Search
Search
Search

Liputan (Berita)

Tingkatkan Keterampilan Berbicara, FMIPA UGM Rutin Gelar Latihan Pranatacara (Pewara Bahasa Jawa)

FMIPA UGM kembali laksanakan latihan bersama pranatacara atau pewara dengan bahasa Jawa. Latihan dilakukan 1 minggu sekali dengan peserta yang terdiri atas tenaga kependidikan dan dosen. Narasumber dari kegiatan tersebut adalah Agus Pramono yang merupakan penyiar di salah 1 stasiun televisi nasional dan merupakan seorang pewara baik bahasa Indonesia atau bahasa Jawa.

Materi yang diajarkan meliputi olah vokal, mengenal karakter suara, etika pewara, menyusun teks atau naskah acara, gestur dan mimic tubuh, serta pantangan dan anjuran yang dilakukan saat menjadi seorang pewara atau pembawa acara.

“Jika akan menjadi pewara jangan minum manis-manis dahulu seperti teh atau kopi manis karena akan memengaruhi kualitas suara. Sebaiknya, minum air putih saja,” terang Agus selaku narasumber.

Selanjutnya, para peserta diberikan contoh serta studi kasus yang terjadi sesuai dengan jenis acara yang diselenggarakan. Narasumber kemudian mempersilakan para peserta untuk praktik sesuai dengan tema acara seperti pemakaman, syukuran, gelar budaya, dan lainnya.

Kegiatan rutin Latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Muda dan Berbudaya, Intip Sosok Viga Mahasiswa FMIPA sebagai Penabuh Gamelan

Lincah dan luwes dalam menabuh gendang, Viga memainkan peran penting dalam sebuah permainan tabuhan karawitan. Tidak hanya piawai dalam memainkan 1 instrumen, Viga mampu memainkan hampir semua instrumen gamelan yang ada seperti bonang, saron, kenong, dan lainnya. Sosok mahasiswa yang sedang menempuh studi pascasarjana di FMIPA UGM tersebut turut mendukung hidupnya komunitas karawitan yang ada di lingkungan fakultasnya yaitu Tim Karawitan Laras Sains. Perjalanannya menabuh gamelan di lingkungan kampus sudah dimulai sejak menempuh studi sarjana di tahun 2018.

“Sangat senang bisa bergabung ke Laras Sains. Bisa bertukar pikiran dan latihan bersama. Suasana ngobrol santai di ruang gamelan kan beda kalau ngobrol di kelas,” papar Viga mengenai kesan mengikuti komunitas Laras Sains.

Viga turut menceritakan bahwa tidak ada pembeda bagi pemain pemula dan ahli ketika bergabung dalam Laras Sains. Perbedaan jenjang usia yang cukup kontras juga bukan menjadi tembok penghalang bagi para pemain. Menurutnya, para pemain yang dianggap senior justru dianggap menaungi atau mengemong para pemain pemula atau pemain muda. Terhadap pemain pemula, Viga juga turut membantu mengarahkan dan mengajari hingga tuntas.

Viga mengaku merasa sedih jika jadwal karawitan tidak dapat terlaksana akibat perbedaan masing-masing jadwal dari anggota atau pemain karawitan. Dalam hal ini, dirinya menuturkan bahwa Laras Sains merupakan wadah yang tepat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif terutama ketika sedang merasa penat di kala pekerjaan atau perkuliahan.

“Laras Sains bukan untuk bagus-bagusan skill, tapi malah tempat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif,” pungkasnya.

Keterlibatan Viga sebagai pelestari budaya di lingkungan fakultas merupakan salah 1 cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan seni dan budaya yang diberikan kepada rekan mahasiswa atau sivitas kampus serta nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto dan Anugrah Yuwan Atmaja

Read More

Rapat Akbar Pionir Pascal 2024: Persiapan Menyambut Mahasiswa Baru FMIPA UGM

Mendekati pelaksanaan penyambutan mahasiswa baru FMIPA UGM, panitia Pionir Pascal 2024 menggelar Rapat Akbar pada Senin, 22 Juli 2024, di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM. Pionir Pascal merupakan program pengenalan kampus kepada mahasiswa baru di skala fakultas yaitu di lingkungan FMIPA UGM. Acara akan dilaksanakan pada 31 Juli – 1 Agustus 2024 dengan tema Simfoni Mipa, Harmonikan Karya Saintis Muda. Rapat tersebut dipimpin oleh Koordinator Umum Pascal yaitu Nabilla Nafisatuz Zahrah, mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer IUP angkatan 2022.

Dalam acara Rapat Akbar tersebut, hadir Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M. Si., yang dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada panitia Pascal yang telah mempersiapkan seluruh acara dengan semangat. Melalui acara ini, diharapkan Gadjah Mada Muda MIPA (Gamami) dapat mengenal lebih dalam tentang FMIPA, tempat mereka belajar dalam beberapa tahun ke depan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mengakselerasi proses transformasi mahasiswa baru menjadi pembelajar sukses dalam menghadapi lingkungan akademik yang berbeda dari lingkungan belajar sebelumnya di SMA,” ungkap Prof. Kuwat.

Acara 2 hari Pionir Pascal 2024 dirancang agar Gamami dapat memahami visi dan misi FMIPA, sarana dan prasarana di FMIPA, aktifitas perkuliahan, dan kehidupan pasca kampus. Kegiatan tersebut dikemas dalam berbagai acara yang meliputi pengenalan program studi serta organisasi mahasiswa di FMIPA, gelar wicara (talk show) dengan Dekan dan Wakil Dekan, sharing alumni, Tour de MIPA, science project, dan berbagai acara menarik lainnya.

“Kita berharap agar mahasiswa baru termasuk panitia Pascal dapat mengambil manfaat dari program kerja sama FMIPA dengan ANC Japan, Taiwan Center, dan program lainnya,” tambah Prof. Kuwat.

Dalam Rapat Akbar tersebut hadir pula Prof. Roto, Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan), Dr. Dwi Ertiningsih (Sekretaris Unit Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan), Dr. Chalis Setyadi (Koordinator Gugus Pionir FMIPA), dan Sujarwanto (perwakilan K5L FMIPA). Di akhir acara, dilakukan games untuk memotivasi panitia dan liris anthem Pascal yang diperagakan bersama seluruh panitia.

Pionir Pascal 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara Pionir Gadjah Mada 2024 yang mengusung tema “Kolaborasi Gadjah Mada, Generasi Unggul Indonesia.” Pionir Gadjah Mada bertujuan untuk menyambut keluarga baru Universitas Gadjah Mada. Kegiatan tersebut berlangsung selama 6 hari, dari Senin, 29 Juli hingga Sabtu, 3 Agustus 2024. Kegiatan dibagi menjadi 3 bagian yaitu materi Universitas (29-30 Juli), materi Fakultas atau Sekolah Vokasi (31 Juli-1 Agustus), dan materi Soft Skills (2-3 Agustus). Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan Action Plan pada 4-10 Agustus. Seluruh informasi tentang kegiatan Pionir Gadjah Mada baik universitas, fakultas atau sekolah vokasi, dan soft skills dapat diakses di website pionir.ugm.ac.id.

Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas, acara Pionir Pascal 2024 ini menunjukkan komitmen UGM dalam memberikan pendidikan inklusif dan berkualitas serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua. FMIPA UGM berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung dan inovatif untuk mempersiapkan generasi pemimpin masa depan yang berkompeten dan beretika, sesuai dengan semangat SDGs.

Penulis: Chalis Setyadi
Foto: Rafael Videntio Suryasubrata, Ahmad Firdaus Zen Omar, dan Raihan Ar Rasyid
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Terima Hibah Aset Negara dari ESDM untuk Dukung Riset Pengelolaan Sumber Daya Indonesia

Universitas Gadjah Mada menerima hibah aset negara atau barang milik negara dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) pada Jumat, 26 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Sebanyak 17 alat pendukung kegiatan praktikum dan lapangan di bidang eksplorasi sumber daya alam diserahkan kepada Laboratorium Geofisika UGM. Nilai yang terdapat pada keseluruhan alat tersebut adalah Rp. 1.008.797.500.

Acara seremoni serah terima hibah dihadiri oleh Kepala Bagian Umum PSDMBP, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sekretaris Direktur Direktorat Aset, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM, serta segenap dosen dan pengelola program studi Geofisika UGM.

“Mahasiswa kami ada 60 orang. Kalau alatnya cuman 1 kan yang megang hanya 10 orang. Lainnya hanya lihat saja. Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya dan data-datanya dapat digunakan untuk menemukan metode serta riset bersama,” papar Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM dalam acara seremoni serah terima hibah.

Wiwit juga menyampaikan permasalahan mengenai pengelolaan sumber daya di Indonesia. Pengelolaan yang tidak berhati-hati maka akan berdampak tidak baik juga. Dengan ini, Wiwit menyatakan bahwa fakultas (FMIPA UGM) turut berkomitmen mengelola sumber daya dengan bijaksana melalui dukungan alat-alat yang telah diberikan.

Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sumartono menyampaikan bahwa adanya agenda hibah aset negara ini merupakan wujud dari pengoptimalan aset negara.

“Kami mengharapkan alat ini dapat berguna dan dioptimalkan di dunia akademik,” kata Sumartono

Agenda serah terima hibah ini turut membuka peluang bagi kampus untuk memenuhi kebutuhan akan alat-alat praktikum dan kegiatan magang bagi mahasiswa.

“Mudah-mudahan kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. Saat ini ada 17 alat yang diserahkan. Tapi, masih ada 6.000 alat-alat yang ada untuk dihibahkan. Silakan koordinasi alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk universitas. Kami juga menerima kegiatan magang bagi mahasiswa,” kata Fitri Purnamasari Luvieta, selaku Kepala Bagian Umum PSDMBP.

Kegiatan serah terima hibah aset negara berupa alat-alat untuk praktikum dan kegiatan lapangan merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui kesempatan magang mahasiswa dan pendidikan untuk keberlanjutan, nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui dukungan aset terhadap riset energi, fosil, dan batubara, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama riset dan inovasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM Meriahkan Acara Festival Karawitan, Batik, dan Jajanan Nusantara 2024

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM memberikan sajian pertunjukkan istimewa melalui tabuhan gamelan dalam acara Festival Karawitan, Batik, dan Jajanan Nusantara di Fakultas Filsafat UGM pada hari Minggu, 21 Juli 2024. Turut meramaikan acara, Tim Laras Sains yang berjumlah 19 personil ini memainkan gending sajian atau lagu berupa lancaran mesem, ladrang pangkur, dan srepeg mataram.

“Laras Sains pemainnya cukup heterogen yang terdiri atas dosen, tendik, mahasiswa, alumni, dan purna tugas. Ada beberapa juga yang dari luar UGM. Jadi, cukup sulit untuk koordinasi dalam Latihan. Namun, alhamdulillah bisa mengikuti festival dengan lancar. Festival ini memicu untuk berkreasi dan latihan lebih serius agar bisa tampil lebih baik di kesempatan yang akan datang,” papar Janoe Hendarto, selaku Ketua Tim Laras Sains.

Sambutan tepuk tangan dari penonton mengiringi tabuhan awal dan akhir dari Laras Sains. Harmoni dan sinergi antar instrumen gamelan yang terpadu mampu menarik sorot mata para pengunjung dan penonton acara festival. Salah satu pemain instrumen berupa gendang turut memaparkan kesan pesan yang didapat selama mengikuti rangkaian latihan hingga pentas.

Engga ada pembeda mana yang sudah jago dan belum jago karena pemain senior di sini selalu ngemong (menaungi) yang lebih muda,” papar Viga, selaku pemain gamelan Tim Laras Sains sekaligus mahasiswa FMIPA UGM.

Hadirnya Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi wadah bagi para sivitas akademik untuk turut mempelajari dan melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pendidikan berkelanjutan dan warisan budaya.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Menjelang Acara Festival, Tim Karawitan FMIPA UGM Lakukan Gladi Bersih Pentas

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan gladi bersih untuk persiapan acara Festival Karawitan pada Jumat, 19 Juli 2024 di Fakultas Filsafat UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim.

“Persiapan sudah 80%. Latihan setiap hari Rabu dan menuju pentas ini latihan menjadi 2x dalam seminggu. Kalau dari kesiapan, insyaallah sudah baik karena beberapa kali juga sudah pernah pentas atau festival,” papar Viga selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM.

Lagu yang dimainkan untuk pertunjukkan terdiri atas lancaran mesem, ladrang pangkur, dan srepeg mataram. Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya perbedaan bahan atau material alat gamelan sehingga dalam memainkan harus menyesuaikan.

“Bahan gamelan yang ada di tempat pentas (Fakultas Filsafat) itu berbeda dengan yang ada di FMIPA sehingga ketika nabuh atau memainkan harus lebih keras atau mantep,” papar Parjilan selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM.

Gladi bersih yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Siapkan Sajian Pertunjukkan Terbaik, Tim Karawitan FMIPA UGM Tingkatkan Latihan Bersama

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM tingkatkan latihan bersama dalam rangka mempersiapkan pentas pada acara Festival Karawitan pada bulan Juli 2024. Latihan yang pada mulanya dilaksanakan 1 kali dalam seminggu menjadi 2 kali dalam seminggu. Pelaksanaan latihan dilakukan di Ruang Karawitan Lantai 7 Gedung FMIPA UGM.

Dalam latihan juga dilakukan evaluasi untuk memperbaiki kualitas permainan yang ada.

“Secara keseluruhan temponya masih terlalu cepat. Masih bisa dipelankan lagi biar sindhen (penyanyi wanita) tidak terlalu mengejar lagunya, Kemudian, tabuhan alat-alat balungan masih terlalu keras dan dominan saat vokal berjalan,” papar Parjilan selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM saat evaluasi latihan.

Lagu yang dimainkan untuk pertunjukkan terdiri atas lancaran mesem, ladrang pangkur, dan srepeg mataram. Agar memudahkan para pemain mengevaluasi secara mandiri, dilakukan perekaman permainan untuk kemudian disimak ketika pulang dari latihan.

Dalam meningkatkan latihan karawitan terdapat berbagai tantangan yang dilalui terutama dalam menunggu kehadiran lengkap tim karena kesibukan dan jadwal masing-masing.

“Kesulitan kalau anggota kurang lengkap ketika latihan sehingga koordinasi pola permainan gending cukup sulit. Tetapi, saat ini masih bisa dilakukan dengan baik. FMIPA akan menampilkan 3 gendhing (lagu) yaitu Lancaran Mesem, Ladrang Pangkur, Playon Mataraman,” papar Viga selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM

Latihan bersama dari Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi wadah bagi para sivitas akademik untuk turut mempelajari dan melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tingkatkan Keterampilan Berbicara, FMIPA UGM Rutin Gelar Latihan Pranatacara (Pewara Bahasa Jawa)

FMIPA UGM kembali laksanakan latihan bersama pranatacara atau pewara dengan bahasa Jawa. Latihan dilakukan 1 minggu sekali dengan peserta yang terdiri atas tenaga kependidikan dan dosen. Narasumber dari kegiatan tersebut adalah Agus Pramono yang merupakan penyiar di salah 1 stasiun televisi nasional dan merupakan seorang pewara baik bahasa Indonesia atau bahasa Jawa.

Materi yang diajarkan meliputi olah vokal, mengenal karakter suara, etika pewara, menyusun teks atau naskah acara, gestur dan mimic tubuh, serta pantangan dan anjuran yang dilakukan saat menjadi seorang pewara atau pembawa acara.

“Jika akan menjadi pewara jangan minum manis-manis dahulu seperti teh atau kopi manis karena akan memengaruhi kualitas suara. Sebaiknya, minum air putih saja,” terang Agus selaku narasumber.

Selanjutnya, para peserta diberikan contoh serta studi kasus yang terjadi sesuai dengan jenis acara yang diselenggarakan. Narasumber kemudian mempersilakan para peserta untuk praktik sesuai dengan tema acara seperti pemakaman, syukuran, gelar budaya, dan lainnya.

Kegiatan rutin Latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Muda dan Berbudaya, Intip Sosok Viga Mahasiswa FMIPA sebagai Penabuh Gamelan

Lincah dan luwes dalam menabuh gendang, Viga memainkan peran penting dalam sebuah permainan tabuhan karawitan. Tidak hanya piawai dalam memainkan 1 instrumen, Viga mampu memainkan hampir semua instrumen gamelan yang ada seperti bonang, saron, kenong, dan lainnya. Sosok mahasiswa yang sedang menempuh studi pascasarjana di FMIPA UGM tersebut turut mendukung hidupnya komunitas karawitan yang ada di lingkungan fakultasnya yaitu Tim Karawitan Laras Sains. Perjalanannya menabuh gamelan di lingkungan kampus sudah dimulai sejak menempuh studi sarjana di tahun 2018.

“Sangat senang bisa bergabung ke Laras Sains. Bisa bertukar pikiran dan latihan bersama. Suasana ngobrol santai di ruang gamelan kan beda kalau ngobrol di kelas,” papar Viga mengenai kesan mengikuti komunitas Laras Sains.

Viga turut menceritakan bahwa tidak ada pembeda bagi pemain pemula dan ahli ketika bergabung dalam Laras Sains. Perbedaan jenjang usia yang cukup kontras juga bukan menjadi tembok penghalang bagi para pemain. Menurutnya, para pemain yang dianggap senior justru dianggap menaungi atau mengemong para pemain pemula atau pemain muda. Terhadap pemain pemula, Viga juga turut membantu mengarahkan dan mengajari hingga tuntas.

Viga mengaku merasa sedih jika jadwal karawitan tidak dapat terlaksana akibat perbedaan masing-masing jadwal dari anggota atau pemain karawitan. Dalam hal ini, dirinya menuturkan bahwa Laras Sains merupakan wadah yang tepat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif terutama ketika sedang merasa penat di kala pekerjaan atau perkuliahan.

“Laras Sains bukan untuk bagus-bagusan skill, tapi malah tempat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif,” pungkasnya.

Keterlibatan Viga sebagai pelestari budaya di lingkungan fakultas merupakan salah 1 cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan seni dan budaya yang diberikan kepada rekan mahasiswa atau sivitas kampus serta nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto dan Anugrah Yuwan Atmaja

Read More

Rapat Akbar Pionir Pascal 2024: Persiapan Menyambut Mahasiswa Baru FMIPA UGM

Mendekati pelaksanaan penyambutan mahasiswa baru FMIPA UGM, panitia Pionir Pascal 2024 menggelar Rapat Akbar pada Senin, 22 Juli 2024, di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM. Pionir Pascal merupakan program pengenalan kampus kepada mahasiswa baru di skala fakultas yaitu di lingkungan FMIPA UGM. Acara akan dilaksanakan pada 31 Juli – 1 Agustus 2024 dengan tema Simfoni Mipa, Harmonikan Karya Saintis Muda. Rapat tersebut dipimpin oleh Koordinator Umum Pascal yaitu Nabilla Nafisatuz Zahrah, mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer IUP angkatan 2022.

Dalam acara Rapat Akbar tersebut, hadir Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M. Si., yang dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada panitia Pascal yang telah mempersiapkan seluruh acara dengan semangat. Melalui acara ini, diharapkan Gadjah Mada Muda MIPA (Gamami) dapat mengenal lebih dalam tentang FMIPA, tempat mereka belajar dalam beberapa tahun ke depan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mengakselerasi proses transformasi mahasiswa baru menjadi pembelajar sukses dalam menghadapi lingkungan akademik yang berbeda dari lingkungan belajar sebelumnya di SMA,” ungkap Prof. Kuwat.

Acara 2 hari Pionir Pascal 2024 dirancang agar Gamami dapat memahami visi dan misi FMIPA, sarana dan prasarana di FMIPA, aktifitas perkuliahan, dan kehidupan pasca kampus. Kegiatan tersebut dikemas dalam berbagai acara yang meliputi pengenalan program studi serta organisasi mahasiswa di FMIPA, gelar wicara (talk show) dengan Dekan dan Wakil Dekan, sharing alumni, Tour de MIPA, science project, dan berbagai acara menarik lainnya.

“Kita berharap agar mahasiswa baru termasuk panitia Pascal dapat mengambil manfaat dari program kerja sama FMIPA dengan ANC Japan, Taiwan Center, dan program lainnya,” tambah Prof. Kuwat.

Dalam Rapat Akbar tersebut hadir pula Prof. Roto, Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan), Dr. Dwi Ertiningsih (Sekretaris Unit Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan), Dr. Chalis Setyadi (Koordinator Gugus Pionir FMIPA), dan Sujarwanto (perwakilan K5L FMIPA). Di akhir acara, dilakukan games untuk memotivasi panitia dan liris anthem Pascal yang diperagakan bersama seluruh panitia.

Pionir Pascal 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara Pionir Gadjah Mada 2024 yang mengusung tema “Kolaborasi Gadjah Mada, Generasi Unggul Indonesia.” Pionir Gadjah Mada bertujuan untuk menyambut keluarga baru Universitas Gadjah Mada. Kegiatan tersebut berlangsung selama 6 hari, dari Senin, 29 Juli hingga Sabtu, 3 Agustus 2024. Kegiatan dibagi menjadi 3 bagian yaitu materi Universitas (29-30 Juli), materi Fakultas atau Sekolah Vokasi (31 Juli-1 Agustus), dan materi Soft Skills (2-3 Agustus). Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan Action Plan pada 4-10 Agustus. Seluruh informasi tentang kegiatan Pionir Gadjah Mada baik universitas, fakultas atau sekolah vokasi, dan soft skills dapat diakses di website pionir.ugm.ac.id.

Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas, acara Pionir Pascal 2024 ini menunjukkan komitmen UGM dalam memberikan pendidikan inklusif dan berkualitas serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua. FMIPA UGM berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung dan inovatif untuk mempersiapkan generasi pemimpin masa depan yang berkompeten dan beretika, sesuai dengan semangat SDGs.

Penulis: Chalis Setyadi
Foto: Rafael Videntio Suryasubrata, Ahmad Firdaus Zen Omar, dan Raihan Ar Rasyid
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Terima Hibah Aset Negara dari ESDM untuk Dukung Riset Pengelolaan Sumber Daya Indonesia

Universitas Gadjah Mada menerima hibah aset negara atau barang milik negara dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) pada Jumat, 26 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Sebanyak 17 alat pendukung kegiatan praktikum dan lapangan di bidang eksplorasi sumber daya alam diserahkan kepada Laboratorium Geofisika UGM. Nilai yang terdapat pada keseluruhan alat tersebut adalah Rp. 1.008.797.500.

Acara seremoni serah terima hibah dihadiri oleh Kepala Bagian Umum PSDMBP, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sekretaris Direktur Direktorat Aset, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM, serta segenap dosen dan pengelola program studi Geofisika UGM.

“Mahasiswa kami ada 60 orang. Kalau alatnya cuman 1 kan yang megang hanya 10 orang. Lainnya hanya lihat saja. Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya dan data-datanya dapat digunakan untuk menemukan metode serta riset bersama,” papar Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM dalam acara seremoni serah terima hibah.

Wiwit juga menyampaikan permasalahan mengenai pengelolaan sumber daya di Indonesia. Pengelolaan yang tidak berhati-hati maka akan berdampak tidak baik juga. Dengan ini, Wiwit menyatakan bahwa fakultas (FMIPA UGM) turut berkomitmen mengelola sumber daya dengan bijaksana melalui dukungan alat-alat yang telah diberikan.

Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sumartono menyampaikan bahwa adanya agenda hibah aset negara ini merupakan wujud dari pengoptimalan aset negara.

“Kami mengharapkan alat ini dapat berguna dan dioptimalkan di dunia akademik,” kata Sumartono

Agenda serah terima hibah ini turut membuka peluang bagi kampus untuk memenuhi kebutuhan akan alat-alat praktikum dan kegiatan magang bagi mahasiswa.

“Mudah-mudahan kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. Saat ini ada 17 alat yang diserahkan. Tapi, masih ada 6.000 alat-alat yang ada untuk dihibahkan. Silakan koordinasi alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk universitas. Kami juga menerima kegiatan magang bagi mahasiswa,” kata Fitri Purnamasari Luvieta, selaku Kepala Bagian Umum PSDMBP.

Kegiatan serah terima hibah aset negara berupa alat-alat untuk praktikum dan kegiatan lapangan merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui kesempatan magang mahasiswa dan pendidikan untuk keberlanjutan, nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui dukungan aset terhadap riset energi, fosil, dan batubara, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama riset dan inovasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM Meriahkan Acara Festival Karawitan, Batik, dan Jajanan Nusantara 2024

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM memberikan sajian pertunjukkan istimewa melalui tabuhan gamelan dalam acara Festival Karawitan, Batik, dan Jajanan Nusantara di Fakultas Filsafat UGM pada hari Minggu, 21 Juli 2024. Turut meramaikan acara, Tim Laras Sains yang berjumlah 19 personil ini memainkan gending sajian atau lagu berupa lancaran mesem, ladrang pangkur, dan srepeg mataram.

“Laras Sains pemainnya cukup heterogen yang terdiri atas dosen, tendik, mahasiswa, alumni, dan purna tugas. Ada beberapa juga yang dari luar UGM. Jadi, cukup sulit untuk koordinasi dalam Latihan. Namun, alhamdulillah bisa mengikuti festival dengan lancar. Festival ini memicu untuk berkreasi dan latihan lebih serius agar bisa tampil lebih baik di kesempatan yang akan datang,” papar Janoe Hendarto, selaku Ketua Tim Laras Sains.

Sambutan tepuk tangan dari penonton mengiringi tabuhan awal dan akhir dari Laras Sains. Harmoni dan sinergi antar instrumen gamelan yang terpadu mampu menarik sorot mata para pengunjung dan penonton acara festival. Salah satu pemain instrumen berupa gendang turut memaparkan kesan pesan yang didapat selama mengikuti rangkaian latihan hingga pentas.

Engga ada pembeda mana yang sudah jago dan belum jago karena pemain senior di sini selalu ngemong (menaungi) yang lebih muda,” papar Viga, selaku pemain gamelan Tim Laras Sains sekaligus mahasiswa FMIPA UGM.

Hadirnya Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi wadah bagi para sivitas akademik untuk turut mempelajari dan melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pendidikan berkelanjutan dan warisan budaya.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Menjelang Acara Festival, Tim Karawitan FMIPA UGM Lakukan Gladi Bersih Pentas

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan gladi bersih untuk persiapan acara Festival Karawitan pada Jumat, 19 Juli 2024 di Fakultas Filsafat UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim.

“Persiapan sudah 80%. Latihan setiap hari Rabu dan menuju pentas ini latihan menjadi 2x dalam seminggu. Kalau dari kesiapan, insyaallah sudah baik karena beberapa kali juga sudah pernah pentas atau festival,” papar Viga selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM.

Lagu yang dimainkan untuk pertunjukkan terdiri atas lancaran mesem, ladrang pangkur, dan srepeg mataram. Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya perbedaan bahan atau material alat gamelan sehingga dalam memainkan harus menyesuaikan.

“Bahan gamelan yang ada di tempat pentas (Fakultas Filsafat) itu berbeda dengan yang ada di FMIPA sehingga ketika nabuh atau memainkan harus lebih keras atau mantep,” papar Parjilan selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM.

Gladi bersih yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Siapkan Sajian Pertunjukkan Terbaik, Tim Karawitan FMIPA UGM Tingkatkan Latihan Bersama

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM tingkatkan latihan bersama dalam rangka mempersiapkan pentas pada acara Festival Karawitan pada bulan Juli 2024. Latihan yang pada mulanya dilaksanakan 1 kali dalam seminggu menjadi 2 kali dalam seminggu. Pelaksanaan latihan dilakukan di Ruang Karawitan Lantai 7 Gedung FMIPA UGM.

Dalam latihan juga dilakukan evaluasi untuk memperbaiki kualitas permainan yang ada.

“Secara keseluruhan temponya masih terlalu cepat. Masih bisa dipelankan lagi biar sindhen (penyanyi wanita) tidak terlalu mengejar lagunya, Kemudian, tabuhan alat-alat balungan masih terlalu keras dan dominan saat vokal berjalan,” papar Parjilan selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM saat evaluasi latihan.

Lagu yang dimainkan untuk pertunjukkan terdiri atas lancaran mesem, ladrang pangkur, dan srepeg mataram. Agar memudahkan para pemain mengevaluasi secara mandiri, dilakukan perekaman permainan untuk kemudian disimak ketika pulang dari latihan.

Dalam meningkatkan latihan karawitan terdapat berbagai tantangan yang dilalui terutama dalam menunggu kehadiran lengkap tim karena kesibukan dan jadwal masing-masing.

“Kesulitan kalau anggota kurang lengkap ketika latihan sehingga koordinasi pola permainan gending cukup sulit. Tetapi, saat ini masih bisa dilakukan dengan baik. FMIPA akan menampilkan 3 gendhing (lagu) yaitu Lancaran Mesem, Ladrang Pangkur, Playon Mataraman,” papar Viga selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM

Latihan bersama dari Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi wadah bagi para sivitas akademik untuk turut mempelajari dan melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More
Translate