Search
Search
Search

SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur

Mahasiswa Elins FMIPA UGM Pamerkan Berbagai Inovasi Canggih di Gelaran MIPA EXPO 2024

Mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi (Elins) FMIPA UGM ikut memeriahkan MIPA EXPO 2024 dengan memperkenalkan beragam inovasi teknologi hasil karya mereka. Dalam pameran yang ditujukan untuk mahasiswa, guru, hingga siswa SMA/SMK ini, Tim Elins Research Center (ERC) menampilkan sejumlah prototipe, salah satunya adalah perangkat Road Damage Mapper yang alat yang dirancang untuk mendeteksi kerusakan jalan dengan efisien.

Arya, salah satu mahasiswa Elins yang terlibat dalam pengembangan inovasi ini, menjelaskan motivasi di balik penciptaan perangkat tersebut. “Kerusakan jalan sering kali membutuhkan perbaikan segera. Namun, biaya perbaikan bisa boros jika kerusakan kecil diperbaiki menyeluruh. Melalui Road Damage Mapper, perbaikan bisa lebih efisien dan hanya difokuskan pada titik yang rusak,” tutur Arya.

Keaktifan mahasiswa Elins FMIPA UGM dalam menciptakan inovasi teknologi dan memamerkannya kepada khalayak turut mendukung tujuan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan mendorong semangat publik maupun sivitas akademika untuk terus berinovasi. Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, karena inovasi yang dihasilkan berpotensi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Inovasi seperti Road Damage Mapper yang memungkinkan deteksi kerusakan jalan menjadi salah satu solusi dalam perbaikan infrastruktur yang lebih efektif dan efisien.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Sulaiman Nur Hidayat
Foto : Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dekan FMIPA UGM: “Akselerator Inovasi FMIPA UGM dan Volantis Jadi Jembatan Utama Hilirisasi Riset untuk Masyarakat”

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) terus memperkuat perannya sebagai pusat inovasi dengan meluncurkan akselerator inovasi bekerja sama dengan Volantis dalam ajang Jogja Innovator Summit. Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., menyampaikan bahwa kolaborasi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan berbagai pihak pada FMIPA UGM sebagai inkubator inovasi yang berkelanjutan. Ia berharap akselerator ini tidak hanya menjadi ruang bagi ide-ide baru, tetapi juga saluran efektif untuk mengalirkan hasil riset dan inovasi dari dosen serta mahasiswa langsung ke masyarakat luas.

“Dengan Volantis, kita berambisi membawa akselerator ini melampaui peran wadah ide dan menjadi jalan utama yang menghubungkan inovasi kampus ke masyarakat,” ungkap Prof. Kuwat. Ia juga menambahkan bahwa akselerator ini diharapkan dapat menciptakan suasana baru (vibe) yang lebih mendukung pengembangan inovasi di lingkungan akademik maupun masyarakat umum.

Prof. Kuwat juga menyoroti pentingnya fokus riset yang terarah dan memiliki daya guna di pasar. “Kami ingin agar riset yang dilakukan tidak hanya berdasarkan minat pribadi, tetapi juga mempertimbangkan potensi pasar yang dapat digarap atau dikembangkan dari hasil riset tersebut. Tujuan kami adalah membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan,” jelasnya. Menurut Prof. Kuwat, sebagai “gudang inovator,” Yogyakarta adalah lingkungan yang sangat potensial untuk memicu inovasi baru, tetapi diperlukan ekosistem yang mendukung agar ide-ide ini tidak hilang sia-sia.

Keberadaan akselerator inovasi yang baru diluncurkan sejalan dengan pencapaian beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Akselerator ini menjadi platform penting untuk menjembatani riset dengan kebutuhan industri dan masyarakat, sehingga inovasi yang dihasilkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur yang optimal. Kolaborasi yang dibangun juga sejalan dengan SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan memperluas ekosistem inovasi di Yogyakarta agar lebih berdampak secara sosial dan ekonomi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Sulaiman Nur Hidayat
Foto : Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Prestasi Membanggakan Mahasiswa Elins FMIPA UGM Sabet Juara 2 di Ajang Kontes Kapal Indonesia 2024

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Dhani Adriansyah, mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi angkatan 2023 yang merupakan anggota tim Gamantaray UGM, berhasil meraih juara kedua dalam ajang tahunan Kontes Kapal Indonesia (KKI) 2024 untuk kategori Desain Inovasi Sistem Permesinan dan Kelistrikan (ISPK). Diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek, kompetisi ini berlangsung di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya pada 23-28 Oktober 2024.

Dhani mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini, terutama karena ini merupakan kali pertama dirinya dan tim berpartisipasi dalam kategori tersebut. “Saya belum pernah mengikuti kompetisi Kontes Kapal Indonesia sebelumnya, dan tim saya, Gamantaray UGM, juga baru pertama kali ikut di kategori Inovasi Sistem Permesinan dan Kelistrikan. Jadi, ini menjadi pengalaman pertama bagi saya dan sub-tim, dan alhamdulillah kami berhasil meraih juara dua. Saya sangat senang dan bangga dengan sub-tim saya,” ujarnya. Dhani juga berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi untuk pencapaian UGM di berbagai ajang nasional dan internasional ke depannya.

Dengan bimbingan dosen Teknik Mesin UGM, Ir. Ardi Wiranata, S.T., M.Eng., Ph.D., persiapan intensif dimulai sejak Juni 2024, mencakup diskusi ide, konsultasi, hingga pembuatan aplikasi inovasi mereka. Inovasi yang diberi nama “Eco Planning” adalah perangkat lunak optimasi navigasi kapal dengan emisi karbon minimal. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan rekomendasi rute dan kecepatan kapal yang optimal dengan mempertimbangkan kondisi laut dan cuaca, sehingga mampu mendukung pelayaran yang lebih ramah lingkungan.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswi FMIPA UGM di ajang tersebut mencerminkan komitmen untuk mewujudkan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas. Kemudian, poin ke-9 mengenai Inovasi, Industri, dan Infrastruktur dengan mendukung pengembangan teknologi dan solusi yang berkelanjutan dalam sektor perkapalan, meningkatkan efisiensi industri maritim. Inovasi “Eco Planning” yang diciptakan juga menjadi bukti nyata pengimplementasian poin ke-14 SDGs tentang Ekosistem Laut melalui pengurangan emisi karbon kapal yang bisa menurunkan risiko pencemaran dan gangguan pada kehidupan laut.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Tim Gamantaray UGM

Read More

Inisiasi Kerja Sama FMIPA UGM dengan BRIN dalam Mewujudkan Inovasi yang Mutakhir dan Berkelanjutan di Bidang Nanoteknologi dan Elektronika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) melakukan seremoni Penandatanganan Kerja Sama (PKS) dengan Pusat Riset Sistem Nanoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRSN BRIN) pada Jumat, 25 Oktober 2024 di Ruang Sidang Lantai 2 FMIPA UGM.

“Saya yakin dengan bantuan dari teman-teman di sini, tujuan riset ini akan lebih mudah untuk dicapai,” ungkap Badru selaku perwakilan dari PRE BRIN. Ia menambahkan bahwa kesempatan studi bagi mahasiswa program doktoral (S3) UGM akan lebih terbuka melalui kerja sama ini. Selain untuk publikasi, ia juga berharap dapat tercipta prototipe yang siap didemonstrasikan pada tahun 2025.

Setelah seremoni penandatanganan, acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai roadmap penelitian bersama selama tiga tahun mendatang serta rencana penyelenggaraan seminar bersama antara Pusat Riset Elektronika Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (PRE OREI) BRIN dan UGM.

Kerja sama antara FMIPA UGM dengan BRIN menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari semakin luasnya akses pendidikan bagi mahasiswa. Selain itu, PKS ini juga merupakan cerminan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan kerja sama ini, diharapkan lahir berbagai inovasi riset elektronika yang dapat berkontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu dan industri.

Penulis: Azzah Nurfatin
Reportase: Indara Nurwulandari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat, Danendra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mengubah Musik Menjadi Solusi: Bernike Henita Sofiana Temukan Cara Baru Tingkatkan Kualitas Tidur dengan Musik

Bernike Henita Sofiana, mahasiswi Fisika dari Institut Teknologi Bandung, berhasil meraih juara kedua di ajang My Thesis in 3 Minutes, yang merupakan rangkaian dari acara MIPA EXPO. Dalam penelitian inovatifnya mengenai efek musik tidur atau sleeping science pada gelombang otak, Bernike memanfaatkan alat elektroensefalogram (EEG) untuk memantau dampak musik tidur terhadap kualitas tidur subjek.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa musik tidur memiliki efek positif yang lebih kuat ketika digunakan di malam hari dibandingkan dengan siang atau sore hari. Temuan ini membuka peluang baru bagi solusi non-invasif yang dapat meningkatkan kualitas tidur. “Kesulitan selama menjalankan tesis ini adalah mencari sampel yang saya perlukan, karena alat ini lebih efektif saat digunakan untuk tidur di malam hari,” ujar Bernike.

Penelitian Bernike mencerminkan tema Sustainable Innovation for Global Impact, di mana musik tidur berpotensi menjadi pendekatan berkelanjutan untuk membantu orang tidur lebih baik tanpa perlu mengandalkan obat-obatan. Selain itu, musik tidur bersifat ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah diakses. Solusi ini berpotensi memberikan manfaat secara global, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan tidur kronis.

Selama proses penelitian, Bernike menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam menemukan subjek yang bersedia berpartisipasi dalam studi pada malam hari dan memastikan alat elektroensefalogram berfungsi dengan baik. Meskipun demikian, ia berhasil mengatasi kendala tersebut dan menampilkan hasil penelitiannya dengan percaya diri di hadapan dewan juri. Pengalaman di ajang My Thesis in 3 Minutes menjadi pelajaran berharga bagi Bernike dalam mengasah kemampuan komunikasi dan penelitian.

Dengan prestasi ini, Nike berharap dapat terus mengembangkan penelitiannya, dan berharap inovasinya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang membawa dampak positif bagi dunia. Penelitian musik tidur bukan hanya tentang peningkatan kualitas tidur, tetapi juga upaya menciptakan teknologi yang inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Penelitian ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui pengembangan inovasi solusi berkelanjutan untuk dampak efek musik tidur, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact.

Hasil penelitian Luqmanul Hakim mengenai Si Satpam menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan berhasilnya FMIPA UGM dalam memberikan akses terhadap pendidikan sehingga dapat dikembangkan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, Si Satpam juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang ditunjukkan dengan pemanfaatan teknologi untuk menciptakan solusi keamanan.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Hero Prakosa
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tampilkan GAMADU di MIPA Expo, Alat Seismometer Inovatif untuk Masa Depan Berkelanjutan

Pada hari keempat MIPA Expo, Program Studi Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkenalkan alat kebanggaan mereka, GAMADU, sebuah seismometer triaxial hasil inovasi dosen dan mahasiswa. Dikembangkan sebagai bagian dari upaya inovasi berkelanjutan untuk dampak global, GAMADU menjadi pionir teknologi deteksi aktivitas seismik buatan Indonesia sejak 2020.

“Alat ini dirancang untuk mendeteksi getaran tanah dari tiga arah—vertikal dan horizontal—dengan sensitivitas tinggi yang mampu menangkap gelombang P dan S secara real-time,” jelas tim peneliti Geofisika UGM. Dengan teknologi ini, GAMADU menyediakan solusi pemantauan aktivitas seismik yang efektif dan andal, bahkan dalam kondisi lapangan yang menantang.

Keunggulan GAMADU tidak hanya terletak pada teknologinya, tetapi juga pada kemudahan penggunaannya. Seismometer ini dapat diakses dari jarak jauh, sehingga ideal untuk berbagai kebutuhan seperti riset geoteknik, mitigasi bencana, dan pemantauan aktivitas mikro-seismik. Selain itu, kemudahan instalasi dan harga yang terjangkau membuat GAMADU relevan bagi berbagai institusi dan industri yang memerlukan pemantauan seismik di wilayah rawan gempa.

Di balik pengembangan GAMADU, tim peneliti Geofisika UGM berkomitmen menciptakan dampak berkelanjutan yang bermanfaat di tingkat nasional maupun global. Dengan memanfaatkan teknologi ini, potensi bencana alam dapat diantisipasi lebih dini, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efektif. Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus menciptakan solusi inovatif yang aman dan ramah lingkungan, demi masa depan yang lebih baik.

GAMADU adalah bukti nyata bahwa inovasi anak bangsa dapat berperan dalam pembangunan berkelanjutan sebagai pelopor dalam solusi teknologi untuk lingkungan dan masyarakat serta memperkaya ekosistem pengumpulan data yang akurat dan terintegrasi di lapangan untuk survei visual dengan memberikan gambaran yang lebih komprehensif bagi peneliti. Kegiatan dan inovasi ini turut mengimplementasikan SDGS poin poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui stand booth Program Studi beserta keunggulan dan inovasinya, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA Expo Sustainable Innovation for Global Impact dan inovasi penelitian GAMADU.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Serunya Menjadi Mahasiswa Kimia UGM: Cerita Agatha dan Anton, Mahasiswa Kimia Angkatan 2022

Dalam acara MIPA EXPO, Agatha dan Anton, mahasiswa Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2022, berbagi kisah perjalanan akademis mereka yang penuh warna. Mengusung tema “Sustainable Innovation for Global Impact,” Fakultas MIPA mengadakan talkshow inspiratif yang menarik perhatian banyak pengunjung.

Agatha telah tertarik pada dunia kimia sejak SMA dan aktif berpartisipasi dalam olimpiade. Sebaliknya, Anton menemukan ketertarikan pada bidang ini setelah melakukan eksperimen kimia yang dianggapnya menarik dan penuh warna. Selama menjalani studi di Kimia UGM, keduanya mengalami berbagai suka dan duka yang menjadi bagian dari perjalanan akademis mereka.

Agatha mengungkapkan ketertarikan terhadap penjelasan mendalam tentang kimia yang tidak ia dapatkan saat di SMA. “Fasilitas kampus yang lengkap sangat membantu, meskipun salah satu tantangan terberat adalah membuat laporan praktikum yang harus ditulis tangan,” ujarnya.

Anton menambahkan bahwa pengalaman kuliah di Kimia UGM memberikan banyak keuntungan, seperti kesempatan bertemu dengan dosen tamu dari luar negeri dan mengikuti sesi sharing dengan universitas lain. “Hal ini semakin memotivasi saya untuk mendalami ilmu kimia dan memperluas wawasan,” jelas Anton. Ia pun setuju bahwa laporan praktikum bisa menjadi tantangan yang melelahkan. “Mengandalkan tim SKS atau sistem kebut semalam saat UTS dan UAS tidak dianjurkan di jurusan Kimia,” tambahnya.

Anton juga mengenang momen paling berkesan ketika mendapat kesempatan untuk jalan-jalan gratis ke luar pulau Jawa, pengalaman langka yang ia nikmati sepenuhnya. Di sisi lain, Agatha merasa paling terkesan saat menjadi koordinator Seminar Nasional 2024, sebuah pengalaman yang memberinya banyak pelajaran berharga tentang tanggung jawab dan organisasi di lingkungan kampus.

Sebagai tips bagi mereka yang tertarik mengikuti olimpiade, Anton menganjurkan agar mahasiswa rajin mengeksplorasi materi secara mandiri. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui pengenalan program studi Kimia, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA Expo Sustainable Innovation for Global Impact, dan SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se-Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Hadirkan Inovasi Robotika, Tim ERC Pamerkan Teknologi Robotik Artic Soccer

Dalam ajang tahunan bertema inovasi, Tim Electronic Robotics Club (ERC) memeriahkan stand booth mereka di MIPA EXPO dengan memamerkan berbagai karya mahasiswa, termasuk robot unggulan bernama Artic Soccer. Robot ini dirancang khusus untuk beragam kompetisi, dengan kemampuan bermain sepak bola yang mengesankan berkat kelincahannya dan kecerdasan dalam bergerak di lapangan.

“Kami punya banyak rancangan robot dengan berbagai kegunaan, mulai dari kompetisi sepak bola hingga pendeteksi air, yang saat ini kami bawa ke stand untuk dipamerkan,” ujar Winner, perwakilan Tim ERC. Ia menjelaskan bahwa inovasi tim tidak hanya terbatas pada Artic Soccer, tetapi juga mencakup teknologi lain yang menarik.

Selain Artic Soccer, Tim ERC juga mengembangkan robot yang dirancang khusus untuk eksplorasi bawah air. Robot ini dilengkapi dengan teknologi pendeteksi air dan dirancang menyerupai pelampung. Uniknya, robot ini mampu mendarat dan menyelam dengan stabil di permukaan air, menjadikannya solusi inovatif untuk aplikasi eksplorasi maritim. Kecanggihan teknologi dari robot-robot tersebut berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, yang antusias bertanya tentang cara kerja dan fitur unik yang dimilikinya.

Bagi anggota Tim ERC, berpartisipasi dalam pameran dan berinteraksi langsung dengan pengunjung menjadi pengalaman yang sangat berharga. Di hari pertama, mereka juga berkesempatan mengunjungi berbagai stand lain dan menikmati atmosfer kompetitif serta kolaboratif di pameran tersebut. “Semangat dan inspirasi yang kami dapat di sini mendorong kami untuk terus mengembangkan robot yang lebih inovatif,” tambah Winner. Melalui partisipasi di MIPA EXPO, Tim ERC berharap dapat memperluas jaringan dan mendapatkan ide-ide baru untuk terus berinovasi di bidang robotika.

Keberhasilan Tim ERC dalam mengembangkan robot dengan berbagai fungsi menunjukkan potensi besar generasi muda Indonesia dalam menciptakan teknologi yang mampu bersaing ditingkat global. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui pengenalan inovasi dan pengalaman stand booth ERC, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact, dan SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se-Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Elins FMIPA UGM Pamerkan Berbagai Inovasi Canggih di Gelaran MIPA EXPO 2024

Mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi (Elins) FMIPA UGM ikut memeriahkan MIPA EXPO 2024 dengan memperkenalkan beragam inovasi teknologi hasil karya mereka. Dalam pameran yang ditujukan untuk mahasiswa, guru, hingga siswa SMA/SMK ini, Tim Elins Research Center (ERC) menampilkan sejumlah prototipe, salah satunya adalah perangkat Road Damage Mapper yang alat yang dirancang untuk mendeteksi kerusakan jalan dengan efisien.

Arya, salah satu mahasiswa Elins yang terlibat dalam pengembangan inovasi ini, menjelaskan motivasi di balik penciptaan perangkat tersebut. “Kerusakan jalan sering kali membutuhkan perbaikan segera. Namun, biaya perbaikan bisa boros jika kerusakan kecil diperbaiki menyeluruh. Melalui Road Damage Mapper, perbaikan bisa lebih efisien dan hanya difokuskan pada titik yang rusak,” tutur Arya.

Keaktifan mahasiswa Elins FMIPA UGM dalam menciptakan inovasi teknologi dan memamerkannya kepada khalayak turut mendukung tujuan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan mendorong semangat publik maupun sivitas akademika untuk terus berinovasi. Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, karena inovasi yang dihasilkan berpotensi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Inovasi seperti Road Damage Mapper yang memungkinkan deteksi kerusakan jalan menjadi salah satu solusi dalam perbaikan infrastruktur yang lebih efektif dan efisien.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Sulaiman Nur Hidayat
Foto : Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dekan FMIPA UGM: “Akselerator Inovasi FMIPA UGM dan Volantis Jadi Jembatan Utama Hilirisasi Riset untuk Masyarakat”

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) terus memperkuat perannya sebagai pusat inovasi dengan meluncurkan akselerator inovasi bekerja sama dengan Volantis dalam ajang Jogja Innovator Summit. Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., menyampaikan bahwa kolaborasi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan berbagai pihak pada FMIPA UGM sebagai inkubator inovasi yang berkelanjutan. Ia berharap akselerator ini tidak hanya menjadi ruang bagi ide-ide baru, tetapi juga saluran efektif untuk mengalirkan hasil riset dan inovasi dari dosen serta mahasiswa langsung ke masyarakat luas.

“Dengan Volantis, kita berambisi membawa akselerator ini melampaui peran wadah ide dan menjadi jalan utama yang menghubungkan inovasi kampus ke masyarakat,” ungkap Prof. Kuwat. Ia juga menambahkan bahwa akselerator ini diharapkan dapat menciptakan suasana baru (vibe) yang lebih mendukung pengembangan inovasi di lingkungan akademik maupun masyarakat umum.

Prof. Kuwat juga menyoroti pentingnya fokus riset yang terarah dan memiliki daya guna di pasar. “Kami ingin agar riset yang dilakukan tidak hanya berdasarkan minat pribadi, tetapi juga mempertimbangkan potensi pasar yang dapat digarap atau dikembangkan dari hasil riset tersebut. Tujuan kami adalah membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan,” jelasnya. Menurut Prof. Kuwat, sebagai “gudang inovator,” Yogyakarta adalah lingkungan yang sangat potensial untuk memicu inovasi baru, tetapi diperlukan ekosistem yang mendukung agar ide-ide ini tidak hilang sia-sia.

Keberadaan akselerator inovasi yang baru diluncurkan sejalan dengan pencapaian beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Akselerator ini menjadi platform penting untuk menjembatani riset dengan kebutuhan industri dan masyarakat, sehingga inovasi yang dihasilkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur yang optimal. Kolaborasi yang dibangun juga sejalan dengan SDGs poin ke-17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan memperluas ekosistem inovasi di Yogyakarta agar lebih berdampak secara sosial dan ekonomi.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Sulaiman Nur Hidayat
Foto : Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Prestasi Membanggakan Mahasiswa Elins FMIPA UGM Sabet Juara 2 di Ajang Kontes Kapal Indonesia 2024

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Dhani Adriansyah, mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi angkatan 2023 yang merupakan anggota tim Gamantaray UGM, berhasil meraih juara kedua dalam ajang tahunan Kontes Kapal Indonesia (KKI) 2024 untuk kategori Desain Inovasi Sistem Permesinan dan Kelistrikan (ISPK). Diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek, kompetisi ini berlangsung di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya pada 23-28 Oktober 2024.

Dhani mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini, terutama karena ini merupakan kali pertama dirinya dan tim berpartisipasi dalam kategori tersebut. “Saya belum pernah mengikuti kompetisi Kontes Kapal Indonesia sebelumnya, dan tim saya, Gamantaray UGM, juga baru pertama kali ikut di kategori Inovasi Sistem Permesinan dan Kelistrikan. Jadi, ini menjadi pengalaman pertama bagi saya dan sub-tim, dan alhamdulillah kami berhasil meraih juara dua. Saya sangat senang dan bangga dengan sub-tim saya,” ujarnya. Dhani juga berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi untuk pencapaian UGM di berbagai ajang nasional dan internasional ke depannya.

Dengan bimbingan dosen Teknik Mesin UGM, Ir. Ardi Wiranata, S.T., M.Eng., Ph.D., persiapan intensif dimulai sejak Juni 2024, mencakup diskusi ide, konsultasi, hingga pembuatan aplikasi inovasi mereka. Inovasi yang diberi nama “Eco Planning” adalah perangkat lunak optimasi navigasi kapal dengan emisi karbon minimal. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan rekomendasi rute dan kecepatan kapal yang optimal dengan mempertimbangkan kondisi laut dan cuaca, sehingga mampu mendukung pelayaran yang lebih ramah lingkungan.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswi FMIPA UGM di ajang tersebut mencerminkan komitmen untuk mewujudkan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas. Kemudian, poin ke-9 mengenai Inovasi, Industri, dan Infrastruktur dengan mendukung pengembangan teknologi dan solusi yang berkelanjutan dalam sektor perkapalan, meningkatkan efisiensi industri maritim. Inovasi “Eco Planning” yang diciptakan juga menjadi bukti nyata pengimplementasian poin ke-14 SDGs tentang Ekosistem Laut melalui pengurangan emisi karbon kapal yang bisa menurunkan risiko pencemaran dan gangguan pada kehidupan laut.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nur Hidayat
Dokumentasi : Tim Gamantaray UGM

Read More

Inisiasi Kerja Sama FMIPA UGM dengan BRIN dalam Mewujudkan Inovasi yang Mutakhir dan Berkelanjutan di Bidang Nanoteknologi dan Elektronika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) melakukan seremoni Penandatanganan Kerja Sama (PKS) dengan Pusat Riset Sistem Nanoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRSN BRIN) pada Jumat, 25 Oktober 2024 di Ruang Sidang Lantai 2 FMIPA UGM.

“Saya yakin dengan bantuan dari teman-teman di sini, tujuan riset ini akan lebih mudah untuk dicapai,” ungkap Badru selaku perwakilan dari PRE BRIN. Ia menambahkan bahwa kesempatan studi bagi mahasiswa program doktoral (S3) UGM akan lebih terbuka melalui kerja sama ini. Selain untuk publikasi, ia juga berharap dapat tercipta prototipe yang siap didemonstrasikan pada tahun 2025.

Setelah seremoni penandatanganan, acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai roadmap penelitian bersama selama tiga tahun mendatang serta rencana penyelenggaraan seminar bersama antara Pusat Riset Elektronika Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (PRE OREI) BRIN dan UGM.

Kerja sama antara FMIPA UGM dengan BRIN menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari semakin luasnya akses pendidikan bagi mahasiswa. Selain itu, PKS ini juga merupakan cerminan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan kerja sama ini, diharapkan lahir berbagai inovasi riset elektronika yang dapat berkontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu dan industri.

Penulis: Azzah Nurfatin
Reportase: Indara Nurwulandari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat, Danendra Azriel R
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mengubah Musik Menjadi Solusi: Bernike Henita Sofiana Temukan Cara Baru Tingkatkan Kualitas Tidur dengan Musik

Bernike Henita Sofiana, mahasiswi Fisika dari Institut Teknologi Bandung, berhasil meraih juara kedua di ajang My Thesis in 3 Minutes, yang merupakan rangkaian dari acara MIPA EXPO. Dalam penelitian inovatifnya mengenai efek musik tidur atau sleeping science pada gelombang otak, Bernike memanfaatkan alat elektroensefalogram (EEG) untuk memantau dampak musik tidur terhadap kualitas tidur subjek.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa musik tidur memiliki efek positif yang lebih kuat ketika digunakan di malam hari dibandingkan dengan siang atau sore hari. Temuan ini membuka peluang baru bagi solusi non-invasif yang dapat meningkatkan kualitas tidur. “Kesulitan selama menjalankan tesis ini adalah mencari sampel yang saya perlukan, karena alat ini lebih efektif saat digunakan untuk tidur di malam hari,” ujar Bernike.

Penelitian Bernike mencerminkan tema Sustainable Innovation for Global Impact, di mana musik tidur berpotensi menjadi pendekatan berkelanjutan untuk membantu orang tidur lebih baik tanpa perlu mengandalkan obat-obatan. Selain itu, musik tidur bersifat ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah diakses. Solusi ini berpotensi memberikan manfaat secara global, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan tidur kronis.

Selama proses penelitian, Bernike menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam menemukan subjek yang bersedia berpartisipasi dalam studi pada malam hari dan memastikan alat elektroensefalogram berfungsi dengan baik. Meskipun demikian, ia berhasil mengatasi kendala tersebut dan menampilkan hasil penelitiannya dengan percaya diri di hadapan dewan juri. Pengalaman di ajang My Thesis in 3 Minutes menjadi pelajaran berharga bagi Bernike dalam mengasah kemampuan komunikasi dan penelitian.

Dengan prestasi ini, Nike berharap dapat terus mengembangkan penelitiannya, dan berharap inovasinya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang membawa dampak positif bagi dunia. Penelitian musik tidur bukan hanya tentang peningkatan kualitas tidur, tetapi juga upaya menciptakan teknologi yang inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Penelitian ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui pengembangan inovasi solusi berkelanjutan untuk dampak efek musik tidur, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact.

Hasil penelitian Luqmanul Hakim mengenai Si Satpam menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan berhasilnya FMIPA UGM dalam memberikan akses terhadap pendidikan sehingga dapat dikembangkan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, Si Satpam juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang ditunjukkan dengan pemanfaatan teknologi untuk menciptakan solusi keamanan.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Hero Prakosa
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tampilkan GAMADU di MIPA Expo, Alat Seismometer Inovatif untuk Masa Depan Berkelanjutan

Pada hari keempat MIPA Expo, Program Studi Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkenalkan alat kebanggaan mereka, GAMADU, sebuah seismometer triaxial hasil inovasi dosen dan mahasiswa. Dikembangkan sebagai bagian dari upaya inovasi berkelanjutan untuk dampak global, GAMADU menjadi pionir teknologi deteksi aktivitas seismik buatan Indonesia sejak 2020.

“Alat ini dirancang untuk mendeteksi getaran tanah dari tiga arah—vertikal dan horizontal—dengan sensitivitas tinggi yang mampu menangkap gelombang P dan S secara real-time,” jelas tim peneliti Geofisika UGM. Dengan teknologi ini, GAMADU menyediakan solusi pemantauan aktivitas seismik yang efektif dan andal, bahkan dalam kondisi lapangan yang menantang.

Keunggulan GAMADU tidak hanya terletak pada teknologinya, tetapi juga pada kemudahan penggunaannya. Seismometer ini dapat diakses dari jarak jauh, sehingga ideal untuk berbagai kebutuhan seperti riset geoteknik, mitigasi bencana, dan pemantauan aktivitas mikro-seismik. Selain itu, kemudahan instalasi dan harga yang terjangkau membuat GAMADU relevan bagi berbagai institusi dan industri yang memerlukan pemantauan seismik di wilayah rawan gempa.

Di balik pengembangan GAMADU, tim peneliti Geofisika UGM berkomitmen menciptakan dampak berkelanjutan yang bermanfaat di tingkat nasional maupun global. Dengan memanfaatkan teknologi ini, potensi bencana alam dapat diantisipasi lebih dini, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efektif. Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus menciptakan solusi inovatif yang aman dan ramah lingkungan, demi masa depan yang lebih baik.

GAMADU adalah bukti nyata bahwa inovasi anak bangsa dapat berperan dalam pembangunan berkelanjutan sebagai pelopor dalam solusi teknologi untuk lingkungan dan masyarakat serta memperkaya ekosistem pengumpulan data yang akurat dan terintegrasi di lapangan untuk survei visual dengan memberikan gambaran yang lebih komprehensif bagi peneliti. Kegiatan dan inovasi ini turut mengimplementasikan SDGS poin poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui stand booth Program Studi beserta keunggulan dan inovasinya, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA Expo Sustainable Innovation for Global Impact dan inovasi penelitian GAMADU.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Serunya Menjadi Mahasiswa Kimia UGM: Cerita Agatha dan Anton, Mahasiswa Kimia Angkatan 2022

Dalam acara MIPA EXPO, Agatha dan Anton, mahasiswa Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2022, berbagi kisah perjalanan akademis mereka yang penuh warna. Mengusung tema “Sustainable Innovation for Global Impact,” Fakultas MIPA mengadakan talkshow inspiratif yang menarik perhatian banyak pengunjung.

Agatha telah tertarik pada dunia kimia sejak SMA dan aktif berpartisipasi dalam olimpiade. Sebaliknya, Anton menemukan ketertarikan pada bidang ini setelah melakukan eksperimen kimia yang dianggapnya menarik dan penuh warna. Selama menjalani studi di Kimia UGM, keduanya mengalami berbagai suka dan duka yang menjadi bagian dari perjalanan akademis mereka.

Agatha mengungkapkan ketertarikan terhadap penjelasan mendalam tentang kimia yang tidak ia dapatkan saat di SMA. “Fasilitas kampus yang lengkap sangat membantu, meskipun salah satu tantangan terberat adalah membuat laporan praktikum yang harus ditulis tangan,” ujarnya.

Anton menambahkan bahwa pengalaman kuliah di Kimia UGM memberikan banyak keuntungan, seperti kesempatan bertemu dengan dosen tamu dari luar negeri dan mengikuti sesi sharing dengan universitas lain. “Hal ini semakin memotivasi saya untuk mendalami ilmu kimia dan memperluas wawasan,” jelas Anton. Ia pun setuju bahwa laporan praktikum bisa menjadi tantangan yang melelahkan. “Mengandalkan tim SKS atau sistem kebut semalam saat UTS dan UAS tidak dianjurkan di jurusan Kimia,” tambahnya.

Anton juga mengenang momen paling berkesan ketika mendapat kesempatan untuk jalan-jalan gratis ke luar pulau Jawa, pengalaman langka yang ia nikmati sepenuhnya. Di sisi lain, Agatha merasa paling terkesan saat menjadi koordinator Seminar Nasional 2024, sebuah pengalaman yang memberinya banyak pelajaran berharga tentang tanggung jawab dan organisasi di lingkungan kampus.

Sebagai tips bagi mereka yang tertarik mengikuti olimpiade, Anton menganjurkan agar mahasiswa rajin mengeksplorasi materi secara mandiri. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui pengenalan program studi Kimia, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA Expo Sustainable Innovation for Global Impact, dan SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se-Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Hadirkan Inovasi Robotika, Tim ERC Pamerkan Teknologi Robotik Artic Soccer

Dalam ajang tahunan bertema inovasi, Tim Electronic Robotics Club (ERC) memeriahkan stand booth mereka di MIPA EXPO dengan memamerkan berbagai karya mahasiswa, termasuk robot unggulan bernama Artic Soccer. Robot ini dirancang khusus untuk beragam kompetisi, dengan kemampuan bermain sepak bola yang mengesankan berkat kelincahannya dan kecerdasan dalam bergerak di lapangan.

“Kami punya banyak rancangan robot dengan berbagai kegunaan, mulai dari kompetisi sepak bola hingga pendeteksi air, yang saat ini kami bawa ke stand untuk dipamerkan,” ujar Winner, perwakilan Tim ERC. Ia menjelaskan bahwa inovasi tim tidak hanya terbatas pada Artic Soccer, tetapi juga mencakup teknologi lain yang menarik.

Selain Artic Soccer, Tim ERC juga mengembangkan robot yang dirancang khusus untuk eksplorasi bawah air. Robot ini dilengkapi dengan teknologi pendeteksi air dan dirancang menyerupai pelampung. Uniknya, robot ini mampu mendarat dan menyelam dengan stabil di permukaan air, menjadikannya solusi inovatif untuk aplikasi eksplorasi maritim. Kecanggihan teknologi dari robot-robot tersebut berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, yang antusias bertanya tentang cara kerja dan fitur unik yang dimilikinya.

Bagi anggota Tim ERC, berpartisipasi dalam pameran dan berinteraksi langsung dengan pengunjung menjadi pengalaman yang sangat berharga. Di hari pertama, mereka juga berkesempatan mengunjungi berbagai stand lain dan menikmati atmosfer kompetitif serta kolaboratif di pameran tersebut. “Semangat dan inspirasi yang kami dapat di sini mendorong kami untuk terus mengembangkan robot yang lebih inovatif,” tambah Winner. Melalui partisipasi di MIPA EXPO, Tim ERC berharap dapat memperluas jaringan dan mendapatkan ide-ide baru untuk terus berinovasi di bidang robotika.

Keberhasilan Tim ERC dalam mengembangkan robot dengan berbagai fungsi menunjukkan potensi besar generasi muda Indonesia dalam menciptakan teknologi yang mampu bersaing ditingkat global. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui pengenalan inovasi dan pengalaman stand booth ERC, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO Sustainable Innovation for Global Impact, dan SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se-Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramadhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate