Search
Search
Search

SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Jajanan Jadul Ludes Ratusan Porsi, Malem Kangen FMIPA UGM Hadirkan Kuliner Nostalgia

Makanan menjadi sorotan tersendiri dan merupakan hal yang penting dalam suatu acara. Begitu juga dengan Malam Kangen FMIPA UGM 2024. Acara yang diselenggarakan pada 14 September 2024 di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM ini menjadi istimewa karena menghadirkan makanan yang membuat para tamu undangan bernostalgia.

“Saya biasa mangkal di Pasar Beringharjo dan kali ini diberikan kesempatan untuk menjajakan gulali jadul saya pada Malam Kangen,” papar Farhan selaku pedagang gulali jadul. Ia membawa 100 porsi gulali jadul yang dipajang pada gerobaknya. Gulali jadul yang terpajang dengan cantik membuat para tamu undangan tergugah sehingga 100 porsi tersebut dapat habis dalam waktu singkat. Sesuai dengan namanya, Malam Kangen mampu mengobati rasa rindu para tamu undangan terhadap makanan jadul seperti gulali.

Tak hanya gulali, Malam Kangen FMIPA UGM 2024 juga menyajikan beragam makanan lain seperti bakso, mie jawa rebus, nasi goreng oriental, maupun harum manis. Para tamu undangan terlihat antusias mencicipi berbagai hidangan yang disediakan.

Penyelenggaraan Malam Kangen FMIPA UGM 2024 menunjukkan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, karena melibatkan pedagang lokal dalam penyediaan makanan jadul sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi setempat. Selain itu, dengan adanya kerja sama antara FMIPA dengan pedagang, maka SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan juga dapat terjalin untuk mendukung ekonomi lokal.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan HUT RI ke-79, Himatika UGM Gelar Gradien II untuk Tingkatkan Kerja Sama Mahasiswa

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan hari yang bermakna bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tak terkecuali mahasiswa FMIPA UGM, terkhusus pengurus Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) UGM. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Departemen Pengembangan Sumber Daya Insan Matematika (Prisma) menyelenggarakan Upgrading Internal (Gradien) II yang terdiri dari rangkaian lomba-lomba.

Gradien II diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan senam bersama. Setelah senam, barulah diadakan rangkaian perlombaan yang terdiri dari lomba makan kerupuk, paku dalam botol, oper tepung, dan make up challenge. Masing-masing kegiatan perlombaan diikuti oleh perwakilan masing-masing departemen atau biro di Himatika UGM.

Kegiatan perlombaan yang diadakan pada Gradien II menekankan kerja sama antaranggota karena sebagian besar perlombaan yang diselenggarakan berbentuk tim. Gradien II dapat menjadi sarana bagi para pengurus Himatika UGM untuk meningkatkan kerja sama antaranggota di departemennya masing-masing. Dengan demikian, para pengurus Himatika dapat menjalankan departemen masing-masing dengan lebih maksimal dan bermanfaat bagi kalangan yang lebih luas.

Kegiatan Gradien II menunjukkan penerapan SDGs poin 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, yang tergambar dari kegiatan senam bersama. Selain itu, Gradien II juga menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya pengembangan diri masing-masing peserta berupa peningkatan kerja sama antaranggota melalui rangkaian lomba yang disediakan. Kerja sama yang meningkat juga dapat meningkatkan peluang para pengurus Himatika untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga Gradien II juga mengimplementasikan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Azzah Nurfatin
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tekankan Pengembangan Diri, Alumnus FMIPA UGM Dorong Mahasiswa untuk Siap Hadapi Dunia Kerja

Sebagai mahasiswa, sering kali muncul kekhawatiran mengenai jenis pekerjaan yang akan diambil setelah lulus, atau bahkan sebelum lulus. Mahasiswa Fakultas MIPA, misalnya, sering merasa bingung dalam menentukan arah karir yang tepat. Untuk menanggulangi hal tersebut, Pionir Pascal 2024 mengadakan sesi sharing bersama alumnus untuk mahasiswa baru Fakultas MIPA UGM di Auditorium Lantai 7 pada tanggal 31 Juli 2024.

“Persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, kita tidak hanya pintar secara akademis, tapi kita juga perlu mengembangkan diri kita secara entrepreneurship dan kita harus bisa melakukan problem solving, critical thinking, serta bergaul,” jelas Bachtiar Rifai, S.Si., M.IST. selaku alumnus Fisika UGM angkatan 2006 yang juga merupakan pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Volantis Technology.

Bachtiar juga menambahkan bahwa hal-hal yang dipelajari di dunia perkuliahan kurang dari 5% dari apa yang digunakan di dunia nyata.

Dalam sesi sharing yang dipandu oleh Chinta Bella sebagai moderator, Bachtiar mengawali sesi dengan menjabarkan berbagai permasalahan mahasiswa yang berkaitan dengan dunia kerja. Dilanjutkan dengan penjelasan pekerjaan berdasarkan levelnya, kompetensi yang dicari di dunia kerja, tip dalam menjalani kehidupan perkuliahan, dan tipe pekerjaan berdasarkan manfaatnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh mahasiswa baru. Para mahasiswa baru memperdalam sesi sharing kali ini dengan bertanya hal-hal mengenai teknologi, kecerdasan buatan, maupun kewirausahaan.

Sesi sharing yang diadakan oleh Pionir Pascal 2024 menunjukkan implementasi dari SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan menghadirkan alumnus, para mahasiswa baru diberikan kesempatan untuk lebih memahami kehidupan perkuliahan serta dunia kerja. Para mahasiswa baru diharapkan menjadi lebih siap, baik dalam menjalani perkuliahan, maupun dalam menetapkan tujuan setelah lulus dari FMIPA UGM. Harapannya, FMIPA UGM tidak hanya menciptakan lulusan yang pintar secara akademik, tetapi juga dapat menciptakan lulusan yang bermanfaat dalam berbagai bidang.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Terinspirasi dari Organisasi, Mahasiswa FMIPA UGM Berani Berwirausaha

Berkesempatan duduk di bangku perkuliahan, para remaja yang mulai menjadi mahasiswa memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengeksplorasi berbagai hal, termasuk kewirausahaan. Tidak sedikit mahasiswa yang mulai berwirausaha di bangku kuliah. Alasannya beragam, mulai dari menambah penghasilan, mencoba hal baru, hingga mengisi waktu luang.

“Saya terinspirasi untuk berwirausaha setelah mencoba berjualan untuk kepentingan suatu organisasi. Saat itu saya menyadari bahwa ternyata kita bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan dengan berjualan,” ungkap Chinta Bella yang akrab disapa Bella. Ia merupakan mahasiswa S-1 Matematika UGM.

Bella memulai perjalanannya dalam dunia wirausaha sejak ia duduk di semester 4. Sejauh ini, ia sudah mencoba berbagai usaha dengan target usahanya merupakan mahasiswa UGM. Beberapa usaha yang sudah digeluti Bella untuk menambah penghasilan, yaitu menjadi reseller buket bunga, menjual kerajinan tangan buket bunga berbahan kawat bulu, buket makanan ringan, hingga makanan berat.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh Bella tidak ia jalani seorang diri. Ia mengajak teman-temannya dalam menjalani usaha-usaha tersebut. Sikap kepemimpinannya juga terlihat dalam kepiawaiannya mengoordinasikan hal-hal terkait usahanya.

Kisah Bella yang berani berwirausaha selaras dengan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Bella berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Bahkan, ia juga membuka lapangan pekerjaan untuk teman-temannya. Apabila terus dikembangkan, Bella berpotensi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang lebih luas. Sosok Bella yang inspiratif dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa FMIPA untuk berani berwirausaha. Harapannya, mahasiswa FMIPA tidak hanya terfokus pada program studinya masing-masing, tetapi juga semangat untuk mengembangkan diri dan mencoba hal-hal yang positif.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Chinta Bella
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Merasa Salah Jurusan, Mahasiswa FMIPA UGM Kembangkan Diri dalam Bidang Wicara Publik

Setiap manusia memiliki keunikan dan keahliannya masing-masing. Keahlian tersebut tidak bisa dipaksakan sama untuk setiap individu. Begitu pula dengan Chinta Bella, mahasiswa S-1 Matematika UGM, yang menunjukkan keahliannya dan fokus dalam mengembangkan minatnya di bidang wicara publik.

“Saya merasa salah jurusan, tetapi hal tersebut tidak membuat saya patah semangat. Saya akan tetap mengembangkan diri saya pada bidang yang saya gemari tanpa meninggalkan tanggung jawab saya,” papar Chinta Bella yang akrab disapa Bella. Bella mengaku bahwa sebelumnya ia berkeinginan untuk menjadi guru. Selain itu, ia juga merasa senang berkomunikasi dengan orang lain. Karena kedua hal tersebut, ia menekuni bidang wicara publik.

Sepak terjang Bella dalam dunia perhostingan dimulai sejak ia duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat itu, ia dipercaya untuk menjadi pembawa acara wisuda yang membawakan acara dengan menggunakan bahasa Arab. Semenjak saat itu, Bella mulai dipercaya untuk menjadi pembawa acara maupun moderator dalam berbagai kegiatan. Ia pernah menjadi pembawa acara dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2023, pembawa acara dan moderator Pionir Pascal 2024, pembawa acara wisuda UGM, dan masih banyak pengalaman lainnya.

Sosok Bella yang mengejar minatnya tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sangat menginspirasi. Selain mengejar minat, Bella juga dapat memperoleh penghasilan dari minatnya tersebut. Hal ini mengimplementasikan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Kisah Bella menunjukkan bahwa kesempatan untuk bekerja terbuka lebar bagi siapa saja yang mau berusaha. Meskipun tidak linear dengan program studi yang diambil, setiap mahasiswa masih berkesempatan untuk mengejar mimpinya dan memperoleh penghasilan dari hal yang mereka minati.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Chinta Bella dan Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa KKN-PPM UGM Adakan Festival Anak Hingga Program Kesehatan di Kabupaten Pati

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan kegiatan intrakurikuler wajib sebagai implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim KKN-PPM UGM Jejakenan melaksanakan pemberdayaan di tiga desa yaitu Desa Ngastorejo, Karangrowo, dan Dengkek, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dalam bidang pertanian, peningkatan kualitas SDM, pengembangan UMKM/ekonomi kreatif, kesehatan masyarakat, hingga edukasi mitigasi bencana.

“Tema yang kami pilih adalah multidisipliner dengan fokus kepada 3 hal yaitu peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan UMKM, dan kesehatan masyarakat,” ujar Farhan selaku Kormanit Tim KKN-PPM UGM Jejakenan.

Menariknya, tim KKN-PPM ini diberi nama Jejakenan, dengan jejak berarti langkah kaki yang akan terus terpatri dan berkelanjutan, serta Jakenan yang merupakan nama Kecamatan di mana mereka mengabdi. Jadi, secara garis besar Jejakenan berarti tim KKN yang mengukir jejak berkelanjutan demi kemajuan yang terus melangkah di daerah Jakenan, Kabupaten Pati.

“Pendidikan di sana sudah cukup bagus, hanya saja di daerah kami karena banyaknya penduduk yang merantau sehingga di beberapa sekolah hanya ada sedikit murid di tiap kelasnya. Kemudian, gedung sekolah yang ada di daerah kami hanya ada 3 Sekolah Dasar,” ujar Farhan.

Farhan menjelaskan, program kerja yang diusung bergantung kepada tiap sub-unit di desa masing-masing. Namun, untuk fokus utama tiap desa kebanyakan berurusan di bidang pertanian dan peningkatan kualitas SDM. Menurutnya, salah satu program kerja yang paling menarik adalah Festival Anak yang dilaksanakan bertepatan dengan hari anak 23 Juli 2024. Kegiatan yang dilakukan berbasis pembelajaran kreatif dengan target anak-anak di TK dan Sekolah Dasar yang ada di tiap desa tempat mereka mengabdi.

Di bidang kesehatan, mereka melaksanakan program kerja di bidang kesehatan berupa sosialisasi kader Posyandu, pecegahan stunting, dan sosialisasi kesehatan preventif penyakit banjir. Selain itu, mereka juga melakukan sosialisasi ekonomi sirkular: eco enzyme business plan, serta pelatihan pembuatan VCO, dan sosialisasi zero waste.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN-PPM UGM tidak semata-mata dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban di perguruan tinggi, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program yang mereka lakukan terkait dengan SDG nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran kreatif. Selain itu, kegiataan merekka juga sejalan dengan SDG nomor 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan adanya pemberdayaan UMKM, serta selaras dengan SDG nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui sosialisasi mitigasi bencana.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Jejakenan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pemberdayaan Masyarakat di Pedukuhan Tegalrejo oleh Mahasiswa KKN UGM untuk Masa Depan Berkelanjutan

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan pengabdian ke seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Harmoni Hargo yang melakukan pengabdian di Desa Hargowilis, Kulon Progo. Dengan tema ‘Pemberdayaan Masyarakat di Desa Hargowilis dan Hargotirto’ Tim KKN berkomitmen untuk membantu masyarakat setempat dalam berbagai aspek kehidupan.

Program-program yang dijalankan oleh tim KKN di Pedukuhan Tegalrejo mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga peningkatan keterampilan. Edukasi semacam pencegahan kenakalan remaja diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan remaja dan ibu-ibu untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera.

“Beberapa program unggulan kami salah satunya adalah sosialisasi pencegahan kenakalan remaja, yang difokuskan pada bahaya judi online dan narkotika, serta sosialisasi hukum terkait pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” papar Aini Andriani perwakilan Tim dari Kimia FMIPA UGM dalam wawancara online, Senin (5/8).

Tak hanya itu, tim KKN juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan potensi ekonomi masyarakat dengan mengadakan seminar tentang pendaftaran BPOM untuk produk yang dihasilkan di desa Hargowilis. Konsumsi produk turunan kelapa, merupakan salah satu produk unggulan setempat. Program lainnya seperti evaluasi dan peningkatan objek wisata Bukit Pethu dan Gumuk Sriti, yang bertujuan untuk menjaga keberlanjutan pariwisata lokal.

“Kami fokus pada pemberdayaan anak-anak di Pedukuhan Tegalrejo seperti pengajaran bahasa Inggris dasar hingga mengajarkan tembang dolanan Jawa dan pelatihan penulisan aksara Jawa. Program ini dirancang untuk meningkatkan literasi, numerisasi, dan kecintaan anak-anak terhadap budaya lokal,” papar Aini Andriani.

Tantangan yang Tim KKN Harmoni Hargo rasakan adalah sinyal yang sulit diakses. Hal ini tidak menyurutkan semangat para mahasiswa dalam menjalankan program-program mereka. Antusias dari masyarakat setempat membuat koordinasi menjadi lebih mudah dan program kerja bisa berjalan dengan lancar.

Tim KKN Harmoni hargo berharap bahwa program-program yang mereka jalankan di Pedukuhan Tegalrejo akan membawa manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Melalui pemberdayaan yang tepat dan meningkatkan potensi yang ada diharapkan kesejahteraan masyarakat Pedukuhan Tegalrejo semakin meningkat di masa depan. Implementasi Tim KKN-PPM Wedung adiluhung ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Harmoni Hargo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Desa Pesisir oleh Mahasiswa KKN UGM Melalui Pesona dan Tantangan di Desa Wedung Demak

Pesona alam dan potensi yang melimpah dari Desa Wedung, yang terletak di Kabupaten Demak, menjadi tempat pengabdian dari Tim KKN-PPM Wedung Adiluhung. Meskipun terbagi dalam 4 sub-unit yaitu Wedung 1, Wedung 2, Tedunan, dan Tempel, setiap desanya menyimpan kekayaan alam dan tantangan tersendiri.

Salah satunya di Wedung 2, yang berada di daerah pesisir, menjadi pusat perhatian karena keunikan dan potensi sumber daya alam. Dengan pemandangan mangrove yang hijau dan tambak penghasil bandeng dan udang, kawasan ini menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

“Akses menuju Wedung 2 tidaklah mudah. Jalan setapak yang rusak dan sering terendam banjir jadi bahan prihatin kami. Padahal banyak potensi yang didapatkan dari Wedung 2. Program yang sukses kami jalankan adalah edukasi budidaya maggot skala rumahan,” papar Nur Azis perwakilan Tim dari Kimia FMIPA UGM dalam wawancara online, Senin (5/8).

Selain itu, program digitalisasi arsip untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bencana banjir, menjadi langkah utama dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Program lainnya yang Tim KKN Wedung Adiluhung optimalisasi yaitu UMKM dari segi digitalisasi dan pemasaran, untuk meningkatkan perekonomian desa.

“Tim kami juga lakukan pemasangan lampu panel surya di sepanjang jalan setapak menuju pesisir untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan akses di malam hari,” papar Nur Azis.

Melalui program KKN ini, harapannya agar seluruh inisiatif yang telah dijalankan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Wedung. Potensi desa yang besar, baik dari segi sumber daya alam, UMKM, maupun sumber daya manusia perlu terus digali dan dikembangkan agar Desa Wedung semakin tertata dan maju di masa depan. Implementasi Tim KKN-PPM Wedung adiluhung ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Wedung Adiluhung
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Jajanan Jadul Ludes Ratusan Porsi, Malem Kangen FMIPA UGM Hadirkan Kuliner Nostalgia

Makanan menjadi sorotan tersendiri dan merupakan hal yang penting dalam suatu acara. Begitu juga dengan Malam Kangen FMIPA UGM 2024. Acara yang diselenggarakan pada 14 September 2024 di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM ini menjadi istimewa karena menghadirkan makanan yang membuat para tamu undangan bernostalgia.

“Saya biasa mangkal di Pasar Beringharjo dan kali ini diberikan kesempatan untuk menjajakan gulali jadul saya pada Malam Kangen,” papar Farhan selaku pedagang gulali jadul. Ia membawa 100 porsi gulali jadul yang dipajang pada gerobaknya. Gulali jadul yang terpajang dengan cantik membuat para tamu undangan tergugah sehingga 100 porsi tersebut dapat habis dalam waktu singkat. Sesuai dengan namanya, Malam Kangen mampu mengobati rasa rindu para tamu undangan terhadap makanan jadul seperti gulali.

Tak hanya gulali, Malam Kangen FMIPA UGM 2024 juga menyajikan beragam makanan lain seperti bakso, mie jawa rebus, nasi goreng oriental, maupun harum manis. Para tamu undangan terlihat antusias mencicipi berbagai hidangan yang disediakan.

Penyelenggaraan Malam Kangen FMIPA UGM 2024 menunjukkan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, karena melibatkan pedagang lokal dalam penyediaan makanan jadul sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi setempat. Selain itu, dengan adanya kerja sama antara FMIPA dengan pedagang, maka SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan juga dapat terjalin untuk mendukung ekonomi lokal.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Meriahkan HUT RI ke-79, Himatika UGM Gelar Gradien II untuk Tingkatkan Kerja Sama Mahasiswa

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan hari yang bermakna bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tak terkecuali mahasiswa FMIPA UGM, terkhusus pengurus Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) UGM. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Departemen Pengembangan Sumber Daya Insan Matematika (Prisma) menyelenggarakan Upgrading Internal (Gradien) II yang terdiri dari rangkaian lomba-lomba.

Gradien II diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan senam bersama. Setelah senam, barulah diadakan rangkaian perlombaan yang terdiri dari lomba makan kerupuk, paku dalam botol, oper tepung, dan make up challenge. Masing-masing kegiatan perlombaan diikuti oleh perwakilan masing-masing departemen atau biro di Himatika UGM.

Kegiatan perlombaan yang diadakan pada Gradien II menekankan kerja sama antaranggota karena sebagian besar perlombaan yang diselenggarakan berbentuk tim. Gradien II dapat menjadi sarana bagi para pengurus Himatika UGM untuk meningkatkan kerja sama antaranggota di departemennya masing-masing. Dengan demikian, para pengurus Himatika dapat menjalankan departemen masing-masing dengan lebih maksimal dan bermanfaat bagi kalangan yang lebih luas.

Kegiatan Gradien II menunjukkan penerapan SDGs poin 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, yang tergambar dari kegiatan senam bersama. Selain itu, Gradien II juga menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya pengembangan diri masing-masing peserta berupa peningkatan kerja sama antaranggota melalui rangkaian lomba yang disediakan. Kerja sama yang meningkat juga dapat meningkatkan peluang para pengurus Himatika untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga Gradien II juga mengimplementasikan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Azzah Nurfatin
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tekankan Pengembangan Diri, Alumnus FMIPA UGM Dorong Mahasiswa untuk Siap Hadapi Dunia Kerja

Sebagai mahasiswa, sering kali muncul kekhawatiran mengenai jenis pekerjaan yang akan diambil setelah lulus, atau bahkan sebelum lulus. Mahasiswa Fakultas MIPA, misalnya, sering merasa bingung dalam menentukan arah karir yang tepat. Untuk menanggulangi hal tersebut, Pionir Pascal 2024 mengadakan sesi sharing bersama alumnus untuk mahasiswa baru Fakultas MIPA UGM di Auditorium Lantai 7 pada tanggal 31 Juli 2024.

“Persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, kita tidak hanya pintar secara akademis, tapi kita juga perlu mengembangkan diri kita secara entrepreneurship dan kita harus bisa melakukan problem solving, critical thinking, serta bergaul,” jelas Bachtiar Rifai, S.Si., M.IST. selaku alumnus Fisika UGM angkatan 2006 yang juga merupakan pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Volantis Technology.

Bachtiar juga menambahkan bahwa hal-hal yang dipelajari di dunia perkuliahan kurang dari 5% dari apa yang digunakan di dunia nyata.

Dalam sesi sharing yang dipandu oleh Chinta Bella sebagai moderator, Bachtiar mengawali sesi dengan menjabarkan berbagai permasalahan mahasiswa yang berkaitan dengan dunia kerja. Dilanjutkan dengan penjelasan pekerjaan berdasarkan levelnya, kompetensi yang dicari di dunia kerja, tip dalam menjalani kehidupan perkuliahan, dan tipe pekerjaan berdasarkan manfaatnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh mahasiswa baru. Para mahasiswa baru memperdalam sesi sharing kali ini dengan bertanya hal-hal mengenai teknologi, kecerdasan buatan, maupun kewirausahaan.

Sesi sharing yang diadakan oleh Pionir Pascal 2024 menunjukkan implementasi dari SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan menghadirkan alumnus, para mahasiswa baru diberikan kesempatan untuk lebih memahami kehidupan perkuliahan serta dunia kerja. Para mahasiswa baru diharapkan menjadi lebih siap, baik dalam menjalani perkuliahan, maupun dalam menetapkan tujuan setelah lulus dari FMIPA UGM. Harapannya, FMIPA UGM tidak hanya menciptakan lulusan yang pintar secara akademik, tetapi juga dapat menciptakan lulusan yang bermanfaat dalam berbagai bidang.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Terinspirasi dari Organisasi, Mahasiswa FMIPA UGM Berani Berwirausaha

Berkesempatan duduk di bangku perkuliahan, para remaja yang mulai menjadi mahasiswa memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengeksplorasi berbagai hal, termasuk kewirausahaan. Tidak sedikit mahasiswa yang mulai berwirausaha di bangku kuliah. Alasannya beragam, mulai dari menambah penghasilan, mencoba hal baru, hingga mengisi waktu luang.

“Saya terinspirasi untuk berwirausaha setelah mencoba berjualan untuk kepentingan suatu organisasi. Saat itu saya menyadari bahwa ternyata kita bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan dengan berjualan,” ungkap Chinta Bella yang akrab disapa Bella. Ia merupakan mahasiswa S-1 Matematika UGM.

Bella memulai perjalanannya dalam dunia wirausaha sejak ia duduk di semester 4. Sejauh ini, ia sudah mencoba berbagai usaha dengan target usahanya merupakan mahasiswa UGM. Beberapa usaha yang sudah digeluti Bella untuk menambah penghasilan, yaitu menjadi reseller buket bunga, menjual kerajinan tangan buket bunga berbahan kawat bulu, buket makanan ringan, hingga makanan berat.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh Bella tidak ia jalani seorang diri. Ia mengajak teman-temannya dalam menjalani usaha-usaha tersebut. Sikap kepemimpinannya juga terlihat dalam kepiawaiannya mengoordinasikan hal-hal terkait usahanya.

Kisah Bella yang berani berwirausaha selaras dengan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Bella berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Bahkan, ia juga membuka lapangan pekerjaan untuk teman-temannya. Apabila terus dikembangkan, Bella berpotensi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang lebih luas. Sosok Bella yang inspiratif dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa FMIPA untuk berani berwirausaha. Harapannya, mahasiswa FMIPA tidak hanya terfokus pada program studinya masing-masing, tetapi juga semangat untuk mengembangkan diri dan mencoba hal-hal yang positif.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Chinta Bella
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Merasa Salah Jurusan, Mahasiswa FMIPA UGM Kembangkan Diri dalam Bidang Wicara Publik

Setiap manusia memiliki keunikan dan keahliannya masing-masing. Keahlian tersebut tidak bisa dipaksakan sama untuk setiap individu. Begitu pula dengan Chinta Bella, mahasiswa S-1 Matematika UGM, yang menunjukkan keahliannya dan fokus dalam mengembangkan minatnya di bidang wicara publik.

“Saya merasa salah jurusan, tetapi hal tersebut tidak membuat saya patah semangat. Saya akan tetap mengembangkan diri saya pada bidang yang saya gemari tanpa meninggalkan tanggung jawab saya,” papar Chinta Bella yang akrab disapa Bella. Bella mengaku bahwa sebelumnya ia berkeinginan untuk menjadi guru. Selain itu, ia juga merasa senang berkomunikasi dengan orang lain. Karena kedua hal tersebut, ia menekuni bidang wicara publik.

Sepak terjang Bella dalam dunia perhostingan dimulai sejak ia duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat itu, ia dipercaya untuk menjadi pembawa acara wisuda yang membawakan acara dengan menggunakan bahasa Arab. Semenjak saat itu, Bella mulai dipercaya untuk menjadi pembawa acara maupun moderator dalam berbagai kegiatan. Ia pernah menjadi pembawa acara dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2023, pembawa acara dan moderator Pionir Pascal 2024, pembawa acara wisuda UGM, dan masih banyak pengalaman lainnya.

Sosok Bella yang mengejar minatnya tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sangat menginspirasi. Selain mengejar minat, Bella juga dapat memperoleh penghasilan dari minatnya tersebut. Hal ini mengimplementasikan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Kisah Bella menunjukkan bahwa kesempatan untuk bekerja terbuka lebar bagi siapa saja yang mau berusaha. Meskipun tidak linear dengan program studi yang diambil, setiap mahasiswa masih berkesempatan untuk mengejar mimpinya dan memperoleh penghasilan dari hal yang mereka minati.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Chinta Bella dan Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa KKN-PPM UGM Adakan Festival Anak Hingga Program Kesehatan di Kabupaten Pati

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan kegiatan intrakurikuler wajib sebagai implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim KKN-PPM UGM Jejakenan melaksanakan pemberdayaan di tiga desa yaitu Desa Ngastorejo, Karangrowo, dan Dengkek, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dalam bidang pertanian, peningkatan kualitas SDM, pengembangan UMKM/ekonomi kreatif, kesehatan masyarakat, hingga edukasi mitigasi bencana.

“Tema yang kami pilih adalah multidisipliner dengan fokus kepada 3 hal yaitu peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan UMKM, dan kesehatan masyarakat,” ujar Farhan selaku Kormanit Tim KKN-PPM UGM Jejakenan.

Menariknya, tim KKN-PPM ini diberi nama Jejakenan, dengan jejak berarti langkah kaki yang akan terus terpatri dan berkelanjutan, serta Jakenan yang merupakan nama Kecamatan di mana mereka mengabdi. Jadi, secara garis besar Jejakenan berarti tim KKN yang mengukir jejak berkelanjutan demi kemajuan yang terus melangkah di daerah Jakenan, Kabupaten Pati.

“Pendidikan di sana sudah cukup bagus, hanya saja di daerah kami karena banyaknya penduduk yang merantau sehingga di beberapa sekolah hanya ada sedikit murid di tiap kelasnya. Kemudian, gedung sekolah yang ada di daerah kami hanya ada 3 Sekolah Dasar,” ujar Farhan.

Farhan menjelaskan, program kerja yang diusung bergantung kepada tiap sub-unit di desa masing-masing. Namun, untuk fokus utama tiap desa kebanyakan berurusan di bidang pertanian dan peningkatan kualitas SDM. Menurutnya, salah satu program kerja yang paling menarik adalah Festival Anak yang dilaksanakan bertepatan dengan hari anak 23 Juli 2024. Kegiatan yang dilakukan berbasis pembelajaran kreatif dengan target anak-anak di TK dan Sekolah Dasar yang ada di tiap desa tempat mereka mengabdi.

Di bidang kesehatan, mereka melaksanakan program kerja di bidang kesehatan berupa sosialisasi kader Posyandu, pecegahan stunting, dan sosialisasi kesehatan preventif penyakit banjir. Selain itu, mereka juga melakukan sosialisasi ekonomi sirkular: eco enzyme business plan, serta pelatihan pembuatan VCO, dan sosialisasi zero waste.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN-PPM UGM tidak semata-mata dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban di perguruan tinggi, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program yang mereka lakukan terkait dengan SDG nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran kreatif. Selain itu, kegiataan merekka juga sejalan dengan SDG nomor 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan adanya pemberdayaan UMKM, serta selaras dengan SDG nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui sosialisasi mitigasi bencana.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Jejakenan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pemberdayaan Masyarakat di Pedukuhan Tegalrejo oleh Mahasiswa KKN UGM untuk Masa Depan Berkelanjutan

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan pengabdian ke seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Harmoni Hargo yang melakukan pengabdian di Desa Hargowilis, Kulon Progo. Dengan tema ‘Pemberdayaan Masyarakat di Desa Hargowilis dan Hargotirto’ Tim KKN berkomitmen untuk membantu masyarakat setempat dalam berbagai aspek kehidupan.

Program-program yang dijalankan oleh tim KKN di Pedukuhan Tegalrejo mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga peningkatan keterampilan. Edukasi semacam pencegahan kenakalan remaja diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan remaja dan ibu-ibu untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera.

“Beberapa program unggulan kami salah satunya adalah sosialisasi pencegahan kenakalan remaja, yang difokuskan pada bahaya judi online dan narkotika, serta sosialisasi hukum terkait pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” papar Aini Andriani perwakilan Tim dari Kimia FMIPA UGM dalam wawancara online, Senin (5/8).

Tak hanya itu, tim KKN juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan potensi ekonomi masyarakat dengan mengadakan seminar tentang pendaftaran BPOM untuk produk yang dihasilkan di desa Hargowilis. Konsumsi produk turunan kelapa, merupakan salah satu produk unggulan setempat. Program lainnya seperti evaluasi dan peningkatan objek wisata Bukit Pethu dan Gumuk Sriti, yang bertujuan untuk menjaga keberlanjutan pariwisata lokal.

“Kami fokus pada pemberdayaan anak-anak di Pedukuhan Tegalrejo seperti pengajaran bahasa Inggris dasar hingga mengajarkan tembang dolanan Jawa dan pelatihan penulisan aksara Jawa. Program ini dirancang untuk meningkatkan literasi, numerisasi, dan kecintaan anak-anak terhadap budaya lokal,” papar Aini Andriani.

Tantangan yang Tim KKN Harmoni Hargo rasakan adalah sinyal yang sulit diakses. Hal ini tidak menyurutkan semangat para mahasiswa dalam menjalankan program-program mereka. Antusias dari masyarakat setempat membuat koordinasi menjadi lebih mudah dan program kerja bisa berjalan dengan lancar.

Tim KKN Harmoni hargo berharap bahwa program-program yang mereka jalankan di Pedukuhan Tegalrejo akan membawa manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Melalui pemberdayaan yang tepat dan meningkatkan potensi yang ada diharapkan kesejahteraan masyarakat Pedukuhan Tegalrejo semakin meningkat di masa depan. Implementasi Tim KKN-PPM Wedung adiluhung ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Harmoni Hargo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Desa Pesisir oleh Mahasiswa KKN UGM Melalui Pesona dan Tantangan di Desa Wedung Demak

Pesona alam dan potensi yang melimpah dari Desa Wedung, yang terletak di Kabupaten Demak, menjadi tempat pengabdian dari Tim KKN-PPM Wedung Adiluhung. Meskipun terbagi dalam 4 sub-unit yaitu Wedung 1, Wedung 2, Tedunan, dan Tempel, setiap desanya menyimpan kekayaan alam dan tantangan tersendiri.

Salah satunya di Wedung 2, yang berada di daerah pesisir, menjadi pusat perhatian karena keunikan dan potensi sumber daya alam. Dengan pemandangan mangrove yang hijau dan tambak penghasil bandeng dan udang, kawasan ini menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

“Akses menuju Wedung 2 tidaklah mudah. Jalan setapak yang rusak dan sering terendam banjir jadi bahan prihatin kami. Padahal banyak potensi yang didapatkan dari Wedung 2. Program yang sukses kami jalankan adalah edukasi budidaya maggot skala rumahan,” papar Nur Azis perwakilan Tim dari Kimia FMIPA UGM dalam wawancara online, Senin (5/8).

Selain itu, program digitalisasi arsip untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bencana banjir, menjadi langkah utama dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Program lainnya yang Tim KKN Wedung Adiluhung optimalisasi yaitu UMKM dari segi digitalisasi dan pemasaran, untuk meningkatkan perekonomian desa.

“Tim kami juga lakukan pemasangan lampu panel surya di sepanjang jalan setapak menuju pesisir untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan akses di malam hari,” papar Nur Azis.

Melalui program KKN ini, harapannya agar seluruh inisiatif yang telah dijalankan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Wedung. Potensi desa yang besar, baik dari segi sumber daya alam, UMKM, maupun sumber daya manusia perlu terus digali dan dikembangkan agar Desa Wedung semakin tertata dan maju di masa depan. Implementasi Tim KKN-PPM Wedung adiluhung ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Wedung Adiluhung
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate