Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search
Search

SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Cerita Fajar, Dosen Kimia FMIPA UGM: Bina Mahasiswa dan Pelajar Hingga Sabet Medali di Ajang PIMNAS dan Olimpiade Kimia Internasional

Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dan International Chemistry Olympiad (IChO) atau Olimpiade Kimia Internasional menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dan pelajar tak terkecuali juga bagi pembina mereka yang salah satunya merupakan Dosen Kimia FMIPA UGM, Mokhamad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng. Pada bidang PIMNAS, beberapa karya yang lolos melenggang ke babak nasional hingga menyabet medali emas adalah TecoBator: Alat Pemasakan dan Inkubator Sterilisasi Sebagai Solusi Peningkatan produktivitas dan Umur Simpan Madu Nabati Kepala di KWT Nira Lestari serta NCT (Neutral Carbon Transportation): Inovasi sistem Transportasi berbasis E-fuel sebagai Supporting Konsep Self Managing Weather City di Indonesia.

“Pembinaan PKM yang paling berkesan adalah pada tahun 2023 dengan meloloskan 2 tim PKM dan mendapatkan 2 medali emas dan 1 perunggu. Sangat berkesan karena dengan pendampingan tidak kenal lelah berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya akhirnya yang dicita-citakan membawa medali emas tercapai,” papar Fajar.

Fajar juga turut memberikan pembinaan mengenai peran dosen pembimbing seperti mendampingi dan mengarahkan mahasiswa agar PKM sesuai dengan yang ditulis di proposal, membantu mahasiswa untuk mengakses pemakaian fasilitas yang diperlukan, memantau hasil pelaksanaan PKM secara berkala, memberi motivasi agar luaran PKM berkualitas, memberi solusi apabila ditemui permasalahan selama pelaksanaan PKM, dan lainnya.

Kepada para mahasiswa, Fajar menekankan untuk terus melakukan latihan terutama saat di ajang PIMNAS. Dirinya juga menyampaikan bahwa perlunya mahasiswa untuk aktif melakukan konsultasi kepada dosen-dosen yang menjadi pembimbingnya.

“Jangan takut untuk berkreasi, manfaatkan kesempatan yang ada, dan berikan dampak positif bagi masyarakat,” papar Fajar.

Selain mengantarkan mahasiswa menyabet medali emas hingga perunggu, Fajar juga melakukan pembinaan terhadap pelajar yang akan menghadapi International Chemistry Olympiad (IChO) atau Olimpiade Kimia Internasional di Riyadh, Arab Saudi. Ajang kompetisi di bidang Kimia berskala dunia tersebut turut melibatkan peran Fajar untuk membina para pelajar dari segi materi dan juga praktik. Pada tahun ini, para delegasi pelajar Indonesia mampu menyabet medali perunggu dalam ajang tersebut.

Kiprah dan peran Fajar dalam membina mahasiswa pada ajang PIMNAS dan pelajar pada bidang International Chemistry Olympiad (IChO) atau Olimpiade Kimia Internasional hingga meraih medali menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan peningkatan keterampilan baik untuk mahasiswa atau pelajar khususnya di bidang Kimia. Selain itu, hasil pembinaan yang dilakukan turut mendukung generasi muda dalam menciptakan inovasi yang berdampak bagi masyarakat sehingga menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Mokhamad Fajar Pradipta

Read More

Latih Masyarakat Pesisir Olah Daun Mangrove Jadi Sabun Cair, Simak Cerita Aziz Mahasiswa Kimia FMIPA UGM

Momen KKN menjadi pengalaman berharga bagi Aziz, mahasiswa Kimia FMIPA UGM dalam mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat bersama dengan tim kelompoknya. Lokasi KKN Aziz berada pada Desa Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Terdapat 5 program kerja yang dijalankan Aziz yaitu edukasi budidaya maggot, diversifikasi minyak jelantah untuk lilin aromaterapi, pemanfaatan daun mangrove untuk sabun cair, science fair, serta lomba tartil Al-Qur’an, sains, dan calistung.

Melihat kekayaan potensi wilayah desa KKN tersebutm membuat Aziz bergerak dalam memberdayakan daun mangrove menjadi sesuatu hal yang bernilai lebih. Hal ini juga didukung oleh disiplin ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah yaitu bidang Kimia.

“Latar belakang Saya membuat program ini karena melihat potensi sumber daya alam di Dusun Tambak Seklenting, wedung yang merupakan daerah pesisir dan memiliki banyak ekosistem mangrove dengan berbagai spesies. Mangrove kaya akan manfaat selain mencegah terjadinya bencana, salah satunya yaitu kandungan dari daun mangrove dapat berpotensi dijadikan sabun. Sebenarnya, masih banyak manfaat lain, apalagi masyarakat di sini juga sudah mulai memanfaatkan potensi mangrove tersebut, salah satunya dengan diolah menjadi sirup, kopi, dan teh mangrove. Sehingga saya membuat produk yang belum pernah dibuat di sini,” papar Aziz.

Aziz juga berharap bahwa ke depannya dengan adanya program ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mengelola ekosistem mangrove di daerah pesisir karena memiliki banyak potensi dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, produk-produk olahan dari mangrove dapat dijadikan sebagai salah satu sumber penghasilan dan lokasi hutan mangrove dapat dijadikan sebagai ekowisata.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Aziz beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN. Selain itu, upaya Aziz tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi masyarakat pesisir serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi potensi alam masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Nur Aziz

Read More

Sambal Skripsi: Olahan Laris Manis Karya Bimas, Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM

Hobi memasak mengantarkan Bimas, mahasiswa Geofisika FMIPA UGM ke dalam jejaring konsumen yang selalu memburu sambal hasil olahannya yaitu Sambal Skripsi. Sejak SMA, Bimas mengaku telah hobi juga berjualan seperti telur asin. Namun, dirinya mengaku kebutuhan saat kuliah ternyata cukup menguras kantongnya. Awalnya, Bimas memasak sambal dengan bahan baku ikan asap sebanyak 3 toples. Tak disangka, toples sambal seberat masing-masing 200 gram tersebut langsung ludes dibeli teman-temannya. Kemudian, dirinya mengembangkan variasi sambal lainnya seperti cumi asin, teri, dan ayam. Namun, pelanggannya menjadikan sambal ikan asap dan cumi asin sebagai menu favoritnya.

“Selain dapat penghasilan sendiri, senang ketika pembeli puas dengan masakan saya dengan respon baik. Saya mengartikan bahwa karya seni saya dibidang makanan atau kuliner berhasil begitu pula sebaliknya. Selain itu juga kadang seneng liat temen-temen terutama yang kos makan masakan Saya karena kan selama ini makan sering di warteg atau warmindo, mie instan dan makanan gak sehat. Saya tau betul kebersihan dan bebas pengawet maupun pewarna dari sambal ini karena Saya juga makan jadi aman lah. Kalau pesan merintis usaha singkat aja asal butuh jangan gengsi pede aja,” papar Bimas.

Di balik suksesnya menjaring konsumen, Bimas juga mengaku bahwa terdapat kendala dalam produksi sambalnya akibat ketersediaan bahan seperti ikan asap yang menurutnya cukup sulit didapatkan dan harganya yang cenderung mahal. Namun, kendala tersebut tidak membuat Bimas menyerah. Dirinya tetap mengupayakan kulitas sambalnya hingga ke tangan konsumen.

“Harapannya, semoga bisa jadi sampingan yang menghasilkan juga setelah dapat kerja nanti,” papar Bimas.

Dalam hal ini, kisah Bimas tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang wirausaha. Selain itu, upaya tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi yang dilakukan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Bimas Herpi Pramuditya

Read More

Persiapkan Ajang Olahraga dan Seni di Tingkat Universitas, Tim Basket FMIPA UGM Lakukan Persiapan

Ajang pekan olahraga dan seni di tingkat universitas sebentar lagi akan digelar. PORSENIGAMA (Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada) menjadi momen besar yang dinantikan mahasiswa baik sebagai atlet cabang olahraga atau seni hingga para supporter atau pendukungnya. Merujuk pada hal tersebut, atlet di FMIPA UGM khususnya tim basket putri turut melakukan segenap rangkaian persiapan seperti pemotretan anggota tim, latihan rutin, dan koordinasi dengan tim.

“Aku dari SMA ikut basket, tanding antar sekolah. Awalnya hobi gitu. Sekali seminggu main basket. Dengan basket jadi lebih engga stress kan Senin – Jumat buat kuliah jadi weekend buat basket. Semoga tim basket FMIPA bisa lebih maju,” papar Ratu, mahasiswa Statistika.

Ratu juga berharap untuk mahasiswa lainnya yang tertarik dengan basket agar turut mengikuti latihan rutin yang dilaksanakan setiap malam di lapangan basket di kawasan Jalan Kaliurang. Kegiatan latihan dilakukan pada malam hari dengan harapan banyak mahasiwa yang bisa bergabung karena jam tersebut di luar jam kuliah dan praktikum mahasiswa di FMIPA.

“Seneng tapi takut buat persiapannya, semoga ke depannya anak basket di FMIPA mau main basket biar bisa lebih baik lagi ke depannya,” papar Praisa, mahasiswa Aktuaria.

Persiapan dan antusiasme mahasiswa FMIPA UGM dalam menghadapi Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada khususnya di cabang olahraga basket menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui kegiatan olahraga dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang olahraga seperti bola basket.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perjuangan William, Ukir Berbagai Kejuaraan Kompetisi Matematika Sekaligus Bekerja Paruh Waktu untuk Bertahan Hidup

William, salah satu wisudawan terbaik tahun 2024 dari Program Studi S1 Matematika FMIPA UGM berbagi kisah perjuangannya selama menempuh pendidikan tinggi. Dalam wawancara, ia menceritakan bahwa dirinya tak ragu untuk mengambil pekerjaan paruh waktu guna membantu meringankan beban ekonomi keluarga, meski di tengah padatnya kegiatan akademis.

“Ketika ada kesempatan untuk membantu ekonomi keluarga melalui pekerjaan paruh waktu, Saya langsung mengambil tawaran tersebut tanpa banyak berpikir. Harus diakui, membagi waktu antara kegiatan akademik, non-akademik, dan pekerjaan paruh waktu bukanlah hal yang mudah,” ungkap William.

Di tengah kesibukan tersebut, William tetap mampu meraih prestasi gemilang di bidang matematika, seperti Medali Perak Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) tahun 2022 dan 2023, Juara 1 Calculus Cup UNJ, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB tahun 2022.

Perjuangan inspiratif William dalam meraih prestasi ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang menunjukkan bahwa pendidikan dan prestasi dapat diraih meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi. Kisahnya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk tetap berprestasi, di mana kondisi ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih impian.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inspiratif! Kisah Perjuangan William Jadi Wisudawan Terbaik FMIPA UGM, Raih IPK Hampir Sempurna dan Sabet Berbagai Penghargaan Juara

William, salah satu wisudawan terbaik pada Wisuda Program Sarjana FMIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 mengungkapkan kisah perjuangannya yang inspiratif selama masa kuliah. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, William harus berhadapan dengan tantangan besar yaitu kondisi ekonomi keluarganya pasca pandemi COVID-19. Meski begitu, tantangan tersebut tidak menjadikannya penghalang dalam meraih gelar wisudawan terbaik Program Studi S1 Matematika dengan capaian IPK 3,81.

Ketika ditanya mengenai tips menjadi wisudawan terbaik, William menekankan pentingnya mengenali potensi diri.

“Saya bukan tipe mahasiswa yang ambisius. Jika ada mata kuliah yang berat dan membutuhkan banyak waktu, Saya lebih memilih fokus pada yang lebih efisien dan memberikan hasil maksimal. Sisanya, saya manfaatkan untuk kegiatan non-akademik seperti organisasi atau mencari pengalaman lain di luar kampus,” ujar William.

Meski harus menjalani kesibukan antara akademis, organisasi, dan pekerjaan paruh waktu untuk menunjang ekonomi keluarga, William tetap mampu mengukir sejumlah prestasi selama berkuliah di FMIPA UGM. Beberapa di antaranya adalah Medali Perak ONMIPA-PT 2022 dan 2024 dalam bidang Matematika, Juara 1 Calculus Cup UNJ 2022, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB 2022.

Kisah perjuangan William ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu “Pendidikan Berkualitas”. Dengan semangatnya untuk terus berprestasi meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi, William membuktikan bahwa pendidikan yang baik dapat dicapai oleh siapa saja.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Penampilan Budaya Dzikir Barat oleh UiTM Secara Epik Menutup Workshop Joint Class Actuarial Science

Setelah 6 hari berada di Yogyakarta, para mahasiswa dan dosen Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam yang terletak di Kuala Lumpur, mengakhiri rangkaian acara Joint Class Actuarial Science bersama FMIPA UGM dengan sebuah penampilan budaya yang unik. Pada penutupan acara tersebut, UITM menampilkan Dzikir Barat, sebuah kesenian tradisional dari Kelantan.

Dzikir Barat adalah bentuk pertunjukan yang melibatkan kekompakan antara para penampil di mana mereka bertepuk tangan secara serentak dan harmonis. Pertunjukan ini dikenal sangat menghibur dan memberikan pengalaman budaya yang menyenangkan bagi penonton. Selain gerakan yang dinamis, lirik Dzikir Barat juga mengandung pesan apresiasi dan penghormatan kepada penonton.

“Jika penonton memahami liriknya, mereka akan menemukan pesan tentang apresiasi dan sapaan hangat untuk semua yang hadir,” ujar salah satu penampil dari UiTM.

Para mahasiswa UiTM yang telah mengikuti workshop ini mengungkapkan rasa terima kasihnya atas fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh FMIPA UGM. Mereka juga sangat mengapresiasi para dosen di UGM, terutama dari Prodi Ilmu Aktuaria, yang dinilai selalu up-to-date dengan materi ajar dan mampu mengajarkan konsep-konsep yang rumit dengan cara yang menyenangkan.

Penampilan Dzikir Barat ini menjadi momen penutup yang berkesan sekaligus menjadi tanda penghormatan dari UiTM kepada UGM dan para peserta workshop. Mahasiswa UITM menyampaikan harapan mereka untuk bisa kembali berkolaborasi di masa depan dan tak sabar untuk kembali berkunjung ke Kota Pelajar, Yogyakarta, di kesempatan berikutnya.

Acara Joint Class Actuarial Science ini mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, serta SDG 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang mencakup pelestarian budaya. Melalui kolaborasi akademik antara UiTM dan UGM, acara ini memperkuat kualitas pendidikan dengan berbagi pengetahuan lintas negara dan meningkatkan pemahaman antar budaya melalui pertunjukan Dzikir Barat. Inisiatif ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa di bidang aktuaria tetapi juga mempererat hubungan antar bangsa dalam menjaga warisan budaya dan membangun kemitraan global yang lebih kuat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perkuat Mental Anak Sejak Dini, FMIPA UGM Hadirkan Dongeng untuk Anak Bertema Percaya Diri

Riuh tawa dan ceria anak-anak menghiasi ruangan kuliah di FMIPA UGM. Mereka bernyanyi, bersenandung, dan bercerita mengenai sosok makhluk-makhluk di hutan belantara yang sedang berjuang menemukan rasa percaya dirinya. Dengan petikan ukulele dari Kak Dinu dan untaian lagu dari Kak Syakira, anak-anak diajak berpetualangan bersama Rubby, sosok Rubah yang berpetualang mencari rasa percaya dirinya. Dongeng Bunga-Bunga di Kepala Rubby mampu menarik puluhan anak-anak yang sebelumnya lebih tertarik dengan jajanan ketimbang mendengar sebuah kisah penuh makna. Bim bam bam bim bim bam bam bim bim, anak-anak mulai bersenandung kembali bersama duo pendongeng yang handal.

“Ceritanya tentang menerima teman dalam kondisi apapun dan menyanyangi teman. Kami menceritakan efek pembullyan tetapi ga vulgar. Tadi dinasehatin kura-kura untuk nerima diri sendiri. Kalau masih tergantung omongan orang, berarti ga nerima diri sendiri,” papar Syakira.

Di samping itu, Dinu turut mengungkapkan kekagumannya pada anak-anak yang awalnya sempat terdistraksi oleh kantong panganan yang berwarna-warni tetapi pada akhirnya mereka malah fokus saat dongeng berlangsung.

“Senang karena pertemuan dengan anak-anak selalu menyenengkan. Punya energi yang berlebih, tenaga berlebih, kami ikut fun juga, saling bertukar kebahagiaan. Tidak menyangka sebanyak ini peserta anak-anaknya, tapi Aku seneng anak-anak antusias dan interaktif,” papar Dinu.

Dinu juga berharap ke depannya anak-anak dapat lebih paham tentang menerima diri sendiri dan selalu percaya diri kapan pun dan di mana pun mereka berada. Hadirnya dongeng anak di FMIPA UGM dengan tema memperkuat mental anak menjadi cerminan SDGs di bidang 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses pendidikan dan pendidikan untuk keberlanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Cerita Fajar, Dosen Kimia FMIPA UGM: Bina Mahasiswa dan Pelajar Hingga Sabet Medali di Ajang PIMNAS dan Olimpiade Kimia Internasional

Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dan International Chemistry Olympiad (IChO) atau Olimpiade Kimia Internasional menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dan pelajar tak terkecuali juga bagi pembina mereka yang salah satunya merupakan Dosen Kimia FMIPA UGM, Mokhamad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng. Pada bidang PIMNAS, beberapa karya yang lolos melenggang ke babak nasional hingga menyabet medali emas adalah TecoBator: Alat Pemasakan dan Inkubator Sterilisasi Sebagai Solusi Peningkatan produktivitas dan Umur Simpan Madu Nabati Kepala di KWT Nira Lestari serta NCT (Neutral Carbon Transportation): Inovasi sistem Transportasi berbasis E-fuel sebagai Supporting Konsep Self Managing Weather City di Indonesia.

“Pembinaan PKM yang paling berkesan adalah pada tahun 2023 dengan meloloskan 2 tim PKM dan mendapatkan 2 medali emas dan 1 perunggu. Sangat berkesan karena dengan pendampingan tidak kenal lelah berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya akhirnya yang dicita-citakan membawa medali emas tercapai,” papar Fajar.

Fajar juga turut memberikan pembinaan mengenai peran dosen pembimbing seperti mendampingi dan mengarahkan mahasiswa agar PKM sesuai dengan yang ditulis di proposal, membantu mahasiswa untuk mengakses pemakaian fasilitas yang diperlukan, memantau hasil pelaksanaan PKM secara berkala, memberi motivasi agar luaran PKM berkualitas, memberi solusi apabila ditemui permasalahan selama pelaksanaan PKM, dan lainnya.

Kepada para mahasiswa, Fajar menekankan untuk terus melakukan latihan terutama saat di ajang PIMNAS. Dirinya juga menyampaikan bahwa perlunya mahasiswa untuk aktif melakukan konsultasi kepada dosen-dosen yang menjadi pembimbingnya.

“Jangan takut untuk berkreasi, manfaatkan kesempatan yang ada, dan berikan dampak positif bagi masyarakat,” papar Fajar.

Selain mengantarkan mahasiswa menyabet medali emas hingga perunggu, Fajar juga melakukan pembinaan terhadap pelajar yang akan menghadapi International Chemistry Olympiad (IChO) atau Olimpiade Kimia Internasional di Riyadh, Arab Saudi. Ajang kompetisi di bidang Kimia berskala dunia tersebut turut melibatkan peran Fajar untuk membina para pelajar dari segi materi dan juga praktik. Pada tahun ini, para delegasi pelajar Indonesia mampu menyabet medali perunggu dalam ajang tersebut.

Kiprah dan peran Fajar dalam membina mahasiswa pada ajang PIMNAS dan pelajar pada bidang International Chemistry Olympiad (IChO) atau Olimpiade Kimia Internasional hingga meraih medali menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan dan peningkatan keterampilan baik untuk mahasiswa atau pelajar khususnya di bidang Kimia. Selain itu, hasil pembinaan yang dilakukan turut mendukung generasi muda dalam menciptakan inovasi yang berdampak bagi masyarakat sehingga menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Mokhamad Fajar Pradipta

Read More

Latih Masyarakat Pesisir Olah Daun Mangrove Jadi Sabun Cair, Simak Cerita Aziz Mahasiswa Kimia FMIPA UGM

Momen KKN menjadi pengalaman berharga bagi Aziz, mahasiswa Kimia FMIPA UGM dalam mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat bersama dengan tim kelompoknya. Lokasi KKN Aziz berada pada Desa Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Terdapat 5 program kerja yang dijalankan Aziz yaitu edukasi budidaya maggot, diversifikasi minyak jelantah untuk lilin aromaterapi, pemanfaatan daun mangrove untuk sabun cair, science fair, serta lomba tartil Al-Qur’an, sains, dan calistung.

Melihat kekayaan potensi wilayah desa KKN tersebutm membuat Aziz bergerak dalam memberdayakan daun mangrove menjadi sesuatu hal yang bernilai lebih. Hal ini juga didukung oleh disiplin ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah yaitu bidang Kimia.

“Latar belakang Saya membuat program ini karena melihat potensi sumber daya alam di Dusun Tambak Seklenting, wedung yang merupakan daerah pesisir dan memiliki banyak ekosistem mangrove dengan berbagai spesies. Mangrove kaya akan manfaat selain mencegah terjadinya bencana, salah satunya yaitu kandungan dari daun mangrove dapat berpotensi dijadikan sabun. Sebenarnya, masih banyak manfaat lain, apalagi masyarakat di sini juga sudah mulai memanfaatkan potensi mangrove tersebut, salah satunya dengan diolah menjadi sirup, kopi, dan teh mangrove. Sehingga saya membuat produk yang belum pernah dibuat di sini,” papar Aziz.

Aziz juga berharap bahwa ke depannya dengan adanya program ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mengelola ekosistem mangrove di daerah pesisir karena memiliki banyak potensi dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, produk-produk olahan dari mangrove dapat dijadikan sebagai salah satu sumber penghasilan dan lokasi hutan mangrove dapat dijadikan sebagai ekowisata.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Aziz beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN. Selain itu, upaya Aziz tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi masyarakat pesisir serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi potensi alam masyarakat desa.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Nur Aziz

Read More

Sambal Skripsi: Olahan Laris Manis Karya Bimas, Mahasiswa Geofisika FMIPA UGM

Hobi memasak mengantarkan Bimas, mahasiswa Geofisika FMIPA UGM ke dalam jejaring konsumen yang selalu memburu sambal hasil olahannya yaitu Sambal Skripsi. Sejak SMA, Bimas mengaku telah hobi juga berjualan seperti telur asin. Namun, dirinya mengaku kebutuhan saat kuliah ternyata cukup menguras kantongnya. Awalnya, Bimas memasak sambal dengan bahan baku ikan asap sebanyak 3 toples. Tak disangka, toples sambal seberat masing-masing 200 gram tersebut langsung ludes dibeli teman-temannya. Kemudian, dirinya mengembangkan variasi sambal lainnya seperti cumi asin, teri, dan ayam. Namun, pelanggannya menjadikan sambal ikan asap dan cumi asin sebagai menu favoritnya.

“Selain dapat penghasilan sendiri, senang ketika pembeli puas dengan masakan saya dengan respon baik. Saya mengartikan bahwa karya seni saya dibidang makanan atau kuliner berhasil begitu pula sebaliknya. Selain itu juga kadang seneng liat temen-temen terutama yang kos makan masakan Saya karena kan selama ini makan sering di warteg atau warmindo, mie instan dan makanan gak sehat. Saya tau betul kebersihan dan bebas pengawet maupun pewarna dari sambal ini karena Saya juga makan jadi aman lah. Kalau pesan merintis usaha singkat aja asal butuh jangan gengsi pede aja,” papar Bimas.

Di balik suksesnya menjaring konsumen, Bimas juga mengaku bahwa terdapat kendala dalam produksi sambalnya akibat ketersediaan bahan seperti ikan asap yang menurutnya cukup sulit didapatkan dan harganya yang cenderung mahal. Namun, kendala tersebut tidak membuat Bimas menyerah. Dirinya tetap mengupayakan kulitas sambalnya hingga ke tangan konsumen.

“Harapannya, semoga bisa jadi sampingan yang menghasilkan juga setelah dapat kerja nanti,” papar Bimas.

Dalam hal ini, kisah Bimas tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang wirausaha. Selain itu, upaya tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 8 yaitu pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui produktivitas ekonomi yang dilakukan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Bimas Herpi Pramuditya

Read More

Persiapkan Ajang Olahraga dan Seni di Tingkat Universitas, Tim Basket FMIPA UGM Lakukan Persiapan

Ajang pekan olahraga dan seni di tingkat universitas sebentar lagi akan digelar. PORSENIGAMA (Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada) menjadi momen besar yang dinantikan mahasiswa baik sebagai atlet cabang olahraga atau seni hingga para supporter atau pendukungnya. Merujuk pada hal tersebut, atlet di FMIPA UGM khususnya tim basket putri turut melakukan segenap rangkaian persiapan seperti pemotretan anggota tim, latihan rutin, dan koordinasi dengan tim.

“Aku dari SMA ikut basket, tanding antar sekolah. Awalnya hobi gitu. Sekali seminggu main basket. Dengan basket jadi lebih engga stress kan Senin – Jumat buat kuliah jadi weekend buat basket. Semoga tim basket FMIPA bisa lebih maju,” papar Ratu, mahasiswa Statistika.

Ratu juga berharap untuk mahasiswa lainnya yang tertarik dengan basket agar turut mengikuti latihan rutin yang dilaksanakan setiap malam di lapangan basket di kawasan Jalan Kaliurang. Kegiatan latihan dilakukan pada malam hari dengan harapan banyak mahasiwa yang bisa bergabung karena jam tersebut di luar jam kuliah dan praktikum mahasiswa di FMIPA.

“Seneng tapi takut buat persiapannya, semoga ke depannya anak basket di FMIPA mau main basket biar bisa lebih baik lagi ke depannya,” papar Praisa, mahasiswa Aktuaria.

Persiapan dan antusiasme mahasiswa FMIPA UGM dalam menghadapi Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada khususnya di cabang olahraga basket menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui kegiatan olahraga dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang olahraga seperti bola basket.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perjuangan William, Ukir Berbagai Kejuaraan Kompetisi Matematika Sekaligus Bekerja Paruh Waktu untuk Bertahan Hidup

William, salah satu wisudawan terbaik tahun 2024 dari Program Studi S1 Matematika FMIPA UGM berbagi kisah perjuangannya selama menempuh pendidikan tinggi. Dalam wawancara, ia menceritakan bahwa dirinya tak ragu untuk mengambil pekerjaan paruh waktu guna membantu meringankan beban ekonomi keluarga, meski di tengah padatnya kegiatan akademis.

“Ketika ada kesempatan untuk membantu ekonomi keluarga melalui pekerjaan paruh waktu, Saya langsung mengambil tawaran tersebut tanpa banyak berpikir. Harus diakui, membagi waktu antara kegiatan akademik, non-akademik, dan pekerjaan paruh waktu bukanlah hal yang mudah,” ungkap William.

Di tengah kesibukan tersebut, William tetap mampu meraih prestasi gemilang di bidang matematika, seperti Medali Perak Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) tahun 2022 dan 2023, Juara 1 Calculus Cup UNJ, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB tahun 2022.

Perjuangan inspiratif William dalam meraih prestasi ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang menunjukkan bahwa pendidikan dan prestasi dapat diraih meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi. Kisahnya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk tetap berprestasi, di mana kondisi ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih impian.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inspiratif! Kisah Perjuangan William Jadi Wisudawan Terbaik FMIPA UGM, Raih IPK Hampir Sempurna dan Sabet Berbagai Penghargaan Juara

William, salah satu wisudawan terbaik pada Wisuda Program Sarjana FMIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 mengungkapkan kisah perjuangannya yang inspiratif selama masa kuliah. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, William harus berhadapan dengan tantangan besar yaitu kondisi ekonomi keluarganya pasca pandemi COVID-19. Meski begitu, tantangan tersebut tidak menjadikannya penghalang dalam meraih gelar wisudawan terbaik Program Studi S1 Matematika dengan capaian IPK 3,81.

Ketika ditanya mengenai tips menjadi wisudawan terbaik, William menekankan pentingnya mengenali potensi diri.

“Saya bukan tipe mahasiswa yang ambisius. Jika ada mata kuliah yang berat dan membutuhkan banyak waktu, Saya lebih memilih fokus pada yang lebih efisien dan memberikan hasil maksimal. Sisanya, saya manfaatkan untuk kegiatan non-akademik seperti organisasi atau mencari pengalaman lain di luar kampus,” ujar William.

Meski harus menjalani kesibukan antara akademis, organisasi, dan pekerjaan paruh waktu untuk menunjang ekonomi keluarga, William tetap mampu mengukir sejumlah prestasi selama berkuliah di FMIPA UGM. Beberapa di antaranya adalah Medali Perak ONMIPA-PT 2022 dan 2024 dalam bidang Matematika, Juara 1 Calculus Cup UNJ 2022, serta Juara 3 Mathematical Analysis and Geometry Day ITB 2022.

Kisah perjuangan William ini sejalan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yaitu “Pendidikan Berkualitas”. Dengan semangatnya untuk terus berprestasi meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi, William membuktikan bahwa pendidikan yang baik dapat dicapai oleh siapa saja.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Direktorat Kemahasiswaan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Penampilan Budaya Dzikir Barat oleh UiTM Secara Epik Menutup Workshop Joint Class Actuarial Science

Setelah 6 hari berada di Yogyakarta, para mahasiswa dan dosen Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam yang terletak di Kuala Lumpur, mengakhiri rangkaian acara Joint Class Actuarial Science bersama FMIPA UGM dengan sebuah penampilan budaya yang unik. Pada penutupan acara tersebut, UITM menampilkan Dzikir Barat, sebuah kesenian tradisional dari Kelantan.

Dzikir Barat adalah bentuk pertunjukan yang melibatkan kekompakan antara para penampil di mana mereka bertepuk tangan secara serentak dan harmonis. Pertunjukan ini dikenal sangat menghibur dan memberikan pengalaman budaya yang menyenangkan bagi penonton. Selain gerakan yang dinamis, lirik Dzikir Barat juga mengandung pesan apresiasi dan penghormatan kepada penonton.

“Jika penonton memahami liriknya, mereka akan menemukan pesan tentang apresiasi dan sapaan hangat untuk semua yang hadir,” ujar salah satu penampil dari UiTM.

Para mahasiswa UiTM yang telah mengikuti workshop ini mengungkapkan rasa terima kasihnya atas fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh FMIPA UGM. Mereka juga sangat mengapresiasi para dosen di UGM, terutama dari Prodi Ilmu Aktuaria, yang dinilai selalu up-to-date dengan materi ajar dan mampu mengajarkan konsep-konsep yang rumit dengan cara yang menyenangkan.

Penampilan Dzikir Barat ini menjadi momen penutup yang berkesan sekaligus menjadi tanda penghormatan dari UiTM kepada UGM dan para peserta workshop. Mahasiswa UITM menyampaikan harapan mereka untuk bisa kembali berkolaborasi di masa depan dan tak sabar untuk kembali berkunjung ke Kota Pelajar, Yogyakarta, di kesempatan berikutnya.

Acara Joint Class Actuarial Science ini mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, serta SDG 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang mencakup pelestarian budaya. Melalui kolaborasi akademik antara UiTM dan UGM, acara ini memperkuat kualitas pendidikan dengan berbagi pengetahuan lintas negara dan meningkatkan pemahaman antar budaya melalui pertunjukan Dzikir Barat. Inisiatif ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa di bidang aktuaria tetapi juga mempererat hubungan antar bangsa dalam menjaga warisan budaya dan membangun kemitraan global yang lebih kuat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perkuat Mental Anak Sejak Dini, FMIPA UGM Hadirkan Dongeng untuk Anak Bertema Percaya Diri

Riuh tawa dan ceria anak-anak menghiasi ruangan kuliah di FMIPA UGM. Mereka bernyanyi, bersenandung, dan bercerita mengenai sosok makhluk-makhluk di hutan belantara yang sedang berjuang menemukan rasa percaya dirinya. Dengan petikan ukulele dari Kak Dinu dan untaian lagu dari Kak Syakira, anak-anak diajak berpetualangan bersama Rubby, sosok Rubah yang berpetualang mencari rasa percaya dirinya. Dongeng Bunga-Bunga di Kepala Rubby mampu menarik puluhan anak-anak yang sebelumnya lebih tertarik dengan jajanan ketimbang mendengar sebuah kisah penuh makna. Bim bam bam bim bim bam bam bim bim, anak-anak mulai bersenandung kembali bersama duo pendongeng yang handal.

“Ceritanya tentang menerima teman dalam kondisi apapun dan menyanyangi teman. Kami menceritakan efek pembullyan tetapi ga vulgar. Tadi dinasehatin kura-kura untuk nerima diri sendiri. Kalau masih tergantung omongan orang, berarti ga nerima diri sendiri,” papar Syakira.

Di samping itu, Dinu turut mengungkapkan kekagumannya pada anak-anak yang awalnya sempat terdistraksi oleh kantong panganan yang berwarna-warni tetapi pada akhirnya mereka malah fokus saat dongeng berlangsung.

“Senang karena pertemuan dengan anak-anak selalu menyenengkan. Punya energi yang berlebih, tenaga berlebih, kami ikut fun juga, saling bertukar kebahagiaan. Tidak menyangka sebanyak ini peserta anak-anaknya, tapi Aku seneng anak-anak antusias dan interaktif,” papar Dinu.

Dinu juga berharap ke depannya anak-anak dapat lebih paham tentang menerima diri sendiri dan selalu percaya diri kapan pun dan di mana pun mereka berada. Hadirnya dongeng anak di FMIPA UGM dengan tema memperkuat mental anak menjadi cerminan SDGs di bidang 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses pendidikan dan pendidikan untuk keberlanjutan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate