Search
Search
Search

November 21, 2024

Kolaborasi HPU FMIPA UGM dan Hear Me MIPA sebagai Langkah Strategis Tangani Kesehatan Mental Mahasiswa

Pada 18 November 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan acara penting di Auditorium Lantai 1 untuk membahas sinergi antara Health Promoting University (HPU) FMIPA UGM dan Hear Me MIPA (HMM). Acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi dalam menangani isu kesehatan mental mahasiswa melalui program inovatif peer counselor.

Program peer counselor dirancang sebagai platform bagi mahasiswa untuk berbagi masalah pribadi melalui sesi curhat dengan konselor sebaya yang telah dilatih secara profesional. Pendekatan ini mengedepankan keterampilan mendengarkan aktif, empati, dan pemecahan masalah, guna menciptakan lingkungan kampus yang lebih mendukung kesehatan mental. “Permasalahan mahasiswa sering kali sulit diidentifikasi karena setiap individu memiliki akar masalah yang berbeda. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam memahami masing-masing individu,” ujar Kayla Paraditha, mahasiswa Kimia.

Realisasi program ini akan dilakukan melalui dua metode, yaitu secara tatap muka dan daring menggunakan aplikasi WhatsApp Business. Untuk mempermudah akses, FMIPA UGM akan menyediakan fasilitas QR Code di lokasi-lokasi strategis. Konselor akan mendapatkan pelatihan khusus dari HPU yang didampingi pelatih profesional agar dapat memberikan layanan optimal.

“Saya apresiasi kinerja Hear Me MIPA dalam memberikan inisiatif peer counselor. HPU FMIPA UGM akan mendukung sepenuhnya kegiatan ini, dengan memastikan program-program terkait kesehatan mental lebih terarah dan efektif bagi mahasiswa,” ungkap Dr. Dra. Chotimah, M.S., Ketua HPU FMIPA UGM.

Program ini dijadwalkan diluncurkan sebelum pekan Ujian Akhir Semester (UAS), sebagai langkah konkret mendukung kesehatan mental mahasiswa. Inisiatif ini juga selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 3 (Good Health and Well-being), melalui diskusi interaktif terkait kesehatan mental. Selain itu, SDG 4 (Quality Education), dengan menciptakan program pendidikan kesehatan mental berbasis kampus. Lalu, SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), dengan meningkatkan kesadaran kesehatan mental di komunitas kampus.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Geofisika UGM Kenalkan Inovasi Geoteknik melalui Pengembangan Beachrock Buatan untuk Infrastruktur Pesisir

Teknologi geoteknik terus mengalami kemajuan, salah satunya melalui pengembangan beachrock buatan sebagai solusi inovatif dalam memperkuat infrastruktur pesisir dan mitigasi bencana. Dalam kegiatan bulanan Ikatan Alumni Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) bertajuk “A Feasibility Investigation for Developing Artificial Beachrocks, Dr. Eng. Lutfian Rusdi Daryono dan Dr. Eng. Muhammad Akmal Putera memaparkan berbagai teknik geoteknik modern yang relevan untuk kebutuhan ini.

Dr. Lutfian menjelaskan bahwa beachrock alami terbentuk di pesisir melalui proses sementasi mineral. “Tujuan kami adalah meniru proses alami ini secara buatan untuk menciptakan struktur kuat, terutama di wilayah rawan bencana seperti gempa atau tsunami,” ungkapnya.

Salah satu teknik yang diulas adalah depth cement mixing, yakni metode penyuntikan campuran semen hingga kedalaman tertentu untuk memperkuat lapisan tanah. Teknologi ini memungkinkan penguatan tanah hingga kedalaman 30 meter dengan diameter penguatan mencapai 2,5 meter. Dr. Akmal menekankan efektivitas teknik ini dalam menopang bangunan besar di wilayah pesisir.

Selain itu, teknik chemical grouting juga menjadi perhatian. Teknologi ini menggunakan campuran semen, air, dan natrium silikat untuk menciptakan kepadatan tanah yang dapat disesuaikan. Teknologi ini dapat diaplikasikan tidak hanya di pesisir, tetapi juga di kawasan tambang dan lereng. “Untuk lereng kecil, kami cukup menggunakan short grid, sedangkan untuk lereng besar digunakan teknik nailing atau anchoring. Nailing efektif hingga kedalaman 5 meter, sementara anchoring mampu menjangkau kedalaman yang lebih besar,” jelas Dr. Akmal.

Aspek lingkungan turut menjadi bagian penting inovasi ini. Metode penghijauan seperti penggunaan serat kelapa anyaman dan penyemprotan biji tanaman mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir dan darat. Langkah ini tidak hanya memperkuat infrastruktur, tetapi juga memperbaiki kualitas lingkungan.

Pengembangan teknologi beachrock buatan sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 9 mendukung inovasi teknologi untuk pengembangan infrastruktur tangguh di wilayah pesisir. SDG 11 mencakup penciptaan kota berkelanjutan melalui penguatan struktur tanah dan bangunan untuk menciptakan kota yang lebih aman. SDG 15 mendukung perlindungan ekosistem darat melalui penghijauan tambang dan lereng menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti serat kelapa dan biji tanaman.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dukung Kualitas Kesehatan Civitas Akademika, FMIPA UGM Luncurkan Meja Pingpong Hibah dari Para Alumni KAMIPAGAMA

Civitas akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan perayaan peluncuran meja pingpong hibah dari alumni yang tergabung dalam Keluarga Alumni FMIPA Gadjah Mada (KAMIPAGAMA) pada 18 November 2024. Acara ini bertujuan mendukung aktivitas fisik sebagai upaya meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani bagi dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa FMIPA UGM.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku perwakilan KAMIPAGAMA, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan berkontribusi. “Kami menerima amanah dari para alumni untuk menyediakan fasilitas olahraga yang memadai. Mengingat sebagian fasilitas lama sudah tidak layak, hibah ini bertujuan mendukung misi fakultas dalam mempromosikan kesehatan jasmani dan rohani,” ungkapnya. Selain meja pingpong, KAMIPAGAMA juga menyertakan perlengkapan tambahan berupa bet dan bola pingpong untuk mendukung kegiatan olahraga tersebut.

Di sisi lain, Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., mewakili pihak FMIPA UGM, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan alumni. “Fasilitas ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih aktif bergerak dan berolahraga. Mahasiswa diharapkan terinspirasi untuk menjalani pola hidup sehat sebagai bagian dari rutinitas akademik mereka,” ujarnya.

Meja pingpong yang dihibahkan ini direncanakan untuk dimanfaatkan secara rutin melalui jadwal latihan yang akan diagendakan oleh fakultas. Keberadaan fasilitas ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan tenaga kependidikan untuk mengisi waktu luang dengan aktivitas fisik di sela-sela kesibukan akademik. Hibah ini juga menjadi bentuk apresiasi atas keberhasilan FMIPA UGM meraih juara pertama dalam turnamen pingpong pada perayaan Dies Natalis UGM tahun ini.

Inisiatif ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 mengenai kesehatan yang baik dan kesejahteraan, serta SDG 11 yang mendukung terwujudnya komunitas yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya fasilitas olahraga ini, FMIPA UGM berkontribusi dalam menciptakan lingkungan akademik yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh civitas akademika.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kolaborasi HPU FMIPA UGM dan Hear Me MIPA sebagai Langkah Strategis Tangani Kesehatan Mental Mahasiswa

Pada 18 November 2024, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan acara penting di Auditorium Lantai 1 untuk membahas sinergi antara Health Promoting University (HPU) FMIPA UGM dan Hear Me MIPA (HMM). Acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi dalam menangani isu kesehatan mental mahasiswa melalui program inovatif peer counselor.

Program peer counselor dirancang sebagai platform bagi mahasiswa untuk berbagi masalah pribadi melalui sesi curhat dengan konselor sebaya yang telah dilatih secara profesional. Pendekatan ini mengedepankan keterampilan mendengarkan aktif, empati, dan pemecahan masalah, guna menciptakan lingkungan kampus yang lebih mendukung kesehatan mental. “Permasalahan mahasiswa sering kali sulit diidentifikasi karena setiap individu memiliki akar masalah yang berbeda. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam memahami masing-masing individu,” ujar Kayla Paraditha, mahasiswa Kimia.

Realisasi program ini akan dilakukan melalui dua metode, yaitu secara tatap muka dan daring menggunakan aplikasi WhatsApp Business. Untuk mempermudah akses, FMIPA UGM akan menyediakan fasilitas QR Code di lokasi-lokasi strategis. Konselor akan mendapatkan pelatihan khusus dari HPU yang didampingi pelatih profesional agar dapat memberikan layanan optimal.

“Saya apresiasi kinerja Hear Me MIPA dalam memberikan inisiatif peer counselor. HPU FMIPA UGM akan mendukung sepenuhnya kegiatan ini, dengan memastikan program-program terkait kesehatan mental lebih terarah dan efektif bagi mahasiswa,” ungkap Dr. Dra. Chotimah, M.S., Ketua HPU FMIPA UGM.

Program ini dijadwalkan diluncurkan sebelum pekan Ujian Akhir Semester (UAS), sebagai langkah konkret mendukung kesehatan mental mahasiswa. Inisiatif ini juga selaras dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 3 (Good Health and Well-being), melalui diskusi interaktif terkait kesehatan mental. Selain itu, SDG 4 (Quality Education), dengan menciptakan program pendidikan kesehatan mental berbasis kampus. Lalu, SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), dengan meningkatkan kesadaran kesehatan mental di komunitas kampus.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Geofisika UGM Kenalkan Inovasi Geoteknik melalui Pengembangan Beachrock Buatan untuk Infrastruktur Pesisir

Teknologi geoteknik terus mengalami kemajuan, salah satunya melalui pengembangan beachrock buatan sebagai solusi inovatif dalam memperkuat infrastruktur pesisir dan mitigasi bencana. Dalam kegiatan bulanan Ikatan Alumni Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) bertajuk “A Feasibility Investigation for Developing Artificial Beachrocks, Dr. Eng. Lutfian Rusdi Daryono dan Dr. Eng. Muhammad Akmal Putera memaparkan berbagai teknik geoteknik modern yang relevan untuk kebutuhan ini.

Dr. Lutfian menjelaskan bahwa beachrock alami terbentuk di pesisir melalui proses sementasi mineral. “Tujuan kami adalah meniru proses alami ini secara buatan untuk menciptakan struktur kuat, terutama di wilayah rawan bencana seperti gempa atau tsunami,” ungkapnya.

Salah satu teknik yang diulas adalah depth cement mixing, yakni metode penyuntikan campuran semen hingga kedalaman tertentu untuk memperkuat lapisan tanah. Teknologi ini memungkinkan penguatan tanah hingga kedalaman 30 meter dengan diameter penguatan mencapai 2,5 meter. Dr. Akmal menekankan efektivitas teknik ini dalam menopang bangunan besar di wilayah pesisir.

Selain itu, teknik chemical grouting juga menjadi perhatian. Teknologi ini menggunakan campuran semen, air, dan natrium silikat untuk menciptakan kepadatan tanah yang dapat disesuaikan. Teknologi ini dapat diaplikasikan tidak hanya di pesisir, tetapi juga di kawasan tambang dan lereng. “Untuk lereng kecil, kami cukup menggunakan short grid, sedangkan untuk lereng besar digunakan teknik nailing atau anchoring. Nailing efektif hingga kedalaman 5 meter, sementara anchoring mampu menjangkau kedalaman yang lebih besar,” jelas Dr. Akmal.

Aspek lingkungan turut menjadi bagian penting inovasi ini. Metode penghijauan seperti penggunaan serat kelapa anyaman dan penyemprotan biji tanaman mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir dan darat. Langkah ini tidak hanya memperkuat infrastruktur, tetapi juga memperbaiki kualitas lingkungan.

Pengembangan teknologi beachrock buatan sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 9 mendukung inovasi teknologi untuk pengembangan infrastruktur tangguh di wilayah pesisir. SDG 11 mencakup penciptaan kota berkelanjutan melalui penguatan struktur tanah dan bangunan untuk menciptakan kota yang lebih aman. SDG 15 mendukung perlindungan ekosistem darat melalui penghijauan tambang dan lereng menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti serat kelapa dan biji tanaman.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ratih Cintia Sari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Dukung Kualitas Kesehatan Civitas Akademika, FMIPA UGM Luncurkan Meja Pingpong Hibah dari Para Alumni KAMIPAGAMA

Civitas akademika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) mengadakan perayaan peluncuran meja pingpong hibah dari alumni yang tergabung dalam Keluarga Alumni FMIPA Gadjah Mada (KAMIPAGAMA) pada 18 November 2024. Acara ini bertujuan mendukung aktivitas fisik sebagai upaya meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani bagi dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa FMIPA UGM.

Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si., selaku perwakilan KAMIPAGAMA, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan berkontribusi. “Kami menerima amanah dari para alumni untuk menyediakan fasilitas olahraga yang memadai. Mengingat sebagian fasilitas lama sudah tidak layak, hibah ini bertujuan mendukung misi fakultas dalam mempromosikan kesehatan jasmani dan rohani,” ungkapnya. Selain meja pingpong, KAMIPAGAMA juga menyertakan perlengkapan tambahan berupa bet dan bola pingpong untuk mendukung kegiatan olahraga tersebut.

Di sisi lain, Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., mewakili pihak FMIPA UGM, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan alumni. “Fasilitas ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih aktif bergerak dan berolahraga. Mahasiswa diharapkan terinspirasi untuk menjalani pola hidup sehat sebagai bagian dari rutinitas akademik mereka,” ujarnya.

Meja pingpong yang dihibahkan ini direncanakan untuk dimanfaatkan secara rutin melalui jadwal latihan yang akan diagendakan oleh fakultas. Keberadaan fasilitas ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan tenaga kependidikan untuk mengisi waktu luang dengan aktivitas fisik di sela-sela kesibukan akademik. Hibah ini juga menjadi bentuk apresiasi atas keberhasilan FMIPA UGM meraih juara pertama dalam turnamen pingpong pada perayaan Dies Natalis UGM tahun ini.

Inisiatif ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 mengenai kesehatan yang baik dan kesejahteraan, serta SDG 11 yang mendukung terwujudnya komunitas yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya fasilitas olahraga ini, FMIPA UGM berkontribusi dalam menciptakan lingkungan akademik yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh civitas akademika.

Penulis: Chairunnisa Anggun Setiono
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate