Search
Search
Search

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Dukung Kualitas Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM Beri Wawasan Kepemimpinan dan Kompetensi

Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang kepemimpinan dan kompetensi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan yang diberi nama Elins Planet. Pada tahun sebelumnya, materi yang diberikan sebatan mengenai teknis-teknis terkait kegiatan akademik di kampus. Namun, tahun ini, mahasiswa baru diberikan wawasan mengenai kepemimpinan dan kompetensi khususnya pada bidang softskill.

“Aku ngeliat mabanya lebih semangat dari tahun sebelumnya. Lebih excited. Di teknis mereka semangat banget kayak bilang “ini kak aku bikin ini itu”, papar Zidan selaku Koordinator Acara Elins Planet.

Dalam hal ini, Zidan turut memaparkan rangkaian acara yang terbagi ke dalam 3 bagian yaitu Skill Set Forum, Kelompok Studi Elins, dan Forum Group Discussion. Di balik suksesnya acara yang dilaksanakan oleh segenap Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, Zidan mengaku sempat terdapat tantangan dalam memimpin acara tersebut.

“Tantangannya gimana kita cari materi yang tepat. Materi tahun sebelumnya tuh beda soalnya karena fokus ke teknis terus. Jadi, kita materi biar ada pemantik yang bisa memimpin (softskill) dan teknis,” papar Zidan.

Pada bagian Skill Set Forum, pokok materi yang disampaikan adalah mengenai mengenal diri sendiri, bagaimana menjadi pemimpin yang baik, cara mengelola organisasi, dan cara berkembang di organisasi. Pada bagian Kelompok Studi Elins, materi yang diberikan seputar kegiatan teknis dan contohnya sehingga mahasiswa baru langsung melakukan praktik dengan sensor. Para mahasiswa juga diberikan komponen untuk melakukan praktik dan ide dibebaskan untuk mereka. Terakhir, pada bagian Forum Group Discussion, terdapat kegiatan diskusi mengenai simulasi atau permainan yang tujuannya melatih kemampuan berpikir mahasiswa.

“Harapannya, semoga Elins Planet sukses dan ilmu untuk mabanya bermanfaat,” ungkap Zidan.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More

Cerita Jose, Mahasiswa Elins FMIPA Tuai Prestasi di Ajang Model United Nation

Ajang Model United Nation (MUN) menjadi momen kompetisi bergengsi di mana peserta berperan sebagai duta besar atau diplomat suatu negara untuk representasikan untuk menyelesaikan isu-isu global yang penting untuk meningkatkan kesadaran global, melatih cara berpikir secara kritis, dan cara melobi. Walaupun pada praktiknya peserta didominasi oleh mahasiswa sosial humaniora, cerita Jose Otto Ranier yang merupakan mahasiswa saisn dari program studi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM mampu turut bersaing dan berprestasi di ajang tersebut.

“Perjalanan untuk menjadi anggota MUN pun tidak mudah. Sebelum mendaftarkan diri, Saya adalah mahasiswa yang sangat berlatar belakang sains dan belum terbiasa dengan hal-hal seperti public speaking dan membuat esai bertema politik. Tetapi, hal itu justru membuat Saya lebih semangat dalam meningkatkan tingkat riset, grammar, dan cara berpikir kritis,” papar Jose.

Jose turut dilibatkan sebagai anggota akademik United Nations Security Council (UNSC) untuk kompetisi MUN terbesar di Jogja yang diketahui sebagai Jogja International Model United Nations atau JOINMUN.

“Setelah belajar atas kesalahan dan meningkatkan kekurangan Saya dalam berlomba, Saya akhirnya mendapatkan juara Best Position Paper yang membuktikan bahwa karya tulis saya diberikan penghargaan terbaik & Verbal Commendation atau juara runner up ketiga pada debat di acara Udayana Model United Nations 2023,” papar Jose.

Walaupun terdapat tantangan dalam mengikuti kompetisi MUN, Jose tetap berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri. Pada tahun 2024, dirinya juga kembali berkompetisi melalui ajang Jakarta International Model United Nation pada bulan Agustus.

“Saya harap bahwa semua mahasiswa FMIPA yang memiliki minat atau bakat di suatu bidang yang berbeda dengan jurusannya agar tetap mengikuti organisasi atau komunitas UGM yang dapat membantu mengasah kemampuan mereka dan semoga dapat membawa prestasi untuk universitas yang mereka cintai. Lawanlah ketakutan kalian untuk menggapai kebahagiaan pada akhirnya!” ungkap Jose.

Prestasi dan keterampilan Jose sebagai mahasiswa turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan untuk berkompetisi. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan MUN yang memberikan wadah untuk menyelesaikan isu-isu global melalui inovasi yang ada.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jose Otto Ranier

Read More

Geofisika Kenalkan Produk Buatan Dalam Negeri, Kurangi Ketergantungan pada Teknologi Impor

Departemen Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berpartisipasi dalam pameran inovasi yang digelar pada bulan Agustus lalu di selasar Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM. Sesuai dengan namanya, pameran ini bertujuan untuk mengenalkan beragam inovasi dari setiap departemen yang ada di FMIPA UGM. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian workshop “Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar.”

Dalam pameran ini, Departemen Geofisika memperkenalkan sejumlah inovasi unggulan yang mereka kembangkan. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Seismometer GamaDu. Alat ini berfungsi untuk merekam getaran permukaan bumi, termasuk getaran yang disebabkan oleh gempa. GamaDu sudah dikomersialisasikan dan bahkan sudah dijalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Seismometer ini menjadi solusi penting bagi Indonesia karena mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri yang selama ini bergantung pada produk impor. Selain lebih terjangkau, penggunaan GamaDu juga mengurangi masalah yang sering muncul ketika alat impor mengalami kerusakan.

Selain GamaDu, Departemen Geofisika juga memperkenalkan alat pendeteksi permukaan yang berfungsi untuk mendeteksi gempa di bawah tanah. Alat ini memiliki aplikasi yang luas, termasuk dalam bidang arkeologi untuk mencari situs bersejarah seperti candi, serta di sektor pertambangan untuk menemukan sumber daya seperti batu bara dan nikel.

Inovasi-inovasi yang diperkenalkan Departemen Geofisika sejalan dengan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan mengembangkan teknologi dalam negeri, Indonesia berpeluang memperkuat sektor industrinya secara berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada teknologi impor, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja di bidang riset dan manufaktur.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Matematika Bukan Sekadar Angka, Kenal Lebih Dekat Departemen Matematika UGM Melalui Pameran Inovasi

Matematika seringkali dipandang sebagai ilmu yang hanya berkaitan dengan angka. Padahal, kenyataannya Matematika lebih dari sekadar itu. Untuk meluruskan pandangan ini, Departemen Matematika Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam pameran inovasi yang diselenggarakan dalam rangkaian workshop “Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar” pada awal bulan Agustus 2024 lalu di selasar Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM.

Endang, mahasiswa Program Magister Matematika UGM, bersama Atina, dosen Departemen Matematika UGM, menjelaskan bahwa tujuan pameran ini adalah untuk memperkenalkan Matematika sebagai ilmu yang aplikatif, bukan sekadar berurusan dengan angka. Mereka juga memaparkan bahwa Departemen Matematika UGM membawahi tiga program studi sarjana: Matematika, Statistika, dan Ilmu Aktuaria, serta satu program studi magister dan satu program studi doktoral. Setiap program studi ini memiliki fokus riset masing-masing yang beragam.

Berbagai aplikasi ilmu Matematika yang dikembangkan di Departemen Matematika UGM turut dijelaskan, seperti pengaturan alur pasien di rumah sakit, prediksi kerugian akibat bencana alam, optimalisasi distribusi dan transportasi, peramalan saham, hingga kriptografi dan keamanan siber.

Pameran yang diselenggarakan oleh Departemen Matematika UGM menunjukkan penerapan SDGs poin 4 dan 9, yaitu Pendidikan Berkualitas serta Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Departemen Matematika UGM membuktikan bahwa akses pendidikan yang diberikan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mendorong inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan bangsa.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Andi Boediman Ajak Sivitas FMIPA UGM Ciptakan Inovasi yang Berkelanjutan pada Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-69

Pada acara Rapat Senat Terbuka yang diadakan dalam rangka Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM, Andi Boediman menyampaikan orasi ilmiah dengan topik yang sangat relevan di era perkembangan teknologi saat ini yaitu “Siapkah Membuat Inovasi?”. Dalam orasinya, dirinya menekankan bahwa inovasi bukan semata-mata tentang teknologi, tetapi lebih kepada kesiapan diri kita sendiri.

“Jatuh cintalah pada masalahnya, bukan solusinya, dan bukan pula teknologinya. Inovasi bukan hanya soal teknologi saja,” jelasnya.

Andi juga menekankan pentingnya posisi strategis dalam menghadapi peluang yang ada. Menurutnya, waktu adalah faktor krusial dalam inovasi, di mana kesempatan tidak boleh dilewatkan begitu saja. Ia mendorong setiap individu untuk percaya bahwa peran mereka sangat penting dalam menghadirkan inovasi.

“Kita menjadi inovatif ketika dalam tekanan besar yang mendorong kita mencari solusi kreatif dan menemukan cara baru untuk mengatasi hambatan,” pungkasnya.

Orasi ilmiah Andi Boediman yang menekankan pentingnya inovasi sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan ke-9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dalam orasinya, Andi menekankan bahwa inovasi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang kesiapan individu untuk beradaptasi dan mencari solusi kreatif dalam menghadapi tantangan industri yang terus berkembang. Hal ini mendukung upaya pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan melalui inovasi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Rektor UGM Apresiasi FMIPA UGM atas Kontribusi dalam Pengembangan Sains dan Teknologi

Puncak peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM ditandai dengan Rapat Senat Terbuka yang turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. Sebagai Rektor UGM, Prof. Ova memberikan apresiasi kepada FMIPA UGM atas kontribusinya dalam pengembangan sains dan teknologi. Selain itu, Prof. Ova juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung inovasi, mulai dari pemerintah, industri, hingga alumni.

“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada FMIPA UGM yang telah mengembangkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, baik pemerintah, industri, ataupun alumni. Saya yakin hal tersebut dapat memberikan hasil nyata yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” papar Prof. Ova

Dalam perjalanannya, FMIPA UGM telah terlibat dalam berbagai kerja sama internasional yang turut memperkuat posisi lulusannya di dunia kerja. Penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA, menurutnya, menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi.

“FMIPA telah banyak mendorong kerja sama dengan industri, khususnya untuk meningkatkan graduated employability, seperti melalui kerja sama dengan Taiwan, Jepang, dan Pertamina,” ujar Prof. Ova.

Langkah FMIPA UGM yang berkontribusi di bidang sains dan teknologi merupakan salah satu bentuk implementasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-9 terkait Inovasi, Industri, dan Infrastruktur melalui hilirisasi inovasi teknologi yang sedang diupayakan. Penguatan kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM juga selaras dengan SDGs poin ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang akan membantu FMIPA UGM mencapai tujuannya dalam mewujudkan kemandirian teknologi bagi bangsa Indonesia.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Pesona Dosen FMIPA UGM dalam Adu Rayu di Kethoprak Buat Mahasiswa Salting

Tidak pernah terbayangkan bagi Bella dan beberapa mahasiswa pemeran kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya akan pengalaman yang didapatkan pada acara Malem Kangen FMIPA UGM. Dengan menahan tawa dan salah tingkah, Bella, pemeran utama sebagai Suminten, berusaha tetap jual mahal ketika adegan adu rayu yang dilakukan oleh para dosennya. Riuh sorai tepuk tangan dan tawa penonton turut mewarnai dan menjadi saksi bagaimana Bella beradu peran dengan dosennya tersebut.

Di sisi lain, pesona dosen dalam adegan adu rayu kepada mahasiswa tersebut juga tak kalah merobohkan gelagat akting jual mahal para mahasiswa termasuk Bella di atas panggung. Beberapa dosen yang berperan dalam adegan adu rayu tersebut seperti Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dr. Wiwit Suryanto), Kepala Departemen Matematika (Dr. Nanang Susyanto) dan Kimia (Dr. Winarto Haryadi), beserta Ketua Alumni FMIPA UGM (Daniel Oscar Baskoro) yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten.

“Satu titik dua koma, Suminten cantik siapa yang punya?” rayu Dr. Nanang Susyanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten

Lantas, Bella yang merupakan mahasiswa Matematika sekaligus mahasiswa dari Dr. Nanang terebut berusaha menahan gelagat salah tingkahnya yang masih kentara sambil menerima bunga dari dosennya tersebut.

Di sisi lain, Dr. Wiwit Suryanto tak mau kalah merayu sosok Suminten. Dengan membawa harum manis, Dr. Wiwit mencoba meluluhkan Suminten. Sekali lagi, Suminten tampak salah tingkah dengan berusaha menahan tawa.

“Duh dek Suminten selamat ya, ini ada yang manis-manis buat yang manis,” rayu Dr. Wiwit Suryanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten.

Tak mau kalah adu rayu, Dr. Nanang menepis rayuan dari Dr. Wiwit.

“Biasanya yang manis-manis suka menyakiti,” kata Dr. Nanang.

Dalam hal ini, cukup menjadi tantangan bagi Bella dan teman-teman mahasiswa lainnya karena sosok dosen yang biasa ditemui di kelas bisa berbalik sangat berbeda saat beradu akting di panggung. Namun, Bella mengaku cukup senang bisa berkolaborasi dengan para dosen di luar kegiatan akademik.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Bertabur Bintang! Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa FMIPA UGM Sajikan Pertunjukkan Budaya Bersama dalam Malem Kangen FMIPA

Riuh sorai tepuk tangan dan tawa memenuhi Ruangan Auditorium FMIPA UGM pada saat pementasan kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya yang diperankan oleh segenap jajaran dekanat, dosen, pegawai, hingga mahasiswa FMIPA UGM. Cerita drama tersebut menceritakan tentang Suminten (Bella, mahasiswa Matematika FMIPA) yang akan dijodohkan dengan sosok lelaki tua beristri 4 Den Mono (Prof. Harno, dosen FMIPA UGM). Namun, Suminten telah memiliki seorang kekasih dan ingin melanjutkan studi S2 di FMIPA terlebih dahulu. Hal ini, sempat ditentang oleh ayah Suminten (Prof. Kuwat, Dekan FMIPA UGM) yang akhirnya luluh setelah mengetahui maksud dari anak gadisnya tersebut.

Selain itu, juga hadir Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Departemen Matematika dan Kimia, beserta Ketua Alumni FMIPA UGM yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten. Dengan berbagai rayuan dan gombalan maut yang diberikan, para akademisi, peneliti, dan dosen mampu menyuguhkan bakat lainnya di dunia peran yang berhasil menarik perhatian tamu undangan. Dalam hal ini, banyak mahasiswa yang diampu oleh pemeran tersebut yang terkekeh akibat peran yang ditampilkan. Menurut mereka, malam ini mereka melihat sisi lain dari pembawaan dosen yang selama ini ditampilkan di kelas.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Dukung Kualitas Mahasiswa Baru, Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM Beri Wawasan Kepemimpinan dan Kompetensi

Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM menyelenggarakan kegiatan pengenalan pada mahasiswa baru di bidang kepemimpinan dan kompetensi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara dari masa pengenalan mahasiswa baru di tingkat jurusan yang diberi nama Elins Planet. Pada tahun sebelumnya, materi yang diberikan sebatan mengenai teknis-teknis terkait kegiatan akademik di kampus. Namun, tahun ini, mahasiswa baru diberikan wawasan mengenai kepemimpinan dan kompetensi khususnya pada bidang softskill.

“Aku ngeliat mabanya lebih semangat dari tahun sebelumnya. Lebih excited. Di teknis mereka semangat banget kayak bilang “ini kak aku bikin ini itu”, papar Zidan selaku Koordinator Acara Elins Planet.

Dalam hal ini, Zidan turut memaparkan rangkaian acara yang terbagi ke dalam 3 bagian yaitu Skill Set Forum, Kelompok Studi Elins, dan Forum Group Discussion. Di balik suksesnya acara yang dilaksanakan oleh segenap Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, Zidan mengaku sempat terdapat tantangan dalam memimpin acara tersebut.

“Tantangannya gimana kita cari materi yang tepat. Materi tahun sebelumnya tuh beda soalnya karena fokus ke teknis terus. Jadi, kita materi biar ada pemantik yang bisa memimpin (softskill) dan teknis,” papar Zidan.

Pada bagian Skill Set Forum, pokok materi yang disampaikan adalah mengenai mengenal diri sendiri, bagaimana menjadi pemimpin yang baik, cara mengelola organisasi, dan cara berkembang di organisasi. Pada bagian Kelompok Studi Elins, materi yang diberikan seputar kegiatan teknis dan contohnya sehingga mahasiswa baru langsung melakukan praktik dengan sensor. Para mahasiswa juga diberikan komponen untuk melakukan praktik dan ide dibebaskan untuk mereka. Terakhir, pada bagian Forum Group Discussion, terdapat kegiatan diskusi mengenai simulasi atau permainan yang tujuannya melatih kemampuan berpikir mahasiswa.

“Harapannya, semoga Elins Planet sukses dan ilmu untuk mabanya bermanfaat,” ungkap Zidan.

Kegiatan Elins Planet yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan mahasiswa baik secara teknis atau non teknis di bidangnya. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan praktik terhadap komponen yang sudah disiapkan untuk mewadahi ide dari mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Indara Nurwulandari

Read More

Cerita Jose, Mahasiswa Elins FMIPA Tuai Prestasi di Ajang Model United Nation

Ajang Model United Nation (MUN) menjadi momen kompetisi bergengsi di mana peserta berperan sebagai duta besar atau diplomat suatu negara untuk representasikan untuk menyelesaikan isu-isu global yang penting untuk meningkatkan kesadaran global, melatih cara berpikir secara kritis, dan cara melobi. Walaupun pada praktiknya peserta didominasi oleh mahasiswa sosial humaniora, cerita Jose Otto Ranier yang merupakan mahasiswa saisn dari program studi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM mampu turut bersaing dan berprestasi di ajang tersebut.

“Perjalanan untuk menjadi anggota MUN pun tidak mudah. Sebelum mendaftarkan diri, Saya adalah mahasiswa yang sangat berlatar belakang sains dan belum terbiasa dengan hal-hal seperti public speaking dan membuat esai bertema politik. Tetapi, hal itu justru membuat Saya lebih semangat dalam meningkatkan tingkat riset, grammar, dan cara berpikir kritis,” papar Jose.

Jose turut dilibatkan sebagai anggota akademik United Nations Security Council (UNSC) untuk kompetisi MUN terbesar di Jogja yang diketahui sebagai Jogja International Model United Nations atau JOINMUN.

“Setelah belajar atas kesalahan dan meningkatkan kekurangan Saya dalam berlomba, Saya akhirnya mendapatkan juara Best Position Paper yang membuktikan bahwa karya tulis saya diberikan penghargaan terbaik & Verbal Commendation atau juara runner up ketiga pada debat di acara Udayana Model United Nations 2023,” papar Jose.

Walaupun terdapat tantangan dalam mengikuti kompetisi MUN, Jose tetap berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri. Pada tahun 2024, dirinya juga kembali berkompetisi melalui ajang Jakarta International Model United Nation pada bulan Agustus.

“Saya harap bahwa semua mahasiswa FMIPA yang memiliki minat atau bakat di suatu bidang yang berbeda dengan jurusannya agar tetap mengikuti organisasi atau komunitas UGM yang dapat membantu mengasah kemampuan mereka dan semoga dapat membawa prestasi untuk universitas yang mereka cintai. Lawanlah ketakutan kalian untuk menggapai kebahagiaan pada akhirnya!” ungkap Jose.

Prestasi dan keterampilan Jose sebagai mahasiswa turut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan untuk berkompetisi. Selain itu, kegiatan tersebut mengimplementasikan SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kegiatan MUN yang memberikan wadah untuk menyelesaikan isu-isu global melalui inovasi yang ada.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jose Otto Ranier

Read More

Geofisika Kenalkan Produk Buatan Dalam Negeri, Kurangi Ketergantungan pada Teknologi Impor

Departemen Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berpartisipasi dalam pameran inovasi yang digelar pada bulan Agustus lalu di selasar Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM. Sesuai dengan namanya, pameran ini bertujuan untuk mengenalkan beragam inovasi dari setiap departemen yang ada di FMIPA UGM. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian workshop “Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar.”

Dalam pameran ini, Departemen Geofisika memperkenalkan sejumlah inovasi unggulan yang mereka kembangkan. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Seismometer GamaDu. Alat ini berfungsi untuk merekam getaran permukaan bumi, termasuk getaran yang disebabkan oleh gempa. GamaDu sudah dikomersialisasikan dan bahkan sudah dijalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Seismometer ini menjadi solusi penting bagi Indonesia karena mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri yang selama ini bergantung pada produk impor. Selain lebih terjangkau, penggunaan GamaDu juga mengurangi masalah yang sering muncul ketika alat impor mengalami kerusakan.

Selain GamaDu, Departemen Geofisika juga memperkenalkan alat pendeteksi permukaan yang berfungsi untuk mendeteksi gempa di bawah tanah. Alat ini memiliki aplikasi yang luas, termasuk dalam bidang arkeologi untuk mencari situs bersejarah seperti candi, serta di sektor pertambangan untuk menemukan sumber daya seperti batu bara dan nikel.

Inovasi-inovasi yang diperkenalkan Departemen Geofisika sejalan dengan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan mengembangkan teknologi dalam negeri, Indonesia berpeluang memperkuat sektor industrinya secara berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada teknologi impor, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja di bidang riset dan manufaktur.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Matematika Bukan Sekadar Angka, Kenal Lebih Dekat Departemen Matematika UGM Melalui Pameran Inovasi

Matematika seringkali dipandang sebagai ilmu yang hanya berkaitan dengan angka. Padahal, kenyataannya Matematika lebih dari sekadar itu. Untuk meluruskan pandangan ini, Departemen Matematika Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam pameran inovasi yang diselenggarakan dalam rangkaian workshop “Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar” pada awal bulan Agustus 2024 lalu di selasar Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM.

Endang, mahasiswa Program Magister Matematika UGM, bersama Atina, dosen Departemen Matematika UGM, menjelaskan bahwa tujuan pameran ini adalah untuk memperkenalkan Matematika sebagai ilmu yang aplikatif, bukan sekadar berurusan dengan angka. Mereka juga memaparkan bahwa Departemen Matematika UGM membawahi tiga program studi sarjana: Matematika, Statistika, dan Ilmu Aktuaria, serta satu program studi magister dan satu program studi doktoral. Setiap program studi ini memiliki fokus riset masing-masing yang beragam.

Berbagai aplikasi ilmu Matematika yang dikembangkan di Departemen Matematika UGM turut dijelaskan, seperti pengaturan alur pasien di rumah sakit, prediksi kerugian akibat bencana alam, optimalisasi distribusi dan transportasi, peramalan saham, hingga kriptografi dan keamanan siber.

Pameran yang diselenggarakan oleh Departemen Matematika UGM menunjukkan penerapan SDGs poin 4 dan 9, yaitu Pendidikan Berkualitas serta Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Departemen Matematika UGM membuktikan bahwa akses pendidikan yang diberikan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mendorong inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan bangsa.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Andi Boediman Ajak Sivitas FMIPA UGM Ciptakan Inovasi yang Berkelanjutan pada Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-69

Pada acara Rapat Senat Terbuka yang diadakan dalam rangka Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM, Andi Boediman menyampaikan orasi ilmiah dengan topik yang sangat relevan di era perkembangan teknologi saat ini yaitu “Siapkah Membuat Inovasi?”. Dalam orasinya, dirinya menekankan bahwa inovasi bukan semata-mata tentang teknologi, tetapi lebih kepada kesiapan diri kita sendiri.

“Jatuh cintalah pada masalahnya, bukan solusinya, dan bukan pula teknologinya. Inovasi bukan hanya soal teknologi saja,” jelasnya.

Andi juga menekankan pentingnya posisi strategis dalam menghadapi peluang yang ada. Menurutnya, waktu adalah faktor krusial dalam inovasi, di mana kesempatan tidak boleh dilewatkan begitu saja. Ia mendorong setiap individu untuk percaya bahwa peran mereka sangat penting dalam menghadirkan inovasi.

“Kita menjadi inovatif ketika dalam tekanan besar yang mendorong kita mencari solusi kreatif dan menemukan cara baru untuk mengatasi hambatan,” pungkasnya.

Orasi ilmiah Andi Boediman yang menekankan pentingnya inovasi sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan ke-9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dalam orasinya, Andi menekankan bahwa inovasi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang kesiapan individu untuk beradaptasi dan mencari solusi kreatif dalam menghadapi tantangan industri yang terus berkembang. Hal ini mendukung upaya pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan melalui inovasi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Rektor UGM Apresiasi FMIPA UGM atas Kontribusi dalam Pengembangan Sains dan Teknologi

Puncak peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM ditandai dengan Rapat Senat Terbuka yang turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. Sebagai Rektor UGM, Prof. Ova memberikan apresiasi kepada FMIPA UGM atas kontribusinya dalam pengembangan sains dan teknologi. Selain itu, Prof. Ova juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung inovasi, mulai dari pemerintah, industri, hingga alumni.

“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada FMIPA UGM yang telah mengembangkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, baik pemerintah, industri, ataupun alumni. Saya yakin hal tersebut dapat memberikan hasil nyata yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” papar Prof. Ova

Dalam perjalanannya, FMIPA UGM telah terlibat dalam berbagai kerja sama internasional yang turut memperkuat posisi lulusannya di dunia kerja. Penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA, menurutnya, menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi.

“FMIPA telah banyak mendorong kerja sama dengan industri, khususnya untuk meningkatkan graduated employability, seperti melalui kerja sama dengan Taiwan, Jepang, dan Pertamina,” ujar Prof. Ova.

Langkah FMIPA UGM yang berkontribusi di bidang sains dan teknologi merupakan salah satu bentuk implementasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-9 terkait Inovasi, Industri, dan Infrastruktur melalui hilirisasi inovasi teknologi yang sedang diupayakan. Penguatan kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM juga selaras dengan SDGs poin ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang akan membantu FMIPA UGM mencapai tujuannya dalam mewujudkan kemandirian teknologi bagi bangsa Indonesia.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Pesona Dosen FMIPA UGM dalam Adu Rayu di Kethoprak Buat Mahasiswa Salting

Tidak pernah terbayangkan bagi Bella dan beberapa mahasiswa pemeran kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya akan pengalaman yang didapatkan pada acara Malem Kangen FMIPA UGM. Dengan menahan tawa dan salah tingkah, Bella, pemeran utama sebagai Suminten, berusaha tetap jual mahal ketika adegan adu rayu yang dilakukan oleh para dosennya. Riuh sorai tepuk tangan dan tawa penonton turut mewarnai dan menjadi saksi bagaimana Bella beradu peran dengan dosennya tersebut.

Di sisi lain, pesona dosen dalam adegan adu rayu kepada mahasiswa tersebut juga tak kalah merobohkan gelagat akting jual mahal para mahasiswa termasuk Bella di atas panggung. Beberapa dosen yang berperan dalam adegan adu rayu tersebut seperti Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dr. Wiwit Suryanto), Kepala Departemen Matematika (Dr. Nanang Susyanto) dan Kimia (Dr. Winarto Haryadi), beserta Ketua Alumni FMIPA UGM (Daniel Oscar Baskoro) yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten.

“Satu titik dua koma, Suminten cantik siapa yang punya?” rayu Dr. Nanang Susyanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten

Lantas, Bella yang merupakan mahasiswa Matematika sekaligus mahasiswa dari Dr. Nanang terebut berusaha menahan gelagat salah tingkahnya yang masih kentara sambil menerima bunga dari dosennya tersebut.

Di sisi lain, Dr. Wiwit Suryanto tak mau kalah merayu sosok Suminten. Dengan membawa harum manis, Dr. Wiwit mencoba meluluhkan Suminten. Sekali lagi, Suminten tampak salah tingkah dengan berusaha menahan tawa.

“Duh dek Suminten selamat ya, ini ada yang manis-manis buat yang manis,” rayu Dr. Wiwit Suryanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten.

Tak mau kalah adu rayu, Dr. Nanang menepis rayuan dari Dr. Wiwit.

“Biasanya yang manis-manis suka menyakiti,” kata Dr. Nanang.

Dalam hal ini, cukup menjadi tantangan bagi Bella dan teman-teman mahasiswa lainnya karena sosok dosen yang biasa ditemui di kelas bisa berbalik sangat berbeda saat beradu akting di panggung. Namun, Bella mengaku cukup senang bisa berkolaborasi dengan para dosen di luar kegiatan akademik.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Bertabur Bintang! Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa FMIPA UGM Sajikan Pertunjukkan Budaya Bersama dalam Malem Kangen FMIPA

Riuh sorai tepuk tangan dan tawa memenuhi Ruangan Auditorium FMIPA UGM pada saat pementasan kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya yang diperankan oleh segenap jajaran dekanat, dosen, pegawai, hingga mahasiswa FMIPA UGM. Cerita drama tersebut menceritakan tentang Suminten (Bella, mahasiswa Matematika FMIPA) yang akan dijodohkan dengan sosok lelaki tua beristri 4 Den Mono (Prof. Harno, dosen FMIPA UGM). Namun, Suminten telah memiliki seorang kekasih dan ingin melanjutkan studi S2 di FMIPA terlebih dahulu. Hal ini, sempat ditentang oleh ayah Suminten (Prof. Kuwat, Dekan FMIPA UGM) yang akhirnya luluh setelah mengetahui maksud dari anak gadisnya tersebut.

Selain itu, juga hadir Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Departemen Matematika dan Kimia, beserta Ketua Alumni FMIPA UGM yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten. Dengan berbagai rayuan dan gombalan maut yang diberikan, para akademisi, peneliti, dan dosen mampu menyuguhkan bakat lainnya di dunia peran yang berhasil menarik perhatian tamu undangan. Dalam hal ini, banyak mahasiswa yang diampu oleh pemeran tersebut yang terkekeh akibat peran yang ditampilkan. Menurut mereka, malam ini mereka melihat sisi lain dari pembawaan dosen yang selama ini ditampilkan di kelas.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More
Translate