Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search
Search

mipa

Inspiratif! Gabriel Kaunang Alumni Ilmu Komputer Dapatkan Beasiswa Combo Master-PhD di Amerika Serikat

Gabriel Kaunang, alumni program studi S1 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil melanjutkan studinya ke jenjang combo Master-PhD di universitas ternama di Amerika Serikat, yaitu University of Chicago, dengan mengangkat topik riset “system and machine learning”.

Perjalanan Gabriel diawali pada tahun keduanya menjadi mahasiswa yang mulai mencari tahu bidang dan minat yang ia inginkan. Melalui kolaborasinya dengan dosen pembimbing di FMIPA UGM, ia berhasil mempublikasikan sebuah paper mengenai Deep Reinforcement Learning (DRL) yang berfokus pada optimasi efisiensi energi dalam sistem HPC.

“Saat masih S1, pada tahun kedua saya memiliki keinginan untuk riset di bidang low-level systems. Saya mulai menghubungi salah satu dosen yang bekerja dalam bidang tersebut, yaitu Pak Alfian, untuk melakukan kolaborasi riset bersama dan kami berhasil mempublikasikan satu paper,” papar Gabriel dalam wawancara online, Selasa (6/8).

Kemudian, melalui program Garuda ACE, ia memulai kolaborasi risetnya bersama Prof. Yanjing Li dari University of Chicago yang juga merupakan profesor ternama lulusan Carnegie Mellon University dan Stanford University. Bagi Gabriel, pengalaman riset ini merupakan pengalaman yang menantang karena standar riset yang ditentukan Profesor Yanjing sangat tinggi sehingga membuatnya merasa bahwa komitmen dan kerja keras merupakan hal yang paling krusial dalam menjalani riset.

“Penting untuk memiliki kesiapan mental, komitmen tinggi, dan kemampuan berkomunikasi guna menghadapi tantangan riset karena masalah yang dihadapi saat riset biasanya belum memiliki solusi sehingga harus belajar dan mencoba banyak hal baru dengan pendekatan ‘learning by doing’ supaya masalah dapat terselesaikan,” papar Gabriel dalam wawancara online, Selasa (6/8).

Pada akhir masa studinya, ia diberikan arahan secara optimal untuk proses pendaftaran ke kampus secara administratif dan melalui prosedur. Berkat kegigihannya, Gabriel mendapatkan rekomendasi dari Prof. Yanjing Li untuk mendaftar program combo Master-PhD di AS. Kini Gabriel menjadi salah satu dari 10 mahasiswa peserta Garuda ACE yang berhasil diterima di program Master-PhD dengan beasiswa penuh, dan menjadi mahasiswa Indonesia yang dapat berkolaborasi riset dengan peneliti di Amerika Serikat. Ia diterima di 2 universitas di Amerika Serikat, yakni University of Chicago dan University of California, Irvine.  Ia akan berangkat ke Amerika Serikat pada September 2024 untuk melanjutkan studi dan risetnya.

Keberhasilan Gabriel merupakan implementasi dari SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas melalui penyediaan riset kolaboratif yang dilakukan oleh Fakultas MIPA dan SDGs poin 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur. Rasa ingin tahu telah mendorong Gabriel untuk terus berinovasi mendalami cara kerja komputer, mulai dari pemrograman hingga memahami bagaimana hardware berfungsi. Hingga pada akhirnya menjatuhkan keputusannya untuk mendalami passionnya dalam bidang low-level system dan arsitektur komputer ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Gabriel Kaunang
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Workshop Paradigma dan Contextual Learning, Ratusan Guru Meriahkan Sesi Tanya Jawab

Fakultas MIPA kembali menyelenggarakan workshop intelektual. Melalui acara ini, diberikan kesempatan untuk para peserta mengajukan pertanyaan terkait tema yang dibahas. Beberapa perwakilan yang bertanya dari sesi 1 hingga 2 adalah SMA Blitar, SMA Mutiara Persada, SMK Negeri 6 Yogyakarta, SMA IT Abu Bakar Kulon Progo, SMA Kolese De Britto, dan MA IT Baitul Quran Al Jahra.

“Untuk mendobrak hambatan mind block, dengan konsisten menunjukkan contoh keberhasilan dan mencapai prestasi bersama yang dapat memotivasi orang lain sehingga global-mindedness dapat menyebar lebih merata di seluruh institusi, meskipun berada di lingkungan dengan fixed mindset,” papar Prof. Nizam.

Sementara itu permasalahan fasilitas yang kurang memadai untuk keberhasilan pencapaian muridnya juga menjadi hal yang prihatin. Namun menurut Prof. Nizam fasilitas yang tidak memadai bisa dijadikan sebagai inovasi untuk mendidik sesuatu yang hebat dan menjadikan siswa sebagai saintis yang hebat melalui fondasi kegiatan internasional.

“Jangan jadikan kekurangan fasilitas jadi kendala namun jadikan challenge untuk membuat alat yang diciptakan dari hasil siswanya sendiri misalnya,” papar Prof. Nizam.

Selain itu, kendala mengajar dikelas dan kesulitan mencari referensi materi mata pelajaran untuk menjangkau konteks juga menjadi hambatan. Padahal referensi bisa didapat dari kehidupan sehari hari dan guru bisa melakukan diskusi. Contextual learning bisa dibuat penjelasan kegiatan nyata yang dihubungkan dengan konteks sains. Dengan keterlibatan aktif memberi kesempatan kepada siswa untuk mencapai kolaboratif pembelajarannya tidak membosankan.

“Salah satu kegiatan contextual learning yang tidak melupakan diferensiasi siswa adalah dengan gaya belajar dan style dalam pembelajaran untuk menciptakan peminatan yang banyak dan memanfaatkan stimulus serta memperhatikan aspek suara, memberi kesempatan,” papar Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

Contextual learning bisa dimulai dari bagaimana anak anak menghargai barang-barang yang tidak layak seperti sampah menjadi sesuatu yg penting. Bisa didasari dengan pengetahuan recific, respon, dan value. Sementara itu interaksi menjadi hal yang penting untuk menangani hambatan sarana prasarana yang ada. Dari acara workshop ini, FMIPA mengimplementasikan SDGs poin 4 Pendidikan berkelanjutan, SDGs poin 9 Kerjasama Inovasi, SDGs poin 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Keberhasilan Mahasiswa KIMIA FMIPA UGM di NECSC 2024: Mewujudkan Inovasi Energi Terbarukan

Adyatma Bhagaskara, mahasiswa Kimia UGM angkatan 2020, meraih juara 2 dalam National Energy, Climate, and Sustainability Competition (NECSC) 2024. Kompetisi ini diadakan oleh Society of Renewable Energy Indonesia (SRE Indonesia) dan media publikasi Rakyat Merdeka di Gedung Sasana Budaya Ganesha, ITB pada 29 April 2024. Acara ini mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan tema Ketahanan Pangan, Air, dan Energi untuk Indonesia. Peserta terdiri dari mahasiswa dan siswa dari seluruh Indonesia, dengan berbagai universitas dan sekolah turut serta.

Adyatma mempersiapkan kompetisi ini dengan menulis esai tentang produksi bioavtur dari limbah organik, seperti minyak jelantah. Motivasi utamanya adalah ingin memperkenalkan riset ini ke khalayak umum melalui lomba ini, yang menawarkan publikasi di Ruang Merdeka.id dan buku inovasi yang akan terjual di pasaran pada 2025. Ia mengatasi tantangan dalam lomba dengan menyederhanakan bahasa teknis agar lebih mudah dipahami masyarakat umum. Penilaian kompetisi menekankan kreativitas, inovasi, dan keberlanjutan ide, yang membuat Adyatma merasa terkejut dan bahagia saat meraih juara.

Pengalaman berkesan Adyatma termasuk berinteraksi langsung dengan Ibu Menteri LHK dan mendapatkan jaringan dengan mahasiswa di bidang energi dan keberlanjutan lingkungan. Ia memberikan motivasi untuk mahasiswa agar haus akan ilmu, update dengan perkembangan terbaru, membangun jejaring, dan mencari peluang penelitian serta lomba. Adyatma mengutip kata-kata motivasi dari HOS Cokroaminoto: “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat,”

Partisipasi Adyatma dalam NECSC berkontribusi pada pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) khususnya SDG 4 mengenai pengembangan riset dalam kemajuan pendidikan, SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), mendukung upaya global dalam pengembangan energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Adyatma Bhagaskara
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Data Posyandu di Desa Sugian oleh Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM sebagai bentuk pengabdian KKN-PPM UGM 2024

Desa Sugian, sebuah desa wisata yang juga dikenal dengan sektor pertanian dan perikanannya, kini tengah menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu peserta KKN dari program studi Ilmu Aktuaria angkatan 2021, Taufik Hasan Wau, berperan aktif dalam kegiatan ini.

Hasan, sapaan akrab Taufik Hasan Wau, mengungkapkan bahwa Desa Sugian memiliki potensi yang luar biasa tidak hanya di bidang pariwisata, tetapi juga dalam sektor pertanian, perikanan, tambak udang, dan mutiara. Namun, yang paling menarik perhatian Hasan adalah program kerja yang ia lakukan, yaitu transformasi pendataan dan pembuatan grafik posyandu dari format buku menjadi Excel. Program ini merupakan permintaan langsung dari kader PKK Desa Sugian.

Menurut Hasan, program kerja ini bertujuan untuk mempermudah pendataan dan pembuatan grafik di setiap titik posyandu yang ada di desa tersebut. Dengan menggunakan Excel, kader PKK dapat melakukan pendataan dengan lebih cepat, akurat, dan terorganisir. “Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di lapangan,” ujar Hasan.

Meskipun demikian, Hasan tidak menampik adanya tantangan yang harus dihadapi, terutama karena banyaknya titik posyandu yang harus dikelola. Namun, ia merasa tantangan tersebut adalah bagian dari proses belajar yang menyenangkan selama KKN ini.

Program kerja ini juga sejalan dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, tujuan nomor 9, yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, dan mendorong inovasi

Bagi Hasan, pengalaman KKN di Desa Sugian sangat berkesan dan memberikan banyak pelajaran berharga.

“KKN ini benar-benar memberikan gambaran nyata tentang bagaimana teori yang dipelajari di kampus dapat diterapkan di lapangan,” pungkasnya.

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh Hasan dan rekan-rekannya, diharapkan program kerja ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi Desa Sugian dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Taufik Hasan Wau
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Gelar Workshop Differential Equation and Dynamic and Bifurcation Day Seminar 2024

FMIPA UGM Gelar Workshop Differential Equation and Dynamic and Bifurcation Day Seminar 2024 pada Senin, 12 Agustus 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Dalam hal ini, dihadiri 5 narasumber yang memiliki kompetensi di bidang matematika dan informatika yang terdiri atas Dr. Wim Van Horssen (TU Delft), Dr. Theo Tuwankota (ITB), Dr. Eric Harjanto (ITB), Dr. Aditya Firman Ihsan (Telkom University), dan Nikenasih Binatari, M.Si. (UGM Ph.D. Student).

Acara terdiri atas pembukaan, presentasi, diskusi dan tanya jawab serta penutupan. Pada sesi 1 presentasi diisi oleh Dr. Wim Van Horssen dan Dr. Theo Tuwankota dengan materi bertema 25 Years of Joint Research Cooperation. Kemudian, pada sesi 2 dilanjutkan oleh Dr. Eric Harjanto, Dr. Aditya Firman Ihsan, dan Nikenasih Binatari, M.Si. dengan topik Recent Publications in Perturbation Theory.

Workshop tersebut dihadiri peserta secara bauran yaitu daring dan luring. Tercatat terdapat 2 kampus dari luar negeri yaitu Universiti Sains Malaysia dan Universiti Malaysia Terengganu. Kemudian, terdapat berbagai kampus dari dalam negeri seperti ITB, UI, UNPAD, UNS, UNESA, dan lainnya.

“Pembicaranya menarik dan materinya spesifik matematika. Dari materi ini bisa mengombinasi antara materi dengan teknologi yang akan digunakan. Kayak sebuah jembatan bisa bikin aplikasi dan cara hitungnya,” papar Ananda selaku peserta kegiatan sekaligus mahasiswa Informatika UNPAD.

Kegiatan yang digelar FMIPA UGM melalui Workshop Differential Equation and Dynamic and Bifurcation Day Seminar 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang matematika dan informatika sekaligus memberikan akses pendidikan kepada mahasiswa dan akademisi dari berbagai institusi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dosen FMIPA UGM Sosialisasikan Health Promoting University Kepada Mahasiswa Baru di Pionir Pascal 2024

Health Promoting University (HPU) adalah sebuah inisiatif, yang diadopsi oleh Universitas Gadjah Mada untuk menciptakan lingkungan kampus yang mendukung kesehatan serta kesejahteraan seluruh komunitas akademiknya. Dalam upaya membangun budaya kesehatan yang berkelanjutan di

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM), dosen FMIPA UGM sekaligus ketua Health Promoting University  (HPU), Dr. Chotimah, M.Si menyampaikan pesan penting mengenai pendidikan karakter dan kesehatan kepada mahasiswa baru di acara Pionir Pascal 2024 pada 1 Agustus 2024, di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM.

“Karakter yang ingin ditumbuhkan pada lulusan UGM adalah karakter “SANG JUARA”  yaitu Santun, Adil, Nasionalis, Gembira, Jujur, Unggul, Amanah, Religius, Andal,” ujar Dr. Chotimah, M.Si.

Dr. Chotimah menjelaskan, fokus HPU yakni modifikasi dari zero tolerance area dan promosi kesehatan dengan mempertimbangkan local wisdom. Delapan tema yang dijadikan fokus antara lain literasi kesehatan (safety driving, helmet use, safe sex, social interaction), aktivitas fisik, pola makan sehat, kesehatan mental, zero tolerance narkoba, zero tolerance kekerasan, perundungan, dan pelecahan, pembentukan lingkungan hidup sehat, dan disabled friendly, serta kesehatan reproduksi.

Hingga saat ini, HPU telah melaksanakan berbagai program sebagai bentuk pengimplementasian kedelapan hal tersebut. Mulai dari fasilitas pos pembinaan terpadu (posbindu), senam bersama, jalan sehat, penyediaan fasilitas tenis meja, bulu tangkis, voli, treadmill, hingga kantin DWP menjadi bentuk penunjang dalam mempromosikan aktivitas fisik dan pola makan sehat. Selain itu, HPU juga berperan dalam mempromosikan kesehatan mental melalui Hear Me MIPA yang merupakan lembaga khusus untuk menerima curhatan konseling teman sebaya. Penyediaan ruang hijau, parkir cukup dan teratur, adanya tanda penunjuk keselamatan, kebersihan dalam dan luar gedung, tanda dilarang merokok dibentuk untuk menunjang pembentukan lingkungan hidup sehat, aman, dan disabled friendly.

Adanya promosi kesehatan melalui literasi kesehatan hingga berbagai program yang disediakan oleh HPU telah mencerminkan Tujuan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-3 yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Adapun pengintegrasian pendidikan kesehatan dalam kurikulum pendidikan melalui Pionir Pascal juga selaras dengan SDG poin ke-4 yakni Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Medali Perunggu dalam ONMIPA-PT 2024 Bidang Fisika

Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) merupakan salah satu kejuaraan bergengsi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI). Tahun ini, ONMIPA-PT tingkat nasional diselenggarakan pada 12-17 Mei 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan 4 bidang perlombaan yaitu Kimia, Biologi, Fisika, dan Matematika. Universitas Gadjah Mada tak absen dalam membawa pulang medali kejuaraan, termasuk Muhammad Raihannafi Fadhel (Fisika angkatan 2021) yang berhasil meraih medali perunggu.

“Sudah sejak tahun 2022 mengikuti ONMIPA-PT, tetapi belum bisa lolos seleksi ke tingkat nasional. Tahun 2023 ikut lagi dan berhasil lolos ke tingkat nasional di Bandung,” ujar Fadhel

Fadhel termotivasi untuk mengikuti olimpiade sebagai bentuk untuk meningkatkan kemampuan dan performanya yang kurang memuaskan dalam dunia olimpiade ketika di SMA. Medali ini merupakan medali pertama yang diraihnya setelah berkali-kali gagal di ajang olimpiade tahun-tahun sebelumnya.

Fadhel melalui persiapan sejak awal tahun hingga Maret 2024 dengan mereview ulang soal-soal seleksi internal UGM maupun soal seleksi wilayah. Untuk memaksakan dirinya terus belajar, Fadhel bahkan aktif menjadi asisten dosen mata kuliah wajib di Fisika. Meskipun mengalami kesulitan pada tes kedua karena sakit, ia tetap berhasil lolos sebagai kontingen Fisika untuk UGM.

Dalam keberhasilannya meraih juara di ONMIPA-PT 2024, ia dibimbing oleh sejumlah dosen dari Departemen Fisika FMIPA UGM yakni Dr.Chotimah,M.Si, Muhamad Darwis Umar S.Si., M.Si., Dr.Chalis Setyadi,S.Si., M.Sc., Prof. Sholihun,S.Si., M.Sc., Ph.D.Sc., Muhammad Arifin, S.Si., M.Sc., Ph.D., Dr. Juliasih Partini S.Si., M.Si., Adhib Ulil Absor S.Si., M.Sc., Ph.D, dan Idham Syah Alam S.Si., M.Sc., Ph.D.

Tak langsung puas, ia berencana untuk berpartisipasi kembali di ONMIPA-PT tahun depan dan berharap dapat meraih medali emas di kesempatan terakhirnya ini. Semangat dan prestasi membanggakannya mencerminkan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Dengan prestasi ini, ia pun berharap dapat memotivasi teman-teman lainnya untuk ikut serta dalam ONMIPA dan membawa kebanggaan bagi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM di ajang kompetisi tingkat regional, nasional, dan internasional sehingga menciptakan budaya belajar yang berkualitas. Begitupula dengan FMIPA UGM yang berkontribusi pada pengembangan potensi mahasiswa secara inklusif juga mencerminkan SDGs nomor 4 dengan menyediakan program pendidikan yang berkualitas, pelatihan, dan bimbingan bagi mahasiswa.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Muhammad Raihannafi Fadhel
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi Berlandaskan SDGs, Mahasiswa Baru FMIPA Tuangkan Gagasan Lewat Science Project Pionir Pascal

Pionir Pascal merupakan agenda pengenalan lingkungan kampus di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Agenda ini berlangsung selama 2 hari dengan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya science project. Kegiatan ini memberikan ruang kreasi kepada mahasiswa baru dalam mengemukakan ide dan gagasan untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan di sekitar melalui pengimpementasian keilmuan sains yang berkelanjutan.

Di antara berbagai ide dan gagasan yang dituangkan dari puluhan kelompok, 3 kelompok terbaik berhasil mempresentasikan gagasan yang dituangkan dalam bentuk poster di depan peserta Pionir Pascal lainnya. Memiliki beragam ide yang selaras dengan Tujuan Berkelanjutan (SDGs), ketiganya mempresentasikan gagasan yang menarik dan berhasil memukau peserta dalam waktu 7 menit.

“Kami percaya dengan ilmu yang ada di MIPA bisa menangani permasalahan yang ada di lingkungan, khususnya Yogyakarta,” ungkap Halim Rasyid, salah satu finalis yang berhasil menjadi kelompok terbaik.

Tiga ide yang berhasil menjadi finalis kelompok terbaik tersebut diantaranya adalah gagasan berupa panel surya terapung yang terinspirasi untuk meratakan kebutuhan listrik di seluruh Indonesia. Ada pula gagasan yang diberi nama “Gama Gas” yang merupakan ide untuk mengubah sampah domestik menjadi bahan bakar berupa gas metana. Terakhir, ada gagasan berupa pengolahan briket dan kertas dari limbah tebu yang potensial untuk dikomersialkan.

Kegiatan ini diharapkan dapat mengakselerasi proses transformasi mahasiswa baru menjadi saintis muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Science Project ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa baru untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang relevan dengan bidang studi mereka, sehingga mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka secara berkelanjutan Science Project ini juga mendukung konsep pendidikan berkelanjutan, selaras dengan Tujuan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4 yakni Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inspiratif! Gabriel Kaunang Alumni Ilmu Komputer Dapatkan Beasiswa Combo Master-PhD di Amerika Serikat

Gabriel Kaunang, alumni program studi S1 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil melanjutkan studinya ke jenjang combo Master-PhD di universitas ternama di Amerika Serikat, yaitu University of Chicago, dengan mengangkat topik riset “system and machine learning”.

Perjalanan Gabriel diawali pada tahun keduanya menjadi mahasiswa yang mulai mencari tahu bidang dan minat yang ia inginkan. Melalui kolaborasinya dengan dosen pembimbing di FMIPA UGM, ia berhasil mempublikasikan sebuah paper mengenai Deep Reinforcement Learning (DRL) yang berfokus pada optimasi efisiensi energi dalam sistem HPC.

“Saat masih S1, pada tahun kedua saya memiliki keinginan untuk riset di bidang low-level systems. Saya mulai menghubungi salah satu dosen yang bekerja dalam bidang tersebut, yaitu Pak Alfian, untuk melakukan kolaborasi riset bersama dan kami berhasil mempublikasikan satu paper,” papar Gabriel dalam wawancara online, Selasa (6/8).

Kemudian, melalui program Garuda ACE, ia memulai kolaborasi risetnya bersama Prof. Yanjing Li dari University of Chicago yang juga merupakan profesor ternama lulusan Carnegie Mellon University dan Stanford University. Bagi Gabriel, pengalaman riset ini merupakan pengalaman yang menantang karena standar riset yang ditentukan Profesor Yanjing sangat tinggi sehingga membuatnya merasa bahwa komitmen dan kerja keras merupakan hal yang paling krusial dalam menjalani riset.

“Penting untuk memiliki kesiapan mental, komitmen tinggi, dan kemampuan berkomunikasi guna menghadapi tantangan riset karena masalah yang dihadapi saat riset biasanya belum memiliki solusi sehingga harus belajar dan mencoba banyak hal baru dengan pendekatan ‘learning by doing’ supaya masalah dapat terselesaikan,” papar Gabriel dalam wawancara online, Selasa (6/8).

Pada akhir masa studinya, ia diberikan arahan secara optimal untuk proses pendaftaran ke kampus secara administratif dan melalui prosedur. Berkat kegigihannya, Gabriel mendapatkan rekomendasi dari Prof. Yanjing Li untuk mendaftar program combo Master-PhD di AS. Kini Gabriel menjadi salah satu dari 10 mahasiswa peserta Garuda ACE yang berhasil diterima di program Master-PhD dengan beasiswa penuh, dan menjadi mahasiswa Indonesia yang dapat berkolaborasi riset dengan peneliti di Amerika Serikat. Ia diterima di 2 universitas di Amerika Serikat, yakni University of Chicago dan University of California, Irvine.  Ia akan berangkat ke Amerika Serikat pada September 2024 untuk melanjutkan studi dan risetnya.

Keberhasilan Gabriel merupakan implementasi dari SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas melalui penyediaan riset kolaboratif yang dilakukan oleh Fakultas MIPA dan SDGs poin 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur. Rasa ingin tahu telah mendorong Gabriel untuk terus berinovasi mendalami cara kerja komputer, mulai dari pemrograman hingga memahami bagaimana hardware berfungsi. Hingga pada akhirnya menjatuhkan keputusannya untuk mendalami passionnya dalam bidang low-level system dan arsitektur komputer ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Gabriel Kaunang
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Workshop Paradigma dan Contextual Learning, Ratusan Guru Meriahkan Sesi Tanya Jawab

Fakultas MIPA kembali menyelenggarakan workshop intelektual. Melalui acara ini, diberikan kesempatan untuk para peserta mengajukan pertanyaan terkait tema yang dibahas. Beberapa perwakilan yang bertanya dari sesi 1 hingga 2 adalah SMA Blitar, SMA Mutiara Persada, SMK Negeri 6 Yogyakarta, SMA IT Abu Bakar Kulon Progo, SMA Kolese De Britto, dan MA IT Baitul Quran Al Jahra.

“Untuk mendobrak hambatan mind block, dengan konsisten menunjukkan contoh keberhasilan dan mencapai prestasi bersama yang dapat memotivasi orang lain sehingga global-mindedness dapat menyebar lebih merata di seluruh institusi, meskipun berada di lingkungan dengan fixed mindset,” papar Prof. Nizam.

Sementara itu permasalahan fasilitas yang kurang memadai untuk keberhasilan pencapaian muridnya juga menjadi hal yang prihatin. Namun menurut Prof. Nizam fasilitas yang tidak memadai bisa dijadikan sebagai inovasi untuk mendidik sesuatu yang hebat dan menjadikan siswa sebagai saintis yang hebat melalui fondasi kegiatan internasional.

“Jangan jadikan kekurangan fasilitas jadi kendala namun jadikan challenge untuk membuat alat yang diciptakan dari hasil siswanya sendiri misalnya,” papar Prof. Nizam.

Selain itu, kendala mengajar dikelas dan kesulitan mencari referensi materi mata pelajaran untuk menjangkau konteks juga menjadi hambatan. Padahal referensi bisa didapat dari kehidupan sehari hari dan guru bisa melakukan diskusi. Contextual learning bisa dibuat penjelasan kegiatan nyata yang dihubungkan dengan konteks sains. Dengan keterlibatan aktif memberi kesempatan kepada siswa untuk mencapai kolaboratif pembelajarannya tidak membosankan.

“Salah satu kegiatan contextual learning yang tidak melupakan diferensiasi siswa adalah dengan gaya belajar dan style dalam pembelajaran untuk menciptakan peminatan yang banyak dan memanfaatkan stimulus serta memperhatikan aspek suara, memberi kesempatan,” papar Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

Contextual learning bisa dimulai dari bagaimana anak anak menghargai barang-barang yang tidak layak seperti sampah menjadi sesuatu yg penting. Bisa didasari dengan pengetahuan recific, respon, dan value. Sementara itu interaksi menjadi hal yang penting untuk menangani hambatan sarana prasarana yang ada. Dari acara workshop ini, FMIPA mengimplementasikan SDGs poin 4 Pendidikan berkelanjutan, SDGs poin 9 Kerjasama Inovasi, SDGs poin 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Keberhasilan Mahasiswa KIMIA FMIPA UGM di NECSC 2024: Mewujudkan Inovasi Energi Terbarukan

Adyatma Bhagaskara, mahasiswa Kimia UGM angkatan 2020, meraih juara 2 dalam National Energy, Climate, and Sustainability Competition (NECSC) 2024. Kompetisi ini diadakan oleh Society of Renewable Energy Indonesia (SRE Indonesia) dan media publikasi Rakyat Merdeka di Gedung Sasana Budaya Ganesha, ITB pada 29 April 2024. Acara ini mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan tema Ketahanan Pangan, Air, dan Energi untuk Indonesia. Peserta terdiri dari mahasiswa dan siswa dari seluruh Indonesia, dengan berbagai universitas dan sekolah turut serta.

Adyatma mempersiapkan kompetisi ini dengan menulis esai tentang produksi bioavtur dari limbah organik, seperti minyak jelantah. Motivasi utamanya adalah ingin memperkenalkan riset ini ke khalayak umum melalui lomba ini, yang menawarkan publikasi di Ruang Merdeka.id dan buku inovasi yang akan terjual di pasaran pada 2025. Ia mengatasi tantangan dalam lomba dengan menyederhanakan bahasa teknis agar lebih mudah dipahami masyarakat umum. Penilaian kompetisi menekankan kreativitas, inovasi, dan keberlanjutan ide, yang membuat Adyatma merasa terkejut dan bahagia saat meraih juara.

Pengalaman berkesan Adyatma termasuk berinteraksi langsung dengan Ibu Menteri LHK dan mendapatkan jaringan dengan mahasiswa di bidang energi dan keberlanjutan lingkungan. Ia memberikan motivasi untuk mahasiswa agar haus akan ilmu, update dengan perkembangan terbaru, membangun jejaring, dan mencari peluang penelitian serta lomba. Adyatma mengutip kata-kata motivasi dari HOS Cokroaminoto: “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat,”

Partisipasi Adyatma dalam NECSC berkontribusi pada pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) khususnya SDG 4 mengenai pengembangan riset dalam kemajuan pendidikan, SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), mendukung upaya global dalam pengembangan energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Adyatma Bhagaskara
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Data Posyandu di Desa Sugian oleh Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM sebagai bentuk pengabdian KKN-PPM UGM 2024

Desa Sugian, sebuah desa wisata yang juga dikenal dengan sektor pertanian dan perikanannya, kini tengah menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu peserta KKN dari program studi Ilmu Aktuaria angkatan 2021, Taufik Hasan Wau, berperan aktif dalam kegiatan ini.

Hasan, sapaan akrab Taufik Hasan Wau, mengungkapkan bahwa Desa Sugian memiliki potensi yang luar biasa tidak hanya di bidang pariwisata, tetapi juga dalam sektor pertanian, perikanan, tambak udang, dan mutiara. Namun, yang paling menarik perhatian Hasan adalah program kerja yang ia lakukan, yaitu transformasi pendataan dan pembuatan grafik posyandu dari format buku menjadi Excel. Program ini merupakan permintaan langsung dari kader PKK Desa Sugian.

Menurut Hasan, program kerja ini bertujuan untuk mempermudah pendataan dan pembuatan grafik di setiap titik posyandu yang ada di desa tersebut. Dengan menggunakan Excel, kader PKK dapat melakukan pendataan dengan lebih cepat, akurat, dan terorganisir. “Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di lapangan,” ujar Hasan.

Meskipun demikian, Hasan tidak menampik adanya tantangan yang harus dihadapi, terutama karena banyaknya titik posyandu yang harus dikelola. Namun, ia merasa tantangan tersebut adalah bagian dari proses belajar yang menyenangkan selama KKN ini.

Program kerja ini juga sejalan dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, tujuan nomor 9, yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, dan mendorong inovasi

Bagi Hasan, pengalaman KKN di Desa Sugian sangat berkesan dan memberikan banyak pelajaran berharga.

“KKN ini benar-benar memberikan gambaran nyata tentang bagaimana teori yang dipelajari di kampus dapat diterapkan di lapangan,” pungkasnya.

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh Hasan dan rekan-rekannya, diharapkan program kerja ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi Desa Sugian dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Taufik Hasan Wau
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Gelar Workshop Differential Equation and Dynamic and Bifurcation Day Seminar 2024

FMIPA UGM Gelar Workshop Differential Equation and Dynamic and Bifurcation Day Seminar 2024 pada Senin, 12 Agustus 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Dalam hal ini, dihadiri 5 narasumber yang memiliki kompetensi di bidang matematika dan informatika yang terdiri atas Dr. Wim Van Horssen (TU Delft), Dr. Theo Tuwankota (ITB), Dr. Eric Harjanto (ITB), Dr. Aditya Firman Ihsan (Telkom University), dan Nikenasih Binatari, M.Si. (UGM Ph.D. Student).

Acara terdiri atas pembukaan, presentasi, diskusi dan tanya jawab serta penutupan. Pada sesi 1 presentasi diisi oleh Dr. Wim Van Horssen dan Dr. Theo Tuwankota dengan materi bertema 25 Years of Joint Research Cooperation. Kemudian, pada sesi 2 dilanjutkan oleh Dr. Eric Harjanto, Dr. Aditya Firman Ihsan, dan Nikenasih Binatari, M.Si. dengan topik Recent Publications in Perturbation Theory.

Workshop tersebut dihadiri peserta secara bauran yaitu daring dan luring. Tercatat terdapat 2 kampus dari luar negeri yaitu Universiti Sains Malaysia dan Universiti Malaysia Terengganu. Kemudian, terdapat berbagai kampus dari dalam negeri seperti ITB, UI, UNPAD, UNS, UNESA, dan lainnya.

“Pembicaranya menarik dan materinya spesifik matematika. Dari materi ini bisa mengombinasi antara materi dengan teknologi yang akan digunakan. Kayak sebuah jembatan bisa bikin aplikasi dan cara hitungnya,” papar Ananda selaku peserta kegiatan sekaligus mahasiswa Informatika UNPAD.

Kegiatan yang digelar FMIPA UGM melalui Workshop Differential Equation and Dynamic and Bifurcation Day Seminar 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang matematika dan informatika sekaligus memberikan akses pendidikan kepada mahasiswa dan akademisi dari berbagai institusi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dosen FMIPA UGM Sosialisasikan Health Promoting University Kepada Mahasiswa Baru di Pionir Pascal 2024

Health Promoting University (HPU) adalah sebuah inisiatif, yang diadopsi oleh Universitas Gadjah Mada untuk menciptakan lingkungan kampus yang mendukung kesehatan serta kesejahteraan seluruh komunitas akademiknya. Dalam upaya membangun budaya kesehatan yang berkelanjutan di

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM), dosen FMIPA UGM sekaligus ketua Health Promoting University  (HPU), Dr. Chotimah, M.Si menyampaikan pesan penting mengenai pendidikan karakter dan kesehatan kepada mahasiswa baru di acara Pionir Pascal 2024 pada 1 Agustus 2024, di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM.

“Karakter yang ingin ditumbuhkan pada lulusan UGM adalah karakter “SANG JUARA”  yaitu Santun, Adil, Nasionalis, Gembira, Jujur, Unggul, Amanah, Religius, Andal,” ujar Dr. Chotimah, M.Si.

Dr. Chotimah menjelaskan, fokus HPU yakni modifikasi dari zero tolerance area dan promosi kesehatan dengan mempertimbangkan local wisdom. Delapan tema yang dijadikan fokus antara lain literasi kesehatan (safety driving, helmet use, safe sex, social interaction), aktivitas fisik, pola makan sehat, kesehatan mental, zero tolerance narkoba, zero tolerance kekerasan, perundungan, dan pelecahan, pembentukan lingkungan hidup sehat, dan disabled friendly, serta kesehatan reproduksi.

Hingga saat ini, HPU telah melaksanakan berbagai program sebagai bentuk pengimplementasian kedelapan hal tersebut. Mulai dari fasilitas pos pembinaan terpadu (posbindu), senam bersama, jalan sehat, penyediaan fasilitas tenis meja, bulu tangkis, voli, treadmill, hingga kantin DWP menjadi bentuk penunjang dalam mempromosikan aktivitas fisik dan pola makan sehat. Selain itu, HPU juga berperan dalam mempromosikan kesehatan mental melalui Hear Me MIPA yang merupakan lembaga khusus untuk menerima curhatan konseling teman sebaya. Penyediaan ruang hijau, parkir cukup dan teratur, adanya tanda penunjuk keselamatan, kebersihan dalam dan luar gedung, tanda dilarang merokok dibentuk untuk menunjang pembentukan lingkungan hidup sehat, aman, dan disabled friendly.

Adanya promosi kesehatan melalui literasi kesehatan hingga berbagai program yang disediakan oleh HPU telah mencerminkan Tujuan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-3 yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Adapun pengintegrasian pendidikan kesehatan dalam kurikulum pendidikan melalui Pionir Pascal juga selaras dengan SDG poin ke-4 yakni Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Medali Perunggu dalam ONMIPA-PT 2024 Bidang Fisika

Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) merupakan salah satu kejuaraan bergengsi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI). Tahun ini, ONMIPA-PT tingkat nasional diselenggarakan pada 12-17 Mei 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan 4 bidang perlombaan yaitu Kimia, Biologi, Fisika, dan Matematika. Universitas Gadjah Mada tak absen dalam membawa pulang medali kejuaraan, termasuk Muhammad Raihannafi Fadhel (Fisika angkatan 2021) yang berhasil meraih medali perunggu.

“Sudah sejak tahun 2022 mengikuti ONMIPA-PT, tetapi belum bisa lolos seleksi ke tingkat nasional. Tahun 2023 ikut lagi dan berhasil lolos ke tingkat nasional di Bandung,” ujar Fadhel

Fadhel termotivasi untuk mengikuti olimpiade sebagai bentuk untuk meningkatkan kemampuan dan performanya yang kurang memuaskan dalam dunia olimpiade ketika di SMA. Medali ini merupakan medali pertama yang diraihnya setelah berkali-kali gagal di ajang olimpiade tahun-tahun sebelumnya.

Fadhel melalui persiapan sejak awal tahun hingga Maret 2024 dengan mereview ulang soal-soal seleksi internal UGM maupun soal seleksi wilayah. Untuk memaksakan dirinya terus belajar, Fadhel bahkan aktif menjadi asisten dosen mata kuliah wajib di Fisika. Meskipun mengalami kesulitan pada tes kedua karena sakit, ia tetap berhasil lolos sebagai kontingen Fisika untuk UGM.

Dalam keberhasilannya meraih juara di ONMIPA-PT 2024, ia dibimbing oleh sejumlah dosen dari Departemen Fisika FMIPA UGM yakni Dr.Chotimah,M.Si, Muhamad Darwis Umar S.Si., M.Si., Dr.Chalis Setyadi,S.Si., M.Sc., Prof. Sholihun,S.Si., M.Sc., Ph.D.Sc., Muhammad Arifin, S.Si., M.Sc., Ph.D., Dr. Juliasih Partini S.Si., M.Si., Adhib Ulil Absor S.Si., M.Sc., Ph.D, dan Idham Syah Alam S.Si., M.Sc., Ph.D.

Tak langsung puas, ia berencana untuk berpartisipasi kembali di ONMIPA-PT tahun depan dan berharap dapat meraih medali emas di kesempatan terakhirnya ini. Semangat dan prestasi membanggakannya mencerminkan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Dengan prestasi ini, ia pun berharap dapat memotivasi teman-teman lainnya untuk ikut serta dalam ONMIPA dan membawa kebanggaan bagi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM di ajang kompetisi tingkat regional, nasional, dan internasional sehingga menciptakan budaya belajar yang berkualitas. Begitupula dengan FMIPA UGM yang berkontribusi pada pengembangan potensi mahasiswa secara inklusif juga mencerminkan SDGs nomor 4 dengan menyediakan program pendidikan yang berkualitas, pelatihan, dan bimbingan bagi mahasiswa.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Muhammad Raihannafi Fadhel
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi Berlandaskan SDGs, Mahasiswa Baru FMIPA Tuangkan Gagasan Lewat Science Project Pionir Pascal

Pionir Pascal merupakan agenda pengenalan lingkungan kampus di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Agenda ini berlangsung selama 2 hari dengan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya science project. Kegiatan ini memberikan ruang kreasi kepada mahasiswa baru dalam mengemukakan ide dan gagasan untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan di sekitar melalui pengimpementasian keilmuan sains yang berkelanjutan.

Di antara berbagai ide dan gagasan yang dituangkan dari puluhan kelompok, 3 kelompok terbaik berhasil mempresentasikan gagasan yang dituangkan dalam bentuk poster di depan peserta Pionir Pascal lainnya. Memiliki beragam ide yang selaras dengan Tujuan Berkelanjutan (SDGs), ketiganya mempresentasikan gagasan yang menarik dan berhasil memukau peserta dalam waktu 7 menit.

“Kami percaya dengan ilmu yang ada di MIPA bisa menangani permasalahan yang ada di lingkungan, khususnya Yogyakarta,” ungkap Halim Rasyid, salah satu finalis yang berhasil menjadi kelompok terbaik.

Tiga ide yang berhasil menjadi finalis kelompok terbaik tersebut diantaranya adalah gagasan berupa panel surya terapung yang terinspirasi untuk meratakan kebutuhan listrik di seluruh Indonesia. Ada pula gagasan yang diberi nama “Gama Gas” yang merupakan ide untuk mengubah sampah domestik menjadi bahan bakar berupa gas metana. Terakhir, ada gagasan berupa pengolahan briket dan kertas dari limbah tebu yang potensial untuk dikomersialkan.

Kegiatan ini diharapkan dapat mengakselerasi proses transformasi mahasiswa baru menjadi saintis muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Science Project ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa baru untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang relevan dengan bidang studi mereka, sehingga mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka secara berkelanjutan Science Project ini juga mendukung konsep pendidikan berkelanjutan, selaras dengan Tujuan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4 yakni Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate