Search
Search
Search

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Gelar Focus Group Discussion Perdana dengan BPJamsostek sebagai Langkah Awal Menuju Keberlanjutan Jaminan Sosial

Departemen Matematika Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berhasil menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) perdana sebagai bagian dari proyek penelitian bertajuk Actuarial Modeling Analysis for Employment Social Security Program in Indonesia.” Kegiatan ini berlangsung pada 18 Oktober 2024 di Mason Pine Hotel, Bandung, dengan kolaborasi antara tim peneliti UGM dan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) sebagai mitra utama. Diskusi ini bertujuan untuk mendalami faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan program jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia, sekaligus menjadi langkah awal dalam pengembangan model aktuaria yang adaptif dan tepat guna dalam pengelolaan dana jaminan sosial.

Tim peneliti UGM, yang merupakan kolaborasi multidisiplin dari dosen FMIPA dan FISIPOL UGM, dipimpin oleh Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D., bersama sejumlah anggota seperti Nurhadi, S.Sos., M.Si., Ph.D., Dr. Nanang Susyanto, S.Si., M.Sc., Drs. Danardono, MPH., Ph.D., Drs. Gunardi, M.Si., dan Restu Ananda Putra, S.Si., M.Aktr. Kolaborasi ini juga melibatkan enam alumni Ilmu Aktuaria UGM dan satu alumni PSDK UGM yaitu diantaranya Andi Fathurrozi Ramadhani Adistifasa, S.Aktr., Faustina Dian Cahyaningrum, S.Aktr., Bagus Rizky Rahartantyo, S.Aktr., Dewa Sunandar, S.Aktr., Muhammad Rasyad Daffa Hanif, S.Aktr., Sifaur Rohmah, S.Aktr., Ukhti Erisawati, S.Aktr dan Hana Aulia, S.Sos. yang memberikan kontribusi besar dalam penelitian ini. Dalam sambutannya, Danang Teguh Qoyyimi, Ph.D., menyatakan bahwa diskusi ini menjadi langkah awal untuk memahami lebih dalam tata kelola program jaminan sosial di Indonesia, yang akan membantu dalam menyusun strategi pengelolaan risiko dan metode aktuaria untuk memastikan keberlanjutan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

FGD ini difokuskan pada program-program utama BPJamsostek, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). BPJamsostek memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk keberlanjutan finansial, rendahnya partisipasi pekerja informal, dan pendekatan dalam pengelolaan dana. Para peserta FGD membahas langkah-langkah strategis untuk memperluas cakupan program, khususnya bagi pekerja informal dan kelompok rentan, guna menciptakan sistem jaminan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dalam diskusi ini, BPJamsostek memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan program jaminan sosial, termasuk keberlanjutan finansial dan partisipasi pekerja informal. Para peserta FGD juga membahas strategi pengelolaan risiko, pendekatan dalam pengelolaan dana, serta metode aktuaria yang tepat untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang program. Selain itu, FGD ini juga mengeksplorasi langkah-langkah yang telah diambil untuk memperluas cakupan bagi pekerja informal, rentan, dan miskin, guna memastikan program jaminan sosial yang lebih inklusif.

Kegiatan ini menunjukkan peran pendidikan tinggi dalam memfasilitasi diskusi multidisiplin untuk memperkuat kolaborasi antara UGM dan BPJamsostek serta menghasilkan pemahaman yang komprehensif untuk menyusun model aktuaria yang efektif dan berkelanjutan bagi sistem jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia yang relevan dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas). Selain itu, hasil penelitian diharapkan memperkuat tata kelola keuangan dan keberlanjutan, sejalan dengan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan), dengan meningkatkan akses dan keberlanjutan program jaminan sosial untuk mengurangi angka kemiskinan. Kerja sama antarlembaga ini juga mencerminkan semangat SDGs 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Melalui langkah ini, FMIPA UGM dan BPJamsostek tidak hanya memperkuat kemitraan strategis di bidang riset dan inovasi tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ilmu aktuaria yang relevan dengan kebutuhan nasional. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menjadi pijakan penting dalam pengelolaan program jaminan sosial yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Bagus Rizky Hartyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Kembangkan Model Aktuaria untuk Jaminan Sosial Nasional dalam Mendukung Keberlanjutan Program Jaminan Sosial

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) di Indonesia merupakan langkah strategis dalam memberikan perlindungan sosial menyeluruh bagi seluruh masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004, SJSN mencakup berbagai program yang dirancang untuk mengatasi risiko terkait kesehatan, ketenagakerjaan, dan masa pensiun. Di antara program-program tersebut, Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) menjadi elemen utama yang menyediakan dukungan finansial bagi pekerja dan keluarganya ketika menghadapi risiko yang tidak terduga.

Dalam menghadapi kebutuhan pengelolaan risiko yang semakin kompleks, Program Sarjana Ilmu Aktuaria di Universitas Gadjah Mada (UGM) dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa mengenai probabilitas, matematika, statistik, dan ekonomi. Fondasi teoretis dan praktis ini memungkinkan mahasiswa untuk menganalisis serta mengelola risiko keuangan yang dapat timbul di masa depan. Kurikulum Program Ilmu Aktuaria UGM telah disesuaikan dengan standar nasional dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sehingga menghasilkan lulusan yang kompetitif dan siap bersaing di dunia kerja, khususnya dalam bidang aktuaria.

Sebagai langkah konkret dalam mendukung pengembangan sistem jaminan sosial yang berkelanjutan, UGM berkolaborasi dengan Bappenas dan GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH) untuk menyusun model aktuaria dalam Jaminan Sosial Nasional. Penelitian ini, yang dimulai pada 27 September 2024 oleh Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM, bertujuan untuk mengembangkan panduan komprehensif dalam menciptakan model aktuaria yang relevan dengan kebutuhan Indonesia. Penelitian ini berfokus pada memastikan efisiensi serta keberlanjutan jangka panjang program jaminan sosial melalui mitigasi risiko keuangan, adaptasi terhadap perubahan demografi, dan dinamika ekonomi. Dengan mengintegrasikan praktik terbaik dunia dalam konteks lokal, penelitian ini berkontribusi besar dalam memperkuat fondasi sistem jaminan sosial nasional.

Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-methods, yang menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi proyeksi serta kecukupan dana jaminan sosial, khususnya untuk program JKK, JKM, dan JKP. Pendekatan ini bertujuan memberikan analisis mendalam terkait kecukupan dana, efisiensi, transparansi, serta akuntabilitas pengelolaan dana jaminan sosial. Dengan evaluasi ini, diharapkan sistem jaminan sosial di Indonesia dapat terus beroperasi secara adil, transparan, dan berkelanjutan, sehingga mampu memberikan rasa aman serta kesejahteraan bagi pekerja dan masyarakat secara umum.

Program ini tidak hanya berkontribusi pada SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan) dengan memperluas akses pekerja terhadap sistem jaminan sosial yang inklusif, tetapi juga mendukung SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan pendidikan berkualitas di bidang aktuaria. Selain itu, program ini meningkatkan kesejahteraan pekerja (SDGs 8) melalui manajemen risiko yang lebih baik. Proyek ini mengandalkan kolaborasi luas untuk mencapai solusi yang berdampak, mendukung pencapaian SDGs 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Melalui inisiatif ini, UGM tidak hanya berperan sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan yang berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan sosial. Dengan kolaborasi ini, sistem jaminan sosial nasional diharapkan semakin kokoh dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin beragam dan dinamis.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Bagus Rizky Hartyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Berawal dari Iseng, Mahasiswa FMIPA UGM Wujudkan Kolaborasi Besar Lewat Malaka Project Dorong Terbentuknya Pemikiran Kritis

Malaka Project, sebuah program yang bertujuan membentuk masyarakat yang lebih cerdas dan kritis, memulai debutnya pada tahun 2024 dengan konsep tur ke berbagai kampus di Indonesia. Universitas Gadjah Mada (UGM) terpilih sebagai kampus pertama dalam rangkaian tur ini, berkat inisiatif Katherine Angelika Budianto, seorang mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Katherine, yang menjabat sebagai Project Officer acara ini, berhasil membawa Malaka Project ke UGM dengan keberanian dan kreativitasnya.

“Awalnya saya iseng reach out Kak Cania Citta (founder Malaka Project) lewat Instagram. Eh, ternyata diterima. Rasanya unreal, gokil juga padahal awalnya cuma iseng, nggak nyangka juga bisa beneran jadi,” ujar Katherine dengan penuh antusias. Ia menggunakan nama Kementerian Kajian dan Aksi Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (Kastrat BEM KM) FMIPA UGM untuk meyakinkan tim Malaka Project agar memulai tur dari UGM. Proses persiapan pun dimulai, melibatkan berbagai diskusi intensif yang berlangsung selama dua hingga tiga minggu sebelum keputusan final diambil.

Untuk mengakomodasi besarnya skala acara, Katherine bersama tim Kastrat BEM KM FMIPA UGM membuka pendaftaran panitia bagi mahasiswa angkatan 2022, 2023, dan 2024. Langkah ini tidak hanya bertujuan memperkuat tim penyelenggara, tetapi juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang berorientasi pada pendidikan kritis.

Meski demikian, persiapan acara tidak luput dari tantangan, terutama terkait keterbatasan waktu. Dari awal komunikasi dengan founder hingga pelaksanaan acara hanya tersedia waktu sekitar tiga bulan. Salah satu kendala terbesar adalah menemukan tanggal yang sesuai untuk menggunakan Grha Sabha Pramana (GSP) UGM sebagai lokasi acara. Namun, Katherine menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan profesional dari tim Malaka Project yang memberikan banyak pelajaran teknis selama proses persiapan.

Melalui terselenggaranya Malaka Project di UGM, Katherine berharap dapat mendorong mahasiswa dan masyarakat kampus menjadi lebih cerdas dan kritis dalam menyikapi berbagai isu. “Setidaknya, saya ingin mendorong masyarakat UGM terlebih dahulu untuk memiliki pemikiran yang lebih kritis,” tambahnya.

Kisah Katherine tidak hanya menunjukkan inisiatif pribadi yang berbuah kontribusi nyata, tetapi juga selaras dengan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs). Penyelenggaraan Malaka Project di UGM mencerminkan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan penyediaan ruang belajar bagi masyarakat untuk berpikir kritis. Selain itu, kerja sama antara Kastrat BEM KM FMIPA UGM dan tim Malaka Project menunjukkan penerapan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Sebagai seorang mahasiswa, Katherine membuktikan bahwa keberanian untuk mencoba hal baru dapat membawa dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Harapannya, kisah Katherine dapat menginspirasi mahasiswa FMIPA dan UGM lainnya untuk tidak ragu mengambil langkah yang berpotensi mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Melalui keberanian dan kerja kerasnya, Katherine berhasil mewujudkan ide sederhana menjadi kontribusi besar yang bermanfaat bagi masyarakat kampus. Semoga kisah ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya di FMIPA dan UGM untuk berani mengambil langkah baru yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Panitia Malaka Project
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Lewat Bakti Sosial, Mahasiswa FMIPA UGM Berkontribusi untuk Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat Desa

Melalui kolaborasi yang apik antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan dan Desa Mandiri (PDM) BEM KM FMIPA UGM, puluhan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Dusun Buyutan, Desa Ngalang, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul. Kegiatan Bakti Sosial BEM KM FMIPA 2024 ini menjadi salah satu upaya konkret pengimplementasian Tridharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Selama dua hari pelaksanaan, acara ini berhasil melibatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Unit Kesehatan Mahasiswa (UKESMA) UGM, perangkat desa, Karang Taruna, dan Polsek Gedangsari.

Mengusung tema “Gemerlap Pijar Raih Cita Bersama (Gempita),” acara ini bertujuan menjadi sinar terang yang membawa harapan baru bagi masyarakat yang membutuhkan. Dina, penanggung jawab acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi wujud kepedulian mahasiswa, tetapi juga menjadi pembelajaran yang memperkaya wawasan mereka. “Kami belajar banyak tentang bagaimana memahami kebutuhan masyarakat dan memberikan solusi nyata. Melihat senyuman dari penerima manfaat menjadi kepuasan tersendiri,” ujarnya.

Kegiatan ini mencakup berbagai program, seperti layanan kesehatan gratis, edukasi kepada anak-anak, pojok baca, dan pemberian sembako, yang mendukung pengimplementasian nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam poin ke-3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, mahasiswa memberikan layanan kesehatan yang meningkatkan kesadaran hidup sehat. Selaras pula dengan poin ke-4, Pendidikan Berkualitas, kegiatan ini mendorong semangat belajar di kalangan anak-anak dan pemuda. Selain itu, sinergi antara kampus, perangkat desa, dan masyarakat mencerminkan implementasi poin ke-17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Dengan keberhasilan ini, Bakti Sosial BEM KM FMIPA UGM 2024 tidak hanya menjadi momen pengabdian tetapi juga langkah signifikan dalam mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, serta menciptakan perubahan positif di tingkat akar rumput.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Tim Dokumentasi Acara Bakti Sosial BEM KM FMIPA

Read More

Buka Peluang Riset hingga Magang Mahasiswa, FMIPA UGM dan BRIN Jalin Kerja Sama Penelitian Material Fungsional

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi menandatangani kerja sama strategis dalam penelitian dan pengembangan material fungsional untuk aplikasi device elektronika. Acara penandatanganan kesepakatan berlangsung pada Kamis, 5 Desember 2024, di ruang KPTU FMIPA UGM, dengan dihadiri jajaran dekanat FMIPA UGM, termasuk Dekan Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., serta peneliti dari BRIN.

Dalam sambutannya, Prof. Kuwat menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan lembaga riset nasional untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. “BRIN akan memfasilitasi pengadaan device elektronika, sementara FMIPA UGM akan menyediakan mahasiswa yang akan mengembangkan perangkat tersebut secara inovatif,” ujarnya.

Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi mahasiswa, khususnya dari Departemen Fisika, untuk berpartisipasi dalam riset, magang, dan kerja praktik. BRIN akan menyediakan infrastruktur penelitian, sedangkan FMIPA UGM berperan dalam mendukung tenaga mahasiswa untuk mengembangkan teknologi berbasis material fungsional.

Selain mendorong inovasi di bidang teknologi, kerja sama ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan membuka akses bagi mahasiswa untuk terlibat dalam riset dan inovasi, inisiatif ini mendukung SDG ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas. Upaya bersama dalam menciptakan teknologi yang berkelanjutan juga selaras dengan SDG ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Adapun integrasi antara akademisi dan lembaga riset nasional mencerminkan nilai SDG ke-17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui langkah ini, FMIPA UGM dan BRIN berharap dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan teknologi elektronika dan meningkatkan daya saing penelitian Indonesia di tingkat global. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pendidikan tinggi dan lembaga riset dapat mendorong inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat dan pembangunan nasional.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Gandeng Wadhwani Foundation Dorong Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa melalui Pendidikan Berbasis Kompetensi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) resmi menjalin kerja sama dengan Wadhwani Foundation, sebuah platform hybrid bersertifikat yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong inovasi di kalangan mahasiswa melalui pendidikan berbasis kompetensi yang terintegrasi.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat memudahkan mahasiswa dan dosen dalam memperdalam ide-ide inovatif mereka, terutama untuk menghasilkan startup yang relevan dan berdampak,” ujar Dekan FMIPA UGM. Beliau juga menegaskan bahwa kerja sama ini diharapkan menjadi model bagi institusi pendidikan tinggi lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan kewirausahaan.

Melalui kerja sama ini, mahasiswa UGM akan memiliki akses ke berbagai program unggulan seperti incubation program, curriculum embedded program, competition program, serta evaluation tool yang mendukung persiapan pitching ide bisnis. “Mahasiswa hanya perlu membayar SKS tanpa biaya tambahan,” jelas perwakilan Wadhwani Foundation, menekankan komitmen platform ini dalam memberikan akses pendidikan yang terjangkau.

Wadhwani Foundation sendiri telah membantu lebih dari 90 ribu wirausahawan dan memiliki 5.000 mahasiswa aktif yang tersebar di 70 institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan menyediakan berbagai sumber daya seperti rencana pembelajaran, video pembelajaran, dan booklet, mahasiswa dapat mengakses materi dengan lebih mudah dan efektif untuk mendukung pengembangan ide-ide kreatif mereka.

Kerja sama ini sejalan dengan tiga poin utama Sustainable Development Goals (SDGs): poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan pendidikan berbasis kewirausahaan yang terintegrasi, FMIPA UGM dan Wadhwani Foundation tidak hanya meningkatkan keterampilan mahasiswa tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat mencetak lebih banyak wirausahawan muda yang siap bersaing secara global sekaligus membawa dampak positif bagi ekosistem inovasi di Indonesia.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Danendra Azriel R.

Read More

Presiden Mahasiswa FMIPA UGM Tekankan Semangat Kolaborasi dan Inklusivitas dalam Wisuda Periode I Tahun Akademik 2024/2025

Pada momen wisuda yang penuh kebanggaan, Nicholas Gilang Pradipta Kusuma, Presiden Mahasiswa FMIPA UGM tahun 2023, menyampaikan pidato yang begitu menginspirasi dan menggugah semangat para wisudawan. Dalam pidatonya, Gilang menekankan pentingnya kolaborasi antara tiga pilar utama FMIPA UGM, yaitu fakultas, civitas akademika, dan alumni, untuk membangun FMIPA yang semakin unggul. Ia mengajak seluruh wisudawan untuk menumbuhkan semangat kolaborasi dan inklusivitas di tengah keberagaman yang ada. “Kita tidak ingin menyetarakan perbedaan, tetapi melihat keunikan yang kita miliki. Dengan semangat inklusivitas, mari kita bukan hanya menyetarakan, tetapi juga berkolaborasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gilang menyampaikan pesan yang menggugah hati kepada para wisudawan, mengajak mereka untuk tidak menjadi manusia yang “biasa-biasa saja,” melainkan selalu berupaya untuk menjadi luar biasa. “Mengapa kita ingin terlihat sederhana jika kita bisa terlihat menonjol? Hidup tanpa tujuan dan cita-cita itu seperti mati, jadi selalu miliki mimpi yang besar dan lakukan hal-hal yang luar biasa,” ujar Gilang. Pesan ini bertujuan untuk membakar semangat para wisudawan agar tidak hanya berhenti pada pencapaian akademis, tetapi juga berani bermimpi besar dan memberikan dampak nyata dalam kehidupan mereka ke depan.

Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan keunggulan, para wisudawan FMIPA UGM diharapkan menjadi tonggak penting dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global. Selain itu, mereka juga diharapkan untuk terus berkontribusi dalam berbagai bidang, sejalan dengan tujuan besar FMIPA UGM untuk tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional. Semangat ini selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya pengembangan generasi yang berkualitas dan siap menghadapi masa depan. Selain itu, semangat kolaborasi yang ditekankan Gilang juga sejalan dengan SDGs poin ke-17 mengenai Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang menyoroti pentingnya kerjasama lintas sektor dalam mencapai kebermanfaatan yang lebih luas.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Prianto

Read More

FMIPA UGM Fasilitasi Kolaborasi Mahasiswa dan Peneliti di ICARES 2024

Konferensi International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICARES 2024) yang diadakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) telah sukses digelar pada Jumat, 8 November 2024. Konferensi ini berlangsung secara bauran dengan sesi luring bertempat di Auditorium Lantai 7 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). ICARES 2024 menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan peneliti, akademisi, dan mahasiswa untuk berbagi hasil penelitian dan inovasi terkini.

Dr. Arief Hermanto, Drs., S.U., M.Sc., dosen Fisika UGM, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi mahasiswa dalam konferensi ini. “Kami sangat bangga karena peserta ICARES 2024 tidak hanya berasal dari kalangan peneliti, tetapi juga mahasiswa,” ujarnya. Partisipasi aktif mahasiswa mencerminkan semangat generasi muda dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sesi presentasi luring dimulai dengan topik Aerospace and Electronic Systems, yang mencakup enam presentasi penelitian. Dilanjutkan dengan empat presentasi pada topik Geoscience and Remote Sensing, dan ditutup dengan satu presentasi tentang Data Science & Artificial Intelligence Related to Aerospace and Geoscience & Remote Sensing. Selama presentasi, para peserta terlibat dalam diskusi aktif sehingga menciptakan suasana yang interaktif.

“Saya sangat gugup hari ini, tetapi latihan selama beberapa minggu terakhir akhirnya membuahkan hasil,” ungkap Brenda dari Institut Teknologi Bandung, peraih penghargaan Best Presentator dalam ICARES 2024. Selain penghargaan Best Presentator, ICARES 2024 juga memberikan penghargaan Best Paper kepada tiga peserta, yaitu Maulana Arifin untuk kategori Aerospace and Electronic Systems, M. Khawariz Andaristiyan untuk kategori Geoscience and Remote Sensing, serta Akram Prihanantya untuk kategori A Geospatial Big Data Approach for Web Mapping of Water Balance & Dry Days in Indonesia’s Peatlands.

Kesuksesan ICARES 2024 mencerminkan kontribusi nyata terhadap sejumlah Sustainable Development Goals (SDGs): SDGs 4: Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses luas kepada mahasiswa dan peneliti untuk berbagi ilmu, memotivasi kolaborasi akademik lintas institusi. SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur karena penelitian yang dipaparkan mendukung pengembangan teknologi canggih untuk menjawab kebutuhan industri dan infrastruktur. SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan karena kerja sama antara IEEE dan FMIPA UGM menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam menciptakan solusi global. Melalui ICARES 2024, mahasiswa dan peneliti tidak hanya memperluas wawasan teknologi tetapi juga membangun kolaborasi yang esensial untuk menghadapi tantangan masa depan. Ajang ini menegaskan posisi UGM sebagai pusat inovasi yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Danendra Azriel Ramadhany

Read More

Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Gelar Focus Group Discussion Perdana dengan BPJamsostek sebagai Langkah Awal Menuju Keberlanjutan Jaminan Sosial

Departemen Matematika Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berhasil menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) perdana sebagai bagian dari proyek penelitian bertajuk Actuarial Modeling Analysis for Employment Social Security Program in Indonesia.” Kegiatan ini berlangsung pada 18 Oktober 2024 di Mason Pine Hotel, Bandung, dengan kolaborasi antara tim peneliti UGM dan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) sebagai mitra utama. Diskusi ini bertujuan untuk mendalami faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan program jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia, sekaligus menjadi langkah awal dalam pengembangan model aktuaria yang adaptif dan tepat guna dalam pengelolaan dana jaminan sosial.

Tim peneliti UGM, yang merupakan kolaborasi multidisiplin dari dosen FMIPA dan FISIPOL UGM, dipimpin oleh Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D., bersama sejumlah anggota seperti Nurhadi, S.Sos., M.Si., Ph.D., Dr. Nanang Susyanto, S.Si., M.Sc., Drs. Danardono, MPH., Ph.D., Drs. Gunardi, M.Si., dan Restu Ananda Putra, S.Si., M.Aktr. Kolaborasi ini juga melibatkan enam alumni Ilmu Aktuaria UGM dan satu alumni PSDK UGM yaitu diantaranya Andi Fathurrozi Ramadhani Adistifasa, S.Aktr., Faustina Dian Cahyaningrum, S.Aktr., Bagus Rizky Rahartantyo, S.Aktr., Dewa Sunandar, S.Aktr., Muhammad Rasyad Daffa Hanif, S.Aktr., Sifaur Rohmah, S.Aktr., Ukhti Erisawati, S.Aktr dan Hana Aulia, S.Sos. yang memberikan kontribusi besar dalam penelitian ini. Dalam sambutannya, Danang Teguh Qoyyimi, Ph.D., menyatakan bahwa diskusi ini menjadi langkah awal untuk memahami lebih dalam tata kelola program jaminan sosial di Indonesia, yang akan membantu dalam menyusun strategi pengelolaan risiko dan metode aktuaria untuk memastikan keberlanjutan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

FGD ini difokuskan pada program-program utama BPJamsostek, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). BPJamsostek memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk keberlanjutan finansial, rendahnya partisipasi pekerja informal, dan pendekatan dalam pengelolaan dana. Para peserta FGD membahas langkah-langkah strategis untuk memperluas cakupan program, khususnya bagi pekerja informal dan kelompok rentan, guna menciptakan sistem jaminan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dalam diskusi ini, BPJamsostek memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan program jaminan sosial, termasuk keberlanjutan finansial dan partisipasi pekerja informal. Para peserta FGD juga membahas strategi pengelolaan risiko, pendekatan dalam pengelolaan dana, serta metode aktuaria yang tepat untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang program. Selain itu, FGD ini juga mengeksplorasi langkah-langkah yang telah diambil untuk memperluas cakupan bagi pekerja informal, rentan, dan miskin, guna memastikan program jaminan sosial yang lebih inklusif.

Kegiatan ini menunjukkan peran pendidikan tinggi dalam memfasilitasi diskusi multidisiplin untuk memperkuat kolaborasi antara UGM dan BPJamsostek serta menghasilkan pemahaman yang komprehensif untuk menyusun model aktuaria yang efektif dan berkelanjutan bagi sistem jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia yang relevan dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas). Selain itu, hasil penelitian diharapkan memperkuat tata kelola keuangan dan keberlanjutan, sejalan dengan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan), dengan meningkatkan akses dan keberlanjutan program jaminan sosial untuk mengurangi angka kemiskinan. Kerja sama antarlembaga ini juga mencerminkan semangat SDGs 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Melalui langkah ini, FMIPA UGM dan BPJamsostek tidak hanya memperkuat kemitraan strategis di bidang riset dan inovasi tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ilmu aktuaria yang relevan dengan kebutuhan nasional. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menjadi pijakan penting dalam pengelolaan program jaminan sosial yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Bagus Rizky Hartyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Kembangkan Model Aktuaria untuk Jaminan Sosial Nasional dalam Mendukung Keberlanjutan Program Jaminan Sosial

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) di Indonesia merupakan langkah strategis dalam memberikan perlindungan sosial menyeluruh bagi seluruh masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004, SJSN mencakup berbagai program yang dirancang untuk mengatasi risiko terkait kesehatan, ketenagakerjaan, dan masa pensiun. Di antara program-program tersebut, Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) menjadi elemen utama yang menyediakan dukungan finansial bagi pekerja dan keluarganya ketika menghadapi risiko yang tidak terduga.

Dalam menghadapi kebutuhan pengelolaan risiko yang semakin kompleks, Program Sarjana Ilmu Aktuaria di Universitas Gadjah Mada (UGM) dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa mengenai probabilitas, matematika, statistik, dan ekonomi. Fondasi teoretis dan praktis ini memungkinkan mahasiswa untuk menganalisis serta mengelola risiko keuangan yang dapat timbul di masa depan. Kurikulum Program Ilmu Aktuaria UGM telah disesuaikan dengan standar nasional dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sehingga menghasilkan lulusan yang kompetitif dan siap bersaing di dunia kerja, khususnya dalam bidang aktuaria.

Sebagai langkah konkret dalam mendukung pengembangan sistem jaminan sosial yang berkelanjutan, UGM berkolaborasi dengan Bappenas dan GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH) untuk menyusun model aktuaria dalam Jaminan Sosial Nasional. Penelitian ini, yang dimulai pada 27 September 2024 oleh Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM, bertujuan untuk mengembangkan panduan komprehensif dalam menciptakan model aktuaria yang relevan dengan kebutuhan Indonesia. Penelitian ini berfokus pada memastikan efisiensi serta keberlanjutan jangka panjang program jaminan sosial melalui mitigasi risiko keuangan, adaptasi terhadap perubahan demografi, dan dinamika ekonomi. Dengan mengintegrasikan praktik terbaik dunia dalam konteks lokal, penelitian ini berkontribusi besar dalam memperkuat fondasi sistem jaminan sosial nasional.

Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-methods, yang menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi proyeksi serta kecukupan dana jaminan sosial, khususnya untuk program JKK, JKM, dan JKP. Pendekatan ini bertujuan memberikan analisis mendalam terkait kecukupan dana, efisiensi, transparansi, serta akuntabilitas pengelolaan dana jaminan sosial. Dengan evaluasi ini, diharapkan sistem jaminan sosial di Indonesia dapat terus beroperasi secara adil, transparan, dan berkelanjutan, sehingga mampu memberikan rasa aman serta kesejahteraan bagi pekerja dan masyarakat secara umum.

Program ini tidak hanya berkontribusi pada SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan) dengan memperluas akses pekerja terhadap sistem jaminan sosial yang inklusif, tetapi juga mendukung SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan pendidikan berkualitas di bidang aktuaria. Selain itu, program ini meningkatkan kesejahteraan pekerja (SDGs 8) melalui manajemen risiko yang lebih baik. Proyek ini mengandalkan kolaborasi luas untuk mencapai solusi yang berdampak, mendukung pencapaian SDGs 17 (Kemitraan untuk Tujuan).

Melalui inisiatif ini, UGM tidak hanya berperan sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan yang berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan sosial. Dengan kolaborasi ini, sistem jaminan sosial nasional diharapkan semakin kokoh dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin beragam dan dinamis.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Bagus Rizky Hartyanto
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Berawal dari Iseng, Mahasiswa FMIPA UGM Wujudkan Kolaborasi Besar Lewat Malaka Project Dorong Terbentuknya Pemikiran Kritis

Malaka Project, sebuah program yang bertujuan membentuk masyarakat yang lebih cerdas dan kritis, memulai debutnya pada tahun 2024 dengan konsep tur ke berbagai kampus di Indonesia. Universitas Gadjah Mada (UGM) terpilih sebagai kampus pertama dalam rangkaian tur ini, berkat inisiatif Katherine Angelika Budianto, seorang mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Katherine, yang menjabat sebagai Project Officer acara ini, berhasil membawa Malaka Project ke UGM dengan keberanian dan kreativitasnya.

“Awalnya saya iseng reach out Kak Cania Citta (founder Malaka Project) lewat Instagram. Eh, ternyata diterima. Rasanya unreal, gokil juga padahal awalnya cuma iseng, nggak nyangka juga bisa beneran jadi,” ujar Katherine dengan penuh antusias. Ia menggunakan nama Kementerian Kajian dan Aksi Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (Kastrat BEM KM) FMIPA UGM untuk meyakinkan tim Malaka Project agar memulai tur dari UGM. Proses persiapan pun dimulai, melibatkan berbagai diskusi intensif yang berlangsung selama dua hingga tiga minggu sebelum keputusan final diambil.

Untuk mengakomodasi besarnya skala acara, Katherine bersama tim Kastrat BEM KM FMIPA UGM membuka pendaftaran panitia bagi mahasiswa angkatan 2022, 2023, dan 2024. Langkah ini tidak hanya bertujuan memperkuat tim penyelenggara, tetapi juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang berorientasi pada pendidikan kritis.

Meski demikian, persiapan acara tidak luput dari tantangan, terutama terkait keterbatasan waktu. Dari awal komunikasi dengan founder hingga pelaksanaan acara hanya tersedia waktu sekitar tiga bulan. Salah satu kendala terbesar adalah menemukan tanggal yang sesuai untuk menggunakan Grha Sabha Pramana (GSP) UGM sebagai lokasi acara. Namun, Katherine menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan profesional dari tim Malaka Project yang memberikan banyak pelajaran teknis selama proses persiapan.

Melalui terselenggaranya Malaka Project di UGM, Katherine berharap dapat mendorong mahasiswa dan masyarakat kampus menjadi lebih cerdas dan kritis dalam menyikapi berbagai isu. “Setidaknya, saya ingin mendorong masyarakat UGM terlebih dahulu untuk memiliki pemikiran yang lebih kritis,” tambahnya.

Kisah Katherine tidak hanya menunjukkan inisiatif pribadi yang berbuah kontribusi nyata, tetapi juga selaras dengan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs). Penyelenggaraan Malaka Project di UGM mencerminkan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan penyediaan ruang belajar bagi masyarakat untuk berpikir kritis. Selain itu, kerja sama antara Kastrat BEM KM FMIPA UGM dan tim Malaka Project menunjukkan penerapan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Sebagai seorang mahasiswa, Katherine membuktikan bahwa keberanian untuk mencoba hal baru dapat membawa dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Harapannya, kisah Katherine dapat menginspirasi mahasiswa FMIPA dan UGM lainnya untuk tidak ragu mengambil langkah yang berpotensi mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Melalui keberanian dan kerja kerasnya, Katherine berhasil mewujudkan ide sederhana menjadi kontribusi besar yang bermanfaat bagi masyarakat kampus. Semoga kisah ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya di FMIPA dan UGM untuk berani mengambil langkah baru yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Panitia Malaka Project
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Lewat Bakti Sosial, Mahasiswa FMIPA UGM Berkontribusi untuk Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat Desa

Melalui kolaborasi yang apik antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan dan Desa Mandiri (PDM) BEM KM FMIPA UGM, puluhan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Dusun Buyutan, Desa Ngalang, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul. Kegiatan Bakti Sosial BEM KM FMIPA 2024 ini menjadi salah satu upaya konkret pengimplementasian Tridharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Selama dua hari pelaksanaan, acara ini berhasil melibatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Unit Kesehatan Mahasiswa (UKESMA) UGM, perangkat desa, Karang Taruna, dan Polsek Gedangsari.

Mengusung tema “Gemerlap Pijar Raih Cita Bersama (Gempita),” acara ini bertujuan menjadi sinar terang yang membawa harapan baru bagi masyarakat yang membutuhkan. Dina, penanggung jawab acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi wujud kepedulian mahasiswa, tetapi juga menjadi pembelajaran yang memperkaya wawasan mereka. “Kami belajar banyak tentang bagaimana memahami kebutuhan masyarakat dan memberikan solusi nyata. Melihat senyuman dari penerima manfaat menjadi kepuasan tersendiri,” ujarnya.

Kegiatan ini mencakup berbagai program, seperti layanan kesehatan gratis, edukasi kepada anak-anak, pojok baca, dan pemberian sembako, yang mendukung pengimplementasian nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam poin ke-3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, mahasiswa memberikan layanan kesehatan yang meningkatkan kesadaran hidup sehat. Selaras pula dengan poin ke-4, Pendidikan Berkualitas, kegiatan ini mendorong semangat belajar di kalangan anak-anak dan pemuda. Selain itu, sinergi antara kampus, perangkat desa, dan masyarakat mencerminkan implementasi poin ke-17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Dengan keberhasilan ini, Bakti Sosial BEM KM FMIPA UGM 2024 tidak hanya menjadi momen pengabdian tetapi juga langkah signifikan dalam mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, serta menciptakan perubahan positif di tingkat akar rumput.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Tim Dokumentasi Acara Bakti Sosial BEM KM FMIPA

Read More

Buka Peluang Riset hingga Magang Mahasiswa, FMIPA UGM dan BRIN Jalin Kerja Sama Penelitian Material Fungsional

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi menandatangani kerja sama strategis dalam penelitian dan pengembangan material fungsional untuk aplikasi device elektronika. Acara penandatanganan kesepakatan berlangsung pada Kamis, 5 Desember 2024, di ruang KPTU FMIPA UGM, dengan dihadiri jajaran dekanat FMIPA UGM, termasuk Dekan Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., serta peneliti dari BRIN.

Dalam sambutannya, Prof. Kuwat menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan lembaga riset nasional untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. “BRIN akan memfasilitasi pengadaan device elektronika, sementara FMIPA UGM akan menyediakan mahasiswa yang akan mengembangkan perangkat tersebut secara inovatif,” ujarnya.

Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi mahasiswa, khususnya dari Departemen Fisika, untuk berpartisipasi dalam riset, magang, dan kerja praktik. BRIN akan menyediakan infrastruktur penelitian, sedangkan FMIPA UGM berperan dalam mendukung tenaga mahasiswa untuk mengembangkan teknologi berbasis material fungsional.

Selain mendorong inovasi di bidang teknologi, kerja sama ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan membuka akses bagi mahasiswa untuk terlibat dalam riset dan inovasi, inisiatif ini mendukung SDG ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas. Upaya bersama dalam menciptakan teknologi yang berkelanjutan juga selaras dengan SDG ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Adapun integrasi antara akademisi dan lembaga riset nasional mencerminkan nilai SDG ke-17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui langkah ini, FMIPA UGM dan BRIN berharap dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan teknologi elektronika dan meningkatkan daya saing penelitian Indonesia di tingkat global. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pendidikan tinggi dan lembaga riset dapat mendorong inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat dan pembangunan nasional.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Sulaiman Nurhidayat

Read More

FMIPA UGM Gandeng Wadhwani Foundation Dorong Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa melalui Pendidikan Berbasis Kompetensi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) resmi menjalin kerja sama dengan Wadhwani Foundation, sebuah platform hybrid bersertifikat yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong inovasi di kalangan mahasiswa melalui pendidikan berbasis kompetensi yang terintegrasi.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat memudahkan mahasiswa dan dosen dalam memperdalam ide-ide inovatif mereka, terutama untuk menghasilkan startup yang relevan dan berdampak,” ujar Dekan FMIPA UGM. Beliau juga menegaskan bahwa kerja sama ini diharapkan menjadi model bagi institusi pendidikan tinggi lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan kewirausahaan.

Melalui kerja sama ini, mahasiswa UGM akan memiliki akses ke berbagai program unggulan seperti incubation program, curriculum embedded program, competition program, serta evaluation tool yang mendukung persiapan pitching ide bisnis. “Mahasiswa hanya perlu membayar SKS tanpa biaya tambahan,” jelas perwakilan Wadhwani Foundation, menekankan komitmen platform ini dalam memberikan akses pendidikan yang terjangkau.

Wadhwani Foundation sendiri telah membantu lebih dari 90 ribu wirausahawan dan memiliki 5.000 mahasiswa aktif yang tersebar di 70 institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan menyediakan berbagai sumber daya seperti rencana pembelajaran, video pembelajaran, dan booklet, mahasiswa dapat mengakses materi dengan lebih mudah dan efektif untuk mendukung pengembangan ide-ide kreatif mereka.

Kerja sama ini sejalan dengan tiga poin utama Sustainable Development Goals (SDGs): poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan pendidikan berbasis kewirausahaan yang terintegrasi, FMIPA UGM dan Wadhwani Foundation tidak hanya meningkatkan keterampilan mahasiswa tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat mencetak lebih banyak wirausahawan muda yang siap bersaing secara global sekaligus membawa dampak positif bagi ekosistem inovasi di Indonesia.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Danendra Azriel R.

Read More

Presiden Mahasiswa FMIPA UGM Tekankan Semangat Kolaborasi dan Inklusivitas dalam Wisuda Periode I Tahun Akademik 2024/2025

Pada momen wisuda yang penuh kebanggaan, Nicholas Gilang Pradipta Kusuma, Presiden Mahasiswa FMIPA UGM tahun 2023, menyampaikan pidato yang begitu menginspirasi dan menggugah semangat para wisudawan. Dalam pidatonya, Gilang menekankan pentingnya kolaborasi antara tiga pilar utama FMIPA UGM, yaitu fakultas, civitas akademika, dan alumni, untuk membangun FMIPA yang semakin unggul. Ia mengajak seluruh wisudawan untuk menumbuhkan semangat kolaborasi dan inklusivitas di tengah keberagaman yang ada. “Kita tidak ingin menyetarakan perbedaan, tetapi melihat keunikan yang kita miliki. Dengan semangat inklusivitas, mari kita bukan hanya menyetarakan, tetapi juga berkolaborasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gilang menyampaikan pesan yang menggugah hati kepada para wisudawan, mengajak mereka untuk tidak menjadi manusia yang “biasa-biasa saja,” melainkan selalu berupaya untuk menjadi luar biasa. “Mengapa kita ingin terlihat sederhana jika kita bisa terlihat menonjol? Hidup tanpa tujuan dan cita-cita itu seperti mati, jadi selalu miliki mimpi yang besar dan lakukan hal-hal yang luar biasa,” ujar Gilang. Pesan ini bertujuan untuk membakar semangat para wisudawan agar tidak hanya berhenti pada pencapaian akademis, tetapi juga berani bermimpi besar dan memberikan dampak nyata dalam kehidupan mereka ke depan.

Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan keunggulan, para wisudawan FMIPA UGM diharapkan menjadi tonggak penting dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global. Selain itu, mereka juga diharapkan untuk terus berkontribusi dalam berbagai bidang, sejalan dengan tujuan besar FMIPA UGM untuk tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional. Semangat ini selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya pengembangan generasi yang berkualitas dan siap menghadapi masa depan. Selain itu, semangat kolaborasi yang ditekankan Gilang juga sejalan dengan SDGs poin ke-17 mengenai Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang menyoroti pentingnya kerjasama lintas sektor dalam mencapai kebermanfaatan yang lebih luas.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Editor : Sulaiman Nurhidayat
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Prianto

Read More

FMIPA UGM Fasilitasi Kolaborasi Mahasiswa dan Peneliti di ICARES 2024

Konferensi International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICARES 2024) yang diadakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) telah sukses digelar pada Jumat, 8 November 2024. Konferensi ini berlangsung secara bauran dengan sesi luring bertempat di Auditorium Lantai 7 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). ICARES 2024 menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan peneliti, akademisi, dan mahasiswa untuk berbagi hasil penelitian dan inovasi terkini.

Dr. Arief Hermanto, Drs., S.U., M.Sc., dosen Fisika UGM, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi mahasiswa dalam konferensi ini. “Kami sangat bangga karena peserta ICARES 2024 tidak hanya berasal dari kalangan peneliti, tetapi juga mahasiswa,” ujarnya. Partisipasi aktif mahasiswa mencerminkan semangat generasi muda dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sesi presentasi luring dimulai dengan topik Aerospace and Electronic Systems, yang mencakup enam presentasi penelitian. Dilanjutkan dengan empat presentasi pada topik Geoscience and Remote Sensing, dan ditutup dengan satu presentasi tentang Data Science & Artificial Intelligence Related to Aerospace and Geoscience & Remote Sensing. Selama presentasi, para peserta terlibat dalam diskusi aktif sehingga menciptakan suasana yang interaktif.

“Saya sangat gugup hari ini, tetapi latihan selama beberapa minggu terakhir akhirnya membuahkan hasil,” ungkap Brenda dari Institut Teknologi Bandung, peraih penghargaan Best Presentator dalam ICARES 2024. Selain penghargaan Best Presentator, ICARES 2024 juga memberikan penghargaan Best Paper kepada tiga peserta, yaitu Maulana Arifin untuk kategori Aerospace and Electronic Systems, M. Khawariz Andaristiyan untuk kategori Geoscience and Remote Sensing, serta Akram Prihanantya untuk kategori A Geospatial Big Data Approach for Web Mapping of Water Balance & Dry Days in Indonesia’s Peatlands.

Kesuksesan ICARES 2024 mencerminkan kontribusi nyata terhadap sejumlah Sustainable Development Goals (SDGs): SDGs 4: Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses luas kepada mahasiswa dan peneliti untuk berbagi ilmu, memotivasi kolaborasi akademik lintas institusi. SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur karena penelitian yang dipaparkan mendukung pengembangan teknologi canggih untuk menjawab kebutuhan industri dan infrastruktur. SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan karena kerja sama antara IEEE dan FMIPA UGM menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam menciptakan solusi global. Melalui ICARES 2024, mahasiswa dan peneliti tidak hanya memperluas wawasan teknologi tetapi juga membangun kolaborasi yang esensial untuk menghadapi tantangan masa depan. Ajang ini menegaskan posisi UGM sebagai pusat inovasi yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Azzah Nurfatin
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Danendra Azriel Ramadhany

Read More
Translate