Search
Search
Search

Kunjungan

FMIPA UGM Perluas Kerja Sama dengan SMA/MA Se-Indonesia: Dukung Implementasi Merdeka Belajar

FMIPA UGM memperluas kerja sama dengan SMA/MA se-Indonesia melalui acara workshop dan pameran inovasi karya dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center serta merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Kami menyambut baik untuk bapak dan ibu kepala sekolah serta guru untuk datang ke Taiwan dalam mencapai impian (studi dan karir),” papar Prof. Cheng Shuenn Ren, Ph.D., selaku Vice President Cheng Shiu University Taiwan.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. turut memberikan sambutan dalam acara ini serta mendukung berbagai bentuk kerja sama yang akan dilakukan dengan pihak sekolah. Prof. Kuwat mempresentasikan berbagai potensi kerja sama yang bisa dijalin antara FMIPA UGM dengan sekolah seperti beasiswa, pelatihan guru, program magang, dan kunjungan edukatif.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Selain mendapatkan workshop atau pelatihan mengenai implementasi Merdeka Belajar, para peserta juga dapat mendatangi pameran inovasi karya yang dapat diceritakan kepada siswa-siswa di sekolah. Para kepala sekolah dan guru pun dapat langsung mencoba alat-alat hasil karya inovasi di FMIPA UGM.

“Sangat meriah ya, mereka antusias nanya-nanya tentang Matematika. Jadi, lulusan Matematika tidak sebatas menjadi guru saja tetapi bisa menjadi praktisi dan memecahkan masalah di lingkungan dengan implementasi ilmu Matematika,” papar Silvina selaku mahasiswa S2 Matematika sekaligus penjaga stand pameran.

“Harapannya kami bisa bermitra dengan FMIPA UGM dengan memberikan fasilitas praktikum laboratorium di bidang Kromatografi dan laboratorium Anorganik Kimia. Misal, untuk persiapan lomba penelitian pelajaran dan uji sampel,” papar Luqman Fikry Amarullah, Kepala Sekolah SMA Masa Depan Kalasan.

Agenda penjajakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan sekolah-sekolah di tingkat SMA/MA melalui acara workshop dan pameran inovasi karya tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Pameran Inovasi Karya FMIPA UGM Pukau Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-Indonesia

FMIPA UGM menyelenggarakan Pameran Inovasi Karya yang merupakan hasil riset dan penelitian di FMIPA UGM pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Acara pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Beragam hasil penelitian disuguhkan oleh masing-masing departemen dan program studi di FMIPA UGM. Para guru dan kepala sekolah tidak hanya dapat melihat tetapi juga mencoba hasil karya inovasi yang ada. Salah satu guru mencoba membuat getaran untuk melakukan percobaan deteksi getaran melalui alat seismograf milik program studi Geofisika. Di sisi lain, ada kepala sekolah yang turut mencoba mengendarai kursi roda pintar yang dapat dikontrol secara manual menggunakan konsol.

Seru, pesertanya antusias. Mereka penasaran dengan teknologi yang dikembangkan. Beberapa guru tertarik untuk mengenal lebih dekat dan risetnya apa saja,” papar Akbar, mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi selaku penjaga pameran.

Dirinya juga berharap pameran ini dapat membuka wawasan pada guru atau calon mahasiswa baru untuk tertarik di bidang robotika dan elektronika.

“Harapannya supaya anak-anak siswa dapat berkembang dan menambah wawasan. Anak-anak juga lebih berani menciptakan karya,” papar Ade Fathanah, S.Pd.i.

Banyak dari guru dan kepala sekolah tertarik dengan inovasi yang dipamerkan untuk kemudian diceritakan kepada siswa-siswinya di sekolah dalam rangka memberikan informasi dan inspirasi terhadap ilmu sains.

Agenda pameran yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-indonesia Ikuti Workshop Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning di FMIPA UGM

FMIPA UGM menggelar Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Dalam hal ini, Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. menyambut sekaligus membuka acara melalui sambutan yang diberikan.

“Kami ingin selalu hadir dalam mengakselerasi dan meningkatkan kualitas seta kuantitas pembelajaran yang dampaknya bisa sampai ke jenjang universitas,” papar Prof. Kuwat saat memberikan sambutan Kamis (8/8).

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan tanya jawab dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar untuk Tingkat SMA/MA yang disampaikan oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Periode 2020 – 2024) pada sesi pertama. Kemudian, pada sesua kedua dilanjutkan materi dengan tema Implementasi Merdeka Belajar melalui Contextual Learning yang disampaikan oleh Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

“Budi pekerti juga lahir dari kimia, fisika, dan matematika. Contohnya, pada siswa sekolah dasar. Saya butuh garam Jika tubuh saya tidak mendapatkan garam maka tubuh saya tidak sehat. Jadi, anak tersebut tidak perlu tahu terlebih dahulu mengenai reaksi atau rumus garam tetapi anak itu harus tahu bahwa tubuhnya butuh garam. Itulah yang dimaksud dengan pembelajaran yang bermakna,” papar Prof. Nizam.

Peserta yang terdiri atas guru dan kepala sekolah mendapatkan kesempatan dalam sesi tanya jawab.

“Bagaimana cara kita mendobrak broad mind bagi posisi kita yang di tengah (guru) sehingga growth mindset bisa terimplikasi secara merata di instansi kami?” tanya Riza, salah satu guru dari SMA Alam Al-Ghiffary Blitar, Jawa Timur.

Prof. Nizam memberikan arahan dengan cara mencari teman seide dan sepemikiran, konsisten dengan apa yang diusahakan serta lakukan laporan atas pencapaian yang dilakukan untuk mengajak lebih banyak rekan, dan buat kolaborasi dengan rekan.

Selepas sesi materi dan tanya jawab, peserta dapat mengunjungi pameran inovasi karya dari FMIPA UGM.

“Cukup excited ya kesannya. Presepsi tentang FMIPA itu ya matematika, fisika, dan kimia. Tapi, kemudian ke sini ada pengembangan yang luar biasa di elektronik dan komputasinya. Kalau di Taiwan anak IPS bisa masuk ke teknik mesin. Semoga adanya pertukaran budaya dari Taiwan ini bisa membawa perubahan baru di sistem pendidikan Indonesia,” ujar Kelik Wardiyono, Kepala Sekolah SMAIT Ibnu Abbas Klaten.

Dalam hal ini, Kelik berangkat bersama 7 orang gurunya dan berkesempatan mencoba salah satu inovasi dari Departemen Ilmu Kompiuter dan Elektronika Instrumentasi yaitu berupa kursi roda pintar yang dapat dikontrol dengan konsol.

Setelah workshop dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan penjajakan kerja sama FMIPA dengan Sekolah Mitra yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam hal ini, banyak sekolah-sekolah yang tertarik untuk membangun kerja sama dengan FMIPA UGM seperti pendampingan siswa dan guru dalam ilmu sains.

Agenda workshop yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Kunjungan Tim Peneliti Perancis di FMIPA UGM: Siap Kolaborasi di Ilmu Geosains

FMIPA UGM menerima kunjungan dari tim peneliti asal negara Prancis pada Selasa, 2 Juli 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan diterima langsung oleh Dr. Wiwit Suryanto, M.Si., selaku Wakil Dekan Penelitian dan Bidang Pengabdian Masyarakat FMIPA UGM sekaligus dosen program studi Geofisika UGM.

Tim peneliti dari Perancis diketuai oleh France Lagroix selaku Deputy Scientific Director Solid Earth.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Wiwit memaparkan profil dari fakultas dan penelitian yang dilakukan khususnya di bidang geofisika dan geosains.

“Kami memiliki program studi reguler dan internasional juga. Di sisi lain, kami juga memiliki mitra industri yang telah bekerja sama dengan kami,” papar Wiwit sembari menunjukkan deretan mitra-mitra kolaborator seperti Pertamina, PGN SAKA, Schlumberger, dan JICA.

Kemudian diskusi berjalan dengan berbagai pertanyaan dari tamu berupa apa yang menjadi ciri khas atau representasi dari FMIPA UGM. Wiwit menjelaskan bahwa studi yang dilakukan di FMIPA berupaya mengintegrasikan ilmu-ilmu yang ada di fakultas seperti pengembangan inovasi untuk keamanan siber.

“Ada isu tentang keamanan siber. Kita mencoba untuk mengembangkan modelling matematika untuk pembuatan keamanan siber. Dari ilmu murni dan konsep dasar matematika menjadi matematika terapan melalui pembuatan machine learning,” papar Uha Isnaini, selaku dosen program studi Matematika FMIPA UGM.

Selanjutnya, terdapat beragam ciri khas yang menjadi pembanding antara studi sains di Perancis dengan FMIPA UGM yaitu berupa fokus studi.

“Dibandingkan dengan program kami, program FMIPA UGM lebih fokus di lapangan sedangkan kami di akademik,” papar Lagroix.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan di masing-masing institusi. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan, teknologi, dan inovasi sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Inisiasi Program Belajar dan Kerja Sama Aligarh Muslim University India dengan Departemen Matematika FMIPA UGM

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Karamanoğlu Mehmetbey University pada Kamis, 11 Juli 2024. Dalam pertemuan, dilaksanakan diskusi mengenai pengembangan kerja sama akademis melalui program Erasmus. Diskusi ini disambut hangat oleh Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA UGM.

Tujuan utama dari diskusi ini adalah untuk memfasilitasi mobilitas mahasiswa dan pegawai antara kedua negara, serta memperkuat hubungan akademis dan penelitian. Pada rencana kolaborasi kali ini pihak Karamanoğlu Mehmetbey University dan Aligarh Muslim University mengajukan kolaborasi bersama FMIPA UGM berupa program Erasmus yang biasanya dibuat antar negara Eropa. Program ini kemungkinan akan dilakukan pertukaran mahasiswa dan pegawai, dengan target awal 10 hingga 12 mahasiswa setiap tahunnya.

“Program ini biasanya dibuat antara negara-negara Eropa. Tetapi, ada satu perubahan besar yang diinginkan yaitu memperluas jangkauan program ini ke negara-negara non-Eropa,” ujar Prof. Dr. Cihat Abdioğlu selaku perwakilan dari Karamanoğlu Mehmetbey University, pada pertemuan offline, Kamis (11/7).

Pada pertemuan pertama ini dihadiri oleh Prof. Dr. Shakir Ali dari Aligarh Muslim University, India beserta 3 rekan mahasiswa dari Karamanoğlu Mehmetbey University dan 3 rekan dari departemen Matematika. Diskusi ini juga menyoroti peluang untuk memperkaya pengalaman budaya dan akademis bagi mahasiswa. Mahasiswa dan pegawai yang berpartisipasi dalam program ini akan diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan budaya seperti museum-museum terkenal di Turki. Hal ini akan memberikan mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya dan sejarah negara tuan rumah.

Diskusi selanjutnya akan berupa pengenalan lingkungan MIPA oleh perwakilan dari staf departemen Matematika. Selain itu, akan dilaksanakan pula program belajar Algebra Guest Lecture Series #2 bersama ahlinya dengan menghadirkan topik pertama Derivations and Invariance Property in Rings dan topik kedua Error Correcting Codes and Its Applications in DNA Codes. Diskusi program kolaborasi ini merupakan implementasi Fakultas MIPA terhadap SDGs dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dengan memberikan fasilitas serta dukungan untuk pendidikan yang berkelanjutan seperti nilai pada SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

UNJ dan FMIPA UGM Berkolaborasi dalam Kunjungan Banding Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Universitas

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kunjungan banding ke FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tanggal 10 Juli 2024 untuk mengevaluasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dr. Irwanto, S.Pd., M.Pd., selaku dosen dari UNJ menyatakan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menilai sejauh mana program penjaminan mutu yang sudah dijalankan oleh UNJ dan sebagai sarana studi banding dari implementasi penjabaran mutu yang telah dilakukan di FMIPA UGM.

Prof. Mitrayana selaku dosen FMIPA UGM memaparkan bahwa sistem penjaminan mutu yang baik harus diakui melalui akreditasi formal.

“Mutu yang baik tanpa akreditasi formal tidak akan diakui karena kita hidup dalam unsur keformalan untuk penagkuan mutu pendidikan,” tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa UGM telah menerapkan sistem audit mutu internal (AMI) yang terintegrasi secara online untuk evaluasi dan peningkatan mutu.

Dalam diskusi, Dr. Irwanto menyampaikan tantangan yang dihadapi UNJ dalam mengelola alumni dan respon mereka terhadap tracer study.

“Kesulitan terbesar kami adalah menghandle dan menjalin hubungan dengan alumni, meskipun sudah mencoba memberikan gift,” ujar Dr. Irwanto. Menanggapi hal ini, Prof. Mitrayana menjelaskan pentingnya peran wakil dekan bidang alumni dalam melakukan tracer study dan menjaga hubungan baik dengan alumni melalui berbagai kegiatan seperti reuni dan family gathering.

Kegiatan ini berkaitan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk seluruh kalangan masyarakat. Dengan adanya evaluasi dan peningkatan sistem penjaminan mutu, diharapkan kualitas pendidikan di kedua universitas dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi mahasiswa serta alumni. Selain itu, kolaborasi ini juga mendukung SDGs nomor 17, yaitu memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan. Melalui kerjasama antara UNJ dan UGM, kedua institusi dapat saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam implementasi sistem penjaminan mutu, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan pengakuan mutu secara internasional.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kedua universitas dapat saling belajar dan meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu internal mereka, sehingga dapat memberikan pendidikan yang lebih baik dan diakui secara nasional maupun internasional.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kawal Mitigasi Bencana di Asia Tenggara, FMIPA UGM Sambut Kunjungan Caraga State University Filipina

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Caraga State University Filipina yang diwakili oleh Prof. Jayrold Arcede, Ph.D. pada Senin, 8 Juli 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan ini bertujuan untuk membangun hubungan dan kolaborasi riset di bidang kebencanaan sekaligus memperkenalkan profil masing-masing fakultas di bidang sains.

Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM beserta Dr. Nanang Susyanto, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM menyambut kehadiran dan inisiasi kerja sama yang diadakan. Dr. Fajar dan Dr. Nanang memberikan pemaparan mengenai profil dari FMIPA UGM beserta penelitian-penelitian yang ada.

“Dari data yang tersimpan jika bersifat open access, bisa kami akses karena letak antara Indonesia dan Filipina dalam 1 lokasi jalur tektonik. Hal ini agar datanya saling terkoneksi,” kata Dr. Fajar.

“Data dari kami bersifat open access. Kemudian, skema riset ini tidak hanya untuk mitigasi di bencana gempa bumi tetapi juga banjir melalui aplikasi SPECFEM dan pendekatan SEM-Newmark,” kata Prof. Jayrold.

Beberapa penelitian dan produk hasil riset untuk mitigasi bencana di FMIPA UGM juga dipaparkan sebagai informasi seperti drone dan early system warning untuk banjir. Di sisi lain, kegiatan riset kolaborasi ini mengajak masyarakat melalui komunitas-komunitas untuk turut mengembangkan ilmu matematika terapan dalam riset untuk mitigasi bencana. Dengan ini, dampak riset yang dihasilkan dapat menjangkau lebih luas.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 dan 9 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas dan Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan Pendidikan Pembangunan melalui kolaborasi inovasi dan riset data matematika. Kemudian, riset yang diakukan bersama merupakan implementasi dari SDGs poin 11 yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana dan strateg bencana. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi pendidikan dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pemajuan pendidikan sesuai dengan poin 17 SDGs.

Keywords: riset, inovasi, kolaborasi, program internasional, sains, bencana

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Lanjutkan Inisiasi Kerja Sama dengan Universitas Prasetya Mulya

FMIPA UGM kembali melanjutkan inisiasi kerja sama yang dilakukan bersama dengan Universitas Prasetya Mulya. Sebelumnya, Universitas Prasetya Mulya telah melangsungkan kunjungan pada bulan Mei dengan segenap jajaran pimpinan yang turut hadir di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan tersebut bertujuan untuk membangun hubungan secara formal sekaligus memperkenalkan profil masing-masing fakultas di bidang sains.

Segenap jajaran pimpinan FMIPA UGM menyambut baik tindak lanjut dari inisiasi kerja sama yang diadakan. Dekan FMIPA UGM, Prof. Kuwat beserta jajaran juga memberikan pemaparan mengenai peluang-peluang kerja sama yang bisa dilaksanakan untuk memajukan jalinan antara industri dan perguruan tinggi.

Dalam hal ini, Dekan FMIPA UGM mengapresiasi bagaimana Universitas Prasetya Mulya membangun koneksi dan mendorong mahasiswanya untuk terjun di dunia industri dan pasar global sehingga memperluas jejaring koneksi antar mahasiswa dan alumnus.

“Mahasiswa kami sudah banyak yang terjun di berbagai industri dan memiliki peran strategis di dalam praktiknya,” papar Stevanus Wisnu selaku perwakilan dari Universitas Prasetya Mulya.

“Kita telah menjalin kerja sama dengan berbagai kampus seperti University of Birmingham, National Central University Taiwan, University of Twente, dan lainnya. FMIPA UGM juga menjalin riset inovasi bersama dengan mitra-mitra kampus tersebut,” kata Dr. Roto.

Dari agenda tindak lanjut inisiasi kerja sama yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai pendidikan berkualitas melalui kemitraan dan kerja sama dari masing-masing universitas. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi pendidikan dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pemajuan pendidikan sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Perluas Kerja Sama dengan SMA/MA Se-Indonesia: Dukung Implementasi Merdeka Belajar

FMIPA UGM memperluas kerja sama dengan SMA/MA se-Indonesia melalui acara workshop dan pameran inovasi karya dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center serta merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Kami menyambut baik untuk bapak dan ibu kepala sekolah serta guru untuk datang ke Taiwan dalam mencapai impian (studi dan karir),” papar Prof. Cheng Shuenn Ren, Ph.D., selaku Vice President Cheng Shiu University Taiwan.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. turut memberikan sambutan dalam acara ini serta mendukung berbagai bentuk kerja sama yang akan dilakukan dengan pihak sekolah. Prof. Kuwat mempresentasikan berbagai potensi kerja sama yang bisa dijalin antara FMIPA UGM dengan sekolah seperti beasiswa, pelatihan guru, program magang, dan kunjungan edukatif.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Selain mendapatkan workshop atau pelatihan mengenai implementasi Merdeka Belajar, para peserta juga dapat mendatangi pameran inovasi karya yang dapat diceritakan kepada siswa-siswa di sekolah. Para kepala sekolah dan guru pun dapat langsung mencoba alat-alat hasil karya inovasi di FMIPA UGM.

“Sangat meriah ya, mereka antusias nanya-nanya tentang Matematika. Jadi, lulusan Matematika tidak sebatas menjadi guru saja tetapi bisa menjadi praktisi dan memecahkan masalah di lingkungan dengan implementasi ilmu Matematika,” papar Silvina selaku mahasiswa S2 Matematika sekaligus penjaga stand pameran.

“Harapannya kami bisa bermitra dengan FMIPA UGM dengan memberikan fasilitas praktikum laboratorium di bidang Kromatografi dan laboratorium Anorganik Kimia. Misal, untuk persiapan lomba penelitian pelajaran dan uji sampel,” papar Luqman Fikry Amarullah, Kepala Sekolah SMA Masa Depan Kalasan.

Agenda penjajakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan sekolah-sekolah di tingkat SMA/MA melalui acara workshop dan pameran inovasi karya tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Pameran Inovasi Karya FMIPA UGM Pukau Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-Indonesia

FMIPA UGM menyelenggarakan Pameran Inovasi Karya yang merupakan hasil riset dan penelitian di FMIPA UGM pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Acara pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning.

“Acara ini merupakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan Taiwan Center dengan mengundang pimpinan sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka berdiskusi menatap masa depan. Lulusan kita tidak hanya kerja di dalam negeri tetapi juga menadi warga global,” papar Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. saat memberikan sambutan acara.

Beragam hasil penelitian disuguhkan oleh masing-masing departemen dan program studi di FMIPA UGM. Para guru dan kepala sekolah tidak hanya dapat melihat tetapi juga mencoba hasil karya inovasi yang ada. Salah satu guru mencoba membuat getaran untuk melakukan percobaan deteksi getaran melalui alat seismograf milik program studi Geofisika. Di sisi lain, ada kepala sekolah yang turut mencoba mengendarai kursi roda pintar yang dapat dikontrol secara manual menggunakan konsol.

Seru, pesertanya antusias. Mereka penasaran dengan teknologi yang dikembangkan. Beberapa guru tertarik untuk mengenal lebih dekat dan risetnya apa saja,” papar Akbar, mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi selaku penjaga pameran.

Dirinya juga berharap pameran ini dapat membuka wawasan pada guru atau calon mahasiswa baru untuk tertarik di bidang robotika dan elektronika.

“Harapannya supaya anak-anak siswa dapat berkembang dan menambah wawasan. Anak-anak juga lebih berani menciptakan karya,” papar Ade Fathanah, S.Pd.i.

Banyak dari guru dan kepala sekolah tertarik dengan inovasi yang dipamerkan untuk kemudian diceritakan kepada siswa-siswinya di sekolah dalam rangka memberikan informasi dan inspirasi terhadap ilmu sains.

Agenda pameran yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Ratusan Guru dan Kepala Sekolah Se-indonesia Ikuti Workshop Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning di FMIPA UGM

FMIPA UGM menggelar Workshop dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia seperti Riau, Solo, Blitar, Boyolali, dan lainnya. Dalam hal ini, Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. menyambut sekaligus membuka acara melalui sambutan yang diberikan.

“Kami ingin selalu hadir dalam mengakselerasi dan meningkatkan kualitas seta kuantitas pembelajaran yang dampaknya bisa sampai ke jenjang universitas,” papar Prof. Kuwat saat memberikan sambutan Kamis (8/8).

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan tanya jawab dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar untuk Tingkat SMA/MA yang disampaikan oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Periode 2020 – 2024) pada sesi pertama. Kemudian, pada sesua kedua dilanjutkan materi dengan tema Implementasi Merdeka Belajar melalui Contextual Learning yang disampaikan oleh Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

“Budi pekerti juga lahir dari kimia, fisika, dan matematika. Contohnya, pada siswa sekolah dasar. Saya butuh garam Jika tubuh saya tidak mendapatkan garam maka tubuh saya tidak sehat. Jadi, anak tersebut tidak perlu tahu terlebih dahulu mengenai reaksi atau rumus garam tetapi anak itu harus tahu bahwa tubuhnya butuh garam. Itulah yang dimaksud dengan pembelajaran yang bermakna,” papar Prof. Nizam.

Peserta yang terdiri atas guru dan kepala sekolah mendapatkan kesempatan dalam sesi tanya jawab.

“Bagaimana cara kita mendobrak broad mind bagi posisi kita yang di tengah (guru) sehingga growth mindset bisa terimplikasi secara merata di instansi kami?” tanya Riza, salah satu guru dari SMA Alam Al-Ghiffary Blitar, Jawa Timur.

Prof. Nizam memberikan arahan dengan cara mencari teman seide dan sepemikiran, konsisten dengan apa yang diusahakan serta lakukan laporan atas pencapaian yang dilakukan untuk mengajak lebih banyak rekan, dan buat kolaborasi dengan rekan.

Selepas sesi materi dan tanya jawab, peserta dapat mengunjungi pameran inovasi karya dari FMIPA UGM.

“Cukup excited ya kesannya. Presepsi tentang FMIPA itu ya matematika, fisika, dan kimia. Tapi, kemudian ke sini ada pengembangan yang luar biasa di elektronik dan komputasinya. Kalau di Taiwan anak IPS bisa masuk ke teknik mesin. Semoga adanya pertukaran budaya dari Taiwan ini bisa membawa perubahan baru di sistem pendidikan Indonesia,” ujar Kelik Wardiyono, Kepala Sekolah SMAIT Ibnu Abbas Klaten.

Dalam hal ini, Kelik berangkat bersama 7 orang gurunya dan berkesempatan mencoba salah satu inovasi dari Departemen Ilmu Kompiuter dan Elektronika Instrumentasi yaitu berupa kursi roda pintar yang dapat dikontrol dengan konsol.

Setelah workshop dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan penjajakan kerja sama FMIPA dengan Sekolah Mitra yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam hal ini, banyak sekolah-sekolah yang tertarik untuk membangun kerja sama dengan FMIPA UGM seperti pendampingan siswa dan guru dalam ilmu sains.

Agenda workshop yang digelar oleh FMIPA UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Kunjungan Tim Peneliti Perancis di FMIPA UGM: Siap Kolaborasi di Ilmu Geosains

FMIPA UGM menerima kunjungan dari tim peneliti asal negara Prancis pada Selasa, 2 Juli 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan diterima langsung oleh Dr. Wiwit Suryanto, M.Si., selaku Wakil Dekan Penelitian dan Bidang Pengabdian Masyarakat FMIPA UGM sekaligus dosen program studi Geofisika UGM.

Tim peneliti dari Perancis diketuai oleh France Lagroix selaku Deputy Scientific Director Solid Earth.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Wiwit memaparkan profil dari fakultas dan penelitian yang dilakukan khususnya di bidang geofisika dan geosains.

“Kami memiliki program studi reguler dan internasional juga. Di sisi lain, kami juga memiliki mitra industri yang telah bekerja sama dengan kami,” papar Wiwit sembari menunjukkan deretan mitra-mitra kolaborator seperti Pertamina, PGN SAKA, Schlumberger, dan JICA.

Kemudian diskusi berjalan dengan berbagai pertanyaan dari tamu berupa apa yang menjadi ciri khas atau representasi dari FMIPA UGM. Wiwit menjelaskan bahwa studi yang dilakukan di FMIPA berupaya mengintegrasikan ilmu-ilmu yang ada di fakultas seperti pengembangan inovasi untuk keamanan siber.

“Ada isu tentang keamanan siber. Kita mencoba untuk mengembangkan modelling matematika untuk pembuatan keamanan siber. Dari ilmu murni dan konsep dasar matematika menjadi matematika terapan melalui pembuatan machine learning,” papar Uha Isnaini, selaku dosen program studi Matematika FMIPA UGM.

Selanjutnya, terdapat beragam ciri khas yang menjadi pembanding antara studi sains di Perancis dengan FMIPA UGM yaitu berupa fokus studi.

“Dibandingkan dengan program kami, program FMIPA UGM lebih fokus di lapangan sedangkan kami di akademik,” papar Lagroix.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan di masing-masing institusi. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan, teknologi, dan inovasi sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Inisiasi Program Belajar dan Kerja Sama Aligarh Muslim University India dengan Departemen Matematika FMIPA UGM

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Karamanoğlu Mehmetbey University pada Kamis, 11 Juli 2024. Dalam pertemuan, dilaksanakan diskusi mengenai pengembangan kerja sama akademis melalui program Erasmus. Diskusi ini disambut hangat oleh Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA UGM.

Tujuan utama dari diskusi ini adalah untuk memfasilitasi mobilitas mahasiswa dan pegawai antara kedua negara, serta memperkuat hubungan akademis dan penelitian. Pada rencana kolaborasi kali ini pihak Karamanoğlu Mehmetbey University dan Aligarh Muslim University mengajukan kolaborasi bersama FMIPA UGM berupa program Erasmus yang biasanya dibuat antar negara Eropa. Program ini kemungkinan akan dilakukan pertukaran mahasiswa dan pegawai, dengan target awal 10 hingga 12 mahasiswa setiap tahunnya.

“Program ini biasanya dibuat antara negara-negara Eropa. Tetapi, ada satu perubahan besar yang diinginkan yaitu memperluas jangkauan program ini ke negara-negara non-Eropa,” ujar Prof. Dr. Cihat Abdioğlu selaku perwakilan dari Karamanoğlu Mehmetbey University, pada pertemuan offline, Kamis (11/7).

Pada pertemuan pertama ini dihadiri oleh Prof. Dr. Shakir Ali dari Aligarh Muslim University, India beserta 3 rekan mahasiswa dari Karamanoğlu Mehmetbey University dan 3 rekan dari departemen Matematika. Diskusi ini juga menyoroti peluang untuk memperkaya pengalaman budaya dan akademis bagi mahasiswa. Mahasiswa dan pegawai yang berpartisipasi dalam program ini akan diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan budaya seperti museum-museum terkenal di Turki. Hal ini akan memberikan mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya dan sejarah negara tuan rumah.

Diskusi selanjutnya akan berupa pengenalan lingkungan MIPA oleh perwakilan dari staf departemen Matematika. Selain itu, akan dilaksanakan pula program belajar Algebra Guest Lecture Series #2 bersama ahlinya dengan menghadirkan topik pertama Derivations and Invariance Property in Rings dan topik kedua Error Correcting Codes and Its Applications in DNA Codes. Diskusi program kolaborasi ini merupakan implementasi Fakultas MIPA terhadap SDGs dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dengan memberikan fasilitas serta dukungan untuk pendidikan yang berkelanjutan seperti nilai pada SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

UNJ dan FMIPA UGM Berkolaborasi dalam Kunjungan Banding Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Universitas

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kunjungan banding ke FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tanggal 10 Juli 2024 untuk mengevaluasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dr. Irwanto, S.Pd., M.Pd., selaku dosen dari UNJ menyatakan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menilai sejauh mana program penjaminan mutu yang sudah dijalankan oleh UNJ dan sebagai sarana studi banding dari implementasi penjabaran mutu yang telah dilakukan di FMIPA UGM.

Prof. Mitrayana selaku dosen FMIPA UGM memaparkan bahwa sistem penjaminan mutu yang baik harus diakui melalui akreditasi formal.

“Mutu yang baik tanpa akreditasi formal tidak akan diakui karena kita hidup dalam unsur keformalan untuk penagkuan mutu pendidikan,” tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa UGM telah menerapkan sistem audit mutu internal (AMI) yang terintegrasi secara online untuk evaluasi dan peningkatan mutu.

Dalam diskusi, Dr. Irwanto menyampaikan tantangan yang dihadapi UNJ dalam mengelola alumni dan respon mereka terhadap tracer study.

“Kesulitan terbesar kami adalah menghandle dan menjalin hubungan dengan alumni, meskipun sudah mencoba memberikan gift,” ujar Dr. Irwanto. Menanggapi hal ini, Prof. Mitrayana menjelaskan pentingnya peran wakil dekan bidang alumni dalam melakukan tracer study dan menjaga hubungan baik dengan alumni melalui berbagai kegiatan seperti reuni dan family gathering.

Kegiatan ini berkaitan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk seluruh kalangan masyarakat. Dengan adanya evaluasi dan peningkatan sistem penjaminan mutu, diharapkan kualitas pendidikan di kedua universitas dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi mahasiswa serta alumni. Selain itu, kolaborasi ini juga mendukung SDGs nomor 17, yaitu memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan. Melalui kerjasama antara UNJ dan UGM, kedua institusi dapat saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam implementasi sistem penjaminan mutu, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan pengakuan mutu secara internasional.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kedua universitas dapat saling belajar dan meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu internal mereka, sehingga dapat memberikan pendidikan yang lebih baik dan diakui secara nasional maupun internasional.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kawal Mitigasi Bencana di Asia Tenggara, FMIPA UGM Sambut Kunjungan Caraga State University Filipina

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Caraga State University Filipina yang diwakili oleh Prof. Jayrold Arcede, Ph.D. pada Senin, 8 Juli 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan ini bertujuan untuk membangun hubungan dan kolaborasi riset di bidang kebencanaan sekaligus memperkenalkan profil masing-masing fakultas di bidang sains.

Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM beserta Dr. Nanang Susyanto, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM menyambut kehadiran dan inisiasi kerja sama yang diadakan. Dr. Fajar dan Dr. Nanang memberikan pemaparan mengenai profil dari FMIPA UGM beserta penelitian-penelitian yang ada.

“Dari data yang tersimpan jika bersifat open access, bisa kami akses karena letak antara Indonesia dan Filipina dalam 1 lokasi jalur tektonik. Hal ini agar datanya saling terkoneksi,” kata Dr. Fajar.

“Data dari kami bersifat open access. Kemudian, skema riset ini tidak hanya untuk mitigasi di bencana gempa bumi tetapi juga banjir melalui aplikasi SPECFEM dan pendekatan SEM-Newmark,” kata Prof. Jayrold.

Beberapa penelitian dan produk hasil riset untuk mitigasi bencana di FMIPA UGM juga dipaparkan sebagai informasi seperti drone dan early system warning untuk banjir. Di sisi lain, kegiatan riset kolaborasi ini mengajak masyarakat melalui komunitas-komunitas untuk turut mengembangkan ilmu matematika terapan dalam riset untuk mitigasi bencana. Dengan ini, dampak riset yang dihasilkan dapat menjangkau lebih luas.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 dan 9 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas dan Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan Pendidikan Pembangunan melalui kolaborasi inovasi dan riset data matematika. Kemudian, riset yang diakukan bersama merupakan implementasi dari SDGs poin 11 yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana dan strateg bencana. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi pendidikan dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pemajuan pendidikan sesuai dengan poin 17 SDGs.

Keywords: riset, inovasi, kolaborasi, program internasional, sains, bencana

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Lanjutkan Inisiasi Kerja Sama dengan Universitas Prasetya Mulya

FMIPA UGM kembali melanjutkan inisiasi kerja sama yang dilakukan bersama dengan Universitas Prasetya Mulya. Sebelumnya, Universitas Prasetya Mulya telah melangsungkan kunjungan pada bulan Mei dengan segenap jajaran pimpinan yang turut hadir di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan tersebut bertujuan untuk membangun hubungan secara formal sekaligus memperkenalkan profil masing-masing fakultas di bidang sains.

Segenap jajaran pimpinan FMIPA UGM menyambut baik tindak lanjut dari inisiasi kerja sama yang diadakan. Dekan FMIPA UGM, Prof. Kuwat beserta jajaran juga memberikan pemaparan mengenai peluang-peluang kerja sama yang bisa dilaksanakan untuk memajukan jalinan antara industri dan perguruan tinggi.

Dalam hal ini, Dekan FMIPA UGM mengapresiasi bagaimana Universitas Prasetya Mulya membangun koneksi dan mendorong mahasiswanya untuk terjun di dunia industri dan pasar global sehingga memperluas jejaring koneksi antar mahasiswa dan alumnus.

“Mahasiswa kami sudah banyak yang terjun di berbagai industri dan memiliki peran strategis di dalam praktiknya,” papar Stevanus Wisnu selaku perwakilan dari Universitas Prasetya Mulya.

“Kita telah menjalin kerja sama dengan berbagai kampus seperti University of Birmingham, National Central University Taiwan, University of Twente, dan lainnya. FMIPA UGM juga menjalin riset inovasi bersama dengan mitra-mitra kampus tersebut,” kata Dr. Roto.

Dari agenda tindak lanjut inisiasi kerja sama yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai pendidikan berkualitas melalui kemitraan dan kerja sama dari masing-masing universitas. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi pendidikan dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pemajuan pendidikan sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate