
IFI Prancis Perkuat Kemitraan Strategis bidang Akademik dengan FMIPA UGM
Yogyakarta, 1 Agustus 2025 — Institut Français d’Indonésie (IFI) menjalin kemitraan strategis dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bidang pendidikan. Kolaborasi ini diarahkan untuk memperluas mobilitas mahasiswa, sosialisasi beasiswa master dan doktoral, serta memperkuat jejaring riset internasional bersama berbagai institusi pendidikan tinggi di Prancis.
“FMIPA UGM merupakan mitra penting kami. Bidang sains yang dikaji di MIPA merupakan bidang yang memiliki potensi riset yang relevan dengan prioritas kerja sama kami di Prancis,” ujar Francois Dabin, DIrektur IFI dalam sesi diskusi bersama civitas FMIPA UGM.
Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., Wakil Dekan bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan FMIPA UGM, menekankan pentingnya pengembangan kolaborasi riset yang melibatkan laboratorium alam dan pendekatan interdisipliner. “Kita telah memiliki beberapa kerja sama dengan institusi di Prancis, di antaranya bidang Geosains. Kita bisa mengembangkan dan menjajaki peluang riset bersama terkait kawasan vulkanik, kimia, fisika, matematika, informatika, dan pengembangan material, yang sangat strategis untuk dikerjakan dengan mitra dari Prancis,” paparnya.
Terdapat beberapa beasiswa yang dapat diakses mahasiswa MIPA untuk studi di Prancis, di antaranya France Excellence Scholarship (S2, Master 2, Tematik, Eiffel Scholarship dan Kartini Sains), serta Erasmus Mundus Joint Master’s Degree. Beasiswa yang terbaru adalah LPDP-France 2026, yang pendaftarannya akan dibuka pada Januari–Februari 2026, wawancara dan pengumuman hasil pada Mei–Juni 2026, serta perkuliahan dimulai pada September 2026. Berbagai skema beasiswa turut diperkenalkan, antara lain France Excellence Scholarship, France Excellence Eiffel Scholarship, dan Erasmus Mundus Joint Master’s Degree, yang mencakup dukungan biaya hidup hingga pembebasan biaya kuliah.
IFI juga menjelaskan bahwa program master dan doktoral di berbagai perguruan tinggi Prancis kini terbuka bagi mahasiswa internasional, dengan bahasa pengantar Inggris. Program tersebut umumnya mencakup beasiswa penuh termasuk biaya hidup yang sangat layak. Calon mahasiswa yang ingin dibantu mendapatkan calon pembimbing di perguruan tinggi di Prancis juga dapat difasilitasi oleh IFI, khususnya calon mahasiswa doktoral.
Agung Riantiarno, Responsible Campus France di Yogyakarta juga mengundang mahasiswa dan dosen untuk bertemu perwakilan universitas Prancis pada acara Networking Night di IFI Yogyakarta, 6 November 2025, serta Joint Working Group France–Indonesia yang dijadwalkan pada Juni/Juli 2026 di Prancis. Sejumlah program studi yang diajarkan dalam bahasa Inggris di bidang kimia, ilmu komputer dan elektronika, fisika, serta matematika turut dipaparkan, di antaranya dari Université de Paris Saclay, CPE Lyon, EPITA School of Engineering and Computer Science, dan Université Côte d’Azur.
Inisiatif kolaborasi ini juga mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Infrastruktur, Inovasi, dan Industri), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui pertukaran pengetahuan dan pembentukan jejaring riset global, FMIPA UGM dan IFI berkontribusi pada penguatan kapasitas sains dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aphroditty Nirmala