Search
Search
Search

mipa

Dukung Kesehatan Mental, Keluarga Muslim FMIPA UGM Gelar Kajian Manajemen Kesehatan Mental

Keluarga Muslim FMIPA UGM (KMFM UGM) yang terdiri atas mahasiswa FMIPA UGM menggelar kajian rutin dengan mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan mahasiswa yaitu mengenai kesehatan mental dengan tema Bagaimana Manajemen Mental Helath Bagi Seorang Muslim? pada Senin, 23 September 2024 di Masjid Fakultas FMIPA UGM. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA UGM dengan narasumber Kang Yazid Subakti yang merupakan Pengasuh Pesantren Nurani.

“Kegiatan ini rutin dilakukan antara Senin atau Kamis dalam 1 minggu. Acara disusun oleh Departemen Syiar dan Departemen Pelayanan. Setelah ndengerin kajian, bisa mendapatkan konsumsi berbuka puasa,” papar Akbar selaku mahasiswa FMIPA UGM sekaligus anggota Departemen Syiar KMFM UGM.

Akbar turut menyampaikan mengenai latar belakang mengenai pemilihan tema yang diangkat pada kajian kali ini. Sebelumnya, tema yang diangkat juga mengenai kesehatan mental yaitu Mental Health dari Sudut Pandang Islam yang mendatangkan narasumber seorang mahasiswa Psikologi UGM. Menurut Akbar, materi yang disampaikan lekat dengan permasalahan mahasiswa saat ini yang cenderung terpapar stress. Sebagai mahasiswa, hendaknya tidak diperkenankan bersifat menghakimi terhadap kondisi seseorang karena ketidaktahuan terhadap apa yang sudah terjadi dan kondisi seseorang tersebut.

“Alhamdulillah, pada kajian hari ini ramai. Ada dosen yang turut serta mempublikasi dan ikut menjadi audiens. Harapan setelah ini mungkin untuk peserta bisa lebih aware lagi terhadap mental health baik secara makhluk sosial atau muslim,” papar Akbar.

Kegiatan kajian dengan mengangkat tentang kesehatan mental oleh FMIPA UGM merupakan cerminan dari SDGs nomor 1 dan 2 yaitu Tanpa Kemiskinan dan Tanpa Kelaparan dengan fasilitas buka bersama berupa konsumsi yang mendukung kesejahteraan mahasiswa. Kemudian, kajian tersebut turut mendukung SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui materi kesehatan mental untuk menekan angka kematian akibat bunuh diri di kalangan mahasiswa serta nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi tantangan kesehatan mental.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Wahyu Micho

Read More

Bertabur Bintang! Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa FMIPA UGM Sajikan Pertunjukkan Budaya Bersama dalam Malem Kangen FMIPA

Riuh sorai tepuk tangan dan tawa memenuhi Ruangan Auditorium FMIPA UGM pada saat pementasan kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya yang diperankan oleh segenap jajaran dekanat, dosen, pegawai, hingga mahasiswa FMIPA UGM. Cerita drama tersebut menceritakan tentang Suminten (Bella, mahasiswa Matematika FMIPA) yang akan dijodohkan dengan sosok lelaki tua beristri 4 Den Mono (Prof. Harno, dosen FMIPA UGM). Namun, Suminten telah memiliki seorang kekasih dan ingin melanjutkan studi S2 di FMIPA terlebih dahulu. Hal ini, sempat ditentang oleh ayah Suminten (Prof. Kuwat, Dekan FMIPA UGM) yang akhirnya luluh setelah mengetahui maksud dari anak gadisnya tersebut.

Selain itu, juga hadir Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Departemen Matematika dan Kimia, beserta Ketua Alumni FMIPA UGM yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten. Dengan berbagai rayuan dan gombalan maut yang diberikan, para akademisi, peneliti, dan dosen mampu menyuguhkan bakat lainnya di dunia peran yang berhasil menarik perhatian tamu undangan. Dalam hal ini, banyak mahasiswa yang diampu oleh pemeran tersebut yang terkekeh akibat peran yang ditampilkan. Menurut mereka, malam ini mereka melihat sisi lain dari pembawaan dosen yang selama ini ditampilkan di kelas.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Dongkrak Lulusan Saintek di Bidang Industri dan Kesehatan, FMIPA UGM Gelar Pelatihan Non-Destructive Testing

FMIPA UGM menggelar Pelatihan Non-Destructive Testing atau Uji Tak Rusak pada Sabtu – Minggu, 21 -22 September 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut adalah mahasiswa, dosen, dan pegawai khususnya di bidang Fisika. Dalam hal ini, narasumber yang dihadirkan merupakan ahli di bidang Non-Destructive Testing atau Uji Tak Rusak yaitu Baskan Hanurajie yang merupakan lulusan Fisika Univeristas Padjajaran dan Material Safety Engineering di Yokohama University, membawanya hingga ke dunianya saat ini sebagai pengajar dan instruktur di bidang NDT.

“Temen-temen Fisika, ini ada jalan yang mungkin kalian ikuti akan sukses. Jarang sekali orang yang ambil Fisika di oil and gas. Ketika kita punya kualifikasi ini kita bisa berpeluangan masuk dengan mudaj. Ibarat masuk ke rumah tidak lewat pintu depan tetapi lewat garasi,” papar Baskan.

Selain itu, Baskan juga menjelaskan bahwa pentingnya lulusan di bidang saintek tidak hanya sebatas mendapat ijazah tetapi juga mendapatkan sertifikat kualifikasi kompetensi khususnya di bidang NDT. Para lulusan tersebut diharapkan mampu siap bekerja di bidang industri dan juga kesehatan yang membutuhkan kompetensi dasar Fisika dalam pengembangan teknologi baik di industri atau kesehatan.

Dalam acara 2 hari tersebut, Prof. Kuwat Triyana, selaku Dekan FMIPA UGM turut menghadiri acara tersebut secara penuh dan mendukung acara tersebut.

“Setelah ini harapannya FMIPA bisa menjadi pusat NDT. Saya mohon komitmen, bapak ibu dosen, mahasiswa untuk mengikuti acara ini hingga akhir. Kita berharap setelah ini, untuk dosen-dosen untuk ada training sungguh-sungguh. Nanti sebagian kalau memungkinkan ada dosen hingga level 3 tidak hanya di Indonesia tapi juga Asia dan Timur Tengah,” papar Prof. Kuwat.

Pada hari pertama, pelatihan akan fokus pada pemaparan materi. Kemudian, pada hari kedua, peserta akan mendapatkan pengalaman langsung untuk melakukan praktikum. Terdapat 6 praktikum yang dilakukan yaitu uji cairan penetran, uji partikel magnetik, uji radiografi, uji ultrasonik, dan uji Eddy Current.

Pelatihan Non-Destructive Testing atau Uji Tak Rusak yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA pada keterampilan NSDT atau UTR. Selain itu, pelatihan tersebut menjadi wujud kerja sama antara FMIPA UGM dengan mitra yaitu Baskan Hanurajie selaku narasumber dan CEO PT. Intergy Global Forma di bidang pelatihan NDT yang merupakan implementasi SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Rektor UGM Soroti Peran Penting Sains dan Teknologi dalam Memajukan Bangsa di FMIPA UGM

Rapat Senat Terbuka menjadi acara puncak dari seluruh rangkaian acara peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM. Acara ini turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. selaku Rektor UGM. Dalam sambutannya, Prof. Ova menyoroti peran penting sains dan teknologi dalam memajukan bangsa.

“Banyak hal yang dapat kita syukuri, terutama kemajuan sains dan teknologi yang menjadi pilar utama pertumbuhan suatu negara. Kemajuan ini tidak hanya berkontribusi pada produktivitas, tetapi juga menopang kemajuan bangsa dan memperkuat posisi kedaulatan negara,” ungkapnya.

Menurutnya, penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi yang selama ini diharapkan. Ia juga menekankan bahwa universitas harus tetap menjadi pusat research and development yang mendukung graduated employability.

“Penguatan graduated employability ini merupakan salah satu hal yang sedang kami kejar di semua bidang. Dengan program studi yang komprehensif di UGM. Kami yakin hal ini akan menjadi kekuatan yang bisa kita manfaatkan bersama,” ujar Prof. Ova

Sebagai penutup, Rektor UGM berharap FMIPA UGM terus menghasilkan inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin ke-9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Penguatan kerja sama multiheliks yang telah dilakukan FMIPA juga telah menjadi implementasi dari SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam menciptakan inovasi dan solusi yang komprehensif.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

FMIPA UGM Dukung Penyelenggaran Liga MTQ UGM: Fasilitasi Acara dalam Telusur Bibit Unggul Ajang MTQ Nasional 2025

FMIPA UGM memberikan dukungan pada penyelanggaraan acara Liga MTQ UGM Tahun 2024 dengan tema Potensi Generasi Qurani, Sinergi Menuju UGM Berprestasi melalui fasilitasi lokasi acara di ruangan FMIPA UGM. Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, 22 September 2024 tersebut diikuti oleh berbagai mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas di UGM. Terdapat 14 cabang lomba yang diselenggarakan seperti MTQ, Tausyiah, Cerdas Cermat Islam, Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an, Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an, Debat Ilmiah Al-Qur’an, Menyanyi Pop Religi, dan lainnya.

“Lomba MTQ di tingkat UGM, ada 14 cabang yang individu dan beregeru. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan MTQN 2025. Kegiatan ini dilakukan juga untuk meningkatkan prestasi UGM di bidang MTQN di tahun 2025 karena kemarin UGM peringkat 6 di tahun 2024. Kita juga cari bibit untuk menyalurkan bakatnya pembinaan di kerohanian. Setelah ini, pemenang akan dibina selama menuju persiapan pelaksanaan tingkat nasional oleh ahli di bidangnya yang biasa melahirkan juara nasional. Top 3 tahun ini akan diadu dengan mahasiswa baru 2025. Yang bagus akan jadi delegasi UGM,” papar Gayuh, selaku Ketua Acara sekaligus Ketua Komunitas MTQ UGM.

Salah satu mahasiswa Fisika FMIPA UGM, Meitha, juga turut mengikuti lomba tersebut dalam cabang lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an.

“Saya sangat kagum dengan peserta lain yang mana semuanya memiliki gagasan yang keren dan inspiratif. Banyak ilmu baru yang saya dapatkan dari mereka, serta dengan memperhatikan gagasan dan presentasi peserta yang meraih juara, saya menjadi lebih paham tentang bagaimana presentasi yang baik dan hal ini akan menjadi acuan bagi saya untuk meng-upgrade diri di lomba-lomba selanjutnya,” papar Meitha.

Gayuh, selaku Ketua Acara sekaligus Ketua Komunitas MTQ UGM turut memaparkan harapan dari terselenggaranya acara ini.

“Semoga lebih bisa menjaring lagi mahasiswa UGM di bidang kerohanian, lebih menjaring lagi di event nasional, bisa memperluas syiar dan syair Islam, bisa memperkuat ukhuwah islamiyah. Kemudian, Dewan Hakim dari tingkat nasional, ponpes, yang ahli di bidanngnya, ga cuman ahli tapi master, yang dibina beliau-beliau ini nantinya bisa melahirkan juara-juara nasional,” ungkap Gayuh.

Kegiatan Liga MTQ yang didukukung oleh FMIPA UGM dalam fasilitasi lokasi acara menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu pendidikan untuk keberlanjutan melalui pendidikan di bidang kerohanian. Kemudian, hal ini turut mendukung keterampilan mahasiswa di bidang kerohanian.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentas: Indara Nurwulandari

Read More

Alia Hasna Bagikan Cerita Keceriaan di Acara Dongeng Anak dalam Family Gathering FMIPA UGM

Family Gathering kembali menghadirkan dongeng anak sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan oleh DWP atau Dharma Wanita Persatuan FMIPA UGM. Salah satu peserta nya adalah Alia Hasna anak dari tenaga pendidik Departemen Kimia, turut merasakan keseruan dalam kegiatan yang penuh dengan keceriaan ini. Berasal dari Purnakan, Alia bersama keluarga ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan sepanjang hari. Ia menceritakan bahwa acara ini penuh dengan nyanyian, tarian, hingga dongeng yang menginspirasi anak-anak untuk lebih percaya diri.

“Anak-anak yang hadir sangat ramai sehingga sedikit kurang kondusif. Namun, karena kegiatan sangat seru jadi kegiatan tetap berjalan menyenangkan,” papar Alia yang menikmati keseruan acara Dongeng Anak.

Cerita-cerita yang disampaikan dalam dongeng memberikan pesan moral yang menguatkan semangat dan rasa percaya diri anak-anak. Tak hanya mengikuti Dongeng Anak, Alia juga ikut dalam rangkaian kegiatan dari pagi hingga sore, termasuk acara yang berlangsung di Vokasi yaitu Jalan Sehat. Meskipun ia merasa sedikit lelah, keseruan yang ia rasakan membuatnya tetap bertahan hingga akhir acara.

Ketika diminta untuk memberikan penilaian untuk Family Gathering hari ini, Alia dengan semangat memberikan nilai 9 dari 10. Menurutnya, acara tersebut sangat seru, meski ada beberapa momen yang membuatnya merasa sedikit lelah. Alia merasa acara-acara seperti ini penting untuk menjaga kebersamaan dan keceriaan, baik untuk anak-anak maupun orang tua.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui ketersediaan acara Dongeng Anak untuk menunjang keterampilan anak di acara Family Gathering serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Family Gathering, Tim Tari Bali Berikan Penampilan Memukau

Acara Family Gathering kembali dimeriahkan dengan hiburan pembukaan berupa tari bali. Dua mahasiswa yang bertalenta ini berasal dari fakultas yang berbeda. Siti dari Fakultas Biologi angkatan 2021 dan Nova dari Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2022. Mereka saling berbagi cerita mengenai pengalaman mereka tampil dalam acara tersebut.

“Latihannya juga itu hanya sekali saja, karena kami sering ikut tampil di acara-acara dan untuk koreo Tari Bali ini kami sudah hafal,” papar Nova salah satu penari dari tim.

Pada acara Family Gathering tim mengakui bahwa biasanya penampilan tergantung pada jenis tarian yang dibawakan. Nova juga menyebutkan bahwa hanya ada sedikit hambatan terkait lagu yang belum siap sebelum tampil. Selain hal itu, ia merasa persiapannya berjalan dengan baik.

Pengalaman tampil dalam acara Family Gathering ini juga menjadi pengalaman baru bagi Nova karena acara tersebut lebih bersifat intim dan kekeluargaan. Acara seperti ini tak hanya menyatukan mahasiswa dari berbagai fakultas, tetapi juga menciptakan suasana kekeluargaan yang erat.

“Acara ini kesannya lebih hangat, lebih kekeluargaan karena hanya dihadiri oleh MIPA saja,” papar Nova.

Saat diminta untuk memberikan penilaian terhadap acara Family Gathering, Nova memberikan nilai sempurna yaitu 10 dari 10. Pengalaman ini jelas meninggalkan kesan yang mendalam bagi Nova yang juga baru pertama kali mengikuti acara  Family Gathering.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa di bidang seni serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Ratmi, Sang Pengrajin Batik Damai Langit Sajikan Paduan Seni dan Ketelatenan di Acara Family Gathering FMIPA UGM

Terletak di perbatasan Yogyakarta dan Bantul, Ratmi, salah satu pengrajin lokal Batik Damai Langit menawarkan sentuhan seni batik yang khas di acara Family Gathering FMIPA UGM. Berlokasi di kawasan Niti Prayan, tepat di barat SMKI, usaha batik ini dikelola oleh Ratmi yang juga memperluas usahanya dengan menjual aksesoris HP. Meski beragam produk ditawarkan, seperti aksesoris HP yang merupakan titipan, batik menjadi andalan utama yang diproduksi sendiri oleh Ratmi dengan berbagai teknik pengerjaan.

“Batik Damai Langit memproduksi berbagai jenis batik. Mulai dari batik cap, cap kombinasi, hingga batik tulis penuh. Batik cap membutuhkan waktu sekitar 3 hari sedangkan untuk cap tulis, memerlukan waktu hingga 1 minggu karena lebih rumit,” papar Ratmi salah satu penjaga stand sekaligus pengrajin Batik Damai Langit di acara Family Gathering.

Ratmi bercerita bahwa proses pembuatan batik ini tidak hanya sekedar teknik, tetapi juga memerlukan ketelatenan, keahlian, serta kesabaran untuk menghasilkan motif yang indah. Teknik batik tulis yang rumit memang menjadi daya tarik tersendiri, apalagi motif yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi. Batik Damai Langit menghadirkan motif yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga penuh filosofi. Mulai dari perpaduan warna hingga detail-detail kecil pada motif yang terukir, semuanya merepresentasikan budaya lokal yang kaya akan makna.

Dengan tetap menjaga kualitas dan seni dalam setiap lembar batik, Batik Damai Langit menjadi pilihan menarik bagi para pecinta batik di sekitar Yogyakarta dan Bantul. Keberadaan usaha ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk terus berkembang dalam dunia industri kreatif.

Kehadiran Ratmi pada acara Family Gathering FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 8 yaitu Bantuan untuk Perdagangan melalui ketersedian FMIPA membuka stand UMKM dengan keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari dan Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dukung Kesehatan Mental, Keluarga Muslim FMIPA UGM Gelar Kajian Manajemen Kesehatan Mental

Keluarga Muslim FMIPA UGM (KMFM UGM) yang terdiri atas mahasiswa FMIPA UGM menggelar kajian rutin dengan mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan mahasiswa yaitu mengenai kesehatan mental dengan tema Bagaimana Manajemen Mental Helath Bagi Seorang Muslim? pada Senin, 23 September 2024 di Masjid Fakultas FMIPA UGM. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA UGM dengan narasumber Kang Yazid Subakti yang merupakan Pengasuh Pesantren Nurani.

“Kegiatan ini rutin dilakukan antara Senin atau Kamis dalam 1 minggu. Acara disusun oleh Departemen Syiar dan Departemen Pelayanan. Setelah ndengerin kajian, bisa mendapatkan konsumsi berbuka puasa,” papar Akbar selaku mahasiswa FMIPA UGM sekaligus anggota Departemen Syiar KMFM UGM.

Akbar turut menyampaikan mengenai latar belakang mengenai pemilihan tema yang diangkat pada kajian kali ini. Sebelumnya, tema yang diangkat juga mengenai kesehatan mental yaitu Mental Health dari Sudut Pandang Islam yang mendatangkan narasumber seorang mahasiswa Psikologi UGM. Menurut Akbar, materi yang disampaikan lekat dengan permasalahan mahasiswa saat ini yang cenderung terpapar stress. Sebagai mahasiswa, hendaknya tidak diperkenankan bersifat menghakimi terhadap kondisi seseorang karena ketidaktahuan terhadap apa yang sudah terjadi dan kondisi seseorang tersebut.

“Alhamdulillah, pada kajian hari ini ramai. Ada dosen yang turut serta mempublikasi dan ikut menjadi audiens. Harapan setelah ini mungkin untuk peserta bisa lebih aware lagi terhadap mental health baik secara makhluk sosial atau muslim,” papar Akbar.

Kegiatan kajian dengan mengangkat tentang kesehatan mental oleh FMIPA UGM merupakan cerminan dari SDGs nomor 1 dan 2 yaitu Tanpa Kemiskinan dan Tanpa Kelaparan dengan fasilitas buka bersama berupa konsumsi yang mendukung kesejahteraan mahasiswa. Kemudian, kajian tersebut turut mendukung SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui materi kesehatan mental untuk menekan angka kematian akibat bunuh diri di kalangan mahasiswa serta nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi tantangan kesehatan mental.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Wahyu Micho

Read More

Bertabur Bintang! Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa FMIPA UGM Sajikan Pertunjukkan Budaya Bersama dalam Malem Kangen FMIPA

Riuh sorai tepuk tangan dan tawa memenuhi Ruangan Auditorium FMIPA UGM pada saat pementasan kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya yang diperankan oleh segenap jajaran dekanat, dosen, pegawai, hingga mahasiswa FMIPA UGM. Cerita drama tersebut menceritakan tentang Suminten (Bella, mahasiswa Matematika FMIPA) yang akan dijodohkan dengan sosok lelaki tua beristri 4 Den Mono (Prof. Harno, dosen FMIPA UGM). Namun, Suminten telah memiliki seorang kekasih dan ingin melanjutkan studi S2 di FMIPA terlebih dahulu. Hal ini, sempat ditentang oleh ayah Suminten (Prof. Kuwat, Dekan FMIPA UGM) yang akhirnya luluh setelah mengetahui maksud dari anak gadisnya tersebut.

Selain itu, juga hadir Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Departemen Matematika dan Kimia, beserta Ketua Alumni FMIPA UGM yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten. Dengan berbagai rayuan dan gombalan maut yang diberikan, para akademisi, peneliti, dan dosen mampu menyuguhkan bakat lainnya di dunia peran yang berhasil menarik perhatian tamu undangan. Dalam hal ini, banyak mahasiswa yang diampu oleh pemeran tersebut yang terkekeh akibat peran yang ditampilkan. Menurut mereka, malam ini mereka melihat sisi lain dari pembawaan dosen yang selama ini ditampilkan di kelas.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Dongkrak Lulusan Saintek di Bidang Industri dan Kesehatan, FMIPA UGM Gelar Pelatihan Non-Destructive Testing

FMIPA UGM menggelar Pelatihan Non-Destructive Testing atau Uji Tak Rusak pada Sabtu – Minggu, 21 -22 September 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut adalah mahasiswa, dosen, dan pegawai khususnya di bidang Fisika. Dalam hal ini, narasumber yang dihadirkan merupakan ahli di bidang Non-Destructive Testing atau Uji Tak Rusak yaitu Baskan Hanurajie yang merupakan lulusan Fisika Univeristas Padjajaran dan Material Safety Engineering di Yokohama University, membawanya hingga ke dunianya saat ini sebagai pengajar dan instruktur di bidang NDT.

“Temen-temen Fisika, ini ada jalan yang mungkin kalian ikuti akan sukses. Jarang sekali orang yang ambil Fisika di oil and gas. Ketika kita punya kualifikasi ini kita bisa berpeluangan masuk dengan mudaj. Ibarat masuk ke rumah tidak lewat pintu depan tetapi lewat garasi,” papar Baskan.

Selain itu, Baskan juga menjelaskan bahwa pentingnya lulusan di bidang saintek tidak hanya sebatas mendapat ijazah tetapi juga mendapatkan sertifikat kualifikasi kompetensi khususnya di bidang NDT. Para lulusan tersebut diharapkan mampu siap bekerja di bidang industri dan juga kesehatan yang membutuhkan kompetensi dasar Fisika dalam pengembangan teknologi baik di industri atau kesehatan.

Dalam acara 2 hari tersebut, Prof. Kuwat Triyana, selaku Dekan FMIPA UGM turut menghadiri acara tersebut secara penuh dan mendukung acara tersebut.

“Setelah ini harapannya FMIPA bisa menjadi pusat NDT. Saya mohon komitmen, bapak ibu dosen, mahasiswa untuk mengikuti acara ini hingga akhir. Kita berharap setelah ini, untuk dosen-dosen untuk ada training sungguh-sungguh. Nanti sebagian kalau memungkinkan ada dosen hingga level 3 tidak hanya di Indonesia tapi juga Asia dan Timur Tengah,” papar Prof. Kuwat.

Pada hari pertama, pelatihan akan fokus pada pemaparan materi. Kemudian, pada hari kedua, peserta akan mendapatkan pengalaman langsung untuk melakukan praktikum. Terdapat 6 praktikum yang dilakukan yaitu uji cairan penetran, uji partikel magnetik, uji radiografi, uji ultrasonik, dan uji Eddy Current.

Pelatihan Non-Destructive Testing atau Uji Tak Rusak yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA pada keterampilan NSDT atau UTR. Selain itu, pelatihan tersebut menjadi wujud kerja sama antara FMIPA UGM dengan mitra yaitu Baskan Hanurajie selaku narasumber dan CEO PT. Intergy Global Forma di bidang pelatihan NDT yang merupakan implementasi SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Rektor UGM Soroti Peran Penting Sains dan Teknologi dalam Memajukan Bangsa di FMIPA UGM

Rapat Senat Terbuka menjadi acara puncak dari seluruh rangkaian acara peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM. Acara ini turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. selaku Rektor UGM. Dalam sambutannya, Prof. Ova menyoroti peran penting sains dan teknologi dalam memajukan bangsa.

“Banyak hal yang dapat kita syukuri, terutama kemajuan sains dan teknologi yang menjadi pilar utama pertumbuhan suatu negara. Kemajuan ini tidak hanya berkontribusi pada produktivitas, tetapi juga menopang kemajuan bangsa dan memperkuat posisi kedaulatan negara,” ungkapnya.

Menurutnya, penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi yang selama ini diharapkan. Ia juga menekankan bahwa universitas harus tetap menjadi pusat research and development yang mendukung graduated employability.

“Penguatan graduated employability ini merupakan salah satu hal yang sedang kami kejar di semua bidang. Dengan program studi yang komprehensif di UGM. Kami yakin hal ini akan menjadi kekuatan yang bisa kita manfaatkan bersama,” ujar Prof. Ova

Sebagai penutup, Rektor UGM berharap FMIPA UGM terus menghasilkan inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin ke-9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Penguatan kerja sama multiheliks yang telah dilakukan FMIPA juga telah menjadi implementasi dari SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam menciptakan inovasi dan solusi yang komprehensif.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

FMIPA UGM Dukung Penyelenggaran Liga MTQ UGM: Fasilitasi Acara dalam Telusur Bibit Unggul Ajang MTQ Nasional 2025

FMIPA UGM memberikan dukungan pada penyelanggaraan acara Liga MTQ UGM Tahun 2024 dengan tema Potensi Generasi Qurani, Sinergi Menuju UGM Berprestasi melalui fasilitasi lokasi acara di ruangan FMIPA UGM. Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, 22 September 2024 tersebut diikuti oleh berbagai mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas di UGM. Terdapat 14 cabang lomba yang diselenggarakan seperti MTQ, Tausyiah, Cerdas Cermat Islam, Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an, Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an, Debat Ilmiah Al-Qur’an, Menyanyi Pop Religi, dan lainnya.

“Lomba MTQ di tingkat UGM, ada 14 cabang yang individu dan beregeru. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan MTQN 2025. Kegiatan ini dilakukan juga untuk meningkatkan prestasi UGM di bidang MTQN di tahun 2025 karena kemarin UGM peringkat 6 di tahun 2024. Kita juga cari bibit untuk menyalurkan bakatnya pembinaan di kerohanian. Setelah ini, pemenang akan dibina selama menuju persiapan pelaksanaan tingkat nasional oleh ahli di bidangnya yang biasa melahirkan juara nasional. Top 3 tahun ini akan diadu dengan mahasiswa baru 2025. Yang bagus akan jadi delegasi UGM,” papar Gayuh, selaku Ketua Acara sekaligus Ketua Komunitas MTQ UGM.

Salah satu mahasiswa Fisika FMIPA UGM, Meitha, juga turut mengikuti lomba tersebut dalam cabang lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an.

“Saya sangat kagum dengan peserta lain yang mana semuanya memiliki gagasan yang keren dan inspiratif. Banyak ilmu baru yang saya dapatkan dari mereka, serta dengan memperhatikan gagasan dan presentasi peserta yang meraih juara, saya menjadi lebih paham tentang bagaimana presentasi yang baik dan hal ini akan menjadi acuan bagi saya untuk meng-upgrade diri di lomba-lomba selanjutnya,” papar Meitha.

Gayuh, selaku Ketua Acara sekaligus Ketua Komunitas MTQ UGM turut memaparkan harapan dari terselenggaranya acara ini.

“Semoga lebih bisa menjaring lagi mahasiswa UGM di bidang kerohanian, lebih menjaring lagi di event nasional, bisa memperluas syiar dan syair Islam, bisa memperkuat ukhuwah islamiyah. Kemudian, Dewan Hakim dari tingkat nasional, ponpes, yang ahli di bidanngnya, ga cuman ahli tapi master, yang dibina beliau-beliau ini nantinya bisa melahirkan juara-juara nasional,” ungkap Gayuh.

Kegiatan Liga MTQ yang didukukung oleh FMIPA UGM dalam fasilitasi lokasi acara menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu pendidikan untuk keberlanjutan melalui pendidikan di bidang kerohanian. Kemudian, hal ini turut mendukung keterampilan mahasiswa di bidang kerohanian.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentas: Indara Nurwulandari

Read More

Alia Hasna Bagikan Cerita Keceriaan di Acara Dongeng Anak dalam Family Gathering FMIPA UGM

Family Gathering kembali menghadirkan dongeng anak sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan oleh DWP atau Dharma Wanita Persatuan FMIPA UGM. Salah satu peserta nya adalah Alia Hasna anak dari tenaga pendidik Departemen Kimia, turut merasakan keseruan dalam kegiatan yang penuh dengan keceriaan ini. Berasal dari Purnakan, Alia bersama keluarga ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan sepanjang hari. Ia menceritakan bahwa acara ini penuh dengan nyanyian, tarian, hingga dongeng yang menginspirasi anak-anak untuk lebih percaya diri.

“Anak-anak yang hadir sangat ramai sehingga sedikit kurang kondusif. Namun, karena kegiatan sangat seru jadi kegiatan tetap berjalan menyenangkan,” papar Alia yang menikmati keseruan acara Dongeng Anak.

Cerita-cerita yang disampaikan dalam dongeng memberikan pesan moral yang menguatkan semangat dan rasa percaya diri anak-anak. Tak hanya mengikuti Dongeng Anak, Alia juga ikut dalam rangkaian kegiatan dari pagi hingga sore, termasuk acara yang berlangsung di Vokasi yaitu Jalan Sehat. Meskipun ia merasa sedikit lelah, keseruan yang ia rasakan membuatnya tetap bertahan hingga akhir acara.

Ketika diminta untuk memberikan penilaian untuk Family Gathering hari ini, Alia dengan semangat memberikan nilai 9 dari 10. Menurutnya, acara tersebut sangat seru, meski ada beberapa momen yang membuatnya merasa sedikit lelah. Alia merasa acara-acara seperti ini penting untuk menjaga kebersamaan dan keceriaan, baik untuk anak-anak maupun orang tua.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui ketersediaan acara Dongeng Anak untuk menunjang keterampilan anak di acara Family Gathering serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Family Gathering, Tim Tari Bali Berikan Penampilan Memukau

Acara Family Gathering kembali dimeriahkan dengan hiburan pembukaan berupa tari bali. Dua mahasiswa yang bertalenta ini berasal dari fakultas yang berbeda. Siti dari Fakultas Biologi angkatan 2021 dan Nova dari Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2022. Mereka saling berbagi cerita mengenai pengalaman mereka tampil dalam acara tersebut.

“Latihannya juga itu hanya sekali saja, karena kami sering ikut tampil di acara-acara dan untuk koreo Tari Bali ini kami sudah hafal,” papar Nova salah satu penari dari tim.

Pada acara Family Gathering tim mengakui bahwa biasanya penampilan tergantung pada jenis tarian yang dibawakan. Nova juga menyebutkan bahwa hanya ada sedikit hambatan terkait lagu yang belum siap sebelum tampil. Selain hal itu, ia merasa persiapannya berjalan dengan baik.

Pengalaman tampil dalam acara Family Gathering ini juga menjadi pengalaman baru bagi Nova karena acara tersebut lebih bersifat intim dan kekeluargaan. Acara seperti ini tak hanya menyatukan mahasiswa dari berbagai fakultas, tetapi juga menciptakan suasana kekeluargaan yang erat.

“Acara ini kesannya lebih hangat, lebih kekeluargaan karena hanya dihadiri oleh MIPA saja,” papar Nova.

Saat diminta untuk memberikan penilaian terhadap acara Family Gathering, Nova memberikan nilai sempurna yaitu 10 dari 10. Pengalaman ini jelas meninggalkan kesan yang mendalam bagi Nova yang juga baru pertama kali mengikuti acara  Family Gathering.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa di bidang seni serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Ratmi, Sang Pengrajin Batik Damai Langit Sajikan Paduan Seni dan Ketelatenan di Acara Family Gathering FMIPA UGM

Terletak di perbatasan Yogyakarta dan Bantul, Ratmi, salah satu pengrajin lokal Batik Damai Langit menawarkan sentuhan seni batik yang khas di acara Family Gathering FMIPA UGM. Berlokasi di kawasan Niti Prayan, tepat di barat SMKI, usaha batik ini dikelola oleh Ratmi yang juga memperluas usahanya dengan menjual aksesoris HP. Meski beragam produk ditawarkan, seperti aksesoris HP yang merupakan titipan, batik menjadi andalan utama yang diproduksi sendiri oleh Ratmi dengan berbagai teknik pengerjaan.

“Batik Damai Langit memproduksi berbagai jenis batik. Mulai dari batik cap, cap kombinasi, hingga batik tulis penuh. Batik cap membutuhkan waktu sekitar 3 hari sedangkan untuk cap tulis, memerlukan waktu hingga 1 minggu karena lebih rumit,” papar Ratmi salah satu penjaga stand sekaligus pengrajin Batik Damai Langit di acara Family Gathering.

Ratmi bercerita bahwa proses pembuatan batik ini tidak hanya sekedar teknik, tetapi juga memerlukan ketelatenan, keahlian, serta kesabaran untuk menghasilkan motif yang indah. Teknik batik tulis yang rumit memang menjadi daya tarik tersendiri, apalagi motif yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi. Batik Damai Langit menghadirkan motif yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga penuh filosofi. Mulai dari perpaduan warna hingga detail-detail kecil pada motif yang terukir, semuanya merepresentasikan budaya lokal yang kaya akan makna.

Dengan tetap menjaga kualitas dan seni dalam setiap lembar batik, Batik Damai Langit menjadi pilihan menarik bagi para pecinta batik di sekitar Yogyakarta dan Bantul. Keberadaan usaha ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk terus berkembang dalam dunia industri kreatif.

Kehadiran Ratmi pada acara Family Gathering FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 8 yaitu Bantuan untuk Perdagangan melalui ketersedian FMIPA membuka stand UMKM dengan keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari dan Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate