Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Dies

Kolaborasi Sains dan Seni dalam Pameran DATA.RT, FMIPA UGM Tunjukkan Inovasi Baru dalam Dunia Pendidikan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar kegiatan pameran seni dan seminar ilmiah bertajuk DATA.RT yang dilaksanakan di Jogja Gallery selama 5 hari, pada 25 – 30 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan pameran data dan seni pertama yang dilaksanakan di Indonesia dan berhasil menampilkan 40 karya dari 27 partisipan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa FMIPA UGM. Pembukaan resmi kegiatan dilakukan pada 25 Agustus 2025, dengan penandatanganan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rektor Universitas Gadjah Mada, Pendiri Jogja Gallery, serta Ketua KAMIPAGAMA, pada salah satu lukisan yang menjadi simbol pameran DATA.RT.

Dalam sambutan oleh ketua KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menyebutkan bahwa “pameran DATA.RT ini tak hanya melibatkan satu elemen akademisi, melainkan juga dosen, mahasiswa, serta alumni seluruhnya ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Semangat inilah yang membawa perbedaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh KAMIPAGAMA,” ujar Oscar.

Tak hanya menyajikan seni visual, dari  40 karya yang terkumpul, terdapat karya yang berbentuk benda serta permainan interaktif. Menurut Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru, kolaborasi antara seni dan teknologi. “Tentu ide ini akan tercatat sebagai hal yang luar biasa,” ucap Prof. Ova dalam sambutannya.

DATA.RT mengusung konsep ilmu pengetahuan sebagai inspirasi karya kontemporer. menunjukkan bagaimana riset dan pengetahuan dapat hidup di luar laboratorium dan hidup melalui seni. Pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami bagaimana data dapat dihidupkan menjadi narasi oleh seni, dan memandang data menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.  Melalui kegiatan DATA.RT, FMIPA UGM turut mendukung berjalannya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, dalam mendukung kolaborasi antara seni dan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Hal ini juga selaras dengan SDG ke-9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana, Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

The 8th BIGTC 2025 Resmi Ditutup: Wadah Refleksi dan Penguatan Kolaborasi Global

Yogyakarta, 29 Juli 2025 — The 8th Biennial International Group Theory Conference (BIGTC) secara resmi ditutup pada Selasa siang (29/7) di Auditorium Lantai 7, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Penutupan dimulai dengan pemutaran video singkat yang merangkum momen-momen penting selama konferensi berlangsung sejak 26 Juli 2025.

Prof. A. Erfanian dari Ferdowsi University of Mashhad, Iran, selaku Chair of the Committee sekaligus penggagas BIGTC, menyampaikan sambutan penutup. Dalam refleksinya, ia mengapresiasi dedikasi panitia lokal dan mengusulkan sejumlah pengembangan ke depan, seperti pendirian komunitas “BIGTC Society” untuk mendukung mahasiswa doktoral, penyelenggaraan workshop sebelum/selama/setelah konferensi, serta peningkatan publikasi ilmiah hasil konferensi. “Kita harus berupaya bersama agar BIGTC menjadi semakin bermakna dan efisien,” ujarnya.

Dalam sesi refleksi, Prof. Nor Haniza Sarmin dari Universiti Teknologi Malaysia menyambut baik ide-ide seperti penyelenggaraan workshop, pendanaan riset, serta keterkaitan antara konferensi dan publikasi. “Di Malaysia, setiap konferensi harus menghasilkan publikasi bereputasi seperti di Scopus. Usulan ini dapat dipertimbangkan untuk BIGTC mendatang,” ungkapnya.

Prof. T.T. Seretlo dari Northwest University, Afrika Selatan, juga menyampaikan bahwa berbagai saran tersebut dapat terus didiskusikan bersama. Sementara itu, Prof. İsmail Şuayip Güloğlu dari Doğuş University, Türkiye, menekankan pentingnya menjadikan kolaborasi dalam konferensi ini sebagai solusi konkret atas persoalan besar di bidang teori grup. Ia berharap adanya workshop yang lebih aplikatif ke depan.

Selaku Chair of the Conference, Prof. Dr.rer.nat. Yeni Susanti, S.Si., M.Si., menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia, pembicara undangan, dan peserta. “Merupakan kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah BIGTC ke-8 ini. Semoga sukses dalam perjalanan riset Anda, dan sampai jumpa di BIGTC ke-9,” tuturnya.

Beberapa peserta juga turut berbagi kesan. Prof. Rebecca Waldecker dari Martin-Luther Universität Halle-Wittenberg, Jerman, mengungkapkan bahwa atmosfer konferensi yang ramah membuat para peserta tetap fokus pada esensi ilmu dan diskusi matematika yang mendalam. “Terima kasih atas kerja keras panitia yang luar biasa, termasuk mereka yang bekerja di balik layar,” ucapnya.

Dr. Manimaran dari Vellore Institute of Technology, India, menyatakan kepuasannya atas penyelenggaraan konferensi yang menurutnya tidak memiliki celah kekurangan. Dr. Siti Norziahidayu Amzee Zamri dari Malaysia juga memberikan apresiasi atas keramahan, organisasi yang rapi, dan sajian kuliner yang mengesankan. “Terima kasih, rasanya seperti pulang ke kampung halaman,” ungkap Dr. Siti. Sementara itu, Asisten Profesor dari Tezpur University, India, Rajat Kanti Nath, menyampaikan harapannya agar dapat hadir secara luring di BIGTC mendatang.

Agista Surya Bawana, S.Si., M.Sc. dari Universitas Diponegoro turut mengungkapkan rasa terima kasih karena telah dapat mengikuti konferensi dan bertemu dosen-dosen yang dihormati. “Beberapa materi cukup menantang, tapi ini pengalaman luar biasa,” ujarnya.

Puncak acara ditandai dengan pengumuman resmi bahwa The 9th BIGTC akan diselenggarakan pada tahun 2027 di Manipal Academy of Higher Education, India, oleh Prof. Kuncham Syam Prasad, yang juga memberikan gambaran umum mengenai universitas dan departemen matematika tempat penyelenggaraan mendatang.

Konferensi secara resmi ditutup oleh Prof. Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, FMIPA UGM. Ia menekankan pentingnya berbagi pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi bermakna dalam mengembangkan kolaborasi riset teori grup. “Semoga Anda menikmati Yogyakarta. Selamat melanjutkan perjalanan pulang,” ujarnya menutup konferensi secara resmi.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, menandai berakhirnya BIGTC ke-8 yang sarat inspirasi dan kolaborasi internasional.

Kata Kunci: Penutupan Konferensi BIGTC, Kolaborasi Riset Teori Grup

Penulis: Shafira Fauzia Untsa
Foto: Yehuda Dwi Yosafat

sumber: https://math.fmipa.ugm.ac.id/id/the-8th-bigtc-2025-resmi-ditutup-wadah-refleksi-dan-penguatan-kolaborasi-global/

Read More

Jatuh Cinta pada Matematika: Pandangan Tiga Ilmuwan Italia di CIMPA School 2025

Apa yang membuat seseorang jatuh cinta pada matematika? Pertanyaan ini menjadi bahan renungan dalam sebuah sesi santai namun penuh makna di sela kegiatan CIMPA School 2025, yang berlangsung di Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM pada 25 Juli lalu. Tiga dosen asal Italia, yakni Anna Maria Iezzi, Francesco Campagna, dan Valerio Talamanca berbagi pandangan mereka tentang bagaimana membuat lebih banyak orang, terutama mahasiswa, menghargai dan memahami peran penting matematika kehidupan.

Anna Maria Iezzi, pengajar matematika terapan dari Université Grenoble Alpes, Prancis, membuka dengan refleksi dari masa mahasiswanya. “Dulu, saya merasa sulit melihat bagaimana matematika bisa langsung diterapkan. Tapi sekarang, saya menyadari betapa kerennya menjadi matematikawan. Terutama saat kita masuk ke bidang seperti kriptografi, teori yang kita pelajari ternyata bisa berdampak besar di dunia digital,” ungkapnya.

Ia mengajak mahasiswa untuk lebih terbuka melihat aplikasi nyata dari matematika, terutama di era teknologi tinggi. “Cobalah melihat dari sisi penggunaannya. Dari situ kamu akan sadar bahwa kita, para matematikawan, punya kontribusi nyata terhadap masa depan digital dan keamanan informasi,” tambahnya. Pandangannya selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG) 9: Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur, yang menekankan pentingnya inovasi berbasis sains seperti kriptografi dalam membangun masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.

Francesco Campagna, dosen teori bilangan dari Université Clermont Auvergne, Prancis, membawa perspektif yang lebih ringan dan menyenangkan. “Number theory itu seperti game. Kamu bisa menemukan banyak masalah yang terlihat sederhana, tapi sebenarnya sangat sulit diselesaikan. Dan itu membuatmu tertantang terus,” ujarnya. Ia menambahkan, “It’s easy to fall in love with mathematics when you realize it’s like playing a game, and yet one of the oldest subjects in human history.” Baginya, kekuatan matematika terletak pada kedalaman dan sejarah panjangnya yang masih menyimpan misteri. Cara pandangnya sangat mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan menekankan pembelajaran yang tidak hanya serius tetapi juga menyenangkan dan bermakna.

Terakhir, Valerio Talamanca, dosen dari Università Roma Tre, Italia, yang mengajar Algebraic Number Theory, menyampaikan jawabannya dengan gaya santai namun tulus. “Saya tidak punya strategi khusus untuk membuat orang menyukai matematika. Sama seperti orang jatuh cinta. Kalau memang suka, ya suka. Kalau tidak, ya tidak,” tuturnya sambil tertawa kecil. Namun, ia meyakini bahwa ketika seseorang benar-benar mencintai matematika, itu akan menjadi bagian dari dirinya. “You cannot force someone to love mathematics. But when they do, it becomes part of who they are,” tutupnya.

Ketiga pandangan ini memperlihatkan bahwa cinta terhadap matematika bisa tumbuh dari berbagai arah, mulai dari aplikasi praktis, tantangan intelektual, hingga dari kepekaan personal. Sebagaimana yang ditekankan dalam agenda SDGs, khususnya SDG 4 dan 9, menciptakan pendidikan berkualitas dan inovasi yang berdampak memerlukan fondasi kuat, dengan matematika adalah salah satunya.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media Departemen Matematika

Read More

Direktur CIMPA Bagikan Kiat Menjadi Pemimpin yang Baik: “Dekatkan Diri Seperti Keluarga”

Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA) School 2025 yang merupakan kolaborasi antara CIMPA dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, menghadirkan berbagai narasumber dari berbagai negara. Pada salah satu sela acara CIMPA School 2025, tim Media FMIPA berkesempatan mewawancarai langsung Direktur CIMPA, yakni Prof. Christophe Ritzenthaler dari Université de Strasbourg, Prancis. Dalam wawancaranya, ia membagikan sudut pandang pribadi tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik, terutama dalam konteks kepemimpinan di ranah akademik dan kolaboratif internasional.

Menjadi Direktur CIMPA bukanlah tugas yang ringan. Menurut Prof. Christophe Ritzenthaler, dibutuhkan komitmen waktu dan dedikasi yang besar. “It takes quite a lot of time and dedication. So you need to be ready to really spend a lot of time doing this work,” ungkapnya. Ia pun menyampaikan bahwa ketika memegang peran ini, dirinya harus rela mengesampingkan sementara waktu riset pribadinya.

Namun, baginya, aspek paling penting dalam kepemimpinan bukan hanya urusan administratif, tetapi relasi kepada sekitar. “my approach is really to try to be as close as possible to the people, in the sense that I believe that everyone, all the other colleagues, organizers, are really colleagues,” jelasnya dengan senyum hangat.

Dalam dunia yang semakin terhubung, pemimpin masa depan ditantang bukan hanya untuk cakap secara intelektual, tetapi juga hangat secara emosional dan inklusif secara sosial. Pendekatan itu pula yang ia terapkan kepada para peserta. “I also try to also speak to all the participants as we are, like a big family, because I think it’s, yeah, it’s a way to try to really connect to the people and to have their true impressions on what is going,” pungkasnya. Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan yang merangkul seperti keluarga, tak heran jika suasana CIMPA School 2025 terasa hangat meski datang dari berbagai belahan dunia.

Keikutsertaan FMIPA dalam program internasional seperti CIMPA menjadi wujud nyata dari upaya memperluas akses pendidikan matematika murni dan terapan, serta membangun atmosfer akademik yang menjunjung tinggi nilai keilmuan dan kemanusiaan. Hal ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas. Adapun kolaborasi yang datang dari berbagai latar belakang dan penjuru dunia juga sejalan dengan SDG ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Reportase : Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Azizah

Read More

Antusiasme Peserta CIMPA School 2025 dalam Acara Cultural Night yang Memperkenalkan Kebudayaan Yogyakarta: “Interesting to Learn”

CIMPA School 2025, yang merupakan kolaborasi antara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan The Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA), menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan pada 14–25 Juli 2025. Salah satu agenda yang paling menarik perhatian adalah Cultural Night yang digelar di CIMPA Mathematics Departement. Acara ini berhasil memukau para peserta CIMPA School 2025 serta memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi mereka.

Salah satu peserta, Hakim, yang merupakan perwakilan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengungkapkan kekagumannya terhadap sajian budaya yang ia saksikan. “Honestly, I didn’t know much about the history of Yogyakarta and its temples. But through the theater show about Ramayana, I got to learn something new. It’s interesting to see how the story unfolds,” ujarnya antusias. “It’s a fun activity that relieves the stress from our intense learning sessions over the past two weeks,” pungkasnya.

Tak hanya para peserta, suasana hangat juga terasa dalam cerita Adeline, seorang peneliti di CNRS Prancis yang datang bersama anak dan suaminya. Baginya, CIMPA School 2025 bukan hanya ajang akademik, tetapi juga pengalaman keluarga yang berkesan. “It’s a very nice experience. The children are very happy to discover Indonesia with me,” ungkapnya.

Acara ini bukan sekadar ajang pertunjukan budaya yang penuh pengetahuan dan pembelajaran. Lebih dari itu, CIMPA School 2025 menjadi ruang perjumpaan yang mempertemukan sains dan budaya sebagai bagian dari kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Sejalan dengan SDG poin ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas, CIMPA berkomitmen mendorong pemerataan akses pendidikan matematika yang bermutu serta memperkuat kapasitas ilmiah. Jalinan kolaborasi global dalam bidang pengetahuan dan teknologi yang dibangun juga selaras dengan SDG poin ke-17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Reportase : Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Amalia Nurmalitasari

Read More

Hanya Satu di Asia Tenggara FMIPA UGM Host CIMPA School 2025, Perkuat Kolaborasi Internasional di Bidang Matematika

Yogyakarta, 22 Juli 2025 – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan The Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA) menyelenggarakan CIMPA School 2025 yang berlangsung pada 14–25 Juli 2025. Kegiatan ini digelar di Auditorium Herman Yohannes, Lantai 1 FMIPA UGM, dan dihadiri oleh akademisi dari berbagai negara untuk membahas topik-topik terkini dalam matematika murni dan terapan.

CIMPA School 2025 diselenggarakan dengan dukungan dari berbagai lembaga mitra internasional, termasuk CIMPA yang berperan aktif dalam pendidikan matematika di negara-negara berkembang. Salah satu narasumber internasional dan juga koordinator pembicara yang hadir adalah Dr. Richard Griffon, dosen dari Université Clermont Auvergne, Prancis, yang menyampaikan antusiasmenya terhadap pelaksanaan CIMPA di Indonesia. “I am very happy and enthusiastic to be here. UGM is a great campus, with great facilities and very nice people,” ujar Dr. Griffon.

Dalam wawancaranya, Dr. Griffon juga membandingkan tantangan akademik antara Indonesia dan Prancis. “Compared to France, it is difficult in Indonesia to recruit professors and staff. But it’s also difficult to find job opportunities. However, thanks to the collaboration between the French Embassy and Indonesian institutions, we can collaborate and offer more international projects and job opportunities for Indonesian students and researchers,” jelasnya.

Kehadiran Direktur Eksekutif CIMPA di kegiatan ini menegaskan dukungan terhadap penguatan kapasitas matematika di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat jejaring akademik internasional dan memperluas dampak riset matematika dalam pembangunan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari kontribusinya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), CIMPA 2025 mendorong penguatan kapasitas ilmiah, pemerataan akses pendidikan tinggi berkualitas, serta kolaborasi global dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan ini juga membuka peluang bagi para peneliti dan mahasiswa Indonesia untuk menjalin kerja sama riset lintas negara, baik dalam bidang akademik maupun profesional.

CIMPA 2025 diharapkan dapat menjadi pendorong bagi Indonesia untuk semakin memperkuat peranannya dalam komunitas ilmiah global dan menciptakan peluang lebih luas dalam dunia pendidikan matematika.

Penulis: Amalia.Nurmalitasari
Editor: Uha Isnaini, M.Sc., PhD 
Dokumentasi: Amalia Nurmalitasari

Read More

FMIPA UGM Buka Lustrum ke-14: Dorong Peran Saintis Modern yang Siap Hadapi Tantangan Global

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi membuka peringatan Lustrum ke-14 atau 70 tahun berdirinya fakultas tersebut dalam acara yang digelar pada Jumat, 11 Juli 2025 di Auditorium FMIPA UGM. Acara ini dibuka langsung oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, S.Si., M.Si.. Ia  menekankan bahwa FMIPA UGM kini hadir dengan wajah baru, yakni lebih modern, berdampak, dan selaras dengan kebutuhan zaman.

“FMIPA saat ini tidak lagi hanya mencetak ilmuwan murni, tetapi juga mencetak scientific problem solvers yang siap berkontribusi langsung di dunia kerja dan masyarakat,” tegas Prof. Kuwat dalam sambutannya. Ia menjelaskan bahwa reformasi kurikulum dan pelatihan keterampilan transdisipliner telah menjadi fokus utama dalam menyiapkan mahasiswa yang tidak hanya kuat dalam teori, tetapi juga terampil secara praktis.

Salah satu isu strategis yang diangkat dalam rangkaian lustrum kali ini adalah energi nuklir, khususnya potensi uranium di Indonesia sebagai sumber energi masa depan. Hal ini, menurut Prof. Kuwat, menjadi bukti bahwa FMIPA UGM juga mengambil peran dalam diskursus energi bersih dan transisi energi, yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-7 (Affordable and lean Energy) dan ke-13 (Climate Action). “Kita ingin menciptakan saintis yang tidak hanya cerdas, tapi juga sadar akan tantangan global, seperti krisis energi dan perubahan iklim, sekaligus mampu berperan nyata dalam mencari solusinya,” tambahnya.

Lustrum ke-14 FMIPA UGM akan berlangsung hingga Desember 2025, dengan rangkaian kegiatan ilmiah, pengabdian masyarakat, seminar energi, hingga festival sains untuk publik. Melalui perayaan lustrum ke-14 ini, FMIPA UGM ingin mengukuhkan komitmennya untuk terus berinovasi dan menjadi pusat keunggulan sains yang berdampak. Selama lima tahun terakhir, FMIPA UGM telah menjalin kolaborasi internasional dalam bidang riset energi alternatif, big data sains, dan keberlanjutan, serta membuka program-program baru berbasis interdisipliner.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aphrodity

Read More

Delegasi Sekolah Terbaik Se-Indonesia Eksplorasi Laboratorium Canggih di Fakultas MIPA, Biologi, dan Geografi UGM

Yogyakarta – Sebagai bagian dari Deep Learning Curriculum Workshop for Educators: Creating Mindful, Meaningful, and Joyful Learning, lebih dari 300 delegasi guru dari 80 sekolah mitra di Indonesia, yang hadir dari Aceh hingga Ambon, melakukan kunjungan ke sejumlah laboratorium unggulan di Fakultas MIPA UGM kemudian Fakultas Biologi dan Fakultas Geografi sebagai bagian dari Klaster Sains UGM pada Kamis (10/7/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan para guru tentang teknologi dan fasilitas penunjang pembelajaran mutakhir.

Para peserta berkesempatan mengunjungi berbagai laboratorium, antara lain:

  • DIKE (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika): Delegasi guru sekolah menyaksikan demonstrasi teknologi terkini di bidang komputer dan elektronika, termasuk Internet of Things (IoT), teknologi robotika, dan simulasi komputer. Kunjungan ini memberikan gambaran nyata tentang penerapan teknologi dalam pembelajaran sains dan
  • Laboratorium Matematika dan Statistika: Delegasi guru sekolah diperkenalkan dengan berbagai perangkat lunak dan metode analisis data modern yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika dan statistika. Contoh perangkat lunak atau metode yang ditunjukkan, misalnya: software statistika, visualisasi data, atau pemodelan matematika.
  • Laboratorium Biologi: Kunjungan ke laboratorium biologi memberikan kesempatan bagi delegasi guru sekolah untuk melihat langsung peralatan dan teknik laboratorium mutakhir dalam bidang Contoh peralatan atau teknik yang ditunjukkan, misalnya:

teknologi mikroskop terbaru, teknik biomolekuler, DNA sequencing, hingga kultur jaringan.

  • Laboratorium Fisika Industri: Delegasi guru sekolah melihat penerapan prinsip-prinsip fisika dalam industri. Contoh penerapan yang ditunjukkan, misalnya: proses manufaktur, pengendalian kualitas, atau energi terbarukan
  • Laboratorium Geografi: Di laboratorium geografi, delegasi guru sekolah diperkenalkan dengan teknologi pemetaan dan penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran geografi. Contoh teknologi yang ditunjukkan, misalnya: sistem informasi geografis (SIG), penggunaan citra satelit, atau pemodelan spasial.

Kunjungan laboratorium ini mendapat sambutan positif dari para peserta. “Kunjungan ke laboratorium-laboratorium di Fakultas MIPA UGM ini sangat bermanfaat. Kami memperoleh wawasan baru tentang teknologi dan fasilitas pembelajaran terkini yang dapat diterapkan di sekolah kami. Pengalaman ini akan sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.” ungkap salah satu guru peserta workshop. Kunjungan ini diharapkan dapat menginspirasi para guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif di sekolah masing-masing. Dengan dukungan teknologi dan fasilitas laboratorium yang memadai, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat.

Lab Fisika

Lab Geografi

Lab DIKE (Departemen Ilmu Komputer dan Elektornika)

Penulis: Dr. Chalis Setyadi
Dokumentasi: TIM Sosmed FMIPA

Read More

Kolaborasi Sains dan Seni dalam Pameran DATA.RT, FMIPA UGM Tunjukkan Inovasi Baru dalam Dunia Pendidikan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) menggelar kegiatan pameran seni dan seminar ilmiah bertajuk DATA.RT yang dilaksanakan di Jogja Gallery selama 5 hari, pada 25 – 30 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan pameran data dan seni pertama yang dilaksanakan di Indonesia dan berhasil menampilkan 40 karya dari 27 partisipan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa FMIPA UGM. Pembukaan resmi kegiatan dilakukan pada 25 Agustus 2025, dengan penandatanganan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Rektor Universitas Gadjah Mada, Pendiri Jogja Gallery, serta Ketua KAMIPAGAMA, pada salah satu lukisan yang menjadi simbol pameran DATA.RT.

Dalam sambutan oleh ketua KAMIPAGAMA, Daniel Oscar Baskoro, menyebutkan bahwa “pameran DATA.RT ini tak hanya melibatkan satu elemen akademisi, melainkan juga dosen, mahasiswa, serta alumni seluruhnya ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Semangat inilah yang membawa perbedaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh KAMIPAGAMA,” ujar Oscar.

Tak hanya menyajikan seni visual, dari  40 karya yang terkumpul, terdapat karya yang berbentuk benda serta permainan interaktif. Menurut Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru, kolaborasi antara seni dan teknologi. “Tentu ide ini akan tercatat sebagai hal yang luar biasa,” ucap Prof. Ova dalam sambutannya.

DATA.RT mengusung konsep ilmu pengetahuan sebagai inspirasi karya kontemporer. menunjukkan bagaimana riset dan pengetahuan dapat hidup di luar laboratorium dan hidup melalui seni. Pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami bagaimana data dapat dihidupkan menjadi narasi oleh seni, dan memandang data menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.  Melalui kegiatan DATA.RT, FMIPA UGM turut mendukung berjalannya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas, dalam mendukung kolaborasi antara seni dan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Hal ini juga selaras dengan SDG ke-9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana, Aphrodity Nirmala Putri
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

The 8th BIGTC 2025 Resmi Ditutup: Wadah Refleksi dan Penguatan Kolaborasi Global

Yogyakarta, 29 Juli 2025 — The 8th Biennial International Group Theory Conference (BIGTC) secara resmi ditutup pada Selasa siang (29/7) di Auditorium Lantai 7, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Penutupan dimulai dengan pemutaran video singkat yang merangkum momen-momen penting selama konferensi berlangsung sejak 26 Juli 2025.

Prof. A. Erfanian dari Ferdowsi University of Mashhad, Iran, selaku Chair of the Committee sekaligus penggagas BIGTC, menyampaikan sambutan penutup. Dalam refleksinya, ia mengapresiasi dedikasi panitia lokal dan mengusulkan sejumlah pengembangan ke depan, seperti pendirian komunitas “BIGTC Society” untuk mendukung mahasiswa doktoral, penyelenggaraan workshop sebelum/selama/setelah konferensi, serta peningkatan publikasi ilmiah hasil konferensi. “Kita harus berupaya bersama agar BIGTC menjadi semakin bermakna dan efisien,” ujarnya.

Dalam sesi refleksi, Prof. Nor Haniza Sarmin dari Universiti Teknologi Malaysia menyambut baik ide-ide seperti penyelenggaraan workshop, pendanaan riset, serta keterkaitan antara konferensi dan publikasi. “Di Malaysia, setiap konferensi harus menghasilkan publikasi bereputasi seperti di Scopus. Usulan ini dapat dipertimbangkan untuk BIGTC mendatang,” ungkapnya.

Prof. T.T. Seretlo dari Northwest University, Afrika Selatan, juga menyampaikan bahwa berbagai saran tersebut dapat terus didiskusikan bersama. Sementara itu, Prof. İsmail Şuayip Güloğlu dari Doğuş University, Türkiye, menekankan pentingnya menjadikan kolaborasi dalam konferensi ini sebagai solusi konkret atas persoalan besar di bidang teori grup. Ia berharap adanya workshop yang lebih aplikatif ke depan.

Selaku Chair of the Conference, Prof. Dr.rer.nat. Yeni Susanti, S.Si., M.Si., menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia, pembicara undangan, dan peserta. “Merupakan kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah BIGTC ke-8 ini. Semoga sukses dalam perjalanan riset Anda, dan sampai jumpa di BIGTC ke-9,” tuturnya.

Beberapa peserta juga turut berbagi kesan. Prof. Rebecca Waldecker dari Martin-Luther Universität Halle-Wittenberg, Jerman, mengungkapkan bahwa atmosfer konferensi yang ramah membuat para peserta tetap fokus pada esensi ilmu dan diskusi matematika yang mendalam. “Terima kasih atas kerja keras panitia yang luar biasa, termasuk mereka yang bekerja di balik layar,” ucapnya.

Dr. Manimaran dari Vellore Institute of Technology, India, menyatakan kepuasannya atas penyelenggaraan konferensi yang menurutnya tidak memiliki celah kekurangan. Dr. Siti Norziahidayu Amzee Zamri dari Malaysia juga memberikan apresiasi atas keramahan, organisasi yang rapi, dan sajian kuliner yang mengesankan. “Terima kasih, rasanya seperti pulang ke kampung halaman,” ungkap Dr. Siti. Sementara itu, Asisten Profesor dari Tezpur University, India, Rajat Kanti Nath, menyampaikan harapannya agar dapat hadir secara luring di BIGTC mendatang.

Agista Surya Bawana, S.Si., M.Sc. dari Universitas Diponegoro turut mengungkapkan rasa terima kasih karena telah dapat mengikuti konferensi dan bertemu dosen-dosen yang dihormati. “Beberapa materi cukup menantang, tapi ini pengalaman luar biasa,” ujarnya.

Puncak acara ditandai dengan pengumuman resmi bahwa The 9th BIGTC akan diselenggarakan pada tahun 2027 di Manipal Academy of Higher Education, India, oleh Prof. Kuncham Syam Prasad, yang juga memberikan gambaran umum mengenai universitas dan departemen matematika tempat penyelenggaraan mendatang.

Konferensi secara resmi ditutup oleh Prof. Dr.-Ing. Mhd. Reza M. I. Pulungan, S.Si., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, FMIPA UGM. Ia menekankan pentingnya berbagi pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi bermakna dalam mengembangkan kolaborasi riset teori grup. “Semoga Anda menikmati Yogyakarta. Selamat melanjutkan perjalanan pulang,” ujarnya menutup konferensi secara resmi.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, menandai berakhirnya BIGTC ke-8 yang sarat inspirasi dan kolaborasi internasional.

Kata Kunci: Penutupan Konferensi BIGTC, Kolaborasi Riset Teori Grup

Penulis: Shafira Fauzia Untsa
Foto: Yehuda Dwi Yosafat

sumber: https://math.fmipa.ugm.ac.id/id/the-8th-bigtc-2025-resmi-ditutup-wadah-refleksi-dan-penguatan-kolaborasi-global/

Read More

Jatuh Cinta pada Matematika: Pandangan Tiga Ilmuwan Italia di CIMPA School 2025

Apa yang membuat seseorang jatuh cinta pada matematika? Pertanyaan ini menjadi bahan renungan dalam sebuah sesi santai namun penuh makna di sela kegiatan CIMPA School 2025, yang berlangsung di Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM pada 25 Juli lalu. Tiga dosen asal Italia, yakni Anna Maria Iezzi, Francesco Campagna, dan Valerio Talamanca berbagi pandangan mereka tentang bagaimana membuat lebih banyak orang, terutama mahasiswa, menghargai dan memahami peran penting matematika kehidupan.

Anna Maria Iezzi, pengajar matematika terapan dari Université Grenoble Alpes, Prancis, membuka dengan refleksi dari masa mahasiswanya. “Dulu, saya merasa sulit melihat bagaimana matematika bisa langsung diterapkan. Tapi sekarang, saya menyadari betapa kerennya menjadi matematikawan. Terutama saat kita masuk ke bidang seperti kriptografi, teori yang kita pelajari ternyata bisa berdampak besar di dunia digital,” ungkapnya.

Ia mengajak mahasiswa untuk lebih terbuka melihat aplikasi nyata dari matematika, terutama di era teknologi tinggi. “Cobalah melihat dari sisi penggunaannya. Dari situ kamu akan sadar bahwa kita, para matematikawan, punya kontribusi nyata terhadap masa depan digital dan keamanan informasi,” tambahnya. Pandangannya selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG) 9: Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur, yang menekankan pentingnya inovasi berbasis sains seperti kriptografi dalam membangun masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.

Francesco Campagna, dosen teori bilangan dari Université Clermont Auvergne, Prancis, membawa perspektif yang lebih ringan dan menyenangkan. “Number theory itu seperti game. Kamu bisa menemukan banyak masalah yang terlihat sederhana, tapi sebenarnya sangat sulit diselesaikan. Dan itu membuatmu tertantang terus,” ujarnya. Ia menambahkan, “It’s easy to fall in love with mathematics when you realize it’s like playing a game, and yet one of the oldest subjects in human history.” Baginya, kekuatan matematika terletak pada kedalaman dan sejarah panjangnya yang masih menyimpan misteri. Cara pandangnya sangat mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan menekankan pembelajaran yang tidak hanya serius tetapi juga menyenangkan dan bermakna.

Terakhir, Valerio Talamanca, dosen dari Università Roma Tre, Italia, yang mengajar Algebraic Number Theory, menyampaikan jawabannya dengan gaya santai namun tulus. “Saya tidak punya strategi khusus untuk membuat orang menyukai matematika. Sama seperti orang jatuh cinta. Kalau memang suka, ya suka. Kalau tidak, ya tidak,” tuturnya sambil tertawa kecil. Namun, ia meyakini bahwa ketika seseorang benar-benar mencintai matematika, itu akan menjadi bagian dari dirinya. “You cannot force someone to love mathematics. But when they do, it becomes part of who they are,” tutupnya.

Ketiga pandangan ini memperlihatkan bahwa cinta terhadap matematika bisa tumbuh dari berbagai arah, mulai dari aplikasi praktis, tantangan intelektual, hingga dari kepekaan personal. Sebagaimana yang ditekankan dalam agenda SDGs, khususnya SDG 4 dan 9, menciptakan pendidikan berkualitas dan inovasi yang berdampak memerlukan fondasi kuat, dengan matematika adalah salah satunya.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Tim Media Departemen Matematika

Read More

Direktur CIMPA Bagikan Kiat Menjadi Pemimpin yang Baik: “Dekatkan Diri Seperti Keluarga”

Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA) School 2025 yang merupakan kolaborasi antara CIMPA dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, menghadirkan berbagai narasumber dari berbagai negara. Pada salah satu sela acara CIMPA School 2025, tim Media FMIPA berkesempatan mewawancarai langsung Direktur CIMPA, yakni Prof. Christophe Ritzenthaler dari Université de Strasbourg, Prancis. Dalam wawancaranya, ia membagikan sudut pandang pribadi tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik, terutama dalam konteks kepemimpinan di ranah akademik dan kolaboratif internasional.

Menjadi Direktur CIMPA bukanlah tugas yang ringan. Menurut Prof. Christophe Ritzenthaler, dibutuhkan komitmen waktu dan dedikasi yang besar. “It takes quite a lot of time and dedication. So you need to be ready to really spend a lot of time doing this work,” ungkapnya. Ia pun menyampaikan bahwa ketika memegang peran ini, dirinya harus rela mengesampingkan sementara waktu riset pribadinya.

Namun, baginya, aspek paling penting dalam kepemimpinan bukan hanya urusan administratif, tetapi relasi kepada sekitar. “my approach is really to try to be as close as possible to the people, in the sense that I believe that everyone, all the other colleagues, organizers, are really colleagues,” jelasnya dengan senyum hangat.

Dalam dunia yang semakin terhubung, pemimpin masa depan ditantang bukan hanya untuk cakap secara intelektual, tetapi juga hangat secara emosional dan inklusif secara sosial. Pendekatan itu pula yang ia terapkan kepada para peserta. “I also try to also speak to all the participants as we are, like a big family, because I think it’s, yeah, it’s a way to try to really connect to the people and to have their true impressions on what is going,” pungkasnya. Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan yang merangkul seperti keluarga, tak heran jika suasana CIMPA School 2025 terasa hangat meski datang dari berbagai belahan dunia.

Keikutsertaan FMIPA dalam program internasional seperti CIMPA menjadi wujud nyata dari upaya memperluas akses pendidikan matematika murni dan terapan, serta membangun atmosfer akademik yang menjunjung tinggi nilai keilmuan dan kemanusiaan. Hal ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas. Adapun kolaborasi yang datang dari berbagai latar belakang dan penjuru dunia juga sejalan dengan SDG ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Reportase : Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Azizah

Read More

Antusiasme Peserta CIMPA School 2025 dalam Acara Cultural Night yang Memperkenalkan Kebudayaan Yogyakarta: “Interesting to Learn”

CIMPA School 2025, yang merupakan kolaborasi antara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan The Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA), menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan pada 14–25 Juli 2025. Salah satu agenda yang paling menarik perhatian adalah Cultural Night yang digelar di CIMPA Mathematics Departement. Acara ini berhasil memukau para peserta CIMPA School 2025 serta memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi mereka.

Salah satu peserta, Hakim, yang merupakan perwakilan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengungkapkan kekagumannya terhadap sajian budaya yang ia saksikan. “Honestly, I didn’t know much about the history of Yogyakarta and its temples. But through the theater show about Ramayana, I got to learn something new. It’s interesting to see how the story unfolds,” ujarnya antusias. “It’s a fun activity that relieves the stress from our intense learning sessions over the past two weeks,” pungkasnya.

Tak hanya para peserta, suasana hangat juga terasa dalam cerita Adeline, seorang peneliti di CNRS Prancis yang datang bersama anak dan suaminya. Baginya, CIMPA School 2025 bukan hanya ajang akademik, tetapi juga pengalaman keluarga yang berkesan. “It’s a very nice experience. The children are very happy to discover Indonesia with me,” ungkapnya.

Acara ini bukan sekadar ajang pertunjukan budaya yang penuh pengetahuan dan pembelajaran. Lebih dari itu, CIMPA School 2025 menjadi ruang perjumpaan yang mempertemukan sains dan budaya sebagai bagian dari kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Sejalan dengan SDG poin ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas, CIMPA berkomitmen mendorong pemerataan akses pendidikan matematika yang bermutu serta memperkuat kapasitas ilmiah. Jalinan kolaborasi global dalam bidang pengetahuan dan teknologi yang dibangun juga selaras dengan SDG poin ke-17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Reportase : Amalia Nurmalitasari
Dokumentasi : Amalia Nurmalitasari

Read More

Hanya Satu di Asia Tenggara FMIPA UGM Host CIMPA School 2025, Perkuat Kolaborasi Internasional di Bidang Matematika

Yogyakarta, 22 Juli 2025 – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan The Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA) menyelenggarakan CIMPA School 2025 yang berlangsung pada 14–25 Juli 2025. Kegiatan ini digelar di Auditorium Herman Yohannes, Lantai 1 FMIPA UGM, dan dihadiri oleh akademisi dari berbagai negara untuk membahas topik-topik terkini dalam matematika murni dan terapan.

CIMPA School 2025 diselenggarakan dengan dukungan dari berbagai lembaga mitra internasional, termasuk CIMPA yang berperan aktif dalam pendidikan matematika di negara-negara berkembang. Salah satu narasumber internasional dan juga koordinator pembicara yang hadir adalah Dr. Richard Griffon, dosen dari Université Clermont Auvergne, Prancis, yang menyampaikan antusiasmenya terhadap pelaksanaan CIMPA di Indonesia. “I am very happy and enthusiastic to be here. UGM is a great campus, with great facilities and very nice people,” ujar Dr. Griffon.

Dalam wawancaranya, Dr. Griffon juga membandingkan tantangan akademik antara Indonesia dan Prancis. “Compared to France, it is difficult in Indonesia to recruit professors and staff. But it’s also difficult to find job opportunities. However, thanks to the collaboration between the French Embassy and Indonesian institutions, we can collaborate and offer more international projects and job opportunities for Indonesian students and researchers,” jelasnya.

Kehadiran Direktur Eksekutif CIMPA di kegiatan ini menegaskan dukungan terhadap penguatan kapasitas matematika di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat jejaring akademik internasional dan memperluas dampak riset matematika dalam pembangunan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari kontribusinya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), CIMPA 2025 mendorong penguatan kapasitas ilmiah, pemerataan akses pendidikan tinggi berkualitas, serta kolaborasi global dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan ini juga membuka peluang bagi para peneliti dan mahasiswa Indonesia untuk menjalin kerja sama riset lintas negara, baik dalam bidang akademik maupun profesional.

CIMPA 2025 diharapkan dapat menjadi pendorong bagi Indonesia untuk semakin memperkuat peranannya dalam komunitas ilmiah global dan menciptakan peluang lebih luas dalam dunia pendidikan matematika.

Penulis: Amalia.Nurmalitasari
Editor: Uha Isnaini, M.Sc., PhD 
Dokumentasi: Amalia Nurmalitasari

Read More

FMIPA UGM Buka Lustrum ke-14: Dorong Peran Saintis Modern yang Siap Hadapi Tantangan Global

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi membuka peringatan Lustrum ke-14 atau 70 tahun berdirinya fakultas tersebut dalam acara yang digelar pada Jumat, 11 Juli 2025 di Auditorium FMIPA UGM. Acara ini dibuka langsung oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, S.Si., M.Si.. Ia  menekankan bahwa FMIPA UGM kini hadir dengan wajah baru, yakni lebih modern, berdampak, dan selaras dengan kebutuhan zaman.

“FMIPA saat ini tidak lagi hanya mencetak ilmuwan murni, tetapi juga mencetak scientific problem solvers yang siap berkontribusi langsung di dunia kerja dan masyarakat,” tegas Prof. Kuwat dalam sambutannya. Ia menjelaskan bahwa reformasi kurikulum dan pelatihan keterampilan transdisipliner telah menjadi fokus utama dalam menyiapkan mahasiswa yang tidak hanya kuat dalam teori, tetapi juga terampil secara praktis.

Salah satu isu strategis yang diangkat dalam rangkaian lustrum kali ini adalah energi nuklir, khususnya potensi uranium di Indonesia sebagai sumber energi masa depan. Hal ini, menurut Prof. Kuwat, menjadi bukti bahwa FMIPA UGM juga mengambil peran dalam diskursus energi bersih dan transisi energi, yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-7 (Affordable and lean Energy) dan ke-13 (Climate Action). “Kita ingin menciptakan saintis yang tidak hanya cerdas, tapi juga sadar akan tantangan global, seperti krisis energi dan perubahan iklim, sekaligus mampu berperan nyata dalam mencari solusinya,” tambahnya.

Lustrum ke-14 FMIPA UGM akan berlangsung hingga Desember 2025, dengan rangkaian kegiatan ilmiah, pengabdian masyarakat, seminar energi, hingga festival sains untuk publik. Melalui perayaan lustrum ke-14 ini, FMIPA UGM ingin mengukuhkan komitmennya untuk terus berinovasi dan menjadi pusat keunggulan sains yang berdampak. Selama lima tahun terakhir, FMIPA UGM telah menjalin kolaborasi internasional dalam bidang riset energi alternatif, big data sains, dan keberlanjutan, serta membuka program-program baru berbasis interdisipliner.

Penulis: Amalia Nurmalitasari
Editor: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Aphrodity

Read More

Delegasi Sekolah Terbaik Se-Indonesia Eksplorasi Laboratorium Canggih di Fakultas MIPA, Biologi, dan Geografi UGM

Yogyakarta – Sebagai bagian dari Deep Learning Curriculum Workshop for Educators: Creating Mindful, Meaningful, and Joyful Learning, lebih dari 300 delegasi guru dari 80 sekolah mitra di Indonesia, yang hadir dari Aceh hingga Ambon, melakukan kunjungan ke sejumlah laboratorium unggulan di Fakultas MIPA UGM kemudian Fakultas Biologi dan Fakultas Geografi sebagai bagian dari Klaster Sains UGM pada Kamis (10/7/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan para guru tentang teknologi dan fasilitas penunjang pembelajaran mutakhir.

Para peserta berkesempatan mengunjungi berbagai laboratorium, antara lain:

  • DIKE (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika): Delegasi guru sekolah menyaksikan demonstrasi teknologi terkini di bidang komputer dan elektronika, termasuk Internet of Things (IoT), teknologi robotika, dan simulasi komputer. Kunjungan ini memberikan gambaran nyata tentang penerapan teknologi dalam pembelajaran sains dan
  • Laboratorium Matematika dan Statistika: Delegasi guru sekolah diperkenalkan dengan berbagai perangkat lunak dan metode analisis data modern yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika dan statistika. Contoh perangkat lunak atau metode yang ditunjukkan, misalnya: software statistika, visualisasi data, atau pemodelan matematika.
  • Laboratorium Biologi: Kunjungan ke laboratorium biologi memberikan kesempatan bagi delegasi guru sekolah untuk melihat langsung peralatan dan teknik laboratorium mutakhir dalam bidang Contoh peralatan atau teknik yang ditunjukkan, misalnya:

teknologi mikroskop terbaru, teknik biomolekuler, DNA sequencing, hingga kultur jaringan.

  • Laboratorium Fisika Industri: Delegasi guru sekolah melihat penerapan prinsip-prinsip fisika dalam industri. Contoh penerapan yang ditunjukkan, misalnya: proses manufaktur, pengendalian kualitas, atau energi terbarukan
  • Laboratorium Geografi: Di laboratorium geografi, delegasi guru sekolah diperkenalkan dengan teknologi pemetaan dan penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran geografi. Contoh teknologi yang ditunjukkan, misalnya: sistem informasi geografis (SIG), penggunaan citra satelit, atau pemodelan spasial.

Kunjungan laboratorium ini mendapat sambutan positif dari para peserta. “Kunjungan ke laboratorium-laboratorium di Fakultas MIPA UGM ini sangat bermanfaat. Kami memperoleh wawasan baru tentang teknologi dan fasilitas pembelajaran terkini yang dapat diterapkan di sekolah kami. Pengalaman ini akan sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.” ungkap salah satu guru peserta workshop. Kunjungan ini diharapkan dapat menginspirasi para guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif di sekolah masing-masing. Dengan dukungan teknologi dan fasilitas laboratorium yang memadai, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat.

Lab Fisika

Lab Geografi

Lab DIKE (Departemen Ilmu Komputer dan Elektornika)

Penulis: Dr. Chalis Setyadi
Dokumentasi: TIM Sosmed FMIPA

Read More
Translate