Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Seminar SAP di UGM: Cerita Tiga Alumni Ilmu Komputer Soal Salah Jurusan, Pentingnya Organisasi, dan Perjuangan Membangun Startup

Yogyakarta,  Kamis 5 Juni 2025 ,  Gedung Gama Innovation Center (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini menjadi saksi semangat perubahan dan inspirasi. SAP Indonesia menggelar seminar dan diskusi panel yang bertujuan memperkenalkan ekosistem SAP sekaligus membuka peluang karier global bagi mahasiswa lintas jurusan. Namun yang paling mencuri perhatian adalah kisah-kisah inspiratif dari tiga alumni Ilmu Komputer UGM yang kini menapaki jalan sukses mereka masing-masing.

Sesi diskusi dibuka dengan cerita Adela Irawan Account Excecutive SAP, alumni Ilmu Komputer UGM, yang dengan jujur mengungkap pernah merasa salah jurusan. “Saya sempat bingung, merasa tidak cocok. Tapi dari situ saya belajar untuk survive, beradaptasi dengan lingkungan baru, dan mulai merencanakan masa depan dengan lebih matang,” ujarnya. Adela kemudian membentuk komunitas mentoring yang mempertemukan mentee dan mentor, sebagai bentuk kontribusi sekaligus jalan untuk terus berkembang.

Selanjutnya, Azka Edy, Solution Advisory for Southesat Asia di SAP, sekaligus alumni Ilmu Komputer UGM, menekankan pentingnya mengikuti organisasi saat kuliah. “Organisasi memberi saya kesempatan belajar soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan menyelesaikan masalah dalam tim. Semua itu menjadi baseline saya dalam berkarier hingga sekarang,” jelasnya. Menurutnya, kegiatan di luar kelas adalah laboratorium nyata yang melatih kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja.

Cerita ketiga datang dari Fany Meidiana Prayoga, Pre Sales untuk DSC, alumni Ilmu Komputer UGM angkatan 2020. Ia membagikan perjalanan bisnisnya dalam mendirikan Slamet House, sebuah software house yang ia bangun bersama rekan-rekannya. “Kami melihat dua kebutuhan: mahasiswa butuh portofolio proyek, dan UMKM butuh sistem digital. Dari gap itu, lahirlah Slamet House,” jelas Fany Meidiana Prayoga.

Ketiga alumni ini membuktikan bahwa sukses tidak ditentukan hanya oleh jurusan atau IPK, tapi oleh keberanian untuk berubah, semangat kolaborasi, dan kemauan untuk terus belajar. Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga wadah bertumbuh dan berkembangnya jiwa kepemimpinan, kreativitas, dan inovasi bermasyarakat.

Lebih dari itu, inisiatif-inisiatif yang dibagikan dalam acara ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Quality Education), ke-8 (Decent Work and Economic Growth), dan ke-9 (Industry, Innovation, and Infrastructure). Dengan memberdayakan mahasiswa dan alumni untuk membangun solusi inovatif serta menciptakan akses pembelajaran dan karier yang inklusif, kegiatan ini turut mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Reportase: Amalia Nurmalitasari, Syifa Azzahra Susilo, dan Muhammad Irfan

Read More

FMIPA UGM Gelar Seminar dan Sharing Session sebagai Wujud Kepedulian Terkait Keselamatan Kerja dan Inovasi Industri

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan “Seminar dan Sharing Session: Advancing Process Safety: Strategic Initiatives for Sustainable and Hazard-Free Industrial Systems” pada 2 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen FMIPA dalam menjembatani dunia akademik dan industri, khususnya dalam upaya mendorong penerapan keselamatan kerja serta pengembangan inovasi berbasis riset. Berlangsung di  Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM, kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan profesional industri, mulai dari perwakilan dari Yokogawa Indonesia, yaitu Bapak Ir. Sonny Prijantono dan Ibu Febri Andriani ST, M.Eng, IPU serta Moderator Dr. techn, Aufaclav Zatu Kusuma Frisky, S.Si., M.Sc, perwakilan dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Bapak Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. menegaskan bahwa  acara ini menjadi bagian dari strategi fakultas dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman menyeluruh mengenai tantangan dan dinamika dunia industri. “FMIPA berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan industri, termasuk pentingnya keselamatan proses dalam operasional industri,” ujarnya.

Pelaksanaan acara ini betujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada sistem kerja industri yang kompleks, khususnya terkait aspek process safety, desain sistem kendali, dan pemanfaatan teknologi instrumentasi. Melalui kegiatan ini, FMIPA berharap dapat membangun kesadaran sejak dini mengenai pentingnya keselamatan kerja di lingkungan industri, sejalan dengan standar dan praktik terbaik yang berlaku secara internasional.

Acara ini secara langsung mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kualitas pembelajaran berbasis praktik industri, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penguatan kesadaran akan keselamatan dan hak-hak pekerja, serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemahaman teknologi terkini di bidang instrumentasi dan otomasi industri.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Aproditty Nirmala Putri
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Mahasiswi Fisika UGM Soroti Kondisi Saintis di Indonesia dan Peran Fisika bagi Masyarakat Lewat Pengabdiannya dalam Menyokong Tsunami Ready Community

Bagi banyak mahasiswa, menempuh pendidikan tinggi merupakan jendela menuju kesuksesan di masa depan. Namun, bagi sebagian lainnya, khususnya mereka yang menekuni bidang sains seperti fisika, masa depan tersebut kerap dibayangi oleh realitas yang belum ideal. Hal ini diungkapkan oleh Inna Tahalliah, mahasiswi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sebagai mahasiswi fisika, saya melihat menjadi saintis di Indonesia bukan sekadar tentang mencintai ilmu, tetapi juga soal bertahan di tengah berbagai keterbatasan,” tutur Inna. Ia menggambarkan bagaimana para calon ilmuwan di Indonesia harus berjuang, tidak hanya menghadapi kompleksitas teori, tetapi juga sistem yang belum sepenuhnya mendukung.

Minimnya dukungan terhadap riset, keterbatasan infrastruktur, serta kesejahteraan yang belum memadai menjadi tantangan nyata bagi banyak saintis muda. “Tak sedikit yang akhirnya memilih jalan lain, atau bahkan hijrah ke luar negeri demi mendapatkan apresiasi yang lebih layak,” lanjutnya. Padahal, menurutnya, sains memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai tantangan bangsa. “Dari krisis energi hingga pengembangan teknologi berkelanjutan, fisika punya jawabannya. Namun, bagaimana kami bisa berkontribusi jika fondasi untuk tumbuh saja belum kokoh?” ujarnya.

Meski begitu, Inna tetap menyalakan harapan. Ia berharap Indonesia dapat benar-benar menghargai para ilmuwan, bukan sekadar melalui pujian seremonial, melainkan lewat sistem yang berpihak dan mendukung secara konkret. “Tanpa kesejahteraan saintis, mimpi menjadi bangsa yang mandiri secara teknologi hanya akan menjadi wacana,” pungkasnya.

Tak hanya aktif secara akademik, Inna juga turut mewujudkan cita-citanya melalui peran langsung di masyarakat. Ia kerap menjadi asisten praktikum lintas program studi, membantu mahasiswa memahami berbagai eksperimen dasar fisika. Selain itu, ia juga terlibat dalam program magang kolaboratif antara Departemen Fisika FMIPA UGM dan BMKG. Dalam program tersebut, Inna berkontribusi pada pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready Community (TRC) yang diinisiasi oleh UNESCO.

“Di sana, saya melihat bagaimana sains benar-benar bisa hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas jurnal,” tutupnya.

Kontribusi nyata yang ia lakukan menjadi bukti kepeduliannya terhadap kemajuan sains dan peran saintis di Indonesia. Dalam hal ini, FMIPA UGM sendiri terus berupaya menjadi ruang tumbuh yang mendukung para mahasiswa dan peneliti muda. Melalui program-program akademik dan kemitraan riset, fakultas ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara teoritis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Adanya kolaborasi dengan lembaga eksternal seperti BMKG juga menjadi bukti FMIPA UGM dalam mengimplementasikan nilai SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Inna Tahalliah

Read More

Pengukuhan Profesor Farchani Rosyid, Padukan Fisika Teoretik dan Seni Lukis sebagai Cerminan Realisme Ilmiah

Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Suasana Auditorium Lantai 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) terasa istimewa pada Selasa siang. Salah satu putra terbaik Departemen Fisika UGM, Dr. rer. nat. Muhammad Farchani Rosyid, M.Si., resmi dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Fisika Teoretik. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Efektivitas Matematika yang Tak Masuk Akal dalam Menangkap dan Memahami Realitas Fisis”, Prof. Farchani mengajak audiens untuk merenungkan kembali esensi dari matematika dan sains dalam menggambarkan alam semesta.

“Apakah teori-teori ilmiah yang paling sukses yang kita punya telah memadai untuk menjelaskan atau menggambarkan hakikat semesta ini?” tanyanya dalam pidato yang bernuansa reflektif. Ia menekankan bahwa sains bukanlah sekadar kumpulan rumus atau hukum-hukum eksak, namun juga alat untuk memahami realitas, yang terkadang jauh lebih kompleks dari sekadar apa yang tampak di permukaan.

Dalam penjelasannya, Prof. Farchani mengangkat konsep realisme ilmiah, sebuah pandangan bahwa alam semesta yang digambarkan oleh ilmu pengetahuan benar-benar nyata, terlepas dari bagaimana manusia menafsirkannya. Pandangan ini ia sejajarkan dengan salah satu hobi uniknya: seni lukis realis. Baginya, seni adalah bentuk lain dari pencarian kebenaran, sama halnya dengan sains.

“Melukis  membutuhkan membutuhkan ilmu fisika pada setiap goresannya” ucapnya sambil menunjuk beberapa lukisan karyanya yang dipamerkan di sudut auditorium. Beberapa di antaranya berjudul “Trapped in Hydrodynamics”, “Jalur Trekking Kalitalang”, dan “Un poisson passe devant le phares de la Jument”. Karya-karya tersebut tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menunjukkan penerapan prinsip fisika optik dalam penggambaran tekstur, gelap terang, serta dinamika cahaya.

Melalui pameran lukisan ini, Prof. Farchani ingin menginspirasi para mahasiswa bahwa ilmu dan seni bukanlah dua dunia yang terpisah, tetapi dapat saling menguatkan. Ia juga mengaitkan gagasannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dengan mendorong pendekatan multidisiplin dalam pendidikan tinggi yang menciptakan lulusan berpikir kritis dan kreatif.

Pengukuhan ini menjadi momentum penting tidak hanya bagi Prof. Farchani secara pribadi, tetapi juga bagi komunitas akademik UGM dan dunia sains Indonesia, untuk terus mendorong batas-batas pemahaman kita terhadap alam semesta – dengan logika, rasa, dan kreativitas.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

UGM Jalin Kolaborasi Inspiratif dengan Kementerian dan Google Indonesia, Bersatu untuk Masa Depan Digital

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menjadi tuan rumah bagi acara kolaboratif yang melibatkan Kementerian Perdagangan, Kemendikbud Ristek, dan Google Indonesia. Dalam suasana yang penuh semangat, para peserta berdiskusi mengenai strategi pengembangan sumber daya manusia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Acara dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Menteri Perdagangan Republik Indonesia  Dr. Budi Santosa M.Si, Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, dan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si serta tokoh-tokoh entrepreneur lainnya.

Dalam acara ini, Jurnalis FMIPA UGM,  berkesempatan untuk mewawancarai langsung Menteri Perdagangan. Amalia Nurmalitasari bertanya mengenai langkah konkret yang sedang direncanakan oleh Kementerian Perdagangan dan Dekan FMIPA UGM untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa, khususnya agar mereka tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pelaku ekspor yang berdaya saing global.

Menjawab pertanyaan tersebut, Menteri Perdagangan Republik Indonesia menegaskan bahwa, “Perlu mengembangkan para pelaku ekspor yang berkualitas sehingga diharapkan mahasiswa setelah lulus dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya. Hal tersebut diafirmasi langsung oleh Dekan FMIPA UGM yang menyatakan bahwa saat ini telah dilakukan pengembangan jiwa kewirausahaan untuk mahasiswa FMIPA UGM salah satunya dari prodi ilmu komputer.

Kehadiran Google Indonesia dalam acara ini memberikan warna tersendiri, menghadirkan wawasan mendalam seputar inovasi digital terkini yang tengah berkembang di kancah global. Melalui paparan yang informatif dan inspiratif, Google Indonesia membuka cakrawala peserta terhadap peluang transformasi digital, mulai dari kecerdasan buatan, pengelolaan data, hingga strategi membangun literasi digital masyarakat.

Acara ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan kolaborasi lintas sektor untuk membangun masa depan digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan fakultas dalam mendorong transformasi digital. Selain itu, acara ini juga sejalan dengan SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses inovasi digital.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Reportase: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Gemini Academy Resmi Diluncurkan, Perkuat Peran UMKM dalam Perdagangan Internasional Lewat Transformasi Digital

Bertempat di Auditorium Lantai 7 FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), program Gemini Academy untuk UMKM Bisa Ekspor: From Local to Global, Mastering Digital Export with Gemini resmi diluncurkan pada Jumat (23/5). Acara ini diresmikan langsung oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si, sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk memperkuat peran UMKM dalam perdagangan internasional berbasis digital. Program ini juga merupakan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan peran strategis perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma, khususnya dalam menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami berharap acara ini menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi UMKM, terutama dalam perluasan pasar dan pemanfaatan teknologi secara inklusif,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dua dokumen kerja sama penting ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Bapak Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Kolaborasi ini melibatkan Google Indonesia yang diwakili oleh Isya Hanum Kresnadi, Government Affairs and Public Policy Manager Google Indonesia. “Google memiliki misi untuk membuka akses informasi dan teknologi bagi semua. Kami percaya, jika digunakan secara inklusif dan etis, teknologi dapat memberdayakan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan,” ujarnya. Dengan pendekatan kolaboratif ini. Sesi talkshow bersama panelis ini menghadirkan lima pembicara inspiratif, yaitu Reza Monoarfa (CTO Sheo Home Living), Linda Widya (Influencer), Nissa Khoirinna (fashion prenuer & Influencer), Dewi Harlas (Key Opinion Leader/KOL TEI 2025 & Praktisi Ekspor), dan Agnes Anindtya Kumala Aprilla (CEO & Founder Hepi.inc).

Gemini Academy tidak hanya menjadi wadah pelatihan, tetapi juga mendorong kemajuan UMKM yang berdampak langsung terhadap pencapaian tujuan-tujuan SDGs, diantaranya SDG 5: Kesetaraan Gender dengan memberdayakan pelaku UMKM perempuan melalui dukungan pelatihan, akses pasar, dan kebijakan afirmatif. SDG 8:Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan meningkatkan kapasitas UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan memfasilitasi pengembangan teknologi, desain, dan infrastruktur digital yang memperkuat daya saing produk lokal. Kemudian, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui penguatan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas untuk mendukung ekspor berbasis digital.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Penyerahan Laptop Merah Putih ke Sekolah Dasar Negeri Pergiwatu Wetan, Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo

Yogyakarta, 16 Mei 2025 – Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan di daerah pelosok melalui penyerahan lima unit Laptop Merah Putih kepada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pergiwatu Wetan, Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Lantai II Fakultas MIPA UGM ini dihadiri oleh berbagai pihak yang mendukung program tersebut.

Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Fakultas MIPA UGM, Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa institusi perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung masyarakat melalui riset dan inovasi. “Kami berharap penyerahan laptop ini dapat menjadi salah satu dalam memperkuat kapasitas pendidikan di daerah, serta mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat, berharap dapat menggunakan laptop ini dengan baik untuk mencari pengetahuan, berkreasi, dan menjadi lebih pintar setiap hari. Kami yakin dengan laptop, adik-adik dapat lebih berprestasi dan mampu meraih bintang di langit.”

Ketua Tim LMP, Dr. Sigit Priyanta, menambahkan bahwa pengembangan Laptop Merah Putih merupakan bukti bahwa Indonesia mampu memproduksi perangkat teknologi sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Pemberian bantuan hasil produksi laptop merah putih yg dilakukan tim UGM bersama dengan Zyrex dan PT Xacti menghasilkan laptop dgn spesifikasi Barebone Cruiser I5-1245H, Memory 8GB DDR4, SSD 512GB M.2 Nvme, MS Windows 11 home diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa dan guru, menyediakan sarana utk pelaksanaan ASPD dan juga membantu pengelolaan administrasi pendidikan di sekolah. Selama penggunaan perangkat laptop tersebut, tim LMP UGM juga akan menjadikan data hasil penggunaan sebagai bagian dari proses testing pemanfaatan motherboard yg di produksi secara lokal di Indonesia.,” tambahnya.

Acara serah terima laptop ditandai dengan penyerahan simbolis oleh Dr. Sigit Priyanta kepada F.X. Suparman, S.Pd., M.Pd., disaksikan oleh para dosen dan mahasiswa Fakultas MIPA UGM. Laptop Merah Putih yang diserahkan diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran digital di SDN Pergiwatu Wetan, serta meningkatkan kemampuan administrasi sekolah dalam menghadapi tantangan era digital.

Harapan dari Wakil Dekan dan Tim LMP adalah agar penyerahan laptop ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam mendukung pendidikan di daerah terpencil. Selain itu, diharapkan adanya tindak lanjut berupa pelatihan bagi guru dan siswa dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang proses pembelajaran.

Sebagai penutup, kegiatan ini menunjukkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam berkontribusi nyata bagi masyarakat melalui riset dan inovasi. Dengan adanya Laptop Merah Putih di SDN Pergiwatu Wetan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat kapasitas institusi pendidikan di daerah.

Kegiatan ini juga sejalan dengan pencapaian dua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu:

  1. SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Dengan menyediakan akses teknologi informasi, diharapkan proses pembelajaran di SDN Pergiwatu Wetan menjadi lebih efektif dan inklusif.
  2. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur – Pengembangan dan penggunaan Laptop Merah Putih sebagai produk dalam negeri mendukung pembangunan infrastruktur teknologi yang berkelanjutan dan inovatif.

Melalui kegiatan ini, Fakultas MIPA UGM berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan pendidikan dan teknologi di Indonesia.

Penulis: Bomahasko Rossasih
Dokumentasi: Bomahasko Rossasih

Read More

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM Sukses Meraih Juara Pertama di Kompetisi Dataverse ANAVA 19

Dua Mahasiswa Program Studi Statistika Fakultas MIPA UGM, Fitri Hartanti dan Aulia Mirfah, sukses meraih kemenangan mutlak pada kompetisi Dataverse ANAVA 19, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Statistika (HIMASTA) UGM. Kompetisi dilaksanakan mulai tanggal 10 sampai 22 Januari 2025 untuk babak penyisihan secara daring, kemudian dilanjutkan dengan final secara luring di tanggal 15 Februari 2025.

Bukan pertama kali bagi Fitri dan Mirfah menjadi rekan dalam sebuah kompetisi, keduanya memiliki chemistry yang baik sehingga dapat menjadi pondasi tambahan bagi mereka dalam berkompetisi. Akan tetapi, selama pelaksanaan babak penyisihan, tak jarang juga keduanya mengalami kendala dalam pengolahan data dikarenakan jumlah data yang tidak sedikit. Hal ini menyebabkan device yang mereka pakai terkadang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melakukan pemrosesan.

Walaupun mengalami kendala dan kesulitan, Fitri dan Mirfah mampu melaju ke babak final bersama lima tim lainnya. Babak final yang dilaksanakan secara luring membuat keduanya merasa sedikit gugup saat melakukan presentasi. Namun, hasil yang didapatkan sangat memuaskan. “Senang banget, karena di cabang lomba ini baru pertama kali finalnya dilakukan secara langsung. Walaupun sempat minder melihat lawan-lawan yang sudah berpengalaman, tetapi ini jadi pengalaman berharga buat kami,” ungkap Mirfah.

Fitri juga menambahkan bahwa mereka sangat mengapresiasi adanya lomba ini karena memberikan tantangan baru bagi mereka. “Ke depan, kami ingin lebih banyak belajar model lain untuk klasifikasi agar bisa membuat model yang lebih baik,” katanya. Mereka berharap kompetisi seperti ini terus diadakan agar semakin banyak mahasiswa yang tertarik mendalami bidang data science dan machine learning.

Prestasi Fitri dan Mirfah dalam mencapai kemenangan dalam lomba Dataverse ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, serta poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan berpartisipasi dalam kompetisi ini, mahasiswa turut berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas pendidikan khususnya di bidang data science dan machine learning.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Fitri Hartanti
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Seminar SAP di UGM: Cerita Tiga Alumni Ilmu Komputer Soal Salah Jurusan, Pentingnya Organisasi, dan Perjuangan Membangun Startup

Yogyakarta,  Kamis 5 Juni 2025 ,  Gedung Gama Innovation Center (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini menjadi saksi semangat perubahan dan inspirasi. SAP Indonesia menggelar seminar dan diskusi panel yang bertujuan memperkenalkan ekosistem SAP sekaligus membuka peluang karier global bagi mahasiswa lintas jurusan. Namun yang paling mencuri perhatian adalah kisah-kisah inspiratif dari tiga alumni Ilmu Komputer UGM yang kini menapaki jalan sukses mereka masing-masing.

Sesi diskusi dibuka dengan cerita Adela Irawan Account Excecutive SAP, alumni Ilmu Komputer UGM, yang dengan jujur mengungkap pernah merasa salah jurusan. “Saya sempat bingung, merasa tidak cocok. Tapi dari situ saya belajar untuk survive, beradaptasi dengan lingkungan baru, dan mulai merencanakan masa depan dengan lebih matang,” ujarnya. Adela kemudian membentuk komunitas mentoring yang mempertemukan mentee dan mentor, sebagai bentuk kontribusi sekaligus jalan untuk terus berkembang.

Selanjutnya, Azka Edy, Solution Advisory for Southesat Asia di SAP, sekaligus alumni Ilmu Komputer UGM, menekankan pentingnya mengikuti organisasi saat kuliah. “Organisasi memberi saya kesempatan belajar soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan menyelesaikan masalah dalam tim. Semua itu menjadi baseline saya dalam berkarier hingga sekarang,” jelasnya. Menurutnya, kegiatan di luar kelas adalah laboratorium nyata yang melatih kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja.

Cerita ketiga datang dari Fany Meidiana Prayoga, Pre Sales untuk DSC, alumni Ilmu Komputer UGM angkatan 2020. Ia membagikan perjalanan bisnisnya dalam mendirikan Slamet House, sebuah software house yang ia bangun bersama rekan-rekannya. “Kami melihat dua kebutuhan: mahasiswa butuh portofolio proyek, dan UMKM butuh sistem digital. Dari gap itu, lahirlah Slamet House,” jelas Fany Meidiana Prayoga.

Ketiga alumni ini membuktikan bahwa sukses tidak ditentukan hanya oleh jurusan atau IPK, tapi oleh keberanian untuk berubah, semangat kolaborasi, dan kemauan untuk terus belajar. Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga wadah bertumbuh dan berkembangnya jiwa kepemimpinan, kreativitas, dan inovasi bermasyarakat.

Lebih dari itu, inisiatif-inisiatif yang dibagikan dalam acara ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Quality Education), ke-8 (Decent Work and Economic Growth), dan ke-9 (Industry, Innovation, and Infrastructure). Dengan memberdayakan mahasiswa dan alumni untuk membangun solusi inovatif serta menciptakan akses pembelajaran dan karier yang inklusif, kegiatan ini turut mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Reportase: Amalia Nurmalitasari, Syifa Azzahra Susilo, dan Muhammad Irfan

Read More

FMIPA UGM Gelar Seminar dan Sharing Session sebagai Wujud Kepedulian Terkait Keselamatan Kerja dan Inovasi Industri

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan “Seminar dan Sharing Session: Advancing Process Safety: Strategic Initiatives for Sustainable and Hazard-Free Industrial Systems” pada 2 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen FMIPA dalam menjembatani dunia akademik dan industri, khususnya dalam upaya mendorong penerapan keselamatan kerja serta pengembangan inovasi berbasis riset. Berlangsung di  Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM, kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan profesional industri, mulai dari perwakilan dari Yokogawa Indonesia, yaitu Bapak Ir. Sonny Prijantono dan Ibu Febri Andriani ST, M.Eng, IPU serta Moderator Dr. techn, Aufaclav Zatu Kusuma Frisky, S.Si., M.Sc, perwakilan dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Bapak Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. menegaskan bahwa  acara ini menjadi bagian dari strategi fakultas dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman menyeluruh mengenai tantangan dan dinamika dunia industri. “FMIPA berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan industri, termasuk pentingnya keselamatan proses dalam operasional industri,” ujarnya.

Pelaksanaan acara ini betujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada sistem kerja industri yang kompleks, khususnya terkait aspek process safety, desain sistem kendali, dan pemanfaatan teknologi instrumentasi. Melalui kegiatan ini, FMIPA berharap dapat membangun kesadaran sejak dini mengenai pentingnya keselamatan kerja di lingkungan industri, sejalan dengan standar dan praktik terbaik yang berlaku secara internasional.

Acara ini secara langsung mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kualitas pembelajaran berbasis praktik industri, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penguatan kesadaran akan keselamatan dan hak-hak pekerja, serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemahaman teknologi terkini di bidang instrumentasi dan otomasi industri.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Aproditty Nirmala Putri
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Mahasiswi Fisika UGM Soroti Kondisi Saintis di Indonesia dan Peran Fisika bagi Masyarakat Lewat Pengabdiannya dalam Menyokong Tsunami Ready Community

Bagi banyak mahasiswa, menempuh pendidikan tinggi merupakan jendela menuju kesuksesan di masa depan. Namun, bagi sebagian lainnya, khususnya mereka yang menekuni bidang sains seperti fisika, masa depan tersebut kerap dibayangi oleh realitas yang belum ideal. Hal ini diungkapkan oleh Inna Tahalliah, mahasiswi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sebagai mahasiswi fisika, saya melihat menjadi saintis di Indonesia bukan sekadar tentang mencintai ilmu, tetapi juga soal bertahan di tengah berbagai keterbatasan,” tutur Inna. Ia menggambarkan bagaimana para calon ilmuwan di Indonesia harus berjuang, tidak hanya menghadapi kompleksitas teori, tetapi juga sistem yang belum sepenuhnya mendukung.

Minimnya dukungan terhadap riset, keterbatasan infrastruktur, serta kesejahteraan yang belum memadai menjadi tantangan nyata bagi banyak saintis muda. “Tak sedikit yang akhirnya memilih jalan lain, atau bahkan hijrah ke luar negeri demi mendapatkan apresiasi yang lebih layak,” lanjutnya. Padahal, menurutnya, sains memiliki peran strategis dalam menjawab berbagai tantangan bangsa. “Dari krisis energi hingga pengembangan teknologi berkelanjutan, fisika punya jawabannya. Namun, bagaimana kami bisa berkontribusi jika fondasi untuk tumbuh saja belum kokoh?” ujarnya.

Meski begitu, Inna tetap menyalakan harapan. Ia berharap Indonesia dapat benar-benar menghargai para ilmuwan, bukan sekadar melalui pujian seremonial, melainkan lewat sistem yang berpihak dan mendukung secara konkret. “Tanpa kesejahteraan saintis, mimpi menjadi bangsa yang mandiri secara teknologi hanya akan menjadi wacana,” pungkasnya.

Tak hanya aktif secara akademik, Inna juga turut mewujudkan cita-citanya melalui peran langsung di masyarakat. Ia kerap menjadi asisten praktikum lintas program studi, membantu mahasiswa memahami berbagai eksperimen dasar fisika. Selain itu, ia juga terlibat dalam program magang kolaboratif antara Departemen Fisika FMIPA UGM dan BMKG. Dalam program tersebut, Inna berkontribusi pada pemenuhan 12 indikator Tsunami Ready Community (TRC) yang diinisiasi oleh UNESCO.

“Di sana, saya melihat bagaimana sains benar-benar bisa hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di atas kertas jurnal,” tutupnya.

Kontribusi nyata yang ia lakukan menjadi bukti kepeduliannya terhadap kemajuan sains dan peran saintis di Indonesia. Dalam hal ini, FMIPA UGM sendiri terus berupaya menjadi ruang tumbuh yang mendukung para mahasiswa dan peneliti muda. Melalui program-program akademik dan kemitraan riset, fakultas ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara teoritis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Adanya kolaborasi dengan lembaga eksternal seperti BMKG juga menjadi bukti FMIPA UGM dalam mengimplementasikan nilai SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Kontributor : Inna Tahalliah

Read More

Pengukuhan Profesor Farchani Rosyid, Padukan Fisika Teoretik dan Seni Lukis sebagai Cerminan Realisme Ilmiah

Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Suasana Auditorium Lantai 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) terasa istimewa pada Selasa siang. Salah satu putra terbaik Departemen Fisika UGM, Dr. rer. nat. Muhammad Farchani Rosyid, M.Si., resmi dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Fisika Teoretik. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Efektivitas Matematika yang Tak Masuk Akal dalam Menangkap dan Memahami Realitas Fisis”, Prof. Farchani mengajak audiens untuk merenungkan kembali esensi dari matematika dan sains dalam menggambarkan alam semesta.

“Apakah teori-teori ilmiah yang paling sukses yang kita punya telah memadai untuk menjelaskan atau menggambarkan hakikat semesta ini?” tanyanya dalam pidato yang bernuansa reflektif. Ia menekankan bahwa sains bukanlah sekadar kumpulan rumus atau hukum-hukum eksak, namun juga alat untuk memahami realitas, yang terkadang jauh lebih kompleks dari sekadar apa yang tampak di permukaan.

Dalam penjelasannya, Prof. Farchani mengangkat konsep realisme ilmiah, sebuah pandangan bahwa alam semesta yang digambarkan oleh ilmu pengetahuan benar-benar nyata, terlepas dari bagaimana manusia menafsirkannya. Pandangan ini ia sejajarkan dengan salah satu hobi uniknya: seni lukis realis. Baginya, seni adalah bentuk lain dari pencarian kebenaran, sama halnya dengan sains.

“Melukis  membutuhkan membutuhkan ilmu fisika pada setiap goresannya” ucapnya sambil menunjuk beberapa lukisan karyanya yang dipamerkan di sudut auditorium. Beberapa di antaranya berjudul “Trapped in Hydrodynamics”, “Jalur Trekking Kalitalang”, dan “Un poisson passe devant le phares de la Jument”. Karya-karya tersebut tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menunjukkan penerapan prinsip fisika optik dalam penggambaran tekstur, gelap terang, serta dinamika cahaya.

Melalui pameran lukisan ini, Prof. Farchani ingin menginspirasi para mahasiswa bahwa ilmu dan seni bukanlah dua dunia yang terpisah, tetapi dapat saling menguatkan. Ia juga mengaitkan gagasannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dengan mendorong pendekatan multidisiplin dalam pendidikan tinggi yang menciptakan lulusan berpikir kritis dan kreatif.

Pengukuhan ini menjadi momentum penting tidak hanya bagi Prof. Farchani secara pribadi, tetapi juga bagi komunitas akademik UGM dan dunia sains Indonesia, untuk terus mendorong batas-batas pemahaman kita terhadap alam semesta – dengan logika, rasa, dan kreativitas.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Raditya Maulana Adiwicaksana

Read More

UGM Jalin Kolaborasi Inspiratif dengan Kementerian dan Google Indonesia, Bersatu untuk Masa Depan Digital

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menjadi tuan rumah bagi acara kolaboratif yang melibatkan Kementerian Perdagangan, Kemendikbud Ristek, dan Google Indonesia. Dalam suasana yang penuh semangat, para peserta berdiskusi mengenai strategi pengembangan sumber daya manusia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Acara dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Menteri Perdagangan Republik Indonesia  Dr. Budi Santosa M.Si, Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, dan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si serta tokoh-tokoh entrepreneur lainnya.

Dalam acara ini, Jurnalis FMIPA UGM,  berkesempatan untuk mewawancarai langsung Menteri Perdagangan. Amalia Nurmalitasari bertanya mengenai langkah konkret yang sedang direncanakan oleh Kementerian Perdagangan dan Dekan FMIPA UGM untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa, khususnya agar mereka tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pelaku ekspor yang berdaya saing global.

Menjawab pertanyaan tersebut, Menteri Perdagangan Republik Indonesia menegaskan bahwa, “Perlu mengembangkan para pelaku ekspor yang berkualitas sehingga diharapkan mahasiswa setelah lulus dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya. Hal tersebut diafirmasi langsung oleh Dekan FMIPA UGM yang menyatakan bahwa saat ini telah dilakukan pengembangan jiwa kewirausahaan untuk mahasiswa FMIPA UGM salah satunya dari prodi ilmu komputer.

Kehadiran Google Indonesia dalam acara ini memberikan warna tersendiri, menghadirkan wawasan mendalam seputar inovasi digital terkini yang tengah berkembang di kancah global. Melalui paparan yang informatif dan inspiratif, Google Indonesia membuka cakrawala peserta terhadap peluang transformasi digital, mulai dari kecerdasan buatan, pengelolaan data, hingga strategi membangun literasi digital masyarakat.

Acara ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan kolaborasi lintas sektor untuk membangun masa depan digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan fakultas dalam mendorong transformasi digital. Selain itu, acara ini juga sejalan dengan SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses inovasi digital.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Reportase: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Gemini Academy Resmi Diluncurkan, Perkuat Peran UMKM dalam Perdagangan Internasional Lewat Transformasi Digital

Bertempat di Auditorium Lantai 7 FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), program Gemini Academy untuk UMKM Bisa Ekspor: From Local to Global, Mastering Digital Export with Gemini resmi diluncurkan pada Jumat (23/5). Acara ini diresmikan langsung oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si, sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk memperkuat peran UMKM dalam perdagangan internasional berbasis digital. Program ini juga merupakan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan peran strategis perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma, khususnya dalam menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami berharap acara ini menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi UMKM, terutama dalam perluasan pasar dan pemanfaatan teknologi secara inklusif,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dua dokumen kerja sama penting ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Bapak Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Kolaborasi ini melibatkan Google Indonesia yang diwakili oleh Isya Hanum Kresnadi, Government Affairs and Public Policy Manager Google Indonesia. “Google memiliki misi untuk membuka akses informasi dan teknologi bagi semua. Kami percaya, jika digunakan secara inklusif dan etis, teknologi dapat memberdayakan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan,” ujarnya. Dengan pendekatan kolaboratif ini. Sesi talkshow bersama panelis ini menghadirkan lima pembicara inspiratif, yaitu Reza Monoarfa (CTO Sheo Home Living), Linda Widya (Influencer), Nissa Khoirinna (fashion prenuer & Influencer), Dewi Harlas (Key Opinion Leader/KOL TEI 2025 & Praktisi Ekspor), dan Agnes Anindtya Kumala Aprilla (CEO & Founder Hepi.inc).

Gemini Academy tidak hanya menjadi wadah pelatihan, tetapi juga mendorong kemajuan UMKM yang berdampak langsung terhadap pencapaian tujuan-tujuan SDGs, diantaranya SDG 5: Kesetaraan Gender dengan memberdayakan pelaku UMKM perempuan melalui dukungan pelatihan, akses pasar, dan kebijakan afirmatif. SDG 8:Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan meningkatkan kapasitas UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan memfasilitasi pengembangan teknologi, desain, dan infrastruktur digital yang memperkuat daya saing produk lokal. Kemudian, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui penguatan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas untuk mendukung ekspor berbasis digital.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Muhammad Irfan
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Penyerahan Laptop Merah Putih ke Sekolah Dasar Negeri Pergiwatu Wetan, Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo

Yogyakarta, 16 Mei 2025 – Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan di daerah pelosok melalui penyerahan lima unit Laptop Merah Putih kepada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pergiwatu Wetan, Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Lantai II Fakultas MIPA UGM ini dihadiri oleh berbagai pihak yang mendukung program tersebut.

Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Fakultas MIPA UGM, Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa institusi perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung masyarakat melalui riset dan inovasi. “Kami berharap penyerahan laptop ini dapat menjadi salah satu dalam memperkuat kapasitas pendidikan di daerah, serta mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat, berharap dapat menggunakan laptop ini dengan baik untuk mencari pengetahuan, berkreasi, dan menjadi lebih pintar setiap hari. Kami yakin dengan laptop, adik-adik dapat lebih berprestasi dan mampu meraih bintang di langit.”

Ketua Tim LMP, Dr. Sigit Priyanta, menambahkan bahwa pengembangan Laptop Merah Putih merupakan bukti bahwa Indonesia mampu memproduksi perangkat teknologi sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Pemberian bantuan hasil produksi laptop merah putih yg dilakukan tim UGM bersama dengan Zyrex dan PT Xacti menghasilkan laptop dgn spesifikasi Barebone Cruiser I5-1245H, Memory 8GB DDR4, SSD 512GB M.2 Nvme, MS Windows 11 home diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa dan guru, menyediakan sarana utk pelaksanaan ASPD dan juga membantu pengelolaan administrasi pendidikan di sekolah. Selama penggunaan perangkat laptop tersebut, tim LMP UGM juga akan menjadikan data hasil penggunaan sebagai bagian dari proses testing pemanfaatan motherboard yg di produksi secara lokal di Indonesia.,” tambahnya.

Acara serah terima laptop ditandai dengan penyerahan simbolis oleh Dr. Sigit Priyanta kepada F.X. Suparman, S.Pd., M.Pd., disaksikan oleh para dosen dan mahasiswa Fakultas MIPA UGM. Laptop Merah Putih yang diserahkan diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran digital di SDN Pergiwatu Wetan, serta meningkatkan kemampuan administrasi sekolah dalam menghadapi tantangan era digital.

Harapan dari Wakil Dekan dan Tim LMP adalah agar penyerahan laptop ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam mendukung pendidikan di daerah terpencil. Selain itu, diharapkan adanya tindak lanjut berupa pelatihan bagi guru dan siswa dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang proses pembelajaran.

Sebagai penutup, kegiatan ini menunjukkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam berkontribusi nyata bagi masyarakat melalui riset dan inovasi. Dengan adanya Laptop Merah Putih di SDN Pergiwatu Wetan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat kapasitas institusi pendidikan di daerah.

Kegiatan ini juga sejalan dengan pencapaian dua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu:

  1. SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Dengan menyediakan akses teknologi informasi, diharapkan proses pembelajaran di SDN Pergiwatu Wetan menjadi lebih efektif dan inklusif.
  2. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur – Pengembangan dan penggunaan Laptop Merah Putih sebagai produk dalam negeri mendukung pembangunan infrastruktur teknologi yang berkelanjutan dan inovatif.

Melalui kegiatan ini, Fakultas MIPA UGM berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan pendidikan dan teknologi di Indonesia.

Penulis: Bomahasko Rossasih
Dokumentasi: Bomahasko Rossasih

Read More

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM Sukses Meraih Juara Pertama di Kompetisi Dataverse ANAVA 19

Dua Mahasiswa Program Studi Statistika Fakultas MIPA UGM, Fitri Hartanti dan Aulia Mirfah, sukses meraih kemenangan mutlak pada kompetisi Dataverse ANAVA 19, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Statistika (HIMASTA) UGM. Kompetisi dilaksanakan mulai tanggal 10 sampai 22 Januari 2025 untuk babak penyisihan secara daring, kemudian dilanjutkan dengan final secara luring di tanggal 15 Februari 2025.

Bukan pertama kali bagi Fitri dan Mirfah menjadi rekan dalam sebuah kompetisi, keduanya memiliki chemistry yang baik sehingga dapat menjadi pondasi tambahan bagi mereka dalam berkompetisi. Akan tetapi, selama pelaksanaan babak penyisihan, tak jarang juga keduanya mengalami kendala dalam pengolahan data dikarenakan jumlah data yang tidak sedikit. Hal ini menyebabkan device yang mereka pakai terkadang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melakukan pemrosesan.

Walaupun mengalami kendala dan kesulitan, Fitri dan Mirfah mampu melaju ke babak final bersama lima tim lainnya. Babak final yang dilaksanakan secara luring membuat keduanya merasa sedikit gugup saat melakukan presentasi. Namun, hasil yang didapatkan sangat memuaskan. “Senang banget, karena di cabang lomba ini baru pertama kali finalnya dilakukan secara langsung. Walaupun sempat minder melihat lawan-lawan yang sudah berpengalaman, tetapi ini jadi pengalaman berharga buat kami,” ungkap Mirfah.

Fitri juga menambahkan bahwa mereka sangat mengapresiasi adanya lomba ini karena memberikan tantangan baru bagi mereka. “Ke depan, kami ingin lebih banyak belajar model lain untuk klasifikasi agar bisa membuat model yang lebih baik,” katanya. Mereka berharap kompetisi seperti ini terus diadakan agar semakin banyak mahasiswa yang tertarik mendalami bidang data science dan machine learning.

Prestasi Fitri dan Mirfah dalam mencapai kemenangan dalam lomba Dataverse ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, serta poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan berpartisipasi dalam kompetisi ini, mahasiswa turut berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas pendidikan khususnya di bidang data science dan machine learning.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi: Fitri Hartanti
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More
Translate