Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Mahasiswa FMIPA UGM Ciptakan Inovasi Sistem Deteksi Autisme Berbasis Analisis Foto Wajah

Deteksi dini autisme semakin menjadi perhatian penting karena semakin cepat kondisi ini teridentifikasi, semakin efektif pula penanganannya. Namun, diagnosis langsung dari dokter seringkali memerlukan biaya yang cukup tinggi, yang menjadi kendala bagi banyak keluarga. Menjawab tantangan ini, Doni Tan Hero, mahasiswa Magister Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) angkatan 2022, mengembangkan sistem deteksi autisme berbasis analisis foto wajah dengan teknik Local Binary Patterns (LBP) dan Histogram of Oriented Gradients (HOG).

“Sistem ini tidak memberikan hasil yang 100% akurat, sehingga keputusan akhir tetap harus dari tim medis. Namun, sistem ini bisa digunakan sebagai langkah skrining awal,” jelas Doni. Ia berharap penelitian ini dapat bekerja sama dengan tenaga medis untuk menciptakan metode deteksi yang lebih akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Doni mempresentasikan inovasinya dalam kompetisi My Thesis in 3 Minutes yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM. Berkat inovasi ini, ia berhasil menjadi salah satu finalis, menunjukkan potensi pengembangan teknologi untuk mendukung deteksi dini autisme yang lebih mudah dan terjangkau.

Hasil penelitian Doni mengenai deteksi dini autisme menunjukkan penerapan SDGs poin 1 dan 3, yaitu Tanpa Kemiskinan, serta Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Sistem deteksi ini menawarkan solusi biaya rendah, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian Doni juga menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan berhasilnya FMIPA UGM dalam menyediakan akses pendidikan yang memicu inovasi. Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi dalam riset ini juga sejalan dengan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Berkenalan dengan Nanoteknologi, Inovasi Fisika Terkini dalam Manfaatnya di Bidang Kesehatan dan Kecantikan melalui MIPA EXPO 2024

Hanif Khoirudin, CEO dari Fumalife, menjadi pembicara utama dalam workshop interaktif yang diadakan oleh Departemen Fisika pada hari kedua MIPA EXPO 2024, yang berlangsung pada 17 Oktober 2024. Workshop ini mengangkat topik menarik tentang “Membran Nanofiber dan Aplikasinya untuk Kecantikan & Kesehatan,” yang berhasil menarik perhatian banyak peserta.

Hanif memulai dengan menjelaskan keunggulan nanomaterial, khususnya dalam hal specific surface area yang sangat besar. Ia menggambarkan struktur nanomaterial layaknya pipa berongga yang di dalamnya terdapat lingkaran pipa-pipa lain. Struktur ini memberikan nanomaterial kemampuan luar biasa dalam meningkatkan efektivitas produk kosmetik, terutama ketika digabungkan dengan bahan aktif seperti hyaluronic acid.

“Dengan sedikit bahan aktif, kemampuan penyerapan meningkat drastis,” jelas Hanif di hadapan para peserta yang antusias.

Hanif kemudian memperkenalkan dua metode utama dalam pembuatan nanofiber, yaitu top down melalui electrospinning dan bottom up melalui sintesis polimer. Proses electrospinning mampu menghasilkan serat-serat nanofiber yang sangat halus hingga tak terlihat oleh mata telanjang. Namun, dengan bantuan mikroskop berdaya perbesar hingga 10.000 kali, struktur serat ini dapat terlihat dengan jelas. Beberapa aplikasi praktis dari nanofiber meliputi produk inovatif seperti pembalut luka berbasis nanoteknologi dan masker kecantikan yang diberi nama Nano Glow.

Dalam penutupnya, Hanif menekankan bahwa perkembangan teknologi nanofiber telah membuka peluang besar di industri kecantikan dan kesehatan. Teknologi ini memungkinkan penggunaan bahan yang lebih sedikit namun memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, membuat produk lebih efisien dan efektif dalam memberikan manfaat bagi kulit.

Workshop ini mendukung tujuan SDGs, yaitu SDGs 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) melalui pengembangan produk kesehatan yang inovatif, SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan penyebaran ilmu pengetahuan nanoteknologi, SDGs 9 (Inovasi dan Infrastruktur <p Industri) lewat kemajuan teknologi dalam bidang kecantikan dan kesehatan, serta SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antar industri dan akademisi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Memahami Alam Semesta melalui Kacamata Inovasi Nanoteknologi dan Fisika Modern dalam Gelaran MIPA EXPO Hari Kedua

Pada hari kedua MIPA EXPO 2024, yang digelar pada 17 Oktober 2024, berbagai sekolah dari seluruh Indonesia turut berpartisipasi dalam acara ilmiah yang penuh inspirasi. Beberapa sekolah seperti SMA 1 Pagak, SMA Negeri 3 Kediri, dan MA Mafaza Bantul hadir untuk menambah wawasan mereka tentang sains dan teknologi.

Acara pertama adalah workshop interaktif yang dipandu oleh Departemen Fisika, menghadirkan Hanif Khoirudin, CEO Fumalife, sebagai pembicara. Hanif membawakan materi berjudul “Membran Nanofiber dan Aplikasinya untuk Kecantikan & Kesehatan.” Dalam pemaparannya, ia menjelaskan keunggulan nanomaterial yang memiliki specific surface area yang sangat besar, menjadikannya ideal untuk aplikasi kosmetik. Salah satu contoh penerapan nanoteknologi adalah pada produk dengan kandungan asam hialuronat (hyaluronic acid) yang lebih efektif.

Hanif juga memaparkan bagaimana nanofiber diproduksi melalui metode electrospinning dan sintesis polimer. Meskipun tidak terlihat oleh mata telanjang, nanofiber ini menghasilkan serat halus yang dapat diperbesar hingga 10.000 kali. Aplikasi praktis dari teknologi ini termasuk pembalut luka dan masker kecantikan berbasis nanoteknologi. Peserta tampak antusias mengikuti workshop ini, dengan banyak pertanyaan yang diajukan tentang kemungkinan penerapan nanoteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Sesi berikutnya adalah Talk Show “Meet the Experts,” yang menampilkan Arby Nuryana, Co-Founder Semesta.mu. Arby membawakan topik menarik, “Dari Atom hingga Galaksi: Bagaimana Fisika Mengubah Dunia dan Masa Depanmu.” Dalam sesi ini, ia menjelaskan bagaimana fisika, sebagai ilmu dasar, membantu manusia memahami segala sesuatu, mulai dari partikel terkecil hingga teknologi tercanggih saat ini.

Arby menyoroti pentingnya pemahaman mendalam mengenai partikel dan molekul, serta peran fisika modern, seperti komputer kuantum, yang membuka peluang besar dalam memprediksi anomali dan perilaku partikel di luar angkasa. “Fisika sering kali dianggap sulit karena banyaknya rumus, padahal inti dari fisika adalah filosofi tentang bagaimana dunia bekerja,” ujar Arby, memancing diskusi menarik di antara peserta.

Acara ini sejalan dengan tujuan SDGs, khususnya dalam mendukung SDGs 3 (Kesehatan yang baik dan kesejahteraan), SDGs 4 (Pendidikan berkualitas), SDGs 9 (Inovasi dan infrastruktur industri), serta SDGs 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan). Kolaborasi ini mendorong pendidikan yang berkelanjutan dan inovasi teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Integrasi Inovasi Fisika untuk Masa Depan: Pandangan Prof. Gede Bayu Suparta di Pengabdian Masyarakat UGM

Pada 8 Oktober 2024, dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung, Prof. Drs. Gede Bayu Suparta, MS, Ph.D. menyampaikan materi tentang inovasi berbasis fisika dan bagaimana penelitian fisika dapat memberikan dampak besar pada berbagai bidang kehidupan. Dalam pemaparannya, Prof. Bayu menjelaskan tentang siklus hilirisasi, yaitu proses dari penemuan dasar hingga penerapannya menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu inovasi yang dibahas adalah teknologi sinar-X, yang lahir dari penelitian fisika mengenai transisi elektron dalam atom. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi perangkat penting dalam dunia medis untuk mendeteksi berbagai penyakit. Prof. Bayu juga menekankan pentingnya hilirisasi atau komersialisasi dari hasil riset fisika, sehingga inovasi tersebut dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.

Beliau mengajak siswa untuk berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif dari berbagai masalah yang ada di sekitar. Menurutnya, fisika memberikan kerangka berpikir yang memungkinkan siswa untuk memahami pola-pola di alam dan menerapkannya dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat. Inovasi yang berawal dari fisika tidak hanya terbatas pada dunia akademik, tetapi juga bisa diterapkan di berbagai industri, mulai dari kesehatan hingga energi.

Kegiatan ini mendukung SDG 3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, melalui inovasi sinar-X yang berkontribusi pada peningkatan layanan kesehatan. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan wawasan kepada siswa tentang pentingnya inovasi dalam pendidikan fisika. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga relevan, karena riset fisika berperan penting dalam pengembangan teknologi untuk industri dan infrastruktur masa depan. Terakhir, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin dalam kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri untuk memperluas penerapan teknologi fisika dan berbagi pengetahuan secara global.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Geluti Kimia di Bidang Medis, Prof. Jumina Raih Penghargaan Ilmuwan Terkemuka Dunia

Tekun dan ulet melakukan penelitian berdampak di bidang medis, Prof. Drs. Jumina, Ph.D. diakui sebagai sebagai World’s Top 2% Scientists 2024 by Stanford University pada tahun 2024. Penghargaan Prof. Jumina turut mengharumkan nama Indonesia bersama dengan 150 ilmuwan lainnya. Penghargaan ini diraih berdasarkan jumlah publikasi dan sitasi serta pengaruh jangka panjang dari karya ilmiah yang dihasilkan. Dalam hal ini, Prof. Jumina memiliki pengaruh yang diakui melalui kontribusi riset inovatif dan berkelanjutan.

“Sebagai pribadi tentu Saya senang dengan penghargaan itu. Namun sekaligus juga menambah motivasi untuk terus berkarya di masa mendatang. Penelitian yang saya lakukan dalam 5 tahun terakhir lebih banyak berfokus pada sintesis senyawa obat, uji aktivitasnya sebagai antikanker, dan pembuktian mekanisme aksinya melalui studi molecular docking. Selain itu Saya juga mengembangkan formulasi krim pencerah kulit (whitening agent) berbasis kaliksresorsinarena yang terbukti aktif dan aman serta telah lolos uji klinik,”

Prof. Jumina juga menjelaskan bahwa formula krim ini sedang dalam proses pendaftaran ke Badan POM RI dan kalau sudah mendapatkan ijin edar maka akan dapat membantu masyarakat khususnya wanita yang mengalami gangguan kulit seperti bercak-bercak hitam atau merah pada wajah serta kulitnya menjadi lebih cerah secara umum. Bahan aktif krim ini aman dan lebih aktif daripada hidroquinon, asam kojat ataupun niasinamida, dan asli dikembangkan di Departemen Kimia FMIPA UGM.

“Hendaknya kita semua selalu bersemangat untuk melakukan riset, inovasi, dan publikasi. Kolaborasi antar sesama peneliti dan dengan mahasiswa sangat diperlukan untuk mencapai kemajuan bersama. Dengan semangat kolaborasi maka kemajuan besar insyaAllah akan dapat dicapai. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada anggota riset grup saya baik sesama dosen maupun mahasiswa S1, S2, dan S3 yang telah bekerja bersama-sama. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Departemen Kimia, Fakultas MIPA, dan Direktorat Penelitian, serta Direktorat Pengembangan Usaha UGM yang telah banyak mendukung riset Saya,” ungkap Prof. Jumina.

Kiprah dan penghargaan yang diraih oleh Prof. Jumina menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkulitas melalui penelitian yang berdampak pada bidang kesehatan sekaligus memberikan dampak pada pendidikan untuk keberlanjutan. Selain itu, penelitian yang dilakukan menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infratsruktur melalui bidang Kimia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jumina

Read More

Persiapkan Ajang Olahraga dan Seni di Tingkat Universitas, Tim Basket FMIPA UGM Lakukan Persiapan

Ajang pekan olahraga dan seni di tingkat universitas sebentar lagi akan digelar. PORSENIGAMA (Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada) menjadi momen besar yang dinantikan mahasiswa baik sebagai atlet cabang olahraga atau seni hingga para supporter atau pendukungnya. Merujuk pada hal tersebut, atlet di FMIPA UGM khususnya tim basket putri turut melakukan segenap rangkaian persiapan seperti pemotretan anggota tim, latihan rutin, dan koordinasi dengan tim.

“Aku dari SMA ikut basket, tanding antar sekolah. Awalnya hobi gitu. Sekali seminggu main basket. Dengan basket jadi lebih engga stress kan Senin – Jumat buat kuliah jadi weekend buat basket. Semoga tim basket FMIPA bisa lebih maju,” papar Ratu, mahasiswa Statistika.

Ratu juga berharap untuk mahasiswa lainnya yang tertarik dengan basket agar turut mengikuti latihan rutin yang dilaksanakan setiap malam di lapangan basket di kawasan Jalan Kaliurang. Kegiatan latihan dilakukan pada malam hari dengan harapan banyak mahasiwa yang bisa bergabung karena jam tersebut di luar jam kuliah dan praktikum mahasiswa di FMIPA.

“Seneng tapi takut buat persiapannya, semoga ke depannya anak basket di FMIPA mau main basket biar bisa lebih baik lagi ke depannya,” papar Praisa, mahasiswa Aktuaria.

Persiapan dan antusiasme mahasiswa FMIPA UGM dalam menghadapi Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada khususnya di cabang olahraga basket menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui kegiatan olahraga dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang olahraga seperti bola basket.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Febriska Noor Fitriana

Read More

Sosok Uha, Dosen FMIPA UGM Dorong Mahasiswa untuk Hidup Sehat dengan Bersepeda

Bersepeda merupakan salah kegiatan yang menyehatkan dan memiliki segudang manfaat apalagi jika diterapkan untuk gaya hidup sehari-hari dengan komposisi yang pas. Hal ini yang mendorong Uha Isnaini, dosen FMIPA UGM yang turut tergabung dalam berbagai komunitas sepeda turut berupaya mengajak mahasiswa untuk turut bersepeda khususnya sebagai kegiatan rutin. Uha juga merupakan ketua dari Panitia Fundurance yang merupakan ajang kegiatan bersepeda di FMIPA UGM

Walaupun kesibukannya sebagai dosen cukup padat, Uha tetap berupaya menghimbau mahasiswa dan rekan lainnya agar turut tertarik dalam bersepeda. Dalam hal ini, dirinya turut memaparkan tips bagi mahasiswa sekaligus pesepeda pemula yang ingin menjadikan bersepeda sebagai gaya hidup.

“Badan itu perlu beradaptasi. Ada mahasiswa diajak event itu kayak pengen speednya sama. Itu ga akan bisa. Jadi perlu bertahap. Dulu, Saya awal sekilo bersepeda ya ngos-ngosan itu, serius. Terus ke Klaten, rasanya wah bisa ya sampai sini,” papar Uha.

Uha juga turut membagikan berbagai peralatan pendukung yang dapat dimiliki seperti helm, kaus tangan, sepatu, dan jam heart rate monitor. Dalam memilih peralatan tersebut juga harus diperhatikan fungsinya agar tidak mencelakan diri sendiri saat bersepeda termasuk dalam memilih jenis sepeda itu sendiri. Merujuk pada hal tersebut, mahasiswa seyogyanya perlu menguasai pengetahuan atau rajin mencari info terkait cara bersepeda yang baik demi keselamatan diri sendiri.

“Cari info, misal cara ngerem, berat badan harus di belakang ga asal ngerem, bisa njungkel (jatuh). Sepatu sepeda juga beda feelnya. Ada klit besi di punya Saya. Posisi pedal dan sepatu nempel, jadi ngayuhnya optimal. Kalau ga terbiasa pas berhenti bisa jatuh. Saya pernah jatuh di tanjakan pas awal-awal. Mau turun kaki di tanjakan jadi jatuh, untung ga ada mobil,” ungkap Uha.

Uha juga berpesan kepada para mahasiswa sekaligus pesepeda pemula agar mampu mengukur diri sendiri dahulu. Jika mengikuti rombongan pesepeda, apabila tidak mampu atau kuat sebaiknya tidak usah dipaksakan. Kemudian, dirinya menambahkan untuk pentingnya berkomunitas.

“Jaga semangat, perlu untuk berkomunitas. Misal, mahasiswa atau alumni kalau mau ikut ya di PESEGI FMIPA silakan bergabung,” papar Uha.

Kegiatan dan upaya Uha Isnaini baik selaku dosen atau pesepeda merupakan cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan kegiatan hidup sehat dengan bersepeda yang turut menyokong pencegahan penyakit seperti diabetes melitus dan obesitas serta mendorong gaya hidup berkelanjutan dengan berkendara menggunakan sepeda khususnya pada mahasiswa dan sivitas akademik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sudut Romantis, Pasangan Alumni FMIPA UGM Giat Bersepeda Hingga Raih Hadiah Fantastis

Bersepeda terasa lebih bersemangat saat dilakukan berdua bersama orang terkasih. Hal ini turut dirasakan oleh pasangan alumni FMIPA UGM, Kaka dan Rini yang turut menjadi peserta kegiatan bersepeda di FMIPA UGM. Walaupun keduanya disibukkan dengan kegiatan akademik sebagai dosen, Kaka dan Rini menyempatkan waktu untuk aktif berolahraga dan akhirnya mengikuti acara bersepeda.

Dalam hal ini, Kaka yang merupakan dosen di FMIPA UGM merangkap tidak hanya sebagai peserta tetapi juga sebagai RC (road captain) yang memimpin rute pesepeda.

“Persiapan cukup panjang untuk koordinasi. Tantangannya ada pada dinamika rute, rute tidak sesuai di lapangan misal jalan ada yang diperbaiki. RC harus adaptif ketika ada perubahan rute. Peserta juga profilnya macam-macam ada menengah, cepat, dan lambat. Sebagai RC selayaknya bisa mengakomodasi misalnya ada peserta di section nyasar. Harapan ke depan, akan diadakan dengan rute seru, segmen peserta luas, dan doorprize lebih keren lagi,” papar Kaka.

Berbeda dengan Rini, sebagai peserta, dirinya mengaku senang bisa mendapatkan hadiah fantastis berupa sepeda lipat.

“Senang sekali bisa ikut terlibat dan mendapatkan doorprize. Dua kali ikut dan dapat doorprize. Dulu, dapet kipas angin portable, sekarang dapat sepeda lipat,” papar Rini.

Sebelumnya, Rini juga sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk bersepeda termasuk stamina untuk menghadapi jarak tempuh yang akan dilalui.

“Semoga ke depan rute makin menyenangkan seperti track di desa dan alam. Jangan jalan raya jangan tanah berpasir, takut bahaya kepleset atau tergelincir,” ungkap Rini.

Kegiatan alumni FMIPA baik selaku dosen atau pesepeda merupakan cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan kegiatan hidup sehat dengan bersepeda yang turut menyokong pencegahan penyakit seperti diabetes melitus dan obesitas serta mendorong gaya hidup berkelanjutan dengan berkendara menggunakan sepeda khususnya pada mahasiswa dan sivitas akademik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Ciptakan Inovasi Sistem Deteksi Autisme Berbasis Analisis Foto Wajah

Deteksi dini autisme semakin menjadi perhatian penting karena semakin cepat kondisi ini teridentifikasi, semakin efektif pula penanganannya. Namun, diagnosis langsung dari dokter seringkali memerlukan biaya yang cukup tinggi, yang menjadi kendala bagi banyak keluarga. Menjawab tantangan ini, Doni Tan Hero, mahasiswa Magister Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) angkatan 2022, mengembangkan sistem deteksi autisme berbasis analisis foto wajah dengan teknik Local Binary Patterns (LBP) dan Histogram of Oriented Gradients (HOG).

“Sistem ini tidak memberikan hasil yang 100% akurat, sehingga keputusan akhir tetap harus dari tim medis. Namun, sistem ini bisa digunakan sebagai langkah skrining awal,” jelas Doni. Ia berharap penelitian ini dapat bekerja sama dengan tenaga medis untuk menciptakan metode deteksi yang lebih akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Doni mempresentasikan inovasinya dalam kompetisi My Thesis in 3 Minutes yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM. Berkat inovasi ini, ia berhasil menjadi salah satu finalis, menunjukkan potensi pengembangan teknologi untuk mendukung deteksi dini autisme yang lebih mudah dan terjangkau.

Hasil penelitian Doni mengenai deteksi dini autisme menunjukkan penerapan SDGs poin 1 dan 3, yaitu Tanpa Kemiskinan, serta Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Sistem deteksi ini menawarkan solusi biaya rendah, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian Doni juga menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan berhasilnya FMIPA UGM dalam menyediakan akses pendidikan yang memicu inovasi. Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi dalam riset ini juga sejalan dengan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Berkenalan dengan Nanoteknologi, Inovasi Fisika Terkini dalam Manfaatnya di Bidang Kesehatan dan Kecantikan melalui MIPA EXPO 2024

Hanif Khoirudin, CEO dari Fumalife, menjadi pembicara utama dalam workshop interaktif yang diadakan oleh Departemen Fisika pada hari kedua MIPA EXPO 2024, yang berlangsung pada 17 Oktober 2024. Workshop ini mengangkat topik menarik tentang “Membran Nanofiber dan Aplikasinya untuk Kecantikan & Kesehatan,” yang berhasil menarik perhatian banyak peserta.

Hanif memulai dengan menjelaskan keunggulan nanomaterial, khususnya dalam hal specific surface area yang sangat besar. Ia menggambarkan struktur nanomaterial layaknya pipa berongga yang di dalamnya terdapat lingkaran pipa-pipa lain. Struktur ini memberikan nanomaterial kemampuan luar biasa dalam meningkatkan efektivitas produk kosmetik, terutama ketika digabungkan dengan bahan aktif seperti hyaluronic acid.

“Dengan sedikit bahan aktif, kemampuan penyerapan meningkat drastis,” jelas Hanif di hadapan para peserta yang antusias.

Hanif kemudian memperkenalkan dua metode utama dalam pembuatan nanofiber, yaitu top down melalui electrospinning dan bottom up melalui sintesis polimer. Proses electrospinning mampu menghasilkan serat-serat nanofiber yang sangat halus hingga tak terlihat oleh mata telanjang. Namun, dengan bantuan mikroskop berdaya perbesar hingga 10.000 kali, struktur serat ini dapat terlihat dengan jelas. Beberapa aplikasi praktis dari nanofiber meliputi produk inovatif seperti pembalut luka berbasis nanoteknologi dan masker kecantikan yang diberi nama Nano Glow.

Dalam penutupnya, Hanif menekankan bahwa perkembangan teknologi nanofiber telah membuka peluang besar di industri kecantikan dan kesehatan. Teknologi ini memungkinkan penggunaan bahan yang lebih sedikit namun memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, membuat produk lebih efisien dan efektif dalam memberikan manfaat bagi kulit.

Workshop ini mendukung tujuan SDGs, yaitu SDGs 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) melalui pengembangan produk kesehatan yang inovatif, SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan penyebaran ilmu pengetahuan nanoteknologi, SDGs 9 (Inovasi dan Infrastruktur <p Industri) lewat kemajuan teknologi dalam bidang kecantikan dan kesehatan, serta SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antar industri dan akademisi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Memahami Alam Semesta melalui Kacamata Inovasi Nanoteknologi dan Fisika Modern dalam Gelaran MIPA EXPO Hari Kedua

Pada hari kedua MIPA EXPO 2024, yang digelar pada 17 Oktober 2024, berbagai sekolah dari seluruh Indonesia turut berpartisipasi dalam acara ilmiah yang penuh inspirasi. Beberapa sekolah seperti SMA 1 Pagak, SMA Negeri 3 Kediri, dan MA Mafaza Bantul hadir untuk menambah wawasan mereka tentang sains dan teknologi.

Acara pertama adalah workshop interaktif yang dipandu oleh Departemen Fisika, menghadirkan Hanif Khoirudin, CEO Fumalife, sebagai pembicara. Hanif membawakan materi berjudul “Membran Nanofiber dan Aplikasinya untuk Kecantikan & Kesehatan.” Dalam pemaparannya, ia menjelaskan keunggulan nanomaterial yang memiliki specific surface area yang sangat besar, menjadikannya ideal untuk aplikasi kosmetik. Salah satu contoh penerapan nanoteknologi adalah pada produk dengan kandungan asam hialuronat (hyaluronic acid) yang lebih efektif.

Hanif juga memaparkan bagaimana nanofiber diproduksi melalui metode electrospinning dan sintesis polimer. Meskipun tidak terlihat oleh mata telanjang, nanofiber ini menghasilkan serat halus yang dapat diperbesar hingga 10.000 kali. Aplikasi praktis dari teknologi ini termasuk pembalut luka dan masker kecantikan berbasis nanoteknologi. Peserta tampak antusias mengikuti workshop ini, dengan banyak pertanyaan yang diajukan tentang kemungkinan penerapan nanoteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Sesi berikutnya adalah Talk Show “Meet the Experts,” yang menampilkan Arby Nuryana, Co-Founder Semesta.mu. Arby membawakan topik menarik, “Dari Atom hingga Galaksi: Bagaimana Fisika Mengubah Dunia dan Masa Depanmu.” Dalam sesi ini, ia menjelaskan bagaimana fisika, sebagai ilmu dasar, membantu manusia memahami segala sesuatu, mulai dari partikel terkecil hingga teknologi tercanggih saat ini.

Arby menyoroti pentingnya pemahaman mendalam mengenai partikel dan molekul, serta peran fisika modern, seperti komputer kuantum, yang membuka peluang besar dalam memprediksi anomali dan perilaku partikel di luar angkasa. “Fisika sering kali dianggap sulit karena banyaknya rumus, padahal inti dari fisika adalah filosofi tentang bagaimana dunia bekerja,” ujar Arby, memancing diskusi menarik di antara peserta.

Acara ini sejalan dengan tujuan SDGs, khususnya dalam mendukung SDGs 3 (Kesehatan yang baik dan kesejahteraan), SDGs 4 (Pendidikan berkualitas), SDGs 9 (Inovasi dan infrastruktur industri), serta SDGs 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan). Kolaborasi ini mendorong pendidikan yang berkelanjutan dan inovasi teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Integrasi Inovasi Fisika untuk Masa Depan: Pandangan Prof. Gede Bayu Suparta di Pengabdian Masyarakat UGM

Pada 8 Oktober 2024, dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung, Prof. Drs. Gede Bayu Suparta, MS, Ph.D. menyampaikan materi tentang inovasi berbasis fisika dan bagaimana penelitian fisika dapat memberikan dampak besar pada berbagai bidang kehidupan. Dalam pemaparannya, Prof. Bayu menjelaskan tentang siklus hilirisasi, yaitu proses dari penemuan dasar hingga penerapannya menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu inovasi yang dibahas adalah teknologi sinar-X, yang lahir dari penelitian fisika mengenai transisi elektron dalam atom. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi perangkat penting dalam dunia medis untuk mendeteksi berbagai penyakit. Prof. Bayu juga menekankan pentingnya hilirisasi atau komersialisasi dari hasil riset fisika, sehingga inovasi tersebut dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.

Beliau mengajak siswa untuk berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif dari berbagai masalah yang ada di sekitar. Menurutnya, fisika memberikan kerangka berpikir yang memungkinkan siswa untuk memahami pola-pola di alam dan menerapkannya dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat. Inovasi yang berawal dari fisika tidak hanya terbatas pada dunia akademik, tetapi juga bisa diterapkan di berbagai industri, mulai dari kesehatan hingga energi.

Kegiatan ini mendukung SDG 3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, melalui inovasi sinar-X yang berkontribusi pada peningkatan layanan kesehatan. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan wawasan kepada siswa tentang pentingnya inovasi dalam pendidikan fisika. SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga relevan, karena riset fisika berperan penting dalam pengembangan teknologi untuk industri dan infrastruktur masa depan. Terakhir, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin dalam kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri untuk memperluas penerapan teknologi fisika dan berbagi pengetahuan secara global.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Geluti Kimia di Bidang Medis, Prof. Jumina Raih Penghargaan Ilmuwan Terkemuka Dunia

Tekun dan ulet melakukan penelitian berdampak di bidang medis, Prof. Drs. Jumina, Ph.D. diakui sebagai sebagai World’s Top 2% Scientists 2024 by Stanford University pada tahun 2024. Penghargaan Prof. Jumina turut mengharumkan nama Indonesia bersama dengan 150 ilmuwan lainnya. Penghargaan ini diraih berdasarkan jumlah publikasi dan sitasi serta pengaruh jangka panjang dari karya ilmiah yang dihasilkan. Dalam hal ini, Prof. Jumina memiliki pengaruh yang diakui melalui kontribusi riset inovatif dan berkelanjutan.

“Sebagai pribadi tentu Saya senang dengan penghargaan itu. Namun sekaligus juga menambah motivasi untuk terus berkarya di masa mendatang. Penelitian yang saya lakukan dalam 5 tahun terakhir lebih banyak berfokus pada sintesis senyawa obat, uji aktivitasnya sebagai antikanker, dan pembuktian mekanisme aksinya melalui studi molecular docking. Selain itu Saya juga mengembangkan formulasi krim pencerah kulit (whitening agent) berbasis kaliksresorsinarena yang terbukti aktif dan aman serta telah lolos uji klinik,”

Prof. Jumina juga menjelaskan bahwa formula krim ini sedang dalam proses pendaftaran ke Badan POM RI dan kalau sudah mendapatkan ijin edar maka akan dapat membantu masyarakat khususnya wanita yang mengalami gangguan kulit seperti bercak-bercak hitam atau merah pada wajah serta kulitnya menjadi lebih cerah secara umum. Bahan aktif krim ini aman dan lebih aktif daripada hidroquinon, asam kojat ataupun niasinamida, dan asli dikembangkan di Departemen Kimia FMIPA UGM.

“Hendaknya kita semua selalu bersemangat untuk melakukan riset, inovasi, dan publikasi. Kolaborasi antar sesama peneliti dan dengan mahasiswa sangat diperlukan untuk mencapai kemajuan bersama. Dengan semangat kolaborasi maka kemajuan besar insyaAllah akan dapat dicapai. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada anggota riset grup saya baik sesama dosen maupun mahasiswa S1, S2, dan S3 yang telah bekerja bersama-sama. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Departemen Kimia, Fakultas MIPA, dan Direktorat Penelitian, serta Direktorat Pengembangan Usaha UGM yang telah banyak mendukung riset Saya,” ungkap Prof. Jumina.

Kiprah dan penghargaan yang diraih oleh Prof. Jumina menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkulitas melalui penelitian yang berdampak pada bidang kesehatan sekaligus memberikan dampak pada pendidikan untuk keberlanjutan. Selain itu, penelitian yang dilakukan menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infratsruktur melalui bidang Kimia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Jumina

Read More

Persiapkan Ajang Olahraga dan Seni di Tingkat Universitas, Tim Basket FMIPA UGM Lakukan Persiapan

Ajang pekan olahraga dan seni di tingkat universitas sebentar lagi akan digelar. PORSENIGAMA (Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada) menjadi momen besar yang dinantikan mahasiswa baik sebagai atlet cabang olahraga atau seni hingga para supporter atau pendukungnya. Merujuk pada hal tersebut, atlet di FMIPA UGM khususnya tim basket putri turut melakukan segenap rangkaian persiapan seperti pemotretan anggota tim, latihan rutin, dan koordinasi dengan tim.

“Aku dari SMA ikut basket, tanding antar sekolah. Awalnya hobi gitu. Sekali seminggu main basket. Dengan basket jadi lebih engga stress kan Senin – Jumat buat kuliah jadi weekend buat basket. Semoga tim basket FMIPA bisa lebih maju,” papar Ratu, mahasiswa Statistika.

Ratu juga berharap untuk mahasiswa lainnya yang tertarik dengan basket agar turut mengikuti latihan rutin yang dilaksanakan setiap malam di lapangan basket di kawasan Jalan Kaliurang. Kegiatan latihan dilakukan pada malam hari dengan harapan banyak mahasiwa yang bisa bergabung karena jam tersebut di luar jam kuliah dan praktikum mahasiswa di FMIPA.

“Seneng tapi takut buat persiapannya, semoga ke depannya anak basket di FMIPA mau main basket biar bisa lebih baik lagi ke depannya,” papar Praisa, mahasiswa Aktuaria.

Persiapan dan antusiasme mahasiswa FMIPA UGM dalam menghadapi Pekan Olahraga dan Seni Gadjah Mada khususnya di cabang olahraga basket menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui kegiatan olahraga dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang olahraga seperti bola basket.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Febriska Noor Fitriana

Read More

Sosok Uha, Dosen FMIPA UGM Dorong Mahasiswa untuk Hidup Sehat dengan Bersepeda

Bersepeda merupakan salah kegiatan yang menyehatkan dan memiliki segudang manfaat apalagi jika diterapkan untuk gaya hidup sehari-hari dengan komposisi yang pas. Hal ini yang mendorong Uha Isnaini, dosen FMIPA UGM yang turut tergabung dalam berbagai komunitas sepeda turut berupaya mengajak mahasiswa untuk turut bersepeda khususnya sebagai kegiatan rutin. Uha juga merupakan ketua dari Panitia Fundurance yang merupakan ajang kegiatan bersepeda di FMIPA UGM

Walaupun kesibukannya sebagai dosen cukup padat, Uha tetap berupaya menghimbau mahasiswa dan rekan lainnya agar turut tertarik dalam bersepeda. Dalam hal ini, dirinya turut memaparkan tips bagi mahasiswa sekaligus pesepeda pemula yang ingin menjadikan bersepeda sebagai gaya hidup.

“Badan itu perlu beradaptasi. Ada mahasiswa diajak event itu kayak pengen speednya sama. Itu ga akan bisa. Jadi perlu bertahap. Dulu, Saya awal sekilo bersepeda ya ngos-ngosan itu, serius. Terus ke Klaten, rasanya wah bisa ya sampai sini,” papar Uha.

Uha juga turut membagikan berbagai peralatan pendukung yang dapat dimiliki seperti helm, kaus tangan, sepatu, dan jam heart rate monitor. Dalam memilih peralatan tersebut juga harus diperhatikan fungsinya agar tidak mencelakan diri sendiri saat bersepeda termasuk dalam memilih jenis sepeda itu sendiri. Merujuk pada hal tersebut, mahasiswa seyogyanya perlu menguasai pengetahuan atau rajin mencari info terkait cara bersepeda yang baik demi keselamatan diri sendiri.

“Cari info, misal cara ngerem, berat badan harus di belakang ga asal ngerem, bisa njungkel (jatuh). Sepatu sepeda juga beda feelnya. Ada klit besi di punya Saya. Posisi pedal dan sepatu nempel, jadi ngayuhnya optimal. Kalau ga terbiasa pas berhenti bisa jatuh. Saya pernah jatuh di tanjakan pas awal-awal. Mau turun kaki di tanjakan jadi jatuh, untung ga ada mobil,” ungkap Uha.

Uha juga berpesan kepada para mahasiswa sekaligus pesepeda pemula agar mampu mengukur diri sendiri dahulu. Jika mengikuti rombongan pesepeda, apabila tidak mampu atau kuat sebaiknya tidak usah dipaksakan. Kemudian, dirinya menambahkan untuk pentingnya berkomunitas.

“Jaga semangat, perlu untuk berkomunitas. Misal, mahasiswa atau alumni kalau mau ikut ya di PESEGI FMIPA silakan bergabung,” papar Uha.

Kegiatan dan upaya Uha Isnaini baik selaku dosen atau pesepeda merupakan cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan kegiatan hidup sehat dengan bersepeda yang turut menyokong pencegahan penyakit seperti diabetes melitus dan obesitas serta mendorong gaya hidup berkelanjutan dengan berkendara menggunakan sepeda khususnya pada mahasiswa dan sivitas akademik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Sudut Romantis, Pasangan Alumni FMIPA UGM Giat Bersepeda Hingga Raih Hadiah Fantastis

Bersepeda terasa lebih bersemangat saat dilakukan berdua bersama orang terkasih. Hal ini turut dirasakan oleh pasangan alumni FMIPA UGM, Kaka dan Rini yang turut menjadi peserta kegiatan bersepeda di FMIPA UGM. Walaupun keduanya disibukkan dengan kegiatan akademik sebagai dosen, Kaka dan Rini menyempatkan waktu untuk aktif berolahraga dan akhirnya mengikuti acara bersepeda.

Dalam hal ini, Kaka yang merupakan dosen di FMIPA UGM merangkap tidak hanya sebagai peserta tetapi juga sebagai RC (road captain) yang memimpin rute pesepeda.

“Persiapan cukup panjang untuk koordinasi. Tantangannya ada pada dinamika rute, rute tidak sesuai di lapangan misal jalan ada yang diperbaiki. RC harus adaptif ketika ada perubahan rute. Peserta juga profilnya macam-macam ada menengah, cepat, dan lambat. Sebagai RC selayaknya bisa mengakomodasi misalnya ada peserta di section nyasar. Harapan ke depan, akan diadakan dengan rute seru, segmen peserta luas, dan doorprize lebih keren lagi,” papar Kaka.

Berbeda dengan Rini, sebagai peserta, dirinya mengaku senang bisa mendapatkan hadiah fantastis berupa sepeda lipat.

“Senang sekali bisa ikut terlibat dan mendapatkan doorprize. Dua kali ikut dan dapat doorprize. Dulu, dapet kipas angin portable, sekarang dapat sepeda lipat,” papar Rini.

Sebelumnya, Rini juga sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk bersepeda termasuk stamina untuk menghadapi jarak tempuh yang akan dilalui.

“Semoga ke depan rute makin menyenangkan seperti track di desa dan alam. Jangan jalan raya jangan tanah berpasir, takut bahaya kepleset atau tergelincir,” ungkap Rini.

Kegiatan alumni FMIPA baik selaku dosen atau pesepeda merupakan cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan kegiatan hidup sehat dengan bersepeda yang turut menyokong pencegahan penyakit seperti diabetes melitus dan obesitas serta mendorong gaya hidup berkelanjutan dengan berkendara menggunakan sepeda khususnya pada mahasiswa dan sivitas akademik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More
Translate