Matematika dianggap sebagai pelajaran paling rumit dan sulit untuk dipahami bagi banyak siswa. Hal tersebut dikarenakan seringkali terdapat rumus yang dianggap cukup rumit bagi mereka.
Di sisi lain, pembelajaran matematika yang ada saat ini cenderung monoton dan kurang menarik bagi anak-anak sehingga daya ingat anak terhadap rumus yang diajarkan kurang maksimal. Sementara menurut penelitian, kemampuan dalam mengingat jauh lebih kuat jika bisa melibatkan banyak indera sehingga dapat memaksimalkan kinerja otak dalam mengingat suatu objek.
“Kenyataan itulah yang mendasari kami menciptakan solusi berupa produk mainan yang dapat membantu daya ingat anak untuk menghafal rumus-rumus matematika yang diberi nama Paman Tiko, Puzzle Mainan Matematika,” ujar Afiffah Nuur Mila Husniana, mahasiswa FMIPA, di Kampus UGM, Senin (19/7).
Bersama Hanif Hatta Mustofa, Yuda Saputra, Ramadhani Abdan Syakuro (Fakultas Teknik) dan Mifta Lutfiani (Fakultas MIPA), mereka mengembangkan produk Paman Tiko melalui ajang Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Kewirausahaan (PKM-K). Media puzzle dipilih karena berdasarkan survei pra pelaksanaan, mainan ini masih cukup diminati di kalangan siswa, terutama anak-anak.
“Dengan menggunakan media yang disukai oleh anak-anak, sisipan materi dalam mainan tersebut akan lebih diterima oleh mereka. Selain itu, media puzzle memungkinkan Tim Paman Tiko untuk memberikan berbagai macam materi matematika sesuai dengan kebutuhan anak,” kata Affifah.
Paman Tiko, menurut Affifah, merupakan mainan yang memungkinkan anak-anak untuk belajar sembari bermain. Dalam pengembangannya, Paman Tiko mengedepankan konsep edukatif, kreatif, inovatif dan atraktif.
Sisi edukatif, dalam puzzle ini terdapat berbagai macam materi yang akan dicantumkan. Sementara itu, desain puzzle yang dipilih disesuaikan dengan gambar yang menarik dan memunculkan daya imajinasi anak.
“Diharapkan, Paman Tiko dapat mengoptimalkan kemampuan anak dalam mempelajari rumus matematika,”tutur Affifah. (Humas UGM/ Agung)