Search
Search
Search

Agustus 15, 2024

Tingkatkan Akademik Unggul Peduli Lingkungan, Geo Dipa dan Geofisika FMIPA UGM Jalin Kerja Sama dalam Mendukung Energi Bersih Berkelanjutan

Program Studi Geofisika FMIPA UGM menjalin kerja sama dengan PT. Geo Dipa Energi melalui Kick-Off Meeting pada hari Jumat, 9 Agustus 2024 di Ruang Rapat 207 FMIPA UGM. Kegiatan dilaksanakan melalui Program Peningkatan Academic Excellence dengan Flagship Transisi Energi yang menjadi cerminan dari SDGs nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau. Turut hadir dalam acara ini, Djoko Anityo Wibowo selaku penasihat Tim Eksplorasi dan M. Istiawan selaku Head of EPDP Division dari PT Geo Dipa Energi, Wiwit Suryanto selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus project leader, Herlan Darmawan selaku Sekretaris Program Studi Geofisika Fakultas MIPA UGM, dan beberapa Dosen Geofisika Fakultas MIPA UGM.

Program ini mengangkat judul penelitian “Penentuan Hiposenter Gempa Micro yang Presisi dan Model Kecepatan dengan Resolusi Tinggi di Lapangan Panas Bumi berbasis Waveform Event dan Tremor”. Dalam acara ini, dipaparkan rencana penelitian yang telah terbagi menjadi langkah-langkah proses penelitian dengan strategi yang telah dipersiapkan dalam mencapai tujuan penelitian tersebut. Setiap langkah penelitian memiliki topik fokus terendiri yang nantinya akan melibatkan mahasiswa dalam melakukan project ini melalui penelitian tugas akhir (TA) atau skripsi.

“Terima kasih sudah dilibatkan dalam kerja sama dengan UGM khususnya Fakultas MIPA. Kami ingin menyampaikan bahwa kerja sama dengan Geo Dipa Energi itu terbuka lebar dan hal tersebut menjadi arahan dari Direktur Utama kami agar kami bisa mengembangkan budaya learning, inovasi, dan tranformasi yang sedang berjalan di tempat kami untuk membuka kapasitas dan kapabilitas dalam riset dan pengembangan kami. Harapan kedepannya, semoga ada kesempatan melakukan penelitian-penelitian lain dan harapannya ada kerja sama yang “paten” antara Fakultas MIPA UGM dengan Geo Dipa Energi didorong oleh fasilitas-fasilitas lapangan panas bumi yang kami miliki,” ungkap Djoko Anityo Wibowo dalam sambutan pembuka acara Kick-Off Meeting.

Hubungan mutualisme antara PT Geo Dipa Energi dan Geofisika Fakultas MIPA UGM ini menjadi salah satu program pertama yang memanfaatkan dana hibah UGM dengan melibatkan industri dalam partner riset tersebut. Kerja sama ini juga menjadi media untuk sharing knowledge antara praktisi industri dengan akademik.

“Kerja sama ini merupakan sebuah inisiasi kami untuk terus menjalin engadgement terkait MOU yang ada di Fakultas MIPA dan semoga penelitian ini juga dapat membantu Geo Dipa Energi dalam ranah industri. Kami mengapresiasi support dari teman-teman Geo Dipa Energi, semoga kedepannya menjadi lebih berkembang riset dan penelitian kami dengan industri,” ungkap Wiwit Suryanto selaku Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus project leader kerja sama dengan PT Geo Dipa Energi (09/08)

Kerja sama yang dijalin ini harapannya juga mendukung program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas serta poin 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui keterlibatan mahasiswa dalam melakukan project ini dengan penelitian tugas akhir (TA) atau skripsi yang berfokus pada pengembangan dan keberlanjutan energi panas bumi bersama pihak PT Geo Dipa Energi. Selain itu, kerja sama ini merupakan implementasi poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan yang harapannya mahasiswa sebagai agent of change dapat menjadi penerus keberlanjutan energi bersih demi kestabilan kondisi bumi.

Penulis: Septrilia Restu H.
Foto: Septrilia Restu H.
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tantangan dan Pembelajaran : Memprediksi Erupsi Gunung melalui Kelas Kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM

Prof. Francois Beauducel dari IPGP Paris mengisi kelas kuliah  Seismologi Geofisika FMIPA UGM dengan membawakan materi tentang vulkanologi geodesy pada 13 Agustus 2024,. Dalam pembelajaran seismologi tersebut, Prof. Francois memaparkan bahwa kemampuan memprediksi erupsi gunung, terutama erupsi freatik seperti erupsi magmatik, menjadi topik menarik dalam kelas Seismologi baru-baru ini. Bedanya, erupsi magmatik menunjukkan deformasi dengan amplitudo yang lebih besar, sementara erupsi freatik cenderung lebih rendah dan terjadi dekat pusatnya. Namun, prediksi erupsi freatik masih mungkin dilakukan dengan peningkatan jumlah dan penempatan instrumen yang lebih baik. Sebagai contoh, pada Gunung Lasupia, pemasangan instrumen dan jaringan GPS dengan jarak maksimal 100 meter dapat meningkatkan akurasi prediksi.

Mempelajari sejarah erupsi gunung dari masa lalu juga memiliki keterbatasan, tergantung pada instrumen yang digunakan pada waktu itu. Meski begitu, pola erupsi dan sifat gunung bisa dipahami secara kasar dari data historis.

Wanda dan Ita, mahasiswa Geofisika 2022 yang mengikuti kelas tersebut, merasa mendapat wawasan baru dalam seismologi dan kegunungapian. Mereka terkejut dengan minat besar terhadap tema ini, yang mereka kira hanya diminati oleh segelintir orang saja.

Pembelajaran ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 13, yaitu mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, termasuk mitigasi bencana alam seperti erupsi gunung berapi. Selain itu, ini juga sejalan dengan SDGs nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat. Pembelajaran tentang mitigasi bencana melalui ilmu seismologi dan kegunungapian membantu membekali mahasiswa dengan pengetahuan kritis yang dapat diterapkan dalam penanganan bencana di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Ratih Cintia Sar
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tantangan dan Pembelajaran : Memprediksi Erupsi Gunung melalui Kelas Kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM

Prof. Francois Beauducel dari IPGP Paris mengisi kelas kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM tentang vulkanologi geodesy pada Selasa, 13 Agustus 2024. Dalam pembelajaran seismologi tersebut, Prof. Francois memaparkan bahwa kemampuan memprediksi erupsi gunung, terutama erupsi freatik seperti erupsi magmatik, menjadi topik menarik dalam kelas seismologi baru-baru ini. Bedanya, erupsi magmatik menunjukkan deformasi dengan amplitudo yang lebih besar. Sementara erupsi freatik cenderung lebih rendah dan terjadi dekat pusatnya. Namun, prediksi erupsi freatik masih mungkin dilakukan dengan peningkatan jumlah dan penempatan instrumen yang lebih baik. Sebagai contoh, pada Gunung Lasupia, pemasangan instrumen dan jaringan GPS dengan jarak maksimal 100 meter dapat meningkatkan akurasi prediksi.

Mempelajari sejarah erupsi gunung dari masa lalu juga memiliki keterbatasan yang tergantung pada instrumen yang digunakan pada waktu itu. Meski begitu, pola erupsi dan sifat gunung bisa dipahami secara kasar dari data historis.

Wanda dan Ita, mahasiswa Geofisika 2022 yang mengikuti kelas tersebut, merasa mendapat wawasan baru dalam seismologi dan kegunungapian. Mereka terkejut dengan minat besar terhadap tema ini, yang mereka kira hanya diminati oleh segelintir orang ssja.

Pembelajaran ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 13, yaitu mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, termasuk mitigasi bencana alam seperti erupsi gunung berapi. Selain itu, kegiatan kelas tersebut juga sejalan dengan SDGs nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat. Pembelajaran tentang mitigasi bencana melalui ilmu seismologi dan kegunungapian membantu membekali mahasiswa dengan pengetahuan kritis yang dapat diterapkan dalam penanganan bencana di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Esai Mahasiswa FMIPA UGM Sabet Juara 3 di Ajang Satria Data

Mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet Juara 3 Infografis dalam ajang Kompetisi Infografis Statistika Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kompetisi tersebut merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya. Dalam momen tersebut, Juara 3 Kompetisi Esai Statistika diraih oleh Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Bangga dengan semua tim yang sudah berhasil lolos sampai babak final. Kalian semua sudah juara! Saya berharap kalian semua belajar banyak dari semua proses kalian sampai hari ini,” papar Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Infografis Mahasiswa FMIPA UGM Sabet Juara di Ajang Satria Data 2024

Mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet Juara 2 Infografis dalam ajang Kompetisi Infografis Statistika Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kompetisi tersebut merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya.

Juara 2 Kompetisi Infografis Statistika diraih oleh Mahardi Nalendra Syafa (Statistika 2022), Hanna Marie Octavia Br. Simanjuntak (Statistika 2022), dan Fabima Fadhlin Minallah Zidta (Statistika 2022). Juara 3 Kompetisi Esai Statistika Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Tidak hanya kemampuan hardskill dalam bidang Statistika dan Sains Data yang akan dikompetisikan, namun juga kemampuan softskill seperti komunikasi, visualisasi, kerjasama, dan kreativitas dalam pemecahan masalah kompleks. Ada 4 (empat) jenis lomba yaitu: National Statistics Competition (NSC), Statistics Essay Competition (SEC), Statistics Infographic Competition (SIC) dan Big Data Challenge (BDC),” jelas Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Juara 1 Olimpiade Statistika Nasional Smatic 5.0 2024

Olimpiade Statistika Nasional Smatic 0.5 diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika dengan persaingan yang ketat serta diikuti berbagai mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi. Dalam momen tersebut, 3 mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet juara pertama setelah melewati berbagai tahapan kompetisi yang ketat seperti 10 besar di semifinal dan 3 besar di babak final untuk perebutan juara.

Ketiga mahasiswa peraih juara pertama tersebut adalah Daffa Elgo Santosa, Rahma Nur Annisa, dan Mahardi Nalendra Syafa yang merupakan mahasiswa Statistika FMIPA UGM angkatan 2022. Dengan bimbingan dosen, Mohamad Fahruli Wahyujati, S.Si., M.Si., ketiga mahasiswa tersebut dapat meleewati berbagai babak hingga memperoleh juara pertama.

Dengan membawa karya “Optimalisasi Waktu Tunggu Lampu Merah dengan Simulasi Monte Carlo”, ketiga mahasiswa tersebut mampu memukau para dewan juri di tengah persaingan peserta lain yang sangat ketat. Mereka mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas melalui konsep dan teori dalam ilmu Statistika sehingga menjadi cerminan dari implementasi ilmu pada aspek kehidupan nyata.

“Sangat seru dan menantang. Soal penyisihan kami banyak belajar dari materi perkuliahan beberapa soal tipe baru dan belum pernah ditemui. Semifinal menantang karena materi baru yaitu menggunakan teorema antrean yang belum pernah dipelajari. Diminta melakukan simulasi berdasarkan data dan mencari nilai-nilai yang optimal. Tapi alhamdulillah dapat diselesaikan dengan sangat baik,” papar Mahardi.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Laksanakan Kelas Seismologi dengan Menghadirkan Dosen Tamu Perdana Prof. Francois Beauducel Dari IPGP Paris

Pada sore hari kelas Seismologi dengan pembahasan vulkanologi geodesy diselenggarakan pada Selasa, 13 Agustus 2024. Terdapat gebrakan baru atas kedatangan dan pengajaran perdana Prof. Francois Beauducel sebagai pembicara dalam kelas Seismologi untuk mahasiswa Geofisika Angkatan 2022 di FMIPA UGM. Dengan basic di bidang Vulkanologi Prof. Francois Beauducel memaparkan materinya dengan judul pematerian Vulkanologi Geodesi.

Prof. Francois Beauducel merupakan guru besar yang ahli di bidang gravity dan monitoring. Pada kelas sore hari ia memaparkan terkait deformasi dari erupsi gunung api hingga sekarang gunung api di Indonesia. Ia sudah menetap di Jogja dari bulan Juni untuk melakukan penelitian bersama Geofisika UGM. Dalam sesi kelas Seismologi ia memberikan kesempatan untuk para mahasiswa bertanya dan mengulik lebih dalam terkait Vulkanologi Geodesi dan pertanyaan lainnya di luar materi.

Ia menjelaskan bahwa erupsi mendadak bisa diprediksi seperti contohnya erupsi freatik dan erupsi magmatic. Bedanya hanya dari sisi deformasi amplitude, magmatic deformasinya lebih besar sementara freatik lebih rendah dan dekat dengan pusatnya. Apabila lokasi instrumen nya tidak benar atau kurang banyak alatnya, maka erupsi freatik tetap bisa di prediksi asal terdapat banyak alatnya.

Selain itu ia juga menghimbau bahwa limitasi belajar terkait sejarah erupsi gunung api tidak hanya bisa dari masa lalu saja namun juga tergantung instrumen yang digunakan. Namun melihat sejarah yang ada secara kasar, bisa saja mendapat pola kapan atau bagaimana sifat gunung api itu akan erupsi.

“Dari kelas Seismologi hari ini kami belajar soal gunung api, senang bisa mendapat insight baru. Tidak pernah menyangka kalau akan ada kelas free dari dosen luar,” papar Wanda salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022, Selasa (13/8).

“Selain dapat insight baru ternyata lumayan kaget saat tahu banyak yang tertarik tema dan bidang kegunungapian ini,” papar Miftahul salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022, Selasa (13/8).

Kegiatan mengajar ini merupakan implementasi SDGs poin ke 4 berupa pendidikan berkualitas dengan mengadakan kelas berbasis internasional pada kesempatan kelas Seismologi untuk mahasiswa Geofisika Angkatan 2022.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tingkatkan Akademik Unggul Peduli Lingkungan, Geo Dipa dan Geofisika FMIPA UGM Jalin Kerja Sama dalam Mendukung Energi Bersih Berkelanjutan

Program Studi Geofisika FMIPA UGM menjalin kerja sama dengan PT. Geo Dipa Energi melalui Kick-Off Meeting pada hari Jumat, 9 Agustus 2024 di Ruang Rapat 207 FMIPA UGM. Kegiatan dilaksanakan melalui Program Peningkatan Academic Excellence dengan Flagship Transisi Energi yang menjadi cerminan dari SDGs nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau. Turut hadir dalam acara ini, Djoko Anityo Wibowo selaku penasihat Tim Eksplorasi dan M. Istiawan selaku Head of EPDP Division dari PT Geo Dipa Energi, Wiwit Suryanto selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus project leader, Herlan Darmawan selaku Sekretaris Program Studi Geofisika Fakultas MIPA UGM, dan beberapa Dosen Geofisika Fakultas MIPA UGM.

Program ini mengangkat judul penelitian “Penentuan Hiposenter Gempa Micro yang Presisi dan Model Kecepatan dengan Resolusi Tinggi di Lapangan Panas Bumi berbasis Waveform Event dan Tremor”. Dalam acara ini, dipaparkan rencana penelitian yang telah terbagi menjadi langkah-langkah proses penelitian dengan strategi yang telah dipersiapkan dalam mencapai tujuan penelitian tersebut. Setiap langkah penelitian memiliki topik fokus terendiri yang nantinya akan melibatkan mahasiswa dalam melakukan project ini melalui penelitian tugas akhir (TA) atau skripsi.

“Terima kasih sudah dilibatkan dalam kerja sama dengan UGM khususnya Fakultas MIPA. Kami ingin menyampaikan bahwa kerja sama dengan Geo Dipa Energi itu terbuka lebar dan hal tersebut menjadi arahan dari Direktur Utama kami agar kami bisa mengembangkan budaya learning, inovasi, dan tranformasi yang sedang berjalan di tempat kami untuk membuka kapasitas dan kapabilitas dalam riset dan pengembangan kami. Harapan kedepannya, semoga ada kesempatan melakukan penelitian-penelitian lain dan harapannya ada kerja sama yang “paten” antara Fakultas MIPA UGM dengan Geo Dipa Energi didorong oleh fasilitas-fasilitas lapangan panas bumi yang kami miliki,” ungkap Djoko Anityo Wibowo dalam sambutan pembuka acara Kick-Off Meeting.

Hubungan mutualisme antara PT Geo Dipa Energi dan Geofisika Fakultas MIPA UGM ini menjadi salah satu program pertama yang memanfaatkan dana hibah UGM dengan melibatkan industri dalam partner riset tersebut. Kerja sama ini juga menjadi media untuk sharing knowledge antara praktisi industri dengan akademik.

“Kerja sama ini merupakan sebuah inisiasi kami untuk terus menjalin engadgement terkait MOU yang ada di Fakultas MIPA dan semoga penelitian ini juga dapat membantu Geo Dipa Energi dalam ranah industri. Kami mengapresiasi support dari teman-teman Geo Dipa Energi, semoga kedepannya menjadi lebih berkembang riset dan penelitian kami dengan industri,” ungkap Wiwit Suryanto selaku Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus project leader kerja sama dengan PT Geo Dipa Energi (09/08)

Kerja sama yang dijalin ini harapannya juga mendukung program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas serta poin 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui keterlibatan mahasiswa dalam melakukan project ini dengan penelitian tugas akhir (TA) atau skripsi yang berfokus pada pengembangan dan keberlanjutan energi panas bumi bersama pihak PT Geo Dipa Energi. Selain itu, kerja sama ini merupakan implementasi poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan yang harapannya mahasiswa sebagai agent of change dapat menjadi penerus keberlanjutan energi bersih demi kestabilan kondisi bumi.

Penulis: Septrilia Restu H.
Foto: Septrilia Restu H.
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tantangan dan Pembelajaran : Memprediksi Erupsi Gunung melalui Kelas Kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM

Prof. Francois Beauducel dari IPGP Paris mengisi kelas kuliah  Seismologi Geofisika FMIPA UGM dengan membawakan materi tentang vulkanologi geodesy pada 13 Agustus 2024,. Dalam pembelajaran seismologi tersebut, Prof. Francois memaparkan bahwa kemampuan memprediksi erupsi gunung, terutama erupsi freatik seperti erupsi magmatik, menjadi topik menarik dalam kelas Seismologi baru-baru ini. Bedanya, erupsi magmatik menunjukkan deformasi dengan amplitudo yang lebih besar, sementara erupsi freatik cenderung lebih rendah dan terjadi dekat pusatnya. Namun, prediksi erupsi freatik masih mungkin dilakukan dengan peningkatan jumlah dan penempatan instrumen yang lebih baik. Sebagai contoh, pada Gunung Lasupia, pemasangan instrumen dan jaringan GPS dengan jarak maksimal 100 meter dapat meningkatkan akurasi prediksi.

Mempelajari sejarah erupsi gunung dari masa lalu juga memiliki keterbatasan, tergantung pada instrumen yang digunakan pada waktu itu. Meski begitu, pola erupsi dan sifat gunung bisa dipahami secara kasar dari data historis.

Wanda dan Ita, mahasiswa Geofisika 2022 yang mengikuti kelas tersebut, merasa mendapat wawasan baru dalam seismologi dan kegunungapian. Mereka terkejut dengan minat besar terhadap tema ini, yang mereka kira hanya diminati oleh segelintir orang saja.

Pembelajaran ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 13, yaitu mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, termasuk mitigasi bencana alam seperti erupsi gunung berapi. Selain itu, ini juga sejalan dengan SDGs nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat. Pembelajaran tentang mitigasi bencana melalui ilmu seismologi dan kegunungapian membantu membekali mahasiswa dengan pengetahuan kritis yang dapat diterapkan dalam penanganan bencana di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Ratih Cintia Sar
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tantangan dan Pembelajaran : Memprediksi Erupsi Gunung melalui Kelas Kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM

Prof. Francois Beauducel dari IPGP Paris mengisi kelas kuliah Seismologi Geofisika FMIPA UGM tentang vulkanologi geodesy pada Selasa, 13 Agustus 2024. Dalam pembelajaran seismologi tersebut, Prof. Francois memaparkan bahwa kemampuan memprediksi erupsi gunung, terutama erupsi freatik seperti erupsi magmatik, menjadi topik menarik dalam kelas seismologi baru-baru ini. Bedanya, erupsi magmatik menunjukkan deformasi dengan amplitudo yang lebih besar. Sementara erupsi freatik cenderung lebih rendah dan terjadi dekat pusatnya. Namun, prediksi erupsi freatik masih mungkin dilakukan dengan peningkatan jumlah dan penempatan instrumen yang lebih baik. Sebagai contoh, pada Gunung Lasupia, pemasangan instrumen dan jaringan GPS dengan jarak maksimal 100 meter dapat meningkatkan akurasi prediksi.

Mempelajari sejarah erupsi gunung dari masa lalu juga memiliki keterbatasan yang tergantung pada instrumen yang digunakan pada waktu itu. Meski begitu, pola erupsi dan sifat gunung bisa dipahami secara kasar dari data historis.

Wanda dan Ita, mahasiswa Geofisika 2022 yang mengikuti kelas tersebut, merasa mendapat wawasan baru dalam seismologi dan kegunungapian. Mereka terkejut dengan minat besar terhadap tema ini, yang mereka kira hanya diminati oleh segelintir orang ssja.

Pembelajaran ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 13, yaitu mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, termasuk mitigasi bencana alam seperti erupsi gunung berapi. Selain itu, kegiatan kelas tersebut juga sejalan dengan SDGs nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat. Pembelajaran tentang mitigasi bencana melalui ilmu seismologi dan kegunungapian membantu membekali mahasiswa dengan pengetahuan kritis yang dapat diterapkan dalam penanganan bencana di masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Esai Mahasiswa FMIPA UGM Sabet Juara 3 di Ajang Satria Data

Mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet Juara 3 Infografis dalam ajang Kompetisi Infografis Statistika Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kompetisi tersebut merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya. Dalam momen tersebut, Juara 3 Kompetisi Esai Statistika diraih oleh Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Bangga dengan semua tim yang sudah berhasil lolos sampai babak final. Kalian semua sudah juara! Saya berharap kalian semua belajar banyak dari semua proses kalian sampai hari ini,” papar Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Infografis Mahasiswa FMIPA UGM Sabet Juara di Ajang Satria Data 2024

Mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet Juara 2 Infografis dalam ajang Kompetisi Infografis Statistika Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kompetisi tersebut merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika, Sains Data, serta penerapannya.

Juara 2 Kompetisi Infografis Statistika diraih oleh Mahardi Nalendra Syafa (Statistika 2022), Hanna Marie Octavia Br. Simanjuntak (Statistika 2022), dan Fabima Fadhlin Minallah Zidta (Statistika 2022). Juara 3 Kompetisi Esai Statistika Gian Luky Saputra (Statistika 2021), Saprina Saputri (Statistika 2021), dan Rahma Nur Annisa (Statistika 2022).

“Tidak hanya kemampuan hardskill dalam bidang Statistika dan Sains Data yang akan dikompetisikan, namun juga kemampuan softskill seperti komunikasi, visualisasi, kerjasama, dan kreativitas dalam pemecahan masalah kompleks. Ada 4 (empat) jenis lomba yaitu: National Statistics Competition (NSC), Statistics Essay Competition (SEC), Statistics Infographic Competition (SIC) dan Big Data Challenge (BDC),” jelas Fabima, salah satu mahasiswa pemenang kompetisi tersebut.

Dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan juga mampu menjadi trigger atau pemantik bagi terjalinnya jejaring kerja sama antara perguruan tinggi dan industri terapannya.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Raih Juara 1 Olimpiade Statistika Nasional Smatic 5.0 2024

Olimpiade Statistika Nasional Smatic 0.5 diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta merupakan ajang kompetisi bergengsi dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang Statistika dengan persaingan yang ketat serta diikuti berbagai mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi. Dalam momen tersebut, 3 mahasiswa FMIPA UGM dari program studi Statistika menyabet juara pertama setelah melewati berbagai tahapan kompetisi yang ketat seperti 10 besar di semifinal dan 3 besar di babak final untuk perebutan juara.

Ketiga mahasiswa peraih juara pertama tersebut adalah Daffa Elgo Santosa, Rahma Nur Annisa, dan Mahardi Nalendra Syafa yang merupakan mahasiswa Statistika FMIPA UGM angkatan 2022. Dengan bimbingan dosen, Mohamad Fahruli Wahyujati, S.Si., M.Si., ketiga mahasiswa tersebut dapat meleewati berbagai babak hingga memperoleh juara pertama.

Dengan membawa karya “Optimalisasi Waktu Tunggu Lampu Merah dengan Simulasi Monte Carlo”, ketiga mahasiswa tersebut mampu memukau para dewan juri di tengah persaingan peserta lain yang sangat ketat. Mereka mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas melalui konsep dan teori dalam ilmu Statistika sehingga menjadi cerminan dari implementasi ilmu pada aspek kehidupan nyata.

“Sangat seru dan menantang. Soal penyisihan kami banyak belajar dari materi perkuliahan beberapa soal tipe baru dan belum pernah ditemui. Semifinal menantang karena materi baru yaitu menggunakan teorema antrean yang belum pernah dipelajari. Diminta melakukan simulasi berdasarkan data dan mencari nilai-nilai yang optimal. Tapi alhamdulillah dapat diselesaikan dengan sangat baik,” papar Mahardi.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa FMIPA di bidang statistika tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan hardskill dan softskill di keilmuan statistika, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui inovasi di bidang data dan teknologi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai tujuan dalam kerja sama di bidang aplikasi ilmu data dan statistika.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Fabima Fadhlin Minallah Zidta

Read More

Laksanakan Kelas Seismologi dengan Menghadirkan Dosen Tamu Perdana Prof. Francois Beauducel Dari IPGP Paris

Pada sore hari kelas Seismologi dengan pembahasan vulkanologi geodesy diselenggarakan pada Selasa, 13 Agustus 2024. Terdapat gebrakan baru atas kedatangan dan pengajaran perdana Prof. Francois Beauducel sebagai pembicara dalam kelas Seismologi untuk mahasiswa Geofisika Angkatan 2022 di FMIPA UGM. Dengan basic di bidang Vulkanologi Prof. Francois Beauducel memaparkan materinya dengan judul pematerian Vulkanologi Geodesi.

Prof. Francois Beauducel merupakan guru besar yang ahli di bidang gravity dan monitoring. Pada kelas sore hari ia memaparkan terkait deformasi dari erupsi gunung api hingga sekarang gunung api di Indonesia. Ia sudah menetap di Jogja dari bulan Juni untuk melakukan penelitian bersama Geofisika UGM. Dalam sesi kelas Seismologi ia memberikan kesempatan untuk para mahasiswa bertanya dan mengulik lebih dalam terkait Vulkanologi Geodesi dan pertanyaan lainnya di luar materi.

Ia menjelaskan bahwa erupsi mendadak bisa diprediksi seperti contohnya erupsi freatik dan erupsi magmatic. Bedanya hanya dari sisi deformasi amplitude, magmatic deformasinya lebih besar sementara freatik lebih rendah dan dekat dengan pusatnya. Apabila lokasi instrumen nya tidak benar atau kurang banyak alatnya, maka erupsi freatik tetap bisa di prediksi asal terdapat banyak alatnya.

Selain itu ia juga menghimbau bahwa limitasi belajar terkait sejarah erupsi gunung api tidak hanya bisa dari masa lalu saja namun juga tergantung instrumen yang digunakan. Namun melihat sejarah yang ada secara kasar, bisa saja mendapat pola kapan atau bagaimana sifat gunung api itu akan erupsi.

“Dari kelas Seismologi hari ini kami belajar soal gunung api, senang bisa mendapat insight baru. Tidak pernah menyangka kalau akan ada kelas free dari dosen luar,” papar Wanda salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022, Selasa (13/8).

“Selain dapat insight baru ternyata lumayan kaget saat tahu banyak yang tertarik tema dan bidang kegunungapian ini,” papar Miftahul salah satu mahasiswa Geofisika angkatan 2022, Selasa (13/8).

Kegiatan mengajar ini merupakan implementasi SDGs poin ke 4 berupa pendidikan berkualitas dengan mengadakan kelas berbasis internasional pada kesempatan kelas Seismologi untuk mahasiswa Geofisika Angkatan 2022.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate