Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Mahasiswa Kimia FMIPA UGM Ikuti Summer Program Kolaborasi Indonesia, Malaysia, dan Jepang di USM Penang

Sebanyak tiga mahasiswa Departemen Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti USM Summer Program yang diselenggarakan di Universiti Sains Malaysia (USM), Penang pada 17–24 Agustus 2025. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Almira, Andrew, dan Amalia yang mewakili Indonesia dalam program kolaborasi internasional ini. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa serta calon mahasiswa dari Malaysia dan Jepang ini berfokus pada pembelajaran kimia, khususnya bidang instrumentasi, kebudayaan, serta eksplorasi biota laut.

Salah satu agenda utama adalah kunjungan ke Centre for Marine and Coastal Studies (CEMACS) USM untuk mempelajari langsung keanekaragaman hayati laut sekaligus pengaplikasiannya dalam studi kimia. Selain kegiatan akademik, para peserta juga terlibat dalam pertukaran budaya dan diskusi ilmiah lintas negara. Program ini menjadi sarana untuk memperluas wawasan, membangun jejaring internasional, serta memperkuat kolaborasi antara Indonesia, Malaysia, dan Jepang di bidang pendidikan dan penelitian kimia.

Partisipasi mahasiswa Kimia UGM dalam kegiatan ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui program ini, mahasiswa memperoleh pengalaman akademik lintas negara yang sejalan dengan SDG 4 tentang pendidikan berkualitas. Eksplorasi biota laut di CEMACS turut mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan laut sesuai dengan SDG 14 tentang ekosistem lautan. Sementara itu, kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Jepang dalam penyelenggaraan program ini memperkuat SDG 17 mengenai kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi global mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat regional maupun internasional.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Gelar Sarasehan dan Bedah Buku Blue Print Bersama Satrijo Tanudjaja dan Adi Harsono

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Sarasehan dan Bedah Buku bersama dua alumninya, Satrijo Tanudjaja dan Adi Harsono, pada Rabu, 10 September 2025. Acara ini dihadiri mahasiswa, dosen, serta sivitas akademika FMIPA. Diselenggarakan di auditorium Herman Johannaes, acara dibuka dengan sambutan Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

Dalam sambutannya, Prof. Kuwat menekankan pentingnya kontribusi alumni dalam memberikan pandangan global bagi mahasiswa. “Transformasi MIPA tidak bisa berjalan sepekan. Masukan dari bapak berdua bisa signifikan dalam membuka wawasan mahasiswa terkait dunia luar kampus,” ujarnya.

Acara ini membedah buku Blue Print: Petualangan Putra Putri Indonesia bersama 160 Bangsa di 120 Negara yang Dipersatukan Meritokrasi, yang ditulis bersama 20 profesional Indonesia di berbagai belahan dunia. Satrijo mengungkapkan, motivasi penulisan buku ini adalah keinginan berbagi pengalaman internasional. “Awalnya saya ingin menulis pengalaman pribadi, kemudian 20 orang lainnya bergabung untuk berbagi pula. Buku ini ditujukan untuk kaum muda agar memahami bagaimana bekerja di perusahaan internasional dengan growth mindset, juga bagi manajer muda sebagai acuan,” katanya.

Sementara itu, Adi Harsono menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan kepemimpinan. “Perusahaan luar akan mencari talenta terbaik. Mahasiswa perlu menyambut kesempatan, mencerna, dan mencari aplikasi nyata dalam pekerjaan. Kita akan lebih maju kalau memanfaatkan data dengan benar, termasuk melalui AI,” jelasnya.

Acara ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 tentang Quality Education dan tujuan ke-8 tentang Decent Work and Economic Growth. Melalui berbagi pengalaman global, kegiatan ini mendorong mahasiswa untuk memiliki wawasan internasional, meningkatkan keterampilan teknologi, serta menyiapkan diri menghadapi tantangan pasar kerja global dengan semangat kepemimpinan dan meritokrasi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aphrodity

Read More

Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Rekayasa Sistem Multiagen Cerdas, Prof. Dr. Azhari, M.T., Paparkan Kolaboratif Manusia dengan Agentik AI Adaptif

Prof. Dr. Azhari, M.T. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Rekayasa Sistem Multiagen Cerdas pada 4 September 2025 di Balai Senat Gedung Rektorat Balairung UGM. Dalam pidato pengukuhan bertajuk Paradigma Kolaboratif Manusia dengan Agentik AI Adaptif: Menyongsong Masa Depan Rekayasa Sistem Cerdas pada Era Hibrid Ekosistem Digital, ia menekankan pentingnya kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan adaptif. Menurut Azhari, kolaborasi ini membuka peluang inovatif dalam merancang ekosistem digital hibrid yang melibatkan dimensi teknis, sosial, dan filosofis.

Azhari menguraikan bagaimana evolusi rekayasa cerdas untuk interaksi simbiotik antara manusia dan AI adaptif. Menurutnya, masa depan cerdas bukanlah soal dominansi teknologi semata, melainkan tentang bagaimana manusia dan AI dapat tumbuh bersama dalam ekosistem yang sadar etika dan kolaboratif. “Membangun sistem cerdas berarti membangun refleksi tentang siapa kita, apa yang kita hargai, dan kemana kita bersama ingin menuju,” ujar Prof. Azhari.

Selama hampir satu dasawarsa, ia terus mendalami konsep teoritis dan penerapannya di bidang ilmu rekayasa sistem multiagen cerdas, khususnya pada ekosistem enterprise cerdas berbasis teknologi responsif. Penelitian dan gagasannya berfokus pada pengembangan sistem yang mampu beradaptasi sekaligus memperhatikan aspek etika dalam penerapannya. Kontribusi dan dedikasinya menegaskan kembali peran sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Fermaze: Inovasi Mahasiswa FMIPA UGM Sulap Limbah Ayam Jadi Suplemen Pakan Kaya Nutrisi

Industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga pertengahan 2025, produksi nasional tercatat mencapai 6,52 juta ton. Tingginya permintaan protein hewani menjadikan sektor ini semakin diminati oleh peternak muda maupun investor agribisnis. Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan tantangan besar berupa limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari udara dan air, serta menimbulkan risiko kesehatan masyarakat akibat gas amonia dan hidrogen sulfida dari proses dekomposisi.

Menjawab tantangan ini, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan inovasi berupa suplemen pakan organik untuk ayam petelur bernama Fermaze. Tim ini terdiri dari Renata Satriatama Ranukumbolo (FMIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024), dengan dosen pendamping Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM.

“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga langkah nyata menuju ekosistem peternakan yang berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai, sehingga dapat menekan biaya produksi, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM (25/8).

Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu menguraikan limbah kotoran ayam. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengembalikan nutrisi penting yang dapat diserap kembali oleh ayam. Selain itu, maggot BSF menjadi sumber protein berkualitas tinggi, sehingga membantu mencegah kekurangan gizi pada ayam petelur. Tak berhenti di situ, Fermaze juga diperkaya dengan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral utama yang membentuk 94% cangkang telur. Kandungan ini penting untuk memastikan kualitas cangkang tetap baik, tidak tipis, rapuh, atau cacat.

Inovasi Fermaze yang dikembangkan oleh mahasiswa lintas program studi merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Pemanfaatan limbah kotoran ayam sebagai bahan utama dalam inovasi ini menjadi solusi alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, selaras dengan SDG poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Afifah Diaz Restu Mawarni
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: TIM PKM-K Fermaze

Read More

Kolaborasi Sains dan Seni dalam Pameran DATA.RT, FMIPA UGM Tunjukkan Inovasi Baru dalam Dunia Pendidikan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar kegiatan pameran seni dan seminar ilmiah bertajuk DATA.RT yang dilaksanakan di Jogja Gallery selama 5 hari, pada 25 – 30 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan pameran data dan seni pertama yang dilaksanakan di Indonesia dan berhasil menampilkan 40 karya dari 27 partisipan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa FMIPA UGM. Pembukaan resmi kegiatan dilakukan pada 25 Agustus 2025, dengan penandatanganan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rektor Universitas Gadjah Mada, Pendiri Jogja Gallery, serta Ketua KAMIPAGAMA, pada salah satu lukisan yang menjadi simbol pameran DATA.RT.

Dalam sambutan oleh ketua KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menyebutkan bahwa “pameran DATA.RT ini tak hanya melibatkan satu elemen akademisi, melainkan juga dosen, mahasiswa, serta alumni seluruhnya ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Semangat inilah yang membawa perbedaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh KAMIPAGAMA,” ujar Oscar.

Tak hanya menyajikan seni visual, dari  40 karya yang terkumpul, terdapat karya yang berbentuk benda serta permainan interaktif. Menurut Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru, kolaborasi antara seni dan teknologi. “Tentu ide ini akan tercatat sebagai hal yang luar biasa,” ucap Prof. Ova dalam sambutannya.

DATA.RT mengusung konsep ilmu pengetahuan sebagai inspirasi karya kontemporer. menunjukkan bagaimana riset dan pengetahuan dapat hidup di luar laboratorium dan hidup melalui seni. Pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami bagaimana data dapat dihidupkan menjadi narasi oleh seni, dan memandang data menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.  Melalui kegiatan DATA.RT, FMIPA UGM turut mendukung berjalannya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, dalam mendukung kolaborasi antara seni dan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Hal ini juga selaras dengan SDG ke-9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana, Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Tiga Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Raih Juara Pertama di Ajang Internasional GAIP Insurance Innovation Competition 2025

Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA ) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional dengan meraih juara pertama dalam ajang GAIP Insurance Innovation Competition 2025. Kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Nanyang Technological University (NTU) dan Global Asia Insurance Partnership (GAIP) ini mencapai puncaknya pada babak final di Singapura, 15 Agustus 2025 lalu. Tim yang terdiri dari Rafael, Victor, dan Rara ini tidak hanya membawa pulang gelar juara, tetapi juga sebuah gagasan inovatif “Dynamic Copay System”, yang berpotensi menjawab tantangan besar di industri asuransi kesehatan.

Berangkat dari keresahan atas tingginya angka inflasi medis di kawasan Asia Pasifik, tim UGM menggagas sebuah sistem pembayaran copay (biaya awal yang dibayar pemegang polis) yang bersifat dinamis dan personal. Ide ini tidak lahir dari ruang hampa, melainkan dari riset yang melibatkan n aktuaris, dokter, hingga survei langsung ke masyarakat. “Kami ingin memahami akar masalah dari berbagai sudut pandang. Dari sanalah kami merancang Dynamic Copay System, sebuah sistem dengan empat lapisan yang saling melengkapi untuk menciptakan pembayaran yang lebih adil dan disesuaikan bagi setiap individu,” ungkap salah satu anggota tim

Bagi Victor, kemenangan ini adalah bukti kekuatan kolaborasi. “Perjalanan bersama tim benar-benar berkesan, mulai dari diskusi panjang, perdebatan ide, hingga akhirnya lahirlah gagasan kami. Kemenangan ini menjadi pengingat bahwa kolaborasi, ketekunan, dan keberanian bermimpi besar dapat membawa kita melampaui batas,” tuturnya.

Melalui gagasan inovatif ini, mereka berharap inovasi Dynamic Copay System dapat dikembangkan lebih jauh karena konsepnya sangat feasible dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Mereka berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberi kontribusi nyata bagi industri asuransi itu sendiri. Dedikasi dan prestasi yang mereka raih mencerminkan perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin ke-4 Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 mengenai Inovasi, Industri, dan Infrastruktur.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Reportase: Amalia Nurmalitasari

Read More

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Kimia FMIPA UGM, Prof. Dr. Drs. Winarto Haryadi, M.Si Soroti Potensi Sumber Daya Alam Hayati Indonesia sebagai Bahan Baku Obat

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan megabiodiversitas dunia ironisnya masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat. Isu krusial ini diangkat oleh Prof. Dr. Drs. Winarto Haryadi, M.Si., dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Bahan Alam Tumbuhan Tropis dan Pengembangan Senyawa Obat Baru di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa, 12 Agustus 2025.  Dalam pidatonya yang berjudul “Pengembangan Senyawa Aktif Bahan Alam sebagai Sumber Bahan Baku Obat Masa Depan,” Prof. Winarto menyoroti potensi luar biasa yang tersimpan dalam sumber daya alam hayati Indonesia untuk dijadikan bahan baku obat.

Menurutnya, ketergantungan pada produk impor merupakan sebuah ironi yang harus segera diatasi. “Dengan potensi alam yang sangat besar, perlu dilakukan eksplorasi senyawa aktif melalui penelitian dalam bidang Kimia bahan alam,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa riset untuk menemukan senyawa aktif dari bahan alam merupakan fondasi strategis untuk mewujudkan kemandirian farmasi di masa depan. Upaya ini, menurutnya, sejalan dengan salah satu topik riset unggulan (flagship) di UGM, yaitu Kemandirian Bahan Baku Obat dan Alat Kesehatan. Lebih lanjut, Prof. Winarto menyatakan bahwa pengembangan bahan baku obat dari sumber daya lokal tidak hanya akan mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

“Tantangan terbesar kita adalah bagaimana menyatukan semua potensi, mulai dari keanekaragaman hayati, pengetahuan tradisional, hingga sumber daya peneliti yang terus berkembang, dalam satu visi kemandirian inovasi berbasis senyawa aktif dari bahan alam Indonesia,” ujarnya.

Melalui risetnya, Prof. Winarto telah mengkaji berbagai potensi, mulai dari senyawa antikanker pada tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus), antibiotik dari turunan eritromisin, hingga senyawa bioaktif dari spons laut yang berpotensi sebagai obat malaria. Kontribusi dan dedikasinya menegaskan kembali peran sentral akademisi sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi sains yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Kimia Analitik FMIPA UGM, Prof. Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si Tawarkan Inovasi Ubah Limbah Industri Jadi Solusi Atasi Polusi

Pada 12 Agustus 2025, Prof. Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si resmi dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang kimia analitik di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam upacara pengukuhan, Prof. Nurul memaparkan gagasan inovatif mengenai pemanfaatan limbah padat industri sebagai solusi strategis untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Melalui pidato pengukuhan berjudul “Modifikasi Limbah Padat Industri untuk Menangani Polutan Kimia Logam Berat Berbahaya dan Zat Warna,” ia menjelaskan bagaimana limbah yang melimpah dapat diubah menjadi material bernilai tinggi.

Menurutnya, limbah padat industri seperti slag nikel, abu dasar, abu layang batubara, dan slag baja, yang sering kali menjadi masalah lingkungan, memiliki potensi besar. Dengan sedikit pengolahan atau modifikasi, limbah ini dapat diubah menjadi bahan adsorben (penyerap) berbiaya rendah untuk menyerap polutan berbahaya seperti logam berat dan zat warna di perairan.

“Inovasi pemanfaatan kembali limbah melalui modifikasi untuk remediasi pencemar logam berat dan zat warna dapat menjadi solusi strategis dalam mencapai keberlanjutan industri dan lingkungan,” ujarnya dalam pidato tersebut.

Pendekatan ini, lanjutnya, menawarkan alternatif yang jauh lebih ekonomis dibandingkan material konvensional seperti karbon aktif yang harganya lebih mahal. Pemanfaatan limbah padat ini merupakan implementasi nyata dari pendekatan ekonomi sirkular yang menekankan pada penggunaan kembali material dan pengurangan limbah.

Ia juga menegaskan bahwa teknologi ini sejalan dengan prinsip kimia hijau (green chemistry) dan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). “Teknologi ini sangat cocok untuk negara berkembang karena kesederhanaan proses dan ketersediaan bahan baku lokal yang melimpah,” tambahnya. Dengan riset berkelanjutan dan dukungan kebijakan, ia optimis pendekatan ini bisa menjadi solusi efisien dan berkelanjutan dalam pengendalian pencemaran.

Acara pengukuhan dihadiri oleh jajaran pimpinan UGM, sivitas akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, serta keluarga dan kolega Prof. Nurul. Dengan pengukuhan ini, UGM menegaskan kembali peran sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi sains yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Mahasiswa Kimia FMIPA UGM Ikuti Summer Program Kolaborasi Indonesia, Malaysia, dan Jepang di USM Penang

Sebanyak tiga mahasiswa Departemen Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti USM Summer Program yang diselenggarakan di Universiti Sains Malaysia (USM), Penang pada 17–24 Agustus 2025. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Almira, Andrew, dan Amalia yang mewakili Indonesia dalam program kolaborasi internasional ini. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa serta calon mahasiswa dari Malaysia dan Jepang ini berfokus pada pembelajaran kimia, khususnya bidang instrumentasi, kebudayaan, serta eksplorasi biota laut.

Salah satu agenda utama adalah kunjungan ke Centre for Marine and Coastal Studies (CEMACS) USM untuk mempelajari langsung keanekaragaman hayati laut sekaligus pengaplikasiannya dalam studi kimia. Selain kegiatan akademik, para peserta juga terlibat dalam pertukaran budaya dan diskusi ilmiah lintas negara. Program ini menjadi sarana untuk memperluas wawasan, membangun jejaring internasional, serta memperkuat kolaborasi antara Indonesia, Malaysia, dan Jepang di bidang pendidikan dan penelitian kimia.

Partisipasi mahasiswa Kimia UGM dalam kegiatan ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui program ini, mahasiswa memperoleh pengalaman akademik lintas negara yang sejalan dengan SDG 4 tentang pendidikan berkualitas. Eksplorasi biota laut di CEMACS turut mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan laut sesuai dengan SDG 14 tentang ekosistem lautan. Sementara itu, kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Jepang dalam penyelenggaraan program ini memperkuat SDG 17 mengenai kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi global mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat regional maupun internasional.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah

Read More

FMIPA UGM Gelar Sarasehan dan Bedah Buku Blue Print Bersama Satrijo Tanudjaja dan Adi Harsono

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Sarasehan dan Bedah Buku bersama dua alumninya, Satrijo Tanudjaja dan Adi Harsono, pada Rabu, 10 September 2025. Acara ini dihadiri mahasiswa, dosen, serta sivitas akademika FMIPA. Diselenggarakan di auditorium Herman Johannaes, acara dibuka dengan sambutan Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

Dalam sambutannya, Prof. Kuwat menekankan pentingnya kontribusi alumni dalam memberikan pandangan global bagi mahasiswa. “Transformasi MIPA tidak bisa berjalan sepekan. Masukan dari bapak berdua bisa signifikan dalam membuka wawasan mahasiswa terkait dunia luar kampus,” ujarnya.

Acara ini membedah buku Blue Print: Petualangan Putra Putri Indonesia bersama 160 Bangsa di 120 Negara yang Dipersatukan Meritokrasi, yang ditulis bersama 20 profesional Indonesia di berbagai belahan dunia. Satrijo mengungkapkan, motivasi penulisan buku ini adalah keinginan berbagi pengalaman internasional. “Awalnya saya ingin menulis pengalaman pribadi, kemudian 20 orang lainnya bergabung untuk berbagi pula. Buku ini ditujukan untuk kaum muda agar memahami bagaimana bekerja di perusahaan internasional dengan growth mindset, juga bagi manajer muda sebagai acuan,” katanya.

Sementara itu, Adi Harsono menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan kepemimpinan. “Perusahaan luar akan mencari talenta terbaik. Mahasiswa perlu menyambut kesempatan, mencerna, dan mencari aplikasi nyata dalam pekerjaan. Kita akan lebih maju kalau memanfaatkan data dengan benar, termasuk melalui AI,” jelasnya.

Acara ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 tentang Quality Education dan tujuan ke-8 tentang Decent Work and Economic Growth. Melalui berbagi pengalaman global, kegiatan ini mendorong mahasiswa untuk memiliki wawasan internasional, meningkatkan keterampilan teknologi, serta menyiapkan diri menghadapi tantangan pasar kerja global dengan semangat kepemimpinan dan meritokrasi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aphrodity

Read More

Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Rekayasa Sistem Multiagen Cerdas, Prof. Dr. Azhari, M.T., Paparkan Kolaboratif Manusia dengan Agentik AI Adaptif

Prof. Dr. Azhari, M.T. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Rekayasa Sistem Multiagen Cerdas pada 4 September 2025 di Balai Senat Gedung Rektorat Balairung UGM. Dalam pidato pengukuhan bertajuk Paradigma Kolaboratif Manusia dengan Agentik AI Adaptif: Menyongsong Masa Depan Rekayasa Sistem Cerdas pada Era Hibrid Ekosistem Digital, ia menekankan pentingnya kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan adaptif. Menurut Azhari, kolaborasi ini membuka peluang inovatif dalam merancang ekosistem digital hibrid yang melibatkan dimensi teknis, sosial, dan filosofis.

Azhari menguraikan bagaimana evolusi rekayasa cerdas untuk interaksi simbiotik antara manusia dan AI adaptif. Menurutnya, masa depan cerdas bukanlah soal dominansi teknologi semata, melainkan tentang bagaimana manusia dan AI dapat tumbuh bersama dalam ekosistem yang sadar etika dan kolaboratif. “Membangun sistem cerdas berarti membangun refleksi tentang siapa kita, apa yang kita hargai, dan kemana kita bersama ingin menuju,” ujar Prof. Azhari.

Selama hampir satu dasawarsa, ia terus mendalami konsep teoritis dan penerapannya di bidang ilmu rekayasa sistem multiagen cerdas, khususnya pada ekosistem enterprise cerdas berbasis teknologi responsif. Penelitian dan gagasannya berfokus pada pengembangan sistem yang mampu beradaptasi sekaligus memperhatikan aspek etika dalam penerapannya. Kontribusi dan dedikasinya menegaskan kembali peran sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Fermaze: Inovasi Mahasiswa FMIPA UGM Sulap Limbah Ayam Jadi Suplemen Pakan Kaya Nutrisi

Industri peternakan ayam petelur di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga pertengahan 2025, produksi nasional tercatat mencapai 6,52 juta ton. Tingginya permintaan protein hewani menjadikan sektor ini semakin diminati oleh peternak muda maupun investor agribisnis. Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan tantangan besar berupa limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari udara dan air, serta menimbulkan risiko kesehatan masyarakat akibat gas amonia dan hidrogen sulfida dari proses dekomposisi.

Menjawab tantangan ini, tim PKM-K Fermaze UGM menghadirkan inovasi berupa suplemen pakan organik untuk ayam petelur bernama Fermaze. Tim ini terdiri dari Renata Satriatama Ranukumbolo (FMIPA 2023), Najwa Ramadhani (Fakultas Teknologi Pertanian 2023), Dimas Landung Ghofaro (Fakultas Peternakan 2023), Afifah Diaz Restu Mawarni (Fakultas Peternakan 2023), dan Armedina Radine (Sekolah Vokasi 2024), dengan dosen pendamping Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt., M.Sc., IPM.

“Fermaze tidak hanya sekadar suplemen pakan alternatif, tetapi juga langkah nyata menuju ekosistem peternakan yang berkelanjutan. Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai, sehingga dapat menekan biaya produksi, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil,” ujar Tama, Ketua Tim Fermaze UGM (25/8).

Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu menguraikan limbah kotoran ayam. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengembalikan nutrisi penting yang dapat diserap kembali oleh ayam. Selain itu, maggot BSF menjadi sumber protein berkualitas tinggi, sehingga membantu mencegah kekurangan gizi pada ayam petelur. Tak berhenti di situ, Fermaze juga diperkaya dengan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral utama yang membentuk 94% cangkang telur. Kandungan ini penting untuk memastikan kualitas cangkang tetap baik, tidak tipis, rapuh, atau cacat.

Inovasi Fermaze yang dikembangkan oleh mahasiswa lintas program studi merupakan bentuk kontribusi nyata dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Pemanfaatan limbah kotoran ayam sebagai bahan utama dalam inovasi ini menjadi solusi alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing peternak kecil. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, selaras dengan SDG poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Afifah Diaz Restu Mawarni
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: TIM PKM-K Fermaze

Read More

Kolaborasi Sains dan Seni dalam Pameran DATA.RT, FMIPA UGM Tunjukkan Inovasi Baru dalam Dunia Pendidikan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar kegiatan pameran seni dan seminar ilmiah bertajuk DATA.RT yang dilaksanakan di Jogja Gallery selama 5 hari, pada 25 – 30 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan pameran data dan seni pertama yang dilaksanakan di Indonesia dan berhasil menampilkan 40 karya dari 27 partisipan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa FMIPA UGM. Pembukaan resmi kegiatan dilakukan pada 25 Agustus 2025, dengan penandatanganan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rektor Universitas Gadjah Mada, Pendiri Jogja Gallery, serta Ketua KAMIPAGAMA, pada salah satu lukisan yang menjadi simbol pameran DATA.RT.

Dalam sambutan oleh ketua KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menyebutkan bahwa “pameran DATA.RT ini tak hanya melibatkan satu elemen akademisi, melainkan juga dosen, mahasiswa, serta alumni seluruhnya ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Semangat inilah yang membawa perbedaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh KAMIPAGAMA,” ujar Oscar.

Tak hanya menyajikan seni visual, dari  40 karya yang terkumpul, terdapat karya yang berbentuk benda serta permainan interaktif. Menurut Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru, kolaborasi antara seni dan teknologi. “Tentu ide ini akan tercatat sebagai hal yang luar biasa,” ucap Prof. Ova dalam sambutannya.

DATA.RT mengusung konsep ilmu pengetahuan sebagai inspirasi karya kontemporer. menunjukkan bagaimana riset dan pengetahuan dapat hidup di luar laboratorium dan hidup melalui seni. Pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami bagaimana data dapat dihidupkan menjadi narasi oleh seni, dan memandang data menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.  Melalui kegiatan DATA.RT, FMIPA UGM turut mendukung berjalannya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, dalam mendukung kolaborasi antara seni dan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Hal ini juga selaras dengan SDG ke-9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana, Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Tiga Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Raih Juara Pertama di Ajang Internasional GAIP Insurance Innovation Competition 2025

Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA ) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional dengan meraih juara pertama dalam ajang GAIP Insurance Innovation Competition 2025. Kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Nanyang Technological University (NTU) dan Global Asia Insurance Partnership (GAIP) ini mencapai puncaknya pada babak final di Singapura, 15 Agustus 2025 lalu. Tim yang terdiri dari Rafael, Victor, dan Rara ini tidak hanya membawa pulang gelar juara, tetapi juga sebuah gagasan inovatif “Dynamic Copay System”, yang berpotensi menjawab tantangan besar di industri asuransi kesehatan.

Berangkat dari keresahan atas tingginya angka inflasi medis di kawasan Asia Pasifik, tim UGM menggagas sebuah sistem pembayaran copay (biaya awal yang dibayar pemegang polis) yang bersifat dinamis dan personal. Ide ini tidak lahir dari ruang hampa, melainkan dari riset yang melibatkan n aktuaris, dokter, hingga survei langsung ke masyarakat. “Kami ingin memahami akar masalah dari berbagai sudut pandang. Dari sanalah kami merancang Dynamic Copay System, sebuah sistem dengan empat lapisan yang saling melengkapi untuk menciptakan pembayaran yang lebih adil dan disesuaikan bagi setiap individu,” ungkap salah satu anggota tim

Bagi Victor, kemenangan ini adalah bukti kekuatan kolaborasi. “Perjalanan bersama tim benar-benar berkesan, mulai dari diskusi panjang, perdebatan ide, hingga akhirnya lahirlah gagasan kami. Kemenangan ini menjadi pengingat bahwa kolaborasi, ketekunan, dan keberanian bermimpi besar dapat membawa kita melampaui batas,” tuturnya.

Melalui gagasan inovatif ini, mereka berharap inovasi Dynamic Copay System dapat dikembangkan lebih jauh karena konsepnya sangat feasible dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Mereka berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberi kontribusi nyata bagi industri asuransi itu sendiri. Dedikasi dan prestasi yang mereka raih mencerminkan perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin ke-4 Pendidikan Berkualitas dan poin ke-9 mengenai Inovasi, Industri, dan Infrastruktur.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Reportase: Amalia Nurmalitasari

Read More

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Kimia FMIPA UGM, Prof. Dr. Drs. Winarto Haryadi, M.Si Soroti Potensi Sumber Daya Alam Hayati Indonesia sebagai Bahan Baku Obat

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan megabiodiversitas dunia ironisnya masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat. Isu krusial ini diangkat oleh Prof. Dr. Drs. Winarto Haryadi, M.Si., dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Bahan Alam Tumbuhan Tropis dan Pengembangan Senyawa Obat Baru di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa, 12 Agustus 2025.  Dalam pidatonya yang berjudul “Pengembangan Senyawa Aktif Bahan Alam sebagai Sumber Bahan Baku Obat Masa Depan,” Prof. Winarto menyoroti potensi luar biasa yang tersimpan dalam sumber daya alam hayati Indonesia untuk dijadikan bahan baku obat.

Menurutnya, ketergantungan pada produk impor merupakan sebuah ironi yang harus segera diatasi. “Dengan potensi alam yang sangat besar, perlu dilakukan eksplorasi senyawa aktif melalui penelitian dalam bidang Kimia bahan alam,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa riset untuk menemukan senyawa aktif dari bahan alam merupakan fondasi strategis untuk mewujudkan kemandirian farmasi di masa depan. Upaya ini, menurutnya, sejalan dengan salah satu topik riset unggulan (flagship) di UGM, yaitu Kemandirian Bahan Baku Obat dan Alat Kesehatan. Lebih lanjut, Prof. Winarto menyatakan bahwa pengembangan bahan baku obat dari sumber daya lokal tidak hanya akan mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

“Tantangan terbesar kita adalah bagaimana menyatukan semua potensi, mulai dari keanekaragaman hayati, pengetahuan tradisional, hingga sumber daya peneliti yang terus berkembang, dalam satu visi kemandirian inovasi berbasis senyawa aktif dari bahan alam Indonesia,” ujarnya.

Melalui risetnya, Prof. Winarto telah mengkaji berbagai potensi, mulai dari senyawa antikanker pada tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus), antibiotik dari turunan eritromisin, hingga senyawa bioaktif dari spons laut yang berpotensi sebagai obat malaria. Kontribusi dan dedikasinya menegaskan kembali peran sentral akademisi sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi sains yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Kimia Analitik FMIPA UGM, Prof. Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si Tawarkan Inovasi Ubah Limbah Industri Jadi Solusi Atasi Polusi

Pada 12 Agustus 2025, Prof. Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si resmi dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang kimia analitik di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam upacara pengukuhan, Prof. Nurul memaparkan gagasan inovatif mengenai pemanfaatan limbah padat industri sebagai solusi strategis untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Melalui pidato pengukuhan berjudul “Modifikasi Limbah Padat Industri untuk Menangani Polutan Kimia Logam Berat Berbahaya dan Zat Warna,” ia menjelaskan bagaimana limbah yang melimpah dapat diubah menjadi material bernilai tinggi.

Menurutnya, limbah padat industri seperti slag nikel, abu dasar, abu layang batubara, dan slag baja, yang sering kali menjadi masalah lingkungan, memiliki potensi besar. Dengan sedikit pengolahan atau modifikasi, limbah ini dapat diubah menjadi bahan adsorben (penyerap) berbiaya rendah untuk menyerap polutan berbahaya seperti logam berat dan zat warna di perairan.

“Inovasi pemanfaatan kembali limbah melalui modifikasi untuk remediasi pencemar logam berat dan zat warna dapat menjadi solusi strategis dalam mencapai keberlanjutan industri dan lingkungan,” ujarnya dalam pidato tersebut.

Pendekatan ini, lanjutnya, menawarkan alternatif yang jauh lebih ekonomis dibandingkan material konvensional seperti karbon aktif yang harganya lebih mahal. Pemanfaatan limbah padat ini merupakan implementasi nyata dari pendekatan ekonomi sirkular yang menekankan pada penggunaan kembali material dan pengurangan limbah.

Ia juga menegaskan bahwa teknologi ini sejalan dengan prinsip kimia hijau (green chemistry) dan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). “Teknologi ini sangat cocok untuk negara berkembang karena kesederhanaan proses dan ketersediaan bahan baku lokal yang melimpah,” tambahnya. Dengan riset berkelanjutan dan dukungan kebijakan, ia optimis pendekatan ini bisa menjadi solusi efisien dan berkelanjutan dalam pengendalian pencemaran.

Acara pengukuhan dihadiri oleh jajaran pimpinan UGM, sivitas akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, serta keluarga dan kolega Prof. Nurul. Dengan pengukuhan ini, UGM menegaskan kembali peran sentral akademisi dalam menjawab tantangan global melalui inovasi sains yang aplikatif dan berdampak luas. Hal ini sejalan dengan SDG poin 4 (Pendidikan Berkualitas), sekaligus poin 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur).

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Raditya Maulana Wicaksana

Read More
Translate