Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Dorong Hilirisasi Produk Teknologi, FMIPA UGM Kembangkan Drone Berbasis Sensor

Dalam upaya luar biasa untuk mendorong hilirisasi produk-produk teknologi demi mewujudkan kemandirian teknologi bangsa Indonesia, FMIPA UGM mengembangkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah drone berbasis sensor. Teknologi tersebut diperkenalkan dalam pembukaan Dies Natalis ke-69 pada Jumat (12/7) sebagai bukti konkret mewujudkan cita-cita besar FMIPA UGM yang tertuang dalam tema Dies Natalis ke-69 yakni Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia.

“Berbeda dari drone biasanya, drone ini diintegrasikan dengan berbagai sensor. Seperti sensor udara dan sensor magnetik dengan kemampuan mengangkat beban hingga  mencapai 10 kg,” ujar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si.,M.Si., selaku Ketua Acara Dies Natalis FMIPA UGM sekaligus Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama.

Inovasi ini merupakan kolaborasi FMIPA UGM dengan Upstream Research & Technology Innovation (URTI) Pertamina dan melibatkan kontribusi dari mahasiswa Program Studi Elektronika dan Instrumentasi serta mahasiswa Geofisika FMIPA UGM.

style=”text-align: justify;”>Pengembangan inovasi ini ditujukan agar dapat menggantikan peran manusia dalam melakukan survey di lokasi yang berbahaya atau sulit dijangkau seperti hutan lebat, pegunungan, atau daerah dengan kondisi cuaca ekstrem sehingga mampu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kerja. Selain itu, drone yang dilengkapi berbagai sensor ini juga mampu mengumpulkan data yang lebih akurat dan detail dibandingkan dengan survey konvensional yang dilakukan secara langsung oleh manusia.

Saat ini, inovasi tersebut akan terus dikembangkan melalui pengintegrasian berbagai jenis sensor untuk memperluas potensi penerapannya. Harapannya, pengimplementasian teknologi akan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keselamatan dalam proses survey dan eksplorasi, serta pemetaan potensi tambang, panas bumi dan sumber daya alam lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, hadirnya FMIPA UGM sebagai garda depan dalam mendorong hilirisasi teknologi menjadi cerminan dalam perwujudan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas pada aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi kepada mahasiswa dan civitas akademika untuk berperan dalam pengembangan teknologi. Dikembangkannya teknologi ini juga menjadi bukti konkret FMIPA UGM dalam mewujudkan SDGs poin nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur yang mendorong semangat berinovasi dan menghilirisasi teknologi untuk kemandirian teknologi bangsa Indonesia. Selain itu, jalinan kolaborasi yang dibangun oleh FMIPA UGM juga menjadi bukti konkret dalam memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan maupun teknologi sesuai poin 17 SDGs.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Membedah Tema Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM, Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) merayakan Dies Natalis ke-69 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” pada tanggal 12 Juli 2024. Acara ini menyoroti pentingnya inovasi dalam keilmuan MIPA untuk mendukung hilirisasi produk-produk teknologi yang dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat dan memajukan bangsa.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku Ketua Dies Natalis FMIPA ke-69, dalam sambutannya menjelaskan maksud tema yang diangkat.

“Tema ini diambil karena FMIPA UGM berkomitmen untuk mengubah hasil riset menjadi produk yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, baik berupa alat, aplikasi, jasa, maupun konsultasi. Kami ingin mengangkat citra FMIPA yang selama ini dianggap kurang populer di Indonesia, dan menunjukkan bahwa keilmuan MIPA sangat penting untuk membangun pondasi keilmuan yang kuat bagi Indonesia Emas 2045,” papar Dr. Wiwit.

Dr. Wiwit menyoroti tantangan internal dan eksternal dalam mengimplementasikan misi hilirisasi. Tantangan internal mencakup mindset civitas akademika yang masih melihat MIPA sebagai ilmu murni sehingga aplikasi dan implementasi belum disorot secara signifikan pengaplikasiannya di masyarakat. FMIPA UGM sedang berupaya mengubah pandangan ini agar civitas akademika semakin terbuka dan mampu berkolaborasi serta bersaing untuk mewujudkan hilirisasi dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Selain itu, terdapat tantangan eksternal terkait dengan pemasaran produk inovasi sehingga penting untuk memahami karakteristik pasar agar produk dapat diterima dan digunakan dalam industri.

Dalam upaya mewujudkan hilirisasi, FMIPA UGM telah membangun infrastruktur riset dan bekerja sama dengan mitra industri. Salah satunya dengan PERTAMINA Hulu Energi melalui program Kolaborasi Riset. FMIPA juga mendirikan Career Center sebagai wadah pengembangan mindset bisnis dan pemasaran bagi produk hasil riset tersebut.

Tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Tema ini mencerminkan visi untuk memperkuat kapasitas teknologi dan riset dalam negeri, mendorong inovasi, serta memfasilitasi pembangunan industri yang berkelanjutan. Selain itu, tema ini juga mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kualitas pendidikan dan riset di FMIPA, mahasiswa dan civitas akademika dapat lebih berperan aktif dalam pembangunan teknologi bangsa. Terakhir, tema ini mendukung SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri untuk mewujudkan hilirisasi teknologi dan inovasi. Besar harapan FMIPA UGM untuk dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa melalui pengembangan dan hilirisasi teknologi berbasis keilmuan MIPA.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69

Dalam rangka memperingati Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan. Pada pembukaan Dies Natalis Jumat, 12 Juli 2024 yang bertepatan di Fakultas MIPA ini memiliki rangkaian kegiatan yaitu Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, senam bersama, sambutan ketua panitia Dies Natalis ke-69, Persembahan Tari Nuswantara, Sambutan Dekan Fakultas MIPA UGM, Pemotongan Tumpeng, Doa Bersama, Sarapan, Pembagian Doorprize, dan Penutup Dies Natalis FMIPA UGM ke-69.

Tema pada Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mengangkat ‘Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia’. Pada pembukaan acara ini ditandai dengan pengibaran bendera Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 menggunakan drone karya mahasiswa Fakultas MIPA UGM. Hasil inovasi ini menghasilkan Drone UAV yang dinamai Aurelia UGM, drone ini hasil kerjasama dengan riset inovasi dan riset teknologi Pertamina yang didalamnya terdapat sensor magnetik untuk pemetaan medan magnetik di permukaan bumi dalam eksplorasi minyak maupun panas bumi. Tidak hanya itu, acara ini juga diisi dengan kegiatan senam pagi dan Pos Pembinaan Kesehatan Terpadu (POSBINDU) yang diramaikan oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

“Dalam rangka sebagai pengantar pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, tema yang diangkat hampir mirip dengan tema tahun sebelumnya. Pada 2 hari yang lalu saya mengikuti kegiatan kunjungan manajemen, manajer eksplorasi dari Kepulauan Bangka tempatnya memang sangat jauh tapi sangat indah. Di sana, mencoba untuk menerapkan satu inovasi yang baru yaitu memanfaatkan sinyal dari aktivitas di permukaan bumi untuk bisa tau memotret didalam bumi,” papar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Selain itu Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. juga memperkenalkan soal immersion program yang merupakan sebuah kegiatan untuk memperkenalkan suasana akademik di Fakultas MIPA UGM kepada pelajar sekolah. Program ini bekerja sama juga dengan Taiwan Center  dengan memberikan kesempatan kepada pelajar sekolah seperti seolah-olah menjadi mahasiswa.

Selain itu, Dekan Fakultas MIPA UGM memaparkan terkait keinginan memulai karya-karya inovasi mencapai jurnal internasional, dari publikasi menjadi hilirisasi.

“Walaupun produk kita harganya satu per tiga dari produk internasional, namun untuk saat ini berencana unutk memulai produk hilirisasi melalui program hilirisasi jalur industri. Scaling up dari laboratorium menjadi pre-mass production dengan mendirikan Spin Off Company. Fungsi dari perusahaan Spin Off ini sebagai akselerator dan inkubator. Saat ini Fakultas MIPA sudah mendapatkan support dari lima investor. Sehingga Fakultas MIPA akan fokus pada riset-riset, dan perusahaan Spin Off ini sudah berdiri dan tinggal dijalani dan akan dikembangkan menjadi bisnis yang tepat,” terang Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Acara ini dibuka oleh Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dan Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si, dengan pengibaran bendera menggunakan drone hasil inovasi mahasiswa untuk eksplorasi sumber daya. FMIPA juga mendirikan Spin Off Company untuk mendukung hilirisasi produk dengan dukungan 5 investor. Implementasi SDGs yang dirasakan dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mencangkup SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan mendirikan Spin Off Company untuk menunjang fasilitas di FMIPA UGM, SDGs poin 7 yaitu energi terjangkau dan energi alternatif, SDGs poin 9 yaitu inovasi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM menciptakan ‘Drone UAV’, SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dari inovasi ‘Drone UAV’ yang bisa dirasakan kegunaanya, dan SDGs poin 17 yaitu mendorong inovasi dan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Edito: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tingkatkan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Dasar, Mahasiswa FMIPA UGM Manfaatkan Limbah Kayu

Kemampuan memahami Matematika merupakan salah satu kemampuan yang penting dan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak siswa Indonesia terutama di jenjang sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam memahami Matematika. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 2 Terong yang memperoleh nilai masih cukup rendah pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) Matematika.

“Berdasarkan hasil survei, kami menemukan salah satu penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap Matematika di SD Negeri 2 Terong adalah karena media pembelajaran yang kurang menarik dan monoton,” ungkap Tiara Fatihah Kusumaningtyas selaku ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Mathematics Arithmetic (Mathric).

Selain itu, dirinya juga menemukan potensi limbah serbuk kayu di sekitar SD Negeri 2 Terong yang belum termanfaatkan pada bidang pendidikan. Oleh karena itu, Tiara dan timnya merancang Mathric sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika.

Tim PKM-PM yang beranggotakan Hanum Sekar, Iin Nauli Rahmawati, Lailatun Nasikhah, dan Pelangi Jingga Putria Risna Maulana merancang program Mathric sedemikian rupa agar dapat mengatasi permasalahan di SD Negeri 2 Terong. Titik berat program ini ada pada pembuatan alat peraga, praktik pembelajaran, dan training of trainer.

Pada pembuatan alat peraga yang memanfaatkan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama, para siswa turut dilibatkan. Setelah alat peraga selesai dibuat, para siswa diberi praktik pembelajaran dengan misi-misi yang menarik. Di lain sisi, training of trainer bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di SD Negeri 2 Terong dalam pembuatan animation learning video agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.

Pengabdian Tim PKM-PM Mathric pada SD Negeri 2 Terong menunjukkan implementasi dari SDGs poin 4 dan 17, yaitu Pendidikan Berkualitas dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hal ini terlihat dari usaha peningkatan kualitas pendidikan dasar di SD Negeri 2 Terong sebagai mitra.

Selanjutnya, penggunaan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama pembuatan alat peraga menunjukkan wujud nyata dari SDGs poin 12 dan 15, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta Ekosistem Daratan. Dengan adanya pengelolaan limbah berupa serbuk kayu, beban terhadap hutan dapat berkurang sehingga perlindungan lingkungan dapat direalisasikan. Harapannya, inovasi dari Tim PKM-PM Mathric dapat meningkatkan pemahaman Matematika di SD Negeri 2 Terong dan dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika dengan memanfaatkan limbah yang ada.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Tim PKM-PM Mathric
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM dan BRIN Resmikan Kolaborasi Riset Terkait Deteksi dan Terapi Kanker

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upaya kolaborasi riset dan inovasi pengembangan produk peptida dan radiofarmaka sebagai alat diagnosis dan terapi kanker. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dan Isti Daruwati selaku Ketua Tim riset dari Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodosimetri  BRIN, di Ruang Sidang FMIPA UGM pada Kamis (11/7).

“Ini merupakan kesempatan yang membahagiakan karena BRIN datang ke tempat yang tepat untuk menjalin kerja sama dengan FMIPA UGM,” ujar Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan yang diberikan.

Dalam kolaborasi ini, FMIPA UGM akan berfokus pada eksplorasi peptida dari venom ular tanah sebagai kandidat potensial radiofarmaka. Di sisi lain, BRIN sebagai lembaga riset berperan dalam hilirisasi produk menjadi radiofarmaka untuk diaplikasikan di bidang kedokteran. Lebih lanjut, Isti Daruwati memaparkan bahwa penelitian ini nantinya akan menghasilkan produk peptida maupun radiofarmaka yang dapat digunakan sebagai alat diagnosis yang akurat dan terapi yang efektif, khususnya untuk penyakit kanker.

Kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM dengan mitra tersebut menciptakan peluang riset yang menjadi solusi inovatif dalam dunia medis. Hal ini turut menjadi cerminan dari SDGs di poin 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui pengembangan inovasi biomedis, poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dalam aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi, poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan kualitas peneliti di bidang ilmu pengetahuan alam, dan poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam mendorong inovasi dan kemitraan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga riset.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

UNJ dan FMIPA UGM Berkolaborasi dalam Kunjungan Banding Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Universitas

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kunjungan banding ke FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tanggal 10 Juli 2024 untuk mengevaluasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dr. Irwanto, S.Pd., M.Pd., selaku dosen dari UNJ menyatakan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menilai sejauh mana program penjaminan mutu yang sudah dijalankan oleh UNJ dan sebagai sarana studi banding dari implementasi penjabaran mutu yang telah dilakukan di FMIPA UGM.

Prof. Mitrayana selaku dosen FMIPA UGM memaparkan bahwa sistem penjaminan mutu yang baik harus diakui melalui akreditasi formal.

“Mutu yang baik tanpa akreditasi formal tidak akan diakui karena kita hidup dalam unsur keformalan untuk penagkuan mutu pendidikan,” tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa UGM telah menerapkan sistem audit mutu internal (AMI) yang terintegrasi secara online untuk evaluasi dan peningkatan mutu.

Dalam diskusi, Dr. Irwanto menyampaikan tantangan yang dihadapi UNJ dalam mengelola alumni dan respon mereka terhadap tracer study.

“Kesulitan terbesar kami adalah menghandle dan menjalin hubungan dengan alumni, meskipun sudah mencoba memberikan gift,” ujar Dr. Irwanto. Menanggapi hal ini, Prof. Mitrayana menjelaskan pentingnya peran wakil dekan bidang alumni dalam melakukan tracer study dan menjaga hubungan baik dengan alumni melalui berbagai kegiatan seperti reuni dan family gathering.

Kegiatan ini berkaitan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk seluruh kalangan masyarakat. Dengan adanya evaluasi dan peningkatan sistem penjaminan mutu, diharapkan kualitas pendidikan di kedua universitas dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi mahasiswa serta alumni. Selain itu, kolaborasi ini juga mendukung SDGs nomor 17, yaitu memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan. Melalui kerjasama antara UNJ dan UGM, kedua institusi dapat saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam implementasi sistem penjaminan mutu, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan pengakuan mutu secara internasional.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kedua universitas dapat saling belajar dan meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu internal mereka, sehingga dapat memberikan pendidikan yang lebih baik dan diakui secara nasional maupun internasional.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM dan PT MAIPARK Indonesia Teken Perjanjian Kerja Sama, Dukung Indonesia Tangguh Bencana

Indonesia merupakan negara yang terkenal sebagai salah satu dari 35 negara di dunia yang memiliki risiko bencana yang tinggi. BNPB mencatat terdapat 5.400 kejadian bencana yang terjadi sepanjang tahun 2023. Bencana alam yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang cukup signifikan, baik secara fisik berupa kerusakan bangunan maupun non-fisik berupa korban jiwa hingga kerugian finansial.

Merujuk pada hal tersebut, FMIPA UGM bersama PT MAIPARK Indonesia bersinergi dalam riset pengelolaan risiko bencana melalui penandatanganan kerja sama yang diselenggarakan pada hari Rabu, 10 Juli 2024 di FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FMIPA UGM, dosen Departemen Matematika FMIPA UGM, serta Direktur Utama PT MAIPARK yang didampingi oleh jajarannya.

“Ini merupakan kehormatan bagi kami bisa bekerja sama dengan industri,” tutur Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan yang diberikan.

Direktur utama PT MAIPARK, Kocu Andre Hutagalung menyampaikan bahwa dijalinnya kolaborasi tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia tangguh bencana. Hal ini berarti bahwa ketika terjadi bencana di Indonesia, negara memiliki mekanisme untuk membantu korban-korban bencana.

“Hal tersebut tidak akan dimiliki jika kita tidak memiliki kemampuan mendeskripsikan risiko bencana alam. Kemudian untuk mendeskripsikan risiko bencana alam dibutuhkan model bencana alam dan di situlah peran dari kerja sama kita karena untuk mendeskripsikan model tersebut dibutuhkan ilmu pengetahuan, seperti matematika,” papar Kocu.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa spektrum kerja sama yang akan dibangun meliputi pendidikan hingga aktivitas penelitian serta pengembangan bisnis asuransi bencana alam. Sementara ini, sudah ada 2 mahasiswa dari Program Studi Aktuaria FMIPA UGM yang tengah melakukan magang di PT MAIPARK. Sebelumnya, PT MAIPARK juga telah aktif memperkenalkan aktuaria bencana alam melalui pemaparan kuliah singkat mengenai permodelan katostropik.

“Saya yakin bahwa kami akan mendapatkan dukungan yang tepat dan kuat, khususnya dari FMIPA UGM karena dalam industri asuransi maupun reasuransi membutuhkan dukungan pengetahuan kuantitatif dalam pengelolaan risiko bencana alam,” tutur  Kocu.

Melalui perjanjian kerja sama ini diharapkan mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri yang berdampak dalam mendukung Indonesia tangguh bencana. Acara ini turut menjadi cerminan dari SDGs di poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dalam pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi, poin 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana, poin 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui manajemen perubahan iklim, dan poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam mendorong inovasi dan kemitraan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kawal Mitigasi Bencana di Asia Tenggara, FMIPA UGM Sambut Kunjungan Caraga State University Filipina

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Caraga State University Filipina yang diwakili oleh Prof. Jayrold Arcede, Ph.D. pada Senin, 8 Juli 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan ini bertujuan untuk membangun hubungan dan kolaborasi riset di bidang kebencanaan sekaligus memperkenalkan profil masing-masing fakultas di bidang sains.

Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM beserta Dr. Nanang Susyanto, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM menyambut kehadiran dan inisiasi kerja sama yang diadakan. Dr. Fajar dan Dr. Nanang memberikan pemaparan mengenai profil dari FMIPA UGM beserta penelitian-penelitian yang ada.

“Dari data yang tersimpan jika bersifat open access, bisa kami akses karena letak antara Indonesia dan Filipina dalam 1 lokasi jalur tektonik. Hal ini agar datanya saling terkoneksi,” kata Dr. Fajar.

“Data dari kami bersifat open access. Kemudian, skema riset ini tidak hanya untuk mitigasi di bencana gempa bumi tetapi juga banjir melalui aplikasi SPECFEM dan pendekatan SEM-Newmark,” kata Prof. Jayrold.

Beberapa penelitian dan produk hasil riset untuk mitigasi bencana di FMIPA UGM juga dipaparkan sebagai informasi seperti drone dan early system warning untuk banjir. Di sisi lain, kegiatan riset kolaborasi ini mengajak masyarakat melalui komunitas-komunitas untuk turut mengembangkan ilmu matematika terapan dalam riset untuk mitigasi bencana. Dengan ini, dampak riset yang dihasilkan dapat menjangkau lebih luas.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 dan 9 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas dan Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan Pendidikan Pembangunan melalui kolaborasi inovasi dan riset data matematika. Kemudian, riset yang diakukan bersama merupakan implementasi dari SDGs poin 11 yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana dan strateg bencana. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi pendidikan dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pemajuan pendidikan sesuai dengan poin 17 SDGs.

Keywords: riset, inovasi, kolaborasi, program internasional, sains, bencana

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dorong Hilirisasi Produk Teknologi, FMIPA UGM Kembangkan Drone Berbasis Sensor

Dalam upaya luar biasa untuk mendorong hilirisasi produk-produk teknologi demi mewujudkan kemandirian teknologi bangsa Indonesia, FMIPA UGM mengembangkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah drone berbasis sensor. Teknologi tersebut diperkenalkan dalam pembukaan Dies Natalis ke-69 pada Jumat (12/7) sebagai bukti konkret mewujudkan cita-cita besar FMIPA UGM yang tertuang dalam tema Dies Natalis ke-69 yakni Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia.

“Berbeda dari drone biasanya, drone ini diintegrasikan dengan berbagai sensor. Seperti sensor udara dan sensor magnetik dengan kemampuan mengangkat beban hingga  mencapai 10 kg,” ujar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si.,M.Si., selaku Ketua Acara Dies Natalis FMIPA UGM sekaligus Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama.

Inovasi ini merupakan kolaborasi FMIPA UGM dengan Upstream Research & Technology Innovation (URTI) Pertamina dan melibatkan kontribusi dari mahasiswa Program Studi Elektronika dan Instrumentasi serta mahasiswa Geofisika FMIPA UGM.

style=”text-align: justify;”>Pengembangan inovasi ini ditujukan agar dapat menggantikan peran manusia dalam melakukan survey di lokasi yang berbahaya atau sulit dijangkau seperti hutan lebat, pegunungan, atau daerah dengan kondisi cuaca ekstrem sehingga mampu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kerja. Selain itu, drone yang dilengkapi berbagai sensor ini juga mampu mengumpulkan data yang lebih akurat dan detail dibandingkan dengan survey konvensional yang dilakukan secara langsung oleh manusia.

Saat ini, inovasi tersebut akan terus dikembangkan melalui pengintegrasian berbagai jenis sensor untuk memperluas potensi penerapannya. Harapannya, pengimplementasian teknologi akan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keselamatan dalam proses survey dan eksplorasi, serta pemetaan potensi tambang, panas bumi dan sumber daya alam lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, hadirnya FMIPA UGM sebagai garda depan dalam mendorong hilirisasi teknologi menjadi cerminan dalam perwujudan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas pada aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi kepada mahasiswa dan civitas akademika untuk berperan dalam pengembangan teknologi. Dikembangkannya teknologi ini juga menjadi bukti konkret FMIPA UGM dalam mewujudkan SDGs poin nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur yang mendorong semangat berinovasi dan menghilirisasi teknologi untuk kemandirian teknologi bangsa Indonesia. Selain itu, jalinan kolaborasi yang dibangun oleh FMIPA UGM juga menjadi bukti konkret dalam memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan maupun teknologi sesuai poin 17 SDGs.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Membedah Tema Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM, Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) merayakan Dies Natalis ke-69 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” pada tanggal 12 Juli 2024. Acara ini menyoroti pentingnya inovasi dalam keilmuan MIPA untuk mendukung hilirisasi produk-produk teknologi yang dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat dan memajukan bangsa.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku Ketua Dies Natalis FMIPA ke-69, dalam sambutannya menjelaskan maksud tema yang diangkat.

“Tema ini diambil karena FMIPA UGM berkomitmen untuk mengubah hasil riset menjadi produk yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, baik berupa alat, aplikasi, jasa, maupun konsultasi. Kami ingin mengangkat citra FMIPA yang selama ini dianggap kurang populer di Indonesia, dan menunjukkan bahwa keilmuan MIPA sangat penting untuk membangun pondasi keilmuan yang kuat bagi Indonesia Emas 2045,” papar Dr. Wiwit.

Dr. Wiwit menyoroti tantangan internal dan eksternal dalam mengimplementasikan misi hilirisasi. Tantangan internal mencakup mindset civitas akademika yang masih melihat MIPA sebagai ilmu murni sehingga aplikasi dan implementasi belum disorot secara signifikan pengaplikasiannya di masyarakat. FMIPA UGM sedang berupaya mengubah pandangan ini agar civitas akademika semakin terbuka dan mampu berkolaborasi serta bersaing untuk mewujudkan hilirisasi dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Selain itu, terdapat tantangan eksternal terkait dengan pemasaran produk inovasi sehingga penting untuk memahami karakteristik pasar agar produk dapat diterima dan digunakan dalam industri.

Dalam upaya mewujudkan hilirisasi, FMIPA UGM telah membangun infrastruktur riset dan bekerja sama dengan mitra industri. Salah satunya dengan PERTAMINA Hulu Energi melalui program Kolaborasi Riset. FMIPA juga mendirikan Career Center sebagai wadah pengembangan mindset bisnis dan pemasaran bagi produk hasil riset tersebut.

Tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Tema ini mencerminkan visi untuk memperkuat kapasitas teknologi dan riset dalam negeri, mendorong inovasi, serta memfasilitasi pembangunan industri yang berkelanjutan. Selain itu, tema ini juga mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kualitas pendidikan dan riset di FMIPA, mahasiswa dan civitas akademika dapat lebih berperan aktif dalam pembangunan teknologi bangsa. Terakhir, tema ini mendukung SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri untuk mewujudkan hilirisasi teknologi dan inovasi. Besar harapan FMIPA UGM untuk dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa melalui pengembangan dan hilirisasi teknologi berbasis keilmuan MIPA.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69

Dalam rangka memperingati Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan. Pada pembukaan Dies Natalis Jumat, 12 Juli 2024 yang bertepatan di Fakultas MIPA ini memiliki rangkaian kegiatan yaitu Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, senam bersama, sambutan ketua panitia Dies Natalis ke-69, Persembahan Tari Nuswantara, Sambutan Dekan Fakultas MIPA UGM, Pemotongan Tumpeng, Doa Bersama, Sarapan, Pembagian Doorprize, dan Penutup Dies Natalis FMIPA UGM ke-69.

Tema pada Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mengangkat ‘Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia’. Pada pembukaan acara ini ditandai dengan pengibaran bendera Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 menggunakan drone karya mahasiswa Fakultas MIPA UGM. Hasil inovasi ini menghasilkan Drone UAV yang dinamai Aurelia UGM, drone ini hasil kerjasama dengan riset inovasi dan riset teknologi Pertamina yang didalamnya terdapat sensor magnetik untuk pemetaan medan magnetik di permukaan bumi dalam eksplorasi minyak maupun panas bumi. Tidak hanya itu, acara ini juga diisi dengan kegiatan senam pagi dan Pos Pembinaan Kesehatan Terpadu (POSBINDU) yang diramaikan oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

“Dalam rangka sebagai pengantar pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, tema yang diangkat hampir mirip dengan tema tahun sebelumnya. Pada 2 hari yang lalu saya mengikuti kegiatan kunjungan manajemen, manajer eksplorasi dari Kepulauan Bangka tempatnya memang sangat jauh tapi sangat indah. Di sana, mencoba untuk menerapkan satu inovasi yang baru yaitu memanfaatkan sinyal dari aktivitas di permukaan bumi untuk bisa tau memotret didalam bumi,” papar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Selain itu Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. juga memperkenalkan soal immersion program yang merupakan sebuah kegiatan untuk memperkenalkan suasana akademik di Fakultas MIPA UGM kepada pelajar sekolah. Program ini bekerja sama juga dengan Taiwan Center  dengan memberikan kesempatan kepada pelajar sekolah seperti seolah-olah menjadi mahasiswa.

Selain itu, Dekan Fakultas MIPA UGM memaparkan terkait keinginan memulai karya-karya inovasi mencapai jurnal internasional, dari publikasi menjadi hilirisasi.

“Walaupun produk kita harganya satu per tiga dari produk internasional, namun untuk saat ini berencana unutk memulai produk hilirisasi melalui program hilirisasi jalur industri. Scaling up dari laboratorium menjadi pre-mass production dengan mendirikan Spin Off Company. Fungsi dari perusahaan Spin Off ini sebagai akselerator dan inkubator. Saat ini Fakultas MIPA sudah mendapatkan support dari lima investor. Sehingga Fakultas MIPA akan fokus pada riset-riset, dan perusahaan Spin Off ini sudah berdiri dan tinggal dijalani dan akan dikembangkan menjadi bisnis yang tepat,” terang Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Acara ini dibuka oleh Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dan Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si, dengan pengibaran bendera menggunakan drone hasil inovasi mahasiswa untuk eksplorasi sumber daya. FMIPA juga mendirikan Spin Off Company untuk mendukung hilirisasi produk dengan dukungan 5 investor. Implementasi SDGs yang dirasakan dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mencangkup SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan mendirikan Spin Off Company untuk menunjang fasilitas di FMIPA UGM, SDGs poin 7 yaitu energi terjangkau dan energi alternatif, SDGs poin 9 yaitu inovasi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM menciptakan ‘Drone UAV’, SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dari inovasi ‘Drone UAV’ yang bisa dirasakan kegunaanya, dan SDGs poin 17 yaitu mendorong inovasi dan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Edito: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tingkatkan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Dasar, Mahasiswa FMIPA UGM Manfaatkan Limbah Kayu

Kemampuan memahami Matematika merupakan salah satu kemampuan yang penting dan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak siswa Indonesia terutama di jenjang sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam memahami Matematika. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 2 Terong yang memperoleh nilai masih cukup rendah pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) Matematika.

“Berdasarkan hasil survei, kami menemukan salah satu penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap Matematika di SD Negeri 2 Terong adalah karena media pembelajaran yang kurang menarik dan monoton,” ungkap Tiara Fatihah Kusumaningtyas selaku ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Mathematics Arithmetic (Mathric).

Selain itu, dirinya juga menemukan potensi limbah serbuk kayu di sekitar SD Negeri 2 Terong yang belum termanfaatkan pada bidang pendidikan. Oleh karena itu, Tiara dan timnya merancang Mathric sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika.

Tim PKM-PM yang beranggotakan Hanum Sekar, Iin Nauli Rahmawati, Lailatun Nasikhah, dan Pelangi Jingga Putria Risna Maulana merancang program Mathric sedemikian rupa agar dapat mengatasi permasalahan di SD Negeri 2 Terong. Titik berat program ini ada pada pembuatan alat peraga, praktik pembelajaran, dan training of trainer.

Pada pembuatan alat peraga yang memanfaatkan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama, para siswa turut dilibatkan. Setelah alat peraga selesai dibuat, para siswa diberi praktik pembelajaran dengan misi-misi yang menarik. Di lain sisi, training of trainer bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di SD Negeri 2 Terong dalam pembuatan animation learning video agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.

Pengabdian Tim PKM-PM Mathric pada SD Negeri 2 Terong menunjukkan implementasi dari SDGs poin 4 dan 17, yaitu Pendidikan Berkualitas dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hal ini terlihat dari usaha peningkatan kualitas pendidikan dasar di SD Negeri 2 Terong sebagai mitra.

Selanjutnya, penggunaan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama pembuatan alat peraga menunjukkan wujud nyata dari SDGs poin 12 dan 15, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta Ekosistem Daratan. Dengan adanya pengelolaan limbah berupa serbuk kayu, beban terhadap hutan dapat berkurang sehingga perlindungan lingkungan dapat direalisasikan. Harapannya, inovasi dari Tim PKM-PM Mathric dapat meningkatkan pemahaman Matematika di SD Negeri 2 Terong dan dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika dengan memanfaatkan limbah yang ada.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Tim PKM-PM Mathric
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM dan BRIN Resmikan Kolaborasi Riset Terkait Deteksi dan Terapi Kanker

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upaya kolaborasi riset dan inovasi pengembangan produk peptida dan radiofarmaka sebagai alat diagnosis dan terapi kanker. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dan Isti Daruwati selaku Ketua Tim riset dari Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodosimetri  BRIN, di Ruang Sidang FMIPA UGM pada Kamis (11/7).

“Ini merupakan kesempatan yang membahagiakan karena BRIN datang ke tempat yang tepat untuk menjalin kerja sama dengan FMIPA UGM,” ujar Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan yang diberikan.

Dalam kolaborasi ini, FMIPA UGM akan berfokus pada eksplorasi peptida dari venom ular tanah sebagai kandidat potensial radiofarmaka. Di sisi lain, BRIN sebagai lembaga riset berperan dalam hilirisasi produk menjadi radiofarmaka untuk diaplikasikan di bidang kedokteran. Lebih lanjut, Isti Daruwati memaparkan bahwa penelitian ini nantinya akan menghasilkan produk peptida maupun radiofarmaka yang dapat digunakan sebagai alat diagnosis yang akurat dan terapi yang efektif, khususnya untuk penyakit kanker.

Kolaborasi yang dilakukan FMIPA UGM dengan mitra tersebut menciptakan peluang riset yang menjadi solusi inovatif dalam dunia medis. Hal ini turut menjadi cerminan dari SDGs di poin 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui pengembangan inovasi biomedis, poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dalam aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi, poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan kualitas peneliti di bidang ilmu pengetahuan alam, dan poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam mendorong inovasi dan kemitraan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga riset.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

UNJ dan FMIPA UGM Berkolaborasi dalam Kunjungan Banding Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Universitas

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kunjungan banding ke FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tanggal 10 Juli 2024 untuk mengevaluasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Dr. Irwanto, S.Pd., M.Pd., selaku dosen dari UNJ menyatakan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menilai sejauh mana program penjaminan mutu yang sudah dijalankan oleh UNJ dan sebagai sarana studi banding dari implementasi penjabaran mutu yang telah dilakukan di FMIPA UGM.

Prof. Mitrayana selaku dosen FMIPA UGM memaparkan bahwa sistem penjaminan mutu yang baik harus diakui melalui akreditasi formal.

“Mutu yang baik tanpa akreditasi formal tidak akan diakui karena kita hidup dalam unsur keformalan untuk penagkuan mutu pendidikan,” tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa UGM telah menerapkan sistem audit mutu internal (AMI) yang terintegrasi secara online untuk evaluasi dan peningkatan mutu.

Dalam diskusi, Dr. Irwanto menyampaikan tantangan yang dihadapi UNJ dalam mengelola alumni dan respon mereka terhadap tracer study.

“Kesulitan terbesar kami adalah menghandle dan menjalin hubungan dengan alumni, meskipun sudah mencoba memberikan gift,” ujar Dr. Irwanto. Menanggapi hal ini, Prof. Mitrayana menjelaskan pentingnya peran wakil dekan bidang alumni dalam melakukan tracer study dan menjaga hubungan baik dengan alumni melalui berbagai kegiatan seperti reuni dan family gathering.

Kegiatan ini berkaitan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat untuk seluruh kalangan masyarakat. Dengan adanya evaluasi dan peningkatan sistem penjaminan mutu, diharapkan kualitas pendidikan di kedua universitas dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi mahasiswa serta alumni. Selain itu, kolaborasi ini juga mendukung SDGs nomor 17, yaitu memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan. Melalui kerjasama antara UNJ dan UGM, kedua institusi dapat saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam implementasi sistem penjaminan mutu, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan pengakuan mutu secara internasional.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kedua universitas dapat saling belajar dan meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu internal mereka, sehingga dapat memberikan pendidikan yang lebih baik dan diakui secara nasional maupun internasional.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM dan PT MAIPARK Indonesia Teken Perjanjian Kerja Sama, Dukung Indonesia Tangguh Bencana

Indonesia merupakan negara yang terkenal sebagai salah satu dari 35 negara di dunia yang memiliki risiko bencana yang tinggi. BNPB mencatat terdapat 5.400 kejadian bencana yang terjadi sepanjang tahun 2023. Bencana alam yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang cukup signifikan, baik secara fisik berupa kerusakan bangunan maupun non-fisik berupa korban jiwa hingga kerugian finansial.

Merujuk pada hal tersebut, FMIPA UGM bersama PT MAIPARK Indonesia bersinergi dalam riset pengelolaan risiko bencana melalui penandatanganan kerja sama yang diselenggarakan pada hari Rabu, 10 Juli 2024 di FMIPA UGM. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FMIPA UGM, dosen Departemen Matematika FMIPA UGM, serta Direktur Utama PT MAIPARK yang didampingi oleh jajarannya.

“Ini merupakan kehormatan bagi kami bisa bekerja sama dengan industri,” tutur Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan yang diberikan.

Direktur utama PT MAIPARK, Kocu Andre Hutagalung menyampaikan bahwa dijalinnya kolaborasi tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia tangguh bencana. Hal ini berarti bahwa ketika terjadi bencana di Indonesia, negara memiliki mekanisme untuk membantu korban-korban bencana.

“Hal tersebut tidak akan dimiliki jika kita tidak memiliki kemampuan mendeskripsikan risiko bencana alam. Kemudian untuk mendeskripsikan risiko bencana alam dibutuhkan model bencana alam dan di situlah peran dari kerja sama kita karena untuk mendeskripsikan model tersebut dibutuhkan ilmu pengetahuan, seperti matematika,” papar Kocu.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa spektrum kerja sama yang akan dibangun meliputi pendidikan hingga aktivitas penelitian serta pengembangan bisnis asuransi bencana alam. Sementara ini, sudah ada 2 mahasiswa dari Program Studi Aktuaria FMIPA UGM yang tengah melakukan magang di PT MAIPARK. Sebelumnya, PT MAIPARK juga telah aktif memperkenalkan aktuaria bencana alam melalui pemaparan kuliah singkat mengenai permodelan katostropik.

“Saya yakin bahwa kami akan mendapatkan dukungan yang tepat dan kuat, khususnya dari FMIPA UGM karena dalam industri asuransi maupun reasuransi membutuhkan dukungan pengetahuan kuantitatif dalam pengelolaan risiko bencana alam,” tutur  Kocu.

Melalui perjanjian kerja sama ini diharapkan mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri yang berdampak dalam mendukung Indonesia tangguh bencana. Acara ini turut menjadi cerminan dari SDGs di poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dalam pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi, poin 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana, poin 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui manajemen perubahan iklim, dan poin 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam mendorong inovasi dan kemitraan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Kawal Mitigasi Bencana di Asia Tenggara, FMIPA UGM Sambut Kunjungan Caraga State University Filipina

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Caraga State University Filipina yang diwakili oleh Prof. Jayrold Arcede, Ph.D. pada Senin, 8 Juli 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan ini bertujuan untuk membangun hubungan dan kolaborasi riset di bidang kebencanaan sekaligus memperkenalkan profil masing-masing fakultas di bidang sains.

Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM beserta Dr. Nanang Susyanto, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA UGM menyambut kehadiran dan inisiasi kerja sama yang diadakan. Dr. Fajar dan Dr. Nanang memberikan pemaparan mengenai profil dari FMIPA UGM beserta penelitian-penelitian yang ada.

“Dari data yang tersimpan jika bersifat open access, bisa kami akses karena letak antara Indonesia dan Filipina dalam 1 lokasi jalur tektonik. Hal ini agar datanya saling terkoneksi,” kata Dr. Fajar.

“Data dari kami bersifat open access. Kemudian, skema riset ini tidak hanya untuk mitigasi di bencana gempa bumi tetapi juga banjir melalui aplikasi SPECFEM dan pendekatan SEM-Newmark,” kata Prof. Jayrold.

Beberapa penelitian dan produk hasil riset untuk mitigasi bencana di FMIPA UGM juga dipaparkan sebagai informasi seperti drone dan early system warning untuk banjir. Di sisi lain, kegiatan riset kolaborasi ini mengajak masyarakat melalui komunitas-komunitas untuk turut mengembangkan ilmu matematika terapan dalam riset untuk mitigasi bencana. Dengan ini, dampak riset yang dihasilkan dapat menjangkau lebih luas.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 dan 9 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas dan Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan Pendidikan Pembangunan melalui kolaborasi inovasi dan riset data matematika. Kemudian, riset yang diakukan bersama merupakan implementasi dari SDGs poin 11 yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan melalui manajemen bencana dan strateg bencana. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi pendidikan dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pemajuan pendidikan sesuai dengan poin 17 SDGs.

Keywords: riset, inovasi, kolaborasi, program internasional, sains, bencana

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate