Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

Search

UNIVERSITAS GADJAH MADA FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES 

SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Dr. Eko Sulistya dari Fisika FMIPA UGM Elaborasikan Inovasi Teknologi IoT dalam Pengabdian Masyarakat KBK Fisika di SMAN 1 Temanggung

Dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung pada 8 Oktober 2024, Dr. Eko Sulistya, M.Si. memperkenalkan penerapan Internet of Things (IoT) dalam fisika. IoT dibahas karena kemampuannya menghubungkan perangkat fisik dengan internet untuk kontrol dan pengawasan jarak jauh, seperti pada alarm bencana, lampu, dan kipas angin.

Dr. Eko memperagakan cara kerja aplikasi RemoteXY, yang dapat digunakan untuk mengontrol perangkat elektronik melalui sensor yang terhubung dengan jaringan. Beliau menjelaskan bahwa penerapan IoT dalam fisika dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini, khususnya dalam situasi yang membutuhkan pemantauan terus-menerus, seperti mitigasi bencana alam atau pengelolaan energi. Hal ini memberikan wawasan kepada para siswa tentang potensi besar IoT di masa depan, terutama dalam memecahkan masalah sosial dan teknis.

Dalam sesi tersebut, siswa-siswi SMAN 1 Temanggung juga diajak berinteraksi langsung dengan perangkat IoT yang dipresentasikan. Mereka belajar tentang pentingnya integrasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana fisika menjadi dasar dari inovasi tersebut. IoT tidak hanya membantu mempermudah kehidupan, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk tantangan global.

Kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses pengetahuan mengenai teknologi IoT kepada siswa, yang mendorong pengembangan keterampilan di bidang teknologi. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan mendorong pemanfaatan teknologi inovatif di sektor industri dan infrastruktur. Penerapan IoT untuk sistem peringatan dini juga terkait dengan SDG 11 tentang Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, karena teknologi ini dapat membantu menciptakan kota yang lebih efisien, aman, dan tanggap terhadap perubahan. Lebih jauh lagi, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin melalui kerja sama antara institusi pendidikan, industri, dan komunitas, yang memungkinkan penyebaran teknologi IoT dan inovasi lainnya secara lebih luas melalui kolaborasi lintas sektor, serta mendorong pertukaran pengetahuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Final Report Proyek Passive Seismic Tim Pusat Kajian Geofisika Reservoar FMIPA UGM dengan Pertamina EP, Gali Potensi Hidrokarbon di Indonesia

Tim Pusat Kajian Geofisika Reservoar (PKGR) FMIPA UGM mengadakan pertemuan final untuk Proyek Survei Passive Seismic di The Manohara Hotel, Yogyakarta, pada 10 Oktober 2024. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari PT Pertamina EP, Tim Samudra Energy BWP Meruap, PT Bass Oil Sukananti Limited, dan SKK Migas, yang mengikuti acara secara daring melalui Microsoft Teams.

Tim PKGR FMIPA UGM yang diprakarsai oleh Dr. Budi Eka Nurcahya, M.Si. mengadakan proyek survei mikrotremor pasif seismik yang bertujuan untuk memetakan potensi hidrokarbon serta menambah eviden dalam pencarian potensi hidrokarbon baru pada area survei Lapangan Meruap di Jambi dan Lapangan Sukananti di Sumatera Selatan.

Bapak Budi menyampaikan bahwa pengolahan data sumuran di lapangan menunjukkan indikasi untuk mencari resistor yang tepat. Selain itu, peta hasil frekuensi dari pengolahan pasif seismik pun dapat membantu melihat potensi area, meskipun ada beberapa struktur yang menunjukkan komponen minyak belum dioptimasi sepenuhnya. “Pengintegrasian dengan geothermal sangat diperlukan,” ujarnya.

Hasil akhir dari pertemuan ini menjadi landasan penting dalam memahami potensi hidrokarbon di kedua lapangan tersebut, sekaligus memberikan masukan signifikan bagi perkembangan studi terkait serta potensi pembukaan sumur produksi baru. Dengan hasil survei ini, langkah strategis lebih lanjut dapat diambil untuk mengoptimalkan produksi dan eksplorasi energi di Indonesia.

Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (pendidikan berkualitas), SDG 7 (energi bersih dan terjangkau), SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), SDG 11 (kota dan komunitas yang berkelanjutan), SDG 13 (penanganan perubahan iklim), serta SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan). Proyek ini tidak hanya mendukung pertumbuhan sektor industri dan inovasi, tetapi juga berkontribusi dalam penggunaan energi bersih dan penanganan perubahan iklim, sehingga menjadi langkah positif terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

HMGF UGM Lakukan Sosialisasi Mitigasi Bencana Gempa Megathrust Bersama BMKG di Gunung Kidul

Himpunan Mahasiswa Geofisika UGM kembali menunjukkan komitmen dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar acara “Geofisika Mengabdi” di Pedukuhan Serut, Gunung Kidul. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang selalu dinanti-nanti, terutama dengan menghadirkan program menarik yang memupuk kebersamaan antara mahasiswa dan warga setempat.

Tahun ini, Geofisika Mengabdi mengusung tema Sosialisasi Mitigasi Gempa Megathrust Terhadap Wilayah Rawan Bencana dalam rangkaian Bina Desa. Mengundang narasumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai cara menghadapi ancaman gempa bumi, terutama gempa megathrust, yang akhir-akhir ini menjadi topik hangat.

“Gunung Kidul letaknya memang jauh dari laut selatan, namun dampak megathrust  mungkin tetap terasa, namun tidak besar,” papar Budiarta selaku pembicara dalam acara Geofisika Mengabdi.

Budiarta turut menyoroti potensi bencana lain yang mungkin terjadi di wilayah ini, seperti longsor, yang bisa dipicu oleh gempa meskipun Pedukuhan Serut terletak di dataran tinggi. Masyarakat Pedukuhan Serut tampak antusias mengikuti sosialisasi ini, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait dampak gempa megathrust.

“Sosialisasi seperti ini cukup penting terutama untuk di desa-desa kecil yang rawan bencana. Selain memberikan ilmu, kegiatan ini juga bisa sebagai parenting masyarakat, seperti dengan mengajarkan masyarakat bagaimana bersikap dan bertindak saat gempa terjadi,” papar Budiarta.

Melalui kegiatan ini, masyarakat Padukuhan Serut bisa lebih siap dalam menghadapi potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi, serta turut mendukung pencapaian SDGs poin 11 yaitu manajemen bencana dengan mengangkat tema mitigasi bencana dan pemberdayaan untuk masyarakat Pedukuhan Serut Gunung Kidul  yang relevan dengan pengelolaan risiko bencana.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Panitia Bina Desa HMGF

Keyword: SDGS, BMKG, Kerja sama, SDGS 11: Manajemen Bencana

Read More

Penampilan Budaya Dzikir Barat oleh UiTM Secara Epik Menutup Workshop Joint Class Actuarial Science

Setelah 6 hari berada di Yogyakarta, para mahasiswa dan dosen Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam yang terletak di Kuala Lumpur, mengakhiri rangkaian acara Joint Class Actuarial Science bersama FMIPA UGM dengan sebuah penampilan budaya yang unik. Pada penutupan acara tersebut, UITM menampilkan Dzikir Barat, sebuah kesenian tradisional dari Kelantan.

Dzikir Barat adalah bentuk pertunjukan yang melibatkan kekompakan antara para penampil di mana mereka bertepuk tangan secara serentak dan harmonis. Pertunjukan ini dikenal sangat menghibur dan memberikan pengalaman budaya yang menyenangkan bagi penonton. Selain gerakan yang dinamis, lirik Dzikir Barat juga mengandung pesan apresiasi dan penghormatan kepada penonton.

“Jika penonton memahami liriknya, mereka akan menemukan pesan tentang apresiasi dan sapaan hangat untuk semua yang hadir,” ujar salah satu penampil dari UiTM.

Para mahasiswa UiTM yang telah mengikuti workshop ini mengungkapkan rasa terima kasihnya atas fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh FMIPA UGM. Mereka juga sangat mengapresiasi para dosen di UGM, terutama dari Prodi Ilmu Aktuaria, yang dinilai selalu up-to-date dengan materi ajar dan mampu mengajarkan konsep-konsep yang rumit dengan cara yang menyenangkan.

Penampilan Dzikir Barat ini menjadi momen penutup yang berkesan sekaligus menjadi tanda penghormatan dari UiTM kepada UGM dan para peserta workshop. Mahasiswa UITM menyampaikan harapan mereka untuk bisa kembali berkolaborasi di masa depan dan tak sabar untuk kembali berkunjung ke Kota Pelajar, Yogyakarta, di kesempatan berikutnya.

Acara Joint Class Actuarial Science ini mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, serta SDG 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang mencakup pelestarian budaya. Melalui kolaborasi akademik antara UiTM dan UGM, acara ini memperkuat kualitas pendidikan dengan berbagi pengetahuan lintas negara dan meningkatkan pemahaman antar budaya melalui pertunjukan Dzikir Barat. Inisiatif ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa di bidang aktuaria tetapi juga mempererat hubungan antar bangsa dalam menjaga warisan budaya dan membangun kemitraan global yang lebih kuat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pesona Dosen FMIPA UGM dalam Adu Rayu di Kethoprak Buat Mahasiswa Salting

Tidak pernah terbayangkan bagi Bella dan beberapa mahasiswa pemeran kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya akan pengalaman yang didapatkan pada acara Malem Kangen FMIPA UGM. Dengan menahan tawa dan salah tingkah, Bella, pemeran utama sebagai Suminten, berusaha tetap jual mahal ketika adegan adu rayu yang dilakukan oleh para dosennya. Riuh sorai tepuk tangan dan tawa penonton turut mewarnai dan menjadi saksi bagaimana Bella beradu peran dengan dosennya tersebut.

Di sisi lain, pesona dosen dalam adegan adu rayu kepada mahasiswa tersebut juga tak kalah merobohkan gelagat akting jual mahal para mahasiswa termasuk Bella di atas panggung. Beberapa dosen yang berperan dalam adegan adu rayu tersebut seperti Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dr. Wiwit Suryanto), Kepala Departemen Matematika (Dr. Nanang Susyanto) dan Kimia (Dr. Winarto Haryadi), beserta Ketua Alumni FMIPA UGM (Daniel Oscar Baskoro) yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten.

“Satu titik dua koma, Suminten cantik siapa yang punya?” rayu Dr. Nanang Susyanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten

Lantas, Bella yang merupakan mahasiswa Matematika sekaligus mahasiswa dari Dr. Nanang terebut berusaha menahan gelagat salah tingkahnya yang masih kentara sambil menerima bunga dari dosennya tersebut.

Di sisi lain, Dr. Wiwit Suryanto tak mau kalah merayu sosok Suminten. Dengan membawa harum manis, Dr. Wiwit mencoba meluluhkan Suminten. Sekali lagi, Suminten tampak salah tingkah dengan berusaha menahan tawa.

“Duh dek Suminten selamat ya, ini ada yang manis-manis buat yang manis,” rayu Dr. Wiwit Suryanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten.

Tak mau kalah adu rayu, Dr. Nanang menepis rayuan dari Dr. Wiwit.

“Biasanya yang manis-manis suka menyakiti,” kata Dr. Nanang.

Dalam hal ini, cukup menjadi tantangan bagi Bella dan teman-teman mahasiswa lainnya karena sosok dosen yang biasa ditemui di kelas bisa berbalik sangat berbeda saat beradu akting di panggung. Namun, Bella mengaku cukup senang bisa berkolaborasi dengan para dosen di luar kegiatan akademik.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Bertabur Bintang! Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa FMIPA UGM Sajikan Pertunjukkan Budaya Bersama dalam Malem Kangen FMIPA

Riuh sorai tepuk tangan dan tawa memenuhi Ruangan Auditorium FMIPA UGM pada saat pementasan kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya yang diperankan oleh segenap jajaran dekanat, dosen, pegawai, hingga mahasiswa FMIPA UGM. Cerita drama tersebut menceritakan tentang Suminten (Bella, mahasiswa Matematika FMIPA) yang akan dijodohkan dengan sosok lelaki tua beristri 4 Den Mono (Prof. Harno, dosen FMIPA UGM). Namun, Suminten telah memiliki seorang kekasih dan ingin melanjutkan studi S2 di FMIPA terlebih dahulu. Hal ini, sempat ditentang oleh ayah Suminten (Prof. Kuwat, Dekan FMIPA UGM) yang akhirnya luluh setelah mengetahui maksud dari anak gadisnya tersebut.

Selain itu, juga hadir Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Departemen Matematika dan Kimia, beserta Ketua Alumni FMIPA UGM yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten. Dengan berbagai rayuan dan gombalan maut yang diberikan, para akademisi, peneliti, dan dosen mampu menyuguhkan bakat lainnya di dunia peran yang berhasil menarik perhatian tamu undangan. Dalam hal ini, banyak mahasiswa yang diampu oleh pemeran tersebut yang terkekeh akibat peran yang ditampilkan. Menurut mereka, malam ini mereka melihat sisi lain dari pembawaan dosen yang selama ini ditampilkan di kelas.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Tim Karawitan FMIPA UGM Pentas dalam Acara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis FMIPA ke-69

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan pentas dalam acara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 di Auditorium FMIPA UGM yang diselenggarakan secara bauran yaitu daring dan luring. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Pemain gamelan terdiri atas mahasiswa, pegawai, dan dosen di lingkungan FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama. Dalam hal ini, beberapa lagu yang akan ditampilkan terdiri atas Babar Layar, Santi Mulya, Mari Kangen, Asmarandana, Pangkur, Ayun-Ayun, Nyidham Sari, Pangatak, Aja Dipleroki, Sarung Jagung, Ojo Lamis, dan Runtung.

Pentas karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Jelang Rapat Senat FMIPA Tim Karawitan FMIPA UGM Giat Latihan Bersama

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan latihan gamelan pada Rabu, 18 September 2024 dalam rangka persiapan acara pentas dalam rangka memeriahkan Rapat Senat Terbuka FMIPA UGM pada 19 September mendatang di Auditorium FMIPA UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Pemain gamelan terdiri atas mahasiswa, pegawai, dan dosen di lingkungan FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama. Dalam hal ini, beberapa lagu yang akan ditampilkan terdiri atas Babar Layar, Santi Mulya, Mari Kangen, Asmarandana, Pangkur, Ayun-Ayun, Nyidham Sari, Pangatak, Aja Dipleroki, Sarung Jagung, Ojo Lamis, dan Runtung.

Latihan karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nur Hidayat

Read More

Dr. Eko Sulistya dari Fisika FMIPA UGM Elaborasikan Inovasi Teknologi IoT dalam Pengabdian Masyarakat KBK Fisika di SMAN 1 Temanggung

Dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat KBK Fisika FMIPA UGM di SMAN 1 Temanggung pada 8 Oktober 2024, Dr. Eko Sulistya, M.Si. memperkenalkan penerapan Internet of Things (IoT) dalam fisika. IoT dibahas karena kemampuannya menghubungkan perangkat fisik dengan internet untuk kontrol dan pengawasan jarak jauh, seperti pada alarm bencana, lampu, dan kipas angin.

Dr. Eko memperagakan cara kerja aplikasi RemoteXY, yang dapat digunakan untuk mengontrol perangkat elektronik melalui sensor yang terhubung dengan jaringan. Beliau menjelaskan bahwa penerapan IoT dalam fisika dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini, khususnya dalam situasi yang membutuhkan pemantauan terus-menerus, seperti mitigasi bencana alam atau pengelolaan energi. Hal ini memberikan wawasan kepada para siswa tentang potensi besar IoT di masa depan, terutama dalam memecahkan masalah sosial dan teknis.

Dalam sesi tersebut, siswa-siswi SMAN 1 Temanggung juga diajak berinteraksi langsung dengan perangkat IoT yang dipresentasikan. Mereka belajar tentang pentingnya integrasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana fisika menjadi dasar dari inovasi tersebut. IoT tidak hanya membantu mempermudah kehidupan, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk tantangan global.

Kegiatan ini mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan memberikan akses pengetahuan mengenai teknologi IoT kepada siswa, yang mendorong pengembangan keterampilan di bidang teknologi. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan mendorong pemanfaatan teknologi inovatif di sektor industri dan infrastruktur. Penerapan IoT untuk sistem peringatan dini juga terkait dengan SDG 11 tentang Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, karena teknologi ini dapat membantu menciptakan kota yang lebih efisien, aman, dan tanggap terhadap perubahan. Lebih jauh lagi, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercermin melalui kerja sama antara institusi pendidikan, industri, dan komunitas, yang memungkinkan penyebaran teknologi IoT dan inovasi lainnya secara lebih luas melalui kolaborasi lintas sektor, serta mendorong pertukaran pengetahuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Tim Laboran Fisika Atom dan Inti (Fisanti) Departemen Fisika FMIPA UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Final Report Proyek Passive Seismic Tim Pusat Kajian Geofisika Reservoar FMIPA UGM dengan Pertamina EP, Gali Potensi Hidrokarbon di Indonesia

Tim Pusat Kajian Geofisika Reservoar (PKGR) FMIPA UGM mengadakan pertemuan final untuk Proyek Survei Passive Seismic di The Manohara Hotel, Yogyakarta, pada 10 Oktober 2024. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari PT Pertamina EP, Tim Samudra Energy BWP Meruap, PT Bass Oil Sukananti Limited, dan SKK Migas, yang mengikuti acara secara daring melalui Microsoft Teams.

Tim PKGR FMIPA UGM yang diprakarsai oleh Dr. Budi Eka Nurcahya, M.Si. mengadakan proyek survei mikrotremor pasif seismik yang bertujuan untuk memetakan potensi hidrokarbon serta menambah eviden dalam pencarian potensi hidrokarbon baru pada area survei Lapangan Meruap di Jambi dan Lapangan Sukananti di Sumatera Selatan.

Bapak Budi menyampaikan bahwa pengolahan data sumuran di lapangan menunjukkan indikasi untuk mencari resistor yang tepat. Selain itu, peta hasil frekuensi dari pengolahan pasif seismik pun dapat membantu melihat potensi area, meskipun ada beberapa struktur yang menunjukkan komponen minyak belum dioptimasi sepenuhnya. “Pengintegrasian dengan geothermal sangat diperlukan,” ujarnya.

Hasil akhir dari pertemuan ini menjadi landasan penting dalam memahami potensi hidrokarbon di kedua lapangan tersebut, sekaligus memberikan masukan signifikan bagi perkembangan studi terkait serta potensi pembukaan sumur produksi baru. Dengan hasil survei ini, langkah strategis lebih lanjut dapat diambil untuk mengoptimalkan produksi dan eksplorasi energi di Indonesia.

Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (pendidikan berkualitas), SDG 7 (energi bersih dan terjangkau), SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), SDG 11 (kota dan komunitas yang berkelanjutan), SDG 13 (penanganan perubahan iklim), serta SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan). Proyek ini tidak hanya mendukung pertumbuhan sektor industri dan inovasi, tetapi juga berkontribusi dalam penggunaan energi bersih dan penanganan perubahan iklim, sehingga menjadi langkah positif terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

HMGF UGM Lakukan Sosialisasi Mitigasi Bencana Gempa Megathrust Bersama BMKG di Gunung Kidul

Himpunan Mahasiswa Geofisika UGM kembali menunjukkan komitmen dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar acara “Geofisika Mengabdi” di Pedukuhan Serut, Gunung Kidul. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang selalu dinanti-nanti, terutama dengan menghadirkan program menarik yang memupuk kebersamaan antara mahasiswa dan warga setempat.

Tahun ini, Geofisika Mengabdi mengusung tema Sosialisasi Mitigasi Gempa Megathrust Terhadap Wilayah Rawan Bencana dalam rangkaian Bina Desa. Mengundang narasumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai cara menghadapi ancaman gempa bumi, terutama gempa megathrust, yang akhir-akhir ini menjadi topik hangat.

“Gunung Kidul letaknya memang jauh dari laut selatan, namun dampak megathrust  mungkin tetap terasa, namun tidak besar,” papar Budiarta selaku pembicara dalam acara Geofisika Mengabdi.

Budiarta turut menyoroti potensi bencana lain yang mungkin terjadi di wilayah ini, seperti longsor, yang bisa dipicu oleh gempa meskipun Pedukuhan Serut terletak di dataran tinggi. Masyarakat Pedukuhan Serut tampak antusias mengikuti sosialisasi ini, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait dampak gempa megathrust.

“Sosialisasi seperti ini cukup penting terutama untuk di desa-desa kecil yang rawan bencana. Selain memberikan ilmu, kegiatan ini juga bisa sebagai parenting masyarakat, seperti dengan mengajarkan masyarakat bagaimana bersikap dan bertindak saat gempa terjadi,” papar Budiarta.

Melalui kegiatan ini, masyarakat Padukuhan Serut bisa lebih siap dalam menghadapi potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi, serta turut mendukung pencapaian SDGs poin 11 yaitu manajemen bencana dengan mengangkat tema mitigasi bencana dan pemberdayaan untuk masyarakat Pedukuhan Serut Gunung Kidul  yang relevan dengan pengelolaan risiko bencana.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Panitia Bina Desa HMGF

Keyword: SDGS, BMKG, Kerja sama, SDGS 11: Manajemen Bencana

Read More

Penampilan Budaya Dzikir Barat oleh UiTM Secara Epik Menutup Workshop Joint Class Actuarial Science

Setelah 6 hari berada di Yogyakarta, para mahasiswa dan dosen Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam yang terletak di Kuala Lumpur, mengakhiri rangkaian acara Joint Class Actuarial Science bersama FMIPA UGM dengan sebuah penampilan budaya yang unik. Pada penutupan acara tersebut, UITM menampilkan Dzikir Barat, sebuah kesenian tradisional dari Kelantan.

Dzikir Barat adalah bentuk pertunjukan yang melibatkan kekompakan antara para penampil di mana mereka bertepuk tangan secara serentak dan harmonis. Pertunjukan ini dikenal sangat menghibur dan memberikan pengalaman budaya yang menyenangkan bagi penonton. Selain gerakan yang dinamis, lirik Dzikir Barat juga mengandung pesan apresiasi dan penghormatan kepada penonton.

“Jika penonton memahami liriknya, mereka akan menemukan pesan tentang apresiasi dan sapaan hangat untuk semua yang hadir,” ujar salah satu penampil dari UiTM.

Para mahasiswa UiTM yang telah mengikuti workshop ini mengungkapkan rasa terima kasihnya atas fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh FMIPA UGM. Mereka juga sangat mengapresiasi para dosen di UGM, terutama dari Prodi Ilmu Aktuaria, yang dinilai selalu up-to-date dengan materi ajar dan mampu mengajarkan konsep-konsep yang rumit dengan cara yang menyenangkan.

Penampilan Dzikir Barat ini menjadi momen penutup yang berkesan sekaligus menjadi tanda penghormatan dari UiTM kepada UGM dan para peserta workshop. Mahasiswa UITM menyampaikan harapan mereka untuk bisa kembali berkolaborasi di masa depan dan tak sabar untuk kembali berkunjung ke Kota Pelajar, Yogyakarta, di kesempatan berikutnya.

Acara Joint Class Actuarial Science ini mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, serta SDG 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang mencakup pelestarian budaya. Melalui kolaborasi akademik antara UiTM dan UGM, acara ini memperkuat kualitas pendidikan dengan berbagi pengetahuan lintas negara dan meningkatkan pemahaman antar budaya melalui pertunjukan Dzikir Barat. Inisiatif ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa di bidang aktuaria tetapi juga mempererat hubungan antar bangsa dalam menjaga warisan budaya dan membangun kemitraan global yang lebih kuat.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pesona Dosen FMIPA UGM dalam Adu Rayu di Kethoprak Buat Mahasiswa Salting

Tidak pernah terbayangkan bagi Bella dan beberapa mahasiswa pemeran kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya akan pengalaman yang didapatkan pada acara Malem Kangen FMIPA UGM. Dengan menahan tawa dan salah tingkah, Bella, pemeran utama sebagai Suminten, berusaha tetap jual mahal ketika adegan adu rayu yang dilakukan oleh para dosennya. Riuh sorai tepuk tangan dan tawa penonton turut mewarnai dan menjadi saksi bagaimana Bella beradu peran dengan dosennya tersebut.

Di sisi lain, pesona dosen dalam adegan adu rayu kepada mahasiswa tersebut juga tak kalah merobohkan gelagat akting jual mahal para mahasiswa termasuk Bella di atas panggung. Beberapa dosen yang berperan dalam adegan adu rayu tersebut seperti Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dr. Wiwit Suryanto), Kepala Departemen Matematika (Dr. Nanang Susyanto) dan Kimia (Dr. Winarto Haryadi), beserta Ketua Alumni FMIPA UGM (Daniel Oscar Baskoro) yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten.

“Satu titik dua koma, Suminten cantik siapa yang punya?” rayu Dr. Nanang Susyanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten

Lantas, Bella yang merupakan mahasiswa Matematika sekaligus mahasiswa dari Dr. Nanang terebut berusaha menahan gelagat salah tingkahnya yang masih kentara sambil menerima bunga dari dosennya tersebut.

Di sisi lain, Dr. Wiwit Suryanto tak mau kalah merayu sosok Suminten. Dengan membawa harum manis, Dr. Wiwit mencoba meluluhkan Suminten. Sekali lagi, Suminten tampak salah tingkah dengan berusaha menahan tawa.

“Duh dek Suminten selamat ya, ini ada yang manis-manis buat yang manis,” rayu Dr. Wiwit Suryanto sebagai salah satu pemeran laki-laki pengagum Suminten.

Tak mau kalah adu rayu, Dr. Nanang menepis rayuan dari Dr. Wiwit.

“Biasanya yang manis-manis suka menyakiti,” kata Dr. Nanang.

Dalam hal ini, cukup menjadi tantangan bagi Bella dan teman-teman mahasiswa lainnya karena sosok dosen yang biasa ditemui di kelas bisa berbalik sangat berbeda saat beradu akting di panggung. Namun, Bella mengaku cukup senang bisa berkolaborasi dengan para dosen di luar kegiatan akademik.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Bertabur Bintang! Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa FMIPA UGM Sajikan Pertunjukkan Budaya Bersama dalam Malem Kangen FMIPA

Riuh sorai tepuk tangan dan tawa memenuhi Ruangan Auditorium FMIPA UGM pada saat pementasan kethoprak dengan judul Suminten Bukan Siti Nurbaya yang diperankan oleh segenap jajaran dekanat, dosen, pegawai, hingga mahasiswa FMIPA UGM. Cerita drama tersebut menceritakan tentang Suminten (Bella, mahasiswa Matematika FMIPA) yang akan dijodohkan dengan sosok lelaki tua beristri 4 Den Mono (Prof. Harno, dosen FMIPA UGM). Namun, Suminten telah memiliki seorang kekasih dan ingin melanjutkan studi S2 di FMIPA terlebih dahulu. Hal ini, sempat ditentang oleh ayah Suminten (Prof. Kuwat, Dekan FMIPA UGM) yang akhirnya luluh setelah mengetahui maksud dari anak gadisnya tersebut.

Selain itu, juga hadir Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Departemen Matematika dan Kimia, beserta Ketua Alumni FMIPA UGM yang turut meramaikan drama tersebut sebagai sosok-sosok penggoda Suminten. Dengan berbagai rayuan dan gombalan maut yang diberikan, para akademisi, peneliti, dan dosen mampu menyuguhkan bakat lainnya di dunia peran yang berhasil menarik perhatian tamu undangan. Dalam hal ini, banyak mahasiswa yang diampu oleh pemeran tersebut yang terkekeh akibat peran yang ditampilkan. Menurut mereka, malam ini mereka melihat sisi lain dari pembawaan dosen yang selama ini ditampilkan di kelas.

Malem Kangen dan Temu Alumni yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pegawai FMIPA untuk berkolaborasi menyajikan pertunjukkan budaya. Pertunjukkan drama yang disajikan juga menyampaikan pesan mengenai hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya khususnya di bidang sains. Kemudian, acara ini menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui perluasan kerja sama di bidang inovasi dan industri antara FMIPA UGM dengan alumni dan mitra.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Tim Karawitan FMIPA UGM Pentas dalam Acara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis FMIPA ke-69

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan pentas dalam acara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis FMIPA UGM ke-69 di Auditorium FMIPA UGM yang diselenggarakan secara bauran yaitu daring dan luring. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Pemain gamelan terdiri atas mahasiswa, pegawai, dan dosen di lingkungan FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama. Dalam hal ini, beberapa lagu yang akan ditampilkan terdiri atas Babar Layar, Santi Mulya, Mari Kangen, Asmarandana, Pangkur, Ayun-Ayun, Nyidham Sari, Pangatak, Aja Dipleroki, Sarung Jagung, Ojo Lamis, dan Runtung.

Pentas karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Jelang Rapat Senat FMIPA Tim Karawitan FMIPA UGM Giat Latihan Bersama

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan latihan gamelan pada Rabu, 18 September 2024 dalam rangka persiapan acara pentas dalam rangka memeriahkan Rapat Senat Terbuka FMIPA UGM pada 19 September mendatang di Auditorium FMIPA UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Pemain gamelan terdiri atas mahasiswa, pegawai, dan dosen di lingkungan FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama. Dalam hal ini, beberapa lagu yang akan ditampilkan terdiri atas Babar Layar, Santi Mulya, Mari Kangen, Asmarandana, Pangkur, Ayun-Ayun, Nyidham Sari, Pangatak, Aja Dipleroki, Sarung Jagung, Ojo Lamis, dan Runtung.

Latihan karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nur Hidayat

Read More
Translate