya, kegiatan ini akan terus mendukung program KKN khususnya bagi mahasiswa FMIPA UGM.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Mediia FMIPA UGM

Read More

Siap Digunakan untuk Eksplorasi Panas Bumi, Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Uji Akhir Alat Drone

Tim Riset Geofisika UGM akan melaksanakan survey dan eksplorasi panas bumi di kawasan Jawa Barat. Sehubungan dengan hal tersebut, Tim Riset Geofisika FMIPA UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone.

Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Sabtu, 17 Agustus 2024 di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Kegiatan pengujian dilakukan untuk persiapan final alat yang akan digunakan untuk eksplorasi panas bumi di daerah Jawa Barat,” papar Pamungkas selaku Koordinator Pengujian Alat

vKegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

FMIPA UGM Sajikan Konten Edukasi Megathrust di Indonesia

Isu potensi terjadinya megathrust atau dikenal juga sebagai gempa besar di Indonesia menjadi topik yang ramai dibahas oleh masyarakat saat ini. Di berbagai media sosial, masyarakat memiliki pandangan dan prediksi-prediksis tersendiri hingga menimbulkan cocoklogi dengan isu sosial yang ada. Namun, yang paling penting adalah mengenai mitigasi bencana yang harus disiapkan oleh masyarakat seperti penyediaan tas bencana dan wawasan tanda-tanda alam.

Merujuk pada isu tersebut, FMIPA UGM menyajikan konten edukasi mengenai megathrust di Indonesia. Konten tersebut terdiri atas pengertian mengenai megathrust atau gempa besar, lokasi yang berpotensi mengalami megathrust, kilas balik bencana alam di Indonesia, dan upaya mitigasi bencana yang dilakukan.

Dalam konten yang disajikan, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan sadar bencana secara mandiri untuk mengurangi potensi tingginya dampak korban akibat bencana. Sebaran lokasi yang berpotensi mengalami megathrust seperti di Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan Papua diharapkan akan membuka wawasan masyarakat untuk tetap waspada saat berada di lokasi tersebut terlebih ketika berpegian ke tempat baru.

Hadirnya konten edukasi mengenai megathrust di Indonesia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu peningkatan keterampilan bagi masyarakat termasuk mahasiswa mengenai wawasan kebencanaan dan menghindari arus disinformasi di media mengenai megathrust. Hal ini juga menjadi benteng literasi bagi masyarakat yang terus terpapar beragam isu-isu miring yang dikaitkan dengan megathrust. Selain itu, hal ini juga menjadi cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pengurangan risiko bencana terutama gempa bumi melalui edukasi yang diberikan. Simak konten tersebut selengkapnya melalui tautan berikut https://www.instagram.com/p/C-zNVDnyzQ3/?img_index=3

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Anugrah Yuwanda Atmaja

Read More

Mahasiswa KKN UGM Ciptakan Aplikasi Bentor Online Untuk Mobilitas Masyarakat Desa Halmahera Utara

Universitas Gadjah Mada menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim Kelana Hara di Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara dengan membawa semangat baru dengan tema Optimalisasi Agroindustri Potensial dan Pariwisata Berkelanjutan Guna Mendukung Kosmopolis Rempah. Pengabdian ini berfokus pada desa seperti Gosoma, Gura, Rawajaya, dan Wosia dengan bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian dan pariwisata di daerah yang kaya akan sejarah perdagangan rempah.

“Pemilihan tema ini tidak lepas dari warisan sejarah Halmahera Utara sebagai salah satu jalur pelayaran rempah dunia, terutama cengkeh dan pala. Sementara itu pertanian di wilayah ini masih sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah, bahkan hingga Surabaya. Sehingga melalui program kami, harapannya sektor pertanian dapat berkembang lebih mandiri,” papar Achmad Hadzami perwakilan Tim Kelana Hara mahasiswa Ilmu Komputer dalam wawancara online, Senin (5/8).

Pendekatan yang Tim KKN-PPM Kelana Hara lakukan bersifat top-down, dimulai dari komunikasi dengan para pemangku kepentingan. Sementara itu tim dan Kemendikbud Ristek melalui program jalur rempah, telah menjalin komunikasi aktif. Bekerja sama dengan Kosmopolis Rempah UGM untuk menyusun master plan keberlanjutan rempah di Halmahera Utara.

Program-program yang telah berhasil diselesaikan meliputi inisiatif kosmopolis rempah, pengembangan UMKM, mitigasi bencana, dan peningkatan kesehatan masyarakat. Beberapa inisiatif yang dilakukan berupa sosialisasi bahaya serangan siber, pengajaran komputer dasar dan matematika dengan metode gasing, serta pelatihan pembuatan website UMKM menggunakan Google Sites.

“Program yang sedang dalam tahap pengembangan adalah proyek becak motor online (bentor) yang terdiri dari aplikasi untuk driver, rider, dan pengelola bentor. Fun Fact bentor menjadi kendaraan umum yang paling banyak digunakan di Tobelo, sehingga proyek ini memudahkan mobilitas masyarakat,” papar Achmad Hadzami.

Menurut Hadzami tantangan dalam program ini terutama dengan pengembangan UMKM, mayoritas peserta adalah ibu-ibu yang membutuhkan penjelasan yang santai dan praktik langsung. Mengumpulkan masyarakat, terutama di Desa Gura, perlu melibatkan pemuda gereja untuk memastikan keberhasilan program. Implementasi program KKN ini turut menerapkan SDGS poin 2 Produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian, SDGs poin 9 inovasi dengan menciptakan proyek becak motor online untuk keberlangsungan sarana transportasi di Desa Halmahera Utara.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Kelana Hara
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Gelar Lomba Pewara Bahasa Jawa, Catat Tanggalnya!

FMIPA UGM akan melaksanakan Lomba Pewara Bahasa Jawa atau pranatacara pada tanggal 23 Agustus 2024 di Selasar Auditorium FMIPA UGM. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69. Peserta tidak dipungut biaya atau gratis saat mengikuti lomba. Pada awalnya, target peserta adalah seluruh dosen dan staf kependidikan di lingkungan FMIPA UGM. Namun, pada masa pendaftaran dibuka, peserta dari umum dan mahasiswa justru tertarik untuk turut mengikuti acara tersebut.

“Mahasiswa juga boleh ikutan ga nih min?” tanya akun @hanafinuryasin

“Mahasiswa bukan UGM boleh ikutan gak kak?” tanya akun @inchi_ichan

Sebelumnya, FMIPA UGM telah membuka kelas latihan pewara menggunakan bahasa Jawa dengan mendatangkan langsung narasumber yang merupakan praktisi pewara bahasa Jawa professional yaitu Agus Pramono. Diketahui, Agus juga merupakan seorang penyiar radio di Yogyakarta.

Kegiatan lomba dan rutin latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Gambar: Dhanada Santika

Read More

Dekatkan Cita-Cita Siswa sebagai Saintis Muda, SD Bias Ajak Siswa Praktik Sains di FMIPA UGM

SD Bias melaksanakan kunjungan ke Laboratorium Departemen Fisika FMIPA UGM pada Rabu, 21 Agustus 2024. Kunjungan terdiri atas 100 siswa kelas 6 dan 11 guru pendamping dengan siswa bauran SD Bias se- Jawa Tengah yang berasal dari Tegal, Cilacap, Sampang, Purwokerto, Gombong, Temanggung, Magelang, Muntilan, Jogja, Klaten, Solo, dan Semarang. 100 siswa tersebut kemudian dibagi menjadi 10 kelompok dengan sistem kloter. Lima kelompok berada di Laboratorium Fisika dan kelompok sisanya berada di Laboratorium Geofisika.

Tujuan dari kunjungan tersebut adalah sejalan dengan tema kegiatan yang diangkat yaitu “Membangun Cita-Cita” dengan arahan ke konteks ilmuwan muslim yang sudah dipelajari di sekolah.

“Di Al-Quran kan ada ya, mengenai ilmu-ilmu sains dan penerapannya di kehidupan sehari-hari. Tapi, anak-anak banyak yang belum memahami. Dari kegiatan ini, anak-anak punya kesempatan untuk learning by doing,” tutur Tika selaku guru pendamping SD Bias.

Setelah melakukan serangkaian kegiatan, para siswa akan diminta mengerjakan lembar tugas dari sekolah sehingga menjadi media untuk belajar mandiri anak-anak.

Saat di Laboratorium Geofisika, siswa mendapat kesempatan untuk mengenal dan mempelajari mengenai fenomena alam seperti gempa bumi dan gunung meletus.

“Siapa di sini tahu nama-nama gunung api?” tanya Dr. rer. nat. Ade Anggraini selaku dosen Geofisika sekaligus pemateri.

Kemudian, para siswa mulai menyebutkan nama-nama gunung api yang diketahui. Setelah itu, para siswa diajak berdiskusi mengenai adanya bencana alam gempa bumi dan gunung meletus serta melalukan percobaan dengan alat yang tersedia di laboratorium.

Sementara itu, di Laboratorium Fisika, Idham Syah Alam selaku dosen Fisika sekaligus pemateri memberikan wawasan terkait fisika dan fenomenanya dalam kehidupan sehari-hari.

“Kalau menelpon lama-lama rasanya bagaimana?” tanya Idham.

“Panaaaas,”, serempak jawab para siswa.

Kemudian Idham memberikan pesan jika gelombang pada telepon genggam bisa membahayakan bagi otak dan kesehatan sehingga diarahkan untuk tidak berlama-lama menggunakan telepon genggam.

Dalam menerima kunjungan dari sekolah yang dilakukan FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang sains bagi para siswa. Selain itu, hal ini menjadi cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan antara FMIPA UGM dan SD Bias dalam memajukan pendidikan.

Penulis: Febriska Noor Fitiana
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Mahasiswa KKN-PPM UGM Adakan Festival Anak Hingga Program Kesehatan di Kabupaten Pati

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan kegiatan intrakurikuler wajib sebagai implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim KKN-PPM UGM Jejakenan melaksanakan pemberdayaan di tiga desa yaitu Desa Ngastorejo, Karangrowo, dan Dengkek, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dalam bidang pertanian, peningkatan kualitas SDM, pengembangan UMKM/ekonomi kreatif, kesehatan masyarakat, hingga edukasi mitigasi bencana.

“Tema yang kami pilih adalah multidisipliner dengan fokus kepada 3 hal yaitu peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan UMKM, dan kesehatan masyarakat,” ujar Farhan selaku Kormanit Tim KKN-PPM UGM Jejakenan.

Menariknya, tim KKN-PPM ini diberi nama Jejakenan, dengan jejak berarti langkah kaki yang akan terus terpatri dan berkelanjutan, serta Jakenan yang merupakan nama Kecamatan di mana mereka mengabdi. Jadi, secara garis besar Jejakenan berarti tim KKN yang mengukir jejak berkelanjutan demi kemajuan yang terus melangkah di daerah Jakenan, Kabupaten Pati.

“Pendidikan di sana sudah cukup bagus, hanya saja di daerah kami karena banyaknya penduduk yang merantau sehingga di beberapa sekolah hanya ada sedikit murid di tiap kelasnya. Kemudian, gedung sekolah yang ada di daerah kami hanya ada 3 Sekolah Dasar,” ujar Farhan.

Farhan menjelaskan, program kerja yang diusung bergantung kepada tiap sub-unit di desa masing-masing. Namun, untuk fokus utama tiap desa kebanyakan berurusan di bidang pertanian dan peningkatan kualitas SDM. Menurutnya, salah satu program kerja yang paling menarik adalah Festival Anak yang dilaksanakan bertepatan dengan hari anak 23 Juli 2024. Kegiatan yang dilakukan berbasis pembelajaran kreatif dengan target anak-anak di TK dan Sekolah Dasar yang ada di tiap desa tempat mereka mengabdi.

Di bidang kesehatan, mereka melaksanakan program kerja di bidang kesehatan berupa sosialisasi kader Posyandu, pecegahan stunting, dan sosialisasi kesehatan preventif penyakit banjir. Selain itu, mereka juga melakukan sosialisasi ekonomi sirkular: eco enzyme business plan, serta pelatihan pembuatan VCO, dan sosialisasi zero waste.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN-PPM UGM tidak semata-mata dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban di perguruan tinggi, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program yang mereka lakukan terkait dengan SDG nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran kreatif. Selain itu, kegiataan merekka juga sejalan dengan SDG nomor 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan adanya pemberdayaan UMKM, serta selaras dengan SDG nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui sosialisasi mitigasi bencana.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Jejakenan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Berduka, Dosen Geofisika Ari Setiawan Tutup Usia

Setelah mengabdi selama puluhan tahun sebagai seorang pendidik di FMIPA UGM, Dr. -Ing. Ari Setiawan, M.Si., tutup usia pada hari Selasa, 20 Agustus 2024. Pilu dan duka yang dirasakan keluarga, rekan akademisi, dan pelayat menyelimuti seluruh rangkaian duka yang dilaksanakan di kediamannnya di Kalasan, Sleman.

“Selama berkarya di FMIPA UGM, beliau dikenal sebagai sosok yang baik. Selama hidupnya beliau sosok yang tekun dalam ilmunya serta dedikasinya dalam pembelajaran di kelas. Pada momen terakhir ini, izinkanlah saya haturkan terima kasih atas dedikasinya terhadap FMIPA UGM, terutama program studi Geofisika dan Departemen Fisika,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, selaku Dekan FMIPA UGM saat sambutan di tempat duka (20/8).

Tidak hanya disegani sebagai seorang akademisi, Dr. -Ing. Ari Setiawan yang akrab disapa Pak Ari tersebut memiliki tempat istimewa di hati para mahasiswa dan koleganya.

“Keingat jaman kuliah ambil mata kuliah Geostatistika. Ada satu materi yang aku kurang paham dan aku tanya ke beliau. Setelahnya, aku bilang paham tapi ekspresiku masih kelihatan bingung. Beliau tanpa keberatan mengulang lagi penjelasan sampai paham bahkan aku tidak minta untuk mengulang. Sampai ekspresi pun beliau paham. Salah satu alasan ambil topik skripsi inversi karena kelas beliau. Berdedikasi tinggi dan selalu tulus dalam mengajar,” kenang Ichak, salah satu mahasiswa Geofisika FMIPA UGM.

Dedikasi dan kiprahnya selain sebagai dosen adalah sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Mahasiswa yang turut menaungi berbagai kegiatan mahasiswa hingga menangani berbagai permasalahan yang dihadapi mahasiswa.

“Pak Ari sosok yang suka membanggakan orang lain dalam hal ini mengapresiasi sehingga kita merasa turut dihargai dan bangga,” papar Pamungkas selaku Ketua Alumni Geofisika FMIPA UGM.

Semangat dan dedikasinya di bidang pendidikan menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Walaupun kerap merasa tidak sehat, beliau tetap ingin produktif untuk melakukan pengajaran dan penelitian. Dengan demikian, semangat dan dedikasinya tersebut patut untuk dikenang bagi semua orang dalam menjalani kehidupan dan menggapai Impian. Selamat jalan, Pak Ari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Fotografer: Irchash Azkiya Maknuna

Read More
Translate