Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Kerjasama

Management Walkthrough Klamono, Sorong: Kolaborasi Multihelix Menuju Kemandirian Teknologi Energi Nasional

Sorong, Papua Barat Daya — 21–25 Oktober 2025.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada berpartisipasi dalam kegiatan Management Walkthrough (MWT) ke Lapangan Klamono, Sorong, salah satu lapangan minyak tertua di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bersama Upstream Innovation Pertamina, PHE Zona 4, dan Elnusa, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri energi nasional.

FMIPA UGM diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Wiwit Suryanto, yang sekaligus bertindak sebagai Koordinator Kegiatan Riset Industri dengan Upstream Innovation Pertamina.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata model kolaborasi multihelix yang melibatkan perguruan tinggi, industri hulu migas, dan service company nasional, dengan peran yang saling melengkapi mulai dari tahap ide hingga implementasi komersial:

  1. Perumusan Ide Bersama – Gagasan dikembangkan secara kolaboratif antara kampus dan industri berdasarkan tantangan aktual di lapangan.
  2. Riset Akademik Intensif – Peneliti kampus melakukan pengujian dan validasi saintifik menggunakan metode dan teknologi terkini.
  3. Uji Coba Lapangan (Pilot Testing) – Prototipe diuji langsung di lapangan industri untuk menilai kelayakan dan keandalan sistem.
  4. Komersialisasi Nasional – Hasil riset yang terbukti efektif di-hand over ke service company nasional (Elnusa) untuk proses hilirisasi dan replikasi ke lapangan-lapangan migas lain di Indonesia.

FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung riset-riset yang berorientasi pada solusi nyata bagi industri energi nasional. Sejumlah inovasi hasil kolaborasi antara laboratorium riset FMIPA UGM dan mitra industri telah berhasil mencapai tahap komersialisasi, antara lain:

  • LFPS (Low Frequency Passive Seismic)
  • EAOR (Electrically Assisted Oil Recovery)
  • SP-ERT (Self Potential–Electrical Resistivity Tomography)

Riset lanjutan yang saat ini sedang dikembangkan mencakup TIAN, CSEM, dan Sonochemistry, seluruhnya diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi minyak nasional melalui pendekatan berbasis sains dan teknologi dalam negeri.

Dr. Wiwit Suryanto menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini merupakan bukti bahwa riset perguruan tinggi bukan sekadar menghasilkan publikasi, tetapi juga dapat menjadi solusi strategis bagi kemandirian energi bangsa.

“Keterlibatan aktif kampus dalam riset terapan bersama industri memperlihatkan bahwa inovasi sains mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan daya saing dan ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Penulis : Wiwit Suryanto
Dokumentasi: Wiwit Suryanto

Read More

FMIPA UGM dan University of Osaka Perkuat Kolaborasi Riset Bidang Kimia dan Pendidikan Internasional

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari University of Osaka, Jepang pada 8 Oktober 2025 di Ruang Multimedia Departemen Kimia FMIPA UGM. Kunjungan ini diinisiasi dalam rangka memperkuat kerja sama akademik dan riset internasional di bidang kimia. Sesi kolaborasi ini mencakup diskusi peluang riset bersama, pertukaran mahasiswa dan staf, serta penjajakan program bersama untuk mahasiswa IUP, sarjana, dan pascasarjana.

Pertemuan dihadiri oleh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeristas Gadjah Mada, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, dan Wakil Dekan Prof. Roto, beserta jajaran dosen seperti Prof. Dr. rer. nat. Karna Wijaya, M.Eng., Prof. Indriana Kartini, S.Si., M.Si., Ph.D., serta Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.S., Ph.D., Eng. Dari pihak University of Osaka hadir Prof. Hidehiro Sakurai, selaku Head of Professor Committee of International Affairs, Graduate School of Engineering, University of Osaka. Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi pascasarjana Departemen Kimia UGM.

Dalam sambutannya, Prof. Kuwat Triyana menyampaikan apresiasi terhadap University of Osaka yang telah membuka kesempatan kerja sama riset dan akademik. “Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat riset internasional dan memberikan peluang lebih luas bagi mahasiswa UGM untuk belajar serta berinovasi di Jepang, terutama dalam bidang kimia yang dapat berkontribusi untuk negeri,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Hidehiro Sakurai menegaskan bahwa University of Osaka memiliki komitmen tinggi dalam menjalin kemitraan global, khususnya di bidang kimia. Beliau juga memperkenalkan program beasiswa MEXT dan memberikan sosialisasi bagi mahasiswa yang berminat melanjutkan studi ke Jepang, termasuk kesempatan wawancara bagi peserta yang telah memiliki skor IELTS.

Kolaborasi ini juga diharapkan dapat memperkuat kontribusi FMIPA UGM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan) melalui riset kimia yang berkelanjutan dan berdampak bagi masyarakat.


Penulis : Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Pascasarjana Departemen Kimia

Read More

Kolaborasi Riset UiTM dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 25 September 2025 — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan resmi delegasi Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia, untuk menjajaki peluang kerja sama riset dan pengembangan di bidang ilmu terapan.

Dalam sambutannya, Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Kuwat Triyana, S.Si., M.Eng., menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini serta membuka peluang kolaborasi penelitian yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami merasa terhormat dapat menerima kunjungan dari UiTM. Fokus penelitian kami saat ini mencakup material, sensor, dan energi. Salah satu produk riset kami yang telah teruji adalah GeNose, yang digunakan secara luas selama masa pandemi COVID-19, dengan distribusi lebih dari 5.000 unit pada berbagai sektor,” ujar Prof. Kuwat.

Selain membahas pengalaman riset yang telah dipublikasikan di jurnal-jurnal bereputasi internasional, pertemuan ini juga menjadi sarana untuk memperluas kerja sama di bidang sains terapan, termasuk pengembangan teknologi kesehatan, lingkungan, dan energi.

Kolaborasi ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui sinergi penelitian lintas negara, UGM dan UiTM berkomitmen menghadirkan inovasi yang tidak hanya memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat, tetapi juga mendorong pengembangan teknologi ramah lingkungan dan solusi energi berkelanjutan.

Delegasi UiTM disambut dengan agenda kunjungan kampus FMIPA UGM untuk melihat langsung fasilitas riset yang dimiliki, serta berdiskusi mengenai potensi sinergi riset dan publikasi bersama.

“Harapannya, pertemuan ini dapat menjadi awal bagi penguatan kolaborasi internasional yang menghasilkan inovasi berdampak luas,” tambah Prof. Kuwat.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aproditty Nirmala Putri

Read More

Tim Valuator UGM Raih Juara Pertama GAIP Insurance Innovation Competition 2025 di Singapura

Singapura, 15 Agustus 2025 – Tim The Valuator dari Program Studi Ilmu Aktuaria, Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih Juara Pertama dalam ajang internasional GAIP Insurance Innovation Competition 2025 Global Final Round yang diselenggarakan di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Global Asia Insurance Partnership (GAIP) bekerja sama dengan NTU, dengan dukungan berbagai sponsor dari industri asuransi global. Kompetisi tahun ini diikuti oleh tim mahasiswa dari sepuluh negara: Singapura, Jepang, Hong Kong SAR, Australia, Chinese Taipei, Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, dan Korea.

Tentang Tim The Valuator

Tim The Valuator terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria UGM angkatan 2022:

  • Rafael Wicaksono Hadi

  • Victorius Chendryanto

  • Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana

Ketiganya tampil memukau dengan bimbingan Dr. Danang Teguh Qoyyimi, dosen Program Studi Ilmu Aktuaria UGM. Penampilan mereka yang elegan dengan balutan busana nasional dipadu penyampaian ide yang lugas dan atraktif berhasil memikat perhatian dewan juri dan audiens.

Inovasi ORBIS: Dynamic Copay Modeling untuk Asuransi Kesehatan

Tim The Valuator, yang beranggotakan tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria angkatan 2022 – Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto, dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana – serta dibimbing oleh Dr. Danang Teguh Qoyyimi, memperkenalkan inovasi sistem bernama ORBIS (Dynamic Copay Modeling System).

ORBIS dirancang untuk menjawab dua persoalan utama dalam asuransi kesehatan: inflasi medis yang terus meningkat dan ketidakefisienan cost-sharing. Dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), ORBIS menawarkan solusi pembagian biaya kesehatan yang lebih adil, adaptif, dan berbasis nilai.

Sistem ini terdiri dari empat lapisan utama:

  1. Smart Health Triage Assistant (OrbisChat) – membantu peserta menavigasi keluhan kesehatan secara cerdas.
  2. Care-Value Score (CVS) – menilai nilai klinis dan efisiensi biaya layanan kesehatan.
  3. Dynamic Copay – menyesuaikan besaran copay secara real-time berdasarkan nilai perawatan.
  4. Behavioral Bonus Credits – memberikan insentif kredit bagi perilaku sehat yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya di masa depan.

Dengan inovasi ini, ORBIS tidak hanya berfokus pada pengendalian biaya klaim, tetapi juga pada peningkatan perilaku konsumsi layanan kesehatan yang lebih bijak, transparan, dan personal.

Apresiasi Dewan Juri

Kompetisi GAIP Insurance Innovation Competition 2025 menghadirkan juri yang terdiri dari para praktisi senior dan eksekutif industri asuransi internasional, mulai dari CEO perusahaan asuransi multinasional, konsultan industri, hingga akademisi ternama. Keberadaan para juri dari latar belakang yang beragam ini menjadikan proses penilaian berlangsung komprehensif, dengan menekankan aspek inovasi, keberlanjutan, keterterapan solusi, serta potensi dampaknya terhadap industri asuransi global.

Dalam sesi final, presentasi Tim The Valuator dari UGM dinilai mampu menggabungkan analisis mendalam dengan penyampaian yang sederhana, lugas, dan komunikatif. Ms. Min Hung Cheng, CEO GAIP, yang juga menjadi juri utama, menekankan bahwa kekuatan tim UGM terletak pada kemampuan mereka untuk mengomunikasikan masalah yang kompleks secara mudah dipahami, sekaligus menghadirkan solusi yang relevan dengan tantangan nyata industri asuransi kesehatan. “Slogan yang mereka sampaikan, Healthcare should be about who gets the right care at the right time, and for the right reasons, sangat menyentuh karena mengingatkan kita bahwa inti dari layanan kesehatan bukan sekadar angka dan biaya, tetapi manusia dan kualitas hidup,” ungkap Ms. Cheng.

Selain itu, juri juga mengapresiasi gaya presentasi interaktif tim UGM yang melibatkan audiens sejak awal, serta penggunaan bahasa Inggris yang fasih dan percaya diri. Hal ini membedakan mereka dari beberapa tim negara lain yang cenderung masih terbatas dalam penyampaian ide karena menggunakan bahasa lokal pada tahap sebelumnya. Dengan demikian, UGM mampu menunjukkan keunggulan tidak hanya dari sisi ide, tetapi juga kemampuan komunikasi internasional.

Persaingan dalam kompetisi ini terbilang sangat ketat. Juara kedua diraih oleh tim dari University of Melbourne (Australia) yang mengangkat inovasi di bidang kesehatan mental, khususnya perlindungan dan mitigasi risiko terkait penyebaran berita bohong (hoax) yang dapat memperburuk kondisi psikologis masyarakat. Inovasi ini mendapat perhatian karena relevan dengan era digital saat ini, di mana kesehatan mental sering dipengaruhi oleh informasi yang beredar luas tanpa verifikasi.

Sementara itu, juara ketiga berhasil diraih oleh tim dari Nanyang Technological University (Singapura) yang membawakan topik Unemployment Insurance. Inovasi ini menyoroti pentingnya perlindungan finansial bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat ketidakpastian ekonomi global, disrupsi teknologi, maupun krisis kesehatan publik.

Kehadiran berbagai topik dari negara peserta menunjukkan bahwa kompetisi ini bukan sekadar lomba ide, tetapi juga refleksi nyata atas keragaman tantangan yang dihadapi industri asuransi di berbagai belahan dunia. Mulai dari isu kesehatan fisik, kesehatan mental, perlindungan sosial, hingga digitalisasi layanan, semuanya menjadi bahan diskusi dalam forum ini. Tim UGM berhasil membuktikan bahwa inovasi dari Indonesia tidak kalah relevan dan bahkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap solusi global.

Ajang Networking dan Kolaborasi Global

Lebih dari sekadar kompetisi, GAIP Insurance Innovation Competition juga menjadi ajang bertukar ide dan membangun jejaring global bagi mahasiswa dari berbagai negara. Para peserta tidak hanya mempresentasikan inovasi, tetapi juga terlibat dalam diskusi, mentoring, dan forum interaktif dengan praktisi industri. Hal ini memberikan pengalaman berharga untuk memahami tantangan nyata dalam industri asuransi di berbagai negara dan membuka peluang kolaborasi riset maupun profesional di masa depan.

Dukungan Sponsor dan Hadiah

Kompetisi GAIP 2025 mendapat dukungan penuh dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai sponsor utama. Manulife Indonesia tidak hanya berperan dalam mendukung penyelenggaraan acara local round di ITB, Indonesia, tetapi juga memberikan penghargaan berupa pembiayaan perjalanan bagi tim pemenang untuk mewakili Indonesia di babak global di NTU Singapura pada 15 Agustus 2025.

Dukungan ini menjadi bentuk nyata komitmen Manulife Indonesia dalam mendorong inovasi, mengembangkan talenta muda, dan memperkuat ekosistem industri asuransi di Indonesia maupun di tingkat global.

Apresiasi terhadap Mentor

Tim The Valuator menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing Dr. Danang Teguh Qoyyimi, serta para mentor: Yohan Dharmawan, FSA, MSc, QRGP, Paul Setio Kartono, FSAI, FIIS, Rianto A. Djojosugito, Ph.D., FSAI, dan Yusman yang telah memberikan pendampingan dan masukan berharga sejak tahap awal kompetisi di tingkat nasional.

Penutup

Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UGM tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di panggung global dengan membawa solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan industri. UGM berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswanya dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang berdampak positif bagi masyarakat, industri, dan bangsa.

Penulis: Danang Teguh Qoyyimi
Dokumentasi: Tim The Valuator

Read More

IFI Prancis Perkuat Kemitraan Strategis bidang Akademik dengan FMIPA UGM

Yogyakarta, 1 Agustus 2025 — Institut Français d’Indonésie (IFI) menjalin kemitraan strategis dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bidang pendidikan. Kolaborasi ini diarahkan untuk memperluas mobilitas mahasiswa, sosialisasi beasiswa master dan doktoral, serta memperkuat jejaring riset internasional bersama berbagai institusi pendidikan tinggi di Prancis.

“FMIPA UGM merupakan mitra penting kami. Bidang sains yang dikaji di MIPA merupakan bidang yang memiliki potensi riset yang relevan dengan prioritas kerja sama kami di Prancis,” ujar Francois Dabin, DIrektur IFI dalam sesi diskusi bersama civitas FMIPA UGM.

Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., Wakil Dekan bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan FMIPA UGM, menekankan pentingnya pengembangan kolaborasi riset yang melibatkan laboratorium alam dan pendekatan interdisipliner. “Kita telah memiliki beberapa kerja sama dengan institusi di Prancis, di antaranya bidang Geosains. Kita bisa mengembangkan dan menjajaki peluang riset bersama terkait kawasan vulkanik, kimia, fisika, matematika, informatika, dan pengembangan material, yang sangat strategis untuk dikerjakan dengan mitra dari Prancis,” paparnya.

Terdapat beberapa beasiswa yang dapat diakses mahasiswa MIPA untuk studi di Prancis, di antaranya France Excellence Scholarship (S2, Master 2, Tematik, Eiffel Scholarship dan Kartini Sains), serta Erasmus Mundus Joint Master’s Degree. Beasiswa yang terbaru adalah LPDP-France 2026, yang pendaftarannya akan dibuka pada Januari–Februari 2026, wawancara dan pengumuman hasil pada Mei–Juni 2026, serta perkuliahan dimulai pada September 2026. Berbagai skema beasiswa turut diperkenalkan, antara lain France Excellence Scholarship, France Excellence Eiffel Scholarship, dan Erasmus Mundus Joint Master’s Degree, yang mencakup dukungan biaya hidup hingga pembebasan biaya kuliah.

IFI juga menjelaskan bahwa program master dan doktoral di berbagai perguruan tinggi Prancis kini terbuka bagi mahasiswa internasional, dengan bahasa pengantar Inggris. Program tersebut umumnya mencakup beasiswa penuh termasuk biaya hidup yang sangat layak. Calon mahasiswa yang ingin dibantu mendapatkan calon pembimbing di perguruan tinggi di Prancis juga dapat difasilitasi oleh IFI, khususnya calon mahasiswa doktoral. 

Agung Riantiarno, Responsible Campus France di Yogyakarta juga mengundang mahasiswa dan dosen untuk bertemu perwakilan universitas Prancis pada acara Networking Night di IFI Yogyakarta, 6 November 2025, serta Joint Working Group France–Indonesia yang dijadwalkan pada Juni/Juli 2026 di Prancis. Sejumlah program studi yang diajarkan dalam bahasa Inggris di bidang kimia, ilmu komputer dan elektronika, fisika, serta matematika turut dipaparkan, di antaranya dari Université de Paris Saclay, CPE Lyon, EPITA School of Engineering and Computer Science, dan Université Côte d’Azur.

Inisiatif kolaborasi ini juga mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Infrastruktur, Inovasi, dan Industri), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui pertukaran pengetahuan dan pembentukan jejaring riset global, FMIPA UGM dan IFI berkontribusi pada penguatan kapasitas sains dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aphroditty Nirmala

Read More

The 8th BIGTC 2025 Resmi Ditutup: Wadah Refleksi dan Penguatan Kolaborasi Global

Yogyakarta, 29 Juli 2025 — The 8th Biennial International Group Theory Conference (BIGTC) secara resmi ditutup pada Selasa siang (29/7) di Auditorium Lantai 7, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Penutupan dimulai dengan pemutaran video singkat yang merangkum momen-momen penting selama konferensi berlangsung sejak 26 Juli 2025.

Prof. A. Erfanian dari Ferdowsi University of Mashhad, Iran, selaku Chair of the Committee sekaligus penggagas BIGTC, menyampaikan sambutan penutup. Dalam refleksinya, ia mengapresiasi dedikasi panitia lokal dan mengusulkan sejumlah pengembangan ke depan, seperti pendirian komunitas “BIGTC Society” untuk mendukung mahasiswa doktoral, penyelenggaraan workshop sebelum/selama/setelah konferensi, serta peningkatan publikasi ilmiah hasil konferensi. “Kita harus berupaya bersama agar BIGTC menjadi semakin bermakna dan efisien,” ujarnya.

Dalam sesi refleksi, Prof. Nor Haniza Sarmin dari Universiti Teknologi Malaysia menyambut baik ide-ide seperti penyelenggaraan workshop, pendanaan riset, serta keterkaitan antara konferensi dan publikasi. “Di Malaysia, setiap konferensi harus menghasilkan publikasi bereputasi seperti di Scopus. Usulan ini dapat dipertimbangkan untuk BIGTC mendatang,” ungkapnya.

Prof. T.T. Seretlo dari Northwest University, Afrika Selatan, juga menyampaikan bahwa berbagai saran tersebut dapat terus didiskusikan bersama. Sementara itu, Prof. İsmail Şuayip Güloğlu dari Doğuş University, Türkiye, menekankan pentingnya menjadikan kolaborasi dalam konferensi ini sebagai solusi konkret atas persoalan besar di bidang teori grup. Ia berharap adanya workshop yang lebih aplikatif ke depan.

Selaku Chair of the Conference, Prof. Dr.rer.nat. Yeni Susanti, S.Si., M.Si., menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia, pembicara undangan, dan peserta. “Merupakan kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah BIGTC ke-8 ini. Semoga sukses dalam perjalanan riset Anda, dan sampai jumpa di BIGTC ke-9,” tuturnya.

Beberapa peserta juga turut berbagi kesan. Prof. Rebecca Waldecker dari Martin-Luther Universität Halle-Wittenberg, Jerman, mengungkapkan bahwa atmosfer konferensi yang ramah membuat para peserta tetap fokus pada esensi ilmu dan diskusi matematika yang mendalam. “Terima kasih atas kerja keras panitia yang luar biasa, termasuk mereka yang bekerja di balik layar,” ucapnya.

Dr. Manimaran dari Vellore Institute of Technology, India, menyatakan kepuasannya atas penyelenggaraan konferensi yang menurutnya tidak memiliki celah kekurangan. Dr. Siti Norziahidayu Amzee Zamri dari Malaysia juga memberikan apresiasi atas keramahan, organisasi yang rapi, dan sajian kuliner yang mengesankan. “Terima kasih, rasanya seperti pulang ke kampung halaman,” ungkap Dr. Siti. Sementara itu, Asisten Profesor dari Tezpur University, India, Rajat Kanti Nath, menyampaikan harapannya agar dapat hadir secara luring di BIGTC mendatang.

Agista Surya Bawana, S.Si., M.Sc. dari Universitas Diponegoro turut mengungkapkan rasa terima kasih karena telah dapat mengikuti konferensi dan bertemu dosen-dosen yang dihormati. “Beberapa materi cukup menantang, tapi ini pengalaman luar biasa,” ujarnya.

Puncak acara ditandai dengan pengumuman resmi bahwa The 9th BIGTC akan diselenggarakan pada tahun 2027 di Manipal Academy of Higher Education, India, oleh Prof. Kuncham Syam Prasad, yang juga memberikan gambaran umum mengenai universitas dan departemen matematika tempat penyelenggaraan mendatang.

Konferensi secara resmi ditutup oleh Prof. Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, FMIPA UGM. Ia menekankan pentingnya berbagi pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi bermakna dalam mengembangkan kolaborasi riset teori grup. “Semoga Anda menikmati Yogyakarta. Selamat melanjutkan perjalanan pulang,” ujarnya menutup konferensi secara resmi.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, menandai berakhirnya BIGTC ke-8 yang sarat inspirasi dan kolaborasi internasional.

Kata Kunci: Penutupan Konferensi BIGTC, Kolaborasi Riset Teori Grup

Penulis: Shafira Fauzia Untsa
Foto: Yehuda Dwi Yosafat

sumber: https://math.fmipa.ugm.ac.id/id/the-8th-bigtc-2025-resmi-ditutup-wadah-refleksi-dan-penguatan-kolaborasi-global/

Read More

Pertamina Hulu Energi dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Perkuat Kerja Sama Pengembangan Upstream Technology

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM kembali menjalin kerja sama dalam pengembangan Upstream Technology bersama PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Diskusi terkait kerja sama ini dilaksanakan di Auditorium Herman Johanes, Lantai 7 FMIPA UGM, pada Kamis, 31 Juli 2025.

Pertemuan ini memperkuat hubungan antara industri dan universitas, khususnya dalam pengembangan proyek dan kolaborasi yang lebih luas. Peluang kerja sama yang semakin terbuka, terutama dalam sektor akademik dan industri migas, memberikan dampak positif bagi mahasiswa. Saat ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam proyek-proyek PHE yang sedang berlangsung. Tak hanya terbatas pada bidang geosains, peluang ini juga tersedia bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan lainnya.

VP Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi,  Bapak Akbar, menyampaikan harapannya agar kolaborasi antara Pertamina Hulu Energi dan FMIPA UGM dapat terus berlanjut. “Tidak hanya sebatas studi dan proyek, tapi juga tentang bagaimana mengembangkan SDM. Jadi insan yang ada di universitas juga mendapatkan pengembangan secara praktik di dunia operasional perusahaan, terutama di bidang migas,” jelasnya.

Dalam waktu dekat, kerja sama strategis yang direncanakan meliputi pengembangan collaboration room serta peningkatan praktik operasional di sektor migas yang melibatkan langsung sivitas akademika FMIPA UGM. Pertemuan antara FMIPA UGM bersama dengan PT Pertamina Hulu Energi ini turut mendukung jalannya Suistandable Development Goals (SDGs) poin ke 4, Pendidikan berkualitas, dan poin ke 17, Kemitraan Untuk Mencapapi Tujuan.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Editor: Meitha Eka Nurhasanah dan Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aphroditty Nirmala Putri

Read More

Jatuh Cinta pada Matematika: Pandangan Tiga Ilmuwan Italia di CIMPA School 2025

Apa yang membuat seseorang jatuh cinta pada matematika? Pertanyaan ini menjadi bahan renungan dalam sebuah sesi santai namun penuh makna di sela kegiatan CIMPA School 2025, yang berlangsung di Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM pada 25 Juli lalu. Tiga dosen asal Italia, yakni Anna Maria Iezzi, Francesco Campagna, dan Valerio Talamanca berbagi pandangan mereka tentang bagaimana membuat lebih banyak orang, terutama mahasiswa, menghargai dan memahami peran penting matematika kehidupan.

Anna Maria Iezzi, pengajar matematika terapan dari Université Grenoble Alpes, Prancis, membuka dengan refleksi dari masa mahasiswanya. “Dulu, saya merasa sulit melihat bagaimana matematika bisa langsung diterapkan. Tapi sekarang, saya menyadari betapa kerennya menjadi matematikawan. Terutama saat kita masuk ke bidang seperti kriptografi, teori yang kita pelajari ternyata bisa berdampak besar di dunia digital,” ungkapnya.

Ia mengajak mahasiswa untuk lebih terbuka melihat aplikasi nyata dari matematika, terutama di era teknologi tinggi. “Cobalah melihat dari sisi penggunaannya. Dari situ kamu akan sadar bahwa kita, para matematikawan, punya kontribusi nyata terhadap masa depan digital dan keamanan informasi,” tambahnya. Pandangannya selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG) 9: Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur, yang menekankan pentingnya inovasi berbasis sains seperti kriptografi dalam membangun masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.

Francesco Campagna, dosen teori bilangan dari Université Clermont Auvergne, Prancis, membawa perspektif yang lebih ringan dan menyenangkan. “Number theory itu seperti game. Kamu bisa menemukan banyak masalah yang terlihat sederhana, tapi sebenarnya sangat sulit diselesaikan. Dan itu membuatmu tertantang terus,” ujarnya. Ia menambahkan, “It’s easy to fall in love with mathematics when you realize it’s like playing a game, and yet one of the oldest subjects in human history.” Baginya, kekuatan matematika terletak pada kedalaman dan sejarah panjangnya yang masih menyimpan misteri. Cara pandangnya sangat mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan menekankan pembelajaran yang tidak hanya serius tetapi juga menyenangkan dan bermakna.

Terakhir, Valerio Talamanca, dosen dari Università Roma Tre, Italia, yang mengajar Algebraic Number Theory, menyampaikan jawabannya dengan gaya santai namun tulus. “Saya tidak punya strategi khusus untuk membuat orang menyukai matematika. Sama seperti orang jatuh cinta. Kalau memang suka, ya suka. Kalau tidak, ya tidak,” tuturnya sambil tertawa kecil. Namun, ia meyakini bahwa ketika seseorang benar-benar mencintai matematika, itu akan menjadi bagian dari dirinya. “You cannot force someone to love mathematics. But when they do, it becomes part of who they are,” tutupnya.

Ketiga pandangan ini memperlihatkan bahwa cinta terhadap matematika bisa tumbuh dari berbagai arah, mulai dari aplikasi praktis, tantangan intelektual, hingga dari kepekaan personal. Sebagaimana yang ditekankan dalam agenda SDGs, khususnya SDG 4 dan 9, menciptakan pendidikan berkualitas dan inovasi yang berdampak memerlukan fondasi kuat, dengan matematika adalah salah satunya.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media Departemen Matematika

Read More

Management Walkthrough Klamono, Sorong: Kolaborasi Multihelix Menuju Kemandirian Teknologi Energi Nasional

Sorong, Papua Barat Daya — 21–25 Oktober 2025.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada berpartisipasi dalam kegiatan Management Walkthrough (MWT) ke Lapangan Klamono, Sorong, salah satu lapangan minyak tertua di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bersama Upstream Innovation Pertamina, PHE Zona 4, dan Elnusa, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri energi nasional.

FMIPA UGM diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Wiwit Suryanto, yang sekaligus bertindak sebagai Koordinator Kegiatan Riset Industri dengan Upstream Innovation Pertamina.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata model kolaborasi multihelix yang melibatkan perguruan tinggi, industri hulu migas, dan service company nasional, dengan peran yang saling melengkapi mulai dari tahap ide hingga implementasi komersial:

  1. Perumusan Ide Bersama – Gagasan dikembangkan secara kolaboratif antara kampus dan industri berdasarkan tantangan aktual di lapangan.
  2. Riset Akademik Intensif – Peneliti kampus melakukan pengujian dan validasi saintifik menggunakan metode dan teknologi terkini.
  3. Uji Coba Lapangan (Pilot Testing) – Prototipe diuji langsung di lapangan industri untuk menilai kelayakan dan keandalan sistem.
  4. Komersialisasi Nasional – Hasil riset yang terbukti efektif di-hand over ke service company nasional (Elnusa) untuk proses hilirisasi dan replikasi ke lapangan-lapangan migas lain di Indonesia.

FMIPA UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung riset-riset yang berorientasi pada solusi nyata bagi industri energi nasional. Sejumlah inovasi hasil kolaborasi antara laboratorium riset FMIPA UGM dan mitra industri telah berhasil mencapai tahap komersialisasi, antara lain:

  • LFPS (Low Frequency Passive Seismic)
  • EAOR (Electrically Assisted Oil Recovery)
  • SP-ERT (Self Potential–Electrical Resistivity Tomography)

Riset lanjutan yang saat ini sedang dikembangkan mencakup TIAN, CSEM, dan Sonochemistry, seluruhnya diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi minyak nasional melalui pendekatan berbasis sains dan teknologi dalam negeri.

Dr. Wiwit Suryanto menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini merupakan bukti bahwa riset perguruan tinggi bukan sekadar menghasilkan publikasi, tetapi juga dapat menjadi solusi strategis bagi kemandirian energi bangsa.

“Keterlibatan aktif kampus dalam riset terapan bersama industri memperlihatkan bahwa inovasi sains mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan daya saing dan ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Penulis : Wiwit Suryanto
Dokumentasi: Wiwit Suryanto

Read More

FMIPA UGM dan University of Osaka Perkuat Kolaborasi Riset Bidang Kimia dan Pendidikan Internasional

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari University of Osaka, Jepang pada 8 Oktober 2025 di Ruang Multimedia Departemen Kimia FMIPA UGM. Kunjungan ini diinisiasi dalam rangka memperkuat kerja sama akademik dan riset internasional di bidang kimia. Sesi kolaborasi ini mencakup diskusi peluang riset bersama, pertukaran mahasiswa dan staf, serta penjajakan program bersama untuk mahasiswa IUP, sarjana, dan pascasarjana.

Pertemuan dihadiri oleh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeristas Gadjah Mada, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, dan Wakil Dekan Prof. Roto, beserta jajaran dosen seperti Prof. Dr. rer. nat. Karna Wijaya, M.Eng., Prof. Indriana Kartini, S.Si., M.Si., Ph.D., serta Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.S., Ph.D., Eng. Dari pihak University of Osaka hadir Prof. Hidehiro Sakurai, selaku Head of Professor Committee of International Affairs, Graduate School of Engineering, University of Osaka. Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi pascasarjana Departemen Kimia UGM.

Dalam sambutannya, Prof. Kuwat Triyana menyampaikan apresiasi terhadap University of Osaka yang telah membuka kesempatan kerja sama riset dan akademik. “Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat riset internasional dan memberikan peluang lebih luas bagi mahasiswa UGM untuk belajar serta berinovasi di Jepang, terutama dalam bidang kimia yang dapat berkontribusi untuk negeri,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Hidehiro Sakurai menegaskan bahwa University of Osaka memiliki komitmen tinggi dalam menjalin kemitraan global, khususnya di bidang kimia. Beliau juga memperkenalkan program beasiswa MEXT dan memberikan sosialisasi bagi mahasiswa yang berminat melanjutkan studi ke Jepang, termasuk kesempatan wawancara bagi peserta yang telah memiliki skor IELTS.

Kolaborasi ini juga diharapkan dapat memperkuat kontribusi FMIPA UGM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan) melalui riset kimia yang berkelanjutan dan berdampak bagi masyarakat.


Penulis : Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Pascasarjana Departemen Kimia

Read More

Kolaborasi Riset UiTM dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 25 September 2025 — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan resmi delegasi Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia, untuk menjajaki peluang kerja sama riset dan pengembangan di bidang ilmu terapan.

Dalam sambutannya, Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Kuwat Triyana, S.Si., M.Eng., menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini serta membuka peluang kolaborasi penelitian yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami merasa terhormat dapat menerima kunjungan dari UiTM. Fokus penelitian kami saat ini mencakup material, sensor, dan energi. Salah satu produk riset kami yang telah teruji adalah GeNose, yang digunakan secara luas selama masa pandemi COVID-19, dengan distribusi lebih dari 5.000 unit pada berbagai sektor,” ujar Prof. Kuwat.

Selain membahas pengalaman riset yang telah dipublikasikan di jurnal-jurnal bereputasi internasional, pertemuan ini juga menjadi sarana untuk memperluas kerja sama di bidang sains terapan, termasuk pengembangan teknologi kesehatan, lingkungan, dan energi.

Kolaborasi ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui sinergi penelitian lintas negara, UGM dan UiTM berkomitmen menghadirkan inovasi yang tidak hanya memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat, tetapi juga mendorong pengembangan teknologi ramah lingkungan dan solusi energi berkelanjutan.

Delegasi UiTM disambut dengan agenda kunjungan kampus FMIPA UGM untuk melihat langsung fasilitas riset yang dimiliki, serta berdiskusi mengenai potensi sinergi riset dan publikasi bersama.

“Harapannya, pertemuan ini dapat menjadi awal bagi penguatan kolaborasi internasional yang menghasilkan inovasi berdampak luas,” tambah Prof. Kuwat.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aproditty Nirmala Putri

Read More

Tim Valuator UGM Raih Juara Pertama GAIP Insurance Innovation Competition 2025 di Singapura

Singapura, 15 Agustus 2025 – Tim The Valuator dari Program Studi Ilmu Aktuaria, Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih Juara Pertama dalam ajang internasional GAIP Insurance Innovation Competition 2025 Global Final Round yang diselenggarakan di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Global Asia Insurance Partnership (GAIP) bekerja sama dengan NTU, dengan dukungan berbagai sponsor dari industri asuransi global. Kompetisi tahun ini diikuti oleh tim mahasiswa dari sepuluh negara: Singapura, Jepang, Hong Kong SAR, Australia, Chinese Taipei, Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, dan Korea.

Tentang Tim The Valuator

Tim The Valuator terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria UGM angkatan 2022:

  • Rafael Wicaksono Hadi

  • Victorius Chendryanto

  • Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana

Ketiganya tampil memukau dengan bimbingan Dr. Danang Teguh Qoyyimi, dosen Program Studi Ilmu Aktuaria UGM. Penampilan mereka yang elegan dengan balutan busana nasional dipadu penyampaian ide yang lugas dan atraktif berhasil memikat perhatian dewan juri dan audiens.

Inovasi ORBIS: Dynamic Copay Modeling untuk Asuransi Kesehatan

Tim The Valuator, yang beranggotakan tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria angkatan 2022 – Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto, dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana – serta dibimbing oleh Dr. Danang Teguh Qoyyimi, memperkenalkan inovasi sistem bernama ORBIS (Dynamic Copay Modeling System).

ORBIS dirancang untuk menjawab dua persoalan utama dalam asuransi kesehatan: inflasi medis yang terus meningkat dan ketidakefisienan cost-sharing. Dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), ORBIS menawarkan solusi pembagian biaya kesehatan yang lebih adil, adaptif, dan berbasis nilai.

Sistem ini terdiri dari empat lapisan utama:

  1. Smart Health Triage Assistant (OrbisChat) – membantu peserta menavigasi keluhan kesehatan secara cerdas.
  2. Care-Value Score (CVS) – menilai nilai klinis dan efisiensi biaya layanan kesehatan.
  3. Dynamic Copay – menyesuaikan besaran copay secara real-time berdasarkan nilai perawatan.
  4. Behavioral Bonus Credits – memberikan insentif kredit bagi perilaku sehat yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya di masa depan.

Dengan inovasi ini, ORBIS tidak hanya berfokus pada pengendalian biaya klaim, tetapi juga pada peningkatan perilaku konsumsi layanan kesehatan yang lebih bijak, transparan, dan personal.

Apresiasi Dewan Juri

Kompetisi GAIP Insurance Innovation Competition 2025 menghadirkan juri yang terdiri dari para praktisi senior dan eksekutif industri asuransi internasional, mulai dari CEO perusahaan asuransi multinasional, konsultan industri, hingga akademisi ternama. Keberadaan para juri dari latar belakang yang beragam ini menjadikan proses penilaian berlangsung komprehensif, dengan menekankan aspek inovasi, keberlanjutan, keterterapan solusi, serta potensi dampaknya terhadap industri asuransi global.

Dalam sesi final, presentasi Tim The Valuator dari UGM dinilai mampu menggabungkan analisis mendalam dengan penyampaian yang sederhana, lugas, dan komunikatif. Ms. Min Hung Cheng, CEO GAIP, yang juga menjadi juri utama, menekankan bahwa kekuatan tim UGM terletak pada kemampuan mereka untuk mengomunikasikan masalah yang kompleks secara mudah dipahami, sekaligus menghadirkan solusi yang relevan dengan tantangan nyata industri asuransi kesehatan. “Slogan yang mereka sampaikan, Healthcare should be about who gets the right care at the right time, and for the right reasons, sangat menyentuh karena mengingatkan kita bahwa inti dari layanan kesehatan bukan sekadar angka dan biaya, tetapi manusia dan kualitas hidup,” ungkap Ms. Cheng.

Selain itu, juri juga mengapresiasi gaya presentasi interaktif tim UGM yang melibatkan audiens sejak awal, serta penggunaan bahasa Inggris yang fasih dan percaya diri. Hal ini membedakan mereka dari beberapa tim negara lain yang cenderung masih terbatas dalam penyampaian ide karena menggunakan bahasa lokal pada tahap sebelumnya. Dengan demikian, UGM mampu menunjukkan keunggulan tidak hanya dari sisi ide, tetapi juga kemampuan komunikasi internasional.

Persaingan dalam kompetisi ini terbilang sangat ketat. Juara kedua diraih oleh tim dari University of Melbourne (Australia) yang mengangkat inovasi di bidang kesehatan mental, khususnya perlindungan dan mitigasi risiko terkait penyebaran berita bohong (hoax) yang dapat memperburuk kondisi psikologis masyarakat. Inovasi ini mendapat perhatian karena relevan dengan era digital saat ini, di mana kesehatan mental sering dipengaruhi oleh informasi yang beredar luas tanpa verifikasi.

Sementara itu, juara ketiga berhasil diraih oleh tim dari Nanyang Technological University (Singapura) yang membawakan topik Unemployment Insurance. Inovasi ini menyoroti pentingnya perlindungan finansial bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat ketidakpastian ekonomi global, disrupsi teknologi, maupun krisis kesehatan publik.

Kehadiran berbagai topik dari negara peserta menunjukkan bahwa kompetisi ini bukan sekadar lomba ide, tetapi juga refleksi nyata atas keragaman tantangan yang dihadapi industri asuransi di berbagai belahan dunia. Mulai dari isu kesehatan fisik, kesehatan mental, perlindungan sosial, hingga digitalisasi layanan, semuanya menjadi bahan diskusi dalam forum ini. Tim UGM berhasil membuktikan bahwa inovasi dari Indonesia tidak kalah relevan dan bahkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap solusi global.

Ajang Networking dan Kolaborasi Global

Lebih dari sekadar kompetisi, GAIP Insurance Innovation Competition juga menjadi ajang bertukar ide dan membangun jejaring global bagi mahasiswa dari berbagai negara. Para peserta tidak hanya mempresentasikan inovasi, tetapi juga terlibat dalam diskusi, mentoring, dan forum interaktif dengan praktisi industri. Hal ini memberikan pengalaman berharga untuk memahami tantangan nyata dalam industri asuransi di berbagai negara dan membuka peluang kolaborasi riset maupun profesional di masa depan.

Dukungan Sponsor dan Hadiah

Kompetisi GAIP 2025 mendapat dukungan penuh dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai sponsor utama. Manulife Indonesia tidak hanya berperan dalam mendukung penyelenggaraan acara local round di ITB, Indonesia, tetapi juga memberikan penghargaan berupa pembiayaan perjalanan bagi tim pemenang untuk mewakili Indonesia di babak global di NTU Singapura pada 15 Agustus 2025.

Dukungan ini menjadi bentuk nyata komitmen Manulife Indonesia dalam mendorong inovasi, mengembangkan talenta muda, dan memperkuat ekosistem industri asuransi di Indonesia maupun di tingkat global.

Apresiasi terhadap Mentor

Tim The Valuator menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing Dr. Danang Teguh Qoyyimi, serta para mentor: Yohan Dharmawan, FSA, MSc, QRGP, Paul Setio Kartono, FSAI, FIIS, Rianto A. Djojosugito, Ph.D., FSAI, dan Yusman yang telah memberikan pendampingan dan masukan berharga sejak tahap awal kompetisi di tingkat nasional.

Penutup

Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UGM tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di panggung global dengan membawa solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan industri. UGM berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswanya dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang berdampak positif bagi masyarakat, industri, dan bangsa.

Penulis: Danang Teguh Qoyyimi
Dokumentasi: Tim The Valuator

Read More

IFI Prancis Perkuat Kemitraan Strategis bidang Akademik dengan FMIPA UGM

Yogyakarta, 1 Agustus 2025 — Institut Français d’Indonésie (IFI) menjalin kemitraan strategis dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bidang pendidikan. Kolaborasi ini diarahkan untuk memperluas mobilitas mahasiswa, sosialisasi beasiswa master dan doktoral, serta memperkuat jejaring riset internasional bersama berbagai institusi pendidikan tinggi di Prancis.

“FMIPA UGM merupakan mitra penting kami. Bidang sains yang dikaji di MIPA merupakan bidang yang memiliki potensi riset yang relevan dengan prioritas kerja sama kami di Prancis,” ujar Francois Dabin, DIrektur IFI dalam sesi diskusi bersama civitas FMIPA UGM.

Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., Wakil Dekan bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan FMIPA UGM, menekankan pentingnya pengembangan kolaborasi riset yang melibatkan laboratorium alam dan pendekatan interdisipliner. “Kita telah memiliki beberapa kerja sama dengan institusi di Prancis, di antaranya bidang Geosains. Kita bisa mengembangkan dan menjajaki peluang riset bersama terkait kawasan vulkanik, kimia, fisika, matematika, informatika, dan pengembangan material, yang sangat strategis untuk dikerjakan dengan mitra dari Prancis,” paparnya.

Terdapat beberapa beasiswa yang dapat diakses mahasiswa MIPA untuk studi di Prancis, di antaranya France Excellence Scholarship (S2, Master 2, Tematik, Eiffel Scholarship dan Kartini Sains), serta Erasmus Mundus Joint Master’s Degree. Beasiswa yang terbaru adalah LPDP-France 2026, yang pendaftarannya akan dibuka pada Januari–Februari 2026, wawancara dan pengumuman hasil pada Mei–Juni 2026, serta perkuliahan dimulai pada September 2026. Berbagai skema beasiswa turut diperkenalkan, antara lain France Excellence Scholarship, France Excellence Eiffel Scholarship, dan Erasmus Mundus Joint Master’s Degree, yang mencakup dukungan biaya hidup hingga pembebasan biaya kuliah.

IFI juga menjelaskan bahwa program master dan doktoral di berbagai perguruan tinggi Prancis kini terbuka bagi mahasiswa internasional, dengan bahasa pengantar Inggris. Program tersebut umumnya mencakup beasiswa penuh termasuk biaya hidup yang sangat layak. Calon mahasiswa yang ingin dibantu mendapatkan calon pembimbing di perguruan tinggi di Prancis juga dapat difasilitasi oleh IFI, khususnya calon mahasiswa doktoral. 

Agung Riantiarno, Responsible Campus France di Yogyakarta juga mengundang mahasiswa dan dosen untuk bertemu perwakilan universitas Prancis pada acara Networking Night di IFI Yogyakarta, 6 November 2025, serta Joint Working Group France–Indonesia yang dijadwalkan pada Juni/Juli 2026 di Prancis. Sejumlah program studi yang diajarkan dalam bahasa Inggris di bidang kimia, ilmu komputer dan elektronika, fisika, serta matematika turut dipaparkan, di antaranya dari Université de Paris Saclay, CPE Lyon, EPITA School of Engineering and Computer Science, dan Université Côte d’Azur.

Inisiatif kolaborasi ini juga mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Infrastruktur, Inovasi, dan Industri), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui pertukaran pengetahuan dan pembentukan jejaring riset global, FMIPA UGM dan IFI berkontribusi pada penguatan kapasitas sains dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aphroditty Nirmala

Read More

The 8th BIGTC 2025 Resmi Ditutup: Wadah Refleksi dan Penguatan Kolaborasi Global

Yogyakarta, 29 Juli 2025 — The 8th Biennial International Group Theory Conference (BIGTC) secara resmi ditutup pada Selasa siang (29/7) di Auditorium Lantai 7, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Penutupan dimulai dengan pemutaran video singkat yang merangkum momen-momen penting selama konferensi berlangsung sejak 26 Juli 2025.

Prof. A. Erfanian dari Ferdowsi University of Mashhad, Iran, selaku Chair of the Committee sekaligus penggagas BIGTC, menyampaikan sambutan penutup. Dalam refleksinya, ia mengapresiasi dedikasi panitia lokal dan mengusulkan sejumlah pengembangan ke depan, seperti pendirian komunitas “BIGTC Society” untuk mendukung mahasiswa doktoral, penyelenggaraan workshop sebelum/selama/setelah konferensi, serta peningkatan publikasi ilmiah hasil konferensi. “Kita harus berupaya bersama agar BIGTC menjadi semakin bermakna dan efisien,” ujarnya.

Dalam sesi refleksi, Prof. Nor Haniza Sarmin dari Universiti Teknologi Malaysia menyambut baik ide-ide seperti penyelenggaraan workshop, pendanaan riset, serta keterkaitan antara konferensi dan publikasi. “Di Malaysia, setiap konferensi harus menghasilkan publikasi bereputasi seperti di Scopus. Usulan ini dapat dipertimbangkan untuk BIGTC mendatang,” ungkapnya.

Prof. T.T. Seretlo dari Northwest University, Afrika Selatan, juga menyampaikan bahwa berbagai saran tersebut dapat terus didiskusikan bersama. Sementara itu, Prof. İsmail Şuayip Güloğlu dari Doğuş University, Türkiye, menekankan pentingnya menjadikan kolaborasi dalam konferensi ini sebagai solusi konkret atas persoalan besar di bidang teori grup. Ia berharap adanya workshop yang lebih aplikatif ke depan.

Selaku Chair of the Conference, Prof. Dr.rer.nat. Yeni Susanti, S.Si., M.Si., menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia, pembicara undangan, dan peserta. “Merupakan kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah BIGTC ke-8 ini. Semoga sukses dalam perjalanan riset Anda, dan sampai jumpa di BIGTC ke-9,” tuturnya.

Beberapa peserta juga turut berbagi kesan. Prof. Rebecca Waldecker dari Martin-Luther Universität Halle-Wittenberg, Jerman, mengungkapkan bahwa atmosfer konferensi yang ramah membuat para peserta tetap fokus pada esensi ilmu dan diskusi matematika yang mendalam. “Terima kasih atas kerja keras panitia yang luar biasa, termasuk mereka yang bekerja di balik layar,” ucapnya.

Dr. Manimaran dari Vellore Institute of Technology, India, menyatakan kepuasannya atas penyelenggaraan konferensi yang menurutnya tidak memiliki celah kekurangan. Dr. Siti Norziahidayu Amzee Zamri dari Malaysia juga memberikan apresiasi atas keramahan, organisasi yang rapi, dan sajian kuliner yang mengesankan. “Terima kasih, rasanya seperti pulang ke kampung halaman,” ungkap Dr. Siti. Sementara itu, Asisten Profesor dari Tezpur University, India, Rajat Kanti Nath, menyampaikan harapannya agar dapat hadir secara luring di BIGTC mendatang.

Agista Surya Bawana, S.Si., M.Sc. dari Universitas Diponegoro turut mengungkapkan rasa terima kasih karena telah dapat mengikuti konferensi dan bertemu dosen-dosen yang dihormati. “Beberapa materi cukup menantang, tapi ini pengalaman luar biasa,” ujarnya.

Puncak acara ditandai dengan pengumuman resmi bahwa The 9th BIGTC akan diselenggarakan pada tahun 2027 di Manipal Academy of Higher Education, India, oleh Prof. Kuncham Syam Prasad, yang juga memberikan gambaran umum mengenai universitas dan departemen matematika tempat penyelenggaraan mendatang.

Konferensi secara resmi ditutup oleh Prof. Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, FMIPA UGM. Ia menekankan pentingnya berbagi pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi bermakna dalam mengembangkan kolaborasi riset teori grup. “Semoga Anda menikmati Yogyakarta. Selamat melanjutkan perjalanan pulang,” ujarnya menutup konferensi secara resmi.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, menandai berakhirnya BIGTC ke-8 yang sarat inspirasi dan kolaborasi internasional.

Kata Kunci: Penutupan Konferensi BIGTC, Kolaborasi Riset Teori Grup

Penulis: Shafira Fauzia Untsa
Foto: Yehuda Dwi Yosafat

sumber: https://math.fmipa.ugm.ac.id/id/the-8th-bigtc-2025-resmi-ditutup-wadah-refleksi-dan-penguatan-kolaborasi-global/

Read More

Pertamina Hulu Energi dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Perkuat Kerja Sama Pengembangan Upstream Technology

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM kembali menjalin kerja sama dalam pengembangan Upstream Technology bersama PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Diskusi terkait kerja sama ini dilaksanakan di Auditorium Herman Johanes, Lantai 7 FMIPA UGM, pada Kamis, 31 Juli 2025.

Pertemuan ini memperkuat hubungan antara industri dan universitas, khususnya dalam pengembangan proyek dan kolaborasi yang lebih luas. Peluang kerja sama yang semakin terbuka, terutama dalam sektor akademik dan industri migas, memberikan dampak positif bagi mahasiswa. Saat ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam proyek-proyek PHE yang sedang berlangsung. Tak hanya terbatas pada bidang geosains, peluang ini juga tersedia bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan lainnya.

VP Upstream Innovation Pertamina Hulu Energi,  Bapak Akbar, menyampaikan harapannya agar kolaborasi antara Pertamina Hulu Energi dan FMIPA UGM dapat terus berlanjut. “Tidak hanya sebatas studi dan proyek, tapi juga tentang bagaimana mengembangkan SDM. Jadi insan yang ada di universitas juga mendapatkan pengembangan secara praktik di dunia operasional perusahaan, terutama di bidang migas,” jelasnya.

Dalam waktu dekat, kerja sama strategis yang direncanakan meliputi pengembangan collaboration room serta peningkatan praktik operasional di sektor migas yang melibatkan langsung sivitas akademika FMIPA UGM. Pertemuan antara FMIPA UGM bersama dengan PT Pertamina Hulu Energi ini turut mendukung jalannya Suistandable Development Goals (SDGs) poin ke 4, Pendidikan berkualitas, dan poin ke 17, Kemitraan Untuk Mencapapi Tujuan.

Penulis: Sekar Melati Putri Pratiwi
Editor: Meitha Eka Nurhasanah dan Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi: Aphroditty Nirmala Putri

Read More

Jatuh Cinta pada Matematika: Pandangan Tiga Ilmuwan Italia di CIMPA School 2025

Apa yang membuat seseorang jatuh cinta pada matematika? Pertanyaan ini menjadi bahan renungan dalam sebuah sesi santai namun penuh makna di sela kegiatan CIMPA School 2025, yang berlangsung di Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM pada 25 Juli lalu. Tiga dosen asal Italia, yakni Anna Maria Iezzi, Francesco Campagna, dan Valerio Talamanca berbagi pandangan mereka tentang bagaimana membuat lebih banyak orang, terutama mahasiswa, menghargai dan memahami peran penting matematika kehidupan.

Anna Maria Iezzi, pengajar matematika terapan dari Université Grenoble Alpes, Prancis, membuka dengan refleksi dari masa mahasiswanya. “Dulu, saya merasa sulit melihat bagaimana matematika bisa langsung diterapkan. Tapi sekarang, saya menyadari betapa kerennya menjadi matematikawan. Terutama saat kita masuk ke bidang seperti kriptografi, teori yang kita pelajari ternyata bisa berdampak besar di dunia digital,” ungkapnya.

Ia mengajak mahasiswa untuk lebih terbuka melihat aplikasi nyata dari matematika, terutama di era teknologi tinggi. “Cobalah melihat dari sisi penggunaannya. Dari situ kamu akan sadar bahwa kita, para matematikawan, punya kontribusi nyata terhadap masa depan digital dan keamanan informasi,” tambahnya. Pandangannya selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG) 9: Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur, yang menekankan pentingnya inovasi berbasis sains seperti kriptografi dalam membangun masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.

Francesco Campagna, dosen teori bilangan dari Université Clermont Auvergne, Prancis, membawa perspektif yang lebih ringan dan menyenangkan. “Number theory itu seperti game. Kamu bisa menemukan banyak masalah yang terlihat sederhana, tapi sebenarnya sangat sulit diselesaikan. Dan itu membuatmu tertantang terus,” ujarnya. Ia menambahkan, “It’s easy to fall in love with mathematics when you realize it’s like playing a game, and yet one of the oldest subjects in human history.” Baginya, kekuatan matematika terletak pada kedalaman dan sejarah panjangnya yang masih menyimpan misteri. Cara pandangnya sangat mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan menekankan pembelajaran yang tidak hanya serius tetapi juga menyenangkan dan bermakna.

Terakhir, Valerio Talamanca, dosen dari Università Roma Tre, Italia, yang mengajar Algebraic Number Theory, menyampaikan jawabannya dengan gaya santai namun tulus. “Saya tidak punya strategi khusus untuk membuat orang menyukai matematika. Sama seperti orang jatuh cinta. Kalau memang suka, ya suka. Kalau tidak, ya tidak,” tuturnya sambil tertawa kecil. Namun, ia meyakini bahwa ketika seseorang benar-benar mencintai matematika, itu akan menjadi bagian dari dirinya. “You cannot force someone to love mathematics. But when they do, it becomes part of who they are,” tutupnya.

Ketiga pandangan ini memperlihatkan bahwa cinta terhadap matematika bisa tumbuh dari berbagai arah, mulai dari aplikasi praktis, tantangan intelektual, hingga dari kepekaan personal. Sebagaimana yang ditekankan dalam agenda SDGs, khususnya SDG 4 dan 9, menciptakan pendidikan berkualitas dan inovasi yang berdampak memerlukan fondasi kuat, dengan matematika adalah salah satunya.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media Departemen Matematika

Read More
Translate