Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search
Search

Juli 26, 2024

FMIPA UGM Terima Hibah Aset Negara dari ESDM untuk Dukung Riset Pengelolaan Sumber Daya Indonesia

Universitas Gadjah Mada menerima hibah aset negara atau barang milik negara dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) pada Jumat, 26 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Sebanyak 17 alat pendukung kegiatan praktikum dan lapangan di bidang eksplorasi sumber daya alam diserahkan kepada Laboratorium Geofisika UGM. Nilai yang terdapat pada keseluruhan alat tersebut adalah Rp. 1.008.797.500.

Acara seremoni serah terima hibah dihadiri oleh Kepala Bagian Umum PSDMBP, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sekretaris Direktur Direktorat Aset, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM, serta segenap dosen dan pengelola program studi Geofisika UGM.

“Mahasiswa kami ada 60 orang. Kalau alatnya cuman 1 kan yang megang hanya 10 orang. Lainnya hanya lihat saja. Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya dan data-datanya dapat digunakan untuk menemukan metode serta riset bersama,” papar Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM dalam acara seremoni serah terima hibah.

Wiwit juga menyampaikan permasalahan mengenai pengelolaan sumber daya di Indonesia. Pengelolaan yang tidak berhati-hati maka akan berdampak tidak baik juga. Dengan ini, Wiwit menyatakan bahwa fakultas (FMIPA UGM) turut berkomitmen mengelola sumber daya dengan bijaksana melalui dukungan alat-alat yang telah diberikan.

Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sumartono menyampaikan bahwa adanya agenda hibah aset negara ini merupakan wujud dari pengoptimalan aset negara.

“Kami mengharapkan alat ini dapat berguna dan dioptimalkan di dunia akademik,” kata Sumartono

Agenda serah terima hibah ini turut membuka peluang bagi kampus untuk memenuhi kebutuhan akan alat-alat praktikum dan kegiatan magang bagi mahasiswa.

“Mudah-mudahan kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. Saat ini ada 17 alat yang diserahkan. Tapi, masih ada 6.000 alat-alat yang ada untuk dihibahkan. Silakan koordinasi alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk universitas. Kami juga menerima kegiatan magang bagi mahasiswa,” kata Fitri Purnamasari Luvieta, selaku Kepala Bagian Umum PSDMBP.

Kegiatan serah terima hibah aset negara berupa alat-alat untuk praktikum dan kegiatan lapangan merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui kesempatan magang mahasiswa dan pendidikan untuk keberlanjutan, nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui dukungan aset terhadap riset energi, fosil, dan batubara, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama riset dan inovasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Intip Busana Kebaya Para Wisudawati Pasca Sarjana 2023/2024 di Hari Kebaya Nasional

Bertepatan dengan Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada tanggal 24 Juli 2024, FMIPA UGM menyelenggarakan perayaan hari wisuda bagi pasca sarjana 2023/2024. Para wisudawati nampak menggunakan berbagai model kebaya di hari besar mereka. Meskipun tertutup dengan jubah hitam dan berbagai pernak-pernik wisuda, warna-warni kebaya dan kain batik melenggang indah di lingkungan FMIPA UGM pada hari itu.

Model kebaya yang digunakan oleh para wisudawati cukup bervariasi mulai dari kebaya modern, kebaya bali, hingga model kebaya yang cukup populer hingga menempati nomor satu adalah kebaya kutu baru.  Para wisudawati menjelaskan bahwa persiapan keseluruhan tampilan untuk wisuda telah dipersiapkan pada hari-hari sebelumnya termasuk untuk rancangan kebaya yang akan dipakai. Beberapa dari mereka memilih untuk menyewa kebaya namun tidak sedikit pula yang menjahitkan dan memilih sendiri bahan kebaya yang akan dikenakan.

“Kalau melihat orang pakai kebaya itu terasa lebih anggun dan cantik, makanya bangga banget nih bisa pake kebaya pas wisuda,” papar Diza, salah satu wisudawati magister Kimia.

Sebagai salah satu identitas budaya Bangsa Indonesia, kita patut berbangga hati dan terus menjunjung popularitas kebaya, tidak hanya pada hari-hari besar saja namun juga dalam padu padan berbusana sehari-hari.

Kebaya yang dikenakan oleh para wisudawati ini tidak hanya menunjukkan keanggunan dan kecantikan, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas dan SDG 5 tentang kesetaraan gender. Dengan mengenakan kebaya, para wisudawati tidak hanya merayakan kelulusan mereka tetapi juga mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia, memberikan contoh bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan. Inisiatif ini juga mendukung pemberdayaan perempuan, memperlihatkan bahwa wanita Indonesia dapat tampil percaya diri dan bangga dengan identitas budaya mereka dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam dunia akademik.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Irchash Azkia M.
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Terima Hibah Aset Negara dari ESDM untuk Dukung Riset Pengelolaan Sumber Daya Indonesia

Universitas Gadjah Mada menerima hibah aset negara atau barang milik negara dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) pada Jumat, 26 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Sebanyak 17 alat pendukung kegiatan praktikum dan lapangan di bidang eksplorasi sumber daya alam diserahkan kepada Laboratorium Geofisika UGM. Nilai yang terdapat pada keseluruhan alat tersebut adalah Rp. 1.008.797.500.

Acara seremoni serah terima hibah dihadiri oleh Kepala Bagian Umum PSDMBP, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sekretaris Direktur Direktorat Aset, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM, serta segenap dosen dan pengelola program studi Geofisika UGM.

“Mahasiswa kami ada 60 orang. Kalau alatnya cuman 1 kan yang megang hanya 10 orang. Lainnya hanya lihat saja. Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya dan data-datanya dapat digunakan untuk menemukan metode serta riset bersama,” papar Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM dalam acara seremoni serah terima hibah.

Wiwit juga menyampaikan permasalahan mengenai pengelolaan sumber daya di Indonesia. Pengelolaan yang tidak berhati-hati maka akan berdampak tidak baik juga. Dengan ini, Wiwit menyatakan bahwa fakultas (FMIPA UGM) turut berkomitmen mengelola sumber daya dengan bijaksana melalui dukungan alat-alat yang telah diberikan.

Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sumartono menyampaikan bahwa adanya agenda hibah aset negara ini merupakan wujud dari pengoptimalan aset negara.

“Kami mengharapkan alat ini dapat berguna dan dioptimalkan di dunia akademik,” kata Sumartono

Agenda serah terima hibah ini turut membuka peluang bagi kampus untuk memenuhi kebutuhan akan alat-alat praktikum dan kegiatan magang bagi mahasiswa.

“Mudah-mudahan kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. Saat ini ada 17 alat yang diserahkan. Tapi, masih ada 6.000 alat-alat yang ada untuk dihibahkan. Silakan koordinasi alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk universitas. Kami juga menerima kegiatan magang bagi mahasiswa,” kata Fitri Purnamasari Luvieta, selaku Kepala Bagian Umum PSDMBP.

Kegiatan serah terima hibah aset negara berupa alat-alat untuk praktikum dan kegiatan lapangan merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui kesempatan magang mahasiswa dan pendidikan untuk keberlanjutan, nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui dukungan aset terhadap riset energi, fosil, dan batubara, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama riset dan inovasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Intip Busana Kebaya Para Wisudawati Pasca Sarjana 2023/2024 di Hari Kebaya Nasional

Bertepatan dengan Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada tanggal 24 Juli 2024, FMIPA UGM menyelenggarakan perayaan hari wisuda bagi pasca sarjana 2023/2024. Para wisudawati nampak menggunakan berbagai model kebaya di hari besar mereka. Meskipun tertutup dengan jubah hitam dan berbagai pernak-pernik wisuda, warna-warni kebaya dan kain batik melenggang indah di lingkungan FMIPA UGM pada hari itu.

Model kebaya yang digunakan oleh para wisudawati cukup bervariasi mulai dari kebaya modern, kebaya bali, hingga model kebaya yang cukup populer hingga menempati nomor satu adalah kebaya kutu baru.  Para wisudawati menjelaskan bahwa persiapan keseluruhan tampilan untuk wisuda telah dipersiapkan pada hari-hari sebelumnya termasuk untuk rancangan kebaya yang akan dipakai. Beberapa dari mereka memilih untuk menyewa kebaya namun tidak sedikit pula yang menjahitkan dan memilih sendiri bahan kebaya yang akan dikenakan.

“Kalau melihat orang pakai kebaya itu terasa lebih anggun dan cantik, makanya bangga banget nih bisa pake kebaya pas wisuda,” papar Diza, salah satu wisudawati magister Kimia.

Sebagai salah satu identitas budaya Bangsa Indonesia, kita patut berbangga hati dan terus menjunjung popularitas kebaya, tidak hanya pada hari-hari besar saja namun juga dalam padu padan berbusana sehari-hari.

Kebaya yang dikenakan oleh para wisudawati ini tidak hanya menunjukkan keanggunan dan kecantikan, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas dan SDG 5 tentang kesetaraan gender. Dengan mengenakan kebaya, para wisudawati tidak hanya merayakan kelulusan mereka tetapi juga mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia, memberikan contoh bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan. Inisiatif ini juga mendukung pemberdayaan perempuan, memperlihatkan bahwa wanita Indonesia dapat tampil percaya diri dan bangga dengan identitas budaya mereka dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam dunia akademik.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Irchash Azkia M.
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate