Minggu (1/6), Fakultas MIPA kampus utara dipenuhi oleh lebih dari empat ratus anak-anak TPA, SD maupun MI. Mereka datang dari berbagai daerah di Yogyakarta ditemani guru pendamping maupun orang tua yang mengantar. Anak-anak kisaran usia 6-12 tahun ini datang untuk mengikuti lomba dalam serangkaian acara Pekan Anak Sholeh (PAS) 2014, sebuah acara tahunan yang diadakan oleh Keluarga Muslim Fakultas MIPA (KMFM) UGM.
Ada 10 cabang lomba yang diadakan pada PAS 2014, yaitu lomba nasyid, hafalan Quran, hafalan doa, puitisasi, shalat berjamaah, adzan, cerita islami, kaligrafi, menggambar, serta cerdas cermat. Anak-anak pun sangat semangat mengikuti perlombaan. Setelah semua proses lomba selesai, seluruh peserta dihibur dengan penampilan bintang tamu yang masing-masing membawakan nasyid dan dongeng. Doorprize-doorprize yang disediakan pun selain disediakan untuk para peserta juga disediakan untuk para guru-guru pendamping. Acara berlangsung dengan ramai dan semarak.
Bahkan guru-guru pendamping pun tak ragu menyanyikan yel-yel maupun meneriakkan jargon TPA-nya untuk menyemangati rombongan masing-masing. Celsi Anjani, salah seorang peserta lomba puitisasi mengaku gugup ketia melihat jumlah peserta yang sangat banyak. “Aku nggak papa deh kalau kalah, kan tetap dapat pahala,” kata siswa TPA At-Taqwa Babarsari ini, polos dan tulus. Ada banyak pengalaman yang dapat diambil para peserta dari mengikuti perlombaan. Mereka belajar berani, percaya diri, dan kreatif tampil di depan umum. Bu Sunarti, orang tua dari Muhammad Ridwan, juara I lomba adzan mengatakan,”Ridwan sudah ikut lomba adzan dari kelas I, saya yang biasa mengajari. Kuncinya ya kreatif aja, buat lagu sendiri. Kita nggak pakai irama adzan yang biasa di dengar dari TV, misalnya.”
“Melihat fenomena era modern ini, generasi penerus bangsa harus kita jaga. Sebagai orang tua, guru, bahkan kakak, mau tidak mau dan suka tidak suka sudah menjadi kewajiban untuk membimbing dan membina adik-adik kita. Dengan adanya PAS ini harapannya bukan hanya menciptakan kompetisi, tapi lebih ke pembinaan dan pendidikan yang nanti didapatkan oleh adik-adik peserta,” kata Syaeful Bahri, ketua KMFM UGM. Melalui acara Pekan Anak Sholeh, mahasiswa
FMIPA UGM turut berkontribusi bagi pendidikan anak-anak usia pendidikan dasar dengan menumbuhkan sifat kompetitif yang sehat melalui penyelenggaraan berbagai perlombaan yang bermanfaat.
“Aku melihat masa depan yang cerah untuk Indonesia ini dua puluh tahun kedepan. Pada hari itu, ketika aku melihat wajah-wajah ceria mereka, maka itu bukan lagi wajah-wajah ceria anak-anak belaka, itu adalah wajah ceria Indonesia. Ketika aku melihat senyum mereka, bukan lagi senyum anak-anak semata, itu adalah lukisan senyum Indonesia. Mereka, anak-anak sholeh ini, adalah jalan dan harapan menuju Indonesia yang gemilang di masa yang akan datang,” ungkap Wahyu Kusdyantono, Ketua PAS 2014 ini optimis.