Search
Search
Search

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Pameran Inovasi Karya FMIPA UGM Pukau Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-Indonesia

FMIPA UGM menyelenggarakan Pameran Inovasi Karya yang merupakan hasil riset dan penelitian di FMIPA UGM pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Acara pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Beragam hasil penelitian disuguhkan oleh masing-masing departemen dan program studi di FMIPA UGM. Para guru dan kepala sekolah tidak hanya dapat melihat tetapi juga mencoba hasil karya inovasi yang ada. Salah satu guru mencoba membuat getaran untuk melakukan percobaan deteksi getaran melalui alat seismograf milik program studi Geofisika. Di sisi lain, ada kepala sekolah yang turut mencoba mengendarai kursi roda pintar yang dapat dikontrol secara manual menggunakan konsol.

Seru, pesertanya antusias. Mereka penasaran dengan teknologi yang dikembangkan. Beberapa guru tertarik untuk mengenal lebih dekat dan risetnya apa saja,” papar Akbar, mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi selaku penjaga pameran.

Dirinya juga berharap pameran ini dapat membuka wawasan pada guru atau calon mahasiswa baru untuk tertarik di bidang robotika dan elektronika.

“Harapannya supaya anak-anak siswa dapat berkembang dan menambah wawasan. Anak-anak juga lebih berani menciptakan karya,” papar Ade Fathanah, S.Pd.i.

Banyak dari guru dan kepala sekolah tertarik dengan inovasi yang dipamerkan untuk kemudian diceritakan kepada siswa-siswinya di sekolah dalam rangka memberikan informasi dan inspirasi terhadap ilmu sains.

Agenda pameran yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-indonesia Ikuti Workshop Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning di FMIPA UGM

FMIPA UGM menggelar Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Dalam hal ini, Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. menyambut sekaligus membuka acara melalui sambutan yang diberikan.

“Kami ingin selalu hadir dalam mengakselerasi dan meningkatkan kualitas seta kuantitas pembelajaran yang dampaknya bisa sampai ke jenjang universitas,” papar Prof. Kuwat saat memberikan sambutan Kamis (8/8).

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan tanya jawab dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar untuk Tingkat SMA/MA yang disampaikan oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Periode 2020 – 2024) pada sesi pertama. Kemudian, pada sesua kedua dilanjutkan materi dengan tema Implementasi Merdeka Belajar melalui Contextual Learning yang disampaikan oleh Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

“Budi pekerti juga lahir dari kimia, fisika, dan matematika. Contohnya, pada siswa sekolah dasar. Saya butuh garam Jika tubuh saya tidak mendapatkan garam maka tubuh saya tidak sehat. Jadi, anak tersebut tidak perlu tahu terlebih dahulu mengenai reaksi atau rumus garam tetapi anak itu harus tahu bahwa tubuhnya butuh garam. Itulah yang dimaksud dengan pembelajaran yang bermakna,” papar Prof. Nizam.

Peserta yang terdiri atas guru dan kepala sekolah mendapatkan kesempatan dalam sesi tanya jawab.

“Bagaimana cara kita mendobrak broad mind bagi posisi kita yang di tengah (guru) sehingga growth mindset bisa terimplikasi secara merata di instansi kami?” tanya Riza, salah satu guru dari SMA Alam Al-Ghiffary Blitar, Jawa Timur.

Prof. Nizam memberikan arahan dengan cara mencari teman seide dan sepemikiran, konsisten dengan apa yang diusahakan serta lakukan laporan atas pencapaian yang dilakukan untuk mengajak lebih banyak rekan, dan buat kolaborasi dengan rekan.

Selepas sesi materi dan tanya jawab, peserta dapat mengunjungi pameran inovasi karya dari FMIPA UGM.

“Cukup excited ya kesannya. Presepsi tentang FMIPA itu ya matematika, fisika, dan kimia. Tapi, kemudian ke sini ada pengembangan yang luar biasa di elektronik dan komputasinya. Kalau di Taiwan anak IPS bisa masuk ke teknik mesin. Semoga adanya pertukaran budaya dari Taiwan ini bisa membawa perubahan baru di sistem pendidikan Indonesia,” ujar Kelik Wardiyono, Kepala Sekolah SMAIT Ibnu Abbas Klaten.

Dalam hal ini, Kelik berangkat bersama 7 orang gurunya dan berkesempatan mencoba salah satu inovasi dari Departemen Ilmu Kompiuter dan Elektronika Instrumentasi yaitu berupa kursi roda pintar yang dapat dikontrol dengan konsol.

Setelah workshop dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan penjajakan kerja sama FMIPA dengan Sekolah Mitra yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam hal ini, banyak sekolah-sekolah yang tertarik untuk membangun kerja sama dengan FMIPA UGM seperti pendampingan siswa dan guru dalam ilmu sains.

Agenda workshop yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Juara di Ajang Satria Data 2024

Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya. Dalam momen tersebut, mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet 2 kejuaraan sekaligus dalam 2 kategori lomba yaitu Juara 2 Kompetisi Infografis Statistika dan Juara 3 Kompetisi Esai Statistika.

Juara 2 Kompetisi Infografis Statistika diraih oleh Mahardi Nalendra Syafa (Statistika 2022), Hanna Marie Octavia Br. Simanjuntak (Statistika 2022), dan Fabima Fadhlin Minallah Zidta (Statistika 2022). Juara 3 Kompetisi Esai Statistika Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Tidak hanya kemampuan hardskill dalam bidang Statistika dan Sains Data yang akan dikompetisikan, namun juga kemampuan softskill seperti komunikasi, visualisasi, kerjasama, dan kreativitas dalam pemecahan masalah kompleks. Ada 4 (empat) jenis lomba yaitu: National Statistics Competition (NSC), Statistics Essay Competition (SEC), Statistics Infographic Competition (SIC) dan Big Data Challenge (BDC),” jelas Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Pelaksanaan acara dilakukan mulai dari 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 di Universitas Telkom, Bandung. Dalam kesempatan ini, FMIPA UGM mengirimkan 12 mahasiswa program Statistika terbaik untuk mengikuti ajang tersebut.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Tempuh Puluhan Kilometer ke UGM dengan Sepeda, Simak Perjuangan Suyanta Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Dr. Suyanta, M.Si. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 6 Agustus 2024. Dengan perlahan, Prof. Suyanta mencoba mengenang bagaimana perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Pada tahun 1980 saya berangkat naik sepeda onthel dari Bayat, Klaten ke kampus sejauh kurang lebih 40 kilometer. Memakan waktu kurang lebih 3 jam. Pada saat pulang juga sejauh 40 kilometer,’’ kenang Prof. Suyanta.

Pria kelahiran 64 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Klaten, Jawa Tengah melalui SD Wiro II, SMPN Bayat, SMAN 1 Klaten, hingga menyelesaikan program sarjana hingga doktor di Jurusan Kimia, FMIPA UGM. Sejak kecil, Prof. Suyanta telah terbiasa bekerja sembali menempuh studinya. Lahir sebagai anak petani tidak membuat dirinya menyerah untuk meraih impiannya dalam menamatkan studi.

“Sebelum kuliah di Yogyakarta, pekerjaan rutin saya di luar sekolah adalah ngarit (mencari rumput) dan mengembalakan sapi, serta membantu pekerjaan orang tua yang lain di sawah dan ladang,” cerita Prof. Suyanta.

Dirinya juga menceritakan perihal usahanya sejak duduk di bangku sekolah seperti berkeliling dari dusun ke dusun untuk berjualan es lilin dengan memikul termos es. Selain itu, dirinya dan temannya berusaha mengolah sebuah tanah dengan ditanami palawija di tepi Sungai Dengkeng yang merupakan lahan relokasi. Cerita masa perjuangannya membuat keluarga dan tamu undangan menitikan air mata dan larut dalam haru.

Setelah menamatkan studi di Kimia UGM, Prof. Suyanta mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Kimia UGM. Hingga saat ini, telah terhitung lebih dari 35 tahun dirinya menjadi dosen di Kimia UGM dan dikukuhkan menjadi guru besar dalam Bidang Kimia Anorganik dengan judul penelitian Silika Mesopori MCM-41: Perkembangan Riset dan Aplikasinya, Hasil penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam penggunaan adsorben, katalis, dan biosensor.

“Saya bersyukur menjadi anggota staf pendidik di Departemen Kimia FMIPA UGM yang merupakan salah satu departemen dengan capaian tertinggi dalam memproduksi dosen bergelar doktor atau professor,” ungkap Prof. Suyanta.

Kiprah dan dedikasi Prof. Suyanta di bidang kimia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk adsorben, katalis, dan biosensor.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Lebih dari 35 Tahun Menjadi Pendidik, Prof. Suyanta Kini Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Kimia Anorganik

Prof. Dr. Suyanta, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai guru besar pada Selasa, 6 Agustus 2024 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dengan penelitian berjudul Silika Mesopori MCM-41: Perkembangan Riset dan Aplikasinya, Prof. Suyanta akhirnya menyandang guru besar dalam Bidang Kimia Anorganik.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mewarnai serta berperan dalam perjalanan hidup saya selama lebih dari 35 tahun mengabdi sebagai dosen di Fakultas MIPA UGM,” ucap Prof. Suyanta dalam pidato yang disampaikan Selasa (6/8).

Dalam pengantar pidatonya, Prof. Suyanta menjelaskan mengenai tema penelitiannya yaitu terkait silika mesopori. Beliau menjelaskan bahwa silika mesopore adalah silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nanometer. Material tersebut merupakan material yang sangat penting dan menempati posisis super dalam ilmu bahan.

“Pori-pori dengan ukuran tersebut selain mampu membatasi pertumbuhan kristal sehingga mencegah aglomerasi nanopartikel, juga menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispresi di dalamnya sehingga sangat berguna dalam aplikasi-aplikasi yang terkait dengan permukaan,” papar Prof. Suyanta.

Secara umum, Prof. Suyanta menyampaikan riwayat singkat penemuan, pengembangan metode sintesis, dan beberapa contoh aplikasinya sebagai adsorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi MCM-41 di masa depan.

Kiprah dan dedikasi Prof. Suyanta di bidang kimia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk adsorben, katalis, dan biosensor.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Google I/O Extended Yogyakarta 2024: Beri Ruang Edukasi dan Kreasi Digital bagi Masyarakat

Google Developer Group (GDG) Jogjakarta dan Women Techmaker Jogjakarta memberikan kesempatan pada generasi muda dalam mengakses wawasan terkait ruang digital sekaligus mendapatkan kesempatan untuk berkreasi dalam bidang digital melalui acara Google I/O Extended Yogyakarta 2024 yang diselenggarakan di Ruang Auditorium FMIPA UGM pada Minggu, 21 Juli 2024. Dr. Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan FMIPA UGM membuka acara tersebut yang dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Andi Darmawan S.Si, M.Sc. selaku dosen dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Instrumentasi.

Acara ini merupakan kolaborasi antara Magister Kecerdasan Artifisial DIKE FMIPA UGM dengan Google Developer Group (GDG) Jogjakarta dan Women Techmaker Jogjakarta. Acara Google I/O Extended yang menawarkan serangkaian seminar dan pelatihan mendalam bagi para pengembang, profesional IT, dan pecinta teknologi. Chaisar Ahmad sebagai Chapter Manager GDG Jogjakarta membuka acara ini dengan kalimat Google I/O Extended menjadi wadah bagi para teknisi yang memiliki keberagaman dan memotivasi para peserta untuk meningkatkan kompetensi di dalam bidang teknologi.

Acara ini mencakup topik Android Development, Web Development, Cloud Computing, AI/ML, Product Management, dan UI/UX Design, yang bertujuan memberikan pembaruan terbaru, praktik terbaik, dan wawasan mendalam kepada peserta. Para pakar yang menjadi narasumber terdiri atas Dosen Comp. Science Dr. Azhari SN, M.T (How Data Shapes AI and Machine Learning), Ester Irawati Setiawan (Google Developer Expert at Machine Learning), Prakarj Parkar (Google Developer Expert at Angular), Qassandra Chaidir (Google Developer Expert at Cloud), Jessica Cecillia Budianto (Google Developer Expert at Web), Veronika Anggraini dan Sidiq Permana (Google Developer Expert at Android). Selain itu, terdapat juga workshop atau pelatihan yang dilaksanakan di ruangan kelas. Acara ini dirancang untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan, pengembangan keterampilan, serta memperluas jaringan profesional dalam industri teknologi yang terus berkembang.

Hadirnya acara Google I/O Extended Yogyakarta 2024 ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui akses terhadap pendidikan di bidang teknologi melalui peningkatan keterampilan di bidang digital. Selain itu, acara ini juga menjadi cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untu Mencapai Tujuan melalui kolaborasi kegiatan di bidang digital.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Reportase: Wahyu Micho
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tim PKM-PI UGM Ciptakan EcoBlend Untuk Tingkatkan Kesuburan Tanah dan Irigasi di Kulon Progo

Kesuburan tanah dan kesulitan penerapan irigasi di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta masih menjadi hal prihatin yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah Yogyakarta. Selain itu,  kendala lainnya adalah terkait pasokan listrik sehingga kebutuhan air di Kulon Progo kurang tercukupi. Melalui program Kreativitas Mahasiswa, Tim PKM-PI Universitas Gadjah Mada mengangkat tema dan penelitian ‘Eco Blend’ untuk memberikan solusi terhadap kesuburan tanah dan imigrasi di Kulon Progo

“Tim kami mencoba membuat fertilizer dengan mencampurkan pupuk organik cair dari ember tumpuk dan photosynthetic bacteria agar dapat memperbaiki kesuburan tanah disana. Dan fertilizer cair ini kami aplikasikan menggunakan alat irigasi otomatis bertenaga surya, mengingat adanya kendala pasokan listrik.” Ujar Fransisco Yamonaha selaku Ketua Tim dari PKM-PI Eco Blend, dalam wawancara daring, Rabu (17/7).

Dengan bimbingan dari Angga Prasetya, S.P., M.Sc. sebagai dosen pembimbing dan tim yang beranggotakan mahasiswa dari Program Studi Statistika, Ilmu Tanah, dan Perikanan, tim berkolaborasi untuk menciptakan ‘EcoBlend’ dengan harapan dapat diterapkan secara luas untuk memperbaiki kesuburan tanah dan penerapan irigasi di daerah Kulon Progo.

Pengairan atau irigasi di suatu lahan bisa diterapkan melalui teknologi, Tim PKM-PI UGM ‘Eco Blend’ bersama bantuan teknisi. Tim PKM-PI Eco Blend mencoba membuat serangkaian alat agar pengairan bisa berjalan secara otomatis.

“Kami merakit ini bersama teknisi dengan cara sederhana yaitu untuk mengairi air dari drum diperlukan pompa, pompa mendapatkan energi dari panel surya. Untuk aliran energi dari panel surya ke pompa diatur di dalam panel box yang didalamnya dipasangkan timer digital sehingga pada jam 08.00 dan 16.00 WIB pompa akan menyala mengairi lahan.” ujar Fransisco Yamonaha.

Penerapan yang Tim PKM-PI ‘Eco Blend’ lakukan berawal dari meriset sifat tanah dari segi fisika, kimia, dan biologinya. Dengan ini, profit KWT bisa semakin meningkat jangka panjangnya. Dalam penerapan inovasi ini petani dapat membuat sendiri. Namun, Tim PKM-PI berharap petani-petani sekitar KWT Sumber Rejeki bisa terinspirasi dan mau mencoba menerapkan di lahan pertanian para petani.

Sebagian besar penduduk di Kulon Progo bekerja sebagai petani sehingga ‘Eco Blend’ bisa diperkaya dengan inovasi fertilizer yang baru. Tim PKM-PI UGM ‘Eco Blend’ juga berharap Eco Blend bisa dikenal dan diterapkan oleh masyarakat lebih luas lagi tidak hanya di sekitar KWT Sumber Rejeki saja karena Eco Blend adalah salah satu wujud nyata dari upaya mendukung pertanian yang berkelanjutan.

Riset ini menggabungkan pupuk organik dan teknologi irigasi otomatis berbasis energi surya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mengatasi kendala pasokan Listrik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani di wilayah tersebut dengan mendorong pertanian yang lebih berkelanjutan. Penelitian oleh Tim PKM-PI EcoBlend ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas berupa FMIPA UGM membantu pendanaan tim PKM-PI untuk merealisasikan inovasi terbaru hasil mahasiswa, SDGs poin 6 Air yang dapat diakses dari hasil penelitian dan riset Tim PKM-PI EcoBlend SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan tujuan penciptaan alat ‘Eco Blend’.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim PKMPI EcoBlend
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kawal Keamanan Data, FMPA UGM Gelar Lokakarya Kriptografi dan Keamanan Siber

FMIPA UGM melaksanakan Lokakarya Kriptografi dan Keamanan Siber dalam rangka menanggulangi permasalahan keamanan data yang terjadi khususnya di lingkungan institusi pendidikan dengan tema Cybercrime, Cybersecurity, Digital Forensic, Machine Learning dan Blockchain: Perkembangan Terkini dan di Masa Mendatang. Peserta kegiatan terdiri atas dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Acara dilaksanakan pada Senin, 22 Juli 2024 di Hotel Alana, Sleman Yogyakarta dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya yaitu Josua M. Sinambela, M.Eng. (CEO dan Co-Founder PT Analis Forensik Digital), Afiahayati, S.Kom. M.Cs., Ph.D. (Dosen FMIPA UGM), Dr. Aslan Alwi, S.Si., M.Cs. (Co-Founder dan Senior Researcher Almudaya Research Instiute), dan Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo, M.Sc. (Dosen FMIPA UGM).

Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Wiwit Suryanto, M.Si., selaku Wakil Dekan Penelitian dan Bidang Pengabdian Masyarakat FMIPA UGM.

“Serangan siber ini mengintai kita semua. Kegiatan hari ini menjadi titik kritis untuk melangkah menuju kemandirian di teknologi siber. Kami dari FMIPA akan mendukung di riset-riset hulu. Harapannya, dari kegiatan hari ini akan ada road map dan kita bisa mendukung pemerintah di keamanan siber,” papar Wiwit.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi.

“Lingkungan kampus tidak luput dari ancaman siber dan pelaku menargetkan sivitas akademik,” papar Josua selaku salah satu narasumber.

Josua menyampaikan bahwa banyak orang yang tidak sadar tentang pelaku kejahatan melalui malware log atau info stealer. Hal ini terjadi juga karena adanya kebiasaan masyarakat dalam menyimpan password di browser dan mengunduh perangkat lunak dari sumber yang tidak jelas atau tidak terpercaya. Pencegahan dapat dilakukan dengan membatasi pengunduhan aplikasi hanya dari repository atau sumber yang terpercaya.

Hadirnya acara Kriptografi dan Keamanan Siber merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan keterampilan di bidang teknologi dan informasi. Di sisi lain, kegiatan ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dalam peningkatan kapasitas di bidang teknologi komunikasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nur Hidayat

Read More

Pameran Inovasi Karya FMIPA UGM Pukau Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-Indonesia

FMIPA UGM menyelenggarakan Pameran Inovasi Karya yang merupakan hasil riset dan penelitian di FMIPA UGM pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Acara pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Beragam hasil penelitian disuguhkan oleh masing-masing departemen dan program studi di FMIPA UGM. Para guru dan kepala sekolah tidak hanya dapat melihat tetapi juga mencoba hasil karya inovasi yang ada. Salah satu guru mencoba membuat getaran untuk melakukan percobaan deteksi getaran melalui alat seismograf milik program studi Geofisika. Di sisi lain, ada kepala sekolah yang turut mencoba mengendarai kursi roda pintar yang dapat dikontrol secara manual menggunakan konsol.

Seru, pesertanya antusias. Mereka penasaran dengan teknologi yang dikembangkan. Beberapa guru tertarik untuk mengenal lebih dekat dan risetnya apa saja,” papar Akbar, mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi selaku penjaga pameran.

Dirinya juga berharap pameran ini dapat membuka wawasan pada guru atau calon mahasiswa baru untuk tertarik di bidang robotika dan elektronika.

“Harapannya supaya anak-anak siswa dapat berkembang dan menambah wawasan. Anak-anak juga lebih berani menciptakan karya,” papar Ade Fathanah, S.Pd.i.

Banyak dari guru dan kepala sekolah tertarik dengan inovasi yang dipamerkan untuk kemudian diceritakan kepada siswa-siswinya di sekolah dalam rangka memberikan informasi dan inspirasi terhadap ilmu sains.

Agenda pameran yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-indonesia Ikuti Workshop Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning di FMIPA UGM

FMIPA UGM menggelar Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Dalam hal ini, Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. menyambut sekaligus membuka acara melalui sambutan yang diberikan.

“Kami ingin selalu hadir dalam mengakselerasi dan meningkatkan kualitas seta kuantitas pembelajaran yang dampaknya bisa sampai ke jenjang universitas,” papar Prof. Kuwat saat memberikan sambutan Kamis (8/8).

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan tanya jawab dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar untuk Tingkat SMA/MA yang disampaikan oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Periode 2020 – 2024) pada sesi pertama. Kemudian, pada sesua kedua dilanjutkan materi dengan tema Implementasi Merdeka Belajar melalui Contextual Learning yang disampaikan oleh Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

“Budi pekerti juga lahir dari kimia, fisika, dan matematika. Contohnya, pada siswa sekolah dasar. Saya butuh garam Jika tubuh saya tidak mendapatkan garam maka tubuh saya tidak sehat. Jadi, anak tersebut tidak perlu tahu terlebih dahulu mengenai reaksi atau rumus garam tetapi anak itu harus tahu bahwa tubuhnya butuh garam. Itulah yang dimaksud dengan pembelajaran yang bermakna,” papar Prof. Nizam.

Peserta yang terdiri atas guru dan kepala sekolah mendapatkan kesempatan dalam sesi tanya jawab.

“Bagaimana cara kita mendobrak broad mind bagi posisi kita yang di tengah (guru) sehingga growth mindset bisa terimplikasi secara merata di instansi kami?” tanya Riza, salah satu guru dari SMA Alam Al-Ghiffary Blitar, Jawa Timur.

Prof. Nizam memberikan arahan dengan cara mencari teman seide dan sepemikiran, konsisten dengan apa yang diusahakan serta lakukan laporan atas pencapaian yang dilakukan untuk mengajak lebih banyak rekan, dan buat kolaborasi dengan rekan.

Selepas sesi materi dan tanya jawab, peserta dapat mengunjungi pameran inovasi karya dari FMIPA UGM.

“Cukup excited ya kesannya. Presepsi tentang FMIPA itu ya matematika, fisika, dan kimia. Tapi, kemudian ke sini ada pengembangan yang luar biasa di elektronik dan komputasinya. Kalau di Taiwan anak IPS bisa masuk ke teknik mesin. Semoga adanya pertukaran budaya dari Taiwan ini bisa membawa perubahan baru di sistem pendidikan Indonesia,” ujar Kelik Wardiyono, Kepala Sekolah SMAIT Ibnu Abbas Klaten.

Dalam hal ini, Kelik berangkat bersama 7 orang gurunya dan berkesempatan mencoba salah satu inovasi dari Departemen Ilmu Kompiuter dan Elektronika Instrumentasi yaitu berupa kursi roda pintar yang dapat dikontrol dengan konsol.

Setelah workshop dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan penjajakan kerja sama FMIPA dengan Sekolah Mitra yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam hal ini, banyak sekolah-sekolah yang tertarik untuk membangun kerja sama dengan FMIPA UGM seperti pendampingan siswa dan guru dalam ilmu sains.

Agenda workshop yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Juara di Ajang Satria Data 2024

Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya. Dalam momen tersebut, mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet 2 kejuaraan sekaligus dalam 2 kategori lomba yaitu Juara 2 Kompetisi Infografis Statistika dan Juara 3 Kompetisi Esai Statistika.

Juara 2 Kompetisi Infografis Statistika diraih oleh Mahardi Nalendra Syafa (Statistika 2022), Hanna Marie Octavia Br. Simanjuntak (Statistika 2022), dan Fabima Fadhlin Minallah Zidta (Statistika 2022). Juara 3 Kompetisi Esai Statistika Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Tidak hanya kemampuan hardskill dalam bidang Statistika dan Sains Data yang akan dikompetisikan, namun juga kemampuan softskill seperti komunikasi, visualisasi, kerjasama, dan kreativitas dalam pemecahan masalah kompleks. Ada 4 (empat) jenis lomba yaitu: National Statistics Competition (NSC), Statistics Essay Competition (SEC), Statistics Infographic Competition (SIC) dan Big Data Challenge (BDC),” jelas Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Pelaksanaan acara dilakukan mulai dari 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 di Universitas Telkom, Bandung. Dalam kesempatan ini, FMIPA UGM mengirimkan 12 mahasiswa program Statistika terbaik untuk mengikuti ajang tersebut.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Tempuh Puluhan Kilometer ke UGM dengan Sepeda, Simak Perjuangan Suyanta Raih Gelar Guru Besar

Balai Senat Universitas Gadjah Mada menjadi saksi suasana haru dan bangga atas perjuangan Prof. Dr. Suyanta, M.Si. dalam meraih gelar guru besar pada Selasa, 6 Agustus 2024. Dengan perlahan, Prof. Suyanta mencoba mengenang bagaimana perjalanannya hingga berada pada saat ini.

“Pada tahun 1980 saya berangkat naik sepeda onthel dari Bayat, Klaten ke kampus sejauh kurang lebih 40 kilometer. Memakan waktu kurang lebih 3 jam. Pada saat pulang juga sejauh 40 kilometer,’’ kenang Prof. Suyanta.

Pria kelahiran 64 tahun lalu tersebut menyelesaikan studi di tanah kelahirannya yaitu Klaten, Jawa Tengah melalui SD Wiro II, SMPN Bayat, SMAN 1 Klaten, hingga menyelesaikan program sarjana hingga doktor di Jurusan Kimia, FMIPA UGM. Sejak kecil, Prof. Suyanta telah terbiasa bekerja sembali menempuh studinya. Lahir sebagai anak petani tidak membuat dirinya menyerah untuk meraih impiannya dalam menamatkan studi.

“Sebelum kuliah di Yogyakarta, pekerjaan rutin saya di luar sekolah adalah ngarit (mencari rumput) dan mengembalakan sapi, serta membantu pekerjaan orang tua yang lain di sawah dan ladang,” cerita Prof. Suyanta.

Dirinya juga menceritakan perihal usahanya sejak duduk di bangku sekolah seperti berkeliling dari dusun ke dusun untuk berjualan es lilin dengan memikul termos es. Selain itu, dirinya dan temannya berusaha mengolah sebuah tanah dengan ditanami palawija di tepi Sungai Dengkeng yang merupakan lahan relokasi. Cerita masa perjuangannya membuat keluarga dan tamu undangan menitikan air mata dan larut dalam haru.

Setelah menamatkan studi di Kimia UGM, Prof. Suyanta mendedikasikan dirinya sebagai seorang dosen di Kimia UGM. Hingga saat ini, telah terhitung lebih dari 35 tahun dirinya menjadi dosen di Kimia UGM dan dikukuhkan menjadi guru besar dalam Bidang Kimia Anorganik dengan judul penelitian Silika Mesopori MCM-41: Perkembangan Riset dan Aplikasinya, Hasil penelitiannya memiliki keberanfaatan dalam penggunaan adsorben, katalis, dan biosensor.

“Saya bersyukur menjadi anggota staf pendidik di Departemen Kimia FMIPA UGM yang merupakan salah satu departemen dengan capaian tertinggi dalam memproduksi dosen bergelar doktor atau professor,” ungkap Prof. Suyanta.

Kiprah dan dedikasi Prof. Suyanta di bidang kimia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk adsorben, katalis, dan biosensor.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Lebih dari 35 Tahun Menjadi Pendidik, Prof. Suyanta Kini Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Kimia Anorganik

Prof. Dr. Suyanta, M.Si. resmi dikukuhkan sebagai guru besar pada Selasa, 6 Agustus 2024 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dengan penelitian berjudul Silika Mesopori MCM-41: Perkembangan Riset dan Aplikasinya, Prof. Suyanta akhirnya menyandang guru besar dalam Bidang Kimia Anorganik.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mewarnai serta berperan dalam perjalanan hidup saya selama lebih dari 35 tahun mengabdi sebagai dosen di Fakultas MIPA UGM,” ucap Prof. Suyanta dalam pidato yang disampaikan Selasa (6/8).

Dalam pengantar pidatonya, Prof. Suyanta menjelaskan mengenai tema penelitiannya yaitu terkait silika mesopori. Beliau menjelaskan bahwa silika mesopore adalah silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nanometer. Material tersebut merupakan material yang sangat penting dan menempati posisis super dalam ilmu bahan.

“Pori-pori dengan ukuran tersebut selain mampu membatasi pertumbuhan kristal sehingga mencegah aglomerasi nanopartikel, juga menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispresi di dalamnya sehingga sangat berguna dalam aplikasi-aplikasi yang terkait dengan permukaan,” papar Prof. Suyanta.

Secara umum, Prof. Suyanta menyampaikan riwayat singkat penemuan, pengembangan metode sintesis, dan beberapa contoh aplikasinya sebagai adsorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor. Kemudian, disampaikan juga mengenai potensi pengembangan riset dan aplikasi MCM-41 di masa depan.

Kiprah dan dedikasi Prof. Suyanta di bidang kimia menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan untuk keberlanjutan melalui riset yang dilakukan dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi yang dilakukan untuk adsorben, katalis, dan biosensor.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Google I/O Extended Yogyakarta 2024: Beri Ruang Edukasi dan Kreasi Digital bagi Masyarakat

Google Developer Group (GDG) Jogjakarta dan Women Techmaker Jogjakarta memberikan kesempatan pada generasi muda dalam mengakses wawasan terkait ruang digital sekaligus mendapatkan kesempatan untuk berkreasi dalam bidang digital melalui acara Google I/O Extended Yogyakarta 2024 yang diselenggarakan di Ruang Auditorium FMIPA UGM pada Minggu, 21 Juli 2024. Dr. Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan FMIPA UGM membuka acara tersebut yang dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Andi Darmawan S.Si, M.Sc. selaku dosen dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Instrumentasi.

Acara ini merupakan kolaborasi antara Magister Kecerdasan Artifisial DIKE FMIPA UGM dengan Google Developer Group (GDG) Jogjakarta dan Women Techmaker Jogjakarta. Acara Google I/O Extended yang menawarkan serangkaian seminar dan pelatihan mendalam bagi para pengembang, profesional IT, dan pecinta teknologi. Chaisar Ahmad sebagai Chapter Manager GDG Jogjakarta membuka acara ini dengan kalimat Google I/O Extended menjadi wadah bagi para teknisi yang memiliki keberagaman dan memotivasi para peserta untuk meningkatkan kompetensi di dalam bidang teknologi.

Acara ini mencakup topik Android Development, Web Development, Cloud Computing, AI/ML, Product Management, dan UI/UX Design, yang bertujuan memberikan pembaruan terbaru, praktik terbaik, dan wawasan mendalam kepada peserta. Para pakar yang menjadi narasumber terdiri atas Dosen Comp. Science Dr. Azhari SN, M.T (How Data Shapes AI and Machine Learning), Ester Irawati Setiawan (Google Developer Expert at Machine Learning), Prakarj Parkar (Google Developer Expert at Angular), Qassandra Chaidir (Google Developer Expert at Cloud), Jessica Cecillia Budianto (Google Developer Expert at Web), Veronika Anggraini dan Sidiq Permana (Google Developer Expert at Android). Selain itu, terdapat juga workshop atau pelatihan yang dilaksanakan di ruangan kelas. Acara ini dirancang untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan, pengembangan keterampilan, serta memperluas jaringan profesional dalam industri teknologi yang terus berkembang.

Hadirnya acara Google I/O Extended Yogyakarta 2024 ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui akses terhadap pendidikan di bidang teknologi melalui peningkatan keterampilan di bidang digital. Selain itu, acara ini juga menjadi cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untu Mencapai Tujuan melalui kolaborasi kegiatan di bidang digital.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Reportase: Wahyu Micho
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tim PKM-PI UGM Ciptakan EcoBlend Untuk Tingkatkan Kesuburan Tanah dan Irigasi di Kulon Progo

Kesuburan tanah dan kesulitan penerapan irigasi di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta masih menjadi hal prihatin yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah Yogyakarta. Selain itu,  kendala lainnya adalah terkait pasokan listrik sehingga kebutuhan air di Kulon Progo kurang tercukupi. Melalui program Kreativitas Mahasiswa, Tim PKM-PI Universitas Gadjah Mada mengangkat tema dan penelitian ‘Eco Blend’ untuk memberikan solusi terhadap kesuburan tanah dan imigrasi di Kulon Progo

“Tim kami mencoba membuat fertilizer dengan mencampurkan pupuk organik cair dari ember tumpuk dan photosynthetic bacteria agar dapat memperbaiki kesuburan tanah disana. Dan fertilizer cair ini kami aplikasikan menggunakan alat irigasi otomatis bertenaga surya, mengingat adanya kendala pasokan listrik.” Ujar Fransisco Yamonaha selaku Ketua Tim dari PKM-PI Eco Blend, dalam wawancara daring, Rabu (17/7).

Dengan bimbingan dari Angga Prasetya, S.P., M.Sc. sebagai dosen pembimbing dan tim yang beranggotakan mahasiswa dari Program Studi Statistika, Ilmu Tanah, dan Perikanan, tim berkolaborasi untuk menciptakan ‘EcoBlend’ dengan harapan dapat diterapkan secara luas untuk memperbaiki kesuburan tanah dan penerapan irigasi di daerah Kulon Progo.

Pengairan atau irigasi di suatu lahan bisa diterapkan melalui teknologi, Tim PKM-PI UGM ‘Eco Blend’ bersama bantuan teknisi. Tim PKM-PI Eco Blend mencoba membuat serangkaian alat agar pengairan bisa berjalan secara otomatis.

“Kami merakit ini bersama teknisi dengan cara sederhana yaitu untuk mengairi air dari drum diperlukan pompa, pompa mendapatkan energi dari panel surya. Untuk aliran energi dari panel surya ke pompa diatur di dalam panel box yang didalamnya dipasangkan timer digital sehingga pada jam 08.00 dan 16.00 WIB pompa akan menyala mengairi lahan.” ujar Fransisco Yamonaha.

Penerapan yang Tim PKM-PI ‘Eco Blend’ lakukan berawal dari meriset sifat tanah dari segi fisika, kimia, dan biologinya. Dengan ini, profit KWT bisa semakin meningkat jangka panjangnya. Dalam penerapan inovasi ini petani dapat membuat sendiri. Namun, Tim PKM-PI berharap petani-petani sekitar KWT Sumber Rejeki bisa terinspirasi dan mau mencoba menerapkan di lahan pertanian para petani.

Sebagian besar penduduk di Kulon Progo bekerja sebagai petani sehingga ‘Eco Blend’ bisa diperkaya dengan inovasi fertilizer yang baru. Tim PKM-PI UGM ‘Eco Blend’ juga berharap Eco Blend bisa dikenal dan diterapkan oleh masyarakat lebih luas lagi tidak hanya di sekitar KWT Sumber Rejeki saja karena Eco Blend adalah salah satu wujud nyata dari upaya mendukung pertanian yang berkelanjutan.

Riset ini menggabungkan pupuk organik dan teknologi irigasi otomatis berbasis energi surya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mengatasi kendala pasokan Listrik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani di wilayah tersebut dengan mendorong pertanian yang lebih berkelanjutan. Penelitian oleh Tim PKM-PI EcoBlend ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas berupa FMIPA UGM membantu pendanaan tim PKM-PI untuk merealisasikan inovasi terbaru hasil mahasiswa, SDGs poin 6 Air yang dapat diakses dari hasil penelitian dan riset Tim PKM-PI EcoBlend SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan tujuan penciptaan alat ‘Eco Blend’.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim PKMPI EcoBlend
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kawal Keamanan Data, FMPA UGM Gelar Lokakarya Kriptografi dan Keamanan Siber

FMIPA UGM melaksanakan Lokakarya Kriptografi dan Keamanan Siber dalam rangka menanggulangi permasalahan keamanan data yang terjadi khususnya di lingkungan institusi pendidikan dengan tema Cybercrime, Cybersecurity, Digital Forensic, Machine Learning dan Blockchain: Perkembangan Terkini dan di Masa Mendatang. Peserta kegiatan terdiri atas dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Acara dilaksanakan pada Senin, 22 Juli 2024 di Hotel Alana, Sleman Yogyakarta dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya yaitu Josua M. Sinambela, M.Eng. (CEO dan Co-Founder PT Analis Forensik Digital), Afiahayati, S.Kom. M.Cs., Ph.D. (Dosen FMIPA UGM), Dr. Aslan Alwi, S.Si., M.Cs. (Co-Founder dan Senior Researcher Almudaya Research Instiute), dan Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo, M.Sc. (Dosen FMIPA UGM).

Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Wiwit Suryanto, M.Si., selaku Wakil Dekan Penelitian dan Bidang Pengabdian Masyarakat FMIPA UGM.

“Serangan siber ini mengintai kita semua. Kegiatan hari ini menjadi titik kritis untuk melangkah menuju kemandirian di teknologi siber. Kami dari FMIPA akan mendukung di riset-riset hulu. Harapannya, dari kegiatan hari ini akan ada road map dan kita bisa mendukung pemerintah di keamanan siber,” papar Wiwit.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi.

“Lingkungan kampus tidak luput dari ancaman siber dan pelaku menargetkan sivitas akademik,” papar Josua selaku salah satu narasumber.

Josua menyampaikan bahwa banyak orang yang tidak sadar tentang pelaku kejahatan melalui malware log atau info stealer. Hal ini terjadi juga karena adanya kebiasaan masyarakat dalam menyimpan password di browser dan mengunduh perangkat lunak dari sumber yang tidak jelas atau tidak terpercaya. Pencegahan dapat dilakukan dengan membatasi pengunduhan aplikasi hanya dari repository atau sumber yang terpercaya.

Hadirnya acara Kriptografi dan Keamanan Siber merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan keterampilan di bidang teknologi dan informasi. Di sisi lain, kegiatan ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dalam peningkatan kapasitas di bidang teknologi komunikasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nur Hidayat

Read More
Translate