Search
Search
Search

November 12, 2024

Kisah Inspiratif Mu’amar Musa Lulus Program Doktor Matematika dengan IPK Sempurna di Usia Muda

Memilih matematika sebagai bidang studi dari jenjang sarjana hingga doktor, Mu’amar Musa Nurwigantara, atau akrab disapa Mu’amar, menjadi sorotan dalam Wisuda Program Doktor Periode III pada April 2024. Ia berhasil meraih IPK sempurna 4,0 dalam Program Doktor Matematika, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, dan lulus tepat waktu di usia 25 tahun.

“Sejak menempuh S1, saya memang memiliki target untuk menjadi akademisi, sehingga saya mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke S2. Bersyukur, saya mendapat beasiswa PMDSU yang mewajibkan fast track, yaitu S2 dalam satu tahun dan langsung lanjut ke S3 di Matematika UGM,” ujar Mu’amar.

Mu’amar, yang sangat menyukai bidang aljabar, aktif memberikan les dan membantu proyek penelitian dosen pembimbingnya sambil menunggu pendaftaran untuk menjadi dosen. Selama studi doktoral, ia melakukan penelitian di bidang aljabar, khususnya riset matematika yang menghasilkan teorema beserta pembuktiannya. Penelitiannya berfokus pada sistem aljabar yang mencakup operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, serta bagaimana perubahan dalam sistem tersebut memengaruhi sifat-sifat matematisnya. Dalam matematika, penelitian seperti ini berkaitan dengan teori ring dan teori modul.

Mu’amar pun menyebutkan bahwa perjalanannya hingga lulus dari program doctor pun dilalui beberapa tantangan.“Selama penelitian, tantangan terbesar saya adalah memenuhi tuntutan akademik dan persyaratan beasiswa, termasuk kewajiban untuk publikasi dua artikel di jurnal bereputasi,” ungkap Mu’amar.

Mu’amar memulai penelitian doktoralnya pada Juli 2020 dan menyelesaikan tahap penulisan pada Juli 2023. Ketertarikannya pada aljabar dipupuk sejak semester awal saat ia terinspirasi oleh cara mengajar Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.U., dosen aljabar di FMIPA UGM. Konsistensi yang ia bangun sejak S1 mendorongnya untuk mendalami topik-topik lanjutan dalam aljabar, bahkan jika topik tersebut belum banyak dipelajari di UGM atau di Indonesia. Hal ini membuatnya terbuka untuk berkolaborasi dengan peneliti lain, baik dari luar UGM maupun luar negeri, yang memiliki fokus sejalan di bidang aljabar.

Inspirasi dan ketekunan Mu’amar dalam mendalami aljabar mencerminkan upaya FMIPA UGM dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dukungan ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan fasilitas dan dorongan bagi pendidikan yang berkelanjutan dan SDGS poin 9 melalui upaya mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan penelitian di bidang aljabar.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Mu’amar Musa Nurwigantara
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa S-3 Kimia UGM Kembangkan Teknologi Sensor dari Transformasi Limbah Plastik melalui Karbon Dot

Masalah lingkungan akibat penumpukan plastik kian menjadi perhatian karena sampai saat ini belum ada solusi konkret untuk pengelolaan sampah plastik. Plastik sendiri mengandung karbon dalam jumlah besar, mencapai 84%. Namun, masih sedikit yang mengetahui bahwa kandungan karbon pada plastik berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan material karbon dot.

Melalui penelitian yang dilakukan dalam Program S-3 Kimia Universitas Gadjah Mada, Ratih Lestari berhasil mengembangkan penelitian tentang karbon dot untuk pemanfaatan sampah plastik dalam bidang sensor dan fotokatalis, dengan tujuan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai tambah.

“Untuk saat ini, hasil penelitian masih dalam tahap riset dan belum diaplikasikan ke masyarakat. Harapan ke depan tentu ada, tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” ujar Ratih Lestari.

Penelitian ini menghasilkan material karbon dot yang bisa digunakan untuk aplikasi sensor ion logam dan fotokatalis dalam reaksi oksidasi. Rencananya, alat sensor kit berbasis karbon dot akan dibuat untuk mendeteksi ion logam Fe3+.  Dalam wawancara secara daring, Ratih mengungkapkan bahwa salah satu kendala dalam riset ini adalah keterbatasan instrumen di Universitas Gadjah Mada.

“Penelitian saya sempat mengalami kendala karena keterbatasan instrumen. Oleh karena itu, saya melakukan kolaborasi penelitian di Hokkaido University, di mana tersedia instrumen untuk real-time analysis gas chromatography yang belum ada di Indonesia,” jelas Ratih.

Selama di Hokkaido University, Ratih harus mengoperasikan instrumen secara mandiri dengan bantuan bimbingan teknis. Kendala bahasa juga sempat dirasakan, mengingat laboratorium di Hokkaido University didominasi oleh peneliti Jepang dan Tiongkok. Meski demikian, berbagai tantangan ini membuahkan hasil yang signifikan, yaitu optimalisasi reaksi oksidasi (termasuk pengaturan waktu, pelarut, dan massa fotokatalis) serta karakterisasi material menggunakan teknik HRTEM (High-Resolution Transmission Electron Microscopy), spektroskopi Raman, dan XPS (X-ray Photoelectron Spectroscopy).

Perjuangan Ratih dalam penelitian ini mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi mahasiswanya melalui penyediaan fasilitas dan dukungan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. SDGS poin 9 upaya ini mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan menciptakan karbon dot dari limbah plastik yang berpotensi mendukung sektor industri dalam menyediakan solusi berkelanjutan untuk limbah, SDGS poin 11 melalui enelitian ini turut membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung kota yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah plastik melalui teknologi sensor dan fotokatalis dan SDGS poin 13 yaitu pengelolaan limbah plastik dapat mengurangi jejak karbon dan emisi yang dihasilkan dari pembuangan dan pembakaran plastik, sehingga turut mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Ratih Lestari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kunjungan ANC Japan ke FMIPA UGM dalam Rangka Inisiasi Kerja Sama Strategis untuk Meningkatkan Peluang Karier Lulusan FMIPA UGM di Kancah Internasional

FMIPA UGM menerima kunjungan penting dari perwakilan ASEAN Nagoya Club (ANC) Jepang, yaitu Sato-san dan Hirose-san dari Sun Asterix, di Ruang KPTU Lantai 2 pada 7 November 2024. Kunjungan ini bertujuan membahas potensi kerja sama strategis dalam memfasilitasi lulusan FMIPA UGM agar dapat meraih peluang karier di Jepang. Dalam pertemuan ini, FMIPA diwakili oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan (WDPPK) dan Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WDPPM) .

Diskusi berfokus pada tantangan dan peluang yang dihadapi lulusan Indonesia di pasar kerja Jepang. Jepang, yang hanya menghasilkan sekitar 430 ribu lulusan per tahun, memiliki kebutuhan tenaga kerja yang mencapai lebih dari satu juta per tahun.

Saat ini, program kerja sama berikut hanya dapat mengakomodasi lulusan S1 karena regulasi visa yang belum menyetarakan lulusan D4. FMIPA UGM berharap cakupan kerja sama ini dapat diperluas, termasuk pada bidang-bidang seperti konstruksi yang terus berkembang secara global. Dari pihak ANC, meskipun bidang konstruksi belum sepenuhnya difasilitasi, ada prospek yang menjanjikan seiring dengan perkembangan globalisasi.

“ANC sendiri belum menyediakan lapangan kerja di bidang konstruksi, namun akan ada peluang di masa depan seiring dengan tujuan ANC untuk semakin mengglobal,” tutur salah satu perwakilan dari ANC.

Sun Asterix, yang memiliki lebih dari 300 klien dan terus berkembang hingga lebih dari 1.000 perusahaan, menilai bahwa potensi tenaga kerja asing di Jepang masih didominasi oleh negara-negara ASEAN seperti Vietnam. Kesempatan ini membuka peluang bagi lulusan Indonesia untuk bersaing di sektor farmasi, data science, manajemen risiko asuransi, serta geofisika di bidang energi.

Kegiatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, yang berupaya menyediakan pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan pasar global. Selain itu, kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi seperti FMIPA UGM dan mitra internasional seperti ANC Japan mendukung SDGs nomor 17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dalam menciptakan kemitraan strategis untuk pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Dhanendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Aktuaria UGM Berkontribusi pada Kegiatan AIM Allianz Indonesia dalam Mendukung Pertumbuhan Industri dan Inovasi Asuransi di Masa Depan

Rafael Wicaksono Hadi, mahasiswa Ilmu Aktuaria angkatan 2022 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), bersama rekannya dari Program Studi Akuntansi angkatan 2021, terpilih sebagai wakil UGM dalam acara Allianz Indonesia Millennial (AIM) yang diselenggarakan oleh Allianz Indonesia. Event ini bertujuan untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia dengan melibatkan 24 finalis dari berbagai universitas ternama di Indonesia. Dalam acara tersebut, para peserta mendapatkan wawasan langsung dari para pembicara yang merupakan perwakilan divisi Talent Attraction, People and Culture, serta Product dari Allianz.

Acara yang berlangsung selama tiga hari di Jakarta ini dimulai dengan sesi yang berfokus pada wawasan mengenai lingkungan kerja, personal branding, peluang karier, dan tren keterampilan masa kini. Pada hari kedua, peserta mendalami pengetahuan tentang produk-produk asuransi, investasi, serta solusi digital kemitraan. Berbagai pengetahuan ini kemudian diterapkan dalam group project dengan peserta ditantang untuk menciptakan program atau produk terkait insurance branding atau tech-driven insurance solution. Acara ditutup pada hari ketiga dengan presentasi proyek dari setiap kelompok dan pemberian penghargaan bagi kelompok terbaik.

Rafael menyatakan bahwa pengalaman ini memperkaya wawasannya tentang industri asuransi. Di kampus, materi aktuaria umumnya berfokus pada aspek teknis seperti penentuan harga (pricing) atau pemodelan produk. Namun, melalui AIM, Rafael memperoleh pemahaman mengenai bagaimana peran divisi aktuaria berinteraksi dengan divisi-divisi lain dan mendukung manajemen perusahaan secara keseluruhan.

Rafael juga berpesan kepada mahasiswa aktuaria lainnya untuk aktif memperluas relasi dan mencari informasi mengenai lomba atau acara serupa. “Tingkatkan nilai diri, karena seleksi menjadi finalis cukup ketat. Sesuaikan kompetensi diri dengan kriteria yang dicari oleh penyelenggara,” ujarnya.

Kegiatan Rafael di AIM Allianz ini juga mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, sejalan dengan SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), acara ini memberikan ruang bagi pengembangan keterampilan profesional dan wawasan industri asuransi. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDG nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dengan menginspirasi generasi muda untuk terlibat secara aktif dalam industri asuransi yang memiliki pertumbuhan pesat di Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Rafael (Wicaksono) Hadi
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) sebagai Upaya FMIPA UGM dalam Mewujudkan Civitas Akademika yang Sehat, Bugar, dan Sejahtera

Pada 9 November 2024, civitas akademika FMIPA UGM mengikuti kegiatan Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU). Acara ini bertujuan menunjang kesehatan dan kesejahteraan warga FMIPA UGM. Kegiatan senam dimulai pukul 7 pagi di Selasar Auditorium FMIPA UGM dan diikuti dengan antusias oleh berbagai peserta.

“Seru sekali pagi-pagi sudah bisa ikut senam, rasanya segar dan menyehatkan,” ungkap Karima dari Taiwan Center dan Endar, laboran fisika sekaligus staf Taiwan Center.

Senam berlangsung sekitar satu jam dan berakhir pada pukul delapan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan menyeluruh melalui POSBINDU, yang mencakup cek gula darah, asam urat, tekanan darah, kolesterol, berat badan, dan tinggi badan. Kegiatan ini terbuka untuk dosen, tendik, dan mahasiswa FMIPA UGM. Sebanyak 70 orang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan rutin ini.

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan beberapa temuan penting. Dua peserta memiliki kadar gula darah mendekati ambang atas, bahkan melebihi 190. Pemeriksaan asam urat menunjukkan tiga mahasiswa laki-laki, satu dosen, dan tiga tendik dengan kadar tinggi. Sebanyak enam tendik dan sepuluh mahasiswa terdeteksi memiliki kadar kolesterol tinggi di atas 200. Tekanan darah pun ditemukan fluktuatif, dengan catatan tertinggi mencapai 174 pada seorang perempuan, sementara lima mahasiswa lainnya juga menunjukkan tekanan darah tinggi.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen FMIPA UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, dengan memprioritaskan pemeriksaan kesehatan dan aktivitas fisik untuk mendukung kesejahteraan civitas akademika. Selain itu, upaya ini juga mendukung SDGs nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan mengintegrasikan kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam lingkungan pendidikan. Inisiatif ini selaras dengan SDGs nomor 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, melalui dorongan untuk pola hidup sehat serta terciptanya lingkungan kampus yang mendukung kesehatan fisik dan mental.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kunjungan Edukatif SMA Al-Fath Cirendeu ke FMIPA UGM dalam Mempersiapkan Para Siswa Menuju Bangku Perkuliahan

Pada 31 Oktober 2024, siswa-siswi kelas 12 SMA Al-Fath Cirendeu, Tangerang Selatan, mengadakan kunjungan edukatif ke Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Acara yang berlangsung di Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM ini diisi dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Sugeng Triono, S.Si., M.Si. Kunjungan ini bertujuan memberikan wawasan mendalam kepada para siswa mengenai jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pengenalan lingkungan kampus, serta peluang karier di masa depan.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMA Al-Fath, Bapak Wisnu Sasongko, menyampaikan harapannya agar para siswa didiknya dapat melanjutkan pendidikan di universitas terkemuka seperti UGM. “Anak-anak hebat kami titipkan ke universitas yang hebat pula, yaitu UGM,” ujarnya.

Ibu Eva, perwakilan komite sekolah, menekankan bahwa kunjungan ini merupakan langkah penting dalam masa transisi siswa menuju dunia perkuliahan. Selama kegiatan, peserta diperkenalkan pada berbagai aspek kampus, seperti fasilitas perpustakaan dan masjid, serta program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Sesi penjelasan juga mencakup informasi tentang jalur penerimaan mahasiswa baru, mulai dari SNBP, SNBT, hingga ujian mandiri seperti Penelusuran Bibit Unggul dan International Undergraduate Program (IUP).

Beberapa siswa, seperti Labib, Alif, dan Altaf, merasa kunjungan ini sangat inspiratif. “Banyak informasi yang didapatkan serta pengalaman moderator yang menghibur,” ungkap mereka. Kunjungan ini memotivasi mereka untuk melanjutkan studi di UGM.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan memastikan para siswa memperoleh informasi yang mendukung pendidikan yang inklusif dan setara. Selain itu, kolaborasi antara sekolah dan universitas ini sejalan dengan SDGs nomor 17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dalam upaya memperkuat hubungan antara institusi pendidikan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kisah Inspiratif Mu’amar Musa Lulus Program Doktor Matematika dengan IPK Sempurna di Usia Muda

Memilih matematika sebagai bidang studi dari jenjang sarjana hingga doktor, Mu’amar Musa Nurwigantara, atau akrab disapa Mu’amar, menjadi sorotan dalam Wisuda Program Doktor Periode III pada April 2024. Ia berhasil meraih IPK sempurna 4,0 dalam Program Doktor Matematika, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, dan lulus tepat waktu di usia 25 tahun.

“Sejak menempuh S1, saya memang memiliki target untuk menjadi akademisi, sehingga saya mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke S2. Bersyukur, saya mendapat beasiswa PMDSU yang mewajibkan fast track, yaitu S2 dalam satu tahun dan langsung lanjut ke S3 di Matematika UGM,” ujar Mu’amar.

Mu’amar, yang sangat menyukai bidang aljabar, aktif memberikan les dan membantu proyek penelitian dosen pembimbingnya sambil menunggu pendaftaran untuk menjadi dosen. Selama studi doktoral, ia melakukan penelitian di bidang aljabar, khususnya riset matematika yang menghasilkan teorema beserta pembuktiannya. Penelitiannya berfokus pada sistem aljabar yang mencakup operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, serta bagaimana perubahan dalam sistem tersebut memengaruhi sifat-sifat matematisnya. Dalam matematika, penelitian seperti ini berkaitan dengan teori ring dan teori modul.

Mu’amar pun menyebutkan bahwa perjalanannya hingga lulus dari program doctor pun dilalui beberapa tantangan.“Selama penelitian, tantangan terbesar saya adalah memenuhi tuntutan akademik dan persyaratan beasiswa, termasuk kewajiban untuk publikasi dua artikel di jurnal bereputasi,” ungkap Mu’amar.

Mu’amar memulai penelitian doktoralnya pada Juli 2020 dan menyelesaikan tahap penulisan pada Juli 2023. Ketertarikannya pada aljabar dipupuk sejak semester awal saat ia terinspirasi oleh cara mengajar Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.U., dosen aljabar di FMIPA UGM. Konsistensi yang ia bangun sejak S1 mendorongnya untuk mendalami topik-topik lanjutan dalam aljabar, bahkan jika topik tersebut belum banyak dipelajari di UGM atau di Indonesia. Hal ini membuatnya terbuka untuk berkolaborasi dengan peneliti lain, baik dari luar UGM maupun luar negeri, yang memiliki fokus sejalan di bidang aljabar.

Inspirasi dan ketekunan Mu’amar dalam mendalami aljabar mencerminkan upaya FMIPA UGM dalam mendukung mahasiswanya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dukungan ini sejalan dengan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan menyediakan fasilitas dan dorongan bagi pendidikan yang berkelanjutan dan SDGS poin 9 melalui upaya mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan penelitian di bidang aljabar.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Mu’amar Musa Nurwigantara
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa S-3 Kimia UGM Kembangkan Teknologi Sensor dari Transformasi Limbah Plastik melalui Karbon Dot

Masalah lingkungan akibat penumpukan plastik kian menjadi perhatian karena sampai saat ini belum ada solusi konkret untuk pengelolaan sampah plastik. Plastik sendiri mengandung karbon dalam jumlah besar, mencapai 84%. Namun, masih sedikit yang mengetahui bahwa kandungan karbon pada plastik berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan material karbon dot.

Melalui penelitian yang dilakukan dalam Program S-3 Kimia Universitas Gadjah Mada, Ratih Lestari berhasil mengembangkan penelitian tentang karbon dot untuk pemanfaatan sampah plastik dalam bidang sensor dan fotokatalis, dengan tujuan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai tambah.

“Untuk saat ini, hasil penelitian masih dalam tahap riset dan belum diaplikasikan ke masyarakat. Harapan ke depan tentu ada, tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” ujar Ratih Lestari.

Penelitian ini menghasilkan material karbon dot yang bisa digunakan untuk aplikasi sensor ion logam dan fotokatalis dalam reaksi oksidasi. Rencananya, alat sensor kit berbasis karbon dot akan dibuat untuk mendeteksi ion logam Fe3+.  Dalam wawancara secara daring, Ratih mengungkapkan bahwa salah satu kendala dalam riset ini adalah keterbatasan instrumen di Universitas Gadjah Mada.

“Penelitian saya sempat mengalami kendala karena keterbatasan instrumen. Oleh karena itu, saya melakukan kolaborasi penelitian di Hokkaido University, di mana tersedia instrumen untuk real-time analysis gas chromatography yang belum ada di Indonesia,” jelas Ratih.

Selama di Hokkaido University, Ratih harus mengoperasikan instrumen secara mandiri dengan bantuan bimbingan teknis. Kendala bahasa juga sempat dirasakan, mengingat laboratorium di Hokkaido University didominasi oleh peneliti Jepang dan Tiongkok. Meski demikian, berbagai tantangan ini membuahkan hasil yang signifikan, yaitu optimalisasi reaksi oksidasi (termasuk pengaturan waktu, pelarut, dan massa fotokatalis) serta karakterisasi material menggunakan teknik HRTEM (High-Resolution Transmission Electron Microscopy), spektroskopi Raman, dan XPS (X-ray Photoelectron Spectroscopy).

Perjuangan Ratih dalam penelitian ini mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam mendukung pendidikan berkualitas bagi mahasiswanya melalui penyediaan fasilitas dan dukungan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. SDGS poin 9 upaya ini mendukung pengembangan teknologi inovatif dengan menciptakan karbon dot dari limbah plastik yang berpotensi mendukung sektor industri dalam menyediakan solusi berkelanjutan untuk limbah, SDGS poin 11 melalui enelitian ini turut membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung kota yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah plastik melalui teknologi sensor dan fotokatalis dan SDGS poin 13 yaitu pengelolaan limbah plastik dapat mengurangi jejak karbon dan emisi yang dihasilkan dari pembuangan dan pembakaran plastik, sehingga turut mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Ratih Lestari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kunjungan ANC Japan ke FMIPA UGM dalam Rangka Inisiasi Kerja Sama Strategis untuk Meningkatkan Peluang Karier Lulusan FMIPA UGM di Kancah Internasional

FMIPA UGM menerima kunjungan penting dari perwakilan ASEAN Nagoya Club (ANC) Jepang, yaitu Sato-san dan Hirose-san dari Sun Asterix, di Ruang KPTU Lantai 2 pada 7 November 2024. Kunjungan ini bertujuan membahas potensi kerja sama strategis dalam memfasilitasi lulusan FMIPA UGM agar dapat meraih peluang karier di Jepang. Dalam pertemuan ini, FMIPA diwakili oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan (WDPPK) dan Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WDPPM) .

Diskusi berfokus pada tantangan dan peluang yang dihadapi lulusan Indonesia di pasar kerja Jepang. Jepang, yang hanya menghasilkan sekitar 430 ribu lulusan per tahun, memiliki kebutuhan tenaga kerja yang mencapai lebih dari satu juta per tahun.

Saat ini, program kerja sama berikut hanya dapat mengakomodasi lulusan S1 karena regulasi visa yang belum menyetarakan lulusan D4. FMIPA UGM berharap cakupan kerja sama ini dapat diperluas, termasuk pada bidang-bidang seperti konstruksi yang terus berkembang secara global. Dari pihak ANC, meskipun bidang konstruksi belum sepenuhnya difasilitasi, ada prospek yang menjanjikan seiring dengan perkembangan globalisasi.

“ANC sendiri belum menyediakan lapangan kerja di bidang konstruksi, namun akan ada peluang di masa depan seiring dengan tujuan ANC untuk semakin mengglobal,” tutur salah satu perwakilan dari ANC.

Sun Asterix, yang memiliki lebih dari 300 klien dan terus berkembang hingga lebih dari 1.000 perusahaan, menilai bahwa potensi tenaga kerja asing di Jepang masih didominasi oleh negara-negara ASEAN seperti Vietnam. Kesempatan ini membuka peluang bagi lulusan Indonesia untuk bersaing di sektor farmasi, data science, manajemen risiko asuransi, serta geofisika di bidang energi.

Kegiatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, yang berupaya menyediakan pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan pasar global. Selain itu, kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi seperti FMIPA UGM dan mitra internasional seperti ANC Japan mendukung SDGs nomor 17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dalam menciptakan kemitraan strategis untuk pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Dhanendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Aktuaria UGM Berkontribusi pada Kegiatan AIM Allianz Indonesia dalam Mendukung Pertumbuhan Industri dan Inovasi Asuransi di Masa Depan

Rafael Wicaksono Hadi, mahasiswa Ilmu Aktuaria angkatan 2022 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), bersama rekannya dari Program Studi Akuntansi angkatan 2021, terpilih sebagai wakil UGM dalam acara Allianz Indonesia Millennial (AIM) yang diselenggarakan oleh Allianz Indonesia. Event ini bertujuan untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia dengan melibatkan 24 finalis dari berbagai universitas ternama di Indonesia. Dalam acara tersebut, para peserta mendapatkan wawasan langsung dari para pembicara yang merupakan perwakilan divisi Talent Attraction, People and Culture, serta Product dari Allianz.

Acara yang berlangsung selama tiga hari di Jakarta ini dimulai dengan sesi yang berfokus pada wawasan mengenai lingkungan kerja, personal branding, peluang karier, dan tren keterampilan masa kini. Pada hari kedua, peserta mendalami pengetahuan tentang produk-produk asuransi, investasi, serta solusi digital kemitraan. Berbagai pengetahuan ini kemudian diterapkan dalam group project dengan peserta ditantang untuk menciptakan program atau produk terkait insurance branding atau tech-driven insurance solution. Acara ditutup pada hari ketiga dengan presentasi proyek dari setiap kelompok dan pemberian penghargaan bagi kelompok terbaik.

Rafael menyatakan bahwa pengalaman ini memperkaya wawasannya tentang industri asuransi. Di kampus, materi aktuaria umumnya berfokus pada aspek teknis seperti penentuan harga (pricing) atau pemodelan produk. Namun, melalui AIM, Rafael memperoleh pemahaman mengenai bagaimana peran divisi aktuaria berinteraksi dengan divisi-divisi lain dan mendukung manajemen perusahaan secara keseluruhan.

Rafael juga berpesan kepada mahasiswa aktuaria lainnya untuk aktif memperluas relasi dan mencari informasi mengenai lomba atau acara serupa. “Tingkatkan nilai diri, karena seleksi menjadi finalis cukup ketat. Sesuaikan kompetensi diri dengan kriteria yang dicari oleh penyelenggara,” ujarnya.

Kegiatan Rafael di AIM Allianz ini juga mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, sejalan dengan SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), acara ini memberikan ruang bagi pengembangan keterampilan profesional dan wawasan industri asuransi. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDG nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dengan menginspirasi generasi muda untuk terlibat secara aktif dalam industri asuransi yang memiliki pertumbuhan pesat di Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Rafael (Wicaksono) Hadi
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) sebagai Upaya FMIPA UGM dalam Mewujudkan Civitas Akademika yang Sehat, Bugar, dan Sejahtera

Pada 9 November 2024, civitas akademika FMIPA UGM mengikuti kegiatan Senam Bersama dan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU). Acara ini bertujuan menunjang kesehatan dan kesejahteraan warga FMIPA UGM. Kegiatan senam dimulai pukul 7 pagi di Selasar Auditorium FMIPA UGM dan diikuti dengan antusias oleh berbagai peserta.

“Seru sekali pagi-pagi sudah bisa ikut senam, rasanya segar dan menyehatkan,” ungkap Karima dari Taiwan Center dan Endar, laboran fisika sekaligus staf Taiwan Center.

Senam berlangsung sekitar satu jam dan berakhir pada pukul delapan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan menyeluruh melalui POSBINDU, yang mencakup cek gula darah, asam urat, tekanan darah, kolesterol, berat badan, dan tinggi badan. Kegiatan ini terbuka untuk dosen, tendik, dan mahasiswa FMIPA UGM. Sebanyak 70 orang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan rutin ini.

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan beberapa temuan penting. Dua peserta memiliki kadar gula darah mendekati ambang atas, bahkan melebihi 190. Pemeriksaan asam urat menunjukkan tiga mahasiswa laki-laki, satu dosen, dan tiga tendik dengan kadar tinggi. Sebanyak enam tendik dan sepuluh mahasiswa terdeteksi memiliki kadar kolesterol tinggi di atas 200. Tekanan darah pun ditemukan fluktuatif, dengan catatan tertinggi mencapai 174 pada seorang perempuan, sementara lima mahasiswa lainnya juga menunjukkan tekanan darah tinggi.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen FMIPA UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, dengan memprioritaskan pemeriksaan kesehatan dan aktivitas fisik untuk mendukung kesejahteraan civitas akademika. Selain itu, upaya ini juga mendukung SDGs nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan mengintegrasikan kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam lingkungan pendidikan. Inisiatif ini selaras dengan SDGs nomor 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, melalui dorongan untuk pola hidup sehat serta terciptanya lingkungan kampus yang mendukung kesehatan fisik dan mental.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kunjungan Edukatif SMA Al-Fath Cirendeu ke FMIPA UGM dalam Mempersiapkan Para Siswa Menuju Bangku Perkuliahan

Pada 31 Oktober 2024, siswa-siswi kelas 12 SMA Al-Fath Cirendeu, Tangerang Selatan, mengadakan kunjungan edukatif ke Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Acara yang berlangsung di Auditorium Lantai 1 FMIPA UGM ini diisi dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Sugeng Triono, S.Si., M.Si. Kunjungan ini bertujuan memberikan wawasan mendalam kepada para siswa mengenai jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pengenalan lingkungan kampus, serta peluang karier di masa depan.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMA Al-Fath, Bapak Wisnu Sasongko, menyampaikan harapannya agar para siswa didiknya dapat melanjutkan pendidikan di universitas terkemuka seperti UGM. “Anak-anak hebat kami titipkan ke universitas yang hebat pula, yaitu UGM,” ujarnya.

Ibu Eva, perwakilan komite sekolah, menekankan bahwa kunjungan ini merupakan langkah penting dalam masa transisi siswa menuju dunia perkuliahan. Selama kegiatan, peserta diperkenalkan pada berbagai aspek kampus, seperti fasilitas perpustakaan dan masjid, serta program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Sesi penjelasan juga mencakup informasi tentang jalur penerimaan mahasiswa baru, mulai dari SNBP, SNBT, hingga ujian mandiri seperti Penelusuran Bibit Unggul dan International Undergraduate Program (IUP).

Beberapa siswa, seperti Labib, Alif, dan Altaf, merasa kunjungan ini sangat inspiratif. “Banyak informasi yang didapatkan serta pengalaman moderator yang menghibur,” ungkap mereka. Kunjungan ini memotivasi mereka untuk melanjutkan studi di UGM.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan memastikan para siswa memperoleh informasi yang mendukung pendidikan yang inklusif dan setara. Selain itu, kolaborasi antara sekolah dan universitas ini sejalan dengan SDGs nomor 17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dalam upaya memperkuat hubungan antara institusi pendidikan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate