Search
Search
Search

Kuliah Kerja Nyata

Cerita Dimas, Mahasiswa FMIPA UGM KKN Ajak Siswa Tanggap Bencana Alam

Melaksanakan kegiatan KKN di kawasan rawan bencana menjadi pengalaman berharga bagi sosok Dimas Dhanurdoro, mahasiswa Geofisika FMIPA UGM. Dimas dan tim melaksanakan KKN di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur yang berlokasi di bawah Gunung Rinjani dengan aktivitas vulkanik aktif.

“Urgensinya itu karena daerah Tetebatu berada di bawah Gunung Rinjani yang memiliki aktivitas vulkanik. Jadi, diperlukan adanya pemahaman dini terkait kegunungapian supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana vulkanik,” papar Dimas.

Dengan bekal keilmuan yang dimiliki, Dimas menggunakan media sederhana berupa campuran soda kue, air yang diberi warna merah, sabun cair, dan air cuka. Dirinya membuat kerucut seperti gunung api yang dianggap mudah dalam pengaplikasiannya ke siswa.

Dalam percobaan gunung api yang dilakukan, siswa diharapkan dapat memahami konsep dasar tentang bagaimana dan mengapa gunung berapi meletus, termasuk proses geologis yang terlibat. Di sisi lain, siswa diharapkan dapat menganalisis dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan dan masyarakat, termasuk dampak jangka pendek dan jangka panjang.

“Guru berharap siswa menjadi lebih tertarik pada ilmu pengetahuan, terutama geografi dan geologi, serta fenomena alam. Kemudian, guru berharap siswa dapat menghubungkan pengetahuan ini dengan mata pelajaran lain seperti sejarah (letusan gunung berapi dalam sejarah), sains (proses fisika dan kimia), dan geografi (lokasi dan distribusi gunung berapi di dunia) serta guru ingin siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran melalui observasi, diskusi, dan eksperimen yang mendalam,” papar Dimas.

Dalam hal ini, Dimas berharap akan tumbuhnya kesadaran bencana di antara siswa beserta guru yang merupakan wujud nyata dari tanggap bencana alam.

“Siswa diharapkan menjadi lebih sadar akan risiko bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat seperti letusan gunung berapi,” harap Dimas.

Kegiatan edukasi bencana alam yang dilakukan Dimas merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam mitigasi bencana serta akses terhadap pendidikan kebencanaan. Selain itu, hal ini mendukung SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pengurangan risiko bencana serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dengan sekolah dalam edukasi tanggap bencana.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Dimas Dhanurdoro

Read More

Cerita Fayza, Mahasiswa FMIPA UGM KKN Rayakan Hari Kemerdekaan di Desa Budaya Kulon Progo

Merayakan Hari Kemerdekaan di lokasi KKN tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Fayza, mahasiswi Geofisika FMIPA UGM. Pada saat bulan Agustus, Fayza beserta tim turut mengadakan serangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia seperti bermacam perlombaan dan pentas seni. Dengan menggandeng Karang Taruna Bina Remaja Dusun Gunung Puyuh, Fayza bersama tim melaksanakan lomba dari tanggal 10 Agustus 2024 di Balai Padukuhan Gunung Puyuh. Lomba tersebut terdiri atas Corong Maut (menggiring bola dengan mata ditutupi corong), Estafet Hanger, Trenggiling (merangkak memakai kardus), dan gobak sodor untuk peserta anak-anak. Untuk peserta ibu-ibu ada flamingo (estafet air dimasukkan ke botol tetapi mata ditutup corong), tampah tumpah, dan memasukkan paku ke dalam botol.

Selanjutnya, pada tanggal 16 Agustus dilaksanakan malam tirakatan untuk mengenang jasa pahlawan serta pembagian hadiah lomba. Kemudian, pada tanggal 17 Agustus 2024, dilaksanakan pertunjukkan seni Jathilan (pentas kuda lumping) dan topengan.

“Harapannya, ke depan semoga dapat terus dilanjutkan untuk dapat memeriahkan semarak kemerdekaan dan melestarikan tradisi,” papar Fayza.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Fayza beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Fayza Indhira Pramesti

Read More

FMIPA UGM Kembali Beri Bantuan Dana KKN untuk Mahasiswa: Dukung Pengabdian Pada Masyarakat

Sebanyak 16 tim KKN FMIPA UGM telah lolos mendapatkan bantuan dana pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari FMIPA UGM. Bantuan dapat diperoleh melalui proposal yang diajukan dalam waktu 1 bulan sebelum kegiatan hingga saat pelaksanaan kegiatan di minggu pertama KKN. Proposal dapat diajukan oleh tim KKN yang beranggotakan mahasiswa FMIPA UGM dengan seorang dosen pembimbing lapangan. Cakupan dana yang diberkan oleh FMIPA UGM adalah sebesar Rp. 3.000.000, 00 yang merupakan nominal maksimal dari anggaran yang diajukan.

“FMIPA UGM memberikan bantuan dana kegiatan setiap periode KKN. Dalam 1 tahun ada 4 periode KKN dan setiap periode kami memberikan kuota untuk 5 tim untuk diberikan dana bantuan KKN,” kata Dr. Ertin, selaku Sekretaris Unit Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM

Salah satu tim KKN FMIPA UGM yang lolos mendapatkan dana bantuan adalah tim yang bertugas di Desa Senaru dan Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Tema kegiatan yang diusung adalah “Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan untuk Meningkatkan Perekonomian, Mengatasi Kemiskinan, dan Mencegah Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya Lokal dan Digitalisasi Desa”.

Pemberian dana bantuan untuk KKN oleh FMIPA UGM merupakan implementasi dari SDGs nomor 1 yaitu Tanpa Kemiskinan melalui bantuan keuangan untuk mahasiswa dalam melaksanakan program KKN, nomor 4 yaitu Kualitas Pendidikan melalui peningkatan keterampilan warga desa, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui program digitalisasi yang dilakukan di lokasi pengabdian. Harapannya, kegiatan ini akan terus mendukung program KKN khususnya bagi mahasiswa FMIPA UGM.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Mediia FMIPA UGM

Read More

Mahasiswa KKN UGM Ciptakan Aplikasi Bentor Online Untuk Mobilitas Masyarakat Desa Halmahera Utara

Universitas Gadjah Mada menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim Kelana Hara di Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara dengan membawa semangat baru dengan tema Optimalisasi Agroindustri Potensial dan Pariwisata Berkelanjutan Guna Mendukung Kosmopolis Rempah. Pengabdian ini berfokus pada desa seperti Gosoma, Gura, Rawajaya, dan Wosia dengan bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian dan pariwisata di daerah yang kaya akan sejarah perdagangan rempah.

“Pemilihan tema ini tidak lepas dari warisan sejarah Halmahera Utara sebagai salah satu jalur pelayaran rempah dunia, terutama cengkeh dan pala. Sementara itu pertanian di wilayah ini masih sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah, bahkan hingga Surabaya. Sehingga melalui program kami, harapannya sektor pertanian dapat berkembang lebih mandiri,” papar Achmad Hadzami perwakilan Tim Kelana Hara mahasiswa Ilmu Komputer dalam wawancara online, Senin (5/8).

Pendekatan yang Tim KKN-PPM Kelana Hara lakukan bersifat top-down, dimulai dari komunikasi dengan para pemangku kepentingan. Sementara itu tim dan Kemendikbud Ristek melalui program jalur rempah, telah menjalin komunikasi aktif. Bekerja sama dengan Kosmopolis Rempah UGM untuk menyusun master plan keberlanjutan rempah di Halmahera Utara.

Program-program yang telah berhasil diselesaikan meliputi inisiatif kosmopolis rempah, pengembangan UMKM, mitigasi bencana, dan peningkatan kesehatan masyarakat. Beberapa inisiatif yang dilakukan berupa sosialisasi bahaya serangan siber, pengajaran komputer dasar dan matematika dengan metode gasing, serta pelatihan pembuatan website UMKM menggunakan Google Sites.

“Program yang sedang dalam tahap pengembangan adalah proyek becak motor online (bentor) yang terdiri dari aplikasi untuk driver, rider, dan pengelola bentor. Fun Fact bentor menjadi kendaraan umum yang paling banyak digunakan di Tobelo, sehingga proyek ini memudahkan mobilitas masyarakat,” papar Achmad Hadzami.

Menurut Hadzami tantangan dalam program ini terutama dengan pengembangan UMKM, mayoritas peserta adalah ibu-ibu yang membutuhkan penjelasan yang santai dan praktik langsung. Mengumpulkan masyarakat, terutama di Desa Gura, perlu melibatkan pemuda gereja untuk memastikan keberhasilan program. Implementasi program KKN ini turut menerapkan SDGS poin 2 Produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian, SDGs poin 9 inovasi dengan menciptakan proyek becak motor online untuk keberlangsungan sarana transportasi di Desa Halmahera Utara.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Kelana Hara
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa KKN-PPM UGM Adakan Festival Anak Hingga Program Kesehatan di Kabupaten Pati

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan kegiatan intrakurikuler wajib sebagai implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim KKN-PPM UGM Jejakenan melaksanakan pemberdayaan di tiga desa yaitu Desa Ngastorejo, Karangrowo, dan Dengkek, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dalam bidang pertanian, peningkatan kualitas SDM, pengembangan UMKM/ekonomi kreatif, kesehatan masyarakat, hingga edukasi mitigasi bencana.

“Tema yang kami pilih adalah multidisipliner dengan fokus kepada 3 hal yaitu peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan UMKM, dan kesehatan masyarakat,” ujar Farhan selaku Kormanit Tim KKN-PPM UGM Jejakenan.

Menariknya, tim KKN-PPM ini diberi nama Jejakenan, dengan jejak berarti langkah kaki yang akan terus terpatri dan berkelanjutan, serta Jakenan yang merupakan nama Kecamatan di mana mereka mengabdi. Jadi, secara garis besar Jejakenan berarti tim KKN yang mengukir jejak berkelanjutan demi kemajuan yang terus melangkah di daerah Jakenan, Kabupaten Pati.

“Pendidikan di sana sudah cukup bagus, hanya saja di daerah kami karena banyaknya penduduk yang merantau sehingga di beberapa sekolah hanya ada sedikit murid di tiap kelasnya. Kemudian, gedung sekolah yang ada di daerah kami hanya ada 3 Sekolah Dasar,” ujar Farhan.

Farhan menjelaskan, program kerja yang diusung bergantung kepada tiap sub-unit di desa masing-masing. Namun, untuk fokus utama tiap desa kebanyakan berurusan di bidang pertanian dan peningkatan kualitas SDM. Menurutnya, salah satu program kerja yang paling menarik adalah Festival Anak yang dilaksanakan bertepatan dengan hari anak 23 Juli 2024. Kegiatan yang dilakukan berbasis pembelajaran kreatif dengan target anak-anak di TK dan Sekolah Dasar yang ada di tiap desa tempat mereka mengabdi.

Di bidang kesehatan, mereka melaksanakan program kerja di bidang kesehatan berupa sosialisasi kader Posyandu, pecegahan stunting, dan sosialisasi kesehatan preventif penyakit banjir. Selain itu, mereka juga melakukan sosialisasi ekonomi sirkular: eco enzyme business plan, serta pelatihan pembuatan VCO, dan sosialisasi zero waste.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN-PPM UGM tidak semata-mata dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban di perguruan tinggi, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program yang mereka lakukan terkait dengan SDG nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran kreatif. Selain itu, kegiataan merekka juga sejalan dengan SDG nomor 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan adanya pemberdayaan UMKM, serta selaras dengan SDG nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui sosialisasi mitigasi bencana.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Jejakenan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pemberdayaan Masyarakat di Pedukuhan Tegalrejo oleh Mahasiswa KKN UGM untuk Masa Depan Berkelanjutan

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan pengabdian ke seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Harmoni Hargo yang melakukan pengabdian di Desa Hargowilis, Kulon Progo. Dengan tema ‘Pemberdayaan Masyarakat di Desa Hargowilis dan Hargotirto’ Tim KKN berkomitmen untuk membantu masyarakat setempat dalam berbagai aspek kehidupan.

Program-program yang dijalankan oleh tim KKN di Pedukuhan Tegalrejo mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga peningkatan keterampilan. Edukasi semacam pencegahan kenakalan remaja diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan remaja dan ibu-ibu untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera.

“Beberapa program unggulan kami salah satunya adalah sosialisasi pencegahan kenakalan remaja, yang difokuskan pada bahaya judi online dan narkotika, serta sosialisasi hukum terkait pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” papar Aini Andriani perwakilan Tim dari Kimia FMIPA UGM dalam wawancara online, Senin (5/8).

Tak hanya itu, tim KKN juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan potensi ekonomi masyarakat dengan mengadakan seminar tentang pendaftaran BPOM untuk produk yang dihasilkan di desa Hargowilis. Konsumsi produk turunan kelapa, merupakan salah satu produk unggulan setempat. Program lainnya seperti evaluasi dan peningkatan objek wisata Bukit Pethu dan Gumuk Sriti, yang bertujuan untuk menjaga keberlanjutan pariwisata lokal.

“Kami fokus pada pemberdayaan anak-anak di Pedukuhan Tegalrejo seperti pengajaran bahasa Inggris dasar hingga mengajarkan tembang dolanan Jawa dan pelatihan penulisan aksara Jawa. Program ini dirancang untuk meningkatkan literasi, numerisasi, dan kecintaan anak-anak terhadap budaya lokal,” papar Aini Andriani.

Tantangan yang Tim KKN Harmoni Hargo rasakan adalah sinyal yang sulit diakses. Hal ini tidak menyurutkan semangat para mahasiswa dalam menjalankan program-program mereka. Antusias dari masyarakat setempat membuat koordinasi menjadi lebih mudah dan program kerja bisa berjalan dengan lancar.

Tim KKN Harmoni hargo berharap bahwa program-program yang mereka jalankan di Pedukuhan Tegalrejo akan membawa manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Melalui pemberdayaan yang tepat dan meningkatkan potensi yang ada diharapkan kesejahteraan masyarakat Pedukuhan Tegalrejo semakin meningkat di masa depan. Implementasi Tim KKN-PPM Wedung adiluhung ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Harmoni Hargo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Desa Pesisir oleh Mahasiswa KKN UGM Melalui Pesona dan Tantangan di Desa Wedung Demak

Pesona alam dan potensi yang melimpah dari Desa Wedung, yang terletak di Kabupaten Demak, menjadi tempat pengabdian dari Tim KKN-PPM Wedung Adiluhung. Meskipun terbagi dalam 4 sub-unit yaitu Wedung 1, Wedung 2, Tedunan, dan Tempel, setiap desanya menyimpan kekayaan alam dan tantangan tersendiri.

Salah satunya di Wedung 2, yang berada di daerah pesisir, menjadi pusat perhatian karena keunikan dan potensi sumber daya alam. Dengan pemandangan mangrove yang hijau dan tambak penghasil bandeng dan udang, kawasan ini menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

“Akses menuju Wedung 2 tidaklah mudah. Jalan setapak yang rusak dan sering terendam banjir jadi bahan prihatin kami. Padahal banyak potensi yang didapatkan dari Wedung 2. Program yang sukses kami jalankan adalah edukasi budidaya maggot skala rumahan,” papar Nur Azis perwakilan Tim dari Kimia FMIPA UGM dalam wawancara online, Senin (5/8).

Selain itu, program digitalisasi arsip untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bencana banjir, menjadi langkah utama dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Program lainnya yang Tim KKN Wedung Adiluhung optimalisasi yaitu UMKM dari segi digitalisasi dan pemasaran, untuk meningkatkan perekonomian desa.

“Tim kami juga lakukan pemasangan lampu panel surya di sepanjang jalan setapak menuju pesisir untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan akses di malam hari,” papar Nur Azis.

Melalui program KKN ini, harapannya agar seluruh inisiatif yang telah dijalankan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Wedung. Potensi desa yang besar, baik dari segi sumber daya alam, UMKM, maupun sumber daya manusia perlu terus digali dan dikembangkan agar Desa Wedung semakin tertata dan maju di masa depan. Implementasi Tim KKN-PPM Wedung adiluhung ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Wedung Adiluhung
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Data Posyandu di Desa Sugian oleh Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM sebagai bentuk pengabdian KKN-PPM UGM 2024

Desa Sugian, sebuah desa wisata yang juga dikenal dengan sektor pertanian dan perikanannya, kini tengah menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu peserta KKN dari program studi Ilmu Aktuaria angkatan 2021, Taufik Hasan Wau, berperan aktif dalam kegiatan ini.

Hasan, sapaan akrab Taufik Hasan Wau, mengungkapkan bahwa Desa Sugian memiliki potensi yang luar biasa tidak hanya di bidang pariwisata, tetapi juga dalam sektor pertanian, perikanan, tambak udang, dan mutiara. Namun, yang paling menarik perhatian Hasan adalah program kerja yang ia lakukan, yaitu transformasi pendataan dan pembuatan grafik posyandu dari format buku menjadi Excel. Program ini merupakan permintaan langsung dari kader PKK Desa Sugian.

Menurut Hasan, program kerja ini bertujuan untuk mempermudah pendataan dan pembuatan grafik di setiap titik posyandu yang ada di desa tersebut. Dengan menggunakan Excel, kader PKK dapat melakukan pendataan dengan lebih cepat, akurat, dan terorganisir. “Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di lapangan,” ujar Hasan.

Meskipun demikian, Hasan tidak menampik adanya tantangan yang harus dihadapi, terutama karena banyaknya titik posyandu yang harus dikelola. Namun, ia merasa tantangan tersebut adalah bagian dari proses belajar yang menyenangkan selama KKN ini.

Program kerja ini juga sejalan dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, tujuan nomor 9, yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, dan mendorong inovasi

Bagi Hasan, pengalaman KKN di Desa Sugian sangat berkesan dan memberikan banyak pelajaran berharga.

“KKN ini benar-benar memberikan gambaran nyata tentang bagaimana teori yang dipelajari di kampus dapat diterapkan di lapangan,” pungkasnya.

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh Hasan dan rekan-rekannya, diharapkan program kerja ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi Desa Sugian dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Taufik Hasan Wau
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Cerita Dimas, Mahasiswa FMIPA UGM KKN Ajak Siswa Tanggap Bencana Alam

Melaksanakan kegiatan KKN di kawasan rawan bencana menjadi pengalaman berharga bagi sosok Dimas Dhanurdoro, mahasiswa Geofisika FMIPA UGM. Dimas dan tim melaksanakan KKN di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur yang berlokasi di bawah Gunung Rinjani dengan aktivitas vulkanik aktif.

“Urgensinya itu karena daerah Tetebatu berada di bawah Gunung Rinjani yang memiliki aktivitas vulkanik. Jadi, diperlukan adanya pemahaman dini terkait kegunungapian supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana vulkanik,” papar Dimas.

Dengan bekal keilmuan yang dimiliki, Dimas menggunakan media sederhana berupa campuran soda kue, air yang diberi warna merah, sabun cair, dan air cuka. Dirinya membuat kerucut seperti gunung api yang dianggap mudah dalam pengaplikasiannya ke siswa.

Dalam percobaan gunung api yang dilakukan, siswa diharapkan dapat memahami konsep dasar tentang bagaimana dan mengapa gunung berapi meletus, termasuk proses geologis yang terlibat. Di sisi lain, siswa diharapkan dapat menganalisis dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan dan masyarakat, termasuk dampak jangka pendek dan jangka panjang.

“Guru berharap siswa menjadi lebih tertarik pada ilmu pengetahuan, terutama geografi dan geologi, serta fenomena alam. Kemudian, guru berharap siswa dapat menghubungkan pengetahuan ini dengan mata pelajaran lain seperti sejarah (letusan gunung berapi dalam sejarah), sains (proses fisika dan kimia), dan geografi (lokasi dan distribusi gunung berapi di dunia) serta guru ingin siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran melalui observasi, diskusi, dan eksperimen yang mendalam,” papar Dimas.

Dalam hal ini, Dimas berharap akan tumbuhnya kesadaran bencana di antara siswa beserta guru yang merupakan wujud nyata dari tanggap bencana alam.

“Siswa diharapkan menjadi lebih sadar akan risiko bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat seperti letusan gunung berapi,” harap Dimas.

Kegiatan edukasi bencana alam yang dilakukan Dimas merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam mitigasi bencana serta akses terhadap pendidikan kebencanaan. Selain itu, hal ini mendukung SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pengurangan risiko bencana serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dengan sekolah dalam edukasi tanggap bencana.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Dimas Dhanurdoro

Read More

Cerita Fayza, Mahasiswa FMIPA UGM KKN Rayakan Hari Kemerdekaan di Desa Budaya Kulon Progo

Merayakan Hari Kemerdekaan di lokasi KKN tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Fayza, mahasiswi Geofisika FMIPA UGM. Pada saat bulan Agustus, Fayza beserta tim turut mengadakan serangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia seperti bermacam perlombaan dan pentas seni. Dengan menggandeng Karang Taruna Bina Remaja Dusun Gunung Puyuh, Fayza bersama tim melaksanakan lomba dari tanggal 10 Agustus 2024 di Balai Padukuhan Gunung Puyuh. Lomba tersebut terdiri atas Corong Maut (menggiring bola dengan mata ditutupi corong), Estafet Hanger, Trenggiling (merangkak memakai kardus), dan gobak sodor untuk peserta anak-anak. Untuk peserta ibu-ibu ada flamingo (estafet air dimasukkan ke botol tetapi mata ditutup corong), tampah tumpah, dan memasukkan paku ke dalam botol.

Selanjutnya, pada tanggal 16 Agustus dilaksanakan malam tirakatan untuk mengenang jasa pahlawan serta pembagian hadiah lomba. Kemudian, pada tanggal 17 Agustus 2024, dilaksanakan pertunjukkan seni Jathilan (pentas kuda lumping) dan topengan.

“Harapannya, ke depan semoga dapat terus dilanjutkan untuk dapat memeriahkan semarak kemerdekaan dan melestarikan tradisi,” papar Fayza.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Fayza beserta timnya merupakan implementasi dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat serta nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam memajukan desa lokasi penempatan KKN.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Dokumentasi: Fayza Indhira Pramesti

Read More

FMIPA UGM Kembali Beri Bantuan Dana KKN untuk Mahasiswa: Dukung Pengabdian Pada Masyarakat

Sebanyak 16 tim KKN FMIPA UGM telah lolos mendapatkan bantuan dana pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari FMIPA UGM. Bantuan dapat diperoleh melalui proposal yang diajukan dalam waktu 1 bulan sebelum kegiatan hingga saat pelaksanaan kegiatan di minggu pertama KKN. Proposal dapat diajukan oleh tim KKN yang beranggotakan mahasiswa FMIPA UGM dengan seorang dosen pembimbing lapangan. Cakupan dana yang diberkan oleh FMIPA UGM adalah sebesar Rp. 3.000.000, 00 yang merupakan nominal maksimal dari anggaran yang diajukan.

“FMIPA UGM memberikan bantuan dana kegiatan setiap periode KKN. Dalam 1 tahun ada 4 periode KKN dan setiap periode kami memberikan kuota untuk 5 tim untuk diberikan dana bantuan KKN,” kata Dr. Ertin, selaku Sekretaris Unit Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan FMIPA UGM

Salah satu tim KKN FMIPA UGM yang lolos mendapatkan dana bantuan adalah tim yang bertugas di Desa Senaru dan Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Tema kegiatan yang diusung adalah “Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan untuk Meningkatkan Perekonomian, Mengatasi Kemiskinan, dan Mencegah Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya Lokal dan Digitalisasi Desa”.

Pemberian dana bantuan untuk KKN oleh FMIPA UGM merupakan implementasi dari SDGs nomor 1 yaitu Tanpa Kemiskinan melalui bantuan keuangan untuk mahasiswa dalam melaksanakan program KKN, nomor 4 yaitu Kualitas Pendidikan melalui peningkatan keterampilan warga desa, serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui program digitalisasi yang dilakukan di lokasi pengabdian. Harapannya, kegiatan ini akan terus mendukung program KKN khususnya bagi mahasiswa FMIPA UGM.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Mediia FMIPA UGM

Read More

Mahasiswa KKN UGM Ciptakan Aplikasi Bentor Online Untuk Mobilitas Masyarakat Desa Halmahera Utara

Universitas Gadjah Mada menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim Kelana Hara di Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara dengan membawa semangat baru dengan tema Optimalisasi Agroindustri Potensial dan Pariwisata Berkelanjutan Guna Mendukung Kosmopolis Rempah. Pengabdian ini berfokus pada desa seperti Gosoma, Gura, Rawajaya, dan Wosia dengan bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian dan pariwisata di daerah yang kaya akan sejarah perdagangan rempah.

“Pemilihan tema ini tidak lepas dari warisan sejarah Halmahera Utara sebagai salah satu jalur pelayaran rempah dunia, terutama cengkeh dan pala. Sementara itu pertanian di wilayah ini masih sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah, bahkan hingga Surabaya. Sehingga melalui program kami, harapannya sektor pertanian dapat berkembang lebih mandiri,” papar Achmad Hadzami perwakilan Tim Kelana Hara mahasiswa Ilmu Komputer dalam wawancara online, Senin (5/8).

Pendekatan yang Tim KKN-PPM Kelana Hara lakukan bersifat top-down, dimulai dari komunikasi dengan para pemangku kepentingan. Sementara itu tim dan Kemendikbud Ristek melalui program jalur rempah, telah menjalin komunikasi aktif. Bekerja sama dengan Kosmopolis Rempah UGM untuk menyusun master plan keberlanjutan rempah di Halmahera Utara.

Program-program yang telah berhasil diselesaikan meliputi inisiatif kosmopolis rempah, pengembangan UMKM, mitigasi bencana, dan peningkatan kesehatan masyarakat. Beberapa inisiatif yang dilakukan berupa sosialisasi bahaya serangan siber, pengajaran komputer dasar dan matematika dengan metode gasing, serta pelatihan pembuatan website UMKM menggunakan Google Sites.

“Program yang sedang dalam tahap pengembangan adalah proyek becak motor online (bentor) yang terdiri dari aplikasi untuk driver, rider, dan pengelola bentor. Fun Fact bentor menjadi kendaraan umum yang paling banyak digunakan di Tobelo, sehingga proyek ini memudahkan mobilitas masyarakat,” papar Achmad Hadzami.

Menurut Hadzami tantangan dalam program ini terutama dengan pengembangan UMKM, mayoritas peserta adalah ibu-ibu yang membutuhkan penjelasan yang santai dan praktik langsung. Mengumpulkan masyarakat, terutama di Desa Gura, perlu melibatkan pemuda gereja untuk memastikan keberhasilan program. Implementasi program KKN ini turut menerapkan SDGS poin 2 Produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian, SDGs poin 9 inovasi dengan menciptakan proyek becak motor online untuk keberlangsungan sarana transportasi di Desa Halmahera Utara.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Kelana Hara
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Mahasiswa KKN-PPM UGM Adakan Festival Anak Hingga Program Kesehatan di Kabupaten Pati

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan kegiatan intrakurikuler wajib sebagai implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim KKN-PPM UGM Jejakenan melaksanakan pemberdayaan di tiga desa yaitu Desa Ngastorejo, Karangrowo, dan Dengkek, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dalam bidang pertanian, peningkatan kualitas SDM, pengembangan UMKM/ekonomi kreatif, kesehatan masyarakat, hingga edukasi mitigasi bencana.

“Tema yang kami pilih adalah multidisipliner dengan fokus kepada 3 hal yaitu peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan UMKM, dan kesehatan masyarakat,” ujar Farhan selaku Kormanit Tim KKN-PPM UGM Jejakenan.

Menariknya, tim KKN-PPM ini diberi nama Jejakenan, dengan jejak berarti langkah kaki yang akan terus terpatri dan berkelanjutan, serta Jakenan yang merupakan nama Kecamatan di mana mereka mengabdi. Jadi, secara garis besar Jejakenan berarti tim KKN yang mengukir jejak berkelanjutan demi kemajuan yang terus melangkah di daerah Jakenan, Kabupaten Pati.

“Pendidikan di sana sudah cukup bagus, hanya saja di daerah kami karena banyaknya penduduk yang merantau sehingga di beberapa sekolah hanya ada sedikit murid di tiap kelasnya. Kemudian, gedung sekolah yang ada di daerah kami hanya ada 3 Sekolah Dasar,” ujar Farhan.

Farhan menjelaskan, program kerja yang diusung bergantung kepada tiap sub-unit di desa masing-masing. Namun, untuk fokus utama tiap desa kebanyakan berurusan di bidang pertanian dan peningkatan kualitas SDM. Menurutnya, salah satu program kerja yang paling menarik adalah Festival Anak yang dilaksanakan bertepatan dengan hari anak 23 Juli 2024. Kegiatan yang dilakukan berbasis pembelajaran kreatif dengan target anak-anak di TK dan Sekolah Dasar yang ada di tiap desa tempat mereka mengabdi.

Di bidang kesehatan, mereka melaksanakan program kerja di bidang kesehatan berupa sosialisasi kader Posyandu, pecegahan stunting, dan sosialisasi kesehatan preventif penyakit banjir. Selain itu, mereka juga melakukan sosialisasi ekonomi sirkular: eco enzyme business plan, serta pelatihan pembuatan VCO, dan sosialisasi zero waste.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN-PPM UGM tidak semata-mata dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban di perguruan tinggi, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program yang mereka lakukan terkait dengan SDG nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran kreatif. Selain itu, kegiataan merekka juga sejalan dengan SDG nomor 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan adanya pemberdayaan UMKM, serta selaras dengan SDG nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim melalui sosialisasi mitigasi bencana.

Penulis : Meitha Eka Nurhasanah
Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Jejakenan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Pemberdayaan Masyarakat di Pedukuhan Tegalrejo oleh Mahasiswa KKN UGM untuk Masa Depan Berkelanjutan

Universitas Gadjah Mada kembali menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan pengabdian ke seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Tim KKN-PPM Harmoni Hargo yang melakukan pengabdian di Desa Hargowilis, Kulon Progo. Dengan tema ‘Pemberdayaan Masyarakat di Desa Hargowilis dan Hargotirto’ Tim KKN berkomitmen untuk membantu masyarakat setempat dalam berbagai aspek kehidupan.

Program-program yang dijalankan oleh tim KKN di Pedukuhan Tegalrejo mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga peningkatan keterampilan. Edukasi semacam pencegahan kenakalan remaja diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan remaja dan ibu-ibu untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera.

“Beberapa program unggulan kami salah satunya adalah sosialisasi pencegahan kenakalan remaja, yang difokuskan pada bahaya judi online dan narkotika, serta sosialisasi hukum terkait pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” papar Aini Andriani perwakilan Tim dari Kimia FMIPA UGM dalam wawancara online, Senin (5/8).

Tak hanya itu, tim KKN juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan potensi ekonomi masyarakat dengan mengadakan seminar tentang pendaftaran BPOM untuk produk yang dihasilkan di desa Hargowilis. Konsumsi produk turunan kelapa, merupakan salah satu produk unggulan setempat. Program lainnya seperti evaluasi dan peningkatan objek wisata Bukit Pethu dan Gumuk Sriti, yang bertujuan untuk menjaga keberlanjutan pariwisata lokal.

“Kami fokus pada pemberdayaan anak-anak di Pedukuhan Tegalrejo seperti pengajaran bahasa Inggris dasar hingga mengajarkan tembang dolanan Jawa dan pelatihan penulisan aksara Jawa. Program ini dirancang untuk meningkatkan literasi, numerisasi, dan kecintaan anak-anak terhadap budaya lokal,” papar Aini Andriani.

Tantangan yang Tim KKN Harmoni Hargo rasakan adalah sinyal yang sulit diakses. Hal ini tidak menyurutkan semangat para mahasiswa dalam menjalankan program-program mereka. Antusias dari masyarakat setempat membuat koordinasi menjadi lebih mudah dan program kerja bisa berjalan dengan lancar.

Tim KKN Harmoni hargo berharap bahwa program-program yang mereka jalankan di Pedukuhan Tegalrejo akan membawa manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Melalui pemberdayaan yang tepat dan meningkatkan potensi yang ada diharapkan kesejahteraan masyarakat Pedukuhan Tegalrejo semakin meningkat di masa depan. Implementasi Tim KKN-PPM Wedung adiluhung ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim KKN-PPM Harmoni Hargo
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Desa Pesisir oleh Mahasiswa KKN UGM Melalui Pesona dan Tantangan di Desa Wedung Demak

Pesona alam dan potensi yang melimpah dari Desa Wedung, yang terletak di Kabupaten Demak, menjadi tempat pengabdian dari Tim KKN-PPM Wedung Adiluhung. Meskipun terbagi dalam 4 sub-unit yaitu Wedung 1, Wedung 2, Tedunan, dan Tempel, setiap desanya menyimpan kekayaan alam dan tantangan tersendiri.

Salah satunya di Wedung 2, yang berada di daerah pesisir, menjadi pusat perhatian karena keunikan dan potensi sumber daya alam. Dengan pemandangan mangrove yang hijau dan tambak penghasil bandeng dan udang, kawasan ini menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

“Akses menuju Wedung 2 tidaklah mudah. Jalan setapak yang rusak dan sering terendam banjir jadi bahan prihatin kami. Padahal banyak potensi yang didapatkan dari Wedung 2. Program yang sukses kami jalankan adalah edukasi budidaya maggot skala rumahan,” papar Nur Azis perwakilan Tim dari Kimia FMIPA UGM dalam wawancara online, Senin (5/8).

Selain itu, program digitalisasi arsip untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bencana banjir, menjadi langkah utama dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Program lainnya yang Tim KKN Wedung Adiluhung optimalisasi yaitu UMKM dari segi digitalisasi dan pemasaran, untuk meningkatkan perekonomian desa.

“Tim kami juga lakukan pemasangan lampu panel surya di sepanjang jalan setapak menuju pesisir untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan akses di malam hari,” papar Nur Azis.

Melalui program KKN ini, harapannya agar seluruh inisiatif yang telah dijalankan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Wedung. Potensi desa yang besar, baik dari segi sumber daya alam, UMKM, maupun sumber daya manusia perlu terus digali dan dikembangkan agar Desa Wedung semakin tertata dan maju di masa depan. Implementasi Tim KKN-PPM Wedung adiluhung ini turut mengimplementasikan nilai SDGs poin 4 yaitu akses terhadap kehidupan, dan SDGs poin 8 yaitu kreativitas dan inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Wedung Adiluhung
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Transformasi Data Posyandu di Desa Sugian oleh Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM sebagai bentuk pengabdian KKN-PPM UGM 2024

Desa Sugian, sebuah desa wisata yang juga dikenal dengan sektor pertanian dan perikanannya, kini tengah menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu peserta KKN dari program studi Ilmu Aktuaria angkatan 2021, Taufik Hasan Wau, berperan aktif dalam kegiatan ini.

Hasan, sapaan akrab Taufik Hasan Wau, mengungkapkan bahwa Desa Sugian memiliki potensi yang luar biasa tidak hanya di bidang pariwisata, tetapi juga dalam sektor pertanian, perikanan, tambak udang, dan mutiara. Namun, yang paling menarik perhatian Hasan adalah program kerja yang ia lakukan, yaitu transformasi pendataan dan pembuatan grafik posyandu dari format buku menjadi Excel. Program ini merupakan permintaan langsung dari kader PKK Desa Sugian.

Menurut Hasan, program kerja ini bertujuan untuk mempermudah pendataan dan pembuatan grafik di setiap titik posyandu yang ada di desa tersebut. Dengan menggunakan Excel, kader PKK dapat melakukan pendataan dengan lebih cepat, akurat, dan terorganisir. “Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di lapangan,” ujar Hasan.

Meskipun demikian, Hasan tidak menampik adanya tantangan yang harus dihadapi, terutama karena banyaknya titik posyandu yang harus dikelola. Namun, ia merasa tantangan tersebut adalah bagian dari proses belajar yang menyenangkan selama KKN ini.

Program kerja ini juga sejalan dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, tujuan nomor 9, yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, dan mendorong inovasi

Bagi Hasan, pengalaman KKN di Desa Sugian sangat berkesan dan memberikan banyak pelajaran berharga.

“KKN ini benar-benar memberikan gambaran nyata tentang bagaimana teori yang dipelajari di kampus dapat diterapkan di lapangan,” pungkasnya.

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh Hasan dan rekan-rekannya, diharapkan program kerja ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi Desa Sugian dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Taufik Hasan Wau
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate