
Budi Hastuti, S.Pd., M.Si., mahasiswa angkatan 2011 Program Studi S3 Ilmu Kimia Fakultas MIPA UGM dengan bimbingan Tim Promotor: Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., Ph.D., Drs. Dwi Siswanta, M.Eng., Ph.D. dan Prof. Dr. Triyono, S.U. dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Kamis tanggal 3 Agustus 2017 dengan disertasi berjudul ‘Sintesis Pektin Karboksimetil Kitosan(KMK) melalui Pembentukan Kompleks Polielektrolit, Teknik Taut Silang, Cetak Ion dan Porogen serta Pemanfaatannya sebagai Adsorben Ion Pb(II)”.
Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung KPTU Fakultas MIPA UGM (lantai 2) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si. dan 8 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Prof. Dr.rer.nat. Nuryono, M.S., Dr. Chairil Anwar, Prof. Dr.rer.nat. Karna Wijaya, M.Eng., Dr. Suyanta, M.Si. dan penguji tamu dari Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret: Prof. Drs. Sentot Budi Rahardjo, Ph.D.
Pemanfaatan energi nuklir saat ini semakin meluas dengan digunakannya energi ini di berbagai fasilitas publik seperti rumah sakit. Di tengah kondisi tersebut, pengawasan pemanfaatan nuklir menjadi hal yang penting untuk diperhatikan demi menjaga keselamatan para pengguna, masyarakat, serta lingkungan. Seiring dengan perkembangan teknologi, metode pengawasan nuklir pun semakin berkembang menjadi pengawasan yang berbasis teknologi informasi yang diberi nama Balis online.
“Balis Online merupakan sistem informasi berbasis web yang dibangun dengan perangkat lunak berbasis open source guna mendukung kegiatan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir mulai dari proses perizinan fasilitas radiasi dan zat radioaktif, inspeksi fasilitas tersebut, sertifikasi uji kesesuaian pesawat sinar-X, dan data pekerja radiasi,” ujar Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Khoirul Huda, Selasa (1/8) di Fakultas MIPA UGM.
Guna memudahkan pengurusan perizinan, diselenggarakan Sistem Perizinan online 2.0 dan On The Spot Licensing. Dengan penerapan teknologi informasi melalui Balis Online ini diharapkan para pemegang izin pemanfaatan ketenaganukliran, khususnya di bidang kesehatan, dapat mengajukan permohonan izin dengan sistem online tanpa harus membuang waktu, uang, dan tenaga terlalu banyak.
“Meski caranya online tapi bukan berarti langsung otomatis diizinkan. Pasti tetap ada evaluasi,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ada pula aplikasi Balis Inspeksi Online 2.0 yang mengubah paradigma pelaksanaan inspeksi dari model konvensional menjadi model inspeksi partisipatif oleh para pengguna, serta Balis pekerja online sebagai pangkalan data untuk mengetahui pekerja radiasi yang ada di Indonesia.
Hal ini ia sampaikan dalam Seminar Keselamatan Nuklir dengan tema “Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Publik” yang diselenggarakan atas kerja sama antara UGM dan BAPETEN.
Kepala BAPETEN, Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., IPU., menyatakan bahwa seminar yang telah telah diadakan sejak tahun 2000 ini untuk pertama kalinya diselenggarakan di kampus untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pemanfaatan nuklir.
“Baru kali ini seminar ini diadakan di luar BAPETEN, supaya hal ini jadi topik bahasan banyak orang, tidak hanya di Batan atau BAPETEN,” ujarnya.
Eko menambahkan, meski seminar ini berjudul keselamatan nuklir, namun pembicara dan peserta yang diundang bukan hanya berasal dari kalangan yang secara langsung memanfaatkan nuklir, tetapi juga akademisi serta praktisi dari bidang-bidang lain yang dapat turut memberikan andil kepada perbaikan-perbaikan dalam pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.
“Ini sudah bukan sekadar masalah nuklir lagi. Kami mengundang banyak pakar tidak hanya dari bidang nuklir. Dengan sebanyak mungkin orang yang paham, harapan kita partisipasi masyarakat juga jadi lebih efektif,” jelas Eko.
Hal ini pun mendapat sambutan baik dari Wakil Rektor UGM Bidang Usaha Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M. Ia menyatakan, sebagai perguruan tinggi yang juga telah melakukan berbagai riset di bidang nuklir, UGM siap untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan pemanfaatan tenaga nuklir secara aman.
“Perhatian kami terhadap pengembangan nuklir sangat besar karena ini juga untuk kemajuan kita. Dengan semakin maraknya penggunaan nuklir, tentu pengawasannya juga harus semakin ketat,” ujar Paripurna. (Humas UGM/Gloria)
Big Data saat ini sedang banyak diperbincangan, baik dari sisi teknologi, implementasi maupun aplikasinya, tak terkecuali di Indonesia. Perkembangan cepat yang disertai dengan kebutuhan analisis mendalam terhadap data menjadikan Big Data tidak hanya dilihat dalam ranah teknis, namun juga dilihat dalam proses penciptaan keahlian dan kemampun mengatur, serta pengelolaan Big Data.
Dr. Mardhani Riasetiawan SE Ak, MT, staf pengajar dan peneliti di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, FMIPA UGM, mengatakan hal itu saat menjadi keynote speaker 10th China-ASEAN Education Cooperation Week 2017. Mendapat kesempatan untuk berbicara pada 10th China-ASEAN Education Cooperation Week 2017 yang berlangsung 28 Juli-2 Agustus 2017 di Guiyang, China, Mardhani Riasetiawan mengupas Big Data education Talent and Program.
“Pada conference ini, saya mempresentasikan terobosan dan pendekatan proses learning dengan menggunakan blended collaborative learning untuk materi Big Data,” katanya.
Dalam acara ini, Mardhani mengenalkan framework atau struktur yang dinamai Bulaksumur Initiatives yang mengabungkan proses learning online, face to face dan co-working space dalam bentuk ideaspace. Implementasi ini dikembangkan di Laboratorium Sistem Komputer dan Jaringan, DIKE FMIPA UGM melalui GamaBox Incubation Program.
Mardhani juga menyampaikan proses implementasi pada beberapa kegiatan yang saat ini masih menunjukkan dalam proses berjalan. Salah satunya G-connect project, sebuah kegiatan pengabdian masyarakat tepat guna yang mengkolaborasikan sumber daya mahasiswa tingkat awal dalam proses pembelajaran big data dengan studi kasus menyebarkan konektivitas untuk daerah rawan bencana. Selain itu, disampaikan pula terkait Gamabox supercomputer, yaitu pendekatan ilmiah melalui kolabortif learning untuk menghasilkan super komputer pertama yang ada di UGM berbasis single board computer.
“Melalui conference ini, pendekatan unik dari UGM diperkenalkan di level global yang menunjukkan semakin mengakarnya UGM di lingkungan kampus dan masyarakat, serta menjulang tinggi di dunia internasional. UGM juga memperlihatkan peneliti mudanya yang memiliki potensi global, memimpin keilmuan yang terkini dan menjadi rujukan,” ujarnya
Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/14408-pentingnya.big.data.di.10th.china-asean.education.cooperation.week.2017
Utari, S.Si., M.Si., mahasiswa angkatan 2013 Program Studi S3 Ilmu Fisika Fakultas MIPA UGM dengan bimbingan Tim Promotor: Prof. Dr. Kamsul Abraha, Dr.Eng. Budi Purnama, S.Si., M.Si. (dari Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret) dan Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., Ph.D. dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Sabtu tanggal 29 Juli 2017 dengan disertasi berjudul ‘Analisis Interaksi Pembawa Muatan dengan Medan Magnet pada Lapisan Tipis Besi(III)-Porfirin Hasil Deposisi Spin Coating”.
Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung KPTU Fakultas MIPA UGM (lantai 2) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Prof. Dr. Triyono, S.U. dan 8 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Prof. Dr. Agung Bambang Setio Utomo, S.U., Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si., Dr.Eng. Yusril Yusuf, S.Si., M.Eng. dan Indriana Kartini, S.Si., M.Si., Ph.D.
Imam Tazi, S.Si., M.Si., mahasiswa angkatan 2010 Program Studi S3 Ilmu Fisika Fakultas MIPA UGM dengan bimbingan Tim Promotor: Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. dan Drs. Dwi Siswanta, M.Eng., Ph.D. dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Selasa tanggal 25 Juli 2017 dengan disertasi berjudul ‘Studi dan Pengembangan Lidah Elektronik Berbasis 16 Multikanal Sensor Membran Lipid”.
Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung KPTU Fakultas MIPA UGM (lantai 2) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Prof. Dr. Triyono, S.U. dan 7 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Prof. Dr. Agung Bambang Setio Utomo, S.U., Dr. Arief Hermanto, S.U., M.Sc., Dr.-Ing. MHD. Reza M.I. Pulungan, S.Si., M.Sc., Dr. Danang Lelono, S.Si., M.T. dan penguji tamu dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga: Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si.
Acara Pelepasan Wisudawan Program S2 dan S3 Fakultas MIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2016/2017 yang digelar pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2017 di Ruang A1.06 Gedung Tata Usaha Fakultas MIPA UGM (lantai 1) dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan pemberian sertifikat Cum Laude.
Irman Said Prastyo, mahasiswa Program Studi S2 Fisika tercatat sebagai wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi se-UGM, yakni 4,00 yang ditempuh selama 1 tahun 9 bulan. Irman Said Prastyo juga menjadi wakil wisudawan Program S2 untuk menyampaikan sambutan pada acara ini.
Febri Odel Nitbani, mahasiswa Program Studi S3 Ilmu Kimia tercatat sebagai wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi se-FMIPA UGM, yakni 3,90 yang ditempuh selama 3 tahun 10 bulan. Febri Odel Nitbani juga menjadi wakil wisudawan Program S3 untuk menyampaikan sambutan pada acara Pelepasan Wisudawan ini.
Wisudawan pada Wisuda Pascasarajana Periode IV Tahun Akademik 2016/2017 berjumlah 45 orang untuk Program S2 dan 8 orang untuk Program S3 dengan wisudawan Cum Laude Program S2 berjumlah 10 orang dan 4 orang untuk Program S3.
Acara pelepasan wisudawan kali ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan diakhiri dengan foto bersama.
Sedikitnya 205 laboratorium di lingkungan Universitas Gadjah Mada sudah dilengkapi dengan peralatan canggih untuk mendorong kegiatan pendidikan dan riset inovatif. Laboratorium tersebut ke depan diharapkan bisa menghasilkan produk inovatif dan aplikatif yang bisa dimanfaatkan langsung oleh pemerintah dan masyarakat. “Karena cita-cita UGM bukan tidak hanya mengirim staf atau alumninya berkiprah di masyarakat dan pemerintahan namun bisa menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk rakyat,” kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M. Sc., usai menghadiri acara serah terima alat laboratorium di gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Selasa (25/7).
Suratman menerangkan, lima tahun terakhir UGM tengah melakukan pembenahan fasilitas alat laboratorium lewat pengadaan alat laboratorium yang lebih mutakhir dan canggih agar bisa mengikuti perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasalnya, banyak hasil riset yang menurutnya tidak ditopang alat laboratorium yang mutakhir. “Banyak judul riset yang saya lihat belum inovatif dan update, ternyata alatnya belum akurat. Pengadaaan alat laboratium itu penting,” ujarnya.
Suratman menyampaikan laboratorium riset yang dikembangkan tidak hanya mencakup penelitian dasar namun juga diarahkan pada keluaran produk inovatif yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna. Salah satunya adalah Electronic nose (e-nose), alat pendeteksi bau atau aroma yang digunakan untuk mendeteksi narkoba. “Penelitiannya sudah memasuki tahun ketiga, saat ini tengah proses paten dan sudah ada prototipenya,” ujarnya.
Meski demikian, Suratman mengharapkan para peneli di lingkungan UGM tidak hanya bergantung dana riset dari sumber internal universitas namun apabila penelitian sudah memasuki tahun ketiga, diharapkan penelitian yang sifatnya inovatif tersebut bisa mengandeng mitra dan industri.
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Dr. Kuwat Triyana, mengatakan sekitar 70 persen fasilitas laboratiorum di UGM sudah dilengkapi peralatan yang canggih. Belum semua bisa dilengkapi sekaligus sehingga dilakukan secara bertahap melalui mekanisme proses pengadaan lewat sistem informasi laboratorium (silab) atau aplikasi silab.ugm.ac.id. Keberadaan sistem informasi ini dapat mengetahui jenis alat yang dibutuhkan di setiap fakultas bahkan membantu para peneliti atau pihak luar mengetahui fasilitas laboratorium yang bisa digunakan untuk proses pengujian produk milik mereka. “Tahun ini sekitar Rp4,13 milyar dana yang digelontorkan untuk proses pengadaan peralatan laboratorium,” ujarnya.
LPPT, kata Kuwat, akan terus meningkatkan kuantitas dan kualitas alat-alat laboratorium di fakultas melalui peningkatan sistem tata kelola dan pemutakhiran data dan dokumen agar laboratorium UGM bisa menerapkan good laboratory practice. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
Budi Hastuti, S.Pd., M.Si., mahasiswa angkatan 2011 Program Studi S3 Ilmu Kimia Fakultas MIPA UGM dengan bimbingan Tim Promotor: Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., Ph.D., Drs. Dwi Siswanta, M.Eng., Ph.D. dan Prof. Dr. Triyono, S.U. dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Kamis tanggal 3 Agustus 2017 dengan disertasi berjudul ‘Sintesis Pektin Karboksimetil Kitosan(KMK) melalui Pembentukan Kompleks Polielektrolit, Teknik Taut Silang, Cetak Ion dan Porogen serta Pemanfaatannya sebagai Adsorben Ion Pb(II)”.
Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung KPTU Fakultas MIPA UGM (lantai 2) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Dr.rer.nat. Nurul Hidayat Aprilita, M.Si. dan 8 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Prof. Dr.rer.nat. Nuryono, M.S., Dr. Chairil Anwar, Prof. Dr.rer.nat. Karna Wijaya, M.Eng., Dr. Suyanta, M.Si. dan penguji tamu dari Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret: Prof. Drs. Sentot Budi Rahardjo, Ph.D.
Pengawasan Pemanfaatan Nuklir Kini Dilakukan Secara Online
Pemanfaatan energi nuklir saat ini semakin meluas dengan digunakannya energi ini di berbagai fasilitas publik seperti rumah sakit. Di tengah kondisi tersebut, pengawasan pemanfaatan nuklir menjadi hal yang penting untuk diperhatikan demi menjaga keselamatan para pengguna, masyarakat, serta lingkungan. Seiring dengan perkembangan teknologi, metode pengawasan nuklir pun semakin berkembang menjadi pengawasan yang berbasis teknologi informasi yang diberi nama Balis online.
“Balis Online merupakan sistem informasi berbasis web yang dibangun dengan perangkat lunak berbasis open source guna mendukung kegiatan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir mulai dari proses perizinan fasilitas radiasi dan zat radioaktif, inspeksi fasilitas tersebut, sertifikasi uji kesesuaian pesawat sinar-X, dan data pekerja radiasi,” ujar Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Khoirul Huda, Selasa (1/8) di Fakultas MIPA UGM.
Guna memudahkan pengurusan perizinan, diselenggarakan Sistem Perizinan online 2.0 dan On The Spot Licensing. Dengan penerapan teknologi informasi melalui Balis Online ini diharapkan para pemegang izin pemanfaatan ketenaganukliran, khususnya di bidang kesehatan, dapat mengajukan permohonan izin dengan sistem online tanpa harus membuang waktu, uang, dan tenaga terlalu banyak.
“Meski caranya online tapi bukan berarti langsung otomatis diizinkan. Pasti tetap ada evaluasi,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ada pula aplikasi Balis Inspeksi Online 2.0 yang mengubah paradigma pelaksanaan inspeksi dari model konvensional menjadi model inspeksi partisipatif oleh para pengguna, serta Balis pekerja online sebagai pangkalan data untuk mengetahui pekerja radiasi yang ada di Indonesia.
Hal ini ia sampaikan dalam Seminar Keselamatan Nuklir dengan tema “Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Publik” yang diselenggarakan atas kerja sama antara UGM dan BAPETEN.
Kepala BAPETEN, Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., IPU., menyatakan bahwa seminar yang telah telah diadakan sejak tahun 2000 ini untuk pertama kalinya diselenggarakan di kampus untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pemanfaatan nuklir.
“Baru kali ini seminar ini diadakan di luar BAPETEN, supaya hal ini jadi topik bahasan banyak orang, tidak hanya di Batan atau BAPETEN,” ujarnya.
Eko menambahkan, meski seminar ini berjudul keselamatan nuklir, namun pembicara dan peserta yang diundang bukan hanya berasal dari kalangan yang secara langsung memanfaatkan nuklir, tetapi juga akademisi serta praktisi dari bidang-bidang lain yang dapat turut memberikan andil kepada perbaikan-perbaikan dalam pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.
“Ini sudah bukan sekadar masalah nuklir lagi. Kami mengundang banyak pakar tidak hanya dari bidang nuklir. Dengan sebanyak mungkin orang yang paham, harapan kita partisipasi masyarakat juga jadi lebih efektif,” jelas Eko.
Hal ini pun mendapat sambutan baik dari Wakil Rektor UGM Bidang Usaha Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M. Ia menyatakan, sebagai perguruan tinggi yang juga telah melakukan berbagai riset di bidang nuklir, UGM siap untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan pemanfaatan tenaga nuklir secara aman.
“Perhatian kami terhadap pengembangan nuklir sangat besar karena ini juga untuk kemajuan kita. Dengan semakin maraknya penggunaan nuklir, tentu pengawasannya juga harus semakin ketat,” ujar Paripurna. (Humas UGM/Gloria)
Big Data saat ini sedang banyak diperbincangan, baik dari sisi teknologi, implementasi maupun aplikasinya, tak terkecuali di Indonesia. Perkembangan cepat yang disertai dengan kebutuhan analisis mendalam terhadap data menjadikan Big Data tidak hanya dilihat dalam ranah teknis, namun juga dilihat dalam proses penciptaan keahlian dan kemampun mengatur, serta pengelolaan Big Data.
Dr. Mardhani Riasetiawan SE Ak, MT, staf pengajar dan peneliti di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, FMIPA UGM, mengatakan hal itu saat menjadi keynote speaker 10th China-ASEAN Education Cooperation Week 2017. Mendapat kesempatan untuk berbicara pada 10th China-ASEAN Education Cooperation Week 2017 yang berlangsung 28 Juli-2 Agustus 2017 di Guiyang, China, Mardhani Riasetiawan mengupas Big Data education Talent and Program.
“Pada conference ini, saya mempresentasikan terobosan dan pendekatan proses learning dengan menggunakan blended collaborative learning untuk materi Big Data,” katanya.
Dalam acara ini, Mardhani mengenalkan framework atau struktur yang dinamai Bulaksumur Initiatives yang mengabungkan proses learning online, face to face dan co-working space dalam bentuk ideaspace. Implementasi ini dikembangkan di Laboratorium Sistem Komputer dan Jaringan, DIKE FMIPA UGM melalui GamaBox Incubation Program.
Mardhani juga menyampaikan proses implementasi pada beberapa kegiatan yang saat ini masih menunjukkan dalam proses berjalan. Salah satunya G-connect project, sebuah kegiatan pengabdian masyarakat tepat guna yang mengkolaborasikan sumber daya mahasiswa tingkat awal dalam proses pembelajaran big data dengan studi kasus menyebarkan konektivitas untuk daerah rawan bencana. Selain itu, disampaikan pula terkait Gamabox supercomputer, yaitu pendekatan ilmiah melalui kolabortif learning untuk menghasilkan super komputer pertama yang ada di UGM berbasis single board computer.
“Melalui conference ini, pendekatan unik dari UGM diperkenalkan di level global yang menunjukkan semakin mengakarnya UGM di lingkungan kampus dan masyarakat, serta menjulang tinggi di dunia internasional. UGM juga memperlihatkan peneliti mudanya yang memiliki potensi global, memimpin keilmuan yang terkini dan menjadi rujukan,” ujarnya
Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/14408-pentingnya.big.data.di.10th.china-asean.education.cooperation.week.2017
Utari, S.Si., M.Si., mahasiswa angkatan 2013 Program Studi S3 Ilmu Fisika Fakultas MIPA UGM dengan bimbingan Tim Promotor: Prof. Dr. Kamsul Abraha, Dr.Eng. Budi Purnama, S.Si., M.Si. (dari Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret) dan Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., Ph.D. dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Sabtu tanggal 29 Juli 2017 dengan disertasi berjudul ‘Analisis Interaksi Pembawa Muatan dengan Medan Magnet pada Lapisan Tipis Besi(III)-Porfirin Hasil Deposisi Spin Coating”.
Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung KPTU Fakultas MIPA UGM (lantai 2) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Prof. Dr. Triyono, S.U. dan 8 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Prof. Dr. Agung Bambang Setio Utomo, S.U., Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si., Dr.Eng. Yusril Yusuf, S.Si., M.Eng. dan Indriana Kartini, S.Si., M.Si., Ph.D.
Imam Tazi, S.Si., M.Si., mahasiswa angkatan 2010 Program Studi S3 Ilmu Fisika Fakultas MIPA UGM dengan bimbingan Tim Promotor: Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. dan Drs. Dwi Siswanta, M.Eng., Ph.D. dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor di hadapan Tim Penguji pada hari Selasa tanggal 25 Juli 2017 dengan disertasi berjudul ‘Studi dan Pengembangan Lidah Elektronik Berbasis 16 Multikanal Sensor Membran Lipid”.
Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung KPTU Fakultas MIPA UGM (lantai 2) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Prof. Dr. Triyono, S.U. dan 7 anggota Tim Penguji yaitu: Tim Promotor, Prof. Dr. Agung Bambang Setio Utomo, S.U., Dr. Arief Hermanto, S.U., M.Sc., Dr.-Ing. MHD. Reza M.I. Pulungan, S.Si., M.Sc., Dr. Danang Lelono, S.Si., M.T. dan penguji tamu dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga: Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si.
Pelepasan Wisudawan Program S2 dan S3 FMIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2016/2017
Acara Pelepasan Wisudawan Program S2 dan S3 Fakultas MIPA UGM Periode IV Tahun Akademik 2016/2017 yang digelar pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2017 di Ruang A1.06 Gedung Tata Usaha Fakultas MIPA UGM (lantai 1) dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan pemberian sertifikat Cum Laude.
Irman Said Prastyo, mahasiswa Program Studi S2 Fisika tercatat sebagai wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi se-UGM, yakni 4,00 yang ditempuh selama 1 tahun 9 bulan. Irman Said Prastyo juga menjadi wakil wisudawan Program S2 untuk menyampaikan sambutan pada acara ini.
Febri Odel Nitbani, mahasiswa Program Studi S3 Ilmu Kimia tercatat sebagai wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi se-FMIPA UGM, yakni 3,90 yang ditempuh selama 3 tahun 10 bulan. Febri Odel Nitbani juga menjadi wakil wisudawan Program S3 untuk menyampaikan sambutan pada acara Pelepasan Wisudawan ini.
Wisudawan pada Wisuda Pascasarajana Periode IV Tahun Akademik 2016/2017 berjumlah 45 orang untuk Program S2 dan 8 orang untuk Program S3 dengan wisudawan Cum Laude Program S2 berjumlah 10 orang dan 4 orang untuk Program S3.
Acara pelepasan wisudawan kali ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan diakhiri dengan foto bersama.
UGM Dorong 205 Laboratorium Hasilkan Riset Inovatif
Sedikitnya 205 laboratorium di lingkungan Universitas Gadjah Mada sudah dilengkapi dengan peralatan canggih untuk mendorong kegiatan pendidikan dan riset inovatif. Laboratorium tersebut ke depan diharapkan bisa menghasilkan produk inovatif dan aplikatif yang bisa dimanfaatkan langsung oleh pemerintah dan masyarakat. “Karena cita-cita UGM bukan tidak hanya mengirim staf atau alumninya berkiprah di masyarakat dan pemerintahan namun bisa menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk rakyat,” kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M. Sc., usai menghadiri acara serah terima alat laboratorium di gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Selasa (25/7).
Suratman menerangkan, lima tahun terakhir UGM tengah melakukan pembenahan fasilitas alat laboratorium lewat pengadaan alat laboratorium yang lebih mutakhir dan canggih agar bisa mengikuti perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasalnya, banyak hasil riset yang menurutnya tidak ditopang alat laboratorium yang mutakhir. “Banyak judul riset yang saya lihat belum inovatif dan update, ternyata alatnya belum akurat. Pengadaaan alat laboratium itu penting,” ujarnya.
Suratman menyampaikan laboratorium riset yang dikembangkan tidak hanya mencakup penelitian dasar namun juga diarahkan pada keluaran produk inovatif yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna. Salah satunya adalah Electronic nose (e-nose), alat pendeteksi bau atau aroma yang digunakan untuk mendeteksi narkoba. “Penelitiannya sudah memasuki tahun ketiga, saat ini tengah proses paten dan sudah ada prototipenya,” ujarnya.
Meski demikian, Suratman mengharapkan para peneli di lingkungan UGM tidak hanya bergantung dana riset dari sumber internal universitas namun apabila penelitian sudah memasuki tahun ketiga, diharapkan penelitian yang sifatnya inovatif tersebut bisa mengandeng mitra dan industri.
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Dr. Kuwat Triyana, mengatakan sekitar 70 persen fasilitas laboratiorum di UGM sudah dilengkapi peralatan yang canggih. Belum semua bisa dilengkapi sekaligus sehingga dilakukan secara bertahap melalui mekanisme proses pengadaan lewat sistem informasi laboratorium (silab) atau aplikasi silab.ugm.ac.id. Keberadaan sistem informasi ini dapat mengetahui jenis alat yang dibutuhkan di setiap fakultas bahkan membantu para peneliti atau pihak luar mengetahui fasilitas laboratorium yang bisa digunakan untuk proses pengujian produk milik mereka. “Tahun ini sekitar Rp4,13 milyar dana yang digelontorkan untuk proses pengadaan peralatan laboratorium,” ujarnya.
LPPT, kata Kuwat, akan terus meningkatkan kuantitas dan kualitas alat-alat laboratorium di fakultas melalui peningkatan sistem tata kelola dan pemutakhiran data dan dokumen agar laboratorium UGM bisa menerapkan good laboratory practice. (Humas UGM/Gusti Grehenson)