Search
Search
Search

Workshop

Kolaborasi FMIPA UGM dan Wadhwani Foundation Dorong Generasi Enterpreneur Berkelanjutan Melalui Pelatihan Kewirausahaan

Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan pada 21-23 Januari 2025 yang berkolaborasi dengan Wadhwani Foundation. Sebagai organisasi nirlaba yang berfokus pada kurikulum kewirausahaan, Wadhwani Foundation mendampingi dan memberikan materi mengenai kewirausahaan kepada bapak dan ibu dosen peserta pelatihan. Acara ini berlangsung di ruang sekip, gedung University Club Universitas Gadjah Mada.

Melalui pelatihan ini, para dosen Fakultas MIPA UGM  akan dibantu untuk memiliki mindset berkelanjutan, yang mana pelaksanaan pembelajaran mata kuliah kewirausahaan nanti diharapkan dapat dilakukan secara kontinyu dan memiliki inovasi terbaru, agar dapat bersaing dalam dunia industri. “Di Fakultas MIPA,  banyak program studi yang memiliki mata kuliah kewirausahaan. Namun, mindset kewirausahaan ini masih terlalu sederhana sehingga perlu dibenahi, dimulai dengan bapak ibu dosen pengampu mata kuliah,” ujar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si, Dekan Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada.

Selain pelatihan kepada dosen pengampu mata kuliah, Wadhwani Foundation juga memiliki platform online gratis yang berisikan materi, kuis, dan penugasan yang dapat menjadi pendukung kemajuan mata kuliah kewirausahaan. “Wadhwani Foundation juga menyediakan modul dan platform pembelajaran bagi dosen, yang dapat digunakan untuk mata kuliah kewirausahaan. Modul pembelajaran ini digunakan untuk menyamakan tujuan serta output mata kuliah kewirausahaan,” ujar Dita, Program Manager Wadhwani Foundation. “Harapannya setelah pelatihan ini, bapak dan ibu dosen dapat mengimplementasikan materi dari kita di perkuliahan nanti,” lanjutnya.

“Setelah pelatihan ini, kelas kewirausahaan diharapkan dapat membuka pikiran mahasiswa dalam berkarier ke depannya, sehingga menjadi pengusaha atau entrepeneur bisa menjadi pilihan karier dan bukan karena terpaksa,” ujar Dion, Senior Program Manager Wadhwani Foundation, salah satu pembicara Pelatihan Kewirausahaan.

Pelatihan Kewirausahaan oleh Wadhwani Foundation ini turut mendukung poin ke-4 dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pembekalan materi dan penanaman mindset enterpreneur para dosen pengampu yang nantinya akan diimplementasikan kepada mahasiswa. Kegiatan ini juga mempererat kerjasama antara Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada dengan Wadhwani Foundation yang mendukung poin 17 dari SDGs, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Bangun Kesolidan dan Inovasi dalam Dunia Pendidikan, FMIPA UGM Adakan Workshop Dosen Muda Fakultas MIPA UGM

Pada Selasa, 3 Desember 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan workshop dan outbound yang bertempat di Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Solo. Kegiatan ini diikuti oleh dosen muda dan dosen senior FMIPA UGM dengan tujuan mempererat solidaritas antar dosen muda sekaligus memperkuat ekosistem inovasi di fakultas.

Workshop dibuka dengan sesi yang dipandu oleh Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng., yang memberikan materi tentang strategi membangun riset berkualitas serta pentingnya kolaborasi internasional dan hubungan dengan industri. Dalam paparannya, Prof. Deendarlianto menekankan peran dosen muda sebagai pilar utama perguruan tinggi yang memiliki tanggung jawab besar dalam berkontribusi pada ilmu pengetahuan di tingkat global. “Dosen muda adalah tulang punggung perguruan tinggi. Mereka harus mampu meningkatkan kontribusi ilmiah melalui tim inovasi yang solid,” ujarnya.

Pada sesi berikutnya, Pak Edi menguraikan pentingnya riset dan publikasi, terutama terkait dengan akses pendanaan yang menjadi faktor krusial dalam keberlanjutan riset di FMIPA UGM. Ia mencatat bahwa FMIPA UGM konsisten berada di posisi tiga besar dalam penerimaan hibah riset nasional. “Yang paling penting adalah menjaga semangat dalam riset dan publikasi untuk mencapai hasil yang lebih besar,” kata Pak Edi. Ia juga menegaskan perlunya keseimbangan antara hardskill dan softskill, serta inovasi yang berkelanjutan.

Bapak Wiwit melanjutkan dengan sesi terakhir yang membahas peran mimpi dan reputasi dalam dunia akademik. Ia mendorong peserta untuk berfokus pada publikasi di jurnal terkemuka sebagai cara membangun reputasi individu sekaligus institusi. “Reputasi FMIPA UGM akan berkembang melalui publikasi yang berkualitas. Dengan reputasi tersebut, kolaborasi dan kemajuan lebih lanjut dapat tercapai,” paparnya.

Acara ini sangat relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Melalui kegiatan ini, FMIPA UGM berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset, serta membangun kemitraan yang lebih kuat antara perguruan tinggi dan industri guna menciptakan inovasi yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Workshop dan outbound ini menjadi momen penting dalam membangun kolaborasi dan ekosistem inovasi di FMIPA UGM. Dengan soliditas antar dosen muda dan dukungan penuh dari dosen senior, acara ini diharapkan tidak hanya memperkuat kompetensi individu, tetapi juga membawa dampak positif pada reputasi dan kontribusi FMIPA UGM di tingkat nasional dan global.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Chairunnisa Anggun Setiono
Editor: Chairunnisa Anggun Setiono

Read More

Pengalaman Akademis dan Internasional Tingkatkan Kompetensi Alfia Sabrina di Program Digital Training UNESCO

Alfia Sabrina, mahasiswa Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), meraih manfaat akademis yang signifikan melalui partisipasinya dalam program Digital Training UNESCO UNITWIN. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan perempuan tetapi juga dirancang untuk mengasah keterampilan peserta dalam penggunaan teknologi dan alat digital. Bagi Alfia, program ini sangat relevan dengan bidang studinya dan profesi yang ingin ia tekuni di masa depan. Selain memperkenalkan bahasa pemrograman Python, materi yang diajarkan dalam program ini ternyata sejalan dengan mata kuliah Analitika Data yang sedang ia pelajari di semester ini.

“Ketika kembali ke Indonesia, aku baru sadar bahwa materi yang aku pelajari di Korea ternyata sama dengan salah satu bab di mata kuliahku. Itu sangat membantu, terutama saat UAS, karena aku sudah lebih memahami konsep dasarnya,” ujar Alfia Sabrina, yang merasa keuntungan akademis dari pengalaman ini sangat mendalam.

Lebih dari sekadar manfaat akademis, pengalaman ini juga memberikan Alfia kesempatan untuk mengenal budaya baru. Tinggal di Korea selama beberapa waktu membuatnya terkesan dengan pola hidup dan lingkungan masyarakat yang lebih maju dan terorganisasi. Alfia mengungkapkan bahwa pengalaman di Korea tidak hanya tentang belajar teknologi, tetapi juga tentang memahami bagaimana budaya dan kebiasaan masyarakat setempat dapat menjadi inspirasi untuk kehidupannya.

“Aku jadi lebih terbuka melihat bagaimana masyarakat yang lebih maju menjalani hidup. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari sana untuk diterapkan di kehidupan pribadi,” papar Sabrina.

Selain itu, program ini memberi Alfia kesempatan untuk berkolaborasi dengan peserta dari berbagai negara dalam suasana internasional, yang memperkaya keterampilan komunikasi, adaptasi, dan kerja sama. Alfia juga menjalin jejaring internasional yang sangat berharga dan dapat memberikan banyak manfaat di masa depan. Program Digital Training UNESCO UNITWIN ini tidak hanya menjadi sarana pengembangan akademis dan profesional, tetapi juga mendukung implementasi beberapa Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkelanjutan dengan kegiatan kerjasama UNESCO dalam mengasah keterampilan, SDGs poin 9 yaitu inovasi melalui pelatihan teknologi dan kepemimpinan dan SDGs poin 17 kemitraan global yaitu kerjasama mitra dengan UNESCO UNITWIN. Dengan pencapaian ini, Alfia Sabrina menunjukkan bagaimana peluang internasional dapat memperkaya pengalaman akademis dan membantu mahasiswa berkembang dalam berbagai aspek, dari pengetahuan teknis hingga wawasan budaya dan jejaring global.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Raih Best Team dalam Pelatihan Intensif Digital Training UNESCO UNITWIN

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), kembali mengukir prestasi di ajang internasional melalui program UNESCO UNITWIN Advanced Hackathon yang berlangsung di Korea Selatan, Alfia Sabrina perwakilan mahasiswa FMIPA UGM memanfaatkan keahliannya di bidang teknologi dan kolaborasi lintas budaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama Sungmyung Women’s University dengan berbagai universitas di Asia, termasuk UGM, Universitas Udayana (UNUD), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

“Hari pertama kami belajar konsep dasar, lalu di hari terakhir kami diberi dataset untuk dianalisis dan divisualisasikan menggunakan Python,” papar Sabrina perwakilan UGM.

Selama mengikuti pelatihan digital, Alfia Sabrina mendalami berbagai teknik pemrograman Python yang meliputi pengolahan data hingga visualisasi model berbasis dataset. Berbeda dari proyek sebelumnya yang lebih fokus pada data berbasis teks, pelatihan ini memberikan Alfia kesempatan untuk mengaplikasikan keterampilannya pada pengolahan data dalam konteks nyata. Materi yang disampaikan mencakup teknik membaca data, memvisualisasikan hasil analisis, hingga membangun model berbasis dataset yang relevan dengan kebutuhan industri dan riset.

Pengalaman kolaborasi lintas budaya menjadi salah satu sorotan utama dari program ini. Dalam sebuah tim yang terdiri dari peserta asal Indonesia, Vietnam, Laos, dan Kamboja, Alfia memegang peranan penting di bidang pemrograman bersama rekan dari Laos. Selain aspek teknis, program ini juga memberikan pengalaman berharga dalam memahami budaya dan perspektif internasional. Alfia menilai pelatihan ini sebagai pengalaman yang sangat membuka wawasan, baik dari segi pengembangan kemampuan teknologi maupun kerja sama lintas budaya.

Program ini tidak hanya memperkuat kemampuan teknis peserta, tetapi juga memperkaya pemahaman budaya dan memperluas jejaring global. Keikutsertaan Alfia dalam pelatihan ini menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional melalui semangat dan dedikasi tinggi.  “Benefit-nya luar biasa. Saya tidak hanya belajar teknik baru dalam pemrograman, tetapi juga memahami bagaimana bekerja dalam tim multinasional. Pengalaman ini benar-benar memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan saya untuk beradaptasi,” ungkap Sabrina dengan antusias.

Selain itu, kegiatan ini juga memiliki relevansi dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) diwujudkan melalui pelatihan berbasis kolaborasi internasional yang mendukung pembelajaran berkelanjutan. SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) tercermin dari pengembangan keterampilan teknologi dan kepemimpinan, sedangkan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) terlihat dari kerja sama global yang terjalin dengan UNESCO UNITWIN. Prestasi Alfia tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus belajar dan berkontribusi di kancah internasional.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Alfia Sabrina dan Transformasi Inspiratif dalam Program Women Empowerment dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Dukungan untuk Perempuan melalui Kegiatan UNESCO UNITWIN

Alfia Sabrina, seorang mahasiswa yang tumbuh dalam keluarga yang mendukung kesetaraan gender, mendapatkan pengalaman transformasional melalui program Women Empowerment yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan UNESCO UNITWIN. Sebagai perempuan yang telah merasa percaya diri dengan perannya, Alfia menyadari bahwa pemberdayaan perempuan memiliki cakupan dan dampak yang jauh lebih luas dari yang ia bayangkan. Program ini mengajarkan pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dan membuka wawasan baru tentang potensi besar yang dapat dikembangkan melalui dukungan yang tepat. “Jujur, aku nggak nyangka program ini bisa se-empowerment itu. Aku pikir sudah cukup menjadi wanita apa adanya, tapi ternyata program ini membuka mata dan menyemangati lebih jauh,” ungkap Alfia Sabrina.

Program ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang kesetaraan gender, tetapi juga menghadirkan pengalaman lintas budaya yang unik. Berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara, Alfia merasa terinspirasi oleh keberagaman cerita dan semangat mereka dalam memanfaatkan peluang yang ada. Suasana program yang sepenuhnya diisi oleh perempuan menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung, memungkinkan para peserta untuk belajar, berbagi, dan berkembang secara optimal. “Aku melihat betapa hebatnya para perempuan ini dalam memanfaatkan peluang. Hal ini membuatku semakin yakin bahwa kita memang butuh lebih banyak program seperti ini, yang memberikan kesempatan khusus untuk perempuan agar dapat berkembang dengan lebih maksimal,” tambahnya.

Program Women Empowerment UNESCO UNITWIN juga memberikan pengalaman yang sangat mendalam tentang pentingnya dukungan kolektif. Dukungan dari mentor dan sesama peserta menciptakan lingkungan yang kolaboratif, memperkuat relasi internasional, dan membuka peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi perempuan di seluruh dunia. Selain itu, program ini memberikan pelajaran penting tentang solidaritas dan kolaborasi global, yang tidak hanya meningkatkan kemampuan individu tetapi juga memengaruhi perubahan sosial secara luas.

Kegiatan ini turut mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 5 tentang kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan, dan SDG 17 tentang kemitraan global melalui kolaborasi UNESCO UNITWIN. Dengan pengalaman ini, Alfia Sabrina merasa bahwa pemberdayaan perempuan harus terus didukung untuk menciptakan ruang yang memungkinkan perempuan berkembang dengan optimal. Program ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif di dunia, terutama melalui dukungan dan kolaborasi yang melibatkan banyak pihak. Melalui Women Empowerment, Alfia dan perempuan lainnya di seluruh dunia telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih setara, inklusif, dan inspiratif.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Workshop Diseminasi Hasil Sementara Kajian dan Penggunaan Model Aktuaria Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) menyelenggarakan Workshop Diseminasi Hasil Sementara Kajian dan Penggunaan Model Aktuaria Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada 9 Desember 2024 di Yogyakarta. Workshop ini berfokus pada tiga program utama yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil sementara kajian model aktuaria, memperkenalkan kalkulator simulasi aktuaria yang telah dikembangkan, serta memperoleh masukan strategis dari para pemangku kepentingan terkait. Acara ini dihadiri oleh Tim Riset FMIPA UGM, perwakilan Bappenas, serta tim GIZ.

Workshop membahas pengembangan sistem jaminan sosial di Indonesia dengan mengadopsi pendekatan komparatif terhadap negara lain, proyeksi partisipasi tenaga kerja, dan analisis keberlanjutan keuangan jangka panjang. Tim peneliti memaparkan model simulasi aktuaria yang telah dikembangkan beserta asumsi dan skenario alternatif untuk meningkatkan efektivitas program JKK, JKM, dan JKP. Dalam sesi diskusi panel, peserta mengeksplorasi berbagai tantangan dalam pengembangan sistem jaminan sosial, seperti evaluasi asumsi ekonomi terkait tingkat bunga dan inflasi, serta dinamika kepesertaan tenaga kerja. Tantangan ini dinilai penting untuk menciptakan model aktuaria yang relevan dan responsif terhadap perubahan ekonomi maupun sosial.

Ketua Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM, Bapak Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D., menyatakan bahwa meskipun tidak ada model aktuaria yang sepenuhnya sempurna, alat ini merupakan instrumen penting dalam pengambilan keputusan strategis. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada kemampuan untuk terus memperbarui model sesuai dengan tantangan dinamis yang ada. “Meskipun tidak ada model yang sepenuhnya benar, model aktuaria adalah alat penting yang membantu memberikan wawasan dalam pengambilan keputusan strategis. Kuncinya adalah terus memperbarui model agar dapat menjawab tantangan dinamis yang dihadapi saat ini dan masa mendatang.”

Dari hasil diskusi, disepakati perlunya fleksibilitas dalam pengembangan kalkulator aktuaria serta integrasi skenario berbasis data terkini. Selain itu, masukan dari GIZ dan Bappenas menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin untuk mendukung keberlanjutan program jaminan sosial di Indonesia.

Workshop ini mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu: SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui jaminan sosial yang melindungi kelompok rentan, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan adanya kolaborasi riset dan pengembangan model yang komprehensif, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan memastikan keberlanjutan program ketenagakerjaan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara UGM, Bappenas, dan GIZ dalam membangun sistem jaminan sosial yang lebih baik dan berkelanjutan. Workshop ini mencerminkan komitmen UGM, khususnya FMIPA, dalam mendukung pengembangan kebijakan berbasis riset untuk memperkuat sistem perlindungan sosial di Indonesia. Dengan kolaborasi antara akademisi, pembuat kebijakan, dan mitra internasional, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem jaminan sosial yang berkelanjutan, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Diskusi Riset Penelitian KBK Fisika Terapan dan Teoretik UGM dalam Rangka Strategi Untuk Memperkuat Publikasi Internasional

Pada Sabtu, 12 Oktober 2024, Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Fisika Terapan dan Fisika Teoretik Komputasional mengadakan diskusi intensif mengenai publikasi riset di LORIN Solo Hotel. Acara ini diisi dengan presentasi dari koordinator masing-masing KBK, diikuti dengan sesi evaluasi dan penutupan yang bertujuan memperkuat pemahaman antar-dosen terkait penelitian yang sedang berjalan, serta meningkatkan peluang kolaborasi antaranggota kedua KBK.

“Kolaborasi riset telah menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Dr. Dwi Satya Palupi, S.Si., M.Si., Koordinator KBK Fisika Teoretik Komputasional. Dalam presentasinya, Dr. Palupi menjelaskan berbagai penelitian unggulan di KBK-nya, termasuk pengembangan radiofarmaka melalui reaksi inti, perisai radiasi untuk akselerator, serta kolaborasi dengan Pusat Riset Teknologi Akselerator Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTA BRIN). Ia juga membahas proyek aplikasi machine learning untuk deteksi isotop radioaktif, simulasi serapan foton pada material bioplastik, serta penelitian terkait akselerator DECY-13.

Selanjutnya, Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., Koordinator KBK Fisika Terapan, memaparkan pencapaian KBK-nya. Beliau menggarisbawahi keberhasilan kelulusan tiga mahasiswa S1 pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 hingga Oktober, serta capaian publikasi internasional, yaitu empat publikasi di tahun 2023 dan tiga di tahun 2024. Selain itu, KBK Fisika Terapan juga berhasil mempublikasikan empat makalah di prosiding internasional, dengan tiga di antaranya diterbitkan pada 2023 dan satu pada 2024. Prof. Mitrayana turut membahas beberapa proyek penelitian yang tengah berjalan dalam grupnya, menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan ilmu fisika terapan.

“Mari kita tetap berpikir positif dan bekerja sesuai passion. Jangan dipaksa, tetapi tetap dikerjakan dengan perhitungan yang matang,” pesan Prof. Mitrayana dalam pernyataan penutupnya, mendorong semangat kolaboratif dan inovatif di kalangan dosen. Dengan diskusi ini, diharapkan para peneliti di KBK Fisika Terapan dan Teoretik Komputasional dapat terus memperkuat kolaborasi dan memperbanyak publikasi berkualitas, sekaligus menciptakan dampak yang lebih luas bagi pengembangan ilmu fisika dan aplikasinya.

Diskusi yang dijalani oleh KBK Fisika Terapan dan Fisika Teoritik Komputasional menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk memperkuat kolaborasi antardosen. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang ditunjukkan dengan semakin kuatnya kolaborasi riset di kalangan dosen KBK Fisika Terapan dan Fisika Teoritik Komputasional.

Penulis: Azzah Nurfatin
Reportase: Indara Nurwulandari
Dokumentasi: Indara Nurwulandari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Workshop Peningkatan Kolaborasi Pemaparan Riset KBK Fisika Terapan dan KBK Fisika Teoritik dan Komputasional

Pada hari Jumat, 11 Oktober 2024, Dosen dari Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Fisika Terapan dan Fisika Teoritik Komputasional menggelar workshop bertajuk Peningkatan dan Penguatan Kolaborasi Riset Dosen di Lorin Solo Hotel pada tanggal 11 s.d. 12 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan mempererat kolaborasi riset antardosen dan membahas pengembangan riset multidisiplin fisika. Pada workshop ini, para dosen mempresentasikan hasil, topik, serta kendala riset dosen dalam penelitian dan penulisan ilmiah. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi awal kolaborasi antar dosen peneliti untuk menyelesaikan kendala/problem riset dosen peneliti di KBK Fisika Teoritik dan Komputasional  serta KBK Fisika Terapan.

Koordinator KBK Fisika Terapan, Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya kolaborasi riset yang lebih erat, bukan hanya dalam mempresentasikan hasil riset, tetapi juga dalam berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi. Kolaborasi multidisiplin ini diharapkan dapat semakin berkembang, mencakup bidang-bidang lain di lingkungan MIPA.

“Acara ini diharapkan mampu mendekatkan para peneliti di internal, agar kolaborasi riset tidak lagi menjadi tantangan, khususnya di antara KBK Fisika Teoritik dan Komputasional serta KBK Fisika Terapan,” papar Prof. Mitrayana.

Kepala Laboratorium Fisika Atom dan Inti, Dr.Eng. Fahrudin Nugroho, S.Si., M.Si., menekankan pentingnya menjaga hubungan baik di antara dosen agar kerjasama dalam riset semakin lancar. Kegiatan seperti ini perlu dilakukan secara rutin untuk mengatasi potensi kendala kecil, termasuk dalam konteks perkuliahan.

“Keakraban yang terbangun dari pertemuan ini penting untuk menjaga kelancaran kerja sama riset dan mengurangi miskomunikasi di masa mendatang,” papar Fahrudin Nugroho.

Workshop ini diharapkan dapat menghasilkan kolaborasi riset yang lebih intensif antar KBK dan melibatkan disiplin ilmu lain di lingkungan fakultas, sehingga riset yang dihasilkan dapat memberikan manfaat luas bagi pengembangan ilmu fisika dan pendidikan di masa depan. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui workshop peningkatan dan penguatan kolaborasi dan SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui kolaborasi yang menghasilkan riset penelitian.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Indara Nurwulandari dan Tim Laboran Fisika Atom dan Inti
Editor: Dr. Dwi Satya Palupi, S.Si., M.Si. dan Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kolaborasi FMIPA UGM dan Wadhwani Foundation Dorong Generasi Enterpreneur Berkelanjutan Melalui Pelatihan Kewirausahaan

Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan pada 21-23 Januari 2025 yang berkolaborasi dengan Wadhwani Foundation. Sebagai organisasi nirlaba yang berfokus pada kurikulum kewirausahaan, Wadhwani Foundation mendampingi dan memberikan materi mengenai kewirausahaan kepada bapak dan ibu dosen peserta pelatihan. Acara ini berlangsung di ruang sekip, gedung University Club Universitas Gadjah Mada.

Melalui pelatihan ini, para dosen Fakultas MIPA UGM  akan dibantu untuk memiliki mindset berkelanjutan, yang mana pelaksanaan pembelajaran mata kuliah kewirausahaan nanti diharapkan dapat dilakukan secara kontinyu dan memiliki inovasi terbaru, agar dapat bersaing dalam dunia industri. “Di Fakultas MIPA,  banyak program studi yang memiliki mata kuliah kewirausahaan. Namun, mindset kewirausahaan ini masih terlalu sederhana sehingga perlu dibenahi, dimulai dengan bapak ibu dosen pengampu mata kuliah,” ujar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si, Dekan Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada.

Selain pelatihan kepada dosen pengampu mata kuliah, Wadhwani Foundation juga memiliki platform online gratis yang berisikan materi, kuis, dan penugasan yang dapat menjadi pendukung kemajuan mata kuliah kewirausahaan. “Wadhwani Foundation juga menyediakan modul dan platform pembelajaran bagi dosen, yang dapat digunakan untuk mata kuliah kewirausahaan. Modul pembelajaran ini digunakan untuk menyamakan tujuan serta output mata kuliah kewirausahaan,” ujar Dita, Program Manager Wadhwani Foundation. “Harapannya setelah pelatihan ini, bapak dan ibu dosen dapat mengimplementasikan materi dari kita di perkuliahan nanti,” lanjutnya.

“Setelah pelatihan ini, kelas kewirausahaan diharapkan dapat membuka pikiran mahasiswa dalam berkarier ke depannya, sehingga menjadi pengusaha atau entrepeneur bisa menjadi pilihan karier dan bukan karena terpaksa,” ujar Dion, Senior Program Manager Wadhwani Foundation, salah satu pembicara Pelatihan Kewirausahaan.

Pelatihan Kewirausahaan oleh Wadhwani Foundation ini turut mendukung poin ke-4 dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pembekalan materi dan penanaman mindset enterpreneur para dosen pengampu yang nantinya akan diimplementasikan kepada mahasiswa. Kegiatan ini juga mempererat kerjasama antara Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada dengan Wadhwani Foundation yang mendukung poin 17 dari SDGs, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Sekar Melati Putri Pratiwi
Dokumentasi : Raditya Maulana Adiwicaksana
Editor : Meitha Eka Nurhasanah

Read More

Bangun Kesolidan dan Inovasi dalam Dunia Pendidikan, FMIPA UGM Adakan Workshop Dosen Muda Fakultas MIPA UGM

Pada Selasa, 3 Desember 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan workshop dan outbound yang bertempat di Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Solo. Kegiatan ini diikuti oleh dosen muda dan dosen senior FMIPA UGM dengan tujuan mempererat solidaritas antar dosen muda sekaligus memperkuat ekosistem inovasi di fakultas.

Workshop dibuka dengan sesi yang dipandu oleh Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng., yang memberikan materi tentang strategi membangun riset berkualitas serta pentingnya kolaborasi internasional dan hubungan dengan industri. Dalam paparannya, Prof. Deendarlianto menekankan peran dosen muda sebagai pilar utama perguruan tinggi yang memiliki tanggung jawab besar dalam berkontribusi pada ilmu pengetahuan di tingkat global. “Dosen muda adalah tulang punggung perguruan tinggi. Mereka harus mampu meningkatkan kontribusi ilmiah melalui tim inovasi yang solid,” ujarnya.

Pada sesi berikutnya, Pak Edi menguraikan pentingnya riset dan publikasi, terutama terkait dengan akses pendanaan yang menjadi faktor krusial dalam keberlanjutan riset di FMIPA UGM. Ia mencatat bahwa FMIPA UGM konsisten berada di posisi tiga besar dalam penerimaan hibah riset nasional. “Yang paling penting adalah menjaga semangat dalam riset dan publikasi untuk mencapai hasil yang lebih besar,” kata Pak Edi. Ia juga menegaskan perlunya keseimbangan antara hardskill dan softskill, serta inovasi yang berkelanjutan.

Bapak Wiwit melanjutkan dengan sesi terakhir yang membahas peran mimpi dan reputasi dalam dunia akademik. Ia mendorong peserta untuk berfokus pada publikasi di jurnal terkemuka sebagai cara membangun reputasi individu sekaligus institusi. “Reputasi FMIPA UGM akan berkembang melalui publikasi yang berkualitas. Dengan reputasi tersebut, kolaborasi dan kemajuan lebih lanjut dapat tercapai,” paparnya.

Acara ini sangat relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Melalui kegiatan ini, FMIPA UGM berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset, serta membangun kemitraan yang lebih kuat antara perguruan tinggi dan industri guna menciptakan inovasi yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Workshop dan outbound ini menjadi momen penting dalam membangun kolaborasi dan ekosistem inovasi di FMIPA UGM. Dengan soliditas antar dosen muda dan dukungan penuh dari dosen senior, acara ini diharapkan tidak hanya memperkuat kompetensi individu, tetapi juga membawa dampak positif pada reputasi dan kontribusi FMIPA UGM di tingkat nasional dan global.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Chairunnisa Anggun Setiono
Editor: Chairunnisa Anggun Setiono

Read More

Pengalaman Akademis dan Internasional Tingkatkan Kompetensi Alfia Sabrina di Program Digital Training UNESCO

Alfia Sabrina, mahasiswa Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), meraih manfaat akademis yang signifikan melalui partisipasinya dalam program Digital Training UNESCO UNITWIN. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan perempuan tetapi juga dirancang untuk mengasah keterampilan peserta dalam penggunaan teknologi dan alat digital. Bagi Alfia, program ini sangat relevan dengan bidang studinya dan profesi yang ingin ia tekuni di masa depan. Selain memperkenalkan bahasa pemrograman Python, materi yang diajarkan dalam program ini ternyata sejalan dengan mata kuliah Analitika Data yang sedang ia pelajari di semester ini.

“Ketika kembali ke Indonesia, aku baru sadar bahwa materi yang aku pelajari di Korea ternyata sama dengan salah satu bab di mata kuliahku. Itu sangat membantu, terutama saat UAS, karena aku sudah lebih memahami konsep dasarnya,” ujar Alfia Sabrina, yang merasa keuntungan akademis dari pengalaman ini sangat mendalam.

Lebih dari sekadar manfaat akademis, pengalaman ini juga memberikan Alfia kesempatan untuk mengenal budaya baru. Tinggal di Korea selama beberapa waktu membuatnya terkesan dengan pola hidup dan lingkungan masyarakat yang lebih maju dan terorganisasi. Alfia mengungkapkan bahwa pengalaman di Korea tidak hanya tentang belajar teknologi, tetapi juga tentang memahami bagaimana budaya dan kebiasaan masyarakat setempat dapat menjadi inspirasi untuk kehidupannya.

“Aku jadi lebih terbuka melihat bagaimana masyarakat yang lebih maju menjalani hidup. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari sana untuk diterapkan di kehidupan pribadi,” papar Sabrina.

Selain itu, program ini memberi Alfia kesempatan untuk berkolaborasi dengan peserta dari berbagai negara dalam suasana internasional, yang memperkaya keterampilan komunikasi, adaptasi, dan kerja sama. Alfia juga menjalin jejaring internasional yang sangat berharga dan dapat memberikan banyak manfaat di masa depan. Program Digital Training UNESCO UNITWIN ini tidak hanya menjadi sarana pengembangan akademis dan profesional, tetapi juga mendukung implementasi beberapa Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkelanjutan dengan kegiatan kerjasama UNESCO dalam mengasah keterampilan, SDGs poin 9 yaitu inovasi melalui pelatihan teknologi dan kepemimpinan dan SDGs poin 17 kemitraan global yaitu kerjasama mitra dengan UNESCO UNITWIN. Dengan pencapaian ini, Alfia Sabrina menunjukkan bagaimana peluang internasional dapat memperkaya pengalaman akademis dan membantu mahasiswa berkembang dalam berbagai aspek, dari pengetahuan teknis hingga wawasan budaya dan jejaring global.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Raih Best Team dalam Pelatihan Intensif Digital Training UNESCO UNITWIN

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), kembali mengukir prestasi di ajang internasional melalui program UNESCO UNITWIN Advanced Hackathon yang berlangsung di Korea Selatan, Alfia Sabrina perwakilan mahasiswa FMIPA UGM memanfaatkan keahliannya di bidang teknologi dan kolaborasi lintas budaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama Sungmyung Women’s University dengan berbagai universitas di Asia, termasuk UGM, Universitas Udayana (UNUD), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

“Hari pertama kami belajar konsep dasar, lalu di hari terakhir kami diberi dataset untuk dianalisis dan divisualisasikan menggunakan Python,” papar Sabrina perwakilan UGM.

Selama mengikuti pelatihan digital, Alfia Sabrina mendalami berbagai teknik pemrograman Python yang meliputi pengolahan data hingga visualisasi model berbasis dataset. Berbeda dari proyek sebelumnya yang lebih fokus pada data berbasis teks, pelatihan ini memberikan Alfia kesempatan untuk mengaplikasikan keterampilannya pada pengolahan data dalam konteks nyata. Materi yang disampaikan mencakup teknik membaca data, memvisualisasikan hasil analisis, hingga membangun model berbasis dataset yang relevan dengan kebutuhan industri dan riset.

Pengalaman kolaborasi lintas budaya menjadi salah satu sorotan utama dari program ini. Dalam sebuah tim yang terdiri dari peserta asal Indonesia, Vietnam, Laos, dan Kamboja, Alfia memegang peranan penting di bidang pemrograman bersama rekan dari Laos. Selain aspek teknis, program ini juga memberikan pengalaman berharga dalam memahami budaya dan perspektif internasional. Alfia menilai pelatihan ini sebagai pengalaman yang sangat membuka wawasan, baik dari segi pengembangan kemampuan teknologi maupun kerja sama lintas budaya.

Program ini tidak hanya memperkuat kemampuan teknis peserta, tetapi juga memperkaya pemahaman budaya dan memperluas jejaring global. Keikutsertaan Alfia dalam pelatihan ini menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional melalui semangat dan dedikasi tinggi.  “Benefit-nya luar biasa. Saya tidak hanya belajar teknik baru dalam pemrograman, tetapi juga memahami bagaimana bekerja dalam tim multinasional. Pengalaman ini benar-benar memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan saya untuk beradaptasi,” ungkap Sabrina dengan antusias.

Selain itu, kegiatan ini juga memiliki relevansi dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) diwujudkan melalui pelatihan berbasis kolaborasi internasional yang mendukung pembelajaran berkelanjutan. SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) tercermin dari pengembangan keterampilan teknologi dan kepemimpinan, sedangkan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) terlihat dari kerja sama global yang terjalin dengan UNESCO UNITWIN. Prestasi Alfia tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus belajar dan berkontribusi di kancah internasional.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Alfia Sabrina dan Transformasi Inspiratif dalam Program Women Empowerment dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Dukungan untuk Perempuan melalui Kegiatan UNESCO UNITWIN

Alfia Sabrina, seorang mahasiswa yang tumbuh dalam keluarga yang mendukung kesetaraan gender, mendapatkan pengalaman transformasional melalui program Women Empowerment yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan UNESCO UNITWIN. Sebagai perempuan yang telah merasa percaya diri dengan perannya, Alfia menyadari bahwa pemberdayaan perempuan memiliki cakupan dan dampak yang jauh lebih luas dari yang ia bayangkan. Program ini mengajarkan pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dan membuka wawasan baru tentang potensi besar yang dapat dikembangkan melalui dukungan yang tepat. “Jujur, aku nggak nyangka program ini bisa se-empowerment itu. Aku pikir sudah cukup menjadi wanita apa adanya, tapi ternyata program ini membuka mata dan menyemangati lebih jauh,” ungkap Alfia Sabrina.

Program ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang kesetaraan gender, tetapi juga menghadirkan pengalaman lintas budaya yang unik. Berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara, Alfia merasa terinspirasi oleh keberagaman cerita dan semangat mereka dalam memanfaatkan peluang yang ada. Suasana program yang sepenuhnya diisi oleh perempuan menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung, memungkinkan para peserta untuk belajar, berbagi, dan berkembang secara optimal. “Aku melihat betapa hebatnya para perempuan ini dalam memanfaatkan peluang. Hal ini membuatku semakin yakin bahwa kita memang butuh lebih banyak program seperti ini, yang memberikan kesempatan khusus untuk perempuan agar dapat berkembang dengan lebih maksimal,” tambahnya.

Program Women Empowerment UNESCO UNITWIN juga memberikan pengalaman yang sangat mendalam tentang pentingnya dukungan kolektif. Dukungan dari mentor dan sesama peserta menciptakan lingkungan yang kolaboratif, memperkuat relasi internasional, dan membuka peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi perempuan di seluruh dunia. Selain itu, program ini memberikan pelajaran penting tentang solidaritas dan kolaborasi global, yang tidak hanya meningkatkan kemampuan individu tetapi juga memengaruhi perubahan sosial secara luas.

Kegiatan ini turut mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 5 tentang kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan, dan SDG 17 tentang kemitraan global melalui kolaborasi UNESCO UNITWIN. Dengan pengalaman ini, Alfia Sabrina merasa bahwa pemberdayaan perempuan harus terus didukung untuk menciptakan ruang yang memungkinkan perempuan berkembang dengan optimal. Program ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif di dunia, terutama melalui dukungan dan kolaborasi yang melibatkan banyak pihak. Melalui Women Empowerment, Alfia dan perempuan lainnya di seluruh dunia telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih setara, inklusif, dan inspiratif.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Workshop Diseminasi Hasil Sementara Kajian dan Penggunaan Model Aktuaria Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) menyelenggarakan Workshop Diseminasi Hasil Sementara Kajian dan Penggunaan Model Aktuaria Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada 9 Desember 2024 di Yogyakarta. Workshop ini berfokus pada tiga program utama yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil sementara kajian model aktuaria, memperkenalkan kalkulator simulasi aktuaria yang telah dikembangkan, serta memperoleh masukan strategis dari para pemangku kepentingan terkait. Acara ini dihadiri oleh Tim Riset FMIPA UGM, perwakilan Bappenas, serta tim GIZ.

Workshop membahas pengembangan sistem jaminan sosial di Indonesia dengan mengadopsi pendekatan komparatif terhadap negara lain, proyeksi partisipasi tenaga kerja, dan analisis keberlanjutan keuangan jangka panjang. Tim peneliti memaparkan model simulasi aktuaria yang telah dikembangkan beserta asumsi dan skenario alternatif untuk meningkatkan efektivitas program JKK, JKM, dan JKP. Dalam sesi diskusi panel, peserta mengeksplorasi berbagai tantangan dalam pengembangan sistem jaminan sosial, seperti evaluasi asumsi ekonomi terkait tingkat bunga dan inflasi, serta dinamika kepesertaan tenaga kerja. Tantangan ini dinilai penting untuk menciptakan model aktuaria yang relevan dan responsif terhadap perubahan ekonomi maupun sosial.

Ketua Tim Riset Ilmu Aktuaria FMIPA UGM, Bapak Danang Teguh Qoyyimi, S.Si., M.Si., M.Act.Sc., Ph.D., menyatakan bahwa meskipun tidak ada model aktuaria yang sepenuhnya sempurna, alat ini merupakan instrumen penting dalam pengambilan keputusan strategis. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada kemampuan untuk terus memperbarui model sesuai dengan tantangan dinamis yang ada. “Meskipun tidak ada model yang sepenuhnya benar, model aktuaria adalah alat penting yang membantu memberikan wawasan dalam pengambilan keputusan strategis. Kuncinya adalah terus memperbarui model agar dapat menjawab tantangan dinamis yang dihadapi saat ini dan masa mendatang.”

Dari hasil diskusi, disepakati perlunya fleksibilitas dalam pengembangan kalkulator aktuaria serta integrasi skenario berbasis data terkini. Selain itu, masukan dari GIZ dan Bappenas menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin untuk mendukung keberlanjutan program jaminan sosial di Indonesia.

Workshop ini mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu: SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui jaminan sosial yang melindungi kelompok rentan, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan adanya kolaborasi riset dan pengembangan model yang komprehensif, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan memastikan keberlanjutan program ketenagakerjaan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara UGM, Bappenas, dan GIZ dalam membangun sistem jaminan sosial yang lebih baik dan berkelanjutan. Workshop ini mencerminkan komitmen UGM, khususnya FMIPA, dalam mendukung pengembangan kebijakan berbasis riset untuk memperkuat sistem perlindungan sosial di Indonesia. Dengan kolaborasi antara akademisi, pembuat kebijakan, dan mitra internasional, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem jaminan sosial yang berkelanjutan, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi:  Tim Riset Ilmu Aktuaria UGM
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Diskusi Riset Penelitian KBK Fisika Terapan dan Teoretik UGM dalam Rangka Strategi Untuk Memperkuat Publikasi Internasional

Pada Sabtu, 12 Oktober 2024, Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Fisika Terapan dan Fisika Teoretik Komputasional mengadakan diskusi intensif mengenai publikasi riset di LORIN Solo Hotel. Acara ini diisi dengan presentasi dari koordinator masing-masing KBK, diikuti dengan sesi evaluasi dan penutupan yang bertujuan memperkuat pemahaman antar-dosen terkait penelitian yang sedang berjalan, serta meningkatkan peluang kolaborasi antaranggota kedua KBK.

“Kolaborasi riset telah menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Dr. Dwi Satya Palupi, S.Si., M.Si., Koordinator KBK Fisika Teoretik Komputasional. Dalam presentasinya, Dr. Palupi menjelaskan berbagai penelitian unggulan di KBK-nya, termasuk pengembangan radiofarmaka melalui reaksi inti, perisai radiasi untuk akselerator, serta kolaborasi dengan Pusat Riset Teknologi Akselerator Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTA BRIN). Ia juga membahas proyek aplikasi machine learning untuk deteksi isotop radioaktif, simulasi serapan foton pada material bioplastik, serta penelitian terkait akselerator DECY-13.

Selanjutnya, Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., Koordinator KBK Fisika Terapan, memaparkan pencapaian KBK-nya. Beliau menggarisbawahi keberhasilan kelulusan tiga mahasiswa S1 pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 hingga Oktober, serta capaian publikasi internasional, yaitu empat publikasi di tahun 2023 dan tiga di tahun 2024. Selain itu, KBK Fisika Terapan juga berhasil mempublikasikan empat makalah di prosiding internasional, dengan tiga di antaranya diterbitkan pada 2023 dan satu pada 2024. Prof. Mitrayana turut membahas beberapa proyek penelitian yang tengah berjalan dalam grupnya, menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan ilmu fisika terapan.

“Mari kita tetap berpikir positif dan bekerja sesuai passion. Jangan dipaksa, tetapi tetap dikerjakan dengan perhitungan yang matang,” pesan Prof. Mitrayana dalam pernyataan penutupnya, mendorong semangat kolaboratif dan inovatif di kalangan dosen. Dengan diskusi ini, diharapkan para peneliti di KBK Fisika Terapan dan Teoretik Komputasional dapat terus memperkuat kolaborasi dan memperbanyak publikasi berkualitas, sekaligus menciptakan dampak yang lebih luas bagi pengembangan ilmu fisika dan aplikasinya.

Diskusi yang dijalani oleh KBK Fisika Terapan dan Fisika Teoritik Komputasional menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk memperkuat kolaborasi antardosen. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang ditunjukkan dengan semakin kuatnya kolaborasi riset di kalangan dosen KBK Fisika Terapan dan Fisika Teoritik Komputasional.

Penulis: Azzah Nurfatin
Reportase: Indara Nurwulandari
Dokumentasi: Indara Nurwulandari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Workshop Peningkatan Kolaborasi Pemaparan Riset KBK Fisika Terapan dan KBK Fisika Teoritik dan Komputasional

Pada hari Jumat, 11 Oktober 2024, Dosen dari Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Fisika Terapan dan Fisika Teoritik Komputasional menggelar workshop bertajuk Peningkatan dan Penguatan Kolaborasi Riset Dosen di Lorin Solo Hotel pada tanggal 11 s.d. 12 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan mempererat kolaborasi riset antardosen dan membahas pengembangan riset multidisiplin fisika. Pada workshop ini, para dosen mempresentasikan hasil, topik, serta kendala riset dosen dalam penelitian dan penulisan ilmiah. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi awal kolaborasi antar dosen peneliti untuk menyelesaikan kendala/problem riset dosen peneliti di KBK Fisika Teoritik dan Komputasional  serta KBK Fisika Terapan.

Koordinator KBK Fisika Terapan, Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si., dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya kolaborasi riset yang lebih erat, bukan hanya dalam mempresentasikan hasil riset, tetapi juga dalam berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi. Kolaborasi multidisiplin ini diharapkan dapat semakin berkembang, mencakup bidang-bidang lain di lingkungan MIPA.

“Acara ini diharapkan mampu mendekatkan para peneliti di internal, agar kolaborasi riset tidak lagi menjadi tantangan, khususnya di antara KBK Fisika Teoritik dan Komputasional serta KBK Fisika Terapan,” papar Prof. Mitrayana.

Kepala Laboratorium Fisika Atom dan Inti, Dr.Eng. Fahrudin Nugroho, S.Si., M.Si., menekankan pentingnya menjaga hubungan baik di antara dosen agar kerjasama dalam riset semakin lancar. Kegiatan seperti ini perlu dilakukan secara rutin untuk mengatasi potensi kendala kecil, termasuk dalam konteks perkuliahan.

“Keakraban yang terbangun dari pertemuan ini penting untuk menjaga kelancaran kerja sama riset dan mengurangi miskomunikasi di masa mendatang,” papar Fahrudin Nugroho.

Workshop ini diharapkan dapat menghasilkan kolaborasi riset yang lebih intensif antar KBK dan melibatkan disiplin ilmu lain di lingkungan fakultas, sehingga riset yang dihasilkan dapat memberikan manfaat luas bagi pengembangan ilmu fisika dan pendidikan di masa depan. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui workshop peningkatan dan penguatan kolaborasi dan SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui kolaborasi yang menghasilkan riset penelitian.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Indara Nurwulandari dan Tim Laboran Fisika Atom dan Inti
Editor: Dr. Dwi Satya Palupi, S.Si., M.Si. dan Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate