Search
Search
Search

Oktober 19, 2024

Studi Pengembangan Riset Akuisisi Data Magnetik di Karaha: Kolaborasi FMIPA UGM dengan Pertamina Geothermal Energy

Pada hari kedua akuisisi di Lapangan Karaha, Tim Geofisika Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadapi beberapa tantangan dalam pengumpulan data magnetik berkualitas. Salah satu masalah utama adalah rendahnya kualitas baterai pada PPM base, yang memaksa tim untuk menukar baterai dengan PPM rover. Hal ini menyebabkan data yang dikumpulkan menjadi noisy. Untuk mengatasi masalah ini, tim memutuskan untuk menetapkan solusi tegas: tidak akan ada lagi pertukaran antara PPM base dan rover.

Proses sinkronisasi GPS RTK juga memakan waktu cukup lama, sekitar 30 menit hingga 1 jam. Tim kemudian mengubah metode operasional dengan menunggu untuk menyalakan drone, yang berhasil memangkas waktu sinkronisasi menjadi hanya 15-30 menit.

Tim juga menghadapi insiden jatuhnya tripod RTK. Sebagai langkah pencegahan, tim berencana menambah pemberat pada tripod base atau memperlebar kaki tripod agar lebih stabil selama pengukuran. Dalam pengukuran ground magnetic di area E, tim menemui gangguan dari jalan cor dan tiang listrik yang menyebabkan banyak noise, memengaruhi kualitas hasil pengukuran. Untuk mengatasi ini, mereka mencari cara agar noise dapat diminimalisasi selama proses pengukuran berlangsung.

Tinggi terbang drone juga menjadi perhatian, karena pengukuran pada ketinggian yang terlalu tinggi membuat perbedaan nilai anomali kurang terlihat. Tim merencanakan penyesuaian ketinggian terbang drone agar hasil pengukuran lebih optimal dan akurat.

“Kami menyadari pentingnya survei medan potensial yang mencakup area yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada area dengan anomali. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, survei harus mencakup area yang melewati kontras anomali,” jelas Tim Riset Geofisika.

Tim juga menemukan bahwa terbang di ketinggian yang tidak tepat dapat mempengaruhi kemampuan drone dalam mendeteksi frekuensi tinggi, yang penting untuk mendeteksi anomali lokal. Dengan demikian, fokus akan diberikan untuk menyesuaikan ketinggian penerbangan drone sesuai dengan target yang ingin dicapai. Dengan penerapan solusi-solusi tersebut, tim berharap dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengumpulan data magnetik, yang esensial untuk keberhasilan proyek ini ke depan.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Sinergi Pertamina PGE dan FMIPA UGM untuk Pengembangan Pengolahan Data Magnetik Berbasis Drone

Tim penelitian Geofisika UGM baru-baru ini mencapai kemajuan signifikan dalam pengolahan data dari drone dan ground magnetic menggunakan software Pertagamant. Beberapa fitur baru telah ditambahkan, termasuk metode gridding minimum curvature dan pengolahan data yang mencakup inline dan crossline. Kini, pengolahan data menggunakan filter bandpass pada tingkat mikro. Namun, tim masih menghadapi tantangan berupa bug pada fitur multiple filter yang menyulitkan dalam menghapus filter yang tidak diperlukan.

Proses pemodelan juga mengalami perkembangan dengan pemanfaatan data topografi. Tim perlu melakukan pembersihan data NaN dari Digital Elevation Model (DEM) agar data dapat diinput dengan baik. Mereka menemukan bahwa model awal untuk 3D perlu disederhanakan, dengan hanya menyimpan satu hasil filter sebelum menerapkan mesh pada setiap slice.

“Tim juga berupaya meningkatkan resolusi model dengan memperkirakan jumlah slice yang dibutuhkan. Meskipun metode upward continuation sekarang menggunakan satuan meter, penting untuk mencantumkan satuan tersebut dengan jelas,” jelas Tim Riset Geofisika.

Dalam pengolahan data, proses inversi saat ini masih menggunakan single core, yang menyebabkan waktu pemrosesan cukup lama. Meski begitu, hasil dari proses inversi, gridding, dan filtering kini dapat diekspor. Walaupun pengembangan backend telah disiapkan, tim masih perlu mengembangkan frontend untuk menghasilkan output 2D dan 3D dalam format array atau CSV.

Tim terus berkomitmen untuk mengatasi kendala yang ada dan berupaya untuk meningkatkan fungsionalitas software Pertagamant, termasuk penambahan fitur untuk menghitung gradien vertikal dan horizontal serta kemampuan untuk mengunduh output yang telah terfilter. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengolahan data akan semakin efisien dan akurat, memberikan kontribusi penting bagi penelitian geosains di Indonesia.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kisah Inspiratif Hanif: Peserta COC Bagikan Pengalaman Kuliah dan Motivasi di MIPA EXPO 2024

Pada Rabu, 16 Oktober 2024, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan acara MIPA EXPO sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis FMIPA ke-69. Mengusung tema Sustainable Innovation for Global Impact, acara ini menghadirkan MIPA Talk dengan pembicara Muhammad Hanif, mahasiswa jurusan Matematika yang menjadi delegasi FMIPA UGM dalam Clash of Champions 2024.

Dalam sesi tersebut, Hanif berbagi pengalaman dan pesan inspiratifnya kepada siswa-siswa MAN 1 Magetan, terutama mengenai perjalanan kuliahnya. Ia menceritakan pengalamannya selama SMA jika ia aktif berpartisipasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Demi fokus pada persiapan lomba, Hanif sering harus mengesampingkan kegiatan akademik lainnya.

Hanif menjelaskan bahwa perbedaan terbesar antara masa SMA dan kuliah adalah tingkat kemandirian yang dituntut. Awalnya, ia tertarik pada ilmu komputer, tetapi kemudian memilih jurusan Matematika karena lebih menyukai pemahaman konsep dan perhitungan matematis daripada penerapan komputasi.

Saat ini, Hanif aktif dalam organisasi kampus yaitu hanya di Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA). menurutnya, relasi dalam organisasi sangat penting, namun menurutnya untuk prospek kerja kedepannya pengalaman magang akan lebih berdampak.

“Kalau diberi kesempatan aku ingin mencoba melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dulu dibanding bekerja setelah lulus,” papar Hanif.

Hanif juga memberikan tips dan triknya dalam mengatasi stres belajar, dengan healing dan bermain games online yaitu Mobile Legends. Terkait tujuan hidup dan motivasinya, Hanif menegaskan bahwa ia tetap berpegang pada tekad untuk menyelesaikan kuliahnya di Matematika Fakultas MIPA UGM. Ia terinspirasi oleh perjuangan orang tuanya dalam membiayai pendidikannya.

Menutup sesi MIPA Talk, Hanif memberikan saran berharga kepada siswa-siswi MAN 1 Magetan. Ia menekankan pentingnya aktif beranya kepada guru dan terlibat dalam diskusi. Selain itu, ia pun berpesan mencari suasana belajar yang mendukung dan tetap disiplin dalam belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

“Mulai dari SMA, usahakan untuk lebih aktif bertanya kepada guru dan terlibat dalam diskusi. Ini penting karena selama kuliah, kita akan lebih sering belajar secara mandiri,” tutur Hanif.

Mengakhiri pesannya, Hanif berkata singkat namun penuh makna, “Tetap belajar!”

Dalam kesannya terhadap acara MIPA EXPO, salah satu siswa MAN 1 Magelang memuji acara MIPA Expo. Menurutnya MIPA EXPO kali ini sungguh keren, dengan mendatangkan salah satu narasumber ternama membuat acara ini menjadi salah satu pengalaman berharga baginya. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas dengan melalui MIPA Talk sebagai acuan siswa SMA untuk meneruskan ke jenjang lebih tinggi, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO yaitu Sustainable Innovation for Global Impact, SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Studi Pengembangan Riset Akuisisi Data Magnetik di Karaha: Kolaborasi FMIPA UGM dengan Pertamina Geothermal Energy

Pada hari kedua akuisisi di Lapangan Karaha, Tim Geofisika Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadapi beberapa tantangan dalam pengumpulan data magnetik berkualitas. Salah satu masalah utama adalah rendahnya kualitas baterai pada PPM base, yang memaksa tim untuk menukar baterai dengan PPM rover. Hal ini menyebabkan data yang dikumpulkan menjadi noisy. Untuk mengatasi masalah ini, tim memutuskan untuk menetapkan solusi tegas: tidak akan ada lagi pertukaran antara PPM base dan rover.

Proses sinkronisasi GPS RTK juga memakan waktu cukup lama, sekitar 30 menit hingga 1 jam. Tim kemudian mengubah metode operasional dengan menunggu untuk menyalakan drone, yang berhasil memangkas waktu sinkronisasi menjadi hanya 15-30 menit.

Tim juga menghadapi insiden jatuhnya tripod RTK. Sebagai langkah pencegahan, tim berencana menambah pemberat pada tripod base atau memperlebar kaki tripod agar lebih stabil selama pengukuran. Dalam pengukuran ground magnetic di area E, tim menemui gangguan dari jalan cor dan tiang listrik yang menyebabkan banyak noise, memengaruhi kualitas hasil pengukuran. Untuk mengatasi ini, mereka mencari cara agar noise dapat diminimalisasi selama proses pengukuran berlangsung.

Tinggi terbang drone juga menjadi perhatian, karena pengukuran pada ketinggian yang terlalu tinggi membuat perbedaan nilai anomali kurang terlihat. Tim merencanakan penyesuaian ketinggian terbang drone agar hasil pengukuran lebih optimal dan akurat.

“Kami menyadari pentingnya survei medan potensial yang mencakup area yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada area dengan anomali. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, survei harus mencakup area yang melewati kontras anomali,” jelas Tim Riset Geofisika.

Tim juga menemukan bahwa terbang di ketinggian yang tidak tepat dapat mempengaruhi kemampuan drone dalam mendeteksi frekuensi tinggi, yang penting untuk mendeteksi anomali lokal. Dengan demikian, fokus akan diberikan untuk menyesuaikan ketinggian penerbangan drone sesuai dengan target yang ingin dicapai. Dengan penerapan solusi-solusi tersebut, tim berharap dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengumpulan data magnetik, yang esensial untuk keberhasilan proyek ini ke depan.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Sinergi Pertamina PGE dan FMIPA UGM untuk Pengembangan Pengolahan Data Magnetik Berbasis Drone

Tim penelitian Geofisika UGM baru-baru ini mencapai kemajuan signifikan dalam pengolahan data dari drone dan ground magnetic menggunakan software Pertagamant. Beberapa fitur baru telah ditambahkan, termasuk metode gridding minimum curvature dan pengolahan data yang mencakup inline dan crossline. Kini, pengolahan data menggunakan filter bandpass pada tingkat mikro. Namun, tim masih menghadapi tantangan berupa bug pada fitur multiple filter yang menyulitkan dalam menghapus filter yang tidak diperlukan.

Proses pemodelan juga mengalami perkembangan dengan pemanfaatan data topografi. Tim perlu melakukan pembersihan data NaN dari Digital Elevation Model (DEM) agar data dapat diinput dengan baik. Mereka menemukan bahwa model awal untuk 3D perlu disederhanakan, dengan hanya menyimpan satu hasil filter sebelum menerapkan mesh pada setiap slice.

“Tim juga berupaya meningkatkan resolusi model dengan memperkirakan jumlah slice yang dibutuhkan. Meskipun metode upward continuation sekarang menggunakan satuan meter, penting untuk mencantumkan satuan tersebut dengan jelas,” jelas Tim Riset Geofisika.

Dalam pengolahan data, proses inversi saat ini masih menggunakan single core, yang menyebabkan waktu pemrosesan cukup lama. Meski begitu, hasil dari proses inversi, gridding, dan filtering kini dapat diekspor. Walaupun pengembangan backend telah disiapkan, tim masih perlu mengembangkan frontend untuk menghasilkan output 2D dan 3D dalam format array atau CSV.

Tim terus berkomitmen untuk mengatasi kendala yang ada dan berupaya untuk meningkatkan fungsionalitas software Pertagamant, termasuk penambahan fitur untuk menghitung gradien vertikal dan horizontal serta kemampuan untuk mengunduh output yang telah terfilter. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengolahan data akan semakin efisien dan akurat, memberikan kontribusi penting bagi penelitian geosains di Indonesia.

Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas melalui keterlibatan mahasiswa dalam projek kerjasama, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui akses pembuatan UAV untuk survei Geothermal dan SDGS poin 17 yaitu mendorong inovasi dengan adanya kerjasama bersama Pertamina.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Dokumentasi: Sulaiman Nurhidayat
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Kisah Inspiratif Hanif: Peserta COC Bagikan Pengalaman Kuliah dan Motivasi di MIPA EXPO 2024

Pada Rabu, 16 Oktober 2024, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan acara MIPA EXPO sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis FMIPA ke-69. Mengusung tema Sustainable Innovation for Global Impact, acara ini menghadirkan MIPA Talk dengan pembicara Muhammad Hanif, mahasiswa jurusan Matematika yang menjadi delegasi FMIPA UGM dalam Clash of Champions 2024.

Dalam sesi tersebut, Hanif berbagi pengalaman dan pesan inspiratifnya kepada siswa-siswa MAN 1 Magetan, terutama mengenai perjalanan kuliahnya. Ia menceritakan pengalamannya selama SMA jika ia aktif berpartisipasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Demi fokus pada persiapan lomba, Hanif sering harus mengesampingkan kegiatan akademik lainnya.

Hanif menjelaskan bahwa perbedaan terbesar antara masa SMA dan kuliah adalah tingkat kemandirian yang dituntut. Awalnya, ia tertarik pada ilmu komputer, tetapi kemudian memilih jurusan Matematika karena lebih menyukai pemahaman konsep dan perhitungan matematis daripada penerapan komputasi.

Saat ini, Hanif aktif dalam organisasi kampus yaitu hanya di Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA). menurutnya, relasi dalam organisasi sangat penting, namun menurutnya untuk prospek kerja kedepannya pengalaman magang akan lebih berdampak.

“Kalau diberi kesempatan aku ingin mencoba melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dulu dibanding bekerja setelah lulus,” papar Hanif.

Hanif juga memberikan tips dan triknya dalam mengatasi stres belajar, dengan healing dan bermain games online yaitu Mobile Legends. Terkait tujuan hidup dan motivasinya, Hanif menegaskan bahwa ia tetap berpegang pada tekad untuk menyelesaikan kuliahnya di Matematika Fakultas MIPA UGM. Ia terinspirasi oleh perjuangan orang tuanya dalam membiayai pendidikannya.

Menutup sesi MIPA Talk, Hanif memberikan saran berharga kepada siswa-siswi MAN 1 Magetan. Ia menekankan pentingnya aktif beranya kepada guru dan terlibat dalam diskusi. Selain itu, ia pun berpesan mencari suasana belajar yang mendukung dan tetap disiplin dalam belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

“Mulai dari SMA, usahakan untuk lebih aktif bertanya kepada guru dan terlibat dalam diskusi. Ini penting karena selama kuliah, kita akan lebih sering belajar secara mandiri,” tutur Hanif.

Mengakhiri pesannya, Hanif berkata singkat namun penuh makna, “Tetap belajar!”

Dalam kesannya terhadap acara MIPA EXPO, salah satu siswa MAN 1 Magelang memuji acara MIPA Expo. Menurutnya MIPA EXPO kali ini sungguh keren, dengan mendatangkan salah satu narasumber ternama membuat acara ini menjadi salah satu pengalaman berharga baginya. Kegiatan ini turut mengimplementasikan SDGS poin 4 yaitu pendidikan berkualitas dengan melalui MIPA Talk sebagai acuan siswa SMA untuk meneruskan ke jenjang lebih tinggi, SDGS poin 9 yaitu inovasi melalui tema MIPA EXPO yaitu Sustainable Innovation for Global Impact, SDGS poin 17 kemitraan global dengan memperluas jejaring dengan SMA se Indonesia.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi: Anugrah Yuwan Atmadja
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate