Sosok Rizal, Alumni FMIPA UGM: Dari Karir di Migas Lepas Pantai hingga Usaha Kopi Profesional
Bertahun-tahun berkarir di CGG Internasional harus diakhiri oleh sosok Rizal, Alumni Geofisika FMIPA UGM yang terkena dampak dari sistem layoff. Hal tersebut tidak membuat Rizal berhenti memutar otak untuk terus dapat bertahan hidup terlebih di saat bersamaan, putri pertamanya lahir. Dirinya mendapat kesempatan untuk belajar membuat kopi dari berbagai senior kopi di wilayah Yogyakarta hingga membuka usaha yang diberi nama Espressohood Coffe and Tea pada tanggal 9 Desember 2016 di Maioboro. Setelah berdiri dan bertahan selama 7 bulan, Rizal akhirnya harus berpindah karena usahanya bangkrut pada masa itu.
Tak kehilangan arah, Rizal memindahkan usahanya di Antologi Collaboractive Space untuk membantu mengembangkan system coffeeshop dan training crew. Dalam hal ini, dirinya mengembangkan kemampuan roasting kopi. Menurutnya,
pilihannya ini tidak salah dan bertahan hingga sekarang yaitu selama 6 tahun dalam melakukan roasting kopi.
“Namanya bisnis ya ada naik ada turun. Asyiknya sih, kita bekerja sesuai hobi sehingga tidak terasa bekerja, bermain saja. Ga asyiknya, sering hasil dari jualan kopi tu ga cukup untuk hidup sehari-hari. Ini fase paling berat dalam hidup. Dah kerja keras siang malam tapi hasilnya ga cukup untuk hidup. Jual apapun yang dipunyai, dari mobil, emas perhiasan, hingga emas simpanan. Mana saat seperti ini anak kedua lahir. Bagian ini paling seru sih. Jungkir balik memenuhi kebutuhan keluarga, mau vaksinasi ga ada duit. Pernah berangkat ke dokter mau vaksiasi duit ga ada, eh begitu sampai klinik ada yang order kopi langsung dilunasin, pas sejumlah biaya vaksin!” papar Rizal.
Setelah diterjang berbagai tantangan dalam usaha perkopian, pandemi Korona juga turut menumbangkan usahanya. Namun, pada tahun 2022, dirinya kembali bangkit dengan membuka KOMIPA di FMIPA UGM hingga pada tahun 2023. Pada tahun yang sama, usaha Rizal mendapatkan sertifikasi halal dan sertifikasi profesi BNSP klaster pengolahan kopi untuk industri kecil dan menengah. Pada tahun selanjutnya, Rizal berupaya untuk mendapatkan sertifikasi BNSP Barista dan P-IRT.
Rizal bercerita bahwa Kopi Espressohood miliknya sudah menyebar kemana-mana. Utamanya yaitu untuk kebutuhan kopi di kantor atau rumah. Pasar langganannya pun menyebar di FMIPA UGM seperti Departemen Fisika, DIKE, dan Lab Geofisika. Selain itu, pihak lain yang turut menjadi langganan adalah Kantor Pusat Waroeng Group, Villa Bluesteps di Bangunjiwo Bantul, serta berbagai kafe ternama seperti Ekstens Coffee and Space dan Sariwijoyo Coffee di Bantul, Kopine Eyang Potro di Pakem, Sleman, Kopakopi Purwanggan di Kota Jogja, dan banyak lagi.
“Untuk adik-adik mahasiswa, tetaplah rajin belajar. Selain rajin belajar, rajin main juga, cari pengalaman hidup di luar kampus. Hidup di Jogja terlalu sempit kalau hanya untuk belajar di kampus saja. Banyak belajar softskill, berkecimpung dalam masyarakat. Itu akan sangat membantu kalian ketika sudah bekerja dan menjadi bagian dari masyarakat. Ingat, IPK cumlaude hanya akan jadi kebanggaan saat wisuda saja, employer kalian tidak memandang cumlaude kalian, tapi bisa kerja atau tidak, bisa bekerjasama atau tidak,” papar Rizal.
Pengalaman dan cerita dari Rizal telah mengantarkannya menjadi pengusaha kopi profesional yang telah tersertifikasi serta memiliki pangsa pasar yang luas. Usahanya yang berliku menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan di bidang pangan khsuusnya kopi yang sempat dirinya ajarkan pada mahasiswa di FMIPA UGM.
Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Arizal Adi Pratama