Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

General Lecture FMIPA UGM Hadirkan Tiga Pakar Internasional dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar General Lecture bersama Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang, pada Kamis, 6 November 2025, di Auditorium RMJT Soehakso FMIPA UGM. Kegiatan ini menghadirkan tiga pakar internasional yang menyampaikan perkembangan terbaru riset kimia, material, dan elektronik berkelanjutan. Acara dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari jenjang S1 hingga Pascasarjana serta dosen dan peneliti FMIPA UGM.

 

Prof. Hiroyuki Katsuki memaparkan kuliah dengan tema Strength Coupled System: Exploring New Material Properties. Ia menyoroti penelitian terkini tentang sistem material berkekuatan terkopel dan bagaimana interaksi struktural di dalamnya mampu menghasilkan sifat-sifat baru yang potensial untuk teknologi masa depan. Penelitian ini membuka jalan bagi penciptaan material kuat, ringan, dan multifungsi yang dapat diterapkan dalam industri teknologi tinggi.

 

Selanjutnya, Assoc. Prof. Juan Paolo Bermunxa membawakan materi Oxide Semiconductors for Ultralow Power Sustainable Electronics. Ia menekankan pentingnya pengembangan semikonduktor oksida berdaya ultra-rendah untuk menjawab kebutuhan energi elektronik modern. Riset ini berkaitan erat dengan tren global menuju perangkat hemat energi, berskala kecil, dan lebih ramah lingkungan.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi FMIPA UGM dalam memperkuat kolaborasi riset internasional dan membuka wawasan mahasiswa mengenai arah perkembangan ilmu sains dan teknologi. General Lecture ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan akses pembelajaran dari pakar internasional, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pengembangan riset material dan elektronik berkelanjutan. Kolaborasi akademik ini juga menjadi langkah strategis untuk mendorong penelitian yang berdampak dan teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan. General Lecture ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga menjadi contoh nyata implementasi SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Kolaborasi antara FMIPA UGM dan Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang menunjukkan pentingnya kemitraan global dalam memperkuat riset, transfer pengetahuan, dan pengembangan teknologi berkelanjutan. Melalui pertukaran gagasan lintas negara dan kerja sama akademik yang berkelanjutan, kegiatan ini berkontribusi pada percepatan pencapaian berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi internasional.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan Kecerdasan Buatan sebagai Media Pembelajaran Interaktif untuk Siswa Kelas 1–3 SDN Pergiwatu Wetan

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (On Demand) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kegiatan “Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan Kecerdasan Buatan sebagai Media Pembelajaran Interaktif untuk Siswa Kelas 1–3 SDN Pergiwatu Wetan.” Kegiatan ini lahir dari kebutuhan transformasi digital di sekolah desa dengan keterbatasan perangkat dan jaringan, sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerataan akses teknologi pendidikan. Tim pengabdian memilih pendekatan implementasi kecerdasan buatan yang ringan, khususnya model bahasa yang mampu menghasilkan penjelasan pembelajaran berupa suara serta visualisasi yang interaktif agar dapat berjalan pada perangkat sederhana dan tetap relevan pada pembelajaran siswa sekolah dasar. Inisiatif ini sejalan dengan agenda adopsi Artificial Intellegent (AI) berbasis Laptop Merah Putih (LMP) yang menekankan solusi tepat guna dan mudah dioperasikan oleh guru.

Pelaksanaan dimulai dengan pengantar konsep AI bagi pembelajaran dasar, dilanjutkan pelatihan intensif bagi guru untuk menyusun materi ajar, kuis, dan latihan interaktif yang bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Fasilitator mendemonstrasikan alur kerja sederhana dari sistem, yaitu mengubah materi pembelajaran menjadi respon berupa keluaran suara yang ramah bagi pembaca awal, menambahkan animasi untuk konsep abstrak, serta memanfaatkan tanya-jawab berbasis AI guna memicu ketertarikan siswa. Sesi berikutnya berfokus pada pendampingan praktik di kelas agar guru merasakan langsung integrasi AI pada proses mengajar dan siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan.

Pada praktik penggunaan di kelas, keterlibatan siswa cukup meningkat, terlihat dari keberanian bertanya, menjawab, dan mencoba. Siswa yang sebelumnya pasif karena kendala membaca, dibantu oleh penjelasan audio dan visual sehingga dapat mengikuti ritme pembelajaran tanpa tertinggal. Guru merasakan manfaat konkret berupa berkurangnya pekerjaan dalam menyiapkan latihan dan lembar evaluasi sehingga waktu mengajar bisa dialihkan untuk pendampingan individual dan remedial. Materi yang dibuat menjadi lebih variatif karena pembuatan aset digital dapat dilakukan cepat dan diadaptasi dengan konteks lokal.

Manfaat kegiatan meluas ke tingkat sekolah melalui penguatan literasi digital pendidik dan rasa percaya diri siswa terhadap penggunaan teknologi. Bagi sekolah, pengalaman ini menjadi pijakan untuk menjadi model percontohan adopsi AI berbasis LMP di wilayah pedesaan dengan menunjukkan bahwa transformasi digital tidak harus menunggu infrastruktur mahal. Solusi yang dipilih bersifat inklusif dengan tetap fungsional di jaringan tidak stabil, hemat sumber daya perangkat, dan mudah dipelajari oleh guru yang baru pertama kali berinteraksi dengan alat AI.

Dari sisi sosial, kegiatan ini membuka akses pembelajaran bermutu yang merata bagi siswa kelas awal, memperkecil kesenjangan teknologi antar sekolah, serta menegaskan pentingnya desain teknologi yang sensitif terhadap keterbatasan lingkungan. Tim mendorong terbentuknya komunitas praktik guru untuk dapat berlanjut pada pembaruan materi dan peningkatan kualitas pengajaran secara berkelanjutan.

Seluruh rangkaian didokumentasikan melalui sesi pelatihan, praktik kelas, dan refleksi bersama antara guru, siswa, dan tim pelaksana. Kegiatan ini didanai oleh hibah On Demand Fakultas MIPA UGM 2025. Dengan kombinasi pendekatan teknis yang ringan, pelatihan yang aplikatif, dan pendampingan langsung di kelas, program ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan dapat dihadirkan sebagai alat bantu pedagogis yang relevan, inklusif, dan berdampak nyata bagi sekolah dasar di daerah dengan keterbatasan infrastruktur. Hal sejalan dengan cita-cita sustainable development goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, serta poin ke-9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Fadillah Siva
Dokumentasi: Humairah
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Raih Gelar Doktor di Usia 25 Tahun, Rizky Aflaha Jadi Lulusan Termuda Wisuda Pascasarjana FMIPA UGM Periode 1 Tahun 2025

Wisuda Periode I 2025 Pascasarjana FMIPA UGM meluluskan salah satu wisudawan dengan usia termuda, IPK tertinggi, serta masa studi tercepat untuk Program Doktor. Prestasi ini diraih oleh Rizky Aflaha, yang pada usia 25 tahun resmi mendapatkan gelar Doktor Fisika di FMIPA UGM. Pencapaiannya ini menjadikannya sebagai salah satu lulusan doktor termuda di FMIPA UGM.

Sejak kecil, Aflah telah mengidolakan sosok almarhum B.J. Habibie yang menginspirasi dirinya untuk menempuh pendidikan hingga jenjang tertinggi. “Dari kecil saya ingin seperti Pak Habibie, bisa melanjutkan studi dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.

Dalam disertasinya, Aflah meneliti aplikasi nanofiber, sebuah serat berukutan nanometer, untuk keperluan sensor dan membran filter udara. Ketertarikannya pada topik ini telah dimulai sejak jenjang sarjana, saat ia meneliti penggunaan nanfofiber untuk menjadi sensor gas tertentu.

Perjalanan studinya tak terlepas dari berbagai tantangan. Aflah mengaku, masa studi saat jenjang magister terasa lebih berat karena harus menyelesaikan 32 – 40 SKS dalam satu tahun. “Saat S3 ini cenderung lebih ringan jika dibandingkan S2, kelasnya sedikit dan lebih banyak di laboratorium,“ ujarnya. Tak hanya dari tantangan akademik, Aflah juga memiliki keinginan untuk bermain dan jalan-jalan, namun, kesadarannya akan prioritas akademik membuatnya tetap fokus dalam menyelesaikan studinya.

“Pesan saya untuk mahasiswa, pahami prioritas dan tetap semangat. Kurangi main dan scrolling, karena kita datang ke sini untuk belajar dan berkontribusi,” tutupnya.

Ke depan, Aflah berencana melanjutkan kolaborasi riset dengan dosennya untuk membangun startup berbasis hasil penelitian agar inovasi dari kampus dapat berdampak bagi masyarakat. Langkah ini sejalan dengan Suistanable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 (Pendidikan berkualitas), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Mahasiswa Geofisika UGM Laksanakan Field Camp SEG UGM-SC 2025 di Waduk Sermo

Program Studi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM melaksanakan kegiatan kuliah lapangan Field Camp SEG UGM SC 2025 yang berlokasi di Waduk Sermo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan proyek tahunan yang merupakan bagian penting bagi mahasiswa tahun keempat Program Studi Geofisika FMIPA UGM untuk menerapkan ilmu dan keterampilan geofisika pada permasalahan dunia nyata.

Tahun ini, Field Camp SEG UGM-SC 2025 mengusung tema “Geophysical Exploration for Geotechnical Analysis at Sermo Dam.” Waduk Sermo memiliki peran penting sebagai sumber air untuk irigasi dan kebutuhan domestik, sehingga kegiatan ini berfokus pada analisis ketahanan infrastruktur dan keamanan waduk melalui penerapan berbagai metode geofisika.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dipilih empat metode utama yang kemudian akan melakukan akuisisi lapangan secara kontinyu selama sembilan hari di Waduk Sermo. Empat metode tersebut adalah Metode Seismik refraksi dan Multichannel Analysis Surface Wave (RMASW), Metode Very Low Frequency (VLF), Metode Ground Penetrating Radar (GPR), serta Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT).

Kegiatan lapangan dilaksanakan mulai 13 – 22 September 2025, pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan melalui survey oleh panitia Field Camp SEG UGM-SC 2025. Dalam Sembilan hari tersebut, seluruh mahasiswa peserta kegiatan melakukan akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data setiap harinya. Mahasiswa juga menyampaikan hasil pengolahan data melalui presentasi, yang kemudian dapat dievaluasi langsung dari dosen pendamping yang turut hadir dalam kegiatan ini.

Kegiatan Field Camp SEG UGM-SC 2025 turut mendukung berjalannya Suistanable Development Goals (SDGs) khususnya poin 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pembelajaran berbasis praktik, poin 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta poin 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) melalui analisis keamanan infrastruktur dan eksplorasi air tanah, serta poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Melalui kegiatan ini, mahasiswa Geofisika FMIPA UGM diharapkan semakin siap menghadapi tantangan di dunia industri dan penelitian geosains masa depan.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Tim Dokumentasi Field Camp SEG UGM-Sc 2025
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Hari Kedua MIPA EXPO 2025: Hadirkan Deretan Sesi Edukatif Melalui Workshop Interaktif Hingga MIPA Talks

Gelaran MIPA EXPO Sciencesation #7 memasuki hari kedua dengan rangkaian acara yang beragam dan interaktif. Pada MIPA EXPO Day 2, berbagai SMA dari Yogyakarta hingga luar daerah turut mengikuti agenda edukatif yang menggabungkan ilmu pengetahuan, kreativitas, dan hiburan. Acara dibuka dengan MIPA Talk bertema “Science in Beauty” yang menghadirkan Brian Arianto Tanuwidjaja, peserta CoC Ruangguru.

Tak hanya itu, terdappat pula Workshop Interaktif Science “Chemistry: The Movie” dari Departemen Kimia, serta Workshop Interaktif Science dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika yang membawakan tema “Menuju Worldclass Innovation: Inovasi Mahasiswa DIKE UGM”. Rangkaian kegiatan diteruskan dengan Tour Lab, memberi kesempatan bagi siswa untuk melihat langsung proses riset, peralatan laboratorium, dan inovasi ilmiah yang dikembangkan di FMIPA UGM.

Rangkaian acara juga berlanjut pada sesi MIPA Talk bertema “When Numbers Build the Future” oleh Alif Hijriah, content educator yang memaparkan bagaimana matematika membentuk fondasi teknologi masa depan, mulai dari komputasi, artificial intelligence, hingga pengambilan keputusan berbasis data. Suasana acara ditutup dengan penampilan akustik dari SMC FMIPA UGM.

Acara ini juga memperkuat komitmen FMIPA UGM dalam membangun ekosistem pendidikan berbasis inovasi menuju Indonesia Emas 2045. Sebagai agenda yang menggabungkan edukasi, eksplorasi riset, dan inovasi, MIPA EXPO Hari Kedua memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui berbagai talkshow dan workshop yang membuka wawasan siswa tentang sains terapan, mulai dari kimia, matematika, hingga inovasi teknologi, acara ini secara langsung mendukung SDG 4 yakni Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses pembelajaran sains yang kreatif dan inklusif. Penekanan pada inovasi mahasiswa, pengenalan riset laboratorium, serta literasi teknologi yang dibangun melalui sesi talkshow dan worskhop juga sejalan dengan SDG 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Sebagai bagian dari rangkaian acara yang melibatkan banyak pihak, MIPA EXPO juga memiliki relevansi kuat dengan SDG 17 yaitu Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan. Dengan menjadikan MIPA EXPO sebagai ruang temu antara kampus dan sekolah, FMIPA UGM turut berkontribusi membangun ekosistem kemitraan yang solid demi mendorong transformasi sains dan teknologi menuju Indonesia Emas 2045.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Aphrodity

Read More

Hari Pertama MIPA EXPO 2025: Soroti Transformasi Sains dan Teknologi Menuju Indonesia Emas 2045

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kembali menggelar MIPA EXPO: Sciencesation #7 dengan mengusung tema “Transformasi Sains dan Teknologi Menuju Indonesia Emas 2045.” Acara tahun ini menghadirkan rangkaian kegiatan komprehensif mulai dari talkshow, workshop, pameran inovasi, tour laboratorium, hingga performance hiburan berupa musical dari mahasiswa.

Salah satu sesi yang terselenggara adalah workshop interaktif science bersama Hanif dari Fumalife yang membawakan materi berjudul Beyond the Formula: How Physics Shapes the Future.” Dalam pemaparannya, Hanif menegaskan bahwa inovasi adalah faktor penentu kemajuan bangsa pada era kompetisi global.

“Inovasi yang membedakan antara pemimpin dan pengikut. Saat ini negara berkembang dan maju ditentukan oleh inovasinya. Siapa yang bisa berinovasi maka akan memimpin,” ujar Hanif.

Hanif kemudian menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip fisika menjadi fondasi dalam rekayasa teknologi modern, mulai dari pengembangan perangkat elektronik, sistem energi terbarukan, teknologi antariksa, hingga kecerdasan buatan. Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas disiplin dan keberanian bereksperimen menjadi kunci terbentuknya solusi-solusi masa depan yang berkelanjutan.

Melalui rangkaian kegiatan ini, MIPA EXPO kembali menegaskan komitmennya sebagai wadah edukasi, inspirasi, dan inkubasi inovasi bagi generasi muda, sekaligus menguatkan peran sains dan teknologi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. MIPA EXPO Sciencesation #7 memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui pameran riset, workshop, dan talkshow yang menekankan pentingnya inovasi ilmiah, acara ini berkontribusi pada SDG 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dengan membuka akses pengetahuan sains yang aplikatif bagi mahasiswa dan masyarakat. Fokus pada pengembangan teknologi masa depan untuk solusi nyata turut mendukung SDG 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.  Kolaborasi yang dibangun FMIPA UGM dengan berbagai stakeholder juga sekaligus mencerminkan SDG 17 tentang Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan. Dengan demikian, MIPA EXPO bukan hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat peran generasi muda dalam mengakselerasi pencapaian agenda pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Raditya

Read More

Raih Juara Umum di Ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025, 25 Mahasiswa FMIPA UGM Jadi Bagian di Balik Tim GAMAFORCE

Tim GAMAFORCE Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional, dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025 yang diselenggarakan di Padang, 17–20 Oktober 2025 dengan Universitas Andalas sebagai tuan rumah acara. GAMAFORCE berhasil meraih Juara Umum, setelah menyapu bersih tiga kemenangan utama, yakni juara 1 Divisi Fixed Wing (FW), Juara 1 Divisi Vertical Take-Off and Landing (VTOL), dan Juara 1 Divisi Long Endurance Low Altitude (LELA). Sebanyak 25 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) turut berperan penting dalam kesuksesan GAMAFORCE UGM.

“Rasanya sangat haru dan luar biasa. Setelah melalui proses panjang riset, pengujian, dan inovasi, akhirnya kami bisa membawa pulang Juara Umum Emas untuk UGM,” ungkap salah satu anggota tim dengan bangga.

merupakan tim riset pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) yang bernaung di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Tim ini beranggotakan mahasiswa dari berbagai fakultas dan sekolah di UGM. Mahasiswa yang mewakili FMIPA UGM tersebar di berbagai divisi kompetisi, yaitu Racing Plane (RP), Fixed Wing (FW), Vertical Take-Off and Landing (VTOL), Long Endurance Low Altitude (LELA), serta Technology Development (TD). Setiap mahasiswa, berperan penting dalam perancangan, pengujian, serta pengembangan sistem navigasi dan kontrol pesawat.

Berikut daftar mahasiswa FMIPA UGM yang tergabung dalam GAMA FORCE UGM KRTI 2025:
1. Devan Al Fauzi – Elektronika dan Instrumentasi (2022)
2. Johanes Surya Ananta – Fisika (2022)
3. William Surya Putra – Elektronika dan Instrumentasi (2022)
4. Zalu Ardani Ramadhan – Elektronika dan Instrumentasi (2022)
5. Aiman Yoviar Maulana – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
6. Aldi Rawi Albidunanda – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
7. Aphrodity Nirmala Putri – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
8. Bagus Ananta Wijaya – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
9. Faiz Isai Rijal – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
10. Ica Andin Safrilda – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
11. Khansa Karima Zada – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
12. Miftakhul Laily Ananda Putri – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
13. Muhammad Wildan Rifa’i – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
14. Naufal Bagas – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
15. Nawal Arifah Herman – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
16. Raden Timotius Yanuar Adi Nugroho – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
17. Rafael Videntio Suryasubrata – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
18. Ahmad Faiz Luthfi Nurastyo – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
19. Ahmad Ghiroh Juang Bakrani – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
20. Aulia Izza Adilfi – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
21. Dafinda Syakilla – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
22. Dinda Naila Areej – Matematika (2024)
23. Nadia Regina Putri – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
24. Sholahudin Al Ayyubi – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
25. Sinta Nor Oktavia – Elektronika dan Instrumentasi (2024)

Melalui kontribusinya, para mahasiswa ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin dan semangat inovasi mampu mengantarkan UGM terbang tinggi di langit prestasi nasional.

Dengan semangat riset, dedikasi, dan kerja sama lintas disiplin, GAMAFORCE UGM terus memperkuat perannya sebagai pelopor riset dan inovasi teknologi dirgantara. Capaian Juara Umum Emas KRTI 2025 menjadi simbol komitmen mahasiswa UGM untuk terus membawa nama Indonesia terbang tinggi di langit inovasi global. Pencapaian ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 yakni Pendidikan Berkualitas, SDG 9 yakni Industri, Inovasi dan Infrastruktur, melalui riset dan inovasi teknologi kedirgantaraan yang berkelanjutan. Kolaborasi lintas disiplin dan semangat kebersamaan yang ditunjukkan GAMAFORCE juga mencerminkan nilai SDG 17 yakni Kemitraan untuk mencapai Tujuan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Narasumber: Aproditty Nirmala Putri
Dokumentasi: TIM Gamaforce UGM

Read More

Management Walkthrough Klamono, Sorong: Kolaborasi Multihelix Menuju Kemandirian Teknologi Energi Nasional

Sorong, Papua Barat Daya — 21–25 Oktober 2025.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada berpartisipasi dalam kegiatan Management Walkthrough (MWT) ke Lapangan Klamono, Sorong, salah satu lapangan minyak tertua di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bersama Upstream Innovation Pertamina, PHE Zona 4, dan Elnusa, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri energi nasional.

FMIPA UGM diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Wiwit Suryanto, yang sekaligus bertindak sebagai Koordinator Kegiatan Riset Industri dengan Upstream Innovation Pertamina.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata model kolaborasi multihelix yang melibatkan perguruan tinggi, industri hulu migas, dan service company nasional, dengan peran yang saling melengkapi mulai dari tahap ide hingga implementasi komersial:

  1. Perumusan Ide Bersama – Gagasan dikembangkan secara kolaboratif antara kampus dan industri berdasarkan tantangan aktual di lapangan.
  2. Riset Akademik Intensif – Peneliti kampus melakukan pengujian dan validasi saintifik menggunakan metode dan teknologi terkini.
  3. Uji Coba Lapangan (Pilot Testing) – Prototipe diuji langsung di lapangan industri untuk menilai kelayakan dan keandalan sistem.
  4. Komersialisasi Nasional – Hasil riset yang terbukti efektif di-hand over ke service company nasional (Elnusa) untuk proses hilirisasi dan replikasi ke lapangan-lapangan migas lain di Indonesia.

FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung riset-riset yang berorientasi pada solusi nyata bagi industri energi nasional. Sejumlah inovasi hasil kolaborasi antara laboratorium riset FMIPA UGM dan mitra industri telah berhasil mencapai tahap komersialisasi, antara lain:

  • LFPS (Low Frequency Passive Seismic)
  • EAOR (Electrically Assisted Oil Recovery)
  • SP-ERT (Self Potential–Electrical Resistivity Tomography)

Riset lanjutan yang saat ini sedang dikembangkan mencakup TIAN, CSEM, dan Sonochemistry, seluruhnya diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi minyak nasional melalui pendekatan berbasis sains dan teknologi dalam negeri.

Dr. Wiwit Suryanto menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini merupakan bukti bahwa riset perguruan tinggi bukan sekadar menghasilkan publikasi, tetapi juga dapat menjadi solusi strategis bagi kemandirian energi bangsa.

“Keterlibatan aktif kampus dalam riset terapan bersama industri memperlihatkan bahwa inovasi sains mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan daya saing dan ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Penulis : Wiwit Suryanto
Dokumentasi: Wiwit Suryanto

Read More

General Lecture FMIPA UGM Hadirkan Tiga Pakar Internasional dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar General Lecture bersama Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang, pada Kamis, 6 November 2025, di Auditorium RMJT Soehakso FMIPA UGM. Kegiatan ini menghadirkan tiga pakar internasional yang menyampaikan perkembangan terbaru riset kimia, material, dan elektronik berkelanjutan. Acara dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari jenjang S1 hingga Pascasarjana serta dosen dan peneliti FMIPA UGM.

 

Prof. Hiroyuki Katsuki memaparkan kuliah dengan tema Strength Coupled System: Exploring New Material Properties. Ia menyoroti penelitian terkini tentang sistem material berkekuatan terkopel dan bagaimana interaksi struktural di dalamnya mampu menghasilkan sifat-sifat baru yang potensial untuk teknologi masa depan. Penelitian ini membuka jalan bagi penciptaan material kuat, ringan, dan multifungsi yang dapat diterapkan dalam industri teknologi tinggi.

 

Selanjutnya, Assoc. Prof. Juan Paolo Bermunxa membawakan materi Oxide Semiconductors for Ultralow Power Sustainable Electronics. Ia menekankan pentingnya pengembangan semikonduktor oksida berdaya ultra-rendah untuk menjawab kebutuhan energi elektronik modern. Riset ini berkaitan erat dengan tren global menuju perangkat hemat energi, berskala kecil, dan lebih ramah lingkungan.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi FMIPA UGM dalam memperkuat kolaborasi riset internasional dan membuka wawasan mahasiswa mengenai arah perkembangan ilmu sains dan teknologi. General Lecture ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan akses pembelajaran dari pakar internasional, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pengembangan riset material dan elektronik berkelanjutan. Kolaborasi akademik ini juga menjadi langkah strategis untuk mendorong penelitian yang berdampak dan teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan. General Lecture ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga menjadi contoh nyata implementasi SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Kolaborasi antara FMIPA UGM dan Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang menunjukkan pentingnya kemitraan global dalam memperkuat riset, transfer pengetahuan, dan pengembangan teknologi berkelanjutan. Melalui pertukaran gagasan lintas negara dan kerja sama akademik yang berkelanjutan, kegiatan ini berkontribusi pada percepatan pencapaian berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi internasional.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan Kecerdasan Buatan sebagai Media Pembelajaran Interaktif untuk Siswa Kelas 1–3 SDN Pergiwatu Wetan

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (On Demand) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kegiatan “Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan Kecerdasan Buatan sebagai Media Pembelajaran Interaktif untuk Siswa Kelas 1–3 SDN Pergiwatu Wetan.” Kegiatan ini lahir dari kebutuhan transformasi digital di sekolah desa dengan keterbatasan perangkat dan jaringan, sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerataan akses teknologi pendidikan. Tim pengabdian memilih pendekatan implementasi kecerdasan buatan yang ringan, khususnya model bahasa yang mampu menghasilkan penjelasan pembelajaran berupa suara serta visualisasi yang interaktif agar dapat berjalan pada perangkat sederhana dan tetap relevan pada pembelajaran siswa sekolah dasar. Inisiatif ini sejalan dengan agenda adopsi Artificial Intellegent (AI) berbasis Laptop Merah Putih (LMP) yang menekankan solusi tepat guna dan mudah dioperasikan oleh guru.

Pelaksanaan dimulai dengan pengantar konsep AI bagi pembelajaran dasar, dilanjutkan pelatihan intensif bagi guru untuk menyusun materi ajar, kuis, dan latihan interaktif yang bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Fasilitator mendemonstrasikan alur kerja sederhana dari sistem, yaitu mengubah materi pembelajaran menjadi respon berupa keluaran suara yang ramah bagi pembaca awal, menambahkan animasi untuk konsep abstrak, serta memanfaatkan tanya-jawab berbasis AI guna memicu ketertarikan siswa. Sesi berikutnya berfokus pada pendampingan praktik di kelas agar guru merasakan langsung integrasi AI pada proses mengajar dan siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan.

Pada praktik penggunaan di kelas, keterlibatan siswa cukup meningkat, terlihat dari keberanian bertanya, menjawab, dan mencoba. Siswa yang sebelumnya pasif karena kendala membaca, dibantu oleh penjelasan audio dan visual sehingga dapat mengikuti ritme pembelajaran tanpa tertinggal. Guru merasakan manfaat konkret berupa berkurangnya pekerjaan dalam menyiapkan latihan dan lembar evaluasi sehingga waktu mengajar bisa dialihkan untuk pendampingan individual dan remedial. Materi yang dibuat menjadi lebih variatif karena pembuatan aset digital dapat dilakukan cepat dan diadaptasi dengan konteks lokal.

Manfaat kegiatan meluas ke tingkat sekolah melalui penguatan literasi digital pendidik dan rasa percaya diri siswa terhadap penggunaan teknologi. Bagi sekolah, pengalaman ini menjadi pijakan untuk menjadi model percontohan adopsi AI berbasis LMP di wilayah pedesaan dengan menunjukkan bahwa transformasi digital tidak harus menunggu infrastruktur mahal. Solusi yang dipilih bersifat inklusif dengan tetap fungsional di jaringan tidak stabil, hemat sumber daya perangkat, dan mudah dipelajari oleh guru yang baru pertama kali berinteraksi dengan alat AI.

Dari sisi sosial, kegiatan ini membuka akses pembelajaran bermutu yang merata bagi siswa kelas awal, memperkecil kesenjangan teknologi antar sekolah, serta menegaskan pentingnya desain teknologi yang sensitif terhadap keterbatasan lingkungan. Tim mendorong terbentuknya komunitas praktik guru untuk dapat berlanjut pada pembaruan materi dan peningkatan kualitas pengajaran secara berkelanjutan.

Seluruh rangkaian didokumentasikan melalui sesi pelatihan, praktik kelas, dan refleksi bersama antara guru, siswa, dan tim pelaksana. Kegiatan ini didanai oleh hibah On Demand Fakultas MIPA UGM 2025. Dengan kombinasi pendekatan teknis yang ringan, pelatihan yang aplikatif, dan pendampingan langsung di kelas, program ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan dapat dihadirkan sebagai alat bantu pedagogis yang relevan, inklusif, dan berdampak nyata bagi sekolah dasar di daerah dengan keterbatasan infrastruktur. Hal sejalan dengan cita-cita sustainable development goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, serta poin ke-9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Fadillah Siva
Dokumentasi: Humairah
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Raih Gelar Doktor di Usia 25 Tahun, Rizky Aflaha Jadi Lulusan Termuda Wisuda Pascasarjana FMIPA UGM Periode 1 Tahun 2025

Wisuda Periode I 2025 Pascasarjana FMIPA UGM meluluskan salah satu wisudawan dengan usia termuda, IPK tertinggi, serta masa studi tercepat untuk Program Doktor. Prestasi ini diraih oleh Rizky Aflaha, yang pada usia 25 tahun resmi mendapatkan gelar Doktor Fisika di FMIPA UGM. Pencapaiannya ini menjadikannya sebagai salah satu lulusan doktor termuda di FMIPA UGM.

Sejak kecil, Aflah telah mengidolakan sosok almarhum B.J. Habibie yang menginspirasi dirinya untuk menempuh pendidikan hingga jenjang tertinggi. “Dari kecil saya ingin seperti Pak Habibie, bisa melanjutkan studi dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.

Dalam disertasinya, Aflah meneliti aplikasi nanofiber, sebuah serat berukutan nanometer, untuk keperluan sensor dan membran filter udara. Ketertarikannya pada topik ini telah dimulai sejak jenjang sarjana, saat ia meneliti penggunaan nanfofiber untuk menjadi sensor gas tertentu.

Perjalanan studinya tak terlepas dari berbagai tantangan. Aflah mengaku, masa studi saat jenjang magister terasa lebih berat karena harus menyelesaikan 32 – 40 SKS dalam satu tahun. “Saat S3 ini cenderung lebih ringan jika dibandingkan S2, kelasnya sedikit dan lebih banyak di laboratorium,“ ujarnya. Tak hanya dari tantangan akademik, Aflah juga memiliki keinginan untuk bermain dan jalan-jalan, namun, kesadarannya akan prioritas akademik membuatnya tetap fokus dalam menyelesaikan studinya.

“Pesan saya untuk mahasiswa, pahami prioritas dan tetap semangat. Kurangi main dan scrolling, karena kita datang ke sini untuk belajar dan berkontribusi,” tutupnya.

Ke depan, Aflah berencana melanjutkan kolaborasi riset dengan dosennya untuk membangun startup berbasis hasil penelitian agar inovasi dari kampus dapat berdampak bagi masyarakat. Langkah ini sejalan dengan Suistanable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4 (Pendidikan berkualitas), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Mahasiswa Geofisika UGM Laksanakan Field Camp SEG UGM-SC 2025 di Waduk Sermo

Program Studi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM melaksanakan kegiatan kuliah lapangan Field Camp SEG UGM SC 2025 yang berlokasi di Waduk Sermo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan proyek tahunan yang merupakan bagian penting bagi mahasiswa tahun keempat Program Studi Geofisika FMIPA UGM untuk menerapkan ilmu dan keterampilan geofisika pada permasalahan dunia nyata.

Tahun ini, Field Camp SEG UGM-SC 2025 mengusung tema “Geophysical Exploration for Geotechnical Analysis at Sermo Dam.” Waduk Sermo memiliki peran penting sebagai sumber air untuk irigasi dan kebutuhan domestik, sehingga kegiatan ini berfokus pada analisis ketahanan infrastruktur dan keamanan waduk melalui penerapan berbagai metode geofisika.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dipilih empat metode utama yang kemudian akan melakukan akuisisi lapangan secara kontinyu selama sembilan hari di Waduk Sermo. Empat metode tersebut adalah Metode Seismik refraksi dan Multichannel Analysis Surface Wave (RMASW), Metode Very Low Frequency (VLF), Metode Ground Penetrating Radar (GPR), serta Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT).

Kegiatan lapangan dilaksanakan mulai 13 – 22 September 2025, pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan melalui survey oleh panitia Field Camp SEG UGM-SC 2025. Dalam Sembilan hari tersebut, seluruh mahasiswa peserta kegiatan melakukan akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data setiap harinya. Mahasiswa juga menyampaikan hasil pengolahan data melalui presentasi, yang kemudian dapat dievaluasi langsung dari dosen pendamping yang turut hadir dalam kegiatan ini.

Kegiatan Field Camp SEG UGM-SC 2025 turut mendukung berjalannya Suistanable Development Goals (SDGs) khususnya poin 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pembelajaran berbasis praktik, poin 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta poin 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) melalui analisis keamanan infrastruktur dan eksplorasi air tanah, serta poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Melalui kegiatan ini, mahasiswa Geofisika FMIPA UGM diharapkan semakin siap menghadapi tantangan di dunia industri dan penelitian geosains masa depan.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Tim Dokumentasi Field Camp SEG UGM-Sc 2025
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Hari Kedua MIPA EXPO 2025: Hadirkan Deretan Sesi Edukatif Melalui Workshop Interaktif Hingga MIPA Talks

Gelaran MIPA EXPO Sciencesation #7 memasuki hari kedua dengan rangkaian acara yang beragam dan interaktif. Pada MIPA EXPO Day 2, berbagai SMA dari Yogyakarta hingga luar daerah turut mengikuti agenda edukatif yang menggabungkan ilmu pengetahuan, kreativitas, dan hiburan. Acara dibuka dengan MIPA Talk bertema “Science in Beauty” yang menghadirkan Brian Arianto Tanuwidjaja, peserta CoC Ruangguru.

Tak hanya itu, terdappat pula Workshop Interaktif Science “Chemistry: The Movie” dari Departemen Kimia, serta Workshop Interaktif Science dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika yang membawakan tema “Menuju Worldclass Innovation: Inovasi Mahasiswa DIKE UGM”. Rangkaian kegiatan diteruskan dengan Tour Lab, memberi kesempatan bagi siswa untuk melihat langsung proses riset, peralatan laboratorium, dan inovasi ilmiah yang dikembangkan di FMIPA UGM.

Rangkaian acara juga berlanjut pada sesi MIPA Talk bertema “When Numbers Build the Future” oleh Alif Hijriah, content educator yang memaparkan bagaimana matematika membentuk fondasi teknologi masa depan, mulai dari komputasi, artificial intelligence, hingga pengambilan keputusan berbasis data. Suasana acara ditutup dengan penampilan akustik dari SMC FMIPA UGM.

Acara ini juga memperkuat komitmen FMIPA UGM dalam membangun ekosistem pendidikan berbasis inovasi menuju Indonesia Emas 2045. Sebagai agenda yang menggabungkan edukasi, eksplorasi riset, dan inovasi, MIPA EXPO Hari Kedua memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui berbagai talkshow dan workshop yang membuka wawasan siswa tentang sains terapan, mulai dari kimia, matematika, hingga inovasi teknologi, acara ini secara langsung mendukung SDG 4 yakni Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses pembelajaran sains yang kreatif dan inklusif. Penekanan pada inovasi mahasiswa, pengenalan riset laboratorium, serta literasi teknologi yang dibangun melalui sesi talkshow dan worskhop juga sejalan dengan SDG 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Sebagai bagian dari rangkaian acara yang melibatkan banyak pihak, MIPA EXPO juga memiliki relevansi kuat dengan SDG 17 yaitu Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan. Dengan menjadikan MIPA EXPO sebagai ruang temu antara kampus dan sekolah, FMIPA UGM turut berkontribusi membangun ekosistem kemitraan yang solid demi mendorong transformasi sains dan teknologi menuju Indonesia Emas 2045.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Aphrodity

Read More

Hari Pertama MIPA EXPO 2025: Soroti Transformasi Sains dan Teknologi Menuju Indonesia Emas 2045

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kembali menggelar MIPA EXPO: Sciencesation #7 dengan mengusung tema “Transformasi Sains dan Teknologi Menuju Indonesia Emas 2045.” Acara tahun ini menghadirkan rangkaian kegiatan komprehensif mulai dari talkshow, workshop, pameran inovasi, tour laboratorium, hingga performance hiburan berupa musical dari mahasiswa.

Salah satu sesi yang terselenggara adalah workshop interaktif science bersama Hanif dari Fumalife yang membawakan materi berjudul Beyond the Formula: How Physics Shapes the Future.” Dalam pemaparannya, Hanif menegaskan bahwa inovasi adalah faktor penentu kemajuan bangsa pada era kompetisi global.

“Inovasi yang membedakan antara pemimpin dan pengikut. Saat ini negara berkembang dan maju ditentukan oleh inovasinya. Siapa yang bisa berinovasi maka akan memimpin,” ujar Hanif.

Hanif kemudian menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip fisika menjadi fondasi dalam rekayasa teknologi modern, mulai dari pengembangan perangkat elektronik, sistem energi terbarukan, teknologi antariksa, hingga kecerdasan buatan. Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas disiplin dan keberanian bereksperimen menjadi kunci terbentuknya solusi-solusi masa depan yang berkelanjutan.

Melalui rangkaian kegiatan ini, MIPA EXPO kembali menegaskan komitmennya sebagai wadah edukasi, inspirasi, dan inkubasi inovasi bagi generasi muda, sekaligus menguatkan peran sains dan teknologi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. MIPA EXPO Sciencesation #7 memiliki relevansi kuat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui pameran riset, workshop, dan talkshow yang menekankan pentingnya inovasi ilmiah, acara ini berkontribusi pada SDG 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dengan membuka akses pengetahuan sains yang aplikatif bagi mahasiswa dan masyarakat. Fokus pada pengembangan teknologi masa depan untuk solusi nyata turut mendukung SDG 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.  Kolaborasi yang dibangun FMIPA UGM dengan berbagai stakeholder juga sekaligus mencerminkan SDG 17 tentang Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan. Dengan demikian, MIPA EXPO bukan hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat peran generasi muda dalam mengakselerasi pencapaian agenda pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Raditya

Read More

Raih Juara Umum di Ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025, 25 Mahasiswa FMIPA UGM Jadi Bagian di Balik Tim GAMAFORCE

Tim GAMAFORCE Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional, dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025 yang diselenggarakan di Padang, 17–20 Oktober 2025 dengan Universitas Andalas sebagai tuan rumah acara. GAMAFORCE berhasil meraih Juara Umum, setelah menyapu bersih tiga kemenangan utama, yakni juara 1 Divisi Fixed Wing (FW), Juara 1 Divisi Vertical Take-Off and Landing (VTOL), dan Juara 1 Divisi Long Endurance Low Altitude (LELA). Sebanyak 25 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) turut berperan penting dalam kesuksesan GAMAFORCE UGM.

“Rasanya sangat haru dan luar biasa. Setelah melalui proses panjang riset, pengujian, dan inovasi, akhirnya kami bisa membawa pulang Juara Umum Emas untuk UGM,” ungkap salah satu anggota tim dengan bangga.

merupakan tim riset pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) yang bernaung di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Tim ini beranggotakan mahasiswa dari berbagai fakultas dan sekolah di UGM. Mahasiswa yang mewakili FMIPA UGM tersebar di berbagai divisi kompetisi, yaitu Racing Plane (RP), Fixed Wing (FW), Vertical Take-Off and Landing (VTOL), Long Endurance Low Altitude (LELA), serta Technology Development (TD). Setiap mahasiswa, berperan penting dalam perancangan, pengujian, serta pengembangan sistem navigasi dan kontrol pesawat.

Berikut daftar mahasiswa FMIPA UGM yang tergabung dalam GAMA FORCE UGM KRTI 2025:
1. Devan Al Fauzi – Elektronika dan Instrumentasi (2022)
2. Johanes Surya Ananta – Fisika (2022)
3. William Surya Putra – Elektronika dan Instrumentasi (2022)
4. Zalu Ardani Ramadhan – Elektronika dan Instrumentasi (2022)
5. Aiman Yoviar Maulana – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
6. Aldi Rawi Albidunanda – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
7. Aphrodity Nirmala Putri – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
8. Bagus Ananta Wijaya – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
9. Faiz Isai Rijal – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
10. Ica Andin Safrilda – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
11. Khansa Karima Zada – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
12. Miftakhul Laily Ananda Putri – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
13. Muhammad Wildan Rifa’i – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
14. Naufal Bagas – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
15. Nawal Arifah Herman – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
16. Raden Timotius Yanuar Adi Nugroho – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
17. Rafael Videntio Suryasubrata – Elektronika dan Instrumentasi (2023)
18. Ahmad Faiz Luthfi Nurastyo – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
19. Ahmad Ghiroh Juang Bakrani – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
20. Aulia Izza Adilfi – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
21. Dafinda Syakilla – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
22. Dinda Naila Areej – Matematika (2024)
23. Nadia Regina Putri – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
24. Sholahudin Al Ayyubi – Elektronika dan Instrumentasi (2024)
25. Sinta Nor Oktavia – Elektronika dan Instrumentasi (2024)

Melalui kontribusinya, para mahasiswa ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin dan semangat inovasi mampu mengantarkan UGM terbang tinggi di langit prestasi nasional.

Dengan semangat riset, dedikasi, dan kerja sama lintas disiplin, GAMAFORCE UGM terus memperkuat perannya sebagai pelopor riset dan inovasi teknologi dirgantara. Capaian Juara Umum Emas KRTI 2025 menjadi simbol komitmen mahasiswa UGM untuk terus membawa nama Indonesia terbang tinggi di langit inovasi global. Pencapaian ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 yakni Pendidikan Berkualitas, SDG 9 yakni Industri, Inovasi dan Infrastruktur, melalui riset dan inovasi teknologi kedirgantaraan yang berkelanjutan. Kolaborasi lintas disiplin dan semangat kebersamaan yang ditunjukkan GAMAFORCE juga mencerminkan nilai SDG 17 yakni Kemitraan untuk mencapai Tujuan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Narasumber: Aproditty Nirmala Putri
Dokumentasi: TIM Gamaforce UGM

Read More

Management Walkthrough Klamono, Sorong: Kolaborasi Multihelix Menuju Kemandirian Teknologi Energi Nasional

Sorong, Papua Barat Daya — 21–25 Oktober 2025.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada berpartisipasi dalam kegiatan Management Walkthrough (MWT) ke Lapangan Klamono, Sorong, salah satu lapangan minyak tertua di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bersama Upstream Innovation Pertamina, PHE Zona 4, dan Elnusa, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri energi nasional.

FMIPA UGM diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Wiwit Suryanto, yang sekaligus bertindak sebagai Koordinator Kegiatan Riset Industri dengan Upstream Innovation Pertamina.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata model kolaborasi multihelix yang melibatkan perguruan tinggi, industri hulu migas, dan service company nasional, dengan peran yang saling melengkapi mulai dari tahap ide hingga implementasi komersial:

  1. Perumusan Ide Bersama – Gagasan dikembangkan secara kolaboratif antara kampus dan industri berdasarkan tantangan aktual di lapangan.
  2. Riset Akademik Intensif – Peneliti kampus melakukan pengujian dan validasi saintifik menggunakan metode dan teknologi terkini.
  3. Uji Coba Lapangan (Pilot Testing) – Prototipe diuji langsung di lapangan industri untuk menilai kelayakan dan keandalan sistem.
  4. Komersialisasi Nasional – Hasil riset yang terbukti efektif di-hand over ke service company nasional (Elnusa) untuk proses hilirisasi dan replikasi ke lapangan-lapangan migas lain di Indonesia.

FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung riset-riset yang berorientasi pada solusi nyata bagi industri energi nasional. Sejumlah inovasi hasil kolaborasi antara laboratorium riset FMIPA UGM dan mitra industri telah berhasil mencapai tahap komersialisasi, antara lain:

  • LFPS (Low Frequency Passive Seismic)
  • EAOR (Electrically Assisted Oil Recovery)
  • SP-ERT (Self Potential–Electrical Resistivity Tomography)

Riset lanjutan yang saat ini sedang dikembangkan mencakup TIAN, CSEM, dan Sonochemistry, seluruhnya diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi minyak nasional melalui pendekatan berbasis sains dan teknologi dalam negeri.

Dr. Wiwit Suryanto menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini merupakan bukti bahwa riset perguruan tinggi bukan sekadar menghasilkan publikasi, tetapi juga dapat menjadi solusi strategis bagi kemandirian energi bangsa.

“Keterlibatan aktif kampus dalam riset terapan bersama industri memperlihatkan bahwa inovasi sains mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan daya saing dan ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Penulis : Wiwit Suryanto
Dokumentasi: Wiwit Suryanto

Read More
Translate