Search
Search
Search

News

Tantangan dan Pembelajaran : Memprediksi Erupsi Gunung melalui Kelas Kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM

Prof. Francois Beauducel dari IPGP Paris mengisi kelas kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM tentang vulkanologi geodesy pada Selasa, 13 Agustus 2024. Dalam pembelajaran seismologi tersebut, Prof. Francois memaparkan bahwa kemampuan memprediksi erupsi gunung, terutama erupsi freatik seperti erupsi magmatik, menjadi topik menarik dalam kelas seismologi baru-baru ini. Bedanya, erupsi magmatik menunjukkan deformasi dengan amplitudo yang lebih besar. Sementara erupsi freatik cenderung lebih rendah dan terjadi dekat pusatnya. Namun, prediksi erupsi freatik masih mungkin dilakukan dengan peningkatan jumlah dan penempatan instrumen yang lebih baik. Sebagai contoh, pada Gunung Lasupia, pemasangan instrumen dan jaringan GPS dengan jarak maksimal 100 meter dapat meningkatkan akurasi prediksi.

Mempelajari sejarah erupsi gunung dari masa lalu juga memiliki keterbatasan yang tergantung pada instrumen yang digunakan pada waktu itu. Meski begitu, pola erupsi dan sifat gunung bisa dipahami secara kasar dari data historis.

Wanda dan Ita, mahasiswa Geofisika 2022 yang mengikuti kelas tersebut, merasa mendapat wawasan baru dalam seismologi dan kegunungapian. Mereka terkejut dengan minat besar terhadap tema ini, yang mereka kira hanya diminati oleh segelintir orang ssja.

Pembelajaran ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 13, yaitu mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, termasuk mitigasi bencana alam seperti erupsi gunung berapi. Selain itu, kegiatan kelas tersebut juga sejalan dengan SDGs nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat. Pembelajaran tentang mitigasi bencana melalui ilmu seismologi dan kegunungapian membantu membekali mahasiswa dengan pengetahuan kritis yang dapat diterapkan dalam penanganan bencana di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Esai Mahasiswa FMIPA UGM Sabet Juara 3 di Ajang Satria Data

Mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet Juara 3 Infografis dalam ajang Kompetisi Infografis Statistika Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kompetisi tersebut merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya. Dalam momen tersebut, Juara 3 Kompetisi Esai Statistika diraih oleh Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Bangga dengan semua tim yang sudah berhasil lolos sampai babak final. Kalian semua sudah juara! Saya berharap kalian semua belajar banyak dari semua proses kalian sampai hari ini,” papar Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Infografis Mahasiswa FMIPA UGM Sabet Juara di Ajang Satria Data 2024

Mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet Juara 2 Infografis dalam ajang Kompetisi Infografis Statistika Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kompetisi tersebut merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya.

Juara 2 Kompetisi Infografis Statistika diraih oleh Mahardi Nalendra Syafa (Statistika 2022), Hanna Marie Octavia Br. Simanjuntak (Statistika 2022), dan Fabima Fadhlin Minallah Zidta (Statistika 2022). Juara 3 Kompetisi Esai Statistika Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Tidak hanya kemampuan hardskill dalam bidang Statistika dan Sains Data yang akan dikompetisikan, namun juga kemampuan softskill seperti komunikasi, visualisasi, kerjasama, dan kreativitas dalam pemecahan masalah kompleks. Ada 4 (empat) jenis lomba yaitu: National Statistics Competition (NSC), Statistics Essay Competition (SEC), Statistics Infographic Competition (SIC) dan Big Data Challenge (BDC),” jelas Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Juara 1 Olimpiade Statistika Nasional Smatic 5.0 2024

Olimpiade Statistika Nasional Smatic 0.5 diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika dengan persaingan yang ketat serta diikuti berbagai mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi. Dalam momen tersebut, 3 mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet juara pertama setelah melewati berbagai tahapan kompetisi yang ketat seperti 10 besar di semifinal dan 3 besar di babak final untuk perebutan juara.

Ketiga mahasiswa peraih juara pertama tersebut adalah Daffa Elgo Santosa, Rahma Nur Annisa, dan Mahardi Nalendra Syafa yang merupakan mahasiswa Statistika FMIPA UGM angkatan 2022. Dengan bimbingan dosen, Mohamad Fahruli Wahyujati, S.Si., M.Si., ketiga mahasiswa tersebut dapat meleewati berbagai babak hingga memperoleh juara pertama.

Dengan membawa karya “Optimalisasi Waktu Tunggu Lampu Merah dengan Simulasi Monte Carlo”, ketiga mahasiswa tersebut mampu memukau para dewan juri di tengah persaingan peserta lain yang sangat ketat. Mereka mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas melalui konsep dan teori dalam ilmu Statistika sehingga menjadi cerminan dari implementasi ilmu pada aspek kehidupan nyata.

“Sangat seru dan menantang. Soal penyisihan kami banyak belajar dari materi perkuliahan beberapa soal tipe baru dan belum pernah ditemui. Semifinal menantang karena materi baru yaitu menggunakan teorema antrean yang belum pernah dipelajari. Diminta melakukan simulasi berdasarkan data dan mencari nilai-nilai yang optimal. Tapi alhamdulillah dapat diselesaikan dengan sangat baik,” papar Mahardi.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Laksanakan Kelas Seismologi dengan Menghadirkan Dosen Tamu Perdana Prof. Francois Beauducel Dari IPGP Paris

Pada sore hari kelas Seismologi dengan pembahasan vulkanologi geodesy diselenggarakan pada Selasa, 13 Agustus 2024. Terdapat gebrakan baru atas kedatangan dan pengajaran perdana Prof. Francois Beauducel sebagai pembicara dalam kelas Seismologi untuk mahasiswa Geofisika Angkatan 2022 di FMIPA UGM. Dengan basic di bidang Vulkanologi Prof. Francois Beauducel memaparkan materinya dengan judul pematerian Vulkanologi Geodesi.

Prof. Francois Beauducel merupakan guru besar yang ahli di bidang gravity dan monitoring. Pada kelas sore hari ia memaparkan terkait deformasi dari erupsi gunung api hingga sekarang gunung api di Indonesia. Ia sudah menetap di Jogja dari bulan Juni untuk melakukan penelitian bersama Geofisika UGM. Dalam sesi kelas Seismologi ia memberikan kesempatan untuk para mahasiswa bertanya dan mengulik lebih dalam terkait Vulkanologi Geodesi dan pertanyaan lainnya di luar materi.

Ia menjelaskan bahwa erupsi mendadak bisa diprediksi seperti contohnya erupsi freatik dan erupsi magmatic. Bedanya hanya dari sisi deformasi amplitude, magmatic deformasinya lebih besar sementara freatik lebih rendah dan dekat dengan pusatnya. Apabila lokasi instrumen nya tidak benar atau kurang banyak alatnya, maka erupsi freatik tetap bisa di prediksi asal terdapat banyak alatnya.

Selain itu ia juga menghimbau bahwa limitasi belajar terkait sejarah erupsi gunung api tidak hanya bisa dari masa lalu saja namun juga tergantung instrumen yang digunakan. Namun melihat sejarah yang ada secara kasar, bisa saja mendapat pola kapan atau bagaimana sifat gunung api itu akan erupsi.

“Dari kelas Seismologi hari ini kami belajar soal gunung api, senang bisa mendapat insight baru. Tidak pernah menyangka kalau akan ada kelas free dari dosen luar,” papar Wanda salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022, Selasa (13/8).

“Selain dapat insight baru ternyata lumayan kaget saat tahu banyak yang tertarik tema dan bidang kegunungapian ini,” papar Miftahul salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022, Selasa (13/8).

Kegiatan mengajar ini merupakan implementasi SDGs poin ke 4 berupa pendidikan berkualitas dengan mengadakan kelas berbasis internasional pada kesempatan kelas Seismologi untuk mahasiswa Geofisika Angkatan 2022.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inspiratif! Gabriel Kaunang Alumni Ilmu Komputer Dapatkan Beasiswa Combo Master-PhD di Amerika Serikat

Gabriel Kaunang, alumni program studi S1 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil melanjutkan studinya ke jenjang combo Master-PhD di universitas ternama di Amerika Serikat, yaitu University of Chicago, dengan mengangkat topik riset “system and machine learning”.

Perjalanan Gabriel diawali pada tahun keduanya menjadi mahasiswa yang mulai mencari tahu bidang dan minat yang ia inginkan. Melalui kolaborasinya dengan dosen pembimbing di FMIPA UGM, ia berhasil mempublikasikan sebuah paper mengenai Deep Reinforcement Learning (DRL) yang berfokus pada optimasi efisiensi energi dalam sistem HPC.

“Saat masih S1, pada tahun kedua saya memiliki keinginan untuk riset di bidang low-level systems. Saya mulai menghubungi salah satu dosen yang bekerja dalam bidang tersebut, yaitu Pak Alfian, untuk melakukan kolaborasi riset bersama dan kami berhasil mempublikasikan satu paper,” papar Gabriel dalam wawancara online, Selasa (6/8).

Kemudian, melalui program Garuda ACE, ia memulai kolaborasi risetnya bersama Prof. Yanjing Li dari University of Chicago yang juga merupakan profesor ternama lulusan Carnegie Mellon University dan Stanford University. Bagi Gabriel, pengalaman riset ini merupakan pengalaman yang menantang karena standar riset yang ditentukan Profesor Yanjing sangat tinggi sehingga membuatnya merasa bahwa komitmen dan kerja keras merupakan hal yang paling krusial dalam menjalani riset.

“Penting untuk memiliki kesiapan mental, komitmen tinggi, dan kemampuan berkomunikasi guna menghadapi tantangan riset karena masalah yang dihadapi saat riset biasanya belum memiliki solusi sehingga harus belajar dan mencoba banyak hal baru dengan pendekatan ‘learning by doing’ supaya masalah dapat terselesaikan,” papar Gabriel dalam wawancara online, Selasa (6/8).

Pada akhir masa studinya, ia diberikan arahan secara optimal untuk proses pendaftaran ke kampus secara administratif dan melalui prosedur. Berkat kegigihannya, Gabriel mendapatkan rekomendasi dari Prof. Yanjing Li untuk mendaftar program combo Master-PhD di AS. Kini Gabriel menjadi salah satu dari 10 mahasiswa peserta Garuda ACE yang berhasil diterima di program Master-PhD dengan beasiswa penuh, dan menjadi mahasiswa Indonesia yang dapat berkolaborasi riset dengan peneliti di Amerika Serikat. Ia diterima di 2 universitas di Amerika Serikat, yakni University of Chicago dan University of California, Irvine.  Ia akan berangkat ke Amerika Serikat pada September 2024 untuk melanjutkan studi dan risetnya.

Keberhasilan Gabriel merupakan implementasi dari SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas melalui penyediaan riset kolaboratif yang dilakukan oleh Fakultas MIPA dan SDGs poin 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur. Rasa ingin tahu telah mendorong Gabriel untuk terus berinovasi mendalami cara kerja komputer, mulai dari pemrograman hingga memahami bagaimana hardware berfungsi. Hingga pada akhirnya menjatuhkan keputusannya untuk mendalami passionnya dalam bidang low-level system dan arsitektur komputer ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Gabriel Kaunang
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Workshop Paradigma dan Contextual Learning, Ratusan Guru Meriahkan Sesi Tanya Jawab

Fakultas MIPA kembali menyelenggarakan workshop intelektual. Melalui acara ini, diberikan kesempatan untuk para peserta mengajukan pertanyaan terkait tema yang dibahas. Beberapa perwakilan yang bertanya dari sesi 1 hingga 2 adalah SMA Blitar, SMA Mutiara Persada, SMK Negeri 6 Yogyakarta, SMA IT Abu Bakar Kulon Progo, SMA Kolese De Britto, dan MA IT Baitul Quran Al Jahra.

“Untuk mendobrak hambatan mind block, dengan konsisten menunjukkan contoh keberhasilan dan mencapai prestasi bersama yang dapat memotivasi orang lain sehingga global-mindedness dapat menyebar lebih merata di seluruh institusi, meskipun berada di lingkungan dengan fixed mindset,” papar Prof. Nizam.

Sementara itu permasalahan fasilitas yang kurang memadai untuk keberhasilan pencapaian muridnya juga menjadi hal yang prihatin. Namun menurut Prof. Nizam fasilitas yang tidak memadai bisa dijadikan sebagai inovasi untuk mendidik sesuatu yang hebat dan menjadikan siswa sebagai saintis yang hebat melalui fondasi kegiatan internasional.

“Jangan jadikan kekurangan fasilitas jadi kendala namun jadikan challenge untuk membuat alat yang diciptakan dari hasil siswanya sendiri misalnya,” papar Prof. Nizam.

Selain itu, kendala mengajar dikelas dan kesulitan mencari referensi materi mata pelajaran untuk menjangkau konteks juga menjadi hambatan. Padahal referensi bisa didapat dari kehidupan sehari hari dan guru bisa melakukan diskusi. Contextual learning bisa dibuat penjelasan kegiatan nyata yang dihubungkan dengan konteks sains. Dengan keterlibatan aktif memberi kesempatan kepada siswa untuk mencapai kolaboratif pembelajarannya tidak membosankan.

“Salah satu kegiatan contextual learning yang tidak melupakan diferensiasi siswa adalah dengan gaya belajar dan style dalam pembelajaran untuk menciptakan peminatan yang banyak dan memanfaatkan stimulus serta memperhatikan aspek suara, memberi kesempatan,” papar Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

Contextual learning bisa dimulai dari bagaimana anak anak menghargai barang-barang yang tidak layak seperti sampah menjadi sesuatu yg penting. Bisa didasari dengan pengetahuan recific, respon, dan value. Sementara itu interaksi menjadi hal yang penting untuk menangani hambatan sarana prasarana yang ada. Dari acara workshop ini, FMIPA mengimplementasikan SDGs poin 4 Pendidikan berkelanjutan, SDGs poin 9 Kerjasama Inovasi, SDGs poin 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Keberhasilan Mahasiswa KIMIA FMIPA UGM di NECSC 2024: Mewujudkan Inovasi Energi Terbarukan

Adyatma Bhagaskara, mahasiswa Kimia UGM angkatan 2020, meraih juara 2 dalam National Energy, Climate, and Sustainability Competition (NECSC) 2024. Kompetisi ini diadakan oleh Society of Renewable Energy Indonesia (SRE Indonesia) dan media publikasi Rakyat Merdeka di Gedung Sasana Budaya Ganesha, ITB pada 29 April 2024. Acara ini mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan tema Ketahanan Pangan, Air, dan Energi untuk Indonesia. Peserta terdiri dari mahasiswa dan siswa dari seluruh Indonesia, dengan berbagai universitas dan sekolah turut serta.

Adyatma mempersiapkan kompetisi ini dengan menulis esai tentang produksi bioavtur dari limbah organik, seperti minyak jelantah. Motivasi utamanya adalah ingin memperkenalkan riset ini ke khalayak umum melalui lomba ini, yang menawarkan publikasi di Ruang Merdeka.id dan buku inovasi yang akan terjual di pasaran pada 2025. Ia mengatasi tantangan dalam lomba dengan menyederhanakan bahasa teknis agar lebih mudah dipahami masyarakat umum. Penilaian kompetisi menekankan kreativitas, inovasi, dan keberlanjutan ide, yang membuat Adyatma merasa terkejut dan bahagia saat meraih juara.

Pengalaman berkesan Adyatma termasuk berinteraksi langsung dengan Ibu Menteri LHK dan mendapatkan jaringan dengan mahasiswa di bidang energi dan keberlanjutan lingkungan. Ia memberikan motivasi untuk mahasiswa agar haus akan ilmu, update dengan perkembangan terbaru, membangun jejaring, dan mencari peluang penelitian serta lomba. Adyatma mengutip kata-kata motivasi dari HOS Cokroaminoto: “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat,”

Partisipasi Adyatma dalam NECSC berkontribusi pada pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) khususnya SDG 4 mengenai pengembangan riset dalam kemajuan pendidikan, SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), mendukung upaya global dalam pengembangan energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Adyatma Bhagaskara
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tantangan dan Pembelajaran : Memprediksi Erupsi Gunung melalui Kelas Kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM

Prof. Francois Beauducel dari IPGP Paris mengisi kelas kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM tentang vulkanologi geodesy pada Selasa, 13 Agustus 2024. Dalam pembelajaran seismologi tersebut, Prof. Francois memaparkan bahwa kemampuan memprediksi erupsi gunung, terutama erupsi freatik seperti erupsi magmatik, menjadi topik menarik dalam kelas seismologi baru-baru ini. Bedanya, erupsi magmatik menunjukkan deformasi dengan amplitudo yang lebih besar. Sementara erupsi freatik cenderung lebih rendah dan terjadi dekat pusatnya. Namun, prediksi erupsi freatik masih mungkin dilakukan dengan peningkatan jumlah dan penempatan instrumen yang lebih baik. Sebagai contoh, pada Gunung Lasupia, pemasangan instrumen dan jaringan GPS dengan jarak maksimal 100 meter dapat meningkatkan akurasi prediksi.

Mempelajari sejarah erupsi gunung dari masa lalu juga memiliki keterbatasan yang tergantung pada instrumen yang digunakan pada waktu itu. Meski begitu, pola erupsi dan sifat gunung bisa dipahami secara kasar dari data historis.

Wanda dan Ita, mahasiswa Geofisika 2022 yang mengikuti kelas tersebut, merasa mendapat wawasan baru dalam seismologi dan kegunungapian. Mereka terkejut dengan minat besar terhadap tema ini, yang mereka kira hanya diminati oleh segelintir orang ssja.

Pembelajaran ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 13, yaitu mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, termasuk mitigasi bencana alam seperti erupsi gunung berapi. Selain itu, kegiatan kelas tersebut juga sejalan dengan SDGs nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat. Pembelajaran tentang mitigasi bencana melalui ilmu seismologi dan kegunungapian membantu membekali mahasiswa dengan pengetahuan kritis yang dapat diterapkan dalam penanganan bencana di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Esai Mahasiswa FMIPA UGM Sabet Juara 3 di Ajang Satria Data

Mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet Juara 3 Infografis dalam ajang Kompetisi Infografis Statistika Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kompetisi tersebut merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya. Dalam momen tersebut, Juara 3 Kompetisi Esai Statistika diraih oleh Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Bangga dengan semua tim yang sudah berhasil lolos sampai babak final. Kalian semua sudah juara! Saya berharap kalian semua belajar banyak dari semua proses kalian sampai hari ini,” papar Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Infografis Mahasiswa FMIPA UGM Sabet Juara di Ajang Satria Data 2024

Mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet Juara 2 Infografis dalam ajang Kompetisi Infografis Statistika Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kompetisi tersebut merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya.

Juara 2 Kompetisi Infografis Statistika diraih oleh Mahardi Nalendra Syafa (Statistika 2022), Hanna Marie Octavia Br. Simanjuntak (Statistika 2022), dan Fabima Fadhlin Minallah Zidta (Statistika 2022). Juara 3 Kompetisi Esai Statistika Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Tidak hanya kemampuan hardskill dalam bidang Statistika dan Sains Data yang akan dikompetisikan, namun juga kemampuan softskill seperti komunikasi, visualisasi, kerjasama, dan kreativitas dalam pemecahan masalah kompleks. Ada 4 (empat) jenis lomba yaitu: National Statistics Competition (NSC), Statistics Essay Competition (SEC), Statistics Infographic Competition (SIC) dan Big Data Challenge (BDC),” jelas Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Juara 1 Olimpiade Statistika Nasional Smatic 5.0 2024

Olimpiade Statistika Nasional Smatic 0.5 diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika dengan persaingan yang ketat serta diikuti berbagai mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi. Dalam momen tersebut, 3 mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet juara pertama setelah melewati berbagai tahapan kompetisi yang ketat seperti 10 besar di semifinal dan 3 besar di babak final untuk perebutan juara.

Ketiga mahasiswa peraih juara pertama tersebut adalah Daffa Elgo Santosa, Rahma Nur Annisa, dan Mahardi Nalendra Syafa yang merupakan mahasiswa Statistika FMIPA UGM angkatan 2022. Dengan bimbingan dosen, Mohamad Fahruli Wahyujati, S.Si., M.Si., ketiga mahasiswa tersebut dapat meleewati berbagai babak hingga memperoleh juara pertama.

Dengan membawa karya “Optimalisasi Waktu Tunggu Lampu Merah dengan Simulasi Monte Carlo”, ketiga mahasiswa tersebut mampu memukau para dewan juri di tengah persaingan peserta lain yang sangat ketat. Mereka mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas melalui konsep dan teori dalam ilmu Statistika sehingga menjadi cerminan dari implementasi ilmu pada aspek kehidupan nyata.

“Sangat seru dan menantang. Soal penyisihan kami banyak belajar dari materi perkuliahan beberapa soal tipe baru dan belum pernah ditemui. Semifinal menantang karena materi baru yaitu menggunakan teorema antrean yang belum pernah dipelajari. Diminta melakukan simulasi berdasarkan data dan mencari nilai-nilai yang optimal. Tapi alhamdulillah dapat diselesaikan dengan sangat baik,” papar Mahardi.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Laksanakan Kelas Seismologi dengan Menghadirkan Dosen Tamu Perdana Prof. Francois Beauducel Dari IPGP Paris

Pada sore hari kelas Seismologi dengan pembahasan vulkanologi geodesy diselenggarakan pada Selasa, 13 Agustus 2024. Terdapat gebrakan baru atas kedatangan dan pengajaran perdana Prof. Francois Beauducel sebagai pembicara dalam kelas Seismologi untuk mahasiswa Geofisika Angkatan 2022 di FMIPA UGM. Dengan basic di bidang Vulkanologi Prof. Francois Beauducel memaparkan materinya dengan judul pematerian Vulkanologi Geodesi.

Prof. Francois Beauducel merupakan guru besar yang ahli di bidang gravity dan monitoring. Pada kelas sore hari ia memaparkan terkait deformasi dari erupsi gunung api hingga sekarang gunung api di Indonesia. Ia sudah menetap di Jogja dari bulan Juni untuk melakukan penelitian bersama Geofisika UGM. Dalam sesi kelas Seismologi ia memberikan kesempatan untuk para mahasiswa bertanya dan mengulik lebih dalam terkait Vulkanologi Geodesi dan pertanyaan lainnya di luar materi.

Ia menjelaskan bahwa erupsi mendadak bisa diprediksi seperti contohnya erupsi freatik dan erupsi magmatic. Bedanya hanya dari sisi deformasi amplitude, magmatic deformasinya lebih besar sementara freatik lebih rendah dan dekat dengan pusatnya. Apabila lokasi instrumen nya tidak benar atau kurang banyak alatnya, maka erupsi freatik tetap bisa di prediksi asal terdapat banyak alatnya.

Selain itu ia juga menghimbau bahwa limitasi belajar terkait sejarah erupsi gunung api tidak hanya bisa dari masa lalu saja namun juga tergantung instrumen yang digunakan. Namun melihat sejarah yang ada secara kasar, bisa saja mendapat pola kapan atau bagaimana sifat gunung api itu akan erupsi.

“Dari kelas Seismologi hari ini kami belajar soal gunung api, senang bisa mendapat insight baru. Tidak pernah menyangka kalau akan ada kelas free dari dosen luar,” papar Wanda salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022, Selasa (13/8).

“Selain dapat insight baru ternyata lumayan kaget saat tahu banyak yang tertarik tema dan bidang kegunungapian ini,” papar Miftahul salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022, Selasa (13/8).

Kegiatan mengajar ini merupakan implementasi SDGs poin ke 4 berupa pendidikan berkualitas dengan mengadakan kelas berbasis internasional pada kesempatan kelas Seismologi untuk mahasiswa Geofisika Angkatan 2022.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inspiratif! Gabriel Kaunang Alumni Ilmu Komputer Dapatkan Beasiswa Combo Master-PhD di Amerika Serikat

Gabriel Kaunang, alumni program studi S1 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil melanjutkan studinya ke jenjang combo Master-PhD di universitas ternama di Amerika Serikat, yaitu University of Chicago, dengan mengangkat topik riset “system and machine learning”.

Perjalanan Gabriel diawali pada tahun keduanya menjadi mahasiswa yang mulai mencari tahu bidang dan minat yang ia inginkan. Melalui kolaborasinya dengan dosen pembimbing di FMIPA UGM, ia berhasil mempublikasikan sebuah paper mengenai Deep Reinforcement Learning (DRL) yang berfokus pada optimasi efisiensi energi dalam sistem HPC.

“Saat masih S1, pada tahun kedua saya memiliki keinginan untuk riset di bidang low-level systems. Saya mulai menghubungi salah satu dosen yang bekerja dalam bidang tersebut, yaitu Pak Alfian, untuk melakukan kolaborasi riset bersama dan kami berhasil mempublikasikan satu paper,” papar Gabriel dalam wawancara online, Selasa (6/8).

Kemudian, melalui program Garuda ACE, ia memulai kolaborasi risetnya bersama Prof. Yanjing Li dari University of Chicago yang juga merupakan profesor ternama lulusan Carnegie Mellon University dan Stanford University. Bagi Gabriel, pengalaman riset ini merupakan pengalaman yang menantang karena standar riset yang ditentukan Profesor Yanjing sangat tinggi sehingga membuatnya merasa bahwa komitmen dan kerja keras merupakan hal yang paling krusial dalam menjalani riset.

“Penting untuk memiliki kesiapan mental, komitmen tinggi, dan kemampuan berkomunikasi guna menghadapi tantangan riset karena masalah yang dihadapi saat riset biasanya belum memiliki solusi sehingga harus belajar dan mencoba banyak hal baru dengan pendekatan ‘learning by doing’ supaya masalah dapat terselesaikan,” papar Gabriel dalam wawancara online, Selasa (6/8).

Pada akhir masa studinya, ia diberikan arahan secara optimal untuk proses pendaftaran ke kampus secara administratif dan melalui prosedur. Berkat kegigihannya, Gabriel mendapatkan rekomendasi dari Prof. Yanjing Li untuk mendaftar program combo Master-PhD di AS. Kini Gabriel menjadi salah satu dari 10 mahasiswa peserta Garuda ACE yang berhasil diterima di program Master-PhD dengan beasiswa penuh, dan menjadi mahasiswa Indonesia yang dapat berkolaborasi riset dengan peneliti di Amerika Serikat. Ia diterima di 2 universitas di Amerika Serikat, yakni University of Chicago dan University of California, Irvine.  Ia akan berangkat ke Amerika Serikat pada September 2024 untuk melanjutkan studi dan risetnya.

Keberhasilan Gabriel merupakan implementasi dari SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas melalui penyediaan riset kolaboratif yang dilakukan oleh Fakultas MIPA dan SDGs poin 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur. Rasa ingin tahu telah mendorong Gabriel untuk terus berinovasi mendalami cara kerja komputer, mulai dari pemrograman hingga memahami bagaimana hardware berfungsi. Hingga pada akhirnya menjatuhkan keputusannya untuk mendalami passionnya dalam bidang low-level system dan arsitektur komputer ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Gabriel Kaunang
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Workshop Paradigma dan Contextual Learning, Ratusan Guru Meriahkan Sesi Tanya Jawab

Fakultas MIPA kembali menyelenggarakan workshop intelektual. Melalui acara ini, diberikan kesempatan untuk para peserta mengajukan pertanyaan terkait tema yang dibahas. Beberapa perwakilan yang bertanya dari sesi 1 hingga 2 adalah SMA Blitar, SMA Mutiara Persada, SMK Negeri 6 Yogyakarta, SMA IT Abu Bakar Kulon Progo, SMA Kolese De Britto, dan MA IT Baitul Quran Al Jahra.

“Untuk mendobrak hambatan mind block, dengan konsisten menunjukkan contoh keberhasilan dan mencapai prestasi bersama yang dapat memotivasi orang lain sehingga global-mindedness dapat menyebar lebih merata di seluruh institusi, meskipun berada di lingkungan dengan fixed mindset,” papar Prof. Nizam.

Sementara itu permasalahan fasilitas yang kurang memadai untuk keberhasilan pencapaian muridnya juga menjadi hal yang prihatin. Namun menurut Prof. Nizam fasilitas yang tidak memadai bisa dijadikan sebagai inovasi untuk mendidik sesuatu yang hebat dan menjadikan siswa sebagai saintis yang hebat melalui fondasi kegiatan internasional.

“Jangan jadikan kekurangan fasilitas jadi kendala namun jadikan challenge untuk membuat alat yang diciptakan dari hasil siswanya sendiri misalnya,” papar Prof. Nizam.

Selain itu, kendala mengajar dikelas dan kesulitan mencari referensi materi mata pelajaran untuk menjangkau konteks juga menjadi hambatan. Padahal referensi bisa didapat dari kehidupan sehari hari dan guru bisa melakukan diskusi. Contextual learning bisa dibuat penjelasan kegiatan nyata yang dihubungkan dengan konteks sains. Dengan keterlibatan aktif memberi kesempatan kepada siswa untuk mencapai kolaboratif pembelajarannya tidak membosankan.

“Salah satu kegiatan contextual learning yang tidak melupakan diferensiasi siswa adalah dengan gaya belajar dan style dalam pembelajaran untuk menciptakan peminatan yang banyak dan memanfaatkan stimulus serta memperhatikan aspek suara, memberi kesempatan,” papar Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM).

Contextual learning bisa dimulai dari bagaimana anak anak menghargai barang-barang yang tidak layak seperti sampah menjadi sesuatu yg penting. Bisa didasari dengan pengetahuan recific, respon, dan value. Sementara itu interaksi menjadi hal yang penting untuk menangani hambatan sarana prasarana yang ada. Dari acara workshop ini, FMIPA mengimplementasikan SDGs poin 4 Pendidikan berkelanjutan, SDGs poin 9 Kerjasama Inovasi, SDGs poin 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Keberhasilan Mahasiswa KIMIA FMIPA UGM di NECSC 2024: Mewujudkan Inovasi Energi Terbarukan

Adyatma Bhagaskara, mahasiswa Kimia UGM angkatan 2020, meraih juara 2 dalam National Energy, Climate, and Sustainability Competition (NECSC) 2024. Kompetisi ini diadakan oleh Society of Renewable Energy Indonesia (SRE Indonesia) dan media publikasi Rakyat Merdeka di Gedung Sasana Budaya Ganesha, ITB pada 29 April 2024. Acara ini mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan tema Ketahanan Pangan, Air, dan Energi untuk Indonesia. Peserta terdiri dari mahasiswa dan siswa dari seluruh Indonesia, dengan berbagai universitas dan sekolah turut serta.

Adyatma mempersiapkan kompetisi ini dengan menulis esai tentang produksi bioavtur dari limbah organik, seperti minyak jelantah. Motivasi utamanya adalah ingin memperkenalkan riset ini ke khalayak umum melalui lomba ini, yang menawarkan publikasi di Ruang Merdeka.id dan buku inovasi yang akan terjual di pasaran pada 2025. Ia mengatasi tantangan dalam lomba dengan menyederhanakan bahasa teknis agar lebih mudah dipahami masyarakat umum. Penilaian kompetisi menekankan kreativitas, inovasi, dan keberlanjutan ide, yang membuat Adyatma merasa terkejut dan bahagia saat meraih juara.

Pengalaman berkesan Adyatma termasuk berinteraksi langsung dengan Ibu Menteri LHK dan mendapatkan jaringan dengan mahasiswa di bidang energi dan keberlanjutan lingkungan. Ia memberikan motivasi untuk mahasiswa agar haus akan ilmu, update dengan perkembangan terbaru, membangun jejaring, dan mencari peluang penelitian serta lomba. Adyatma mengutip kata-kata motivasi dari HOS Cokroaminoto: “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat,”

Partisipasi Adyatma dalam NECSC berkontribusi pada pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) khususnya SDG 4 mengenai pengembangan riset dalam kemajuan pendidikan, SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), mendukung upaya global dalam pengembangan energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Adyatma Bhagaskara
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate