Search
Search
Search

Desember 19, 2024

Ciptakan Permainan Strategi Bertajuk Blue Marble, Alfia Sabrina Raih Best Team dalam Program Bergengsi UNESCO UNITWIN Digital Training

Alfia Sabrina, mahasiswi Ilmu Aktuaria 2022 Universitas Gadjah Mada (UGM), mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan sebagai Best Team dalam program bergengsi UNESCO UNITWIN segmen Digital Training. Program ini, yang diinisiasi oleh DKIA UGM, bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui pelatihan teknologi dan kepemimpinan. Alfia memilih jalur Digital Training untuk memperdalam kemampuannya dalam bahasa pemrograman Python, yang sebelumnya ia pelajari sebagai pelengkap dari C++.

“Proyek kami cukup unik karena berbasis teks, tapi logika permainannya sangat kompleks, seperti penggunaan bilangan prima untuk menambah poin,” ungkap Sabrina tentang proyeknya.

Program ini berlangsung intensif selama satu minggu pada Juli 2024, di mana para peserta mempelajari dasar-dasar pemrograman Python. Materi yang diajarkan mencakup operasi aritmatika, algoritma bilangan prima, serta logika permainan berbasis matematika. Dalam proyek final, Alfia bersama timnya menciptakan strategi permainan Blue Marble, versi Korea dari Monopoli.

Kerja keras dan kolaborasi yang solid membawa Alfia dan timnya meraih predikat Best Team. Bersama rekan-rekannya, termasuk Nada dari Ilmu Komputer yang juga berhasil meraih penghargaan Best Participant, Alfia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan lanjutan di Korea pada November 2024. “Rasanya luar biasa bisa berkolaborasi dengan teman-teman lintas jurusan dan akhirnya berangkat ke Korea membawa nama UGM,” ujar Alfia penuh antusias.

Selain memperdalam pengetahuan teknologi, Alfia juga mengikuti program kewirausahaan daring sebelum keberangkatannya ke Korea. Ia mengaku program ini memberikan wawasan baru, tidak hanya dalam bidang teknologi digital tetapi juga pengalaman lintas budaya. Bagi Alfia, program ini bukan sekadar pelatihan, melainkan peluang emas untuk mengenal dunia lebih luas dan membangun jejaring global.

Pengalaman ini memberikan Alfia Sabrina wawasan baru, baik dari segi teknologi maupun budaya. Selain memperdalam pengetahuan di bidang digital, ia juga mengikuti program kewirausahaan daring sebelum keberangkatan. Menurutnya program ini bukan hanya soal belajar, tetapi juga membuka peluang untuk mengenal dunia lebih luas. Kegiatan ini turut mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkelanjutan dengan kegiatan kerjasama UNESCO berbasis pelatihan teknologi, SDGs poin 9 yaitu inovasi melalui pelatihan teknologi dan kepemimpinan dan SDGs poin 17 kemitraan global yaitu kerjasama mitra dengan UNESCO UNITWIN. Dengan pencapaian ini, Alfia Sabrina tidak hanya membanggakan UGM tetapi juga memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk terus belajar, berinovasi, dan menjalin kolaborasi di kancah internasional.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Pengalaman Akademis dan Internasional Tingkatkan Kompetensi Alfia Sabrina di Program Digital Training UNESCO

Alfia Sabrina, mahasiswa Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), meraih manfaat akademis yang signifikan melalui partisipasinya dalam program Digital Training UNESCO UNITWIN. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan perempuan tetapi juga dirancang untuk mengasah keterampilan peserta dalam penggunaan teknologi dan alat digital. Bagi Alfia, program ini sangat relevan dengan bidang studinya dan profesi yang ingin ia tekuni di masa depan. Selain memperkenalkan bahasa pemrograman Python, materi yang diajarkan dalam program ini ternyata sejalan dengan mata kuliah Analitika Data yang sedang ia pelajari di semester ini.

“Ketika kembali ke Indonesia, aku baru sadar bahwa materi yang aku pelajari di Korea ternyata sama dengan salah satu bab di mata kuliahku. Itu sangat membantu, terutama saat UAS, karena aku sudah lebih memahami konsep dasarnya,” ujar Alfia Sabrina, yang merasa keuntungan akademis dari pengalaman ini sangat mendalam.

Lebih dari sekadar manfaat akademis, pengalaman ini juga memberikan Alfia kesempatan untuk mengenal budaya baru. Tinggal di Korea selama beberapa waktu membuatnya terkesan dengan pola hidup dan lingkungan masyarakat yang lebih maju dan terorganisasi. Alfia mengungkapkan bahwa pengalaman di Korea tidak hanya tentang belajar teknologi, tetapi juga tentang memahami bagaimana budaya dan kebiasaan masyarakat setempat dapat menjadi inspirasi untuk kehidupannya.

“Aku jadi lebih terbuka melihat bagaimana masyarakat yang lebih maju menjalani hidup. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari sana untuk diterapkan di kehidupan pribadi,” papar Sabrina.

Selain itu, program ini memberi Alfia kesempatan untuk berkolaborasi dengan peserta dari berbagai negara dalam suasana internasional, yang memperkaya keterampilan komunikasi, adaptasi, dan kerja sama. Alfia juga menjalin jejaring internasional yang sangat berharga dan dapat memberikan banyak manfaat di masa depan. Program Digital Training UNESCO UNITWIN ini tidak hanya menjadi sarana pengembangan akademis dan profesional, tetapi juga mendukung implementasi beberapa Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkelanjutan dengan kegiatan kerjasama UNESCO dalam mengasah keterampilan, SDGs poin 9 yaitu inovasi melalui pelatihan teknologi dan kepemimpinan dan SDGs poin 17 kemitraan global yaitu kerjasama mitra dengan UNESCO UNITWIN. Dengan pencapaian ini, Alfia Sabrina menunjukkan bagaimana peluang internasional dapat memperkaya pengalaman akademis dan membantu mahasiswa berkembang dalam berbagai aspek, dari pengetahuan teknis hingga wawasan budaya dan jejaring global.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Raih Best Team dalam Pelatihan Intensif Digital Training UNESCO UNITWIN

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), kembali mengukir prestasi di ajang internasional melalui program UNESCO UNITWIN Advanced Hackathon yang berlangsung di Korea Selatan, Alfia Sabrina perwakilan mahasiswa FMIPA UGM memanfaatkan keahliannya di bidang teknologi dan kolaborasi lintas budaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama Sungmyung Women’s University dengan berbagai universitas di Asia, termasuk UGM, Universitas Udayana (UNUD), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

“Hari pertama kami belajar konsep dasar, lalu di hari terakhir kami diberi dataset untuk dianalisis dan divisualisasikan menggunakan Python,” papar Sabrina perwakilan UGM.

Selama mengikuti pelatihan digital, Alfia Sabrina mendalami berbagai teknik pemrograman Python yang meliputi pengolahan data hingga visualisasi model berbasis dataset. Berbeda dari proyek sebelumnya yang lebih fokus pada data berbasis teks, pelatihan ini memberikan Alfia kesempatan untuk mengaplikasikan keterampilannya pada pengolahan data dalam konteks nyata. Materi yang disampaikan mencakup teknik membaca data, memvisualisasikan hasil analisis, hingga membangun model berbasis dataset yang relevan dengan kebutuhan industri dan riset.

Pengalaman kolaborasi lintas budaya menjadi salah satu sorotan utama dari program ini. Dalam sebuah tim yang terdiri dari peserta asal Indonesia, Vietnam, Laos, dan Kamboja, Alfia memegang peranan penting di bidang pemrograman bersama rekan dari Laos. Selain aspek teknis, program ini juga memberikan pengalaman berharga dalam memahami budaya dan perspektif internasional. Alfia menilai pelatihan ini sebagai pengalaman yang sangat membuka wawasan, baik dari segi pengembangan kemampuan teknologi maupun kerja sama lintas budaya.

Program ini tidak hanya memperkuat kemampuan teknis peserta, tetapi juga memperkaya pemahaman budaya dan memperluas jejaring global. Keikutsertaan Alfia dalam pelatihan ini menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional melalui semangat dan dedikasi tinggi.  “Benefit-nya luar biasa. Saya tidak hanya belajar teknik baru dalam pemrograman, tetapi juga memahami bagaimana bekerja dalam tim multinasional. Pengalaman ini benar-benar memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan saya untuk beradaptasi,” ungkap Sabrina dengan antusias.

Selain itu, kegiatan ini juga memiliki relevansi dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) diwujudkan melalui pelatihan berbasis kolaborasi internasional yang mendukung pembelajaran berkelanjutan. SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) tercermin dari pengembangan keterampilan teknologi dan kepemimpinan, sedangkan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) terlihat dari kerja sama global yang terjalin dengan UNESCO UNITWIN. Prestasi Alfia tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus belajar dan berkontribusi di kancah internasional.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Alfia Sabrina dan Transformasi Inspiratif dalam Program Women Empowerment dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Dukungan untuk Perempuan melalui Kegiatan UNESCO UNITWIN

Alfia Sabrina, seorang mahasiswa yang tumbuh dalam keluarga yang mendukung kesetaraan gender, mendapatkan pengalaman transformasional melalui program Women Empowerment yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan UNESCO UNITWIN. Sebagai perempuan yang telah merasa percaya diri dengan perannya, Alfia menyadari bahwa pemberdayaan perempuan memiliki cakupan dan dampak yang jauh lebih luas dari yang ia bayangkan. Program ini mengajarkan pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dan membuka wawasan baru tentang potensi besar yang dapat dikembangkan melalui dukungan yang tepat. “Jujur, aku nggak nyangka program ini bisa se-empowerment itu. Aku pikir sudah cukup menjadi wanita apa adanya, tapi ternyata program ini membuka mata dan menyemangati lebih jauh,” ungkap Alfia Sabrina.

Program ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang kesetaraan gender, tetapi juga menghadirkan pengalaman lintas budaya yang unik. Berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara, Alfia merasa terinspirasi oleh keberagaman cerita dan semangat mereka dalam memanfaatkan peluang yang ada. Suasana program yang sepenuhnya diisi oleh perempuan menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung, memungkinkan para peserta untuk belajar, berbagi, dan berkembang secara optimal. “Aku melihat betapa hebatnya para perempuan ini dalam memanfaatkan peluang. Hal ini membuatku semakin yakin bahwa kita memang butuh lebih banyak program seperti ini, yang memberikan kesempatan khusus untuk perempuan agar dapat berkembang dengan lebih maksimal,” tambahnya.

Program Women Empowerment UNESCO UNITWIN juga memberikan pengalaman yang sangat mendalam tentang pentingnya dukungan kolektif. Dukungan dari mentor dan sesama peserta menciptakan lingkungan yang kolaboratif, memperkuat relasi internasional, dan membuka peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi perempuan di seluruh dunia. Selain itu, program ini memberikan pelajaran penting tentang solidaritas dan kolaborasi global, yang tidak hanya meningkatkan kemampuan individu tetapi juga memengaruhi perubahan sosial secara luas.

Kegiatan ini turut mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 5 tentang kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan, dan SDG 17 tentang kemitraan global melalui kolaborasi UNESCO UNITWIN. Dengan pengalaman ini, Alfia Sabrina merasa bahwa pemberdayaan perempuan harus terus didukung untuk menciptakan ruang yang memungkinkan perempuan berkembang dengan optimal. Program ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif di dunia, terutama melalui dukungan dan kolaborasi yang melibatkan banyak pihak. Melalui Women Empowerment, Alfia dan perempuan lainnya di seluruh dunia telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih setara, inklusif, dan inspiratif.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Ciptakan Permainan Strategi Bertajuk Blue Marble, Alfia Sabrina Raih Best Team dalam Program Bergengsi UNESCO UNITWIN Digital Training

Alfia Sabrina, mahasiswi Ilmu Aktuaria 2022 Universitas Gadjah Mada (UGM), mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan sebagai Best Team dalam program bergengsi UNESCO UNITWIN segmen Digital Training. Program ini, yang diinisiasi oleh DKIA UGM, bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui pelatihan teknologi dan kepemimpinan. Alfia memilih jalur Digital Training untuk memperdalam kemampuannya dalam bahasa pemrograman Python, yang sebelumnya ia pelajari sebagai pelengkap dari C++.

“Proyek kami cukup unik karena berbasis teks, tapi logika permainannya sangat kompleks, seperti penggunaan bilangan prima untuk menambah poin,” ungkap Sabrina tentang proyeknya.

Program ini berlangsung intensif selama satu minggu pada Juli 2024, di mana para peserta mempelajari dasar-dasar pemrograman Python. Materi yang diajarkan mencakup operasi aritmatika, algoritma bilangan prima, serta logika permainan berbasis matematika. Dalam proyek final, Alfia bersama timnya menciptakan strategi permainan Blue Marble, versi Korea dari Monopoli.

Kerja keras dan kolaborasi yang solid membawa Alfia dan timnya meraih predikat Best Team. Bersama rekan-rekannya, termasuk Nada dari Ilmu Komputer yang juga berhasil meraih penghargaan Best Participant, Alfia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan lanjutan di Korea pada November 2024. “Rasanya luar biasa bisa berkolaborasi dengan teman-teman lintas jurusan dan akhirnya berangkat ke Korea membawa nama UGM,” ujar Alfia penuh antusias.

Selain memperdalam pengetahuan teknologi, Alfia juga mengikuti program kewirausahaan daring sebelum keberangkatannya ke Korea. Ia mengaku program ini memberikan wawasan baru, tidak hanya dalam bidang teknologi digital tetapi juga pengalaman lintas budaya. Bagi Alfia, program ini bukan sekadar pelatihan, melainkan peluang emas untuk mengenal dunia lebih luas dan membangun jejaring global.

Pengalaman ini memberikan Alfia Sabrina wawasan baru, baik dari segi teknologi maupun budaya. Selain memperdalam pengetahuan di bidang digital, ia juga mengikuti program kewirausahaan daring sebelum keberangkatan. Menurutnya program ini bukan hanya soal belajar, tetapi juga membuka peluang untuk mengenal dunia lebih luas. Kegiatan ini turut mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkelanjutan dengan kegiatan kerjasama UNESCO berbasis pelatihan teknologi, SDGs poin 9 yaitu inovasi melalui pelatihan teknologi dan kepemimpinan dan SDGs poin 17 kemitraan global yaitu kerjasama mitra dengan UNESCO UNITWIN. Dengan pencapaian ini, Alfia Sabrina tidak hanya membanggakan UGM tetapi juga memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk terus belajar, berinovasi, dan menjalin kolaborasi di kancah internasional.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Pengalaman Akademis dan Internasional Tingkatkan Kompetensi Alfia Sabrina di Program Digital Training UNESCO

Alfia Sabrina, mahasiswa Ilmu Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), meraih manfaat akademis yang signifikan melalui partisipasinya dalam program Digital Training UNESCO UNITWIN. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan perempuan tetapi juga dirancang untuk mengasah keterampilan peserta dalam penggunaan teknologi dan alat digital. Bagi Alfia, program ini sangat relevan dengan bidang studinya dan profesi yang ingin ia tekuni di masa depan. Selain memperkenalkan bahasa pemrograman Python, materi yang diajarkan dalam program ini ternyata sejalan dengan mata kuliah Analitika Data yang sedang ia pelajari di semester ini.

“Ketika kembali ke Indonesia, aku baru sadar bahwa materi yang aku pelajari di Korea ternyata sama dengan salah satu bab di mata kuliahku. Itu sangat membantu, terutama saat UAS, karena aku sudah lebih memahami konsep dasarnya,” ujar Alfia Sabrina, yang merasa keuntungan akademis dari pengalaman ini sangat mendalam.

Lebih dari sekadar manfaat akademis, pengalaman ini juga memberikan Alfia kesempatan untuk mengenal budaya baru. Tinggal di Korea selama beberapa waktu membuatnya terkesan dengan pola hidup dan lingkungan masyarakat yang lebih maju dan terorganisasi. Alfia mengungkapkan bahwa pengalaman di Korea tidak hanya tentang belajar teknologi, tetapi juga tentang memahami bagaimana budaya dan kebiasaan masyarakat setempat dapat menjadi inspirasi untuk kehidupannya.

“Aku jadi lebih terbuka melihat bagaimana masyarakat yang lebih maju menjalani hidup. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari sana untuk diterapkan di kehidupan pribadi,” papar Sabrina.

Selain itu, program ini memberi Alfia kesempatan untuk berkolaborasi dengan peserta dari berbagai negara dalam suasana internasional, yang memperkaya keterampilan komunikasi, adaptasi, dan kerja sama. Alfia juga menjalin jejaring internasional yang sangat berharga dan dapat memberikan banyak manfaat di masa depan. Program Digital Training UNESCO UNITWIN ini tidak hanya menjadi sarana pengembangan akademis dan profesional, tetapi juga mendukung implementasi beberapa Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkelanjutan dengan kegiatan kerjasama UNESCO dalam mengasah keterampilan, SDGs poin 9 yaitu inovasi melalui pelatihan teknologi dan kepemimpinan dan SDGs poin 17 kemitraan global yaitu kerjasama mitra dengan UNESCO UNITWIN. Dengan pencapaian ini, Alfia Sabrina menunjukkan bagaimana peluang internasional dapat memperkaya pengalaman akademis dan membantu mahasiswa berkembang dalam berbagai aspek, dari pengetahuan teknis hingga wawasan budaya dan jejaring global.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Ilmu Aktuaria FMIPA UGM Raih Best Team dalam Pelatihan Intensif Digital Training UNESCO UNITWIN

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), kembali mengukir prestasi di ajang internasional melalui program UNESCO UNITWIN Advanced Hackathon yang berlangsung di Korea Selatan, Alfia Sabrina perwakilan mahasiswa FMIPA UGM memanfaatkan keahliannya di bidang teknologi dan kolaborasi lintas budaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama Sungmyung Women’s University dengan berbagai universitas di Asia, termasuk UGM, Universitas Udayana (UNUD), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

“Hari pertama kami belajar konsep dasar, lalu di hari terakhir kami diberi dataset untuk dianalisis dan divisualisasikan menggunakan Python,” papar Sabrina perwakilan UGM.

Selama mengikuti pelatihan digital, Alfia Sabrina mendalami berbagai teknik pemrograman Python yang meliputi pengolahan data hingga visualisasi model berbasis dataset. Berbeda dari proyek sebelumnya yang lebih fokus pada data berbasis teks, pelatihan ini memberikan Alfia kesempatan untuk mengaplikasikan keterampilannya pada pengolahan data dalam konteks nyata. Materi yang disampaikan mencakup teknik membaca data, memvisualisasikan hasil analisis, hingga membangun model berbasis dataset yang relevan dengan kebutuhan industri dan riset.

Pengalaman kolaborasi lintas budaya menjadi salah satu sorotan utama dari program ini. Dalam sebuah tim yang terdiri dari peserta asal Indonesia, Vietnam, Laos, dan Kamboja, Alfia memegang peranan penting di bidang pemrograman bersama rekan dari Laos. Selain aspek teknis, program ini juga memberikan pengalaman berharga dalam memahami budaya dan perspektif internasional. Alfia menilai pelatihan ini sebagai pengalaman yang sangat membuka wawasan, baik dari segi pengembangan kemampuan teknologi maupun kerja sama lintas budaya.

Program ini tidak hanya memperkuat kemampuan teknis peserta, tetapi juga memperkaya pemahaman budaya dan memperluas jejaring global. Keikutsertaan Alfia dalam pelatihan ini menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional melalui semangat dan dedikasi tinggi.  “Benefit-nya luar biasa. Saya tidak hanya belajar teknik baru dalam pemrograman, tetapi juga memahami bagaimana bekerja dalam tim multinasional. Pengalaman ini benar-benar memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan saya untuk beradaptasi,” ungkap Sabrina dengan antusias.

Selain itu, kegiatan ini juga memiliki relevansi dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) diwujudkan melalui pelatihan berbasis kolaborasi internasional yang mendukung pembelajaran berkelanjutan. SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) tercermin dari pengembangan keterampilan teknologi dan kepemimpinan, sedangkan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) terlihat dari kerja sama global yang terjalin dengan UNESCO UNITWIN. Prestasi Alfia tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus belajar dan berkontribusi di kancah internasional.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Alfia Sabrina dan Transformasi Inspiratif dalam Program Women Empowerment dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Dukungan untuk Perempuan melalui Kegiatan UNESCO UNITWIN

Alfia Sabrina, seorang mahasiswa yang tumbuh dalam keluarga yang mendukung kesetaraan gender, mendapatkan pengalaman transformasional melalui program Women Empowerment yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan UNESCO UNITWIN. Sebagai perempuan yang telah merasa percaya diri dengan perannya, Alfia menyadari bahwa pemberdayaan perempuan memiliki cakupan dan dampak yang jauh lebih luas dari yang ia bayangkan. Program ini mengajarkan pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dan membuka wawasan baru tentang potensi besar yang dapat dikembangkan melalui dukungan yang tepat. “Jujur, aku nggak nyangka program ini bisa se-empowerment itu. Aku pikir sudah cukup menjadi wanita apa adanya, tapi ternyata program ini membuka mata dan menyemangati lebih jauh,” ungkap Alfia Sabrina.

Program ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang kesetaraan gender, tetapi juga menghadirkan pengalaman lintas budaya yang unik. Berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara, Alfia merasa terinspirasi oleh keberagaman cerita dan semangat mereka dalam memanfaatkan peluang yang ada. Suasana program yang sepenuhnya diisi oleh perempuan menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung, memungkinkan para peserta untuk belajar, berbagi, dan berkembang secara optimal. “Aku melihat betapa hebatnya para perempuan ini dalam memanfaatkan peluang. Hal ini membuatku semakin yakin bahwa kita memang butuh lebih banyak program seperti ini, yang memberikan kesempatan khusus untuk perempuan agar dapat berkembang dengan lebih maksimal,” tambahnya.

Program Women Empowerment UNESCO UNITWIN juga memberikan pengalaman yang sangat mendalam tentang pentingnya dukungan kolektif. Dukungan dari mentor dan sesama peserta menciptakan lingkungan yang kolaboratif, memperkuat relasi internasional, dan membuka peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi perempuan di seluruh dunia. Selain itu, program ini memberikan pelajaran penting tentang solidaritas dan kolaborasi global, yang tidak hanya meningkatkan kemampuan individu tetapi juga memengaruhi perubahan sosial secara luas.

Kegiatan ini turut mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 5 tentang kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan, dan SDG 17 tentang kemitraan global melalui kolaborasi UNESCO UNITWIN. Dengan pengalaman ini, Alfia Sabrina merasa bahwa pemberdayaan perempuan harus terus didukung untuk menciptakan ruang yang memungkinkan perempuan berkembang dengan optimal. Program ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif di dunia, terutama melalui dukungan dan kolaborasi yang melibatkan banyak pihak. Melalui Women Empowerment, Alfia dan perempuan lainnya di seluruh dunia telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih setara, inklusif, dan inspiratif.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Alfia Sabrina
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate