Search
Search
Search

November 18, 2024

Altair UGM Raih Juara Harapan Pada Kontes Robot Indonesia 2024 dengan Ciptakan Robot Sepak Bola Humanoid

Tim robot sepak bola humanoid, Altair UGM kembali meraih kesuksesan besar di ajang perlombaan Kontes Robot Indonesia 2024, yang diselenggarakan pada akhir bulan Mei 2024. Kontes Robot Indonesia (KRI) merupakan kegiatan kompetisi di jenjang pendidikan tinggi dalam rancang bangun robotika dengan kreatif dan inovatif yang sesuai dengan perkembangan dan tantangan keseharian di era revolusi industri 4.0. Altair meraih juara harapan pada KRSBI-H Regional 1.

“Altair merupakan tim yang terbentuk dari tim sebelumnya yaitu Alfarobi, dengan perubahan dan rombakan yang besar akhirnya diputuskan dari nama Alfarobi menjadi Altair.” Ujar Pramudya Putra Hidayat mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, bagian koordinator elektronis Altair.

Altair merupakan salah satu bagian tim di GMRT yang fokusnya pada robot sepak bola humanoid, yang pada setiap tahunnya di perlombakan pada KRI (Kontes Robot Indonesia). Di KRI Altair perlu melawan tim lain yang bergerak dibidang robot sepak bola humanoid yang ada di Indonesia. Altair menciptakan robot dengan melakukan riset terhadap robot di Universitas di Indonesia maupun di luar negeri.

Sebagai bagian dari Gadjah Mada Robotic Team (GMRT), Altair fokus pada pengembangan robot humanoid sepak bola. Untuk bersaing di KRI, tim melakukan riset mendalam terhadap robot-robot lain, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menciptakan inovasi yang kompetitif. Dalam proses pengembangannya, Altair mengandalkan kolaborasi dari empat divisi utama. Divisi mekanis bertugas mendesain dan mencetak bagian robot, sekaligus menghitung pusat gravitasi, massa, dan torsi agar robot dapat bergerak stabil. Divisi elektronis menangani seluruh aspek elektronik, mulai dari pengkabelan, sensor, mikrokontroler, hingga pencetakan PCB, serta melakukan pemeliharaan rutin. Divisi programmer terbagi menjadi dua sub-divisi, yaitu motion dan vision. Programmer motion fokus memprogram gerakan robot dengan algoritma seperti PID dan odometri, sementara programmer vision mengembangkan kemampuan pengenalan objek melalui kamera menggunakan teknologi computer vision dan machine learning.

Altair memulai perancangan robot pada Februari 2024 dan berhasil menyelesaikannya tepat waktu untuk berlaga di bulan Mei. “Ke depan, kami akan terus belajar, melakukan riset lebih dalam, dan membawa nama baik program studi, fakultas, serta universitas. Kami juga berencana menciptakan inovasi robot lain untuk memperluas pengalaman di berbagai kompetisi,” ujar Pramudya.

Tim robot sepak bola humanoid Altair meraih kesuksesan di Kontes Robot Indonesia 2024. Dengan fokus pada pengembangan robotika, tim Altair mengintegrasikan empat divisi utama: mekanis, elektronis, serta divisi programmer motion dan vision. Hasil inovasi dari Tim Altair UGM merupakan implementasi dari nilai Sustainable Development Goals atau (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas berupa FMIPA UGM membantu teman-teman Elektronika dan Instrumentasi itu untuk menunjang teori untuk menciptakan robot dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan tujuan penciptaan alat ‘Robot sepak bola humanoid’.

Foto : Tim Altair UGM
Penulis: Ratih Cintia Sari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM Menangkan Juara 3 Pada Cabang Scientific Essay Competition (SEC) di Perlombaan Satria Data 2024

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM kembali mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dengan meraih juara ketiga dalam cabang esai (Scientific Essay Competition atau SEC) pada ajang bergengsi Satria Data 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Satria Data, atau Statistika Ria dan Festival Sains Data, adalah kompetisi yang dirancang untuk mengembangkan talenta dan meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang Statistika, Sains Data, dan penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan.

Tim FMIPA UGM yang terdiri dari Gian Luky Saputra, Saprina Saputri, dan Rahma Nur Annisa mempresentasikan esai bertajuk “SkinCheck: Aplikasi Deteksi Kanker Kulit Berbasis Citra Digital Menggunakan Transfer Learning Convolutional Neural Network.” Dalam esai ini, mereka mengusulkan pengembangan sebuah aplikasi bernama SkinCheck, yang memanfaatkan metode deep learning berbasis algoritma transfer learning Convolutional Neural Network (CNN) untuk menganalisis citra digital kulit. Aplikasi ini dirancang untuk membantu mendeteksi kondisi kulit yang berpotensi terkena kanker secara akurat, sekaligus mengidentifikasi jenis kanker kulit tertentu.

Gian menjelaskan bahwa persiapan kompetisi dimulai sejak akhir Maret, dengan pengerjaan esai dilakukan selama lima minggu, dimulai pada awal Mei. “Kami mengadakan rapat minimal sekali seminggu untuk membahas progres, mendiskusikan masukan, dan membagi tugas, seperti analisis data, desain aplikasi, serta penulisan esai,” ungkap Gian. Tim juga memutuskan untuk mengangkat tema kanker kulit, yang merupakan salah satu subtema dalam bidang kesehatan, setelah berdiskusi dan mem-breakdown berbagai ide yang diajukan oleh anggota tim.

Komastagama, sebagai pusat pengelolaan kompetisi mahasiswa UGM, berperan penting dalam mendukung tim ini, mulai dari proses pendaftaran, pelatihan, penyediaan mentor, hingga pengelolaan keberangkatan mereka ke tahap final. Dukungan ini membantu tim memaksimalkan potensi mereka dalam menghasilkan inovasi yang relevan dan bermanfaat.

Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kompetensi akademik mahasiswa FMIPA UGM, tetapi juga implementasi nyata dari Sustainable Development Goals (SDGs). Inovasi SkinCheck sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui pelatihan dan mentoring yang membantu mahasiswa merealisasikan teori menjadi karya nyata, serta SDG 9: Inovasi, Infrastruktur, dan Industri, dengan menciptakan solusi teknologi yang inovatif di bidang kesehatan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Gian Luky Saputra
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Lulus dengan IPK Tertinggi, Rima Mengaku Tak Menyukai Hafalan Sejak SD

Kerja keras dan ketekunan menjadi kunci utama bagi Hanan Fakhira Rima Wibowo selama menempuh studinya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Dengan IPK 3,94, Rima dinobatkan sebagai lulusan dengan IPK tertinggi dalam program wisuda Sarjana Fakultas MIPA Periode III, sebuah prestasi gemilang yang mencerminkan dedikasi luar biasanya.

Rima mengungkapkan bahwa sejak awal, ia memiliki minat terhadap program studi yang menonjolkan aspek numerik dan analitis, serta minim hafalan. Awalnya, Rima sempat mempertimbangkan Program Studi Matematika Murni. Namun, kunjungannya ke UGM dan interaksinya dengan staf FMIPA mengubah pandangannya. Ia tertarik pada Ilmu Komputer setelah melihat banner tentang prediksi hasil pertandingan sepak bola menggunakan data analisis, yang kemudian membawanya untuk mendalami bidang tersebut.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Rima memilih riset Garuda ACE sebagai topik skripsinya. Awalnya, ia bergabung dengan riset tersebut untuk mendukung temannya yang sedang mengerjakannya sendirian. Dalam program ini, Rima bertugas mereview tools DDPROFILER, sebuah alat yang digunakan untuk profiling data, sambil bekerja sama dengan mahasiswa dari University of Chicago dalam bahasa Inggris. Ketika riset ini tidak berlanjut secara signifikan, Rima memutuskan untuk mengembangkan analisis lebih jauh dalam skripsinya, dengan membandingkan DDPROFILER dan beberapa tools serupa lainnya.

Selama menjalani perkuliahan, Rima memiliki strategi manajemen waktu yang efektif. Ia rutin membuat to-do list setiap malam sebelum tidur untuk mengatur kegiatan esok hari. Di sela-sela waktu kosong, ia menyempatkan diri untuk melaksanakan Salat Tahajud dan Dhuha, serta menyeimbangkan kegiatan akademiknya dengan aktivitas yang ia sukai, seperti mendengarkan lagu dari grup idol favoritnya, Tomorrow by Together, atau menghafalkan koreografi.

Pengalaman paling berkesan bagi Rima selama menjadi mahasiswa UGM adalah keterlibatannya sebagai staf choir performance dalam panitia konser Paduan Suara Mahasiswa (PSM). Ia bertanggung jawab mengoordinasikan koreografi dan blocking untuk para penyanyi, sebuah peran yang memperkaya perjalanan akademiknya dengan keterampilan manajemen dan kerja tim.

Kisah inspiratif Rima mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam memberikan pendidikan berkualitas melalui fasilitas dan dukungan yang mendorong pendidikan berkelanjutan, sesuai dengan nilai Sustainable Development Goals atau SDGs poin 4: Pendidikan Berkualitas. Prestasi dan perjalanan Rima menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan keseimbangan, mahasiswa dapat mencapai puncak keberhasilan akademik dan pengembangan diri.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Hanan Fakhira Rima Wibowo
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim PPK Ormawa PASAINS Gandeng Pengembangan SDM dalam Rangka Revitalisasi Wisata Edukatif Berbasis Kearifan Lokal di Kelurahan Muntuk

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) kembali menarik perhatian setelah pembukaannya pada Februari lalu. Salah satu tim pecinta alam dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), yang dikenal sebagai PASAINS, berhasil lolos seleksi dengan tema pengabdian berbasis revitalisasi dan pengembangan wisata edukatif berbasis kearifan lokal di Kelurahan Muntuk, Bantul.

Menurut Sinta Rahmadillah, mahasiswa Geofisika angkatan 2022 yang mewakili Tim PASAINS, pengabdian ini dilatarbelakangi oleh potensi alam dan budaya di Kelurahan Muntuk seperti gua, tebing, batuan, dan bambu, yang hingga kini belum dioptimalkan secara maksimal oleh sumber daya manusia setempat. “Pengelolaan pengabdian dilakukan selama kurang lebih lima bulan sejak Juni lalu, dengan target utama peluncuran desa wisata di akhir program,” ujar Sinta.

Program ini bertujuan untuk mendorong Kelurahan Muntuk lebih maju dalam mengelola sumber daya alamnya. Tim PASAINS berkolaborasi erat dengan masyarakat melalui diskusi dan sosialisasi dengan berbagai kelompok kegiatan setempat. Respons warga sangat positif, dengan harapan besar bahwa program ini dapat membantu memajukan kelurahan mereka.

Anggota tim PASAINS berasal dari berbagai program studi di FMIPA, seperti Geofisika, Statistika, Elektronika dan Instrumentasi (Elins), serta Fisika. Kolaborasi lintas disiplin ini difasilitasi oleh pendampingan dari Drs. Imam Suyanto, M.Si., dosen FMIPA UGM, yang memberikan arahan dan dukungan selama pelaksanaan pengabdian.

Program ini dirancang untuk memiliki dampak jangka panjang. Jika berhasil, masyarakat Kelurahan Muntuk diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan desa wisata secara mandiri, dengan monitoring dan evaluasi dari Tim PASAINS. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, Kelurahan Muntuk diharapkan berkembang sebagai destinasi wisata edukatif yang maju dan menjadi desa mandiri budaya.

Pengabdian ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Program ini mendukung SDG 8, yaitu pertumbuhan ekonomi dan kewirausahaan melalui pengembangan sektor wisata, serta SDG 17, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kapasitas untuk inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim PPK Ormawa PASAINS
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menangi Ajang AiCHE di San Diego AS, Mahasiswa FMIPA Ciptakan Mobil Mini Berbahan Bakar Reaksi Kimia

Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang AIChE Annual Chem-E-Car Competition 2024, yang diselenggarakan di San Diego, Amerika Serikat. Kompetisi bergengsi ini mempertemukan mahasiswa dari seluruh dunia untuk berlomba menciptakan mobil mini berbahan bakar reaksi kimia. Perjalanan tim UGM menuju panggung internasional dimulai dari kemenangan mereka di kompetisi tingkat nasional di PEM Akamigas Cepu. Mereka membawa prototipe mobil berbahan bakar hasil reaksi dekomposisi hidrogen peroksida, yang mampu bergerak dengan presisi tinggi sesuai jarak yang ditentukan.

“Tantangan utama kompetisi ini adalah memastikan mobil dapat bergerak sejauh jarak yang baru diumumkan di hari perlombaan, sehingga akurasi perhitungan dan efisiensi energi menjadi kunci keberhasilan,” ujar Ikhlasul Amal, salah satu anggota tim.

Persiapan menuju kompetisi internasional ini berlangsung selama dua bulan, melibatkan latihan intensif dan penyempurnaan teknologi. Sebagai anggota komunitas Reactics UGM, tim telah memiliki pengalaman dalam berbagai ajang internasional, menjadikan komunitas ini sebagai wadah pengembangan kemampuan dan semangat berkompetisi mereka. Namun, perjalanan menuju Amerika Serikat bukan tanpa tantangan. Tim harus mengatasi kesulitan logistik, seperti pengurusan paspor, visa, surat izin, hingga penggalangan dana dalam waktu singkat. “Selain kendala teknis, membagi waktu antara persiapan lomba dan magang juga menjadi tantangan besar. Saya biasanya menyelesaikan target magang terlebih dahulu sebelum melanjutkan persiapan lomba,” tambah Ikhlasul.

Meskipun menghadapi tekanan waktu dan berbagai kendala non-teknis, tim UGM tampil gemilang di kancah internasional. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global, sekaligus memperlihatkan inovasi dalam teknologi berbasis kimia. Prestasi ini juga mencerminkan kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yakni Pendidikan Berkualitas, melalui partisipasi dalam ajang internasional, dan SDGs poin 9, yaitu Inovasi dan Infrastruktur, dengan pengembangan prototipe mobil berbahan bakar reaksi kimia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ikhlasul Amal
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Altair UGM Raih Juara Harapan Pada Kontes Robot Indonesia 2024 dengan Ciptakan Robot Sepak Bola Humanoid

Tim robot sepak bola humanoid, Altair UGM kembali meraih kesuksesan besar di ajang perlombaan Kontes Robot Indonesia 2024, yang diselenggarakan pada akhir bulan Mei 2024. Kontes Robot Indonesia (KRI) merupakan kegiatan kompetisi di jenjang pendidikan tinggi dalam rancang bangun robotika dengan kreatif dan inovatif yang sesuai dengan perkembangan dan tantangan keseharian di era revolusi industri 4.0. Altair meraih juara harapan pada KRSBI-H Regional 1.

“Altair merupakan tim yang terbentuk dari tim sebelumnya yaitu Alfarobi, dengan perubahan dan rombakan yang besar akhirnya diputuskan dari nama Alfarobi menjadi Altair.” Ujar Pramudya Putra Hidayat mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi, bagian koordinator elektronis Altair.

Altair merupakan salah satu bagian tim di GMRT yang fokusnya pada robot sepak bola humanoid, yang pada setiap tahunnya di perlombakan pada KRI (Kontes Robot Indonesia). Di KRI Altair perlu melawan tim lain yang bergerak dibidang robot sepak bola humanoid yang ada di Indonesia. Altair menciptakan robot dengan melakukan riset terhadap robot di Universitas di Indonesia maupun di luar negeri.

Sebagai bagian dari Gadjah Mada Robotic Team (GMRT), Altair fokus pada pengembangan robot humanoid sepak bola. Untuk bersaing di KRI, tim melakukan riset mendalam terhadap robot-robot lain, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menciptakan inovasi yang kompetitif. Dalam proses pengembangannya, Altair mengandalkan kolaborasi dari empat divisi utama. Divisi mekanis bertugas mendesain dan mencetak bagian robot, sekaligus menghitung pusat gravitasi, massa, dan torsi agar robot dapat bergerak stabil. Divisi elektronis menangani seluruh aspek elektronik, mulai dari pengkabelan, sensor, mikrokontroler, hingga pencetakan PCB, serta melakukan pemeliharaan rutin. Divisi programmer terbagi menjadi dua sub-divisi, yaitu motion dan vision. Programmer motion fokus memprogram gerakan robot dengan algoritma seperti PID dan odometri, sementara programmer vision mengembangkan kemampuan pengenalan objek melalui kamera menggunakan teknologi computer vision dan machine learning.

Altair memulai perancangan robot pada Februari 2024 dan berhasil menyelesaikannya tepat waktu untuk berlaga di bulan Mei. “Ke depan, kami akan terus belajar, melakukan riset lebih dalam, dan membawa nama baik program studi, fakultas, serta universitas. Kami juga berencana menciptakan inovasi robot lain untuk memperluas pengalaman di berbagai kompetisi,” ujar Pramudya.

Tim robot sepak bola humanoid Altair meraih kesuksesan di Kontes Robot Indonesia 2024. Dengan fokus pada pengembangan robotika, tim Altair mengintegrasikan empat divisi utama: mekanis, elektronis, serta divisi programmer motion dan vision. Hasil inovasi dari Tim Altair UGM merupakan implementasi dari nilai Sustainable Development Goals atau (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan berkualitas berupa FMIPA UGM membantu teman-teman Elektronika dan Instrumentasi itu untuk menunjang teori untuk menciptakan robot dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan tujuan penciptaan alat ‘Robot sepak bola humanoid’.

Foto : Tim Altair UGM
Penulis: Ratih Cintia Sari
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM Menangkan Juara 3 Pada Cabang Scientific Essay Competition (SEC) di Perlombaan Satria Data 2024

Mahasiswa Statistika FMIPA UGM kembali mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dengan meraih juara ketiga dalam cabang esai (Scientific Essay Competition atau SEC) pada ajang bergengsi Satria Data 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Satria Data, atau Statistika Ria dan Festival Sains Data, adalah kompetisi yang dirancang untuk mengembangkan talenta dan meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang Statistika, Sains Data, dan penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan.

Tim FMIPA UGM yang terdiri dari Gian Luky Saputra, Saprina Saputri, dan Rahma Nur Annisa mempresentasikan esai bertajuk “SkinCheck: Aplikasi Deteksi Kanker Kulit Berbasis Citra Digital Menggunakan Transfer Learning Convolutional Neural Network.” Dalam esai ini, mereka mengusulkan pengembangan sebuah aplikasi bernama SkinCheck, yang memanfaatkan metode deep learning berbasis algoritma transfer learning Convolutional Neural Network (CNN) untuk menganalisis citra digital kulit. Aplikasi ini dirancang untuk membantu mendeteksi kondisi kulit yang berpotensi terkena kanker secara akurat, sekaligus mengidentifikasi jenis kanker kulit tertentu.

Gian menjelaskan bahwa persiapan kompetisi dimulai sejak akhir Maret, dengan pengerjaan esai dilakukan selama lima minggu, dimulai pada awal Mei. “Kami mengadakan rapat minimal sekali seminggu untuk membahas progres, mendiskusikan masukan, dan membagi tugas, seperti analisis data, desain aplikasi, serta penulisan esai,” ungkap Gian. Tim juga memutuskan untuk mengangkat tema kanker kulit, yang merupakan salah satu subtema dalam bidang kesehatan, setelah berdiskusi dan mem-breakdown berbagai ide yang diajukan oleh anggota tim.

Komastagama, sebagai pusat pengelolaan kompetisi mahasiswa UGM, berperan penting dalam mendukung tim ini, mulai dari proses pendaftaran, pelatihan, penyediaan mentor, hingga pengelolaan keberangkatan mereka ke tahap final. Dukungan ini membantu tim memaksimalkan potensi mereka dalam menghasilkan inovasi yang relevan dan bermanfaat.

Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kompetensi akademik mahasiswa FMIPA UGM, tetapi juga implementasi nyata dari Sustainable Development Goals (SDGs). Inovasi SkinCheck sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui pelatihan dan mentoring yang membantu mahasiswa merealisasikan teori menjadi karya nyata, serta SDG 9: Inovasi, Infrastruktur, dan Industri, dengan menciptakan solusi teknologi yang inovatif di bidang kesehatan.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Gian Luky Saputra
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Lulus dengan IPK Tertinggi, Rima Mengaku Tak Menyukai Hafalan Sejak SD

Kerja keras dan ketekunan menjadi kunci utama bagi Hanan Fakhira Rima Wibowo selama menempuh studinya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM). Dengan IPK 3,94, Rima dinobatkan sebagai lulusan dengan IPK tertinggi dalam program wisuda Sarjana Fakultas MIPA Periode III, sebuah prestasi gemilang yang mencerminkan dedikasi luar biasanya.

Rima mengungkapkan bahwa sejak awal, ia memiliki minat terhadap program studi yang menonjolkan aspek numerik dan analitis, serta minim hafalan. Awalnya, Rima sempat mempertimbangkan Program Studi Matematika Murni. Namun, kunjungannya ke UGM dan interaksinya dengan staf FMIPA mengubah pandangannya. Ia tertarik pada Ilmu Komputer setelah melihat banner tentang prediksi hasil pertandingan sepak bola menggunakan data analisis, yang kemudian membawanya untuk mendalami bidang tersebut.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Rima memilih riset Garuda ACE sebagai topik skripsinya. Awalnya, ia bergabung dengan riset tersebut untuk mendukung temannya yang sedang mengerjakannya sendirian. Dalam program ini, Rima bertugas mereview tools DDPROFILER, sebuah alat yang digunakan untuk profiling data, sambil bekerja sama dengan mahasiswa dari University of Chicago dalam bahasa Inggris. Ketika riset ini tidak berlanjut secara signifikan, Rima memutuskan untuk mengembangkan analisis lebih jauh dalam skripsinya, dengan membandingkan DDPROFILER dan beberapa tools serupa lainnya.

Selama menjalani perkuliahan, Rima memiliki strategi manajemen waktu yang efektif. Ia rutin membuat to-do list setiap malam sebelum tidur untuk mengatur kegiatan esok hari. Di sela-sela waktu kosong, ia menyempatkan diri untuk melaksanakan Salat Tahajud dan Dhuha, serta menyeimbangkan kegiatan akademiknya dengan aktivitas yang ia sukai, seperti mendengarkan lagu dari grup idol favoritnya, Tomorrow by Together, atau menghafalkan koreografi.

Pengalaman paling berkesan bagi Rima selama menjadi mahasiswa UGM adalah keterlibatannya sebagai staf choir performance dalam panitia konser Paduan Suara Mahasiswa (PSM). Ia bertanggung jawab mengoordinasikan koreografi dan blocking untuk para penyanyi, sebuah peran yang memperkaya perjalanan akademiknya dengan keterampilan manajemen dan kerja tim.

Kisah inspiratif Rima mencerminkan komitmen Fakultas MIPA UGM dalam memberikan pendidikan berkualitas melalui fasilitas dan dukungan yang mendorong pendidikan berkelanjutan, sesuai dengan nilai Sustainable Development Goals atau SDGs poin 4: Pendidikan Berkualitas. Prestasi dan perjalanan Rima menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan keseimbangan, mahasiswa dapat mencapai puncak keberhasilan akademik dan pengembangan diri.

Penulis : Ratih cintia sari
Foto : Hanan Fakhira Rima Wibowo
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Tim PPK Ormawa PASAINS Gandeng Pengembangan SDM dalam Rangka Revitalisasi Wisata Edukatif Berbasis Kearifan Lokal di Kelurahan Muntuk

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) kembali menarik perhatian setelah pembukaannya pada Februari lalu. Salah satu tim pecinta alam dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), yang dikenal sebagai PASAINS, berhasil lolos seleksi dengan tema pengabdian berbasis revitalisasi dan pengembangan wisata edukatif berbasis kearifan lokal di Kelurahan Muntuk, Bantul.

Menurut Sinta Rahmadillah, mahasiswa Geofisika angkatan 2022 yang mewakili Tim PASAINS, pengabdian ini dilatarbelakangi oleh potensi alam dan budaya di Kelurahan Muntuk seperti gua, tebing, batuan, dan bambu, yang hingga kini belum dioptimalkan secara maksimal oleh sumber daya manusia setempat. “Pengelolaan pengabdian dilakukan selama kurang lebih lima bulan sejak Juni lalu, dengan target utama peluncuran desa wisata di akhir program,” ujar Sinta.

Program ini bertujuan untuk mendorong Kelurahan Muntuk lebih maju dalam mengelola sumber daya alamnya. Tim PASAINS berkolaborasi erat dengan masyarakat melalui diskusi dan sosialisasi dengan berbagai kelompok kegiatan setempat. Respons warga sangat positif, dengan harapan besar bahwa program ini dapat membantu memajukan kelurahan mereka.

Anggota tim PASAINS berasal dari berbagai program studi di FMIPA, seperti Geofisika, Statistika, Elektronika dan Instrumentasi (Elins), serta Fisika. Kolaborasi lintas disiplin ini difasilitasi oleh pendampingan dari Drs. Imam Suyanto, M.Si., dosen FMIPA UGM, yang memberikan arahan dan dukungan selama pelaksanaan pengabdian.

Program ini dirancang untuk memiliki dampak jangka panjang. Jika berhasil, masyarakat Kelurahan Muntuk diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan desa wisata secara mandiri, dengan monitoring dan evaluasi dari Tim PASAINS. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, Kelurahan Muntuk diharapkan berkembang sebagai destinasi wisata edukatif yang maju dan menjadi desa mandiri budaya.

Pengabdian ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Program ini mendukung SDG 8, yaitu pertumbuhan ekonomi dan kewirausahaan melalui pengembangan sektor wisata, serta SDG 17, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kapasitas untuk inovasi.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Tim PPK Ormawa PASAINS
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Menangi Ajang AiCHE di San Diego AS, Mahasiswa FMIPA Ciptakan Mobil Mini Berbahan Bakar Reaksi Kimia

Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang AIChE Annual Chem-E-Car Competition 2024, yang diselenggarakan di San Diego, Amerika Serikat. Kompetisi bergengsi ini mempertemukan mahasiswa dari seluruh dunia untuk berlomba menciptakan mobil mini berbahan bakar reaksi kimia. Perjalanan tim UGM menuju panggung internasional dimulai dari kemenangan mereka di kompetisi tingkat nasional di PEM Akamigas Cepu. Mereka membawa prototipe mobil berbahan bakar hasil reaksi dekomposisi hidrogen peroksida, yang mampu bergerak dengan presisi tinggi sesuai jarak yang ditentukan.

“Tantangan utama kompetisi ini adalah memastikan mobil dapat bergerak sejauh jarak yang baru diumumkan di hari perlombaan, sehingga akurasi perhitungan dan efisiensi energi menjadi kunci keberhasilan,” ujar Ikhlasul Amal, salah satu anggota tim.

Persiapan menuju kompetisi internasional ini berlangsung selama dua bulan, melibatkan latihan intensif dan penyempurnaan teknologi. Sebagai anggota komunitas Reactics UGM, tim telah memiliki pengalaman dalam berbagai ajang internasional, menjadikan komunitas ini sebagai wadah pengembangan kemampuan dan semangat berkompetisi mereka. Namun, perjalanan menuju Amerika Serikat bukan tanpa tantangan. Tim harus mengatasi kesulitan logistik, seperti pengurusan paspor, visa, surat izin, hingga penggalangan dana dalam waktu singkat. “Selain kendala teknis, membagi waktu antara persiapan lomba dan magang juga menjadi tantangan besar. Saya biasanya menyelesaikan target magang terlebih dahulu sebelum melanjutkan persiapan lomba,” tambah Ikhlasul.

Meskipun menghadapi tekanan waktu dan berbagai kendala non-teknis, tim UGM tampil gemilang di kancah internasional. Keberhasilan mereka membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global, sekaligus memperlihatkan inovasi dalam teknologi berbasis kimia. Prestasi ini juga mencerminkan kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yakni Pendidikan Berkualitas, melalui partisipasi dalam ajang internasional, dan SDGs poin 9, yaitu Inovasi dan Infrastruktur, dengan pengembangan prototipe mobil berbahan bakar reaksi kimia.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Ikhlasul Amal
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate