Search
Search
Search

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

FMIPA UGM Terima Hibah Aset Negara dari ESDM untuk Dukung Riset Pengelolaan Sumber Daya Indonesia

Universitas Gadjah Mada menerima hibah aset negara atau barang milik negara dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) pada Jumat, 26 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Sebanyak 17 alat pendukung kegiatan praktikum dan lapangan di bidang eksplorasi sumber daya alam diserahkan kepada Laboratorium Geofisika UGM. Nilai yang terdapat pada keseluruhan alat tersebut adalah Rp. 1.008.797.500.

Acara seremoni serah terima hibah dihadiri oleh Kepala Bagian Umum PSDMBP, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sekretaris Direktur Direktorat Aset, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM, serta segenap dosen dan pengelola program studi Geofisika UGM.

“Mahasiswa kami ada 60 orang. Kalau alatnya cuman 1 kan yang megang hanya 10 orang. Lainnya hanya lihat saja. Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya dan data-datanya dapat digunakan untuk menemukan metode serta riset bersama,” papar Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM dalam acara seremoni serah terima hibah.

Wiwit juga menyampaikan permasalahan mengenai pengelolaan sumber daya di Indonesia. Pengelolaan yang tidak berhati-hati maka akan berdampak tidak baik juga. Dengan ini, Wiwit menyatakan bahwa fakultas (FMIPA UGM) turut berkomitmen mengelola sumber daya dengan bijaksana melalui dukungan alat-alat yang telah diberikan.

Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sumartono menyampaikan bahwa adanya agenda hibah aset negara ini merupakan wujud dari pengoptimalan aset negara.

“Kami mengharapkan alat ini dapat berguna dan dioptimalkan di dunia akademik,” kata Sumartono

Agenda serah terima hibah ini turut membuka peluang bagi kampus untuk memenuhi kebutuhan akan alat-alat praktikum dan kegiatan magang bagi mahasiswa.

“Mudah-mudahan kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. Saat ini ada 17 alat yang diserahkan. Tapi, masih ada 6.000 alat-alat yang ada untuk dihibahkan. Silakan koordinasi alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk universitas. Kami juga menerima kegiatan magang bagi mahasiswa,” kata Fitri Purnamasari Luvieta, selaku Kepala Bagian Umum PSDMBP.

Kegiatan serah terima hibah aset negara berupa alat-alat untuk praktikum dan kegiatan lapangan merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui kesempatan magang mahasiswa dan pendidikan untuk keberlanjutan, nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui dukungan aset terhadap riset energi, fosil, dan batubara, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama riset dan inovasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tumang Fair 2024: FMIPA Siap Mendukung Penguatan UMKM Kerajinan Tembaga Berskala Global

Dekan Fakultas MIPA UGM diundang untuk menghadiri International Copper Craft Festival, Tumang Fair 2024, di Desa Tumang, Cepogo, Boyolali pada tanggal 19 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh Desa Tumang untuk mengenalkan produk kerajinan tembaga yang merupakan produk andalan masyarakat setempat kepada mitra potensial untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kegiatan Tumang Fair 2024 yang berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal 19 – 21 Juli 2024 ini didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P, Pemerintah Kabupaten Boyolali, dan Yayasan Ladara Nusantara yang diketuai oleh Ibu Nanik Istumawati.

Dekan Fakultas MIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa Fakultas MIPA berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para pengrajin melalui berbagai program seperti studi terkait penyediaan bahan baku dari sumber lokal Indonesia dan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi melalui penggunaan mesin otomatis.

Keterlibatan FMIPA UGM dalam acara tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui studi yang diberikan, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui teknologi, inovasi, dan permesinan, serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kegiatan yang terjalin bersama.

Penulis: Fajar Adi Kusumo
Foto: Fajar Adi Kusumo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Siap Kirim Mahasiswa Studi ke Taiwan, FMIPA UGM Gelar Kelas Budaya Taiwan bersama Tamkang University

FMIPA UGM menggelar kelas budaya melalui program Culture Exchange Seminar bersama dengan Departemen of Education and Future Design, Tamkang University pada Kamis, 18 Juli 2024 yang bertujuan mengenalkan mahasiswa FMIPA mengenai kultur kehidupan di Taiwan. Acara ini digelar di Ruang Auditorium FMIPA UGM dengan narasumber Profesor Chiu beserta tim mahasiswanya dari Tamkang University. Kegiatan seminar dihadiri oleh 16 mahasiswa yang berasal dari Tamkang University dan lebih dari 60 mahasiswa dari FMIPA UGM yang akan berangkat studi ke Taiwan. Acara dibuka dengan pengenalan dari departemen yang diampu oleh Profesor Chiu beserta diskusi mengenai kompetensi yang perlu dikuasai oleh mahasiswa.

“Ada 10 kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa, 3 di antaranya yaitu manajemen diri, kolaborasi, dan penguasaan teknologi,” papar Professor Chiu yang merupakan seorang dosen Tamkang University.

Kemudian, presentasi mengenai kultur kehidupan di Taiwan dilanjutkan oleh mahasiswa dari Tamkang University yang memantik peserta seminar dengan sebuah gambar kartu.

“Ada yang bisa menebak ini kartu apa?” tanya mahasiswa Tamkang University.

Sesaat kemudian, salah 1 mahasiswa FMIPA mengangkat tangan dan menjawab bahwa kartu tersebut adalah kartu transportasi umum.

“Kita bisa pakai EasyCard ini di seluruh Taiwan untuk MRT, bus, dan kereta. Tidak hanya untuk menggunakan kendaraan publik tetapi juga untuk melakukan pembayaran,” papar mahasiswa Tamkang University.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi berkelompok. Informasi yang didapatkan dari seminar ini antara lain jenis makanan dan minuman, tempat hiburan, akses transportasi, akses tempat makan atau minuman, acara besar dan festival, komposisi penduduk dan kepercayaan, kurs mata uang, dan alat pembayaran di Taiwan. Beberapa mahasiswa menanyakan perihal lokasi yang dapat digunakan seperti lokasi untuk mengerjakan tugas dan lokasi untuk memancing.

Diskusi berjalan lancar dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa FMIPA UGM. Dalam hal ini, Prof. Roto, selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, turut menyampaikan pesan dan dukungan sekaligus menutup acara seminar.

“Kita mendukung ya untuk mempersiapkan mahasiswa FMIPA UGM berangkat ke Taiwan agar bisa beradaptasi di sana dan studinya bisa lancar,” papar Prof. Roto.

Kegiatan Culture Exchange Seminar bersama dengan Departemen of Education and Future Design, Tamkang University merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya dan pendidikan untuk keberlanjutnya, nomor 11 yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan melalui adaptasi mahasiswa FMIPA yang akan tinggal di Taiwan, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui peningkatan kapasitas mahasiswa dan kemitraan antara FMIPA UGM dengan Tamkang University.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Jelang Bertambah Usia, FMIPA UGM Gelar Pembukaan Dies Natalies ke-69

Menuju peringatan hari jadi ke-69, FMIPA UGM gelar acara pembukaan dies natalies pada Jumat, 12 Juli 2024 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia”. Rangkaian acara dimulai dari senam bersama, pengibaran bendera FMIPA dengan drone, sambutan pimpinan fakultas, pertunjukkan seni, seremoni pemotongan tumpeng, doa bersama, sarapan, pengecekan kesehatan, dan pengundian hadiah atau doorprize.

Ramainya acara datang dari berbagai sivitas FMIPA UGM yang hadir seperti para dosen, mahasiswa, dan karyawan yang memenuhi lapangan FMIPA UGM sebagai lokasi acara sejak pukul 6 pagi. Dalam hal ini, para hadirin juga turut menyimak pesan penting yang terkandung dalam tema dies natalis yang diangkat melalui sambutan yang disampaikan oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana, M.Si.

“Saat ini kita telah memulai produk hilirisasi melalui program jalur industri. Dalam hal ini, FMIPA sudah mendapatkan 5 investor,” papar Kuwat.

Merujuk pada hal tersebut, FMIPA akan terus berkomitmen untuk fokus pada riset yang berkolaborasi dengan mitra industri yang ada sehingga akan berkembang menjadi bisnis atau hilirisasi yang tepat.

Di sela rangkaian pembukaan dies natalies, terdapat 1 buah lokasi yang sejak pagi sudah ramai dikelilingi para sivitas akademik yaitu pada pos pelayanan terpadu yang didukung oleh Health Promotion FMIPA UGM (HPU FMIPA UGM). Para dosen, mahasiswa, dan karyawan mulai mengantre untuk mendapatkan pengecekan dan pemeriksaan kesehatan.

“Rangkaian pengecekan kesehatan ini dimulai dari pendaftaran, screening awal, pengecekan fisik dari tinggi dan berat tubuh serta lingkar perut, pengecekan tekanan darah, dan yang terakhir pengecekan kolestrol, asam urat, dan gula melalui darah yang diambil,” terang Chotimah, selaku Ketua HPU FMIPA UGM.

Antusiasme dari para hadirin terjaga hingga akhir acara karena masih adanya pengundian hadiah atau doorprize. Kalangan mahasiswa turut meramaikan acara karena banyaknya nomor undian mahasiswa yang keluar. Meriahnya acara pembukaan dies natalis dirasakan seluruh lapisan warga FMIPA UGM sehingga turut tidak sabar dalam menyongsong puncak peringatan dies natalis ke-69 pada bulan September mendatang.

Rangkaian acara FMIPA UGM turut mengacu pada SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui senam dan pengecekan kesehatan, nomor 9 yaitu  Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kerja sama riset antara industri dan perguruan tinggi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan yang terjalin.

Read More

Inovasi TIM PKM-K UGM Ciptakan Aromatic Book Sebagai Metode Belajar Memory Calling dan Anti Stres

Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) merupakan salah satu bidang PKM yang mendorong kreativitas mahasiswa untuk menciptakan ide kreatif produk berupa barang ataupun jasa. Melalui program ini, 5 mahasiswa Universitas Gadjah Mada yakni Chiara Aura Fajrin (S1-Kimia angkatan 2022), Afiandina Sukma (S1-Kimia angkatan 2022), Ulfah Zain Latifah (S1-Kimia angkatan 2022), Elgita Kisti Cahyani (S1-Statistika angkatan 2022), dan Riyani Ayu Lestari (S1-Farmasi angkatan 2022) menciptakan inovasi produk berupa Aromatic Book (Arobook) yang dapat merangsang ingatan dan memberikan efek anti stres bagi pelajar.

Aromatic Book sendiri merupakan alat pembelajaran yang efektif untuk membantu pelajar dalam meningkatkan kemampuan mengingat dan mempertahankan materi pembelajaran yang mereka dapatkan,” ujar Riyani dalam wawancara di Kampus UGM, Minggu (7/7).

Riyani mewakili tim menjelaskan bahwa inovasi mereka dilatarbelakangi oleh keluhan para pelajar yang dituntut untuk memahami dan menghafalkan berbagai materi pelajaran dalam waktu yang singkat. Berangkat dari hal tersebut, mereka terpacu untuk melakukan penelitian dan menciptakan Aromatic Book yang dirancang untuk memunculkan efek memory calling yang dapat mengubah ingatan jangka pendek (short-term memory) menjadi ingatan jangka panjang (long-term memory), serta mengurangi stres saat belajar. Aromatik yang dihasilkan berasal dari essential oil lavender dan lemon kering yang kemudian diintegrasikan ke dalam kertas-kertas yang disusun. Aroma tersebut akan memicu gelombang theta yang berperan besar dalam fungsi memori otak.

Afiandina menambahkan produk yang mereka hasilkan tak hanya membantu proses belajar melalui memory calling, tetapi juga menjadi metode belajar baru karena buku tersebut dilengkapi dengan teknik Cornell di setiap halamannya. Teknik Cornell didesain dalam bentuk sketsa khusus untuk memudahkan pelajar dalam proses pembelajaran seperti merangkum materi.

Menariknya, buku ini tidak hanya disusun oleh kertas biasa, tetapi juga terdiri atas kertas yang dihasilkan dari daur ulang kulit jagung. Meskipun sempat mengalami kesulitan dalam mengolah limbah tersebut menjadi kertas yang bermanfaat, tim ini telah berhasil mencetak beberapa buku yang didesain dalam bentuk hardcover. Bahkan, saat ini progres pengembangan produk telah sampai pada proses pemasaran pre-order yang dijual dengan harga sebesar Rp25.000,00 dengan dua varian aroma yakni lavender dan lemon.

Melalui pengembangan inovasi ini, mereka telah berperan mendorong peningkatan kualitas belajar siswa, sekaligus mengurangi limbah kulit jagung dan mendorong peluang usaha baru bagi para pedagang maupun petani jagung. Hal ini selaras dengan dengan SDGs poin 4 (Pendidikan Berkualitas) yaitu pendidikan untuk berkelanjutan, poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) terkait kreativitas dan inovasi, serta poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) yaitu kewirausahaan dan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Tim PKM-K Aroobook
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dorong Hilirisasi Produk Teknologi, FMIPA UGM Kembangkan Drone Berbasis Sensor

Dalam upaya luar biasa untuk mendorong hilirisasi produk-produk teknologi demi mewujudkan kemandirian teknologi bangsa Indonesia, FMIPA UGM mengembangkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah drone berbasis sensor. Teknologi tersebut diperkenalkan dalam pembukaan Dies Natalis ke-69 pada Jumat (12/7) sebagai bukti konkret mewujudkan cita-cita besar FMIPA UGM yang tertuang dalam tema Dies Natalis ke-69 yakni Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia.

“Berbeda dari drone biasanya, drone ini diintegrasikan dengan berbagai sensor. Seperti sensor udara dan sensor magnetik dengan kemampuan mengangkat beban hingga  mencapai 10 kg,” ujar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si.,M.Si., selaku Ketua Acara Dies Natalis FMIPA UGM sekaligus Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama.

Inovasi ini merupakan kolaborasi FMIPA UGM dengan Upstream Research & Technology Innovation (URTI) Pertamina dan melibatkan kontribusi dari mahasiswa Program Studi Elektronika dan Instrumentasi serta mahasiswa Geofisika FMIPA UGM.

style=”text-align: justify;”>Pengembangan inovasi ini ditujukan agar dapat menggantikan peran manusia dalam melakukan survey di lokasi yang berbahaya atau sulit dijangkau seperti hutan lebat, pegunungan, atau daerah dengan kondisi cuaca ekstrem sehingga mampu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kerja. Selain itu, drone yang dilengkapi berbagai sensor ini juga mampu mengumpulkan data yang lebih akurat dan detail dibandingkan dengan survey konvensional yang dilakukan secara langsung oleh manusia.

Saat ini, inovasi tersebut akan terus dikembangkan melalui pengintegrasian berbagai jenis sensor untuk memperluas potensi penerapannya. Harapannya, pengimplementasian teknologi akan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keselamatan dalam proses survey dan eksplorasi, serta pemetaan potensi tambang, panas bumi dan sumber daya alam lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, hadirnya FMIPA UGM sebagai garda depan dalam mendorong hilirisasi teknologi menjadi cerminan dalam perwujudan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas pada aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi kepada mahasiswa dan civitas akademika untuk berperan dalam pengembangan teknologi. Dikembangkannya teknologi ini juga menjadi bukti konkret FMIPA UGM dalam mewujudkan SDGs poin nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur yang mendorong semangat berinovasi dan menghilirisasi teknologi untuk kemandirian teknologi bangsa Indonesia. Selain itu, jalinan kolaborasi yang dibangun oleh FMIPA UGM juga menjadi bukti konkret dalam memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan maupun teknologi sesuai poin 17 SDGs.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Membedah Tema Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM, Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) merayakan Dies Natalis ke-69 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” pada tanggal 12 Juli 2024. Acara ini menyoroti pentingnya inovasi dalam keilmuan MIPA untuk mendukung hilirisasi produk-produk teknologi yang dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat dan memajukan bangsa.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku Ketua Dies Natalis FMIPA ke-69, dalam sambutannya menjelaskan maksud tema yang diangkat.

“Tema ini diambil karena FMIPA UGM berkomitmen untuk mengubah hasil riset menjadi produk yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, baik berupa alat, aplikasi, jasa, maupun konsultasi. Kami ingin mengangkat citra FMIPA yang selama ini dianggap kurang populer di Indonesia, dan menunjukkan bahwa keilmuan MIPA sangat penting untuk membangun pondasi keilmuan yang kuat bagi Indonesia Emas 2045,” papar Dr. Wiwit.

Dr. Wiwit menyoroti tantangan internal dan eksternal dalam mengimplementasikan misi hilirisasi. Tantangan internal mencakup mindset civitas akademika yang masih melihat MIPA sebagai ilmu murni sehingga aplikasi dan implementasi belum disorot secara signifikan pengaplikasiannya di masyarakat. FMIPA UGM sedang berupaya mengubah pandangan ini agar civitas akademika semakin terbuka dan mampu berkolaborasi serta bersaing untuk mewujudkan hilirisasi dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Selain itu, terdapat tantangan eksternal terkait dengan pemasaran produk inovasi sehingga penting untuk memahami karakteristik pasar agar produk dapat diterima dan digunakan dalam industri.

Dalam upaya mewujudkan hilirisasi, FMIPA UGM telah membangun infrastruktur riset dan bekerja sama dengan mitra industri. Salah satunya dengan PERTAMINA Hulu Energi melalui program Kolaborasi Riset. FMIPA juga mendirikan Career Center sebagai wadah pengembangan mindset bisnis dan pemasaran bagi produk hasil riset tersebut.

Tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Tema ini mencerminkan visi untuk memperkuat kapasitas teknologi dan riset dalam negeri, mendorong inovasi, serta memfasilitasi pembangunan industri yang berkelanjutan. Selain itu, tema ini juga mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kualitas pendidikan dan riset di FMIPA, mahasiswa dan civitas akademika dapat lebih berperan aktif dalam pembangunan teknologi bangsa. Terakhir, tema ini mendukung SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri untuk mewujudkan hilirisasi teknologi dan inovasi. Besar harapan FMIPA UGM untuk dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa melalui pengembangan dan hilirisasi teknologi berbasis keilmuan MIPA.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69

Dalam rangka memperingati Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan. Pada pembukaan Dies Natalis Jumat, 12 Juli 2024 yang bertepatan di Fakultas MIPA ini memiliki rangkaian kegiatan yaitu Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, senam bersama, sambutan ketua panitia Dies Natalis ke-69, Persembahan Tari Nuswantara, Sambutan Dekan Fakultas MIPA UGM, Pemotongan Tumpeng, Doa Bersama, Sarapan, Pembagian Doorprize, dan Penutup Dies Natalis FMIPA UGM ke-69.

Tema pada Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mengangkat ‘Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia’. Pada pembukaan acara ini ditandai dengan pengibaran bendera Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 menggunakan drone karya mahasiswa Fakultas MIPA UGM. Hasil inovasi ini menghasilkan Drone UAV yang dinamai Aurelia UGM, drone ini hasil kerjasama dengan riset inovasi dan riset teknologi Pertamina yang didalamnya terdapat sensor magnetik untuk pemetaan medan magnetik di permukaan bumi dalam eksplorasi minyak maupun panas bumi. Tidak hanya itu, acara ini juga diisi dengan kegiatan senam pagi dan Pos Pembinaan Kesehatan Terpadu (POSBINDU) yang diramaikan oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

“Dalam rangka sebagai pengantar pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, tema yang diangkat hampir mirip dengan tema tahun sebelumnya. Pada 2 hari yang lalu saya mengikuti kegiatan kunjungan manajemen, manajer eksplorasi dari Kepulauan Bangka tempatnya memang sangat jauh tapi sangat indah. Di sana, mencoba untuk menerapkan satu inovasi yang baru yaitu memanfaatkan sinyal dari aktivitas di permukaan bumi untuk bisa tau memotret didalam bumi,” papar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Selain itu Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. juga memperkenalkan soal immersion program yang merupakan sebuah kegiatan untuk memperkenalkan suasana akademik di Fakultas MIPA UGM kepada pelajar sekolah. Program ini bekerja sama juga dengan Taiwan Center  dengan memberikan kesempatan kepada pelajar sekolah seperti seolah-olah menjadi mahasiswa.

Selain itu, Dekan Fakultas MIPA UGM memaparkan terkait keinginan memulai karya-karya inovasi mencapai jurnal internasional, dari publikasi menjadi hilirisasi.

“Walaupun produk kita harganya satu per tiga dari produk internasional, namun untuk saat ini berencana unutk memulai produk hilirisasi melalui program hilirisasi jalur industri. Scaling up dari laboratorium menjadi pre-mass production dengan mendirikan Spin Off Company. Fungsi dari perusahaan Spin Off ini sebagai akselerator dan inkubator. Saat ini Fakultas MIPA sudah mendapatkan support dari lima investor. Sehingga Fakultas MIPA akan fokus pada riset-riset, dan perusahaan Spin Off ini sudah berdiri dan tinggal dijalani dan akan dikembangkan menjadi bisnis yang tepat,” terang Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Acara ini dibuka oleh Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dan Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si, dengan pengibaran bendera menggunakan drone hasil inovasi mahasiswa untuk eksplorasi sumber daya. FMIPA juga mendirikan Spin Off Company untuk mendukung hilirisasi produk dengan dukungan 5 investor. Implementasi SDGs yang dirasakan dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mencangkup SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan mendirikan Spin Off Company untuk menunjang fasilitas di FMIPA UGM, SDGs poin 7 yaitu energi terjangkau dan energi alternatif, SDGs poin 9 yaitu inovasi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM menciptakan ‘Drone UAV’, SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dari inovasi ‘Drone UAV’ yang bisa dirasakan kegunaanya, dan SDGs poin 17 yaitu mendorong inovasi dan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Edito: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Terima Hibah Aset Negara dari ESDM untuk Dukung Riset Pengelolaan Sumber Daya Indonesia

Universitas Gadjah Mada menerima hibah aset negara atau barang milik negara dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) pada Jumat, 26 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Sebanyak 17 alat pendukung kegiatan praktikum dan lapangan di bidang eksplorasi sumber daya alam diserahkan kepada Laboratorium Geofisika UGM. Nilai yang terdapat pada keseluruhan alat tersebut adalah Rp. 1.008.797.500.

Acara seremoni serah terima hibah dihadiri oleh Kepala Bagian Umum PSDMBP, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sekretaris Direktur Direktorat Aset, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM, serta segenap dosen dan pengelola program studi Geofisika UGM.

“Mahasiswa kami ada 60 orang. Kalau alatnya cuman 1 kan yang megang hanya 10 orang. Lainnya hanya lihat saja. Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya dan data-datanya dapat digunakan untuk menemukan metode serta riset bersama,” papar Wiwit Suryanto, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA UGM dalam acara seremoni serah terima hibah.

Wiwit juga menyampaikan permasalahan mengenai pengelolaan sumber daya di Indonesia. Pengelolaan yang tidak berhati-hati maka akan berdampak tidak baik juga. Dengan ini, Wiwit menyatakan bahwa fakultas (FMIPA UGM) turut berkomitmen mengelola sumber daya dengan bijaksana melalui dukungan alat-alat yang telah diberikan.

Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara, Sumartono menyampaikan bahwa adanya agenda hibah aset negara ini merupakan wujud dari pengoptimalan aset negara.

“Kami mengharapkan alat ini dapat berguna dan dioptimalkan di dunia akademik,” kata Sumartono

Agenda serah terima hibah ini turut membuka peluang bagi kampus untuk memenuhi kebutuhan akan alat-alat praktikum dan kegiatan magang bagi mahasiswa.

“Mudah-mudahan kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. Saat ini ada 17 alat yang diserahkan. Tapi, masih ada 6.000 alat-alat yang ada untuk dihibahkan. Silakan koordinasi alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk universitas. Kami juga menerima kegiatan magang bagi mahasiswa,” kata Fitri Purnamasari Luvieta, selaku Kepala Bagian Umum PSDMBP.

Kegiatan serah terima hibah aset negara berupa alat-alat untuk praktikum dan kegiatan lapangan merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui kesempatan magang mahasiswa dan pendidikan untuk keberlanjutan, nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau melalui dukungan aset terhadap riset energi, fosil, dan batubara, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama riset dan inovasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Tumang Fair 2024: FMIPA Siap Mendukung Penguatan UMKM Kerajinan Tembaga Berskala Global

Dekan Fakultas MIPA UGM diundang untuk menghadiri International Copper Craft Festival, Tumang Fair 2024, di Desa Tumang, Cepogo, Boyolali pada tanggal 19 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh Desa Tumang untuk mengenalkan produk kerajinan tembaga yang merupakan produk andalan masyarakat setempat kepada mitra potensial untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kegiatan Tumang Fair 2024 yang berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal 19 – 21 Juli 2024 ini didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P, Pemerintah Kabupaten Boyolali, dan Yayasan Ladara Nusantara yang diketuai oleh Ibu Nanik Istumawati.

Dekan Fakultas MIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa Fakultas MIPA berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para pengrajin melalui berbagai program seperti studi terkait penyediaan bahan baku dari sumber lokal Indonesia dan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi melalui penggunaan mesin otomatis.

Keterlibatan FMIPA UGM dalam acara tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui studi yang diberikan, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui teknologi, inovasi, dan permesinan, serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kegiatan yang terjalin bersama.

Penulis: Fajar Adi Kusumo
Foto: Fajar Adi Kusumo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Siap Kirim Mahasiswa Studi ke Taiwan, FMIPA UGM Gelar Kelas Budaya Taiwan bersama Tamkang University

FMIPA UGM menggelar kelas budaya melalui program Culture Exchange Seminar bersama dengan Departemen of Education and Future Design, Tamkang University pada Kamis, 18 Juli 2024 yang bertujuan mengenalkan mahasiswa FMIPA mengenai kultur kehidupan di Taiwan. Acara ini digelar di Ruang Auditorium FMIPA UGM dengan narasumber Profesor Chiu beserta tim mahasiswanya dari Tamkang University. Kegiatan seminar dihadiri oleh 16 mahasiswa yang berasal dari Tamkang University dan lebih dari 60 mahasiswa dari FMIPA UGM yang akan berangkat studi ke Taiwan. Acara dibuka dengan pengenalan dari departemen yang diampu oleh Profesor Chiu beserta diskusi mengenai kompetensi yang perlu dikuasai oleh mahasiswa.

“Ada 10 kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa, 3 di antaranya yaitu manajemen diri, kolaborasi, dan penguasaan teknologi,” papar Professor Chiu yang merupakan seorang dosen Tamkang University.

Kemudian, presentasi mengenai kultur kehidupan di Taiwan dilanjutkan oleh mahasiswa dari Tamkang University yang memantik peserta seminar dengan sebuah gambar kartu.

“Ada yang bisa menebak ini kartu apa?” tanya mahasiswa Tamkang University.

Sesaat kemudian, salah 1 mahasiswa FMIPA mengangkat tangan dan menjawab bahwa kartu tersebut adalah kartu transportasi umum.

“Kita bisa pakai EasyCard ini di seluruh Taiwan untuk MRT, bus, dan kereta. Tidak hanya untuk menggunakan kendaraan publik tetapi juga untuk melakukan pembayaran,” papar mahasiswa Tamkang University.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi berkelompok. Informasi yang didapatkan dari seminar ini antara lain jenis makanan dan minuman, tempat hiburan, akses transportasi, akses tempat makan atau minuman, acara besar dan festival, komposisi penduduk dan kepercayaan, kurs mata uang, dan alat pembayaran di Taiwan. Beberapa mahasiswa menanyakan perihal lokasi yang dapat digunakan seperti lokasi untuk mengerjakan tugas dan lokasi untuk memancing.

Diskusi berjalan lancar dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa FMIPA UGM. Dalam hal ini, Prof. Roto, selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, turut menyampaikan pesan dan dukungan sekaligus menutup acara seminar.

“Kita mendukung ya untuk mempersiapkan mahasiswa FMIPA UGM berangkat ke Taiwan agar bisa beradaptasi di sana dan studinya bisa lancar,” papar Prof. Roto.

Kegiatan Culture Exchange Seminar bersama dengan Departemen of Education and Future Design, Tamkang University merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keanekaragaman budaya dan pendidikan untuk keberlanjutnya, nomor 11 yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan melalui adaptasi mahasiswa FMIPA yang akan tinggal di Taiwan, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui peningkatan kapasitas mahasiswa dan kemitraan antara FMIPA UGM dengan Tamkang University.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Jelang Bertambah Usia, FMIPA UGM Gelar Pembukaan Dies Natalies ke-69

Menuju peringatan hari jadi ke-69, FMIPA UGM gelar acara pembukaan dies natalies pada Jumat, 12 Juli 2024 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia”. Rangkaian acara dimulai dari senam bersama, pengibaran bendera FMIPA dengan drone, sambutan pimpinan fakultas, pertunjukkan seni, seremoni pemotongan tumpeng, doa bersama, sarapan, pengecekan kesehatan, dan pengundian hadiah atau doorprize.

Ramainya acara datang dari berbagai sivitas FMIPA UGM yang hadir seperti para dosen, mahasiswa, dan karyawan yang memenuhi lapangan FMIPA UGM sebagai lokasi acara sejak pukul 6 pagi. Dalam hal ini, para hadirin juga turut menyimak pesan penting yang terkandung dalam tema dies natalis yang diangkat melalui sambutan yang disampaikan oleh Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana, M.Si.

“Saat ini kita telah memulai produk hilirisasi melalui program jalur industri. Dalam hal ini, FMIPA sudah mendapatkan 5 investor,” papar Kuwat.

Merujuk pada hal tersebut, FMIPA akan terus berkomitmen untuk fokus pada riset yang berkolaborasi dengan mitra industri yang ada sehingga akan berkembang menjadi bisnis atau hilirisasi yang tepat.

Di sela rangkaian pembukaan dies natalies, terdapat 1 buah lokasi yang sejak pagi sudah ramai dikelilingi para sivitas akademik yaitu pada pos pelayanan terpadu yang didukung oleh Health Promotion FMIPA UGM (HPU FMIPA UGM). Para dosen, mahasiswa, dan karyawan mulai mengantre untuk mendapatkan pengecekan dan pemeriksaan kesehatan.

“Rangkaian pengecekan kesehatan ini dimulai dari pendaftaran, screening awal, pengecekan fisik dari tinggi dan berat tubuh serta lingkar perut, pengecekan tekanan darah, dan yang terakhir pengecekan kolestrol, asam urat, dan gula melalui darah yang diambil,” terang Chotimah, selaku Ketua HPU FMIPA UGM.

Antusiasme dari para hadirin terjaga hingga akhir acara karena masih adanya pengundian hadiah atau doorprize. Kalangan mahasiswa turut meramaikan acara karena banyaknya nomor undian mahasiswa yang keluar. Meriahnya acara pembukaan dies natalis dirasakan seluruh lapisan warga FMIPA UGM sehingga turut tidak sabar dalam menyongsong puncak peringatan dies natalis ke-69 pada bulan September mendatang.

Rangkaian acara FMIPA UGM turut mengacu pada SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui senam dan pengecekan kesehatan, nomor 9 yaitu  Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui kerja sama riset antara industri dan perguruan tinggi, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan yang terjalin.

Read More

Inovasi TIM PKM-K UGM Ciptakan Aromatic Book Sebagai Metode Belajar Memory Calling dan Anti Stres

Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) merupakan salah satu bidang PKM yang mendorong kreativitas mahasiswa untuk menciptakan ide kreatif produk berupa barang ataupun jasa. Melalui program ini, 5 mahasiswa Universitas Gadjah Mada yakni Chiara Aura Fajrin (S1-Kimia angkatan 2022), Afiandina Sukma (S1-Kimia angkatan 2022), Ulfah Zain Latifah (S1-Kimia angkatan 2022), Elgita Kisti Cahyani (S1-Statistika angkatan 2022), dan Riyani Ayu Lestari (S1-Farmasi angkatan 2022) menciptakan inovasi produk berupa Aromatic Book (Arobook) yang dapat merangsang ingatan dan memberikan efek anti stres bagi pelajar.

Aromatic Book sendiri merupakan alat pembelajaran yang efektif untuk membantu pelajar dalam meningkatkan kemampuan mengingat dan mempertahankan materi pembelajaran yang mereka dapatkan,” ujar Riyani dalam wawancara di Kampus UGM, Minggu (7/7).

Riyani mewakili tim menjelaskan bahwa inovasi mereka dilatarbelakangi oleh keluhan para pelajar yang dituntut untuk memahami dan menghafalkan berbagai materi pelajaran dalam waktu yang singkat. Berangkat dari hal tersebut, mereka terpacu untuk melakukan penelitian dan menciptakan Aromatic Book yang dirancang untuk memunculkan efek memory calling yang dapat mengubah ingatan jangka pendek (short-term memory) menjadi ingatan jangka panjang (long-term memory), serta mengurangi stres saat belajar. Aromatik yang dihasilkan berasal dari essential oil lavender dan lemon kering yang kemudian diintegrasikan ke dalam kertas-kertas yang disusun. Aroma tersebut akan memicu gelombang theta yang berperan besar dalam fungsi memori otak.

Afiandina menambahkan produk yang mereka hasilkan tak hanya membantu proses belajar melalui memory calling, tetapi juga menjadi metode belajar baru karena buku tersebut dilengkapi dengan teknik Cornell di setiap halamannya. Teknik Cornell didesain dalam bentuk sketsa khusus untuk memudahkan pelajar dalam proses pembelajaran seperti merangkum materi.

Menariknya, buku ini tidak hanya disusun oleh kertas biasa, tetapi juga terdiri atas kertas yang dihasilkan dari daur ulang kulit jagung. Meskipun sempat mengalami kesulitan dalam mengolah limbah tersebut menjadi kertas yang bermanfaat, tim ini telah berhasil mencetak beberapa buku yang didesain dalam bentuk hardcover. Bahkan, saat ini progres pengembangan produk telah sampai pada proses pemasaran pre-order yang dijual dengan harga sebesar Rp25.000,00 dengan dua varian aroma yakni lavender dan lemon.

Melalui pengembangan inovasi ini, mereka telah berperan mendorong peningkatan kualitas belajar siswa, sekaligus mengurangi limbah kulit jagung dan mendorong peluang usaha baru bagi para pedagang maupun petani jagung. Hal ini selaras dengan dengan SDGs poin 4 (Pendidikan Berkualitas) yaitu pendidikan untuk berkelanjutan, poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) terkait kreativitas dan inovasi, serta poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) yaitu kewirausahaan dan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Tim PKM-K Aroobook
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Dorong Hilirisasi Produk Teknologi, FMIPA UGM Kembangkan Drone Berbasis Sensor

Dalam upaya luar biasa untuk mendorong hilirisasi produk-produk teknologi demi mewujudkan kemandirian teknologi bangsa Indonesia, FMIPA UGM mengembangkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah drone berbasis sensor. Teknologi tersebut diperkenalkan dalam pembukaan Dies Natalis ke-69 pada Jumat (12/7) sebagai bukti konkret mewujudkan cita-cita besar FMIPA UGM yang tertuang dalam tema Dies Natalis ke-69 yakni Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia.

“Berbeda dari drone biasanya, drone ini diintegrasikan dengan berbagai sensor. Seperti sensor udara dan sensor magnetik dengan kemampuan mengangkat beban hingga  mencapai 10 kg,” ujar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si.,M.Si., selaku Ketua Acara Dies Natalis FMIPA UGM sekaligus Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama.

Inovasi ini merupakan kolaborasi FMIPA UGM dengan Upstream Research & Technology Innovation (URTI) Pertamina dan melibatkan kontribusi dari mahasiswa Program Studi Elektronika dan Instrumentasi serta mahasiswa Geofisika FMIPA UGM.

style=”text-align: justify;”>Pengembangan inovasi ini ditujukan agar dapat menggantikan peran manusia dalam melakukan survey di lokasi yang berbahaya atau sulit dijangkau seperti hutan lebat, pegunungan, atau daerah dengan kondisi cuaca ekstrem sehingga mampu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kerja. Selain itu, drone yang dilengkapi berbagai sensor ini juga mampu mengumpulkan data yang lebih akurat dan detail dibandingkan dengan survey konvensional yang dilakukan secara langsung oleh manusia.

Saat ini, inovasi tersebut akan terus dikembangkan melalui pengintegrasian berbagai jenis sensor untuk memperluas potensi penerapannya. Harapannya, pengimplementasian teknologi akan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keselamatan dalam proses survey dan eksplorasi, serta pemetaan potensi tambang, panas bumi dan sumber daya alam lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, hadirnya FMIPA UGM sebagai garda depan dalam mendorong hilirisasi teknologi menjadi cerminan dalam perwujudan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas pada aspek pendidikan untuk keberlanjutan melalui peluang riset dan studi kepada mahasiswa dan civitas akademika untuk berperan dalam pengembangan teknologi. Dikembangkannya teknologi ini juga menjadi bukti konkret FMIPA UGM dalam mewujudkan SDGs poin nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Insfrastruktur yang mendorong semangat berinovasi dan menghilirisasi teknologi untuk kemandirian teknologi bangsa Indonesia. Selain itu, jalinan kolaborasi yang dibangun oleh FMIPA UGM juga menjadi bukti konkret dalam memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan maupun teknologi sesuai poin 17 SDGs.

Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Membedah Tema Dies Natalis ke-69 FMIPA UGM, Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) merayakan Dies Natalis ke-69 dengan tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” pada tanggal 12 Juli 2024. Acara ini menyoroti pentingnya inovasi dalam keilmuan MIPA untuk mendukung hilirisasi produk-produk teknologi yang dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat dan memajukan bangsa.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku Ketua Dies Natalis FMIPA ke-69, dalam sambutannya menjelaskan maksud tema yang diangkat.

“Tema ini diambil karena FMIPA UGM berkomitmen untuk mengubah hasil riset menjadi produk yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, baik berupa alat, aplikasi, jasa, maupun konsultasi. Kami ingin mengangkat citra FMIPA yang selama ini dianggap kurang populer di Indonesia, dan menunjukkan bahwa keilmuan MIPA sangat penting untuk membangun pondasi keilmuan yang kuat bagi Indonesia Emas 2045,” papar Dr. Wiwit.

Dr. Wiwit menyoroti tantangan internal dan eksternal dalam mengimplementasikan misi hilirisasi. Tantangan internal mencakup mindset civitas akademika yang masih melihat MIPA sebagai ilmu murni sehingga aplikasi dan implementasi belum disorot secara signifikan pengaplikasiannya di masyarakat. FMIPA UGM sedang berupaya mengubah pandangan ini agar civitas akademika semakin terbuka dan mampu berkolaborasi serta bersaing untuk mewujudkan hilirisasi dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Selain itu, terdapat tantangan eksternal terkait dengan pemasaran produk inovasi sehingga penting untuk memahami karakteristik pasar agar produk dapat diterima dan digunakan dalam industri.

Dalam upaya mewujudkan hilirisasi, FMIPA UGM telah membangun infrastruktur riset dan bekerja sama dengan mitra industri. Salah satunya dengan PERTAMINA Hulu Energi melalui program Kolaborasi Riset. FMIPA juga mendirikan Career Center sebagai wadah pengembangan mindset bisnis dan pemasaran bagi produk hasil riset tersebut.

Tema “Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia” sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Tema ini mencerminkan visi untuk memperkuat kapasitas teknologi dan riset dalam negeri, mendorong inovasi, serta memfasilitasi pembangunan industri yang berkelanjutan. Selain itu, tema ini juga mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kualitas pendidikan dan riset di FMIPA, mahasiswa dan civitas akademika dapat lebih berperan aktif dalam pembangunan teknologi bangsa. Terakhir, tema ini mendukung SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri untuk mewujudkan hilirisasi teknologi dan inovasi. Besar harapan FMIPA UGM untuk dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa melalui pengembangan dan hilirisasi teknologi berbasis keilmuan MIPA.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69

Dalam rangka memperingati Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan. Pada pembukaan Dies Natalis Jumat, 12 Juli 2024 yang bertepatan di Fakultas MIPA ini memiliki rangkaian kegiatan yaitu Pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, senam bersama, sambutan ketua panitia Dies Natalis ke-69, Persembahan Tari Nuswantara, Sambutan Dekan Fakultas MIPA UGM, Pemotongan Tumpeng, Doa Bersama, Sarapan, Pembagian Doorprize, dan Penutup Dies Natalis FMIPA UGM ke-69.

Tema pada Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mengangkat ‘Inovasi untuk Hilirisasi: Mewujudkan Kemandirian Teknologi Bangsa Indonesia’. Pada pembukaan acara ini ditandai dengan pengibaran bendera Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 menggunakan drone karya mahasiswa Fakultas MIPA UGM. Hasil inovasi ini menghasilkan Drone UAV yang dinamai Aurelia UGM, drone ini hasil kerjasama dengan riset inovasi dan riset teknologi Pertamina yang didalamnya terdapat sensor magnetik untuk pemetaan medan magnetik di permukaan bumi dalam eksplorasi minyak maupun panas bumi. Tidak hanya itu, acara ini juga diisi dengan kegiatan senam pagi dan Pos Pembinaan Kesehatan Terpadu (POSBINDU) yang diramaikan oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

“Dalam rangka sebagai pengantar pembukaan Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, tema yang diangkat hampir mirip dengan tema tahun sebelumnya. Pada 2 hari yang lalu saya mengikuti kegiatan kunjungan manajemen, manajer eksplorasi dari Kepulauan Bangka tempatnya memang sangat jauh tapi sangat indah. Di sana, mencoba untuk menerapkan satu inovasi yang baru yaitu memanfaatkan sinyal dari aktivitas di permukaan bumi untuk bisa tau memotret didalam bumi,” papar Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Selain itu Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. juga memperkenalkan soal immersion program yang merupakan sebuah kegiatan untuk memperkenalkan suasana akademik di Fakultas MIPA UGM kepada pelajar sekolah. Program ini bekerja sama juga dengan Taiwan Center  dengan memberikan kesempatan kepada pelajar sekolah seperti seolah-olah menjadi mahasiswa.

Selain itu, Dekan Fakultas MIPA UGM memaparkan terkait keinginan memulai karya-karya inovasi mencapai jurnal internasional, dari publikasi menjadi hilirisasi.

“Walaupun produk kita harganya satu per tiga dari produk internasional, namun untuk saat ini berencana unutk memulai produk hilirisasi melalui program hilirisasi jalur industri. Scaling up dari laboratorium menjadi pre-mass production dengan mendirikan Spin Off Company. Fungsi dari perusahaan Spin Off ini sebagai akselerator dan inkubator. Saat ini Fakultas MIPA sudah mendapatkan support dari lima investor. Sehingga Fakultas MIPA akan fokus pada riset-riset, dan perusahaan Spin Off ini sudah berdiri dan tinggal dijalani dan akan dikembangkan menjadi bisnis yang tepat,” terang Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si dalam sambutan pembukaan Dies Natalis FMIPA ke-69, Jumat (12/7).

Acara ini dibuka oleh Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si. dan Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si, dengan pengibaran bendera menggunakan drone hasil inovasi mahasiswa untuk eksplorasi sumber daya. FMIPA juga mendirikan Spin Off Company untuk mendukung hilirisasi produk dengan dukungan 5 investor. Implementasi SDGs yang dirasakan dari acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 ini mencangkup SDGs poin 4 yaitu pendidikan untuk berkelanjutan dengan mendirikan Spin Off Company untuk menunjang fasilitas di FMIPA UGM, SDGs poin 7 yaitu energi terjangkau dan energi alternatif, SDGs poin 9 yaitu inovasi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM menciptakan ‘Drone UAV’, SDGs poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan dari inovasi ‘Drone UAV’ yang bisa dirasakan kegunaanya, dan SDGs poin 17 yaitu mendorong inovasi dan teknologi ramah lingkungan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Edito: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate