Perjuangkan Demokrasi, BEM KM FMIPA UGM Turut Ambil Bagian dalam Aksi
Aksi demonstrasi yang berlangsung pada Agustus lalu sebagai tindak lanjut dari konsolidasi Forum Cik Di Tiro menarik perhatian luas dari kalangan mahasiswa, termasuk mahasiswa FMIPA UGM. Demonstrasi ini dilakukan sebagai respons terhadap manuver DPR yang berupaya menentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pelaksanaan Pilkada. BEM KM FMIPA UGM turut aktif dalam merespons isu ini dengan mengkoordinasi mahasiswa FMIPA untuk berpartisipasi dalam aksi.
Asa, Direktur Jenderal Pergerakan Kementerian Kajian dan Aksi Strategis BEM KM FMIPA UGM, merupakan salah satu peserta aksi yang aktif turun ke jalan. Menurutnya, alasan mengikuti aksi ini bukan hanya karena ketertarikan pribadi terhadap politik, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Sebagai Dirjen Pergerakan di Kastrat, Saya merasa ini adalah tanggung jawab besar. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus sadar dan peduli terhadap situasi politik di Indonesia,” ujar Asa.
Asa mengungkapkan bahwa aksi tersebut memberikan banyak kesan positif dan membuatnya lebih terbuka terhadap situasi politik nasional.
“Senang rasanya melihat banyak pihak, terutama mahasiswa, yang mulai sadar dan peduli. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak dari kita yang sudah melek terhadap perpolitikan,” ujarnya dengan antusias.
Sebelum aksi, BEM KM UGM melalui Kementerian Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) telah menyatakan komitmennya untuk terus mengawal dan memperjuangkan demokrasi di Indonesia. Mereka bertekad memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan suara rakyat didengar.
Kepedulian mahasiswa terhadap situasi demokrasi ini menjadi cerminan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 16 yaitu Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh. Partisipasi mahasiswa dalam mengawal proses politik menunjukkan upaya mereka dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintah, mendorong terciptanya masyarakat yang damai, inklusif, dan berkeadilan.
Penulis: Meitha Eka Nurhasanah
Editor: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Asa Qurrota Aina