Search
Search
Search

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Rektor UGM Apresiasi FMIPA UGM atas Kontribusi dalam Pengembangan Sains dan Teknologi

Puncak peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM ditandai dengan Rapat Senat Terbuka yang turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. Sebagai Rektor UGM, Prof. Ova memberikan apresiasi kepada FMIPA UGM atas kontribusinya dalam pengembangan sains dan teknologi. Selain itu, Prof. Ova juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung inovasi, mulai dari pemerintah, industri, hingga alumni.

“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada FMIPA UGM yang telah mengembangkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, baik pemerintah, industri, ataupun alumni. Saya yakin hal tersebut dapat memberikan hasil nyata yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” papar Prof. Ova

Dalam perjalanannya, FMIPA UGM telah terlibat dalam berbagai kerja sama internasional yang turut memperkuat posisi lulusannya di dunia kerja. Penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA, menurutnya, menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi.

“FMIPA telah banyak mendorong kerja sama dengan industri, khususnya untuk meningkatkan graduated employability, seperti melalui kerja sama dengan Taiwan, Jepang, dan Pertamina,” ujar Prof. Ova.

Langkah FMIPA UGM yang berkontribusi di bidang sains dan teknologi merupakan salah satu bentuk implementasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-9 terkait Inovasi, Industri, dan Infrastruktur melalui hilirisasi inovasi teknologi yang sedang diupayakan. Penguatan kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM juga selaras dengan SDGs poin ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang akan membantu FMIPA UGM mencapai tujuannya dalam mewujudkan kemandirian teknologi bagi bangsa Indonesia.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Pesona Dosen FMIPA UGM dalam Adu Rayu di Kethoprak Buat Mahasiswa Salting

Tidak pernah terbayangkan bagi Bella dan beberapa mahasiswa pemeran kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya akan pengalaman yang didapatkan pada acara Malem Kangen FMIPA UGM. Dengan menahan tawa dan salah tingkah, Bella, pemeran utama sebagai Suminten, berusaha tetap jual mahal ketika adegan adu rayu yang dilakukan oleh para dosennya. Riuh sorai tepuk tangan dan tawa penonton turut mewarnai dan menjadi saksi bagaimana Bella beradu peran dengan dosennya tersebut.

Di sisi lain, pesona dosen dalam adegan adu rayu kepada mahasiswa tersebut juga tak kalah merobohkan gelagat akting jual mahal para mahasiswa termasuk Bella di atas panggung. Beberapa dosen yang berperan dalam adegan adu rayu tersebut seperti Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dr. Wiwit Suryanto), Kepala Departemen Matematika (Dr. Nanang Susyanto) dan Kimia (Dr. Winarto Haryadi), beserta Ketua Alumni FMIPA UGM (Daniel Oscar Baskoro) yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten.

“Satu titik dua koma, Suminten cantik siapa yang punya?” rayu Dr. Nanang Susyanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten

Lantas, Bella yang merupakan mahasiswa Matematika sekaligus mahasiswa dari Dr. Nanang terebut berusaha menahan gelagat salah tingkahnya yang masih kentara sambil menerima bunga dari dosennya tersebut.

Di sisi lain, Dr. Wiwit Suryanto tak mau kalah merayu sosok Suminten. Dengan membawa harum manis, Dr. Wiwit mencoba meluluhkan Suminten. Sekali lagi, Suminten tampak salah tingkah dengan berusaha menahan tawa.

“Duh dek Suminten selamat ya, ini ada yang manis-manis buat yang manis,” rayu Dr. Wiwit Suryanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten.

Tak mau kalah adu rayu, Dr. Nanang menepis rayuan dari Dr. Wiwit.

“Biasanya yang manis-manis suka menyakiti,” kata Dr. Nanang.

Dalam hal ini, cukup menjadi tantangan bagi Bella dan teman-teman mahasiswa lainnya karena sosok dosen yang biasa ditemui di kelas bisa berbalik sangat berbeda saat beradu akting di panggung. Namun, Bella mengaku cukup senang bisa berkolaborasi dengan para dosen di luar kegiatan akademik.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Bertabur Bintang! Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa FMIPA UGM Sajikan Pertunjukkan Budaya Bersama dalam Malem Kangen FMIPA

Riuh sorai tepuk tangan dan tawa memenuhi Ruangan Auditorium FMIPA UGM pada saat pementasan kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya yang diperankan oleh segenap jajaran dekanat, dosen, pegawai, hingga mahasiswa FMIPA UGM. Cerita drama tersebut menceritakan tentang Suminten (Bella, mahasiswa Matematika FMIPA) yang akan dijodohkan dengan sosok lelaki tua beristri 4 Den Mono (Prof. Harno, dosen FMIPA UGM). Namun, Suminten telah memiliki seorang kekasih dan ingin melanjutkan studi S2 di FMIPA terlebih dahulu. Hal ini, sempat ditentang oleh ayah Suminten (Prof. Kuwat, Dekan FMIPA UGM) yang akhirnya luluh setelah mengetahui maksud dari anak gadisnya tersebut.

Selain itu, juga hadir Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Departemen Matematika dan Kimia, beserta Ketua Alumni FMIPA UGM yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten. Dengan berbagai rayuan dan gombalan maut yang diberikan, para akademisi, peneliti, dan dosen mampu menyuguhkan bakat lainnya di dunia peran yang berhasil menarik perhatian tamu undangan. Dalam hal ini, banyak mahasiswa yang diampu oleh pemeran tersebut yang terkekeh akibat peran yang ditampilkan. Menurut mereka, malam ini mereka melihat sisi lain dari pembawaan dosen yang selama ini ditampilkan di kelas.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Rektor UGM Soroti Peran Penting Sains dan Teknologi dalam Memajukan Bangsa di FMIPA UGM

Rapat Senat Terbuka menjadi acara puncak dari seluruh rangkaian acara peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM. Acara ini turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. selaku Rektor UGM. Dalam sambutannya, Prof. Ova menyoroti peran penting sains dan teknologi dalam memajukan bangsa.

“Banyak hal yang dapat kita syukuri, terutama kemajuan sains dan teknologi yang menjadi pilar utama pertumbuhan suatu negara. Kemajuan ini tidak hanya berkontribusi pada produktivitas, tetapi juga menopang kemajuan bangsa dan memperkuat posisi kedaulatan negara,” ungkapnya.

Menurutnya, penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi yang selama ini diharapkan. Ia juga menekankan bahwa universitas harus tetap menjadi pusat research and development yang mendukung graduated employability.

“Penguatan graduated employability ini merupakan salah satu hal yang sedang kami kejar di semua bidang. Dengan program studi yang komprehensif di UGM. Kami yakin hal ini akan menjadi kekuatan yang bisa kita manfaatkan bersama,” ujar Prof. Ova

Sebagai penutup, Rektor UGM berharap FMIPA UGM terus menghasilkan inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin ke-9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Penguatan kerja sama multiheliks yang telah dilakukan FMIPA juga telah menjadi implementasi dari SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam menciptakan inovasi dan solusi yang komprehensif.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Alia Hasna Bagikan Cerita Keceriaan di Acara Dongeng Anak dalam Family Gathering FMIPA UGM

Family Gathering kembali menghadirkan dongeng anak sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan oleh DWP atau Dharma Wanita Persatuan FMIPA UGM. Salah satu peserta nya adalah Alia Hasna anak dari tenaga pendidik Departemen Kimia, turut merasakan keseruan dalam kegiatan yang penuh dengan keceriaan ini. Berasal dari Purnakan, Alia bersama keluarga ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan sepanjang hari. Ia menceritakan bahwa acara ini penuh dengan nyanyian, tarian, hingga dongeng yang menginspirasi anak-anak untuk lebih percaya diri.

“Anak-anak yang hadir sangat ramai sehingga sedikit kurang kondusif. Namun, karena kegiatan sangat seru jadi kegiatan tetap berjalan menyenangkan,” papar Alia yang menikmati keseruan acara Dongeng Anak.

Cerita-cerita yang disampaikan dalam dongeng memberikan pesan moral yang menguatkan semangat dan rasa percaya diri anak-anak. Tak hanya mengikuti Dongeng Anak, Alia juga ikut dalam rangkaian kegiatan dari pagi hingga sore, termasuk acara yang berlangsung di Vokasi yaitu Jalan Sehat. Meskipun ia merasa sedikit lelah, keseruan yang ia rasakan membuatnya tetap bertahan hingga akhir acara.

Ketika diminta untuk memberikan penilaian untuk Family Gathering hari ini, Alia dengan semangat memberikan nilai 9 dari 10. Menurutnya, acara tersebut sangat seru, meski ada beberapa momen yang membuatnya merasa sedikit lelah. Alia merasa acara-acara seperti ini penting untuk menjaga kebersamaan dan keceriaan, baik untuk anak-anak maupun orang tua.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui ketersediaan acara Dongeng Anak untuk menunjang keterampilan anak di acara Family Gathering serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Family Gathering, Tim Tari Bali Berikan Penampilan Memukau

Acara Family Gathering kembali dimeriahkan dengan hiburan pembukaan berupa tari bali. Dua mahasiswa yang bertalenta ini berasal dari fakultas yang berbeda. Siti dari Fakultas Biologi angkatan 2021 dan Nova dari Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2022. Mereka saling berbagi cerita mengenai pengalaman mereka tampil dalam acara tersebut.

“Latihannya juga itu hanya sekali saja, karena kami sering ikut tampil di acara-acara dan untuk koreo Tari Bali ini kami sudah hafal,” papar Nova salah satu penari dari tim.

Pada acara Family Gathering tim mengakui bahwa biasanya penampilan tergantung pada jenis tarian yang dibawakan. Nova juga menyebutkan bahwa hanya ada sedikit hambatan terkait lagu yang belum siap sebelum tampil. Selain hal itu, ia merasa persiapannya berjalan dengan baik.

Pengalaman tampil dalam acara Family Gathering ini juga menjadi pengalaman baru bagi Nova karena acara tersebut lebih bersifat intim dan kekeluargaan. Acara seperti ini tak hanya menyatukan mahasiswa dari berbagai fakultas, tetapi juga menciptakan suasana kekeluargaan yang erat.

“Acara ini kesannya lebih hangat, lebih kekeluargaan karena hanya dihadiri oleh MIPA saja,” papar Nova.

Saat diminta untuk memberikan penilaian terhadap acara Family Gathering, Nova memberikan nilai sempurna yaitu 10 dari 10. Pengalaman ini jelas meninggalkan kesan yang mendalam bagi Nova yang juga baru pertama kali mengikuti acara  Family Gathering.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa di bidang seni serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Ratmi, Sang Pengrajin Batik Damai Langit Sajikan Paduan Seni dan Ketelatenan di Acara Family Gathering FMIPA UGM

Terletak di perbatasan Yogyakarta dan Bantul, Ratmi, salah satu pengrajin lokal Batik Damai Langit menawarkan sentuhan seni batik yang khas di acara Family Gathering FMIPA UGM. Berlokasi di kawasan Niti Prayan, tepat di barat SMKI, usaha batik ini dikelola oleh Ratmi yang juga memperluas usahanya dengan menjual aksesoris HP. Meski beragam produk ditawarkan, seperti aksesoris HP yang merupakan titipan, batik menjadi andalan utama yang diproduksi sendiri oleh Ratmi dengan berbagai teknik pengerjaan.

“Batik Damai Langit memproduksi berbagai jenis batik. Mulai dari batik cap, cap kombinasi, hingga batik tulis penuh. Batik cap membutuhkan waktu sekitar 3 hari sedangkan untuk cap tulis, memerlukan waktu hingga 1 minggu karena lebih rumit,” papar Ratmi salah satu penjaga stand sekaligus pengrajin Batik Damai Langit di acara Family Gathering.

Ratmi bercerita bahwa proses pembuatan batik ini tidak hanya sekedar teknik, tetapi juga memerlukan ketelatenan, keahlian, serta kesabaran untuk menghasilkan motif yang indah. Teknik batik tulis yang rumit memang menjadi daya tarik tersendiri, apalagi motif yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi. Batik Damai Langit menghadirkan motif yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga penuh filosofi. Mulai dari perpaduan warna hingga detail-detail kecil pada motif yang terukir, semuanya merepresentasikan budaya lokal yang kaya akan makna.

Dengan tetap menjaga kualitas dan seni dalam setiap lembar batik, Batik Damai Langit menjadi pilihan menarik bagi para pecinta batik di sekitar Yogyakarta dan Bantul. Keberadaan usaha ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk terus berkembang dalam dunia industri kreatif.

Kehadiran Ratmi pada acara Family Gathering FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 8 yaitu Bantuan untuk Perdagangan melalui ketersedian FMIPA membuka stand UMKM dengan keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari dan Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mengenal Lebih Dalam Peran Aktuaris dalam Asuransi Syariah dan Tantangan Karir di Masa Depan

Asuransi syariah merupakan salah satu instrumen keuangan yang berkembang pesat di Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya literasi masyarakat tentang keuangan syariah. Perkembangan ini didukung oleh para ahli yang tergabung dalam Islamic Insurance Society (IIS) yang berfokus pada pengembangan literasi asuransi syariah. Selain keahlian di bidang finance dan sales, aktuaris memainkan peran krusial dalam keberlanjutan industri ini.

Pada 19 September 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM bekerja sama dengan Islamic Insurance Society (IIS) menyelenggarakan kuliah tamu bertema Peran Aktuaris pada Asuransi Syariah.

Ira Dewi Alfianti, FSAI sekaligus pembicara kuliah tamu, menekankan pentingnya peran aktuaris dalam menentukan pembagian risiko antara perusahaan asuransi dan reasuransi. Aktuaris bertanggung jawab mengevaluasi kesehatan finansial perusahaan dengan menganalisis rasio-rasio terkait, serta memastikan stabilitas keuangan melalui perhitungan risiko yang matang. Di asuransi syariah, terdapat pemisahan dana antara dana tabarru’ (dana hibah untuk membantu peserta lain) dan dana operasional perusahaan. Pemisahan ini menjadi tanggung jawab utama aktuaris untuk dihitung secara akurat setiap akhir periode.

Selain itu, dalam asuransi syariah terdapat batas atas yang lebih stabil melalui reasuransi, sehingga risiko operasional dan risiko keuangan dapat dikendalikan dengan lebih baik. Profesi aktuaris, yang berfokus pada pengelolaan risiko dan perhitungan matematis, memberikan peluang karir sepanjang hayat di sektor keuangan, khususnya asuransi syariah.

Acara ini juga berkaitan erat dengan pencapaian beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) yang mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang aktuaria dan asuransi syariah, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mendorong pengembangan inovasi di industri keuangan syariah yang berkelanjutan, dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara akademisi dan praktisi industri dalam mengembangkan pemahaman serta kerjasama untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih luas.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Rektor UGM Apresiasi FMIPA UGM atas Kontribusi dalam Pengembangan Sains dan Teknologi

Puncak peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM ditandai dengan Rapat Senat Terbuka yang turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. Sebagai Rektor UGM, Prof. Ova memberikan apresiasi kepada FMIPA UGM atas kontribusinya dalam pengembangan sains dan teknologi. Selain itu, Prof. Ova juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung inovasi, mulai dari pemerintah, industri, hingga alumni.

“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada FMIPA UGM yang telah mengembangkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, baik pemerintah, industri, ataupun alumni. Saya yakin hal tersebut dapat memberikan hasil nyata yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” papar Prof. Ova

Dalam perjalanannya, FMIPA UGM telah terlibat dalam berbagai kerja sama internasional yang turut memperkuat posisi lulusannya di dunia kerja. Penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA, menurutnya, menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi.

“FMIPA telah banyak mendorong kerja sama dengan industri, khususnya untuk meningkatkan graduated employability, seperti melalui kerja sama dengan Taiwan, Jepang, dan Pertamina,” ujar Prof. Ova.

Langkah FMIPA UGM yang berkontribusi di bidang sains dan teknologi merupakan salah satu bentuk implementasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-9 terkait Inovasi, Industri, dan Infrastruktur melalui hilirisasi inovasi teknologi yang sedang diupayakan. Penguatan kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM juga selaras dengan SDGs poin ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang akan membantu FMIPA UGM mencapai tujuannya dalam mewujudkan kemandirian teknologi bagi bangsa Indonesia.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Pesona Dosen FMIPA UGM dalam Adu Rayu di Kethoprak Buat Mahasiswa Salting

Tidak pernah terbayangkan bagi Bella dan beberapa mahasiswa pemeran kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya akan pengalaman yang didapatkan pada acara Malem Kangen FMIPA UGM. Dengan menahan tawa dan salah tingkah, Bella, pemeran utama sebagai Suminten, berusaha tetap jual mahal ketika adegan adu rayu yang dilakukan oleh para dosennya. Riuh sorai tepuk tangan dan tawa penonton turut mewarnai dan menjadi saksi bagaimana Bella beradu peran dengan dosennya tersebut.

Di sisi lain, pesona dosen dalam adegan adu rayu kepada mahasiswa tersebut juga tak kalah merobohkan gelagat akting jual mahal para mahasiswa termasuk Bella di atas panggung. Beberapa dosen yang berperan dalam adegan adu rayu tersebut seperti Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dr. Wiwit Suryanto), Kepala Departemen Matematika (Dr. Nanang Susyanto) dan Kimia (Dr. Winarto Haryadi), beserta Ketua Alumni FMIPA UGM (Daniel Oscar Baskoro) yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten.

“Satu titik dua koma, Suminten cantik siapa yang punya?” rayu Dr. Nanang Susyanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten

Lantas, Bella yang merupakan mahasiswa Matematika sekaligus mahasiswa dari Dr. Nanang terebut berusaha menahan gelagat salah tingkahnya yang masih kentara sambil menerima bunga dari dosennya tersebut.

Di sisi lain, Dr. Wiwit Suryanto tak mau kalah merayu sosok Suminten. Dengan membawa harum manis, Dr. Wiwit mencoba meluluhkan Suminten. Sekali lagi, Suminten tampak salah tingkah dengan berusaha menahan tawa.

“Duh dek Suminten selamat ya, ini ada yang manis-manis buat yang manis,” rayu Dr. Wiwit Suryanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten.

Tak mau kalah adu rayu, Dr. Nanang menepis rayuan dari Dr. Wiwit.

“Biasanya yang manis-manis suka menyakiti,” kata Dr. Nanang.

Dalam hal ini, cukup menjadi tantangan bagi Bella dan teman-teman mahasiswa lainnya karena sosok dosen yang biasa ditemui di kelas bisa berbalik sangat berbeda saat beradu akting di panggung. Namun, Bella mengaku cukup senang bisa berkolaborasi dengan para dosen di luar kegiatan akademik.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Bertabur Bintang! Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa FMIPA UGM Sajikan Pertunjukkan Budaya Bersama dalam Malem Kangen FMIPA

Riuh sorai tepuk tangan dan tawa memenuhi Ruangan Auditorium FMIPA UGM pada saat pementasan kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya yang diperankan oleh segenap jajaran dekanat, dosen, pegawai, hingga mahasiswa FMIPA UGM. Cerita drama tersebut menceritakan tentang Suminten (Bella, mahasiswa Matematika FMIPA) yang akan dijodohkan dengan sosok lelaki tua beristri 4 Den Mono (Prof. Harno, dosen FMIPA UGM). Namun, Suminten telah memiliki seorang kekasih dan ingin melanjutkan studi S2 di FMIPA terlebih dahulu. Hal ini, sempat ditentang oleh ayah Suminten (Prof. Kuwat, Dekan FMIPA UGM) yang akhirnya luluh setelah mengetahui maksud dari anak gadisnya tersebut.

Selain itu, juga hadir Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Departemen Matematika dan Kimia, beserta Ketua Alumni FMIPA UGM yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten. Dengan berbagai rayuan dan gombalan maut yang diberikan, para akademisi, peneliti, dan dosen mampu menyuguhkan bakat lainnya di dunia peran yang berhasil menarik perhatian tamu undangan. Dalam hal ini, banyak mahasiswa yang diampu oleh pemeran tersebut yang terkekeh akibat peran yang ditampilkan. Menurut mereka, malam ini mereka melihat sisi lain dari pembawaan dosen yang selama ini ditampilkan di kelas.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Rektor UGM Soroti Peran Penting Sains dan Teknologi dalam Memajukan Bangsa di FMIPA UGM

Rapat Senat Terbuka menjadi acara puncak dari seluruh rangkaian acara peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM. Acara ini turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. selaku Rektor UGM. Dalam sambutannya, Prof. Ova menyoroti peran penting sains dan teknologi dalam memajukan bangsa.

“Banyak hal yang dapat kita syukuri, terutama kemajuan sains dan teknologi yang menjadi pilar utama pertumbuhan suatu negara. Kemajuan ini tidak hanya berkontribusi pada produktivitas, tetapi juga menopang kemajuan bangsa dan memperkuat posisi kedaulatan negara,” ungkapnya.

Menurutnya, penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi yang selama ini diharapkan. Ia juga menekankan bahwa universitas harus tetap menjadi pusat research and development yang mendukung graduated employability.

“Penguatan graduated employability ini merupakan salah satu hal yang sedang kami kejar di semua bidang. Dengan program studi yang komprehensif di UGM. Kami yakin hal ini akan menjadi kekuatan yang bisa kita manfaatkan bersama,” ujar Prof. Ova

Sebagai penutup, Rektor UGM berharap FMIPA UGM terus menghasilkan inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin ke-9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Penguatan kerja sama multiheliks yang telah dilakukan FMIPA juga telah menjadi implementasi dari SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam menciptakan inovasi dan solusi yang komprehensif.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Alia Hasna Bagikan Cerita Keceriaan di Acara Dongeng Anak dalam Family Gathering FMIPA UGM

Family Gathering kembali menghadirkan dongeng anak sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan oleh DWP atau Dharma Wanita Persatuan FMIPA UGM. Salah satu peserta nya adalah Alia Hasna anak dari tenaga pendidik Departemen Kimia, turut merasakan keseruan dalam kegiatan yang penuh dengan keceriaan ini. Berasal dari Purnakan, Alia bersama keluarga ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan sepanjang hari. Ia menceritakan bahwa acara ini penuh dengan nyanyian, tarian, hingga dongeng yang menginspirasi anak-anak untuk lebih percaya diri.

“Anak-anak yang hadir sangat ramai sehingga sedikit kurang kondusif. Namun, karena kegiatan sangat seru jadi kegiatan tetap berjalan menyenangkan,” papar Alia yang menikmati keseruan acara Dongeng Anak.

Cerita-cerita yang disampaikan dalam dongeng memberikan pesan moral yang menguatkan semangat dan rasa percaya diri anak-anak. Tak hanya mengikuti Dongeng Anak, Alia juga ikut dalam rangkaian kegiatan dari pagi hingga sore, termasuk acara yang berlangsung di Vokasi yaitu Jalan Sehat. Meskipun ia merasa sedikit lelah, keseruan yang ia rasakan membuatnya tetap bertahan hingga akhir acara.

Ketika diminta untuk memberikan penilaian untuk Family Gathering hari ini, Alia dengan semangat memberikan nilai 9 dari 10. Menurutnya, acara tersebut sangat seru, meski ada beberapa momen yang membuatnya merasa sedikit lelah. Alia merasa acara-acara seperti ini penting untuk menjaga kebersamaan dan keceriaan, baik untuk anak-anak maupun orang tua.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui ketersediaan acara Dongeng Anak untuk menunjang keterampilan anak di acara Family Gathering serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Family Gathering, Tim Tari Bali Berikan Penampilan Memukau

Acara Family Gathering kembali dimeriahkan dengan hiburan pembukaan berupa tari bali. Dua mahasiswa yang bertalenta ini berasal dari fakultas yang berbeda. Siti dari Fakultas Biologi angkatan 2021 dan Nova dari Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2022. Mereka saling berbagi cerita mengenai pengalaman mereka tampil dalam acara tersebut.

“Latihannya juga itu hanya sekali saja, karena kami sering ikut tampil di acara-acara dan untuk koreo Tari Bali ini kami sudah hafal,” papar Nova salah satu penari dari tim.

Pada acara Family Gathering tim mengakui bahwa biasanya penampilan tergantung pada jenis tarian yang dibawakan. Nova juga menyebutkan bahwa hanya ada sedikit hambatan terkait lagu yang belum siap sebelum tampil. Selain hal itu, ia merasa persiapannya berjalan dengan baik.

Pengalaman tampil dalam acara Family Gathering ini juga menjadi pengalaman baru bagi Nova karena acara tersebut lebih bersifat intim dan kekeluargaan. Acara seperti ini tak hanya menyatukan mahasiswa dari berbagai fakultas, tetapi juga menciptakan suasana kekeluargaan yang erat.

“Acara ini kesannya lebih hangat, lebih kekeluargaan karena hanya dihadiri oleh MIPA saja,” papar Nova.

Saat diminta untuk memberikan penilaian terhadap acara Family Gathering, Nova memberikan nilai sempurna yaitu 10 dari 10. Pengalaman ini jelas meninggalkan kesan yang mendalam bagi Nova yang juga baru pertama kali mengikuti acara  Family Gathering.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa di bidang seni serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Ratmi, Sang Pengrajin Batik Damai Langit Sajikan Paduan Seni dan Ketelatenan di Acara Family Gathering FMIPA UGM

Terletak di perbatasan Yogyakarta dan Bantul, Ratmi, salah satu pengrajin lokal Batik Damai Langit menawarkan sentuhan seni batik yang khas di acara Family Gathering FMIPA UGM. Berlokasi di kawasan Niti Prayan, tepat di barat SMKI, usaha batik ini dikelola oleh Ratmi yang juga memperluas usahanya dengan menjual aksesoris HP. Meski beragam produk ditawarkan, seperti aksesoris HP yang merupakan titipan, batik menjadi andalan utama yang diproduksi sendiri oleh Ratmi dengan berbagai teknik pengerjaan.

“Batik Damai Langit memproduksi berbagai jenis batik. Mulai dari batik cap, cap kombinasi, hingga batik tulis penuh. Batik cap membutuhkan waktu sekitar 3 hari sedangkan untuk cap tulis, memerlukan waktu hingga 1 minggu karena lebih rumit,” papar Ratmi salah satu penjaga stand sekaligus pengrajin Batik Damai Langit di acara Family Gathering.

Ratmi bercerita bahwa proses pembuatan batik ini tidak hanya sekedar teknik, tetapi juga memerlukan ketelatenan, keahlian, serta kesabaran untuk menghasilkan motif yang indah. Teknik batik tulis yang rumit memang menjadi daya tarik tersendiri, apalagi motif yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi. Batik Damai Langit menghadirkan motif yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga penuh filosofi. Mulai dari perpaduan warna hingga detail-detail kecil pada motif yang terukir, semuanya merepresentasikan budaya lokal yang kaya akan makna.

Dengan tetap menjaga kualitas dan seni dalam setiap lembar batik, Batik Damai Langit menjadi pilihan menarik bagi para pecinta batik di sekitar Yogyakarta dan Bantul. Keberadaan usaha ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk terus berkembang dalam dunia industri kreatif.

Kehadiran Ratmi pada acara Family Gathering FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 8 yaitu Bantuan untuk Perdagangan melalui ketersedian FMIPA membuka stand UMKM dengan keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari dan Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mengenal Lebih Dalam Peran Aktuaris dalam Asuransi Syariah dan Tantangan Karir di Masa Depan

Asuransi syariah merupakan salah satu instrumen keuangan yang berkembang pesat di Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya literasi masyarakat tentang keuangan syariah. Perkembangan ini didukung oleh para ahli yang tergabung dalam Islamic Insurance Society (IIS) yang berfokus pada pengembangan literasi asuransi syariah. Selain keahlian di bidang finance dan sales, aktuaris memainkan peran krusial dalam keberlanjutan industri ini.

Pada 19 September 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM bekerja sama dengan Islamic Insurance Society (IIS) menyelenggarakan kuliah tamu bertema Peran Aktuaris pada Asuransi Syariah.

Ira Dewi Alfianti, FSAI sekaligus pembicara kuliah tamu, menekankan pentingnya peran aktuaris dalam menentukan pembagian risiko antara perusahaan asuransi dan reasuransi. Aktuaris bertanggung jawab mengevaluasi kesehatan finansial perusahaan dengan menganalisis rasio-rasio terkait, serta memastikan stabilitas keuangan melalui perhitungan risiko yang matang. Di asuransi syariah, terdapat pemisahan dana antara dana tabarru’ (dana hibah untuk membantu peserta lain) dan dana operasional perusahaan. Pemisahan ini menjadi tanggung jawab utama aktuaris untuk dihitung secara akurat setiap akhir periode.

Selain itu, dalam asuransi syariah terdapat batas atas yang lebih stabil melalui reasuransi, sehingga risiko operasional dan risiko keuangan dapat dikendalikan dengan lebih baik. Profesi aktuaris, yang berfokus pada pengelolaan risiko dan perhitungan matematis, memberikan peluang karir sepanjang hayat di sektor keuangan, khususnya asuransi syariah.

Acara ini juga berkaitan erat dengan pencapaian beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) yang mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang aktuaria dan asuransi syariah, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mendorong pengembangan inovasi di industri keuangan syariah yang berkelanjutan, dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara akademisi dan praktisi industri dalam mengembangkan pemahaman serta kerjasama untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih luas.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate