Search
Search
Search

News

Bagikan Momen Perdana Kuliah, Intip Keseruan Mahasiswa FMIPA Jalani Kehidupan Kampus

Momen perdana kuliah menjadi pijakan pertama mahasiswa dalam menjalani kehidupan kampus. Pemandangan mahasiswa mencari informasi kelas, keberadaan dosen, dan jajanan di kampus masing-masing cukup terlihat di hari pertama mereka masuk.

“Momen pertama kali kuliah perdana, waktu untuk adaptasi dari lingkungan SMA ke kuliah. Banyak hal yang perlu dipelajari seperti metode belajar. Kalau SMA kan guru yang reach out murid kalau kuliah kan kita yang bergerak aktif,” papar Azriel mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi.

Media FMIPA membuat video singkat yang memberikan gambaran bagaimana kehidupan di kampus FMIPA UGM dengan sentuhan gaya kekinian mahasiswa dalam berinteraksi. Tautan video singkat tersebut dapat diakses pada alamat berikut https://www.instagram.com/p/C-kLhlXS6_a/

“Kuliah pertama penting karena menentukan salah jurusan apa engga. Parameternya ya pelajarannya sih menurutku,” papar Ninis mahasiswa Aktuaria.

Momen perdana kuliah yang dibagikan menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam adaptasi di dunia perkuliahan. Kemudian, hal ini juga menjadi penyemangat bagi mahasiswa angkatan atas untuk terus berusaha menyelesaikan studi dengan semangat mereka saat menjadi mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Anugrah Yuwanda Atmaja

Read More

Keseruan Warga FMIPA UGM dalam Lomba MC Bahasa Jawa: Melestarikan Budaya di FMIPA UGM dalam Rangka Dies Natalies FMIPA UGM ke-69

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM menggelar Lomba MC Bahasa Jawa, sebuah ajang yang diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Lomba ini, yang berlangsung pada tanggal 23 Agustus 2024, diadakan sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, dengan tema utama “Family Gathering.”

Salah satu peserta dari kalangan dosen, Bapak Sugeng Raharjo, yang merupakan Dosen Ilmu Komputer, mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti lomba ini. “Tidak ada persiapan apapun dari saya untuk lomba ini, karena kami semua sibuk. Bahasa Jawa itu sulit dan memerlukan sense untuk bisa fasih,” jelas Pak Sugeng. Dalam lomba tersebut, beliau menambahkan ungkapan “MIPA UGM Unggul” sebagai bagian dari harapannya agar seluruh warga FMIPA UGM dapat bersatu dan terus berprestasi.

Tidak hanya dari kalangan dosen dan tendik, Yosa dan Chinta Bella, dua mahasiswa dari Program Studi Matematika, juga turut serta dalam perlombaan ini. Chinta Bella menemukan informasi tentang lomba melalui Instagram FMIPA UGM, dan akhirnya mendaftar bersama Yosa, seorang mahasiswa FMIPA UGM asal Bantul. Mereka menyusun naskah MC dengan berkonsultasi kepada teman-teman dari Prodi Sastra Jawa, guna memastikan kesopanan dan kecocokan pembawaan mereka sebagai mahasiswa.

“Kita menganggap diri kita nol, tapi untuk mengikuti lomba seperti ini minimal kita harus nol koma, jadi bisa dapat insight baru dari apa yang kita lihat dan jalani,” ungkap Chinta.

Yosa, yang sudah memiliki pengalaman sebagai MC Bahasa Jawa, berharap agar perlombaan ini lebih diramaikan di masa mendatang. “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, sehingga diperlukan pelestarian budaya yang ada di Yogyakarta,” tambahnya. Chinta pun menambahkan bahwa perlombaan seperti ini bisa membawa inovasi baru dalam melestarikan budaya Jawa.

Kegiatan ini juga berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG nomor 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan). Melalui pelatihan dan perlombaan seperti ini, FMIPA UGM turut berperan dalam melestarikan budaya lokal serta mengembangkan pendidikan yang menghargai kearifan lokal.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Lab Visit Pengembangan Riset dan Kolaborasi FMIPA UGM & Pertamina

Pada tanggal 19 Agustus 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM mengadakan kegiatan “Lab Visit” yang bekerja sama dengan Pertamina. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan proyek-proyek riset yang sedang dikembangkan di beberapa laboratorium FMIPA UGM.

Laboratorium pertama yang dikunjungi oleh tim Pertamina adalah Computation Lab, yang dikelola oleh DIKE UGM. Laboratorium ini fokus pada pengembangan sistem komputer dan informasi. Salah satu proyek unggulan yang sedang dikembangkan adalah sistem untuk analisis biaya (cost analysis), yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam efisiensi operasional Pertamina di masa depan.

Selanjutnya, tim Pertamina mengunjungi Lab Self Potential (SP), yang menguji metode pasif dalam Geofisika untuk mendeteksi pergerakan fluida di bawah permukaan tanah. Laboratorium ini menggunakan sensor fosfat sebagai elektroda, serta larutan CO sebagai sensor tambahan. Alat-alat yang ada di lab ini dilengkapi dengan nod yang berfungsi sebagai pengukur data untuk memetakan potensi permukaan tanah, yang sangat berguna untuk identifikasi anomali sebaran air tanah.

Dalam kunjungan ini, juga diperkenalkan alat Pertaboxxi untuk pengukuran suhu di mantel bumi serta alat Enhanced Oil Recovery (EOR) yang dirancang untuk meningkatkan produksi minyak bumi menggunakan tenaga listrik.

Risky Guruh, dari Geoseismal Research Center UGM, turut menjelaskan informasi terkait laboratorium tersebut.

“Revisit pertama hari ini kami menampilkan project team yang dikerjakan bersama Pertamina Hulu Energi. Harapannya, pihak Pertamina cukup puas dengan kinerja selama ini, dan kerjasama ini dapat dilanjutkan di masa mendatang.”

Kegiatan ini juga berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG nomor 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan SDG nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui riset dan inovasi, laboratorium FMIPA UGM tidak hanya mendukung keberlanjutan energi dan infrastruktur, tetapi juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dengan menyediakan lingkungan penelitian yang mendorong pengembangan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa serta tenaga ahli.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Wahyu Micho
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inovasi Radiografi Digital Karya Prof. Bayu: Siap Dukung Fasilitas Kesehatan Indonesia Hingga Tingkat Desa

Dosen Fisika FMIPA UGM, Prof. Drs. Gede Bayu Suparta, M.S., Ph.D. terus berkomitmen dalam inovasi dan riset yang dilakukan melalui pembuatan alat radiografi digital yaitu X-Ray DDR. Inovasi dan riset yang dilakukan berangkat dari harapan besar Prof. Bayu yaitu mendukung fasilitas kesehatan di Indonesia hingga tingkat desa serta penggunaan alat-alat kesehatan buatan tanah air. Upaya menuju kemandirian bangsa dalam penggunaan alat kesehatan sudah diupayakan melalui usaha beliau di bidang industri alat kesehatan yaitu dengan mendirikan PT. Madeena Karya Indonesia yang memiliki makna “made in Indonesia”.

“Alat ini didesain untuk membantu status kesehatan rakyat Indonesia. Tentunya, lebih banyak yang diperiksa di Puskesmas. Kan, yang diperiksa kesehatannya. Kalau di rumah sakit kan yang diperiksa penyakitnya apa. Pengalaman dalam screening penyakit, kalau sehat ya pasien senang, kalau tidak ya stress. Kalau belum terbukti sakit tentunya boleh pulang,” papar Prof. Bayu

Dengan adanya data pemeriksaan tersebut, masyarakat dan pemerintah jadi mengetahui kondisi kesehatannya serta pemerintah terbantu untuk merumuskan program pembangunan di bidang kesehatan khususnya.

Hingga saat ini, riset dan inovasi mengenai radiografi digital masih dilakukan. Terhitung mulai tahun 2024, sudah lebih dari 30 tahun penelitian ini terus dikembangkan.

“Radiografi digital ini keunggulannya hemat energi karena tidak memerlukan energi besar. Hasil rontgen lebih bagus karena kameranya bisa diganti sesuai dengan kualitas megapiksel kamera serta hasilnya lebih cepat. Teknologi ini akan mengikuti sesuai dengan device (kamera) yang baru. Kalau flat detector yaudah gabisa diupgrade, harus ganti semua body. Kalau alat ini, cuman ganti kamera aja, piranti lainnya sama,” terang Prof. Bayu.

Sebelumnya, alat ini telah diuji coba dengan standar yang ketat karena menyangkut keselamatan manusia. Uji coba dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha Bali dengan melibatkan 37 relawan yang akan diperiksa pada bagian thorax dan organ tubuh lainnya.

“Awalnya, kita hanya buka 10 orang saja untuk mencoba tetapi malah semakin ramai orang mau mencoba,” papar Prof. Bayu.

Inovasi dan riset yang dilakukan Prof. Bayu turut melibatkan peran mahasiswa di FMIPA UGM serta rekan industri dan instansi lainnya sehingga mendukung proses hilirisasi hasil penelitian yang dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, inovasi dan riset yang dilakukan menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dan masyarakat di bidang kesehatan serta penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih terjangkau. Kemudian, hal ini juga menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur di bidang teknologi dan inovasi di bidang alat kesehatan serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama untuk hilirisasi hasil penelitian.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dorong Kolaborasi Inovasi Industri, FMIPA dan PT. Tesso Tetra Chemika Jalin Kerja Sama

Kolaborasi strategis PT. Tesso Tetra Chemika dengan FMIPA UGM dilakukan melalui penandatanganan pada Jumat 9 Agustus 2024. Dari kerjasama ini, harapannya tidak hanya terbatas pada bidang-bidang tertentu, tetapi juga dapat meluas ke sektor industri kimia lainnya serta membuka peluang bagi pengembangan penelitian dan teknologi baru di Indonesia.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Prof. Kuwat Triyana dengan perwakilan dari PT. Tesso Tetra Chemika. Latar belakang tekanan dari industri hilir untuk mendorong penelitian di semua program studi menjadi salah satu pendorong utama kerja sama ini.

“Dari kerja sama ini, kami tidak hanya mendapatkan input dari industri, tetapi juga menitipkan mahasiswa untuk magang atau program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” papar Prof. Kuwat Triyana dalam sambutannya pada acara penandatanganan perjanjian kerja sama PT Tesso Tetra Chemika dengan FMIPA UGM, Jumat (9/7).

Salah satu masalah utama yang dihadapi industri kimia di Indonesia adalah keterlambatan dalam mengadopsi teknologi dan inovasi, meskipun negara ini memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan. Oleh karena itu, yang ditawarkan PT. Tesso Tetra Chemika adalah mencari sumber daya, fasilitas penelitian, serta aplikasi dan pasar dari industri untuk mendukung penelitian yang dapat dikomersialkan.

Penandatanganan ini diharapkan menjadi kolaborasi awal yang signifikan bagi kedua belah pihak, baik peneliti di perguruan tinggi maupun industri. Kemudian, kerja sama ini juga diharapkan menjadi kontributor pada substitusi impor yang tengah digalakkan pemerintah.

“Kami ingin kerja sama ini tidak hanya berdampak dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang yang nyata,” papar Prof. Kuwat Triyana dalam diskusi.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara akademisi dan industri dalam menciptakan inovasi yang mampu mengangkat inovasi di industri kimia. Penandatanganan ini merupakan implementasi Fakultas MIPA dalam SDGs poin 4 pendidikan berkualitas, SDGs poin 9 kerjasama industri, inovasi dan infrastruktur.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Presiden BEM FMIPA UGM Ikuti Angkringan Darurat: Tingkatkan Kesadaran Darurat Demokrasi

Guntur, selaku Presiden BEM FMIPA UGM turut mengikuti kolaborasi aksi yang diselenggarakan oleh tim independent inisiasi Fakultas Hukum UGM bersama dengan mahasiswa dan dosen. Acara tersebut diselenggarakan di Patung Dewi Justicia Fakultas Hukum UGM pada hari Minggu, 25 Agustus 2024. Dengan membawa isu demokrasi di Indonesia, acara dikemas dengan tema Angkringan Darurat.

“Angkringan Darurat sebagai wadah diskusi untuk mengedukasi mahasiswa fakultas lain dan peserta lain akan pentingnya masalah darurat demokrasi yang berdampak bagi kesejahteraan mereka semua. Acara dengan bungkus santai dengan ruang pentas seni bebas diisi oleh partisipan. Dengan target utama mahasiswa UGM (seluruh fakultas) dan luar UGM (kampus, organisasi, dan komunitas lain)  untuk mencapai satu pemahaman yang sama,” papar Naya selaku tim independent FH UGM.

“Acara yang keren banget! Di sini kita dipertontonkan bagaimana seni menjadi alat kritik yang indah. Lagu dan puisinya menyimpan banyak pesan,” papar Guntur.

Dalam hal ini, Guntur turut mengajak rekan-rekan BEM FMIPA lainnya untuk turut hadir dan bergabung dalam acara tersebut. Dalam rangka mengawal tegaknya demokrasi di tengah situasi hukum, ekonomi, dan politik Indonesia, berbagai kolaborasi BEM di lingkup UGM turut terlibat untuk bertukar pikiran dan merumuskan tindakan yang tepat sebagai mahasiswa.

Partisipasi aktif Guntur selaku Presiden BEM FMIPA UGM sekaligus mahasiswa dalam acara tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam berpikir kritis serta implementasi dari pendidikan untuk keberlanjutan khususnya dalam keberlanjutan demokrasi di Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Guntur Pangestu

Read More

Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM Kembali Hadir: Belajar Langsung dari Profesional Industri dan BUMN

Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM kembali menghadirkan mata kuliah Talent Development untuk semester Ganjil 2024-2025. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan belajar langsung dari para profesional industri dan BUMN terkemuka, serta mendapat sertifikat dan 2 SKS untuk mahasiswa semester 5 dan 7. Pendaftaran kegiatan tersebut dibuka sampai 31 Agustus 2024 melalui tautan bit.ly/GIKClass2024

Pentingnya mahasiswa mengikut agenda tersebut adalah adanya konversi 2 SKS dan sertifikat bagi yang mengikuti minimal 14 kelas, jejaring dan koneksi langsung dengan profesional industri, pengalaman belajar yang aplikatif di dunia kerja, serta berbagai hadiah atau doorprize.

Mahasiswa di lingkungan FMIPA UGM sangat dihimbau untuk mengikuti kegiatan tersebut untuk menunjang pembelajaran serta merencanakan masa depan sekaligus karir ke depan. Nantinya, kelas luring perdana akan dilaksanakan di Gedung GIK UGM.

Hadirnya GIK untuk mahasiswa menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang akademik dan non akademik melalui professional industri dan BUMN. Selain itu, para mahasiswa juga akan mendapatkan kesempatan dalam perencanaan karir yang lebih matang untuk mencapai cita-citanya.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Intip Cerita dan Pengalaman Inspiratif Para Peserta DCSE Summer Course 2024

Murid-murid dari Al Khor International School dan mahasiswa internasional  seperti Fauzan yang berasal dari Nigeria serta Dzaki dari Ilmu Komputer UGM 2020, berbagi pengalaman mereka setelah mengikuti DCSE Summer Course selama 1 minggu. Kursus ini memberikan pengalaman yang sangat berharga, dengan fokus pada bidang teknik seperti teknik biomedis dan teknik sipil yang melibatkan penggunaan sistem robot terintegrasi. Menurut mereka, pembelajaran di kursus ini sangat berbeda dan lebih maju dibandingkan dengan apa yang mereka pelajari di sekolah.

Topik yang paling berkesan selama kursus ini antara lain adalah Artificial Intelligence (AI) dalam pertanian yang disampaikan oleh seorang profesor dari Malaysia. Topik ini sangat relevan bagi salah satu peserta karena dapat membantu ayahnya yang bekerja di bidang pertanian. Selain itu, terdapat pula materi tentang drone robot yang disampaikan oleh profesor dari Jepang atau Korea yang mengajarkan bagaimana memindai sekolah dan situs wisata lokal, serta komputasi empatik yang menunjukkan bagaimana emosi dapat diintegrasikan ke dalam komputer.

Meskipun menghadapi beberapa tantangan karena tingkat kesulitan yang lebih tinggi di universitas, mereka merasa sangat terbantu oleh dukungan dari teman-teman mereka. Keseluruhan pengalaman ini dianggap sangat informatif dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan mereka, terutama dalam hal pemrograman dan teknologi. Para peserta juga mengapresiasi kesempatan belajar dari dosen internasional yang memberikan wawasan mendalam tentang berbagai bidang ilmu yang sedang berkembang di negara-negara mereka.

DCSE Summer Course ini tidak hanya membantu mereka dalam pertumbuhan pribadi, tetapi juga membuka peluang untuk menjalin hubungan dengan profesor dari berbagai negara. Hal ini menciptakan jaringan yang bermanfaat bagi masa depan mereka.

Pengalaman ini berhubungan langsung dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas yang mendukung pembelajaran inklusif dan berkualitas untuk semua. Selain itu, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga relevan karena program ini mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang penting bagi kemajuan ekonomi dan sosial di masa depan.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Bagikan Momen Perdana Kuliah, Intip Keseruan Mahasiswa FMIPA Jalani Kehidupan Kampus

Momen perdana kuliah menjadi pijakan pertama mahasiswa dalam menjalani kehidupan kampus. Pemandangan mahasiswa mencari informasi kelas, keberadaan dosen, dan jajanan di kampus masing-masing cukup terlihat di hari pertama mereka masuk.

“Momen pertama kali kuliah perdana, waktu untuk adaptasi dari lingkungan SMA ke kuliah. Banyak hal yang perlu dipelajari seperti metode belajar. Kalau SMA kan guru yang reach out murid kalau kuliah kan kita yang bergerak aktif,” papar Azriel mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi.

Media FMIPA membuat video singkat yang memberikan gambaran bagaimana kehidupan di kampus FMIPA UGM dengan sentuhan gaya kekinian mahasiswa dalam berinteraksi. Tautan video singkat tersebut dapat diakses pada alamat berikut https://www.instagram.com/p/C-kLhlXS6_a/

“Kuliah pertama penting karena menentukan salah jurusan apa engga. Parameternya ya pelajarannya sih menurutku,” papar Ninis mahasiswa Aktuaria.

Momen perdana kuliah yang dibagikan menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam adaptasi di dunia perkuliahan. Kemudian, hal ini juga menjadi penyemangat bagi mahasiswa angkatan atas untuk terus berusaha menyelesaikan studi dengan semangat mereka saat menjadi mahasiswa baru.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Anugrah Yuwanda Atmaja

Read More

Keseruan Warga FMIPA UGM dalam Lomba MC Bahasa Jawa: Melestarikan Budaya di FMIPA UGM dalam Rangka Dies Natalies FMIPA UGM ke-69

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM menggelar Lomba MC Bahasa Jawa, sebuah ajang yang diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Lomba ini, yang berlangsung pada tanggal 23 Agustus 2024, diadakan sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis FMIPA UGM ke-69, dengan tema utama “Family Gathering.”

Salah satu peserta dari kalangan dosen, Bapak Sugeng Raharjo, yang merupakan Dosen Ilmu Komputer, mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti lomba ini. “Tidak ada persiapan apapun dari saya untuk lomba ini, karena kami semua sibuk. Bahasa Jawa itu sulit dan memerlukan sense untuk bisa fasih,” jelas Pak Sugeng. Dalam lomba tersebut, beliau menambahkan ungkapan “MIPA UGM Unggul” sebagai bagian dari harapannya agar seluruh warga FMIPA UGM dapat bersatu dan terus berprestasi.

Tidak hanya dari kalangan dosen dan tendik, Yosa dan Chinta Bella, dua mahasiswa dari Program Studi Matematika, juga turut serta dalam perlombaan ini. Chinta Bella menemukan informasi tentang lomba melalui Instagram FMIPA UGM, dan akhirnya mendaftar bersama Yosa, seorang mahasiswa FMIPA UGM asal Bantul. Mereka menyusun naskah MC dengan berkonsultasi kepada teman-teman dari Prodi Sastra Jawa, guna memastikan kesopanan dan kecocokan pembawaan mereka sebagai mahasiswa.

“Kita menganggap diri kita nol, tapi untuk mengikuti lomba seperti ini minimal kita harus nol koma, jadi bisa dapat insight baru dari apa yang kita lihat dan jalani,” ungkap Chinta.

Yosa, yang sudah memiliki pengalaman sebagai MC Bahasa Jawa, berharap agar perlombaan ini lebih diramaikan di masa mendatang. “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, sehingga diperlukan pelestarian budaya yang ada di Yogyakarta,” tambahnya. Chinta pun menambahkan bahwa perlombaan seperti ini bisa membawa inovasi baru dalam melestarikan budaya Jawa.

Kegiatan ini juga berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG nomor 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan). Melalui pelatihan dan perlombaan seperti ini, FMIPA UGM turut berperan dalam melestarikan budaya lokal serta mengembangkan pendidikan yang menghargai kearifan lokal.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Danendra Azriel Ramdhany
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Lab Visit Pengembangan Riset dan Kolaborasi FMIPA UGM & Pertamina

Pada tanggal 19 Agustus 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM mengadakan kegiatan “Lab Visit” yang bekerja sama dengan Pertamina. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan proyek-proyek riset yang sedang dikembangkan di beberapa laboratorium FMIPA UGM.

Laboratorium pertama yang dikunjungi oleh tim Pertamina adalah Computation Lab, yang dikelola oleh DIKE UGM. Laboratorium ini fokus pada pengembangan sistem komputer dan informasi. Salah satu proyek unggulan yang sedang dikembangkan adalah sistem untuk analisis biaya (cost analysis), yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam efisiensi operasional Pertamina di masa depan.

Selanjutnya, tim Pertamina mengunjungi Lab Self Potential (SP), yang menguji metode pasif dalam Geofisika untuk mendeteksi pergerakan fluida di bawah permukaan tanah. Laboratorium ini menggunakan sensor fosfat sebagai elektroda, serta larutan CO sebagai sensor tambahan. Alat-alat yang ada di lab ini dilengkapi dengan nod yang berfungsi sebagai pengukur data untuk memetakan potensi permukaan tanah, yang sangat berguna untuk identifikasi anomali sebaran air tanah.

Dalam kunjungan ini, juga diperkenalkan alat Pertaboxxi untuk pengukuran suhu di mantel bumi serta alat Enhanced Oil Recovery (EOR) yang dirancang untuk meningkatkan produksi minyak bumi menggunakan tenaga listrik.

Risky Guruh, dari Geoseismal Research Center UGM, turut menjelaskan informasi terkait laboratorium tersebut.

“Revisit pertama hari ini kami menampilkan project team yang dikerjakan bersama Pertamina Hulu Energi. Harapannya, pihak Pertamina cukup puas dengan kinerja selama ini, dan kerjasama ini dapat dilanjutkan di masa mendatang.”

Kegiatan ini juga berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG nomor 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), dan SDG nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Melalui riset dan inovasi, laboratorium FMIPA UGM tidak hanya mendukung keberlanjutan energi dan infrastruktur, tetapi juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dengan menyediakan lingkungan penelitian yang mendorong pengembangan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa serta tenaga ahli.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Wahyu Micho
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Inovasi Radiografi Digital Karya Prof. Bayu: Siap Dukung Fasilitas Kesehatan Indonesia Hingga Tingkat Desa

Dosen Fisika FMIPA UGM, Prof. Drs. Gede Bayu Suparta, M.S., Ph.D. terus berkomitmen dalam inovasi dan riset yang dilakukan melalui pembuatan alat radiografi digital yaitu X-Ray DDR. Inovasi dan riset yang dilakukan berangkat dari harapan besar Prof. Bayu yaitu mendukung fasilitas kesehatan di Indonesia hingga tingkat desa serta penggunaan alat-alat kesehatan buatan tanah air. Upaya menuju kemandirian bangsa dalam penggunaan alat kesehatan sudah diupayakan melalui usaha beliau di bidang industri alat kesehatan yaitu dengan mendirikan PT. Madeena Karya Indonesia yang memiliki makna “made in Indonesia”.

“Alat ini didesain untuk membantu status kesehatan rakyat Indonesia. Tentunya, lebih banyak yang diperiksa di Puskesmas. Kan, yang diperiksa kesehatannya. Kalau di rumah sakit kan yang diperiksa penyakitnya apa. Pengalaman dalam screening penyakit, kalau sehat ya pasien senang, kalau tidak ya stress. Kalau belum terbukti sakit tentunya boleh pulang,” papar Prof. Bayu

Dengan adanya data pemeriksaan tersebut, masyarakat dan pemerintah jadi mengetahui kondisi kesehatannya serta pemerintah terbantu untuk merumuskan program pembangunan di bidang kesehatan khususnya.

Hingga saat ini, riset dan inovasi mengenai radiografi digital masih dilakukan. Terhitung mulai tahun 2024, sudah lebih dari 30 tahun penelitian ini terus dikembangkan.

“Radiografi digital ini keunggulannya hemat energi karena tidak memerlukan energi besar. Hasil rontgen lebih bagus karena kameranya bisa diganti sesuai dengan kualitas megapiksel kamera serta hasilnya lebih cepat. Teknologi ini akan mengikuti sesuai dengan device (kamera) yang baru. Kalau flat detector yaudah gabisa diupgrade, harus ganti semua body. Kalau alat ini, cuman ganti kamera aja, piranti lainnya sama,” terang Prof. Bayu.

Sebelumnya, alat ini telah diuji coba dengan standar yang ketat karena menyangkut keselamatan manusia. Uji coba dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha Bali dengan melibatkan 37 relawan yang akan diperiksa pada bagian thorax dan organ tubuh lainnya.

“Awalnya, kita hanya buka 10 orang saja untuk mencoba tetapi malah semakin ramai orang mau mencoba,” papar Prof. Bayu.

Inovasi dan riset yang dilakukan Prof. Bayu turut melibatkan peran mahasiswa di FMIPA UGM serta rekan industri dan instansi lainnya sehingga mendukung proses hilirisasi hasil penelitian yang dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, inovasi dan riset yang dilakukan menjadi cerminan dari SDGs nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dan masyarakat di bidang kesehatan serta penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih terjangkau. Kemudian, hal ini juga menjadi implementasi dari SDGs nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur di bidang teknologi dan inovasi di bidang alat kesehatan serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama untuk hilirisasi hasil penelitian.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Dorong Kolaborasi Inovasi Industri, FMIPA dan PT. Tesso Tetra Chemika Jalin Kerja Sama

Kolaborasi strategis PT. Tesso Tetra Chemika dengan FMIPA UGM dilakukan melalui penandatanganan pada Jumat 9 Agustus 2024. Dari kerjasama ini, harapannya tidak hanya terbatas pada bidang-bidang tertentu, tetapi juga dapat meluas ke sektor industri kimia lainnya serta membuka peluang bagi pengembangan penelitian dan teknologi baru di Indonesia.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Prof. Kuwat Triyana dengan perwakilan dari PT. Tesso Tetra Chemika. Latar belakang tekanan dari industri hilir untuk mendorong penelitian di semua program studi menjadi salah satu pendorong utama kerja sama ini.

“Dari kerja sama ini, kami tidak hanya mendapatkan input dari industri, tetapi juga menitipkan mahasiswa untuk magang atau program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” papar Prof. Kuwat Triyana dalam sambutannya pada acara penandatanganan perjanjian kerja sama PT Tesso Tetra Chemika dengan FMIPA UGM, Jumat (9/7).

Salah satu masalah utama yang dihadapi industri kimia di Indonesia adalah keterlambatan dalam mengadopsi teknologi dan inovasi, meskipun negara ini memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan. Oleh karena itu, yang ditawarkan PT. Tesso Tetra Chemika adalah mencari sumber daya, fasilitas penelitian, serta aplikasi dan pasar dari industri untuk mendukung penelitian yang dapat dikomersialkan.

Penandatanganan ini diharapkan menjadi kolaborasi awal yang signifikan bagi kedua belah pihak, baik peneliti di perguruan tinggi maupun industri. Kemudian, kerja sama ini juga diharapkan menjadi kontributor pada substitusi impor yang tengah digalakkan pemerintah.

“Kami ingin kerja sama ini tidak hanya berdampak dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang yang nyata,” papar Prof. Kuwat Triyana dalam diskusi.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara akademisi dan industri dalam menciptakan inovasi yang mampu mengangkat inovasi di industri kimia. Penandatanganan ini merupakan implementasi Fakultas MIPA dalam SDGs poin 4 pendidikan berkualitas, SDGs poin 9 kerjasama industri, inovasi dan infrastruktur.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Presiden BEM FMIPA UGM Ikuti Angkringan Darurat: Tingkatkan Kesadaran Darurat Demokrasi

Guntur, selaku Presiden BEM FMIPA UGM turut mengikuti kolaborasi aksi yang diselenggarakan oleh tim independent inisiasi Fakultas Hukum UGM bersama dengan mahasiswa dan dosen. Acara tersebut diselenggarakan di Patung Dewi Justicia Fakultas Hukum UGM pada hari Minggu, 25 Agustus 2024. Dengan membawa isu demokrasi di Indonesia, acara dikemas dengan tema Angkringan Darurat.

“Angkringan Darurat sebagai wadah diskusi untuk mengedukasi mahasiswa fakultas lain dan peserta lain akan pentingnya masalah darurat demokrasi yang berdampak bagi kesejahteraan mereka semua. Acara dengan bungkus santai dengan ruang pentas seni bebas diisi oleh partisipan. Dengan target utama mahasiswa UGM (seluruh fakultas) dan luar UGM (kampus, organisasi, dan komunitas lain)  untuk mencapai satu pemahaman yang sama,” papar Naya selaku tim independent FH UGM.

“Acara yang keren banget! Di sini kita dipertontonkan bagaimana seni menjadi alat kritik yang indah. Lagu dan puisinya menyimpan banyak pesan,” papar Guntur.

Dalam hal ini, Guntur turut mengajak rekan-rekan BEM FMIPA lainnya untuk turut hadir dan bergabung dalam acara tersebut. Dalam rangka mengawal tegaknya demokrasi di tengah situasi hukum, ekonomi, dan politik Indonesia, berbagai kolaborasi BEM di lingkup UGM turut terlibat untuk bertukar pikiran dan merumuskan tindakan yang tepat sebagai mahasiswa.

Partisipasi aktif Guntur selaku Presiden BEM FMIPA UGM sekaligus mahasiswa dalam acara tersebut menjadi cerminan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam berpikir kritis serta implementasi dari pendidikan untuk keberlanjutan khususnya dalam keberlanjutan demokrasi di Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Guntur Pangestu

Read More

Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM Kembali Hadir: Belajar Langsung dari Profesional Industri dan BUMN

Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM kembali menghadirkan mata kuliah Talent Development untuk semester Ganjil 2024-2025. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan belajar langsung dari para profesional industri dan BUMN terkemuka, serta mendapat sertifikat dan 2 SKS untuk mahasiswa semester 5 dan 7. Pendaftaran kegiatan tersebut dibuka sampai 31 Agustus 2024 melalui tautan bit.ly/GIKClass2024

Pentingnya mahasiswa mengikut agenda tersebut adalah adanya konversi 2 SKS dan sertifikat bagi yang mengikuti minimal 14 kelas, jejaring dan koneksi langsung dengan profesional industri, pengalaman belajar yang aplikatif di dunia kerja, serta berbagai hadiah atau doorprize.

Mahasiswa di lingkungan FMIPA UGM sangat dihimbau untuk mengikuti kegiatan tersebut untuk menunjang pembelajaran serta merencanakan masa depan sekaligus karir ke depan. Nantinya, kelas luring perdana akan dilaksanakan di Gedung GIK UGM.

Hadirnya GIK untuk mahasiswa menjadi implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa di bidang akademik dan non akademik melalui professional industri dan BUMN. Selain itu, para mahasiswa juga akan mendapatkan kesempatan dalam perencanaan karir yang lebih matang untuk mencapai cita-citanya.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Intip Cerita dan Pengalaman Inspiratif Para Peserta DCSE Summer Course 2024

Murid-murid dari Al Khor International School dan mahasiswa internasional  seperti Fauzan yang berasal dari Nigeria serta Dzaki dari Ilmu Komputer UGM 2020, berbagi pengalaman mereka setelah mengikuti DCSE Summer Course selama 1 minggu. Kursus ini memberikan pengalaman yang sangat berharga, dengan fokus pada bidang teknik seperti teknik biomedis dan teknik sipil yang melibatkan penggunaan sistem robot terintegrasi. Menurut mereka, pembelajaran di kursus ini sangat berbeda dan lebih maju dibandingkan dengan apa yang mereka pelajari di sekolah.

Topik yang paling berkesan selama kursus ini antara lain adalah Artificial Intelligence (AI) dalam pertanian yang disampaikan oleh seorang profesor dari Malaysia. Topik ini sangat relevan bagi salah satu peserta karena dapat membantu ayahnya yang bekerja di bidang pertanian. Selain itu, terdapat pula materi tentang drone robot yang disampaikan oleh profesor dari Jepang atau Korea yang mengajarkan bagaimana memindai sekolah dan situs wisata lokal, serta komputasi empatik yang menunjukkan bagaimana emosi dapat diintegrasikan ke dalam komputer.

Meskipun menghadapi beberapa tantangan karena tingkat kesulitan yang lebih tinggi di universitas, mereka merasa sangat terbantu oleh dukungan dari teman-teman mereka. Keseluruhan pengalaman ini dianggap sangat informatif dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan mereka, terutama dalam hal pemrograman dan teknologi. Para peserta juga mengapresiasi kesempatan belajar dari dosen internasional yang memberikan wawasan mendalam tentang berbagai bidang ilmu yang sedang berkembang di negara-negara mereka.

DCSE Summer Course ini tidak hanya membantu mereka dalam pertumbuhan pribadi, tetapi juga membuka peluang untuk menjalin hubungan dengan profesor dari berbagai negara. Hal ini menciptakan jaringan yang bermanfaat bagi masa depan mereka.

Pengalaman ini berhubungan langsung dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas yang mendukung pembelajaran inklusif dan berkualitas untuk semua. Selain itu, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur juga relevan karena program ini mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang penting bagi kemajuan ekonomi dan sosial di masa depan.

Penulis : Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi : Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate