Search
Search
Search

mipa

Salurkan Hobi Gaya Hidup Sehat, Alumni FMIPA UGM Inisiasi Gerakan Akademi Turgo: Kegiatan Pendakian dan Eksplorasi Lingkungan di Bukit Turgo

Sejumlah alumni FMIPA UGM membentuk gerakan dalam wadah bernama Akademi Turgo. Kegiatan yang digalakan tersebut adalah melakukan pendakian dan eksplorasi di kawasan Bukit Turgo, Sleman. Sejalan dengan anjuran pemerintah untuk mendorong gaya hidup sehat, gerakan Akademi Turgo tersebut turut mewadahi hobi untuk hidup lebih sehat.

Rosidyah dan Mienerva, Alumni Geofisika FMIPA UGM menjadi inisiator dalam gerakan tersebut.

“Awalnya, kami ditanya tempat lari di alam yang enak di mana. Kalau di kota kan banyak orang. Akhirnya, kami cari tempat yang sepi yaitu di Turgo,” papar Rosidyah.

Ke depannya, Rosidyah berharap bisa berlanjut lagi kegiatannya dan berjalan rutin setiap Sabtu serta bisa melakukan eksplorasi di tempat lain.

“Kendalanya sekarang ramai pengunjung dan banyaknya sampah. Semoga olahraganya tetap rutin berjalan,” papar papar Miennerva.

Saat ini Bukit Turgo sudah megalami peningkatan dengan dibangunnya fasilitas toilet di atas karena selama ini toilet ini hanya tersedia di bawah dan cukup jauh aksesnya.

Kegiatan pendakian dan eksplorasi yang dilakukan Alumni FMIPA UGM melalui gerakan Akademi Turgo tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui aktivitas fisik yang menyehatkan dan mengurangi risiko obesitas.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Miennerva Alfanti

Read More

Seluruh Program Studi di Departemen Fisika Terakreditasi Internasional ASIIN

Empat program studi di Departemen Fisika FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Sarjana Fisika, Sarjana Geofisika, Magister Fisika, dan Doktor Fisika berhasil memperoleh akreditasi internasional dari ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik), lembaga akreditasi berbasis di Jerman yang khusus mengevaluasi program studi di bidang teknik, informatika, ilmu alam, dan matematika.

Tim penilai akreditasi yang terdiri dari Prof. Dr. Gert-Ludwig Ingold, Prof. Dr. Ethem Buelent Tezkan, Herri Trilaksana, Ph.D, Langgam Bagas Pratomo, Muhammad Taufigi, dan Dr. Natalia Vega melakukan evaluasi dan verifikasi dokumen ASIIN yang telah dikirimkan sebelumnya. Visitasi dilaksanakan pada 5 – 6 Maret 2024. Pada visitasi tersebut, tim akreditasi ASIIN bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa, dosen, alumni, tim kurikulum, pengurus prodi dan departemen, hingga pengurus dekanat dan rektorat. Hal ini dilakukan dalam rangka melakukan asesmen yang komprehensif terhadap berbagai aspek dari setiap program studi serta memberikan masukan yang diharapkan dapat mengembangkan kualitas keempat prodi tersebut.

Ketua Departemen Fisika UGM, Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari upaya dalam meningkatkan kualitas program studi.

“Akreditasi adalah bagian dari proses asesmen dan evaluasi dalam rangka improvisasi secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous improvement) untuk peningkatan dan kemajuan Program Studi. Akreditasi dalam negeri dan luar negeri akan memberikan peluang dan wahana bagi kita untuk melakukan perbaikan dari berbagai aspek secara komprehensif, sehingga prodi-prodi di Departemen Fisika tidak hanya unggul di level nasional tapi juga bisa berkompetisi secara global,” ujarnya.

Prof. Edi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran pimpinan universitas, dekan dan wakil dekan, jajaran pengurus program studi dan tenaga kependidikan yang ada di lingkungan Departemen Fisika UGM yang telah menyiapkan semuanya terkait pelaksanaan penilaian dan visitasi oleh lembaga akreditasi ASIIN. Salah satu strategi yang dilakukan Departemen Fisika agar tetap terjamin mutu pendidikannya adalah dengan melakukan pemantauan mutu secara konsisten, termasuk melakukan penilaian terhadap input-proses-output, dan tentunya outcome pendidikan pada program studi.

Dengan diraihnya akreditasi ASIIN, lulusan dari keempat program studi di Departemen Fisika UGM kini memiliki keunggulan kompetitif di komunitas global. Mereka diakui memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar internasional, yang membuka peluang karir yang lebih luas di berbagai sektor, baik domestik maupun internasional.

Usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional, melalui akreditasi yang memastikan standar pendidikan tinggi yang tinggi dan kompetitif secara global. Hal ini sejalan dengan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akreditasi. Kemudian, menjadi cerminan dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan infrastruktur pendidikan dan inovasi dalam proses pengajaran dan pembelajaran, yang mendukung pengembangan industri dan ilmu pengetahuan. Terakhir, meerupakan implementasi dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui jalinan antara Universitas Gadjah Mada dan lembaga akreditasi internasional ASIIN untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik dan pengakuan internasional.

Informasi mengenai status akreditasi nasional dan internasional untuk keempat program studi tersebut dapat diakses di laman sertifikat akreditasi, sedangkan status akreditasi internasional seluruh program studi di UGM dapat ditemukan di laman KJM UGM.

Penulis : Chalis Setyadi
Foto: Shofi Rahmadini dan Agil Abdul M
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Memaknai Logo Pionir Pascal dan Inklusivitas di FMIPA UGM Melalui Selebrasi Formasi

Pada Kamis, 1 Agustus 2024, lapangan basket FMIPA UGM dipenuhi oleh semangat dan keceriaan para mahasiswa baru yang mengikuti selebrasi formasi Pionir Pascal. Acara ini dimulai dengan para mahasiswa duduk pada grid yang telah disediakan oleh panitia, menunggu momen penting untuk merayakan identitas mereka sebagai bagian dari Fakultas MIPA.

Chinta Bella, salah satu pembawa acara Pionir Pascal 2024, membuka selebrasi dengan penjelasan tentang makna logo Pionir Pascal yang ada pada topi Gadjah Mada Mipa (Gamami).

“Logo Pionir Pascal yang ada pada masing-masing topi Gamami merupakan representasi elemen dan harapan untuk Fakultas MIPA,” papar Chinta Bella dengan antusias.

Muhammad Ulil Azmi, rekan pembawa acara, menambahkan bahwa logo ini menggambarkan orbital atom, yaitu komponen penting dalam keilmuan MIPA. Bentuk logo ini melambangkan sinergi untuk mengembangkan ide-ide produktif untuk kepentingan bersama.

Mereka juga menjelaskan bahwa logo ini terdiri dari kombinasi segitiga dan setengah lingkaran berjumlah delapan yang berdiri di atas satu lingkaran, melambangkan fakultas yang berlandaskan nilai ketuhanan, nilai-nilai prestatif, dan keberagaman yang inklusif.

Para mahasiswa baru yang duduk pada pola grid mendengarkan penjelasan tersebut dengan saksama. Setelah mendengarkan penjelasan mengenai logo Pionir Pascal, Gamami diimbau untuk mengecek kode selebrasi yang sudah disediakan di masing-masing grid. Setiap grid memiliki kode selebrasi yang berbeda-beda sehingga akan menghasilkan pola tertentu pada saat formasi. Kegiatan selebrasi formasi dipimpin oleh pembawa acara dengan membacakan kode selebrasi yang menggambarkan nilai-nilai positif, seperti inovasi, kolaborasi, dan pengembangan sains serta teknologi. Acara ini mencerminkan bagaimana fakultas menyiapkan mahasiswanya untuk masa depan yang penuh tantangan.

Kegiatan selebrasi formasi disambut riuh para penonton. Atmosfer riuh tersebut dilanjut dengan para Gamami yang menarikan anthem Pionir Pascal secara bersama-sama dan ditutup dengan kegiatan suporter bersama Badai Alam.

Selebrasi Pionir Pascal ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan SDGs, khususnya poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Melalui acara ini, FMIPA UGM berusaha menciptakan lingkungan yang inklusif dan beragam, mendukung pengembangan diri mahasiswa baru baik secara akademik maupun non-akademik. Harapannya, para mahasiswa baru mampu berpartisipasi aktif dan berkembang menjadi pribadi unggul.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Siap Bentuk Mahasiswa Kompeten, Pionir Pascal 2024 Selenggarakan Talkshow Ke-MIPA-an

Dalam rangka mengenalkan FMIPA secara lebih mendalam, Pionir Pascal 2024 menyelenggarakan sesi talkshow ke-MIPA-an yang dibersamai oleh Dekan, beberapa Wakil Dekan, dan alumnus FMIPA UGM yang dipandu oleh seorang moderator. Selain bertujuan untuk mengenalkan FMIPA, kegiatan yang diselenggarakan pada 31 Juli 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM ini juga bertujuan untuk memberikan kiat-kiat inspirasi dalam berkarya di bidang masing-masing.

“Kompeten itu sama dengan kemampuan ditambah dengan pengetahuan, kemudian dikalikan dengan sikap,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM. Beliau menekankan pentingnya sikap dan etika dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, Prof. Kuwat juga menjelaskan hal-hal mendasar mengenai FMIPA UGM seperti visi, misi, dan nilai-nilai dari FMIPA UGM. Prof. Kuwat juga memaparkan inovasi yang sudah dihasilkan oleh FMIPA UGM dan bermanfaat untuk masyarakat, yaitu GeNose C19.

Pemaparan Prof. Kuwat dilanjut dengan pemaparan oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan. Prof. Roto membahas mengenai akademik di FMIPA, seperti masa studi, syarat kelulusan, hingga cara menjadi mahasiswa sukses. Selanjutnya, pemaparan dilanjut oleh Indra Kesuma Nasution, Ph.D. selaku alumnus FMIPA UGM. Indra membahas mengenai ANC Japan, prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang, hingga kerja sama yang telah dilakukan dengan beberapa perusahaan di Jepang dalam menyalurkan lulusan FMIPA.

Sesi talkshow ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Mereka mengajukan pertanyaan mengenai inovasi yang sudah dijelaskan, cara bertanggung jawab dengan baik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan setelah lulus kuliah dari FMIPA UGM.

Sesi talkshow kali ini mampu menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari upaya FMIPA UGM untuk menyediakan wawasan akademik dan keterampilan kepada mahasiswa. Sesi talkshow ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yang direpresentasikan melalui pembahasan mengenai prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang dan inovasi seperti GeNose C19 yang dapat mendukung ekonomi. Inovasi GeNose C19 juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Terakhir, kegiatan ini juga menunjukkan implementasi SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang ditunjukkan dengan kerja sama internasional yang dipaparkan sehingga memperluas peluang global bagi mahasiswa.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perkenalkan Visi Misi, Dekan FMIPA UGM Tekankan Pentingnya Kreativitas dan Inovasi

Pemahaman mengenai nilai-nilai dan visi misi Fakultas MIPA menjadi hal yang penting bagi mahasiswa baru agar mereka lebih memahami Fakultas MIPA dan termotivasi dalam menjalankan perkuliahan. Berdasarkan hal tersebut, diadakan sesi talkshow Pionir Pascal pada 31 Juli 2024 yang dibersamai Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA UGM.

“Orang-orang yang dibutuhkan saat ini adalah orang-orang yang kreatif, inovatif, dan adaptif,” papar Prof. Kuwat pada sesi talkshow.

Prof. Kuwat menekankan pentingnya percaya diri dan kreativitas di kalangan mahasiswa dalam sesi talkshow yang dipandu oleh Chinta Bella selaku moderator

Selain menekankan pentingnya percaya diri dan kreatif, Prof. Kuwat juga menjelaskan visi Fakultas MIPA, yaitu menjadi pusat unggulan global dalam bidang matematika, sains, dan teknologi yang dijiwai oleh nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila. Prof. Kuwat juga menekankan 4 tujuan utama penyelenggaraan pendidikan di Fakultas MIPA, yaitu fokus pada kemampuan kerja mahasiswa agar mahasiswa memiliki karir yang cemerlang, membangun reputasi akademik melalui riset dan pengabdian yang berdampak, berkontribusi terhadap masyarakat sekitar, dan menciptakan lingkungan fakultas yang menyenangkan.

Prof. Kuwat juga menjelaskan beberapa fasilitas yang disediakan oleh Fakultas MIPA. Beberapa fasilitas tersebut yaitu Career Center, Integrated Workshop (FabLab), dan Start-up Mentoring. Melalui fasilitas yang ada, mahasiswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan akademik, tetapi juga soft skill dan etika kerja yang baik. Prof. Kuwat menegaskan bahwa kompetensi mahasiswa diukur berdasarkan kombinasi keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang mereka miliki.

Selain itu, Prof. Kuwat juga mengenalkan salah satu inovasi yang diciptakan di Fakultas MIPA, yaitu GeNose C19 yang berperan dalam penanganan Covid-19 pada masa pandemi kemarin. Beliau menambahkan bahwa GeNose C19 diproduksi sebanyak 5.000 unit dan memperoleh pendapatan sebesar 350 miliar rupiah. Dengan mengenalkan GeNose C19, Prof. Kuwat berharap bahwa para mahasiswa dapat menciptakan inovasi-inovasi lainnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Penjelasan Prof. Kuwat pada sesi talkshow Pionir Pascal 2024 menyoroti kaitan Fakultas MIPA dengan SDGs, terutama SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan berbagai program dan inisiatifnya, Fakultas MIPA UGM berkontribusi dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendorong inovasi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat global.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pentingnya Implementasi Contextual Learning dalam Pendidikan

“Workshop “Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contaxtual Learning” 2024 menyajikan peranan penting Contextual Learning pada sesi pemaparan materi yang kedua. Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, MMedEd, PhD selaku narasumber menjelaskan bahwa dalam pendidikan, anak-anak sering kali hanya menghafal materi tanpa memahami implementasinya secara kontekstual.

“Dalam materi pembelajaran, visualisasi asli sangat penting untuk mendukung proses belajar. Rasa ingin tahu adalah hal utama yang memulai aktivitas belajar. Pertanyaan “mengapa” menjadi dasar dimulainya suatu pembelajaran untuk mengetahui tujuan dari proses tersebut dan dapat menjadi pemicu pemecahan masalah dalam tugas sehari-hari,” ungkap Prof. Gandes.

Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi kehidupan nyata agar siswa dapat memahami makna dan relevansi dari apa yang mereka pelajari. Prinsip utamanya adalah terkait dengan kehidupan nyata, pembelajaran kolaboratif, keterlibatan aktif, dan refleksi. Pembelajaran ini melibatkan penggunaan panca indra dalam memahami mata pelajaran dan fungsionalitasnya dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat 2 teori yang menjadi fundamental dalam contextual learning yakni teori belajar tentang memori manusia menyebutkan bahwa proses belajar dimulai dari stimulus yang merangsang semua indera kita dan teori motivasi ARCS Model menangkap minat dan rasa ingin tahu siswa melalui attention, relevance, confidence, dan satisfaction dengan pemberian reward and punishment. Dalam pembelajaran kontekstual, perhatian dan relevansi sangat penting untuk membangun kepercayaan diri dan kepuasan siswa.

Implementasi pembelajaran kontekstual berkaitan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) antara lain SDGs nomor 4 yakni mendukung pembelajaran inklusif dan berkualitas untuk semua, SDGs 8 tentang pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta pekerjaan yang layak melalui pendidikan yang relevan dan bermakna dan SDGs 9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur yang mendorong inovasi serta pengembangan infrastruktur pendidikan yang tangguh dan inklusif.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Esensi Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar untuk Tingkat SMA/MA dalam Workshop “Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contaxtual Learning 2024

Sesi pertama Workshop Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contaxtual Learning menyajikan materi tentang Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar untuk Tingkat SMA/MA. Materi ini berfokus pada peran pendidik dalam memegang tanggung jawab penuh untuk membimbing anak-anak menuju masa depan yang cerah. Melalui program Merdeka Belajar, anak-anak dipersiapkan menjadi pemimpin, presiden, CEO, dan pengusaha masa depan.

“Abad ini merupakan abad Asia, dengan bonus demografi yang menjadi potensi kekuatan ekonomi terbesar,”

Papar Prof Nizam Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. selaku narasumber. Beberapa negara yang memasuki bonus demografi dan peningkatan teknologi menghadapi tantangan penuaan penduduk. Semua ini memerlukan persiapan panjang untuk mencapai bonus demografi ekonomi yang tinggi.

“Di negara-negara maju, kunci keberhasilan terletak pada 3 hal: sumber daya manusia (SDM) yang inovatif, kreatif, serta inovasi. Negara-negara tersebut menginvestasikan biaya lebih untuk riset dan pengembangan teknologi. Untuk menjadi negara maju, kita harus berbasis pada inovasi sebagai kunci dalam pengembangan ekonomi,” ungkap beliau.

Pendidik dan generasi muda menghadapi tantangan dalam mempersiapkan keterampilan dan kompetensi baru pada Industri 4.0 ini. Pembelajaran yang diantisipasi menjadi jiwa dan prinsip dalam kurikulum Merdeka Belajar. Menanamkan kunci “ku tahu yang ku mau” penting untuk generasi muda. Guru diharapkan mendampingi mereka menemukan masa depan dengan menginspirasi mata pelajaran. Generasi muda harus menjadi pemecah masalah kompleks dengan growth mindset yang kuat untuk mengilhami berbagai disiplin ilmu.

Melalui Kampus Merdeka, anak-anak diberi kesempatan mempelajari berbagai disiplin ilmu dan membentuk jiwa pelajar Pancasila dalam diri generasi muda. Sesi materi pertama Workshop Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contaxtual Learning juga berkaitan dengan SDGs nomor 4, 8 dan 9. Merdeka Belajar mendukung pembelajaran inklusif dan berkualitas, mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta pekerjaan yang layak untuk semua serta membangun infrastruktur yang tangguh, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendukung inovasi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Heri Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kabar Gembira untuk SMA/MA se-Indonesia, FMIPA UGM Beri Dukungan Potensi Kerja Sama

Raut wajah gembira dan antusias ratusan guru dan kepala sekolah tercemin saat mereka melihat berbagai tawaran potensi kerja sama dari FMIPA UGM dalam rangka mendukung pendidikan di level SMA/MA. Melalui acara workshop dan pameran inovasi karya dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM, para pendidik dari berbagai asal di Indonesia berkesempatan mendapat pelatihan dan potensi kerja sama khususnya dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Harapannya, siswa-siswi Bapak dan Ibu berkenan untuk menerima undangan yang mau imaging program, tetapi ini masih disusun. Program ini nantinya akan dilaksanakan di saat siswa sedang tidak menjalani pembelajaran, misalnya seperti awal semester. Jadi, nanti kami akan mengirimkan tim untuk memberikan bimbingan,” ucap Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM.

Ada 9 potensi kerja sama yang ditawarkan FMIPA UGM untuk sekolah-sekolah di level SMA/MA yaitu Program Immersion, Kunjungan Edukatif, Porgram Bimbingan dan Mentoring, Workshop dan Seminar, Kompetisi dan Olimpiade Sains, Program Magang, Pelatihan Guru, Kerja Sama Kurikulum, dan Beasiswa dan Bantuan Pendidikan.

Agenda penjajakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan sekolah-sekolah di tingkat SMA/MA melalui acara workshop dan pameran inovasi karya tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Salurkan Hobi Gaya Hidup Sehat, Alumni FMIPA UGM Inisiasi Gerakan Akademi Turgo: Kegiatan Pendakian dan Eksplorasi Lingkungan di Bukit Turgo

Sejumlah alumni FMIPA UGM membentuk gerakan dalam wadah bernama Akademi Turgo. Kegiatan yang digalakan tersebut adalah melakukan pendakian dan eksplorasi di kawasan Bukit Turgo, Sleman. Sejalan dengan anjuran pemerintah untuk mendorong gaya hidup sehat, gerakan Akademi Turgo tersebut turut mewadahi hobi untuk hidup lebih sehat.

Rosidyah dan Mienerva, Alumni Geofisika FMIPA UGM menjadi inisiator dalam gerakan tersebut.

“Awalnya, kami ditanya tempat lari di alam yang enak di mana. Kalau di kota kan banyak orang. Akhirnya, kami cari tempat yang sepi yaitu di Turgo,” papar Rosidyah.

Ke depannya, Rosidyah berharap bisa berlanjut lagi kegiatannya dan berjalan rutin setiap Sabtu serta bisa melakukan eksplorasi di tempat lain.

“Kendalanya sekarang ramai pengunjung dan banyaknya sampah. Semoga olahraganya tetap rutin berjalan,” papar papar Miennerva.

Saat ini Bukit Turgo sudah megalami peningkatan dengan dibangunnya fasilitas toilet di atas karena selama ini toilet ini hanya tersedia di bawah dan cukup jauh aksesnya.

Kegiatan pendakian dan eksplorasi yang dilakukan Alumni FMIPA UGM melalui gerakan Akademi Turgo tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui aktivitas fisik yang menyehatkan dan mengurangi risiko obesitas.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Miennerva Alfanti

Read More

Seluruh Program Studi di Departemen Fisika Terakreditasi Internasional ASIIN

Empat program studi di Departemen Fisika FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Sarjana Fisika, Sarjana Geofisika, Magister Fisika, dan Doktor Fisika berhasil memperoleh akreditasi internasional dari ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik), lembaga akreditasi berbasis di Jerman yang khusus mengevaluasi program studi di bidang teknik, informatika, ilmu alam, dan matematika.

Tim penilai akreditasi yang terdiri dari Prof. Dr. Gert-Ludwig Ingold, Prof. Dr. Ethem Buelent Tezkan, Herri Trilaksana, Ph.D, Langgam Bagas Pratomo, Muhammad Taufigi, dan Dr. Natalia Vega melakukan evaluasi dan verifikasi dokumen ASIIN yang telah dikirimkan sebelumnya. Visitasi dilaksanakan pada 5 – 6 Maret 2024. Pada visitasi tersebut, tim akreditasi ASIIN bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa, dosen, alumni, tim kurikulum, pengurus prodi dan departemen, hingga pengurus dekanat dan rektorat. Hal ini dilakukan dalam rangka melakukan asesmen yang komprehensif terhadap berbagai aspek dari setiap program studi serta memberikan masukan yang diharapkan dapat mengembangkan kualitas keempat prodi tersebut.

Ketua Departemen Fisika UGM, Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari upaya dalam meningkatkan kualitas program studi.

“Akreditasi adalah bagian dari proses asesmen dan evaluasi dalam rangka improvisasi secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous improvement) untuk peningkatan dan kemajuan Program Studi. Akreditasi dalam negeri dan luar negeri akan memberikan peluang dan wahana bagi kita untuk melakukan perbaikan dari berbagai aspek secara komprehensif, sehingga prodi-prodi di Departemen Fisika tidak hanya unggul di level nasional tapi juga bisa berkompetisi secara global,” ujarnya.

Prof. Edi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran pimpinan universitas, dekan dan wakil dekan, jajaran pengurus program studi dan tenaga kependidikan yang ada di lingkungan Departemen Fisika UGM yang telah menyiapkan semuanya terkait pelaksanaan penilaian dan visitasi oleh lembaga akreditasi ASIIN. Salah satu strategi yang dilakukan Departemen Fisika agar tetap terjamin mutu pendidikannya adalah dengan melakukan pemantauan mutu secara konsisten, termasuk melakukan penilaian terhadap input-proses-output, dan tentunya outcome pendidikan pada program studi.

Dengan diraihnya akreditasi ASIIN, lulusan dari keempat program studi di Departemen Fisika UGM kini memiliki keunggulan kompetitif di komunitas global. Mereka diakui memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar internasional, yang membuka peluang karir yang lebih luas di berbagai sektor, baik domestik maupun internasional.

Usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional, melalui akreditasi yang memastikan standar pendidikan tinggi yang tinggi dan kompetitif secara global. Hal ini sejalan dengan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akreditasi. Kemudian, menjadi cerminan dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan infrastruktur pendidikan dan inovasi dalam proses pengajaran dan pembelajaran, yang mendukung pengembangan industri dan ilmu pengetahuan. Terakhir, meerupakan implementasi dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui jalinan antara Universitas Gadjah Mada dan lembaga akreditasi internasional ASIIN untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik dan pengakuan internasional.

Informasi mengenai status akreditasi nasional dan internasional untuk keempat program studi tersebut dapat diakses di laman sertifikat akreditasi, sedangkan status akreditasi internasional seluruh program studi di UGM dapat ditemukan di laman KJM UGM.

Penulis : Chalis Setyadi
Foto: Shofi Rahmadini dan Agil Abdul M
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Memaknai Logo Pionir Pascal dan Inklusivitas di FMIPA UGM Melalui Selebrasi Formasi

Pada Kamis, 1 Agustus 2024, lapangan basket FMIPA UGM dipenuhi oleh semangat dan keceriaan para mahasiswa baru yang mengikuti selebrasi formasi Pionir Pascal. Acara ini dimulai dengan para mahasiswa duduk pada grid yang telah disediakan oleh panitia, menunggu momen penting untuk merayakan identitas mereka sebagai bagian dari Fakultas MIPA.

Chinta Bella, salah satu pembawa acara Pionir Pascal 2024, membuka selebrasi dengan penjelasan tentang makna logo Pionir Pascal yang ada pada topi Gadjah Mada Mipa (Gamami).

“Logo Pionir Pascal yang ada pada masing-masing topi Gamami merupakan representasi elemen dan harapan untuk Fakultas MIPA,” papar Chinta Bella dengan antusias.

Muhammad Ulil Azmi, rekan pembawa acara, menambahkan bahwa logo ini menggambarkan orbital atom, yaitu komponen penting dalam keilmuan MIPA. Bentuk logo ini melambangkan sinergi untuk mengembangkan ide-ide produktif untuk kepentingan bersama.

Mereka juga menjelaskan bahwa logo ini terdiri dari kombinasi segitiga dan setengah lingkaran berjumlah delapan yang berdiri di atas satu lingkaran, melambangkan fakultas yang berlandaskan nilai ketuhanan, nilai-nilai prestatif, dan keberagaman yang inklusif.

Para mahasiswa baru yang duduk pada pola grid mendengarkan penjelasan tersebut dengan saksama. Setelah mendengarkan penjelasan mengenai logo Pionir Pascal, Gamami diimbau untuk mengecek kode selebrasi yang sudah disediakan di masing-masing grid. Setiap grid memiliki kode selebrasi yang berbeda-beda sehingga akan menghasilkan pola tertentu pada saat formasi. Kegiatan selebrasi formasi dipimpin oleh pembawa acara dengan membacakan kode selebrasi yang menggambarkan nilai-nilai positif, seperti inovasi, kolaborasi, dan pengembangan sains serta teknologi. Acara ini mencerminkan bagaimana fakultas menyiapkan mahasiswanya untuk masa depan yang penuh tantangan.

Kegiatan selebrasi formasi disambut riuh para penonton. Atmosfer riuh tersebut dilanjut dengan para Gamami yang menarikan anthem Pionir Pascal secara bersama-sama dan ditutup dengan kegiatan suporter bersama Badai Alam.

Selebrasi Pionir Pascal ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan SDGs, khususnya poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Melalui acara ini, FMIPA UGM berusaha menciptakan lingkungan yang inklusif dan beragam, mendukung pengembangan diri mahasiswa baru baik secara akademik maupun non-akademik. Harapannya, para mahasiswa baru mampu berpartisipasi aktif dan berkembang menjadi pribadi unggul.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Siap Bentuk Mahasiswa Kompeten, Pionir Pascal 2024 Selenggarakan Talkshow Ke-MIPA-an

Dalam rangka mengenalkan FMIPA secara lebih mendalam, Pionir Pascal 2024 menyelenggarakan sesi talkshow ke-MIPA-an yang dibersamai oleh Dekan, beberapa Wakil Dekan, dan alumnus FMIPA UGM yang dipandu oleh seorang moderator. Selain bertujuan untuk mengenalkan FMIPA, kegiatan yang diselenggarakan pada 31 Juli 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM ini juga bertujuan untuk memberikan kiat-kiat inspirasi dalam berkarya di bidang masing-masing.

“Kompeten itu sama dengan kemampuan ditambah dengan pengetahuan, kemudian dikalikan dengan sikap,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM. Beliau menekankan pentingnya sikap dan etika dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, Prof. Kuwat juga menjelaskan hal-hal mendasar mengenai FMIPA UGM seperti visi, misi, dan nilai-nilai dari FMIPA UGM. Prof. Kuwat juga memaparkan inovasi yang sudah dihasilkan oleh FMIPA UGM dan bermanfaat untuk masyarakat, yaitu GeNose C19.

Pemaparan Prof. Kuwat dilanjut dengan pemaparan oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan. Prof. Roto membahas mengenai akademik di FMIPA, seperti masa studi, syarat kelulusan, hingga cara menjadi mahasiswa sukses. Selanjutnya, pemaparan dilanjut oleh Indra Kesuma Nasution, Ph.D. selaku alumnus FMIPA UGM. Indra membahas mengenai ANC Japan, prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang, hingga kerja sama yang telah dilakukan dengan beberapa perusahaan di Jepang dalam menyalurkan lulusan FMIPA.

Sesi talkshow ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Mereka mengajukan pertanyaan mengenai inovasi yang sudah dijelaskan, cara bertanggung jawab dengan baik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan setelah lulus kuliah dari FMIPA UGM.

Sesi talkshow kali ini mampu menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari upaya FMIPA UGM untuk menyediakan wawasan akademik dan keterampilan kepada mahasiswa. Sesi talkshow ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yang direpresentasikan melalui pembahasan mengenai prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang dan inovasi seperti GeNose C19 yang dapat mendukung ekonomi. Inovasi GeNose C19 juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Terakhir, kegiatan ini juga menunjukkan implementasi SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang ditunjukkan dengan kerja sama internasional yang dipaparkan sehingga memperluas peluang global bagi mahasiswa.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perkenalkan Visi Misi, Dekan FMIPA UGM Tekankan Pentingnya Kreativitas dan Inovasi

Pemahaman mengenai nilai-nilai dan visi misi Fakultas MIPA menjadi hal yang penting bagi mahasiswa baru agar mereka lebih memahami Fakultas MIPA dan termotivasi dalam menjalankan perkuliahan. Berdasarkan hal tersebut, diadakan sesi talkshow Pionir Pascal pada 31 Juli 2024 yang dibersamai Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA UGM.

“Orang-orang yang dibutuhkan saat ini adalah orang-orang yang kreatif, inovatif, dan adaptif,” papar Prof. Kuwat pada sesi talkshow.

Prof. Kuwat menekankan pentingnya percaya diri dan kreativitas di kalangan mahasiswa dalam sesi talkshow yang dipandu oleh Chinta Bella selaku moderator

Selain menekankan pentingnya percaya diri dan kreatif, Prof. Kuwat juga menjelaskan visi Fakultas MIPA, yaitu menjadi pusat unggulan global dalam bidang matematika, sains, dan teknologi yang dijiwai oleh nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila. Prof. Kuwat juga menekankan 4 tujuan utama penyelenggaraan pendidikan di Fakultas MIPA, yaitu fokus pada kemampuan kerja mahasiswa agar mahasiswa memiliki karir yang cemerlang, membangun reputasi akademik melalui riset dan pengabdian yang berdampak, berkontribusi terhadap masyarakat sekitar, dan menciptakan lingkungan fakultas yang menyenangkan.

Prof. Kuwat juga menjelaskan beberapa fasilitas yang disediakan oleh Fakultas MIPA. Beberapa fasilitas tersebut yaitu Career Center, Integrated Workshop (FabLab), dan Start-up Mentoring. Melalui fasilitas yang ada, mahasiswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan akademik, tetapi juga soft skill dan etika kerja yang baik. Prof. Kuwat menegaskan bahwa kompetensi mahasiswa diukur berdasarkan kombinasi keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang mereka miliki.

Selain itu, Prof. Kuwat juga mengenalkan salah satu inovasi yang diciptakan di Fakultas MIPA, yaitu GeNose C19 yang berperan dalam penanganan Covid-19 pada masa pandemi kemarin. Beliau menambahkan bahwa GeNose C19 diproduksi sebanyak 5.000 unit dan memperoleh pendapatan sebesar 350 miliar rupiah. Dengan mengenalkan GeNose C19, Prof. Kuwat berharap bahwa para mahasiswa dapat menciptakan inovasi-inovasi lainnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Penjelasan Prof. Kuwat pada sesi talkshow Pionir Pascal 2024 menyoroti kaitan Fakultas MIPA dengan SDGs, terutama SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan berbagai program dan inisiatifnya, Fakultas MIPA UGM berkontribusi dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendorong inovasi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat global.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pentingnya Implementasi Contextual Learning dalam Pendidikan

“Workshop “Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contaxtual Learning” 2024 menyajikan peranan penting Contextual Learning pada sesi pemaparan materi yang kedua. Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, MMedEd, PhD selaku narasumber menjelaskan bahwa dalam pendidikan, anak-anak sering kali hanya menghafal materi tanpa memahami implementasinya secara kontekstual.

“Dalam materi pembelajaran, visualisasi asli sangat penting untuk mendukung proses belajar. Rasa ingin tahu adalah hal utama yang memulai aktivitas belajar. Pertanyaan “mengapa” menjadi dasar dimulainya suatu pembelajaran untuk mengetahui tujuan dari proses tersebut dan dapat menjadi pemicu pemecahan masalah dalam tugas sehari-hari,” ungkap Prof. Gandes.

Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi kehidupan nyata agar siswa dapat memahami makna dan relevansi dari apa yang mereka pelajari. Prinsip utamanya adalah terkait dengan kehidupan nyata, pembelajaran kolaboratif, keterlibatan aktif, dan refleksi. Pembelajaran ini melibatkan penggunaan panca indra dalam memahami mata pelajaran dan fungsionalitasnya dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat 2 teori yang menjadi fundamental dalam contextual learning yakni teori belajar tentang memori manusia menyebutkan bahwa proses belajar dimulai dari stimulus yang merangsang semua indera kita dan teori motivasi ARCS Model menangkap minat dan rasa ingin tahu siswa melalui attention, relevance, confidence, dan satisfaction dengan pemberian reward and punishment. Dalam pembelajaran kontekstual, perhatian dan relevansi sangat penting untuk membangun kepercayaan diri dan kepuasan siswa.

Implementasi pembelajaran kontekstual berkaitan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) antara lain SDGs nomor 4 yakni mendukung pembelajaran inklusif dan berkualitas untuk semua, SDGs 8 tentang pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta pekerjaan yang layak melalui pendidikan yang relevan dan bermakna dan SDGs 9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur yang mendorong inovasi serta pengembangan infrastruktur pendidikan yang tangguh dan inklusif.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Esensi Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar untuk Tingkat SMA/MA dalam Workshop “Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contaxtual Learning 2024

Sesi pertama Workshop Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contaxtual Learning menyajikan materi tentang Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar untuk Tingkat SMA/MA. Materi ini berfokus pada peran pendidik dalam memegang tanggung jawab penuh untuk membimbing anak-anak menuju masa depan yang cerah. Melalui program Merdeka Belajar, anak-anak dipersiapkan menjadi pemimpin, presiden, CEO, dan pengusaha masa depan.

“Abad ini merupakan abad Asia, dengan bonus demografi yang menjadi potensi kekuatan ekonomi terbesar,”

Papar Prof Nizam Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. selaku narasumber. Beberapa negara yang memasuki bonus demografi dan peningkatan teknologi menghadapi tantangan penuaan penduduk. Semua ini memerlukan persiapan panjang untuk mencapai bonus demografi ekonomi yang tinggi.

“Di negara-negara maju, kunci keberhasilan terletak pada 3 hal: sumber daya manusia (SDM) yang inovatif, kreatif, serta inovasi. Negara-negara tersebut menginvestasikan biaya lebih untuk riset dan pengembangan teknologi. Untuk menjadi negara maju, kita harus berbasis pada inovasi sebagai kunci dalam pengembangan ekonomi,” ungkap beliau.

Pendidik dan generasi muda menghadapi tantangan dalam mempersiapkan keterampilan dan kompetensi baru pada Industri 4.0 ini. Pembelajaran yang diantisipasi menjadi jiwa dan prinsip dalam kurikulum Merdeka Belajar. Menanamkan kunci “ku tahu yang ku mau” penting untuk generasi muda. Guru diharapkan mendampingi mereka menemukan masa depan dengan menginspirasi mata pelajaran. Generasi muda harus menjadi pemecah masalah kompleks dengan growth mindset yang kuat untuk mengilhami berbagai disiplin ilmu.

Melalui Kampus Merdeka, anak-anak diberi kesempatan mempelajari berbagai disiplin ilmu dan membentuk jiwa pelajar Pancasila dalam diri generasi muda. Sesi materi pertama Workshop Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contaxtual Learning juga berkaitan dengan SDGs nomor 4, 8 dan 9. Merdeka Belajar mendukung pembelajaran inklusif dan berkualitas, mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta pekerjaan yang layak untuk semua serta membangun infrastruktur yang tangguh, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendukung inovasi.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Heri Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kabar Gembira untuk SMA/MA se-Indonesia, FMIPA UGM Beri Dukungan Potensi Kerja Sama

Raut wajah gembira dan antusias ratusan guru dan kepala sekolah tercemin saat mereka melihat berbagai tawaran potensi kerja sama dari FMIPA UGM dalam rangka mendukung pendidikan di level SMA/MA. Melalui acara workshop dan pameran inovasi karya dengan tema Paradigma dan Implementasi Merdeka Belajar Tingkat SMA/MA melalui Contextual Learning pada Kamis 8 Agustus 2024 di Auditorium FMIPA UGM, para pendidik dari berbagai asal di Indonesia berkesempatan mendapat pelatihan dan potensi kerja sama khususnya dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Harapannya, siswa-siswi Bapak dan Ibu berkenan untuk menerima undangan yang mau imaging program, tetapi ini masih disusun. Program ini nantinya akan dilaksanakan di saat siswa sedang tidak menjalani pembelajaran, misalnya seperti awal semester. Jadi, nanti kami akan mengirimkan tim untuk memberikan bimbingan,” ucap Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM.

Ada 9 potensi kerja sama yang ditawarkan FMIPA UGM untuk sekolah-sekolah di level SMA/MA yaitu Program Immersion, Kunjungan Edukatif, Porgram Bimbingan dan Mentoring, Workshop dan Seminar, Kompetisi dan Olimpiade Sains, Program Magang, Pelatihan Guru, Kerja Sama Kurikulum, dan Beasiswa dan Bantuan Pendidikan.

Agenda penjajakan kerja sama antara FMIPA UGM dengan sekolah-sekolah di tingkat SMA/MA melalui acara workshop dan pameran inovasi karya tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan pendidik di bidang Merdeka Belajar, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pameran inovasi yang dapat diakses oleh pendidik, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antara instansi perguran tinggi dan institusi pendidikan atau sekolah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More
Translate