Hari Solidaritas Jilbab Internasional, Mahasiswi FMIPA UGM Berbagi Cerita Menarik Tentang Berjilbab
Dalam rangka memperingati momen Solidaritas Jilbab Internasional, sejumlah mahasiswi FMIPA UGM turut membagikan cerita dan pengalaman mereka dalam menggunakan jilbab serta pandangan mereka mengenai jilbab. Hal ini disampaikan oleh Ainun, Nabila, dan Meila yang menceritakan mulai dari makna, model jilbab kesukaan, tantangan, dan harapan.
https://www.instagram.com/p/C_fGPdlyRUf/
Pada topik pertama, makna jilbab menurut Ainun adalah identitas sebagai Muslimah sedangkan menurut Nabila jilbab adalah untuk untuk menutup aurat terutama di bagian dada dan kepala dan menurut Meila hijab dimaknai sebagai pelindung dan penjaga diri sebagai seorang Muslimah.
“Aku pake bahan scuba atau pashima atau bahan kaos juga,” papar Nabila
“Aku pakenya model ini yang modelnya bisa ke kanan dan ke kiri intinya bisa menutup dada,” papar Meila.
Selanjutnya, mereka menceritakan mengenai warna kesukaan mereka yang didominasi warna hitam karena adanya anggapan warna yang cukup mudah dipadu-padankan dengan pakaian mereka terutama untuk kuliah.
“Warnaku mungkin jadi warna favorit orang kali ya, Aku sukanya item atau abu-abu,” papar Ainun.
Hal tersebut turut diamini oleh Nabila dan Melia dengan preferensi warna terang lainnya.
“Aku sih sama hitam, tapi Aku sama krem karena menurutku kedua warna tersebut masuk ke semua warna baju yang sering aku pake,” tutur Nabila.
“Aku juga sama warna hitam sama dusty pink karena warnanya lebih cerah dan lucu aja kalau dipake,” ujar Meila.
Selain itu, ketiga mahasiswa tersebut turut membagikan mengenai tantangan yang dialami sebagai seseorang yang menggunakan jilbab.
“Mungkin kalau aku angin kali ya. Kalau naik motor hijab tuh rawan banget terbang gitu. Jadi, rawan banget auratnya kelihatan,” papar Ainun.
“Kalau aku mungkin kalau pas wudhu kan ya kena air jadi agak basah,” kata Meilia.
Dalam menutup cerita, mereka turut menyampaikan harapan dan pesan kepada teman-teman yang sedang berusaha untuk menggunakan jilbab.
“Tetap istiqomah aja insha Allah jadi lebih baik,” kata Ainun.
“Lebih percaya diri aja karena itu versi diri kamu yang lebih baik,” kata Nabila.
“Semoga teman-teman tetap dalam lindungan Allah,” kata Meila.
Cerita pengalaman dan pandangan ketiga mahasiswa FMIPA UGM tersebut menjadi implementasi dari SDGs nomor 5 yaitu Kesetaraan Gender dan nomor 16 yaitu Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh dalam hak asasi manusia khususnya perempuan dalam identitas gender menggunakan hijab.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Anugrah Yuwanda Atmaja