Search
Search
Search

September 10, 2024

Tim KKN Jeneponto Implementasikan Kelas Orangtua Hebat dan Teknologi Daun Kelor di Desa Bangkalaloe Sulawesi

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) salah satunya adalah Tim KKN-PPM Jeneponto yang mengabdi di Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan desa dengan mengangkat tema Pengetasan Kemiskinan, Stunting, dan Penerapan Restorative Justice di Desa Datara dan Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kami punya program unggulan mulai dari kesehatan, teknologi tepat guna, hingga pengelolaan lingkungan. Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Kelas Orang Tua Hebat. Kami juga memperkenalkan alat pengering kelor yang dirancang sebagai teknologi tepat guna,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Masyarakat mendapatkan edukasi mengenai pencegahan stunting melalui pendekatan kesehatan dan sosial serta inovasi dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) melalui kelas orang tua hebat. Pengenalan alat pengering kelor juga untuk meningkatkan produksi daun kelor kering yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

“Kami juga merumuskan policy brief pengolahan sampah dan merancang tempat sampah terpadu (TPS3R) untuk memberikan rekomendasi pemerintah dalam mengambil kebijakan pengolahan sampah di desa Datara,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Selain rekomendasi Tim KKN Jeneponto juga memberi kerangka teknis pembangunan TPS3R guna meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Meski dihadapkan pada tantangan manajemen waktu dan tuntutan untuk selalu aktif di tengah masyarakat, para mahasiswa mampu menciptakan sinergi yang kuat dengan pemerintah dan masyarakat. Hasilnya, keterampilan dan pengetahuan masyarakat meningkat, serta terjadi sinergitas yang baik dalam upaya menciptakan kemandirian desa yang berkelanjutan.

Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang melimpah, masyarakat Desa Bangkalaloe kini lebih siap menghadapi masa depan yang lebih cerah. Tim KKN Jeneponto turut mengimplementasikan SDGs poin poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Jeneponto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa FMIPA Dorong Pengembangan Kota Berkelanjutan dengan Penanaman Mangrove di Pantai Baros

Kembali meriahkan acara perlombaan berbasis geoscience setelah 3 tahun tidak aktif, Geoscope acara yang dikembangkan oleh HMGF UGM dan SEG UGM SC kembali meramaikan kegiatannya dengan rangkaian acara preventif yang penuh makna. Pada Minggu tanggal 1 September 2024, Geoscope dibuka dengan penanaman mangrove di Pantai Baros. Para mahasiswa secara aktif terlibat dalam kegiatan ini, yang bertujuan melestarikan alam secara alami dan berkelanjutan.

“Tahun ini geoscope mengambil tema Integrated Geoscientist Solutions for Sustainable Urban Development, bercermin ke IKN dan pembangunan kota yang kurang sadar pada lingkungan. Tentunya sebagai geoscientist yang berhubungan langsung dengan bumi ingin mengurangi dampak negatif itu,” papar Nazwa Septhia, selaku ketua pelaksana Geoscope 2024.

Dengan mengambil bagian dalam aksi nyata pelestarian lingkungan, menunjukkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dalam konteks perkembangan teknologi dan urbanisasi yang pesat. Penanaman mangrove ini memiliki peran vital dalam menjaga kelestarian Pantai Baros dari ancaman abrasi.

Acara penanaman mangrove ini tidak hanya berfokus pada aksi tanam saja, tetapi juga melibatkan materi edukatif terkait jenis-jenis mangrove dan tutorial menanam. Peserta diajak untuk memahami pentingnya setiap jenis mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Harapannya, sebagai seorang geoscientist tak hanya berfokus pada eksplorasi atau eksploitasi oil and gas tetapi juga sustainable development sehingga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan pelestarian lingkungan,” papar Nazwa Septhia.

Pantai Baros terletak di muara laguna di bagian Selatan. Penanaman mangrove menjadi langkah preventif untuk melindungi kawasan ini dari erosi pantai yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dengan penanaman mangrove mencegah bencana abrasi di sekitar pantai, SDGs poin 14 yaitu ekosistem pesisir, dan SDGs poin 15 yaitu ekosistem dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Panitia Geoscope
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Optimalkan Potensi Lokal, Tim KKN Swara Enim Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tanjung Agung

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Swara Enim yang mengabdi di Kecamatan Tanjung Agung, Sumatera Selatan tepatnya di Desa Tanjung Agung dan Tanjung Karangan. Dengan tema besar Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dengan Optimalisasi Sumber Daya Lokal untuk Mendukung Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan, Tim KKN berupaya membawa perubahan positif bagi masyarakat setempat.

“Kami melakukan survei melalui komunikasi dengan kepala desa serta berbagi pengalaman dengan mahasiswa yang sebelumnya pernah KKN di wilayah sekitar. Survei ini memberikan wawasan mengenai tantangan utama, terutama ketimpangan ekonomi, masalah sosial, dan lingkungan,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (2/9).

Tim merancang solusi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat serta pengembangan potensi lokal seperti kopi dan budidaya ikan. Program unggulan tim KKN Swara Enim mencakup berbagai sektor. Tim KKN ikut andil dalam pengabdian dan pengembangan desa di bidang UMKM, bidang kesehatan, dan Pendidikan.

“Kami membantu masyarakat dalam mengolah ikan patin sebagai produk bernilai tambah menjadi nugget dan amplang. Kami juga aktif dalam kegiatan posbindu dan posyandu, dan memberikan motivasi untuk siswa SMA melalui campus fair untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim, pada wawancara online, Senin (2/9).

Melalui program-program ini, Tim KKN Swara Enim berharap agar masyarakat dapat melanjutkan dan mengembangkan inisiatif yang telah dimulai. Kader kesehatan diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan, karang taruna dapat terus menghidupkan kegiatan desa, dan UMKM mampu memperbaiki serta mengembangkan usaha mereka.

Di sisi lain, generasi muda diharapkan semakin semangat dalam menuntut ilmu hingga ke perguruan tinggi untuk turut membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah bagi Tanjung Agung dan sekitarnya. Tim KKN Swara Enim turut mengimplementasikan SDGs poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Swara Enim
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kuliah Tamu Prof. Dr. Bülent Tezkan: Eksplorasi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Elektromagnetik

Kuliah tamu kembali diadakan di Geofisika yang disampaikan oleh Prof. Dr. Bülent Tezkan dari University of Cologne, Jerman. Topik yang dibawa pada kuliah tamu Kamis, 5 September yaitu eksplorasi bawah permukaan menggunakan metode elektromagnetik yang menjadi sorotan. Kuliah berjudul Near Surface Exploration using Electromagnetic Methods ini mengupas bagaimana eksplorasi hingga kedalaman 100 meter dapat dilakukan menggunakan metode seperti Radio Magnetotelluric (RMT), Ground Penetrating Radar (GPR), Direct Current (DC), Induced Polarization (IP), dan Transient Electromagnetic (TSM).

Prof. Tezkan memaparkan bahwa metode RMT memiliki tantangan tersendiri, terutama di daerah terpencil yang tidak memiliki pemancar radio yang diperlukan untuk pengukuran. Metode ini tetap menjadi andalan dalam mengeksplorasi struktur bawah permukaan dengan akurasi yang tinggi.

Sesi diskusi menjadi semakin menarik ketika salah satu mahasiswa bertanya tentang video helikopter dan sensor yang ditampilkan oleh Prof. Tezkan. Mahasiswa tersebut menanyakan jarak maksimal yang dapat dijangkau oleh helikopter dalam metode eksplorasi yang dimiliki University of Cologne. Prof. Tezkan menjelaskan bahwa jangkauan helikopter sangat bergantung pada resistivitas tanah. Jika resistivitas tanah tinggi, jangkauan akan lebih pendek dan sebaliknya, untuk resistivitas rendah, jangkauan bisa lebih jauh.

“Perbedaannya hanya terletak pada frekuensi yang digunakan,” papar Prof. Tezkan.

Kuliah ini memberikan wawasan mendalam tentang berbagai metode eksplorasi bawah permukaan dan tantangan yang dihadapi di lapangan, serta solusi teknis yang dapat diterapkan dalam berbagai kondisi geologis. Kuliah tamu ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas dengan mengadakan kelas sesi internasional kepada mahasiswa di Department Fisika.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Naufal Rayyan dan Tim Media Geofisika

Read More

Berkenalan dengan Silika Misopori, Silika Multifungsi di Pengaplikasiannya dalam Kehidupan

Prof. Dr. Drs. Suyanta, M.Si. dari Departemen Kimia FMIPA UGM telah dikukuhkan sebagai guru besar pada 6 Agustus 2024 dengan mengangkat topik penelitian Silika Mesopori. Silika mesopori yaitu silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nm dan berfungsi dalam membatasi pertumbuhan kristal sehingga  mencegah aglomerasi nanopartikel serta mampu menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispersi di dalamnya.

Prof. Suyanta mengambangkan riset dan aplikasi dari MCM-41 yakni jenis silikat mesopori yang memiliki pori berbentuk batang yang dikemas dalam kemasan heksagonal berdimensi-1 dengan ukuran pori, luas permukaan dan volume yang seragam. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, MCM-41 sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di berbagai bidang.

Dalam ilmu bahan, silika mesopori MCM-41 memiliki kekuatan multifungsi dalam implementasi yang berkaitan dengan permukaan seperti absorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor.

Prof. Suyanta juga menjelaskan bahwa salah satu potensi pengembangan riset dan aplikasi dari MCM-41 di masa depan berkaitan dengan penanganan masalah CO2 seperti gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.

Informasi mengenai riset dan aplikasi silika mesopori MCM-41 yang dikembangkan oleh Prof. Suyanta sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 4: Pendidikan berkualitas berkaitan dengan aplikasi keilmuan kimia pengembangan riset akademik mengenai silika mesopori, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, karena penggunaan silika mesopori dalam katalisis dapat meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai proses industri. Kedua, SDG 9: Industri, novasi, dan Infrastruktur, terkait dengan inovasi material untuk aplikasi industri yang lebih berkelanjutan. Ketiga, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pengembangan MCM-41 untuk penanganan CO₂ dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mengulik Kisah Inspirasi bagi Sobat MIPA: Muhammad Hanif, Peserta COC 2024 dari Prodi Matematika UGM

Muhammad Hanif, mahasiswa prodi Matematika angkatan 2023, menjadi salah satu peserta COC 2024 yang dikenal dengan semangat dan antusiasmenya. Hanif mengaku senang mengikuti kompetisi ini karena suasana yang seru dan teman-teman yang menyenangkan. Di balik keberhasilannya, Hanif berbagi beberapa tips belajar untuk Sobat MIPA yang ingin meraih IPK 4.0. Menurut Hanif, memahami konsep dasar setiap materi kuliah lebih penting daripada sekadar menghafal. Latihan soal yang rutin dan diskusi dengan teman juga menjadi kunci penting.

Dalam membagi waktu antara kuliah, olimpiade, dan aktivitas lainnya, Hanif menekankan pentingnya menentukan prioritas. Ia selalu menyempatkan waktu khusus untuk belajar dan berkompetisi, serta memanfaatkan alat manajemen waktu seperti Google Calendar. Hal ini membantunya tetap terorganisir dan fokus pada tujuan.

Hanif juga tidak terlepas dari tantangan. Hanif sempat merasa down saat tidak lolos ke tingkat nasional di OSN dan ketika menghadapi seleksi ONMIPA yang sangat ketat. Meskipun terpilih menjadi delegasi ONMIPA, ia tidak berhasil lolos pada tahap final. Namun, pengalaman tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berprestasi.

Ketertarikan Hanif pada matematika sudah muncul sejak lama, bahkan ia merasa “ditakdirkan” menjadi juara di bidang ini meskipun tanpa banyak persiapan. Hanif memilih prodi Matematika di PTN sebagai pilihan pertama karena cita-citanya untuk menjadi dosen. Ia pun berjuang keras melalui jalur undangan agar bisa mewujudkan impiannya.

Kisah Hanif juga berhubungan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas.” Melalui perjuangan dan prestasinya, Hanif menunjukkan bahwa dengan pendidikan yang baik dan pengelolaan waktu yang tepat, setiap individu dapat mencapai potensinya dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa Elins Pamerkan Berbagai Inovasi Kepada Guru SMA/SMK Mitra Taiwan Center FMIPA UGM

Dalam rangkaian workshop guru SMA/SMK mitra Taiwan Center FMIPA UGM  Implementasi Merdeka Belajar Melalui Problem Base Learning/Project Based Learning” mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi (Elins) FMIPA UGM turut berpartisipasi dengan memperkenalkan beragam inovasi canggih kepada para guru SMA/SMK yang hadir.

Berbagai inovasi yang dipamerkan merupakan hasil dari kreativitas Tim Energy Research Center (ERC) Elins.  Kepada para peserta worskhop, mereka memperkenalkan prototype salah satunya adalah wearable device sarung tangan yang dapat menyimulasikan penerbangan drone, sekaligus memungkinkan pengguna untuk menerbangkan drone secara langsung.

“Inovasi ini telah diuji coba dan dilombakan dalam Singapore Air Force Military Competition (SAFMC) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Singapura pada awal tahun 2024 dan berhasil meraih juara ketiga di divisi wearable device,” ungkap Virshan Akbar, mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi angkatan 2022 sekaligus anggota Tim ERC.

Selain itu, terdapat 2 inovasi lain yang menonjol dalam pameran yang berlangsung yakni robot selam dan kursi roda otomatis. Robot selam dirancang untuk eksplorasi bawah air hingga kedalaman 100 meter yang dilengkapi dengan kamera untuk navigasi dan menghindari rintangan. Sementara itu, robot kursi roda bertujuan untuk memudahkan pengendalian kursi roda dengan joystick yang memungkinkan pengguna awam untuk mengoperasikannya dengan lebih mudah.

Keaktifan mahasiswa Elins dalam menciptakan inovasi teknologi sekaligus memamerkannya kepada khalayak turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dengan mendorong semangat publik maupun civitas akademika dalam berinovasi. Hal tersebut juga sejalan dengan SDGs poin 9 yaitu Inovasi, serta tercapainya SDGs poin 17 dengan adanya kolaborasi yang terjalin antara FMIPA UGM dan peserta workshop.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Gamami Muda Perkenalkan Gagasan Gama Gas, Ubah Limbah Jadi Bahan Bakar

Pionir Pascal merupakan program orientasi lingkungan kampus di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang bertujuan untuk memberikan pembakalan softskill maupun hardskill kepada mahasiswa baru dalam menjalani perkuliahan. Agenda ini berlangsung selama 2 hari dengan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya science project. Kegiatan ini memberikan ruang kepada Gadjah Mada MIPA (Gamami) baru untuk mengemukakan ide dan gagasan dalam menjawab berbagai tantangan dan permasalahan melalui pengimpementasian keilmuan sains yang selaras dengan Tujuan Berkelanjutan (SDGs).

Di antara berbagai ide dan gagasan dalam bentuk poster yang berhasil diusulkan dari puluhan kelompok, 3 kelompok terbaik dipilih untuk mempresentasikan gagasannya. Tim yang diberi nama Quantum dengan gagasan berupa Gama Gas berhasil memukau para juri dan peserta hingga mengantarkannya menjadi tim terbaik.

“Gagasan ini merupakan sebuah inovasi yang memanfaatkan limbah domestik untuk diubah menjadi gas metana yang dapat disalurkan dan dimanfaatkan warga,” ujar Halim Rasyid selaku ketua tim.

Ia bercerita bahwa gagasan tersebut terinspirasi dari inovasi yang diciptakan di daerah asalnya yakni Balikpapan yang mempunyai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) khusus untuk mengubah limbah domestik menjadi bahan bakar. Sebagaimana diketahui, daerah tersebut menghasilkan banyak sampah organik dari peternakan dan Perkebunan sehingga perlu diolah untuk bisa memberikan manfaat.

“Kami percaya dengan ilmu yang ada di MIPA bisa menangani permasalahan yang ada di lingkungan, khususnya Yogyakarta,” tegas Halim Rasyid.

Adanya Science Project ini dapat menjadi sarana dalam mengakselerasi proses transformasi mahasiswa baru menjadi saintis muda yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan pengetahuan dan keterampilan yang selaras dengan Tujuan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4 yakni Pendidikan Berkualitas. Kegiatan ini juga menjadikan mahasiswa baru lebih peka terhadap permasalahan di sekitarnya dan mendorong mereka untuk terus berinovasi, sejalan dengan SDGs poin 9 mengenai Inovasi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tim KKN Jeneponto Implementasikan Kelas Orangtua Hebat dan Teknologi Daun Kelor di Desa Bangkalaloe Sulawesi

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) salah satunya adalah Tim KKN-PPM Jeneponto yang mengabdi di Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan desa dengan mengangkat tema Pengetasan Kemiskinan, Stunting, dan Penerapan Restorative Justice di Desa Datara dan Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kami punya program unggulan mulai dari kesehatan, teknologi tepat guna, hingga pengelolaan lingkungan. Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Kelas Orang Tua Hebat. Kami juga memperkenalkan alat pengering kelor yang dirancang sebagai teknologi tepat guna,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Masyarakat mendapatkan edukasi mengenai pencegahan stunting melalui pendekatan kesehatan dan sosial serta inovasi dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) melalui kelas orang tua hebat. Pengenalan alat pengering kelor juga untuk meningkatkan produksi daun kelor kering yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

“Kami juga merumuskan policy brief pengolahan sampah dan merancang tempat sampah terpadu (TPS3R) untuk memberikan rekomendasi pemerintah dalam mengambil kebijakan pengolahan sampah di desa Datara,” papar Husni Alwi mahasiswa Matematika perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (26/8).

Selain rekomendasi Tim KKN Jeneponto juga memberi kerangka teknis pembangunan TPS3R guna meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Meski dihadapkan pada tantangan manajemen waktu dan tuntutan untuk selalu aktif di tengah masyarakat, para mahasiswa mampu menciptakan sinergi yang kuat dengan pemerintah dan masyarakat. Hasilnya, keterampilan dan pengetahuan masyarakat meningkat, serta terjadi sinergitas yang baik dalam upaya menciptakan kemandirian desa yang berkelanjutan.

Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang melimpah, masyarakat Desa Bangkalaloe kini lebih siap menghadapi masa depan yang lebih cerah. Tim KKN Jeneponto turut mengimplementasikan SDGs poin poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Jeneponto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa FMIPA Dorong Pengembangan Kota Berkelanjutan dengan Penanaman Mangrove di Pantai Baros

Kembali meriahkan acara perlombaan berbasis geoscience setelah 3 tahun tidak aktif, Geoscope acara yang dikembangkan oleh HMGF UGM dan SEG UGM SC kembali meramaikan kegiatannya dengan rangkaian acara preventif yang penuh makna. Pada Minggu tanggal 1 September 2024, Geoscope dibuka dengan penanaman mangrove di Pantai Baros. Para mahasiswa secara aktif terlibat dalam kegiatan ini, yang bertujuan melestarikan alam secara alami dan berkelanjutan.

“Tahun ini geoscope mengambil tema Integrated Geoscientist Solutions for Sustainable Urban Development, bercermin ke IKN dan pembangunan kota yang kurang sadar pada lingkungan. Tentunya sebagai geoscientist yang berhubungan langsung dengan bumi ingin mengurangi dampak negatif itu,” papar Nazwa Septhia, selaku ketua pelaksana Geoscope 2024.

Dengan mengambil bagian dalam aksi nyata pelestarian lingkungan, menunjukkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dalam konteks perkembangan teknologi dan urbanisasi yang pesat. Penanaman mangrove ini memiliki peran vital dalam menjaga kelestarian Pantai Baros dari ancaman abrasi.

Acara penanaman mangrove ini tidak hanya berfokus pada aksi tanam saja, tetapi juga melibatkan materi edukatif terkait jenis-jenis mangrove dan tutorial menanam. Peserta diajak untuk memahami pentingnya setiap jenis mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Harapannya, sebagai seorang geoscientist tak hanya berfokus pada eksplorasi atau eksploitasi oil and gas tetapi juga sustainable development sehingga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan pelestarian lingkungan,” papar Nazwa Septhia.

Pantai Baros terletak di muara laguna di bagian Selatan. Penanaman mangrove menjadi langkah preventif untuk melindungi kawasan ini dari erosi pantai yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dengan penanaman mangrove mencegah bencana abrasi di sekitar pantai, SDGs poin 14 yaitu ekosistem pesisir, dan SDGs poin 15 yaitu ekosistem dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Panitia Geoscope
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Optimalkan Potensi Lokal, Tim KKN Swara Enim Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tanjung Agung

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya dalam mengemban pengabdian kepada masyarakat ke seluruh pelosok di Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Swara Enim yang mengabdi di Kecamatan Tanjung Agung, Sumatera Selatan tepatnya di Desa Tanjung Agung dan Tanjung Karangan. Dengan tema besar Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dengan Optimalisasi Sumber Daya Lokal untuk Mendukung Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan, Tim KKN berupaya membawa perubahan positif bagi masyarakat setempat.

“Kami melakukan survei melalui komunikasi dengan kepala desa serta berbagi pengalaman dengan mahasiswa yang sebelumnya pernah KKN di wilayah sekitar. Survei ini memberikan wawasan mengenai tantangan utama, terutama ketimpangan ekonomi, masalah sosial, dan lingkungan,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim KKN, pada wawancara daring, Senin (2/9).

Tim merancang solusi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat serta pengembangan potensi lokal seperti kopi dan budidaya ikan. Program unggulan tim KKN Swara Enim mencakup berbagai sektor. Tim KKN ikut andil dalam pengabdian dan pengembangan desa di bidang UMKM, bidang kesehatan, dan Pendidikan.

“Kami membantu masyarakat dalam mengolah ikan patin sebagai produk bernilai tambah menjadi nugget dan amplang. Kami juga aktif dalam kegiatan posbindu dan posyandu, dan memberikan motivasi untuk siswa SMA melalui campus fair untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,” papar Rina Afifah mahasiswa Kimia perwakilan dari Tim, pada wawancara online, Senin (2/9).

Melalui program-program ini, Tim KKN Swara Enim berharap agar masyarakat dapat melanjutkan dan mengembangkan inisiatif yang telah dimulai. Kader kesehatan diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan, karang taruna dapat terus menghidupkan kegiatan desa, dan UMKM mampu memperbaiki serta mengembangkan usaha mereka.

Di sisi lain, generasi muda diharapkan semakin semangat dalam menuntut ilmu hingga ke perguruan tinggi untuk turut membuka jalan untuk masa depan yang lebih cerah bagi Tanjung Agung dan sekitarnya. Tim KKN Swara Enim turut mengimplementasikan SDGs poin 1 yaitu sumber daya dan ekonomi, SDGs poin 4 yaitu akses terhadap pendidikan dengan mengadakan campus fair untuk anak SMA.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Swara Enim
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kuliah Tamu Prof. Dr. Bülent Tezkan: Eksplorasi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Elektromagnetik

Kuliah tamu kembali diadakan di Geofisika yang disampaikan oleh Prof. Dr. Bülent Tezkan dari University of Cologne, Jerman. Topik yang dibawa pada kuliah tamu Kamis, 5 September yaitu eksplorasi bawah permukaan menggunakan metode elektromagnetik yang menjadi sorotan. Kuliah berjudul Near Surface Exploration using Electromagnetic Methods ini mengupas bagaimana eksplorasi hingga kedalaman 100 meter dapat dilakukan menggunakan metode seperti Radio Magnetotelluric (RMT), Ground Penetrating Radar (GPR), Direct Current (DC), Induced Polarization (IP), dan Transient Electromagnetic (TSM).

Prof. Tezkan memaparkan bahwa metode RMT memiliki tantangan tersendiri, terutama di daerah terpencil yang tidak memiliki pemancar radio yang diperlukan untuk pengukuran. Metode ini tetap menjadi andalan dalam mengeksplorasi struktur bawah permukaan dengan akurasi yang tinggi.

Sesi diskusi menjadi semakin menarik ketika salah satu mahasiswa bertanya tentang video helikopter dan sensor yang ditampilkan oleh Prof. Tezkan. Mahasiswa tersebut menanyakan jarak maksimal yang dapat dijangkau oleh helikopter dalam metode eksplorasi yang dimiliki University of Cologne. Prof. Tezkan menjelaskan bahwa jangkauan helikopter sangat bergantung pada resistivitas tanah. Jika resistivitas tanah tinggi, jangkauan akan lebih pendek dan sebaliknya, untuk resistivitas rendah, jangkauan bisa lebih jauh.

“Perbedaannya hanya terletak pada frekuensi yang digunakan,” papar Prof. Tezkan.

Kuliah ini memberikan wawasan mendalam tentang berbagai metode eksplorasi bawah permukaan dan tantangan yang dihadapi di lapangan, serta solusi teknis yang dapat diterapkan dalam berbagai kondisi geologis. Kuliah tamu ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas dengan mengadakan kelas sesi internasional kepada mahasiswa di Department Fisika.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Naufal Rayyan dan Tim Media Geofisika

Read More

Berkenalan dengan Silika Misopori, Silika Multifungsi di Pengaplikasiannya dalam Kehidupan

Prof. Dr. Drs. Suyanta, M.Si. dari Departemen Kimia FMIPA UGM telah dikukuhkan sebagai guru besar pada 6 Agustus 2024 dengan mengangkat topik penelitian Silika Mesopori. Silika mesopori yaitu silika yang mengandung pori-pori dengan diameter sebesar 2-50 nm dan berfungsi dalam membatasi pertumbuhan kristal sehingga  mencegah aglomerasi nanopartikel serta mampu menstabilkan dan meningkatkan permukaan spesifik bahan yang terdispersi di dalamnya.

Prof. Suyanta mengambangkan riset dan aplikasi dari MCM-41 yakni jenis silikat mesopori yang memiliki pori berbentuk batang yang dikemas dalam kemasan heksagonal berdimensi-1 dengan ukuran pori, luas permukaan dan volume yang seragam. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, MCM-41 sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di berbagai bidang.

Dalam ilmu bahan, silika mesopori MCM-41 memiliki kekuatan multifungsi dalam implementasi yang berkaitan dengan permukaan seperti absorben, katalis, saringan molekuler, pengirim obat, dan biosensor.

Prof. Suyanta juga menjelaskan bahwa salah satu potensi pengembangan riset dan aplikasi dari MCM-41 di masa depan berkaitan dengan penanganan masalah CO2 seperti gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.

Informasi mengenai riset dan aplikasi silika mesopori MCM-41 yang dikembangkan oleh Prof. Suyanta sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG 4: Pendidikan berkualitas berkaitan dengan aplikasi keilmuan kimia pengembangan riset akademik mengenai silika mesopori, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, karena penggunaan silika mesopori dalam katalisis dapat meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai proses industri. Kedua, SDG 9: Industri, novasi, dan Infrastruktur, terkait dengan inovasi material untuk aplikasi industri yang lebih berkelanjutan. Ketiga, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pengembangan MCM-41 untuk penanganan CO₂ dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mengulik Kisah Inspirasi bagi Sobat MIPA: Muhammad Hanif, Peserta COC 2024 dari Prodi Matematika UGM

Muhammad Hanif, mahasiswa prodi Matematika angkatan 2023, menjadi salah satu peserta COC 2024 yang dikenal dengan semangat dan antusiasmenya. Hanif mengaku senang mengikuti kompetisi ini karena suasana yang seru dan teman-teman yang menyenangkan. Di balik keberhasilannya, Hanif berbagi beberapa tips belajar untuk Sobat MIPA yang ingin meraih IPK 4.0. Menurut Hanif, memahami konsep dasar setiap materi kuliah lebih penting daripada sekadar menghafal. Latihan soal yang rutin dan diskusi dengan teman juga menjadi kunci penting.

Dalam membagi waktu antara kuliah, olimpiade, dan aktivitas lainnya, Hanif menekankan pentingnya menentukan prioritas. Ia selalu menyempatkan waktu khusus untuk belajar dan berkompetisi, serta memanfaatkan alat manajemen waktu seperti Google Calendar. Hal ini membantunya tetap terorganisir dan fokus pada tujuan.

Hanif juga tidak terlepas dari tantangan. Hanif sempat merasa down saat tidak lolos ke tingkat nasional di OSN dan ketika menghadapi seleksi ONMIPA yang sangat ketat. Meskipun terpilih menjadi delegasi ONMIPA, ia tidak berhasil lolos pada tahap final. Namun, pengalaman tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berprestasi.

Ketertarikan Hanif pada matematika sudah muncul sejak lama, bahkan ia merasa “ditakdirkan” menjadi juara di bidang ini meskipun tanpa banyak persiapan. Hanif memilih prodi Matematika di PTN sebagai pilihan pertama karena cita-citanya untuk menjadi dosen. Ia pun berjuang keras melalui jalur undangan agar bisa mewujudkan impiannya.

Kisah Hanif juga berhubungan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas.” Melalui perjuangan dan prestasinya, Hanif menunjukkan bahwa dengan pendidikan yang baik dan pengelolaan waktu yang tepat, setiap individu dapat mencapai potensinya dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa Elins Pamerkan Berbagai Inovasi Kepada Guru SMA/SMK Mitra Taiwan Center FMIPA UGM

Dalam rangkaian workshop guru SMA/SMK mitra Taiwan Center FMIPA UGM  Implementasi Merdeka Belajar Melalui Problem Base Learning/Project Based Learning” mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi (Elins) FMIPA UGM turut berpartisipasi dengan memperkenalkan beragam inovasi canggih kepada para guru SMA/SMK yang hadir.

Berbagai inovasi yang dipamerkan merupakan hasil dari kreativitas Tim Energy Research Center (ERC) Elins.  Kepada para peserta worskhop, mereka memperkenalkan prototype salah satunya adalah wearable device sarung tangan yang dapat menyimulasikan penerbangan drone, sekaligus memungkinkan pengguna untuk menerbangkan drone secara langsung.

“Inovasi ini telah diuji coba dan dilombakan dalam Singapore Air Force Military Competition (SAFMC) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Singapura pada awal tahun 2024 dan berhasil meraih juara ketiga di divisi wearable device,” ungkap Virshan Akbar, mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi angkatan 2022 sekaligus anggota Tim ERC.

Selain itu, terdapat 2 inovasi lain yang menonjol dalam pameran yang berlangsung yakni robot selam dan kursi roda otomatis. Robot selam dirancang untuk eksplorasi bawah air hingga kedalaman 100 meter yang dilengkapi dengan kamera untuk navigasi dan menghindari rintangan. Sementara itu, robot kursi roda bertujuan untuk memudahkan pengendalian kursi roda dengan joystick yang memungkinkan pengguna awam untuk mengoperasikannya dengan lebih mudah.

Keaktifan mahasiswa Elins dalam menciptakan inovasi teknologi sekaligus memamerkannya kepada khalayak turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dengan mendorong semangat publik maupun civitas akademika dalam berinovasi. Hal tersebut juga sejalan dengan SDGs poin 9 yaitu Inovasi, serta tercapainya SDGs poin 17 dengan adanya kolaborasi yang terjalin antara FMIPA UGM dan peserta workshop.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Gamami Muda Perkenalkan Gagasan Gama Gas, Ubah Limbah Jadi Bahan Bakar

Pionir Pascal merupakan program orientasi lingkungan kampus di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang bertujuan untuk memberikan pembakalan softskill maupun hardskill kepada mahasiswa baru dalam menjalani perkuliahan. Agenda ini berlangsung selama 2 hari dengan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya science project. Kegiatan ini memberikan ruang kepada Gadjah Mada MIPA (Gamami) baru untuk mengemukakan ide dan gagasan dalam menjawab berbagai tantangan dan permasalahan melalui pengimpementasian keilmuan sains yang selaras dengan Tujuan Berkelanjutan (SDGs).

Di antara berbagai ide dan gagasan dalam bentuk poster yang berhasil diusulkan dari puluhan kelompok, 3 kelompok terbaik dipilih untuk mempresentasikan gagasannya. Tim yang diberi nama Quantum dengan gagasan berupa Gama Gas berhasil memukau para juri dan peserta hingga mengantarkannya menjadi tim terbaik.

“Gagasan ini merupakan sebuah inovasi yang memanfaatkan limbah domestik untuk diubah menjadi gas metana yang dapat disalurkan dan dimanfaatkan warga,” ujar Halim Rasyid selaku ketua tim.

Ia bercerita bahwa gagasan tersebut terinspirasi dari inovasi yang diciptakan di daerah asalnya yakni Balikpapan yang mempunyai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) khusus untuk mengubah limbah domestik menjadi bahan bakar. Sebagaimana diketahui, daerah tersebut menghasilkan banyak sampah organik dari peternakan dan Perkebunan sehingga perlu diolah untuk bisa memberikan manfaat.

“Kami percaya dengan ilmu yang ada di MIPA bisa menangani permasalahan yang ada di lingkungan, khususnya Yogyakarta,” tegas Halim Rasyid.

Adanya Science Project ini dapat menjadi sarana dalam mengakselerasi proses transformasi mahasiswa baru menjadi saintis muda yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan pengetahuan dan keterampilan yang selaras dengan Tujuan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4 yakni Pendidikan Berkualitas. Kegiatan ini juga menjadikan mahasiswa baru lebih peka terhadap permasalahan di sekitarnya dan mendorong mereka untuk terus berinovasi, sejalan dengan SDGs poin 9 mengenai Inovasi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate