Search
Search
Search

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Rektor UGM Soroti Peran Penting Sains dan Teknologi dalam Memajukan Bangsa di FMIPA UGM

Rapat Senat Terbuka menjadi acara puncak dari seluruh rangkaian acara peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM. Acara ini turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. selaku Rektor UGM. Dalam sambutannya, Prof. Ova menyoroti peran penting sains dan teknologi dalam memajukan bangsa.

“Banyak hal yang dapat kita syukuri, terutama kemajuan sains dan teknologi yang menjadi pilar utama pertumbuhan suatu negara. Kemajuan ini tidak hanya berkontribusi pada produktivitas, tetapi juga menopang kemajuan bangsa dan memperkuat posisi kedaulatan negara,” ungkapnya.

Menurutnya, penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi yang selama ini diharapkan. Ia juga menekankan bahwa universitas harus tetap menjadi pusat research and development yang mendukung graduated employability.

“Penguatan graduated employability ini merupakan salah satu hal yang sedang kami kejar di semua bidang. Dengan program studi yang komprehensif di UGM. Kami yakin hal ini akan menjadi kekuatan yang bisa kita manfaatkan bersama,” ujar Prof. Ova

Sebagai penutup, Rektor UGM berharap FMIPA UGM terus menghasilkan inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin ke-9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Penguatan kerja sama multiheliks yang telah dilakukan FMIPA juga telah menjadi implementasi dari SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam menciptakan inovasi dan solusi yang komprehensif.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Alia Hasna Bagikan Cerita Keceriaan di Acara Dongeng Anak dalam Family Gathering FMIPA UGM

Family Gathering kembali menghadirkan dongeng anak sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan oleh DWP atau Dharma Wanita Persatuan FMIPA UGM. Salah satu peserta nya adalah Alia Hasna anak dari tenaga pendidik Departemen Kimia, turut merasakan keseruan dalam kegiatan yang penuh dengan keceriaan ini. Berasal dari Purnakan, Alia bersama keluarga ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan sepanjang hari. Ia menceritakan bahwa acara ini penuh dengan nyanyian, tarian, hingga dongeng yang menginspirasi anak-anak untuk lebih percaya diri.

“Anak-anak yang hadir sangat ramai sehingga sedikit kurang kondusif. Namun, karena kegiatan sangat seru jadi kegiatan tetap berjalan menyenangkan,” papar Alia yang menikmati keseruan acara Dongeng Anak.

Cerita-cerita yang disampaikan dalam dongeng memberikan pesan moral yang menguatkan semangat dan rasa percaya diri anak-anak. Tak hanya mengikuti Dongeng Anak, Alia juga ikut dalam rangkaian kegiatan dari pagi hingga sore, termasuk acara yang berlangsung di Vokasi yaitu Jalan Sehat. Meskipun ia merasa sedikit lelah, keseruan yang ia rasakan membuatnya tetap bertahan hingga akhir acara.

Ketika diminta untuk memberikan penilaian untuk Family Gathering hari ini, Alia dengan semangat memberikan nilai 9 dari 10. Menurutnya, acara tersebut sangat seru, meski ada beberapa momen yang membuatnya merasa sedikit lelah. Alia merasa acara-acara seperti ini penting untuk menjaga kebersamaan dan keceriaan, baik untuk anak-anak maupun orang tua.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui ketersediaan acara Dongeng Anak untuk menunjang keterampilan anak di acara Family Gathering serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Family Gathering, Tim Tari Bali Berikan Penampilan Memukau

Acara Family Gathering kembali dimeriahkan dengan hiburan pembukaan berupa tari bali. Dua mahasiswa yang bertalenta ini berasal dari fakultas yang berbeda. Siti dari Fakultas Biologi angkatan 2021 dan Nova dari Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2022. Mereka saling berbagi cerita mengenai pengalaman mereka tampil dalam acara tersebut.

“Latihannya juga itu hanya sekali saja, karena kami sering ikut tampil di acara-acara dan untuk koreo Tari Bali ini kami sudah hafal,” papar Nova salah satu penari dari tim.

Pada acara Family Gathering tim mengakui bahwa biasanya penampilan tergantung pada jenis tarian yang dibawakan. Nova juga menyebutkan bahwa hanya ada sedikit hambatan terkait lagu yang belum siap sebelum tampil. Selain hal itu, ia merasa persiapannya berjalan dengan baik.

Pengalaman tampil dalam acara Family Gathering ini juga menjadi pengalaman baru bagi Nova karena acara tersebut lebih bersifat intim dan kekeluargaan. Acara seperti ini tak hanya menyatukan mahasiswa dari berbagai fakultas, tetapi juga menciptakan suasana kekeluargaan yang erat.

“Acara ini kesannya lebih hangat, lebih kekeluargaan karena hanya dihadiri oleh MIPA saja,” papar Nova.

Saat diminta untuk memberikan penilaian terhadap acara Family Gathering, Nova memberikan nilai sempurna yaitu 10 dari 10. Pengalaman ini jelas meninggalkan kesan yang mendalam bagi Nova yang juga baru pertama kali mengikuti acara  Family Gathering.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa di bidang seni serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Ratmi, Sang Pengrajin Batik Damai Langit Sajikan Paduan Seni dan Ketelatenan di Acara Family Gathering FMIPA UGM

Terletak di perbatasan Yogyakarta dan Bantul, Ratmi, salah satu pengrajin lokal Batik Damai Langit menawarkan sentuhan seni batik yang khas di acara Family Gathering FMIPA UGM. Berlokasi di kawasan Niti Prayan, tepat di barat SMKI, usaha batik ini dikelola oleh Ratmi yang juga memperluas usahanya dengan menjual aksesoris HP. Meski beragam produk ditawarkan, seperti aksesoris HP yang merupakan titipan, batik menjadi andalan utama yang diproduksi sendiri oleh Ratmi dengan berbagai teknik pengerjaan.

“Batik Damai Langit memproduksi berbagai jenis batik. Mulai dari batik cap, cap kombinasi, hingga batik tulis penuh. Batik cap membutuhkan waktu sekitar 3 hari sedangkan untuk cap tulis, memerlukan waktu hingga 1 minggu karena lebih rumit,” papar Ratmi salah satu penjaga stand sekaligus pengrajin Batik Damai Langit di acara Family Gathering.

Ratmi bercerita bahwa proses pembuatan batik ini tidak hanya sekedar teknik, tetapi juga memerlukan ketelatenan, keahlian, serta kesabaran untuk menghasilkan motif yang indah. Teknik batik tulis yang rumit memang menjadi daya tarik tersendiri, apalagi motif yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi. Batik Damai Langit menghadirkan motif yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga penuh filosofi. Mulai dari perpaduan warna hingga detail-detail kecil pada motif yang terukir, semuanya merepresentasikan budaya lokal yang kaya akan makna.

Dengan tetap menjaga kualitas dan seni dalam setiap lembar batik, Batik Damai Langit menjadi pilihan menarik bagi para pecinta batik di sekitar Yogyakarta dan Bantul. Keberadaan usaha ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk terus berkembang dalam dunia industri kreatif.

Kehadiran Ratmi pada acara Family Gathering FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 8 yaitu Bantuan untuk Perdagangan melalui ketersedian FMIPA membuka stand UMKM dengan keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari dan Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mengenal Lebih Dalam Peran Aktuaris dalam Asuransi Syariah dan Tantangan Karir di Masa Depan

Asuransi syariah merupakan salah satu instrumen keuangan yang berkembang pesat di Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya literasi masyarakat tentang keuangan syariah. Perkembangan ini didukung oleh para ahli yang tergabung dalam Islamic Insurance Society (IIS) yang berfokus pada pengembangan literasi asuransi syariah. Selain keahlian di bidang finance dan sales, aktuaris memainkan peran krusial dalam keberlanjutan industri ini.

Pada 19 September 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM bekerja sama dengan Islamic Insurance Society (IIS) menyelenggarakan kuliah tamu bertema Peran Aktuaris pada Asuransi Syariah.

Ira Dewi Alfianti, FSAI sekaligus pembicara kuliah tamu, menekankan pentingnya peran aktuaris dalam menentukan pembagian risiko antara perusahaan asuransi dan reasuransi. Aktuaris bertanggung jawab mengevaluasi kesehatan finansial perusahaan dengan menganalisis rasio-rasio terkait, serta memastikan stabilitas keuangan melalui perhitungan risiko yang matang. Di asuransi syariah, terdapat pemisahan dana antara dana tabarru’ (dana hibah untuk membantu peserta lain) dan dana operasional perusahaan. Pemisahan ini menjadi tanggung jawab utama aktuaris untuk dihitung secara akurat setiap akhir periode.

Selain itu, dalam asuransi syariah terdapat batas atas yang lebih stabil melalui reasuransi, sehingga risiko operasional dan risiko keuangan dapat dikendalikan dengan lebih baik. Profesi aktuaris, yang berfokus pada pengelolaan risiko dan perhitungan matematis, memberikan peluang karir sepanjang hayat di sektor keuangan, khususnya asuransi syariah.

Acara ini juga berkaitan erat dengan pencapaian beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) yang mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang aktuaria dan asuransi syariah, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mendorong pengembangan inovasi di industri keuangan syariah yang berkelanjutan, dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara akademisi dan praktisi industri dalam mengembangkan pemahaman serta kerjasama untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih luas.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Refleksi Nostalgia Alumni 1987: Menghidupkan Kembali Kenangan Melalui Seni dan Parodi

Dalam acara reuni yang meriah, sosok alumni angkatan 1987 yaitu Arif perwakilan dari pengurus KAMIPAGAMA (Keluarga Alumni MIPA UGM) berbagi kisah kenangan masa kuliahnya yang penuh dengan kreativitas dan semangat kebersamaan.

Saat gamelan dimainkan di acara Malam Kangen, Arif mengaku teringat masa ketika ia bersama teman-temannya aktif dalam kegiatan Interpolate, sebuah kelompok parodi yang kerap mengkritik politik, sosial, hingga kehidupan kampus dengan cara yang kreatif.

“Ini mengingatkan saya pada tahun 1987, saat kami sering berkumpul, membuat parodi, lagu, dan teater. Gamelan juga menjadi bagian dari hiburan kami, terutama saat stres menghadapi tugas-tugas kampus,” ujar Arif selaku pengurus KAMIPAGAMA.

Interpolate bukan hanya menjadi tempat untuk bersenang-senang baginya, tetapi juga sebagai sarana bagi para mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap lingkungan sekitar mereka. Ia juga menambahkan bahwa parodi adalah cara mereka mengekspresikan pandangan terhadap isu-isu sosial dan politik.

Kegiatan ini telah menjadi bagian dari kehidupan kampus yang menyenangkan bagi mereka. Membentuk ikatan persahabatan yang kuat dan terus dikenang hingga saat ini. Acara reuni tersebut berhasil menghidupkan kembali kenangan akan masa-masa penuh tawa dan kreativitas yang tidak terlupakan.

Kegiatan reuni Malam Kangen FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya dan SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pentingnya Kesadaran Kesehatan Mental, Alumni FMIPA Berbagi Pengalaman Pribadi dan Pesan Inspiratif

Di tengah acara reuni yang penuh nostalgia, sosok alumni angkatan 1987 yaitu Arif perwakilan dari pengurus KAMIPAGAMA (Keluarga Alumni MIPA UGM) memberikan pesan penting mengenai kesehatan mental. Ia menceritakan pengalamannya tentang tantangan mental yang pernah dihadapinya selama masa kuliah serta peristiwa tragis yang baru-baru ini terjadi di kalangan mahasiswa.

“Mungkin sebagian dari kalian tahu bahwa beberapa bulan lalu ada teman kalian yang hampir melakukan bunuh diri Tapi, untungnya bisa diselamatkan. Ini menunjukkan betapa pentingnya kita saling mendukung dan memperhatikan kesehatan mental,” papar Arif perwakilan dari pengurus KAMIPAGAMA.

Arif juga berbagi pengalaman pribadinya dalam menghadapi masa-masa sulit. Ia menegaskan bahwa melanjutkan hidup adalah pilihan terbaik dan meski hidup penuh dengan rintangan, selalu ada harapan di depan.

“Saya sendiri pernah mengalami masa yang sangat sulit, tetapi Saya memilih untuk melanjutkan hidup. Sekarang, 40 tahun kemudian, Saya masih berdiri di sini. Kalian juga bisa melaluinya, jangan ragu untuk mencari bantuan,” papar Arif penuh semangat.

Pesan inspiratif tersebut disambut dengan hangat oleh para hadirin. Arif mengingatkan bahwa penting untuk selalu menjaga kesehatan mental, terutama di tengah tekanan hidup yang semakin berat. Ini adalah momen refleksi penting yang mengajak semua orang untuk peduli terhadap diri sendiri dan orang lain.

Kegiatan reuni Malam Kangen FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan terhadap kesehatan mental, SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya dan SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Lengkapi Keseruan Malam Kangen, Band Aktuaria Tampilkan Lagu Love Story Karya Taylor Swift

Acara Malam Kangen Dies Natalis FMIPA UGM tahun ini semakin meriah dengan penampilan band dari berbagai program studi salah satunya adalah Aktuaria. Band ini dipimpin oleh vokalis Aurelia Felisha, mahasiswa Aktuaria angkatan 2023. Meskipun band ini terbentuk secara dadakan yaitu sehari sebelum acara karena kebutuhan mendesak, Aurelia berhasil menampilkan vokal yang memukau.

“Kami akan membawakan lagu Love Story dari Taylor Swift kami hanya membawa satu lagu karena keterbatasan waktu,” papar Aurelia Felisha.

Aurel bercerita soal tantangannya menjadi vokalis band dari Aktuaria. Ia ditarik menjadi vokalis ketika H-1 sebelum tampil. Aurel mempersiapkan dirinya dengan latihan intensif bersama anggota band lainnya. Selain latihan bersama, ia juga meluangkan waktu untuk berlatih sendiri. Meskipun persiapan singkat, penampilan band ini mampu menarik perhatian para hadirin, termasuk para mahasiswa, alumni, dan dosen yang hadir.

“Malam Kangen seru banget dan memorable karena kesempatan yang memorable buat aku tampil dan bernyanyi di depan khalayak luas,” papar Aurelia Felisha.

Bagi Aurelia, kesempatan ini menjadi pengalaman berharga selama perkuliahan karena ia bisa kembali tampil dan bernyanyi di depan khalayak luas. Kesempatan untuk menyapa para alumni dan dosen melalui musik menjadi momen yang akan diingatnya dengan penuh kebanggaan.

Mengenai peluang menang, Aurelia merasa optimis dengan penampilan band mereka. Meskipun belum sempat melihat penampilan band lain, ia memberi nilai 7 dari 10 untuk rasa percaya dirinya. Sementara untuk acara keseluruhan, Aurelia memberikan rating sempurna, 10 dari 10, menggambarkan betapa serunya suasana Malam Kangen tahun ini.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa di bidang seni musik serta keanekaragaman budaya. Kemudian, acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Rektor UGM Soroti Peran Penting Sains dan Teknologi dalam Memajukan Bangsa di FMIPA UGM

Rapat Senat Terbuka menjadi acara puncak dari seluruh rangkaian acara peringatan Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM. Acara ini turut dihadiri oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. selaku Rektor UGM. Dalam sambutannya, Prof. Ova menyoroti peran penting sains dan teknologi dalam memajukan bangsa.

“Banyak hal yang dapat kita syukuri, terutama kemajuan sains dan teknologi yang menjadi pilar utama pertumbuhan suatu negara. Kemajuan ini tidak hanya berkontribusi pada produktivitas, tetapi juga menopang kemajuan bangsa dan memperkuat posisi kedaulatan negara,” ungkapnya.

Menurutnya, penguatan kerja sama multiheliks yang dilakukan FMIPA menjadi langkah penting untuk mendukung hilirisasi inovasi yang selama ini diharapkan. Ia juga menekankan bahwa universitas harus tetap menjadi pusat research and development yang mendukung graduated employability.

“Penguatan graduated employability ini merupakan salah satu hal yang sedang kami kejar di semua bidang. Dengan program studi yang komprehensif di UGM. Kami yakin hal ini akan menjadi kekuatan yang bisa kita manfaatkan bersama,” ujar Prof. Ova

Sebagai penutup, Rektor UGM berharap FMIPA UGM terus menghasilkan inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin ke-9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Penguatan kerja sama multiheliks yang telah dilakukan FMIPA juga telah menjadi implementasi dari SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam menciptakan inovasi dan solusi yang komprehensif.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Alia Hasna Bagikan Cerita Keceriaan di Acara Dongeng Anak dalam Family Gathering FMIPA UGM

Family Gathering kembali menghadirkan dongeng anak sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan oleh DWP atau Dharma Wanita Persatuan FMIPA UGM. Salah satu peserta nya adalah Alia Hasna anak dari tenaga pendidik Departemen Kimia, turut merasakan keseruan dalam kegiatan yang penuh dengan keceriaan ini. Berasal dari Purnakan, Alia bersama keluarga ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan sepanjang hari. Ia menceritakan bahwa acara ini penuh dengan nyanyian, tarian, hingga dongeng yang menginspirasi anak-anak untuk lebih percaya diri.

“Anak-anak yang hadir sangat ramai sehingga sedikit kurang kondusif. Namun, karena kegiatan sangat seru jadi kegiatan tetap berjalan menyenangkan,” papar Alia yang menikmati keseruan acara Dongeng Anak.

Cerita-cerita yang disampaikan dalam dongeng memberikan pesan moral yang menguatkan semangat dan rasa percaya diri anak-anak. Tak hanya mengikuti Dongeng Anak, Alia juga ikut dalam rangkaian kegiatan dari pagi hingga sore, termasuk acara yang berlangsung di Vokasi yaitu Jalan Sehat. Meskipun ia merasa sedikit lelah, keseruan yang ia rasakan membuatnya tetap bertahan hingga akhir acara.

Ketika diminta untuk memberikan penilaian untuk Family Gathering hari ini, Alia dengan semangat memberikan nilai 9 dari 10. Menurutnya, acara tersebut sangat seru, meski ada beberapa momen yang membuatnya merasa sedikit lelah. Alia merasa acara-acara seperti ini penting untuk menjaga kebersamaan dan keceriaan, baik untuk anak-anak maupun orang tua.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui ketersediaan acara Dongeng Anak untuk menunjang keterampilan anak di acara Family Gathering serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan Acara Family Gathering, Tim Tari Bali Berikan Penampilan Memukau

Acara Family Gathering kembali dimeriahkan dengan hiburan pembukaan berupa tari bali. Dua mahasiswa yang bertalenta ini berasal dari fakultas yang berbeda. Siti dari Fakultas Biologi angkatan 2021 dan Nova dari Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2022. Mereka saling berbagi cerita mengenai pengalaman mereka tampil dalam acara tersebut.

“Latihannya juga itu hanya sekali saja, karena kami sering ikut tampil di acara-acara dan untuk koreo Tari Bali ini kami sudah hafal,” papar Nova salah satu penari dari tim.

Pada acara Family Gathering tim mengakui bahwa biasanya penampilan tergantung pada jenis tarian yang dibawakan. Nova juga menyebutkan bahwa hanya ada sedikit hambatan terkait lagu yang belum siap sebelum tampil. Selain hal itu, ia merasa persiapannya berjalan dengan baik.

Pengalaman tampil dalam acara Family Gathering ini juga menjadi pengalaman baru bagi Nova karena acara tersebut lebih bersifat intim dan kekeluargaan. Acara seperti ini tak hanya menyatukan mahasiswa dari berbagai fakultas, tetapi juga menciptakan suasana kekeluargaan yang erat.

“Acara ini kesannya lebih hangat, lebih kekeluargaan karena hanya dihadiri oleh MIPA saja,” papar Nova.

Saat diminta untuk memberikan penilaian terhadap acara Family Gathering, Nova memberikan nilai sempurna yaitu 10 dari 10. Pengalaman ini jelas meninggalkan kesan yang mendalam bagi Nova yang juga baru pertama kali mengikuti acara  Family Gathering.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa di bidang seni serta keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Ratmi, Sang Pengrajin Batik Damai Langit Sajikan Paduan Seni dan Ketelatenan di Acara Family Gathering FMIPA UGM

Terletak di perbatasan Yogyakarta dan Bantul, Ratmi, salah satu pengrajin lokal Batik Damai Langit menawarkan sentuhan seni batik yang khas di acara Family Gathering FMIPA UGM. Berlokasi di kawasan Niti Prayan, tepat di barat SMKI, usaha batik ini dikelola oleh Ratmi yang juga memperluas usahanya dengan menjual aksesoris HP. Meski beragam produk ditawarkan, seperti aksesoris HP yang merupakan titipan, batik menjadi andalan utama yang diproduksi sendiri oleh Ratmi dengan berbagai teknik pengerjaan.

“Batik Damai Langit memproduksi berbagai jenis batik. Mulai dari batik cap, cap kombinasi, hingga batik tulis penuh. Batik cap membutuhkan waktu sekitar 3 hari sedangkan untuk cap tulis, memerlukan waktu hingga 1 minggu karena lebih rumit,” papar Ratmi salah satu penjaga stand sekaligus pengrajin Batik Damai Langit di acara Family Gathering.

Ratmi bercerita bahwa proses pembuatan batik ini tidak hanya sekedar teknik, tetapi juga memerlukan ketelatenan, keahlian, serta kesabaran untuk menghasilkan motif yang indah. Teknik batik tulis yang rumit memang menjadi daya tarik tersendiri, apalagi motif yang dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi. Batik Damai Langit menghadirkan motif yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga penuh filosofi. Mulai dari perpaduan warna hingga detail-detail kecil pada motif yang terukir, semuanya merepresentasikan budaya lokal yang kaya akan makna.

Dengan tetap menjaga kualitas dan seni dalam setiap lembar batik, Batik Damai Langit menjadi pilihan menarik bagi para pecinta batik di sekitar Yogyakarta dan Bantul. Keberadaan usaha ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk terus berkembang dalam dunia industri kreatif.

Kehadiran Ratmi pada acara Family Gathering FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 8 yaitu Bantuan untuk Perdagangan melalui ketersedian FMIPA membuka stand UMKM dengan keragaman budaya. Kemudian acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari dan Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mengenal Lebih Dalam Peran Aktuaris dalam Asuransi Syariah dan Tantangan Karir di Masa Depan

Asuransi syariah merupakan salah satu instrumen keuangan yang berkembang pesat di Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya literasi masyarakat tentang keuangan syariah. Perkembangan ini didukung oleh para ahli yang tergabung dalam Islamic Insurance Society (IIS) yang berfokus pada pengembangan literasi asuransi syariah. Selain keahlian di bidang finance dan sales, aktuaris memainkan peran krusial dalam keberlanjutan industri ini.

Pada 19 September 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM bekerja sama dengan Islamic Insurance Society (IIS) menyelenggarakan kuliah tamu bertema Peran Aktuaris pada Asuransi Syariah.

Ira Dewi Alfianti, FSAI sekaligus pembicara kuliah tamu, menekankan pentingnya peran aktuaris dalam menentukan pembagian risiko antara perusahaan asuransi dan reasuransi. Aktuaris bertanggung jawab mengevaluasi kesehatan finansial perusahaan dengan menganalisis rasio-rasio terkait, serta memastikan stabilitas keuangan melalui perhitungan risiko yang matang. Di asuransi syariah, terdapat pemisahan dana antara dana tabarru’ (dana hibah untuk membantu peserta lain) dan dana operasional perusahaan. Pemisahan ini menjadi tanggung jawab utama aktuaris untuk dihitung secara akurat setiap akhir periode.

Selain itu, dalam asuransi syariah terdapat batas atas yang lebih stabil melalui reasuransi, sehingga risiko operasional dan risiko keuangan dapat dikendalikan dengan lebih baik. Profesi aktuaris, yang berfokus pada pengelolaan risiko dan perhitungan matematis, memberikan peluang karir sepanjang hayat di sektor keuangan, khususnya asuransi syariah.

Acara ini juga berkaitan erat dengan pencapaian beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) yang mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang aktuaria dan asuransi syariah, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mendorong pengembangan inovasi di industri keuangan syariah yang berkelanjutan, dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara akademisi dan praktisi industri dalam mengembangkan pemahaman serta kerjasama untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih luas.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Refleksi Nostalgia Alumni 1987: Menghidupkan Kembali Kenangan Melalui Seni dan Parodi

Dalam acara reuni yang meriah, sosok alumni angkatan 1987 yaitu Arif perwakilan dari pengurus KAMIPAGAMA (Keluarga Alumni MIPA UGM) berbagi kisah kenangan masa kuliahnya yang penuh dengan kreativitas dan semangat kebersamaan.

Saat gamelan dimainkan di acara Malam Kangen, Arif mengaku teringat masa ketika ia bersama teman-temannya aktif dalam kegiatan Interpolate, sebuah kelompok parodi yang kerap mengkritik politik, sosial, hingga kehidupan kampus dengan cara yang kreatif.

“Ini mengingatkan saya pada tahun 1987, saat kami sering berkumpul, membuat parodi, lagu, dan teater. Gamelan juga menjadi bagian dari hiburan kami, terutama saat stres menghadapi tugas-tugas kampus,” ujar Arif selaku pengurus KAMIPAGAMA.

Interpolate bukan hanya menjadi tempat untuk bersenang-senang baginya, tetapi juga sebagai sarana bagi para mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap lingkungan sekitar mereka. Ia juga menambahkan bahwa parodi adalah cara mereka mengekspresikan pandangan terhadap isu-isu sosial dan politik.

Kegiatan ini telah menjadi bagian dari kehidupan kampus yang menyenangkan bagi mereka. Membentuk ikatan persahabatan yang kuat dan terus dikenang hingga saat ini. Acara reuni tersebut berhasil menghidupkan kembali kenangan akan masa-masa penuh tawa dan kreativitas yang tidak terlupakan.

Kegiatan reuni Malam Kangen FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya dan SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies Natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pentingnya Kesadaran Kesehatan Mental, Alumni FMIPA Berbagi Pengalaman Pribadi dan Pesan Inspiratif

Di tengah acara reuni yang penuh nostalgia, sosok alumni angkatan 1987 yaitu Arif perwakilan dari pengurus KAMIPAGAMA (Keluarga Alumni MIPA UGM) memberikan pesan penting mengenai kesehatan mental. Ia menceritakan pengalamannya tentang tantangan mental yang pernah dihadapinya selama masa kuliah serta peristiwa tragis yang baru-baru ini terjadi di kalangan mahasiswa.

“Mungkin sebagian dari kalian tahu bahwa beberapa bulan lalu ada teman kalian yang hampir melakukan bunuh diri Tapi, untungnya bisa diselamatkan. Ini menunjukkan betapa pentingnya kita saling mendukung dan memperhatikan kesehatan mental,” papar Arif perwakilan dari pengurus KAMIPAGAMA.

Arif juga berbagi pengalaman pribadinya dalam menghadapi masa-masa sulit. Ia menegaskan bahwa melanjutkan hidup adalah pilihan terbaik dan meski hidup penuh dengan rintangan, selalu ada harapan di depan.

“Saya sendiri pernah mengalami masa yang sangat sulit, tetapi Saya memilih untuk melanjutkan hidup. Sekarang, 40 tahun kemudian, Saya masih berdiri di sini. Kalian juga bisa melaluinya, jangan ragu untuk mencari bantuan,” papar Arif penuh semangat.

Pesan inspiratif tersebut disambut dengan hangat oleh para hadirin. Arif mengingatkan bahwa penting untuk selalu menjaga kesehatan mental, terutama di tengah tekanan hidup yang semakin berat. Ini adalah momen refleksi penting yang mengajak semua orang untuk peduli terhadap diri sendiri dan orang lain.

Kegiatan reuni Malam Kangen FMIPA UGM ini turut mengimplementasikan SDGs poin 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui dukungan terhadap kesehatan mental, SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya dan SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Lengkapi Keseruan Malam Kangen, Band Aktuaria Tampilkan Lagu Love Story Karya Taylor Swift

Acara Malam Kangen Dies Natalis FMIPA UGM tahun ini semakin meriah dengan penampilan band dari berbagai program studi salah satunya adalah Aktuaria. Band ini dipimpin oleh vokalis Aurelia Felisha, mahasiswa Aktuaria angkatan 2023. Meskipun band ini terbentuk secara dadakan yaitu sehari sebelum acara karena kebutuhan mendesak, Aurelia berhasil menampilkan vokal yang memukau.

“Kami akan membawakan lagu Love Story dari Taylor Swift kami hanya membawa satu lagu karena keterbatasan waktu,” papar Aurelia Felisha.

Aurel bercerita soal tantangannya menjadi vokalis band dari Aktuaria. Ia ditarik menjadi vokalis ketika H-1 sebelum tampil. Aurel mempersiapkan dirinya dengan latihan intensif bersama anggota band lainnya. Selain latihan bersama, ia juga meluangkan waktu untuk berlatih sendiri. Meskipun persiapan singkat, penampilan band ini mampu menarik perhatian para hadirin, termasuk para mahasiswa, alumni, dan dosen yang hadir.

“Malam Kangen seru banget dan memorable karena kesempatan yang memorable buat aku tampil dan bernyanyi di depan khalayak luas,” papar Aurelia Felisha.

Bagi Aurelia, kesempatan ini menjadi pengalaman berharga selama perkuliahan karena ia bisa kembali tampil dan bernyanyi di depan khalayak luas. Kesempatan untuk menyapa para alumni dan dosen melalui musik menjadi momen yang akan diingatnya dengan penuh kebanggaan.

Mengenai peluang menang, Aurelia merasa optimis dengan penampilan band mereka. Meskipun belum sempat melihat penampilan band lain, ia memberi nilai 7 dari 10 untuk rasa percaya dirinya. Sementara untuk acara keseluruhan, Aurelia memberikan rating sempurna, 10 dari 10, menggambarkan betapa serunya suasana Malam Kangen tahun ini.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGs poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan mahasiswa di bidang seni musik serta keanekaragaman budaya. Kemudian, acara tersebut menjadi implementasi dari SDGs poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui tema besar acara Dies natalis FMIPA ke-69.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate