Search
Search
Search

SDG 15: Ekosistem Daratan

Mahasiswa FMIPA Dorong Pengembangan Kota Berkelanjutan dengan Penanaman Mangrove di Pantai Baros

Kembali meriahkan acara perlombaan berbasis geoscience setelah 3 tahun tidak aktif, Geoscope acara yang dikembangkan oleh HMGF UGM dan SEG UGM SC kembali meramaikan kegiatannya dengan rangkaian acara preventif yang penuh makna. Pada Minggu tanggal 1 September 2024, Geoscope dibuka dengan penanaman mangrove di Pantai Baros. Para mahasiswa secara aktif terlibat dalam kegiatan ini, yang bertujuan melestarikan alam secara alami dan berkelanjutan.

“Tahun ini geoscope mengambil tema Integrated Geoscientist Solutions for Sustainable Urban Development, bercermin ke IKN dan pembangunan kota yang kurang sadar pada lingkungan. Tentunya sebagai geoscientist yang berhubungan langsung dengan bumi ingin mengurangi dampak negatif itu,” papar Nazwa Septhia, selaku ketua pelaksana Geoscope 2024.

Dengan mengambil bagian dalam aksi nyata pelestarian lingkungan, menunjukkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dalam konteks perkembangan teknologi dan urbanisasi yang pesat. Penanaman mangrove ini memiliki peran vital dalam menjaga kelestarian Pantai Baros dari ancaman abrasi.

Acara penanaman mangrove ini tidak hanya berfokus pada aksi tanam saja, tetapi juga melibatkan materi edukatif terkait jenis-jenis mangrove dan tutorial menanam. Peserta diajak untuk memahami pentingnya setiap jenis mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Harapannya, sebagai seorang geoscientist tak hanya berfokus pada eksplorasi atau eksploitasi oil and gas tetapi juga sustainable development sehingga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan pelestarian lingkungan,” papar Nazwa Septhia.

Pantai Baros terletak di muara laguna di bagian Selatan. Penanaman mangrove menjadi langkah preventif untuk melindungi kawasan ini dari erosi pantai yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dengan penanaman mangrove mencegah bencana abrasi di sekitar pantai, SDGs poin 14 yaitu ekosistem pesisir, dan SDGs poin 15 yaitu ekosistem dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Panitia Geoscope
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Shofi, Alumni FMIPA UGM Ajak Pemuda Sadar Lingkungan dan Sampah

Dengan latar belakang sebagai Geofisikawan, Shofi sangat dekat dengan fenomena bencana alam serta lingkungan. Dalam hal ini, dirinya turut memberikan wawasan mengenai lingkungan, hutan dan bencana alam serta laut dan konservasi penyu. Beberapa kali dirinya terlibat di berbagai kegiatan lingkungan seperti pilah-pilih sampah, kegiatan pemuda sadar sampah, dan lainnya. Dari mulai hal-hal kecil seperti selalu membawa kemasan untuk membeli makanan atau minuman, Shofi mengajak teman-temannya untuk turut menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam mengurangi sampah dan menjaga lingkungan.

“Perjalanan yang cukup naik turun, tapi seru! Fasilitas yang masih lebih banyak mendukung kita untuk “mencemari” lingkungan, mendorongku (dan mungkit pegiat lain) untuk menekan ego dan berpikir ulang dalam konsumsi maupun produksi sampah kita terutama. Karena kita tinggal di lingkungan, inilah yang dilakukan untuk membuat lingkungan lebih nyaman lagi,” papar Shofi.

Isu sampah, energi,dan kelestarian lingkungan menjadi topik yang dekat dengan kehidupan manusia tak terkecuali bagi para pemuda serta pelajar di kawasan Yogyakarta. Puluhan pelajar di Yogyakarta mendapatkan kesempatan dalam memperoleh edukasi mengenai lingkungan melalui acara Ecofest yang merupakan Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Rangka Kampanye Sekolah Sehat. Acara yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Teknik Industri Yogyakarta ini turut mengundang Shofi Rahmadini Kusumastuti sebagai narasumber. Shofi diketahui merupakan alumni Geofisika FMIPA UGM yang bergelut di bidang lingkungan.

“Harapan dari kegiatan yang dilakukan selama ini adalah mengajak kaum muda untuk lebih kritis soal permasalahan lingkungan. Mungkin sebagian besar sekarang tidak merasakan dampaknya. Tapi jika kita sekarang abai terhadap lingkungan, lambat laun akan jadi bom waktu yang berbahaya untuk semua,” papar Shofi.

Peran Shofi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam mengelola sampah. Kemudian, turut menjadi implementasi dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui perlindungan ekosistem dan air bersih, konsumersime, pengelolaan limbah, aksi iklim, edukasi mikroplastik, dan perlindungan lingkungan.

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Lakukan Ekspedisi Merah Putih di Gunung Sangkareang

Dimas Dhanur, mahasiswa program studi Geofisika dan Wirawan, mahasiswa Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM melakukan pendakian di Gunung Sangkareang, Pulau Lombok dalam rangka kegiatan Ekspedisi Merah Putih. Dengan melakukan pendakian bersama 4 mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Tim KKN PPM UGM Lombok, Dimas dan Wirawan sukses mencapai puncak tertinggi nomor 2 di Pulau Lombok dengan ketinggian 3200 mdpl.

“Alasan kami mengadakan ekspedisi itu di antaranya mendukung wisata pendakian Gunung Sangkareang yang berada di wilayah sub unit kami. Kemudian, dalam rangka bulan Kemerdekaan Republik Indonesia yang merepresentasikan kontribusi UGM untuk Indonesia di puncak tertinggi kedua di Pulau Lombok,” papar Dimas.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 5 Agustus 2024 dengan membawa berbagai atribut kampus yang merepresentasikan semangat kebersamaan dalam melaksanakan pengabdian masyarakat sekaligus memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

“Harapannya, dari kegiatan ini teman-teman jadi lebih termotivasi untuk melakukan pengabdian yang dapat mendukung pariwisata yang belum terlalu terjamah oleh wisatawan dan juga turut serta melestarikan gunung-gunung di Indonesia supaya dapat dinikmati oleh anak cucu kita nantinya,” papar Dimas.

Kegiatan ekspedisi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM dengan Tim KKN PPM UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam melakukan pengabdian masyarakat. Kemudian, menjadi refleksi dari SDGs nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan dalam perlindungan lingkungan khususnya di kawasan gunung.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Dimas Dhanur

Read More

Hari Hutan Indonesia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Hutan di Indonesia

Peringatan Hari Hutan Indonesia jatuh setiap tanggal 7 Agustus. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Jaga Hutan, Jaga Iklim. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi hutan yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Hutan Indonesia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk berefleksi mengenai bagaimana kabar hutan di Indonesia. Selanjutnya, dikenalkan mengenai deforestasi yang merupakan proses hilangnya hutan dengan berbagai faktor seperti penebangan liar (illegal logging). Fakta mengejutkannya, banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa Indonesia sudah kehilangan sekitar 9,6 juta hektar hutan primer hanya dalam kurun waktu 2 tahun. Padahal, hutan di Indonesia merupakan peringkat ketiga sebagai hutan tropis terluas di dunia yang mampu berperan dalam mengatasi perubahan iklim.

Dampak lain dari penebangan liar yang dilakukan terhadap hutan di Indonesia adalah kebakaran hutan yang turut menyumbang penyebab turunnya jumlah hutan. Gundulnya hutan akibat penebangan liar menyisakan bahan-bahan kayu yang kering serta mudah terbakar dengan kondisi cuaca yang semakin panas.

Dengan adanya kondisi yang memprihatinkan tersebut, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi hutan di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C-WlX61y4LZ/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Hutan Indonesia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi iklim, keanekaragaman hayati, hutan, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Duel Skor UTBK Mahasiswa Baru FMIPA UGM: Skor Tertinggi Pukau Warganet

Setiap tahunnya, Pionir Pascal FMIPA UGM memiliki kesan dan pesan tersendiri bagi panitia atau mahasiswa baru. Pada tahun ini, mahasiswa baru mampu memukau warganet di laman media sosial FMIPA UGM dengan perolehan skor yang menembus angka 750.

“750 makan apa ya?” tanya akun mazow_sky pada akun resmi media sosial FMIPA UGM.

Para mahasiswa baru mendapat kesempatan untu menceritakan perihal jalur masuk yang ditempuh untuk dapat berkuliah di FMIPA UGM sekaligus nilai yang harus dicapai agar lolos di FMIPA UGM. Beberapa jalur mahasiswa baru yang dilewati terdiri atas SNBP, SNBT, PBU, UM, dan CBT. Selain itu, mahasiswa baru juga mendapat kesempatan untuk menceritakan ekspetasi mereka ketika kuliah di FMIPA UGM.

“Kalau aku lewat jalur SNBP, rata-rata skor nilai raporku 88,” kata Keine, mahasiswa baru program studi Ilmu Komputer 2024.

Selain skor nilai rapor, skor UTBK yang cukup memukau diraih oleh Dhimas, mahasiswa baru program studi Ilmu Komputer 2024. Dhimas menceritakan bahwa dirinya meraih skor 753. Dirinya juga turut membagikan perihal ekspetasi berkuliah ke depan yaitu semoga kegiatan perkuliahan berjalan dengan asik dan memiliki teman-teman yang kreatif serta dosen yang kooperatif.

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam mengemukakan ide dan gagasan serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik dalam melaksanakan kegiatan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media FMIPA UGM
Gambar: Dhanada Santika

Read More

Mahasiswa Baru FMIPA UGM Sabet Juara Miss Bantul 2024

Kabar gembira menyelimuti Najwa Fitria Sugiarto, mahasiswa baru FMIPA UGM program studi Statistika 2024. Sosok belia yang sejak bangku sekolah memanen juara di bidang olimpiade dan panggung hiburan tersebut mampu mengoptimalkan prestasinya di tengah kesibukan kegiatan Pionir Pascal yang merupakan agenda wajib bagi mahasiswa baru.

“Alhamdulillah, saya berhasil meraih sebagai Juara 1 Miss Bantul 2024 dan 2 kategori lain yaitu Miss Bantul Pendidikan dan Miss Bantul Kewirausahaan 2024,” papar Najwa.

Puncak acara dari ajang Miss Bantul ini dilaksanakan pada 3 Agustus di Pendopo Parasamiya Bantul. Dari 24 finalis yang terseleksi, Najwa mampu meraih juara pertama dengan 2 kategori yang juga diraihnya. Proses yang dilewati Najwa cukup panjang yaitu mulai dari 27 Mei hingga 3 Agustus 2024. Rangkaian acara yang dilalui terdiri atas pelatihan, kegiatan sosial, dan pameran budaya.

Kegiatan pelatihan meliputi materi keorganisasian, kelas motivasi, kelas wicara publik, modelling, pemotretan, dan beragam pembekalan lainnya dari Pemerintah Kabupaten Bantul. Pada kegiatan sosial, para finalis terlibat pada kegiatan bakti sosial dan kampanye lingkungan. Selanjutnya, pada pameran budaya, para peserta diajak memperkenalkan kekayaan dan potensi lokal kepada masyarakat.

“Saya sangat bersyukur dan terhormat bisa terpilih sebagai Miss Bantul 2024. Pengalaman ini sangat berarti bagi saya, bukan hanya sebagai perjalanan pribadi, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berkontribusi bagi masyarakat dan memperkenalkan kekayaan ekonomi, UMKM, dan budaya Bantul. Selama proses seleksi, saya belajar banyak dari teman-teman peserta, panitia, dan juri. Atmosfer yang penuh semangat dan persahabatan membuat saya merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik,” papar Najwa.

Najwa juga berharap melalui ajang ini dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk percaya diri dan berani mengejar Impian mereka. Sebagai pemenang, dirinya ingin memanfaatkan gelar tersebut untuk melakukan lebih banyak kegiatan sosial dan menjangkau masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan lingkungan.

Prestasi dan kontribusi Najwa di bidang pendidikan, sosial, dan budaya tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kompetensi keterampilan yang dilakukan melalui ajang Miss Bantul 2024, nomor 5 yaitu Kesetaraan Gender melalui pemberdayaan perempuan di kawasan Bantul, serta nomor 14 dan 15 yaitu Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan melalui kampanye sadar lingkungan yang dilakukan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Najwa Fitria Sugiarto

Read More

Serunya Pionir Pascal dengan Tren Inside Out: Variasi Emosi Menjadi Mahasiswa Baru

Pionir Pascal menjadi momen pengenalan lingkungan kampus di FMIPA UGM bagi mahasiswa baru. Pada hari kedua acara, mahasiswa baru mendapatkan instruksi untuk menggunakan batik sebagai seragam yang dipakai. Warna-warni corak batik mewarnai acara pada hari kedua. Momen ini dipandang menjadi kesempatan dalam mengikuti tren Inside Out yang merupakan film dengan 9 karakter perasaan yang memberikan pesan untuk mengakui perasaan-perasaan yang ada di dalam diri manusia.

Dengan mengambil tema Gamami as 9 emotions of Inside Out, para perwakilan mahasiswa baru diajak untuk mengekspresikan dari masing-masing perasaan sesuai dengan warna batik yang mencerminkan warna emosi. Warna batik hijau cerah melambangkan perasaan gembira, warna batik merah melambangkan perasaan marah, warna batik ungu muda melambangkan perasaan takut, warna batik  hijau tua melambangkan perasaan jijik, warna batik biru melambangkan perasaan sedih, warna batik hijau tosca melambangkan perasaan iri, warna batik merah muda melambangkan perasaan malu, warna batik oranye  melambangkan perasaan cemas, dan warna batik ungu tua melambangkan perasaan acuh atau tidak peduli.

Serunya tren mengekspresikan perasaan melalui warna batik yang dikenakan tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C-HxFP6SHFu/. Beberapa pujian terdapat di kolom komentar yang menilai bahwa konten tersebut menggemaskan atau lucu.

“Lucu sekali Joyy (karakter gembira),’’ papar akun anindya.atha

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya melalui perbedaan cara meluapkan eksspresi dan emosi serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik dalam melaksanakan kegiatan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Gambar: Dhanada Santika

Read More

Jaga Semangat Mahasiswa Baru hingga Akhir Studi, Ini Pesan Mahasiswa Berprestasi FMIPA UGM saat Pionir Pascal 2024

Pionir Pascal 2024 menjadi momen penyemangat tidak hanya bagi mahasiswa baru tetapi juga bagi Putri Salsabila selaku Mahasiswa Berprestasi FMIPA UGM 2024. Sosok mahasiswa di program studi Geofisika UGM ini mengaku bahwa dirinya mendapatkan semangat baru dari energi yang dirasakan di tengah mahasiswa baru saat menghadiri Pionir Pascal 2024.

“Aku excited banget karena ini sudah masuk tahun terakhirku kuliah. Ketemu mahasiswa baru seperti membangkitkan semangat lagi. Semoga Gamami (Gadjah Mada MIPA) bisa menjaga rasa excited mereka sampai di tahun terakhir mereka kuliah,” papar Putri saat menghadiri penutupan Pionir Pascal 2024 (1/8).

Walaupun sedang menjalankan kesibukan sebagai mahasiswa akhir, Putri menyempatkan hadir untuk memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa baru. Dalam orasinya, Putri menyampaikan perihal agar teman-teman Gamami mau bermimpi dan punya tujuan sedini mungkin. Hal ini bertujuan agar selama perjalanan studi bisa mengatur strategi dan bisa memaksimalkan waktu selama di UGM.

“Teman-teman akan menghadapi kebingungan dan itu wajar. Tapi, itu justru akan membuat lebih kenal dengan diri sendiri. Kalian jalan di kampus tidak akan sendiri. Tetap jaga semangat. Percaya kalian punya mimpi dan potensi yang besar,” papar Putri saat menyampaikan orasi di Pionir Pascal 2024.

Dukungan berupa semangat dan motivasi melalui kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Mahasiswa FMIPA Dorong Pengembangan Kota Berkelanjutan dengan Penanaman Mangrove di Pantai Baros

Kembali meriahkan acara perlombaan berbasis geoscience setelah 3 tahun tidak aktif, Geoscope acara yang dikembangkan oleh HMGF UGM dan SEG UGM SC kembali meramaikan kegiatannya dengan rangkaian acara preventif yang penuh makna. Pada Minggu tanggal 1 September 2024, Geoscope dibuka dengan penanaman mangrove di Pantai Baros. Para mahasiswa secara aktif terlibat dalam kegiatan ini, yang bertujuan melestarikan alam secara alami dan berkelanjutan.

“Tahun ini geoscope mengambil tema Integrated Geoscientist Solutions for Sustainable Urban Development, bercermin ke IKN dan pembangunan kota yang kurang sadar pada lingkungan. Tentunya sebagai geoscientist yang berhubungan langsung dengan bumi ingin mengurangi dampak negatif itu,” papar Nazwa Septhia, selaku ketua pelaksana Geoscope 2024.

Dengan mengambil bagian dalam aksi nyata pelestarian lingkungan, menunjukkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dalam konteks perkembangan teknologi dan urbanisasi yang pesat. Penanaman mangrove ini memiliki peran vital dalam menjaga kelestarian Pantai Baros dari ancaman abrasi.

Acara penanaman mangrove ini tidak hanya berfokus pada aksi tanam saja, tetapi juga melibatkan materi edukatif terkait jenis-jenis mangrove dan tutorial menanam. Peserta diajak untuk memahami pentingnya setiap jenis mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Harapannya, sebagai seorang geoscientist tak hanya berfokus pada eksplorasi atau eksploitasi oil and gas tetapi juga sustainable development sehingga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan pelestarian lingkungan,” papar Nazwa Septhia.

Pantai Baros terletak di muara laguna di bagian Selatan. Penanaman mangrove menjadi langkah preventif untuk melindungi kawasan ini dari erosi pantai yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dengan penanaman mangrove mencegah bencana abrasi di sekitar pantai, SDGs poin 14 yaitu ekosistem pesisir, dan SDGs poin 15 yaitu ekosistem dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Panitia Geoscope
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Shofi, Alumni FMIPA UGM Ajak Pemuda Sadar Lingkungan dan Sampah

Dengan latar belakang sebagai Geofisikawan, Shofi sangat dekat dengan fenomena bencana alam serta lingkungan. Dalam hal ini, dirinya turut memberikan wawasan mengenai lingkungan, hutan dan bencana alam serta laut dan konservasi penyu. Beberapa kali dirinya terlibat di berbagai kegiatan lingkungan seperti pilah-pilih sampah, kegiatan pemuda sadar sampah, dan lainnya. Dari mulai hal-hal kecil seperti selalu membawa kemasan untuk membeli makanan atau minuman, Shofi mengajak teman-temannya untuk turut menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam mengurangi sampah dan menjaga lingkungan.

“Perjalanan yang cukup naik turun, tapi seru! Fasilitas yang masih lebih banyak mendukung kita untuk “mencemari” lingkungan, mendorongku (dan mungkit pegiat lain) untuk menekan ego dan berpikir ulang dalam konsumsi maupun produksi sampah kita terutama. Karena kita tinggal di lingkungan, inilah yang dilakukan untuk membuat lingkungan lebih nyaman lagi,” papar Shofi.

Isu sampah, energi,dan kelestarian lingkungan menjadi topik yang dekat dengan kehidupan manusia tak terkecuali bagi para pemuda serta pelajar di kawasan Yogyakarta. Puluhan pelajar di Yogyakarta mendapatkan kesempatan dalam memperoleh edukasi mengenai lingkungan melalui acara Ecofest yang merupakan Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Rangka Kampanye Sekolah Sehat. Acara yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Teknik Industri Yogyakarta ini turut mengundang Shofi Rahmadini Kusumastuti sebagai narasumber. Shofi diketahui merupakan alumni Geofisika FMIPA UGM yang bergelut di bidang lingkungan.

“Harapan dari kegiatan yang dilakukan selama ini adalah mengajak kaum muda untuk lebih kritis soal permasalahan lingkungan. Mungkin sebagian besar sekarang tidak merasakan dampaknya. Tapi jika kita sekarang abai terhadap lingkungan, lambat laun akan jadi bom waktu yang berbahaya untuk semua,” papar Shofi.

Peran Shofi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam mengelola sampah. Kemudian, turut menjadi implementasi dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui perlindungan ekosistem dan air bersih, konsumersime, pengelolaan limbah, aksi iklim, edukasi mikroplastik, dan perlindungan lingkungan.

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Lakukan Ekspedisi Merah Putih di Gunung Sangkareang

Dimas Dhanur, mahasiswa program studi Geofisika dan Wirawan, mahasiswa Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM melakukan pendakian di Gunung Sangkareang, Pulau Lombok dalam rangka kegiatan Ekspedisi Merah Putih. Dengan melakukan pendakian bersama 4 mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Tim KKN PPM UGM Lombok, Dimas dan Wirawan sukses mencapai puncak tertinggi nomor 2 di Pulau Lombok dengan ketinggian 3200 mdpl.

“Alasan kami mengadakan ekspedisi itu di antaranya mendukung wisata pendakian Gunung Sangkareang yang berada di wilayah sub unit kami. Kemudian, dalam rangka bulan Kemerdekaan Republik Indonesia yang merepresentasikan kontribusi UGM untuk Indonesia di puncak tertinggi kedua di Pulau Lombok,” papar Dimas.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 5 Agustus 2024 dengan membawa berbagai atribut kampus yang merepresentasikan semangat kebersamaan dalam melaksanakan pengabdian masyarakat sekaligus memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

“Harapannya, dari kegiatan ini teman-teman jadi lebih termotivasi untuk melakukan pengabdian yang dapat mendukung pariwisata yang belum terlalu terjamah oleh wisatawan dan juga turut serta melestarikan gunung-gunung di Indonesia supaya dapat dinikmati oleh anak cucu kita nantinya,” papar Dimas.

Kegiatan ekspedisi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM dengan Tim KKN PPM UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam melakukan pengabdian masyarakat. Kemudian, menjadi refleksi dari SDGs nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan dalam perlindungan lingkungan khususnya di kawasan gunung.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Dimas Dhanur

Read More

Hari Hutan Indonesia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Hutan di Indonesia

Peringatan Hari Hutan Indonesia jatuh setiap tanggal 7 Agustus. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Jaga Hutan, Jaga Iklim. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi hutan yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Hutan Indonesia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk berefleksi mengenai bagaimana kabar hutan di Indonesia. Selanjutnya, dikenalkan mengenai deforestasi yang merupakan proses hilangnya hutan dengan berbagai faktor seperti penebangan liar (illegal logging). Fakta mengejutkannya, banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa Indonesia sudah kehilangan sekitar 9,6 juta hektar hutan primer hanya dalam kurun waktu 2 tahun. Padahal, hutan di Indonesia merupakan peringkat ketiga sebagai hutan tropis terluas di dunia yang mampu berperan dalam mengatasi perubahan iklim.

Dampak lain dari penebangan liar yang dilakukan terhadap hutan di Indonesia adalah kebakaran hutan yang turut menyumbang penyebab turunnya jumlah hutan. Gundulnya hutan akibat penebangan liar menyisakan bahan-bahan kayu yang kering serta mudah terbakar dengan kondisi cuaca yang semakin panas.

Dengan adanya kondisi yang memprihatinkan tersebut, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi hutan di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C-WlX61y4LZ/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Hutan Indonesia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi iklim, keanekaragaman hayati, hutan, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Duel Skor UTBK Mahasiswa Baru FMIPA UGM: Skor Tertinggi Pukau Warganet

Setiap tahunnya, Pionir Pascal FMIPA UGM memiliki kesan dan pesan tersendiri bagi panitia atau mahasiswa baru. Pada tahun ini, mahasiswa baru mampu memukau warganet di laman media sosial FMIPA UGM dengan perolehan skor yang menembus angka 750.

“750 makan apa ya?” tanya akun mazow_sky pada akun resmi media sosial FMIPA UGM.

Para mahasiswa baru mendapat kesempatan untu menceritakan perihal jalur masuk yang ditempuh untuk dapat berkuliah di FMIPA UGM sekaligus nilai yang harus dicapai agar lolos di FMIPA UGM. Beberapa jalur mahasiswa baru yang dilewati terdiri atas SNBP, SNBT, PBU, UM, dan CBT. Selain itu, mahasiswa baru juga mendapat kesempatan untuk menceritakan ekspetasi mereka ketika kuliah di FMIPA UGM.

“Kalau aku lewat jalur SNBP, rata-rata skor nilai raporku 88,” kata Keine, mahasiswa baru program studi Ilmu Komputer 2024.

Selain skor nilai rapor, skor UTBK yang cukup memukau diraih oleh Dhimas, mahasiswa baru program studi Ilmu Komputer 2024. Dhimas menceritakan bahwa dirinya meraih skor 753. Dirinya juga turut membagikan perihal ekspetasi berkuliah ke depan yaitu semoga kegiatan perkuliahan berjalan dengan asik dan memiliki teman-teman yang kreatif serta dosen yang kooperatif.

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam mengemukakan ide dan gagasan serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik dalam melaksanakan kegiatan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media FMIPA UGM
Gambar: Dhanada Santika

Read More

Mahasiswa Baru FMIPA UGM Sabet Juara Miss Bantul 2024

Kabar gembira menyelimuti Najwa Fitria Sugiarto, mahasiswa baru FMIPA UGM program studi Statistika 2024. Sosok belia yang sejak bangku sekolah memanen juara di bidang olimpiade dan panggung hiburan tersebut mampu mengoptimalkan prestasinya di tengah kesibukan kegiatan Pionir Pascal yang merupakan agenda wajib bagi mahasiswa baru.

“Alhamdulillah, saya berhasil meraih sebagai Juara 1 Miss Bantul 2024 dan 2 kategori lain yaitu Miss Bantul Pendidikan dan Miss Bantul Kewirausahaan 2024,” papar Najwa.

Puncak acara dari ajang Miss Bantul ini dilaksanakan pada 3 Agustus di Pendopo Parasamiya Bantul. Dari 24 finalis yang terseleksi, Najwa mampu meraih juara pertama dengan 2 kategori yang juga diraihnya. Proses yang dilewati Najwa cukup panjang yaitu mulai dari 27 Mei hingga 3 Agustus 2024. Rangkaian acara yang dilalui terdiri atas pelatihan, kegiatan sosial, dan pameran budaya.

Kegiatan pelatihan meliputi materi keorganisasian, kelas motivasi, kelas wicara publik, modelling, pemotretan, dan beragam pembekalan lainnya dari Pemerintah Kabupaten Bantul. Pada kegiatan sosial, para finalis terlibat pada kegiatan bakti sosial dan kampanye lingkungan. Selanjutnya, pada pameran budaya, para peserta diajak memperkenalkan kekayaan dan potensi lokal kepada masyarakat.

“Saya sangat bersyukur dan terhormat bisa terpilih sebagai Miss Bantul 2024. Pengalaman ini sangat berarti bagi saya, bukan hanya sebagai perjalanan pribadi, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berkontribusi bagi masyarakat dan memperkenalkan kekayaan ekonomi, UMKM, dan budaya Bantul. Selama proses seleksi, saya belajar banyak dari teman-teman peserta, panitia, dan juri. Atmosfer yang penuh semangat dan persahabatan membuat saya merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik,” papar Najwa.

Najwa juga berharap melalui ajang ini dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk percaya diri dan berani mengejar Impian mereka. Sebagai pemenang, dirinya ingin memanfaatkan gelar tersebut untuk melakukan lebih banyak kegiatan sosial dan menjangkau masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan lingkungan.

Prestasi dan kontribusi Najwa di bidang pendidikan, sosial, dan budaya tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kompetensi keterampilan yang dilakukan melalui ajang Miss Bantul 2024, nomor 5 yaitu Kesetaraan Gender melalui pemberdayaan perempuan di kawasan Bantul, serta nomor 14 dan 15 yaitu Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan melalui kampanye sadar lingkungan yang dilakukan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Najwa Fitria Sugiarto

Read More

Serunya Pionir Pascal dengan Tren Inside Out: Variasi Emosi Menjadi Mahasiswa Baru

Pionir Pascal menjadi momen pengenalan lingkungan kampus di FMIPA UGM bagi mahasiswa baru. Pada hari kedua acara, mahasiswa baru mendapatkan instruksi untuk menggunakan batik sebagai seragam yang dipakai. Warna-warni corak batik mewarnai acara pada hari kedua. Momen ini dipandang menjadi kesempatan dalam mengikuti tren Inside Out yang merupakan film dengan 9 karakter perasaan yang memberikan pesan untuk mengakui perasaan-perasaan yang ada di dalam diri manusia.

Dengan mengambil tema Gamami as 9 emotions of Inside Out, para perwakilan mahasiswa baru diajak untuk mengekspresikan dari masing-masing perasaan sesuai dengan warna batik yang mencerminkan warna emosi. Warna batik hijau cerah melambangkan perasaan gembira, warna batik merah melambangkan perasaan marah, warna batik ungu muda melambangkan perasaan takut, warna batik  hijau tua melambangkan perasaan jijik, warna batik biru melambangkan perasaan sedih, warna batik hijau tosca melambangkan perasaan iri, warna batik merah muda melambangkan perasaan malu, warna batik oranye  melambangkan perasaan cemas, dan warna batik ungu tua melambangkan perasaan acuh atau tidak peduli.

Serunya tren mengekspresikan perasaan melalui warna batik yang dikenakan tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C-HxFP6SHFu/. Beberapa pujian terdapat di kolom komentar yang menilai bahwa konten tersebut menggemaskan atau lucu.

“Lucu sekali Joyy (karakter gembira),’’ papar akun anindya.atha

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya melalui perbedaan cara meluapkan eksspresi dan emosi serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik dalam melaksanakan kegiatan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Gambar: Dhanada Santika

Read More

Jaga Semangat Mahasiswa Baru hingga Akhir Studi, Ini Pesan Mahasiswa Berprestasi FMIPA UGM saat Pionir Pascal 2024

Pionir Pascal 2024 menjadi momen penyemangat tidak hanya bagi mahasiswa baru tetapi juga bagi Putri Salsabila selaku Mahasiswa Berprestasi FMIPA UGM 2024. Sosok mahasiswa di program studi Geofisika UGM ini mengaku bahwa dirinya mendapatkan semangat baru dari energi yang dirasakan di tengah mahasiswa baru saat menghadiri Pionir Pascal 2024.

“Aku excited banget karena ini sudah masuk tahun terakhirku kuliah. Ketemu mahasiswa baru seperti membangkitkan semangat lagi. Semoga Gamami (Gadjah Mada MIPA) bisa menjaga rasa excited mereka sampai di tahun terakhir mereka kuliah,” papar Putri saat menghadiri penutupan Pionir Pascal 2024 (1/8).

Walaupun sedang menjalankan kesibukan sebagai mahasiswa akhir, Putri menyempatkan hadir untuk memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa baru. Dalam orasinya, Putri menyampaikan perihal agar teman-teman Gamami mau bermimpi dan punya tujuan sedini mungkin. Hal ini bertujuan agar selama perjalanan studi bisa mengatur strategi dan bisa memaksimalkan waktu selama di UGM.

“Teman-teman akan menghadapi kebingungan dan itu wajar. Tapi, itu justru akan membuat lebih kenal dengan diri sendiri. Kalian jalan di kampus tidak akan sendiri. Tetap jaga semangat. Percaya kalian punya mimpi dan potensi yang besar,” papar Putri saat menyampaikan orasi di Pionir Pascal 2024.

Dukungan berupa semangat dan motivasi melalui kegiatan Pionir Pascal di FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan bagi mahasiswa baru dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, upaya panitia dalam menekan produksi limbah sampah plastik menjadi cerminan dari SDGs nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More
Translate