Search
Search
Search

Agustus 29, 2024

Siap Meriahkan Malem Kangen FMIPA UGM, Tim Karawitan FMIPA UGM Lakukan Latihan

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan latihan pada Rabu, 28 Agustus 2024 untuk persiapan acara pentas dalam rangka memeriahkan acara Malem Kangen FMIPA UGM pada 14 September mendatang di area kampus FMIPA UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Hal yang berbeda pada pentas tersebut adalah turut mengiringi pementasan lakon drama jawa atau disebut dengan kethoprak.

“Untuk konsep kethopraknya baru akan di rapatkan malam ini, kita “nyicil” iringanya kalau bisa kita latihan yang biasa buat iringan kethoprak konvensional dulu seperti srepeg dan lain-lain.,” papar Parjilan selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama.

Latihan karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Inovasi Camilan Sehat, Tim KKN Randangan Ubah Duri Ikan Menjadi Stik Pencegah Stunting

Universitas Gadjah Mada berhasil menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim KKN-PPM Randangan di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, yang berhasil menyatu dengan masyarakat lokal dan membawa dampak positif bagi desa-desa yang mereka kunjungi. Tim KKN ini fokus pada 2 desa utama, yaitu Desa Motolohu dan Desa Banuroja.

“Kami mengangkat tema Peningkatan Kapasitas Masyarakat Berbasis UMKM, Penurunan Angka Kemiskinan, dan Pencegahan Stunting Melalui Optimalisasi Hasil dan Limbah Pertanian serta Peternakan, Pengelolaan Infrastruktur Sampah di Desa Banuroja dan Desa Motolohu,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Dalam pelaksanaannya, tim sukses merealisasikan program kerja yang mencakup pendidikan, kesehatan, hingga pelatihan ekonomi kreatif. Desa Banuroja sendiri memiliki makna khusus, singkatan dari Bali Nusa Tenggara, Gorontalo, dan Jawa, yang mencerminkan keberagaman etnis yang hidup harmonis di sana.

“Salah satu inovasi yang paling menarik adalah pelatihan pembuatan stik duri ikan. Program ini merupakan program kreatif untuk memanfaatkan limbah duri ikan, salah satu komoditas unggulan daerah, menjadi camilan sehat yang mendukung upaya pencegahan stunting,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Stik duri ikan ini kini tengah dipertimbangkan untuk dijadikan oleh-oleh khas Randangan yang semakin mengukuhkan identitas daerah ini. Tim KKN juga aktif mendampingi UMKM setempat, membantu mereka merambah dunia digital dan memberikan sarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.

Ke depan, keberhasilan program KKN ini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi Randangan untuk terus berkembang menjadi desa yang lebih maju, dengan masyarakat yang lebih sejahtera. Tim KKN Randangan turut mengimplementasikan SDGS nomor 2 yaitu produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan menginovasikan stik duri ikan menjadi makanan bergizi untuk mencegah stunting.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Randangan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Beri Edukasi Penggunaan Pasta Gigi dalam Menangkal Gas Air Mata

Pasta gigi kerap dipakai oleh para mahasiswa atau masyarakat saat melakukan aksi di jalan. Namun, beberapa waktu terakhir, ada berita dan informasi yang menarasikan bahwa pasta gigi tidak terlalu efektif untuk digunakan sebagai media proteksi diri dari gas air mata. Selain itu, masyarakat dan mahasiswa belum secara utuh menyadari kandungan dari gas air mata yang membahayakan diri mereka. Untuk itu, FMIPA UGM melalui konten infografis memberikan edukasi mengenai efektifitas pasta gigi dan bahaya dari gas air mata khususnya ketika digunakan saat aksi turun ke jalan.

Hingga saat ini, konten infografis tersebut mampu menarik warganet untuk memberikan pertanyaan dan apresiasi terkait konten yang dibahas.

“Pengetahuan yang bagus untuk bekal mengawal keadilan,” papar akun @philorocker

Informasi yang disampaikan adalah berdasarkan hasil dari wawancara dengan salah satu pakar Kimia UGM, Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., Menurutnya, semua pasta gigi dapat digunakan untuk menangkal efek gas air mata karena terdapat emulsi yang terkandung dalam pasta gigi dan gas air mata yang jika bertemu akan saling merusak satu sama lain.

“Kalau pakai pasta gigi kan mahal, bisa pakai larutan air garam yang disemprotkan di sekitar yang terkena paparan gas air mata sebagai alternatifnya.” Papar Dra. Ani.

Dra. Ani juga menjelaskan bahwa pasta gigi cenderung tidak berbahaya kecuali bagi beberapa orang yang memiliki kecenderungan alergi dan kulit sensitif.

Simak lebih lanjut konten infografis mengenai pasta gigi dan gas air mata melalui tautan https://www.instagram.com/p/C_LRq1iSruC/?img_index=3

Edukasi yang diberikan melalui konten infografis menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap informasi mengenai penggunaan pasta gigi dan bahaya akan gas air mata. Kemudian, informasi ini turut mendapatkan apresiasi dari masyarakat di media sosial karena sesuai dengan konteks permasalahan sosial yang sedang terjadi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gamabr: Dhanada Santika
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Lakukan Ekspedisi Merah Putih di Gunung Sangkareang

Dimas Dhanur, mahasiswa program studi Geofisika dan Wirawan, mahasiswa Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM melakukan pendakian di Gunung Sangkareang, Pulau Lombok dalam rangka kegiatan Ekspedisi Merah Putih. Dengan melakukan pendakian bersama 4 mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Tim KKN PPM UGM Lombok, Dimas dan Wirawan sukses mencapai puncak tertinggi nomor 2 di Pulau Lombok dengan ketinggian 3200 mdpl.

“Alasan kami mengadakan ekspedisi itu di antaranya mendukung wisata pendakian Gunung Sangkareang yang berada di wilayah sub unit kami. Kemudian, dalam rangka bulan Kemerdekaan Republik Indonesia yang merepresentasikan kontribusi UGM untuk Indonesia di puncak tertinggi kedua di Pulau Lombok,” papar Dimas.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 5 Agustus 2024 dengan membawa berbagai atribut kampus yang merepresentasikan semangat kebersamaan dalam melaksanakan pengabdian masyarakat sekaligus memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

“Harapannya, dari kegiatan ini teman-teman jadi lebih termotivasi untuk melakukan pengabdian yang dapat mendukung pariwisata yang belum terlalu terjamah oleh wisatawan dan juga turut serta melestarikan gunung-gunung di Indonesia supaya dapat dinikmati oleh anak cucu kita nantinya,” papar Dimas.

Kegiatan ekspedisi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM dengan Tim KKN PPM UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam melakukan pengabdian masyarakat. Kemudian, menjadi refleksi dari SDGs nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan dalam perlindungan lingkungan khususnya di kawasan gunung.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Dimas Dhanur

Read More

FMIPA UGM Sambut Kunjungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir pada Kamis, 29 Agustus 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan diterima langsung oleh Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM sekaligus dosen program studi Matematika UGM bersama dengan beberapa dosen Fisika FMIPA UGM. Dalam hal ini, Badan Pengawas Tenaga Nuklir dihadiri oleh Sri Mulayni, Aderini Ismaillah, dan Warestri Widiati.

“Kami dari FMIPA UGM menerima kunjungan yang dilakukan dari BAPETAN, semoga kerja sama ini ke depannya akan berjalan lancar,” papar Dr. Fajar.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Dr. Eddy Hartantyo, M.Si. turut memaparkan profil dari program studi fisika dan penelitian yang dilakukan. Ada beberapa skema pendidikan atau tugas belajar yang dapat diakses oleh staf Badan Pengawas Tenaga Nuklir.

Kemudian diskusi berjalan dengan berbagai pertanyaan dari tamu seperti teknis kegiatan perkuliahan. Sebelumnya, FMIPA UGM dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir telah meresmikan hubungan kerja sama secara formal melalui kegiatan penandatanganan kerja sama.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terhadap institusi penelitian. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan, teknologi, dan inovasi sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Danendra Azriel Ramadhany

Read More

Tekankan Pengembangan Diri, Alumnus FMIPA UGM Dorong Mahasiswa untuk Siap Hadapi Dunia Kerja

Sebagai mahasiswa, sering kali muncul kekhawatiran mengenai jenis pekerjaan yang akan diambil setelah lulus, atau bahkan sebelum lulus. Mahasiswa Fakultas MIPA, misalnya, sering merasa bingung dalam menentukan arah karir yang tepat. Untuk menanggulangi hal tersebut, Pionir Pascal 2024 mengadakan sesi sharing bersama alumnus untuk mahasiswa baru Fakultas MIPA UGM di Auditorium Lantai 7 pada tanggal 31 Juli 2024.

“Persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, kita tidak hanya pintar secara akademis, tapi kita juga perlu mengembangkan diri kita secara entrepreneurship dan kita harus bisa melakukan problem solving, critical thinking, serta bergaul,” jelas Bachtiar Rifai, S.Si., M.IST. selaku alumnus Fisika UGM angkatan 2006 yang juga merupakan pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Volantis Technology.

Bachtiar juga menambahkan bahwa hal-hal yang dipelajari di dunia perkuliahan kurang dari 5% dari apa yang digunakan di dunia nyata.

Dalam sesi sharing yang dipandu oleh Chinta Bella sebagai moderator, Bachtiar mengawali sesi dengan menjabarkan berbagai permasalahan mahasiswa yang berkaitan dengan dunia kerja. Dilanjutkan dengan penjelasan pekerjaan berdasarkan levelnya, kompetensi yang dicari di dunia kerja, tip dalam menjalani kehidupan perkuliahan, dan tipe pekerjaan berdasarkan manfaatnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh mahasiswa baru. Para mahasiswa baru memperdalam sesi sharing kali ini dengan bertanya hal-hal mengenai teknologi, kecerdasan buatan, maupun kewirausahaan.

Sesi sharing yang diadakan oleh Pionir Pascal 2024 menunjukkan implementasi dari SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan menghadirkan alumnus, para mahasiswa baru diberikan kesempatan untuk lebih memahami kehidupan perkuliahan serta dunia kerja. Para mahasiswa baru diharapkan menjadi lebih siap, baik dalam menjalani perkuliahan, maupun dalam menetapkan tujuan setelah lulus dari FMIPA UGM. Harapannya, FMIPA UGM tidak hanya menciptakan lulusan yang pintar secara akademik, tetapi juga dapat menciptakan lulusan yang bermanfaat dalam berbagai bidang.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Terinspirasi dari Organisasi, Mahasiswa FMIPA UGM Berani Berwirausaha

Berkesempatan duduk di bangku perkuliahan, para remaja yang mulai menjadi mahasiswa memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengeksplorasi berbagai hal, termasuk kewirausahaan. Tidak sedikit mahasiswa yang mulai berwirausaha di bangku kuliah. Alasannya beragam, mulai dari menambah penghasilan, mencoba hal baru, hingga mengisi waktu luang.

“Saya terinspirasi untuk berwirausaha setelah mencoba berjualan untuk kepentingan suatu organisasi. Saat itu saya menyadari bahwa ternyata kita bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan dengan berjualan,” ungkap Chinta Bella yang akrab disapa Bella. Ia merupakan mahasiswa S-1 Matematika UGM.

Bella memulai perjalanannya dalam dunia wirausaha sejak ia duduk di semester 4. Sejauh ini, ia sudah mencoba berbagai usaha dengan target usahanya merupakan mahasiswa UGM. Beberapa usaha yang sudah digeluti Bella untuk menambah penghasilan, yaitu menjadi reseller buket bunga, menjual kerajinan tangan buket bunga berbahan kawat bulu, buket makanan ringan, hingga makanan berat.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh Bella tidak ia jalani seorang diri. Ia mengajak teman-temannya dalam menjalani usaha-usaha tersebut. Sikap kepemimpinannya juga terlihat dalam kepiawaiannya mengoordinasikan hal-hal terkait usahanya.

Kisah Bella yang berani berwirausaha selaras dengan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Bella berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Bahkan, ia juga membuka lapangan pekerjaan untuk teman-temannya. Apabila terus dikembangkan, Bella berpotensi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang lebih luas. Sosok Bella yang inspiratif dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa FMIPA untuk berani berwirausaha. Harapannya, mahasiswa FMIPA tidak hanya terfokus pada program studinya masing-masing, tetapi juga semangat untuk mengembangkan diri dan mencoba hal-hal yang positif.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Chinta Bella
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Merasa Salah Jurusan, Mahasiswa FMIPA UGM Kembangkan Diri dalam Bidang Wicara Publik

Setiap manusia memiliki keunikan dan keahliannya masing-masing. Keahlian tersebut tidak bisa dipaksakan sama untuk setiap individu. Begitu pula dengan Chinta Bella, mahasiswa S-1 Matematika UGM, yang menunjukkan keahliannya dan fokus dalam mengembangkan minatnya di bidang wicara publik.

“Saya merasa salah jurusan, tetapi hal tersebut tidak membuat saya patah semangat. Saya akan tetap mengembangkan diri saya pada bidang yang saya gemari tanpa meninggalkan tanggung jawab saya,” papar Chinta Bella yang akrab disapa Bella. Bella mengaku bahwa sebelumnya ia berkeinginan untuk menjadi guru. Selain itu, ia juga merasa senang berkomunikasi dengan orang lain. Karena kedua hal tersebut, ia menekuni bidang wicara publik.

Sepak terjang Bella dalam dunia perhostingan dimulai sejak ia duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat itu, ia dipercaya untuk menjadi pembawa acara wisuda yang membawakan acara dengan menggunakan bahasa Arab. Semenjak saat itu, Bella mulai dipercaya untuk menjadi pembawa acara maupun moderator dalam berbagai kegiatan. Ia pernah menjadi pembawa acara dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2023, pembawa acara dan moderator Pionir Pascal 2024, pembawa acara wisuda UGM, dan masih banyak pengalaman lainnya.

Sosok Bella yang mengejar minatnya tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sangat menginspirasi. Selain mengejar minat, Bella juga dapat memperoleh penghasilan dari minatnya tersebut. Hal ini mengimplementasikan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Kisah Bella menunjukkan bahwa kesempatan untuk bekerja terbuka lebar bagi siapa saja yang mau berusaha. Meskipun tidak linear dengan program studi yang diambil, setiap mahasiswa masih berkesempatan untuk mengejar mimpinya dan memperoleh penghasilan dari hal yang mereka minati.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Chinta Bella dan Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Siap Meriahkan Malem Kangen FMIPA UGM, Tim Karawitan FMIPA UGM Lakukan Latihan

Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM melaksanakan latihan pada Rabu, 28 Agustus 2024 untuk persiapan acara pentas dalam rangka memeriahkan acara Malem Kangen FMIPA UGM pada 14 September mendatang di area kampus FMIPA UGM. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti latihan rutin di fakultas, koordinasi teknis pentas, dan koordinasi seragam tim. Hal yang berbeda pada pentas tersebut adalah turut mengiringi pementasan lakon drama jawa atau disebut dengan kethoprak.

“Untuk konsep kethopraknya baru akan di rapatkan malam ini, kita “nyicil” iringanya kalau bisa kita latihan yang biasa buat iringan kethoprak konvensional dulu seperti srepeg dan lain-lain.,” papar Parjilan selaku anggota Tim Karawitan Laras Sains FMIPA UGM.

Tantangan yang dihadapi ketika di lapangan adalah adanya risiko gangguan pada pengeras suara yang dapat mengganggu jalannya lagu yang dimainkan. Kemudian, dari konsep yang sedang dibuat, ada kemungkinan pemain gamelan juga turut dalam bermain peran di dalam pementasan drama.

Latihan karawitan yang dilakukan oleh Tim Laras Sains di FMIPA UGM menjadi kesempatan bagi para sivitas akademik untuk turut melestarikan budaya serta memberikan edukasi mengenai warisan budaya yang dimiliki. Hal ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan dalam seni karawitan dan nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Inovasi Camilan Sehat, Tim KKN Randangan Ubah Duri Ikan Menjadi Stik Pencegah Stunting

Universitas Gadjah Mada berhasil menerjunkan mahasiswanya dalam kegiatan Kerja Kuliah Nyata (KKN). Pengabdian masyarakat ini salah satunya dilakukan oleh Tim KKN-PPM Randangan di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, yang berhasil menyatu dengan masyarakat lokal dan membawa dampak positif bagi desa-desa yang mereka kunjungi. Tim KKN ini fokus pada 2 desa utama, yaitu Desa Motolohu dan Desa Banuroja.

“Kami mengangkat tema Peningkatan Kapasitas Masyarakat Berbasis UMKM, Penurunan Angka Kemiskinan, dan Pencegahan Stunting Melalui Optimalisasi Hasil dan Limbah Pertanian serta Peternakan, Pengelolaan Infrastruktur Sampah di Desa Banuroja dan Desa Motolohu,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Dalam pelaksanaannya, tim sukses merealisasikan program kerja yang mencakup pendidikan, kesehatan, hingga pelatihan ekonomi kreatif. Desa Banuroja sendiri memiliki makna khusus, singkatan dari Bali Nusa Tenggara, Gorontalo, dan Jawa, yang mencerminkan keberagaman etnis yang hidup harmonis di sana.

“Salah satu inovasi yang paling menarik adalah pelatihan pembuatan stik duri ikan. Program ini merupakan program kreatif untuk memanfaatkan limbah duri ikan, salah satu komoditas unggulan daerah, menjadi camilan sehat yang mendukung upaya pencegahan stunting,” papar Tristan mahasiswa Ilmu Aktuaria perwakilan Tim KKN Randangan dalam wawancara online, Jumat (23/8).

Stik duri ikan ini kini tengah dipertimbangkan untuk dijadikan oleh-oleh khas Randangan yang semakin mengukuhkan identitas daerah ini. Tim KKN juga aktif mendampingi UMKM setempat, membantu mereka merambah dunia digital dan memberikan sarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.

Ke depan, keberhasilan program KKN ini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi Randangan untuk terus berkembang menjadi desa yang lebih maju, dengan masyarakat yang lebih sejahtera. Tim KKN Randangan turut mengimplementasikan SDGS nomor 2 yaitu produktivitas pertanian dalam program sektor pertanian dan SDGs poin 9 yaitu inovasi dengan menginovasikan stik duri ikan menjadi makanan bergizi untuk mencegah stunting.

Penulis: Ratih Cintia Sari
Foto: Tim KKN-PPM Randangan
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

FMIPA UGM Beri Edukasi Penggunaan Pasta Gigi dalam Menangkal Gas Air Mata

Pasta gigi kerap dipakai oleh para mahasiswa atau masyarakat saat melakukan aksi di jalan. Namun, beberapa waktu terakhir, ada berita dan informasi yang menarasikan bahwa pasta gigi tidak terlalu efektif untuk digunakan sebagai media proteksi diri dari gas air mata. Selain itu, masyarakat dan mahasiswa belum secara utuh menyadari kandungan dari gas air mata yang membahayakan diri mereka. Untuk itu, FMIPA UGM melalui konten infografis memberikan edukasi mengenai efektifitas pasta gigi dan bahaya dari gas air mata khususnya ketika digunakan saat aksi turun ke jalan.

Hingga saat ini, konten infografis tersebut mampu menarik warganet untuk memberikan pertanyaan dan apresiasi terkait konten yang dibahas.

“Pengetahuan yang bagus untuk bekal mengawal keadilan,” papar akun @philorocker

Informasi yang disampaikan adalah berdasarkan hasil dari wawancara dengan salah satu pakar Kimia UGM, Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., Menurutnya, semua pasta gigi dapat digunakan untuk menangkal efek gas air mata karena terdapat emulsi yang terkandung dalam pasta gigi dan gas air mata yang jika bertemu akan saling merusak satu sama lain.

“Kalau pakai pasta gigi kan mahal, bisa pakai larutan air garam yang disemprotkan di sekitar yang terkena paparan gas air mata sebagai alternatifnya.” Papar Dra. Ani.

Dra. Ani juga menjelaskan bahwa pasta gigi cenderung tidak berbahaya kecuali bagi beberapa orang yang memiliki kecenderungan alergi dan kulit sensitif.

Simak lebih lanjut konten infografis mengenai pasta gigi dan gas air mata melalui tautan https://www.instagram.com/p/C_LRq1iSruC/?img_index=3

Edukasi yang diberikan melalui konten infografis menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap informasi mengenai penggunaan pasta gigi dan bahaya akan gas air mata. Kemudian, informasi ini turut mendapatkan apresiasi dari masyarakat di media sosial karena sesuai dengan konteks permasalahan sosial yang sedang terjadi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gamabr: Dhanada Santika
Foto: Danendra Azriel Ramdhany

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Lakukan Ekspedisi Merah Putih di Gunung Sangkareang

Dimas Dhanur, mahasiswa program studi Geofisika dan Wirawan, mahasiswa Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM melakukan pendakian di Gunung Sangkareang, Pulau Lombok dalam rangka kegiatan Ekspedisi Merah Putih. Dengan melakukan pendakian bersama 4 mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Tim KKN PPM UGM Lombok, Dimas dan Wirawan sukses mencapai puncak tertinggi nomor 2 di Pulau Lombok dengan ketinggian 3200 mdpl.

“Alasan kami mengadakan ekspedisi itu di antaranya mendukung wisata pendakian Gunung Sangkareang yang berada di wilayah sub unit kami. Kemudian, dalam rangka bulan Kemerdekaan Republik Indonesia yang merepresentasikan kontribusi UGM untuk Indonesia di puncak tertinggi kedua di Pulau Lombok,” papar Dimas.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 5 Agustus 2024 dengan membawa berbagai atribut kampus yang merepresentasikan semangat kebersamaan dalam melaksanakan pengabdian masyarakat sekaligus memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

“Harapannya, dari kegiatan ini teman-teman jadi lebih termotivasi untuk melakukan pengabdian yang dapat mendukung pariwisata yang belum terlalu terjamah oleh wisatawan dan juga turut serta melestarikan gunung-gunung di Indonesia supaya dapat dinikmati oleh anak cucu kita nantinya,” papar Dimas.

Kegiatan ekspedisi yang dilakukan mahasiswa FMIPA UGM dengan Tim KKN PPM UGM tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan mahasiswa dalam melakukan pengabdian masyarakat. Kemudian, menjadi refleksi dari SDGs nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan dalam perlindungan lingkungan khususnya di kawasan gunung.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Dimas Dhanur

Read More

FMIPA UGM Sambut Kunjungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir

FMIPA UGM menerima kunjungan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir pada Kamis, 29 Agustus 2024 di Ruang Sidang FMIPA UGM. Kunjungan diterima langsung oleh Dr. Fajar Adi Kusumo, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Alumni, Kerja Sama, dan Inovasi FMIPA UGM sekaligus dosen program studi Matematika UGM bersama dengan beberapa dosen Fisika FMIPA UGM. Dalam hal ini, Badan Pengawas Tenaga Nuklir dihadiri oleh Sri Mulayni, Aderini Ismaillah, dan Warestri Widiati.

“Kami dari FMIPA UGM menerima kunjungan yang dilakukan dari BAPETAN, semoga kerja sama ini ke depannya akan berjalan lancar,” papar Dr. Fajar.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Dr. Eddy Hartantyo, M.Si. turut memaparkan profil dari program studi fisika dan penelitian yang dilakukan. Ada beberapa skema pendidikan atau tugas belajar yang dapat diakses oleh staf Badan Pengawas Tenaga Nuklir.

Kemudian diskusi berjalan dengan berbagai pertanyaan dari tamu seperti teknis kegiatan perkuliahan. Sebelumnya, FMIPA UGM dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir telah meresmikan hubungan kerja sama secara formal melalui kegiatan penandatanganan kerja sama.

Dari agenda kunjungan yang ada, FMIPA UGM turut mendukung poin 4 SDGSs mengenai Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terhadap institusi penelitian. Selain itu, FMIPA UGM juga menyambut baik institusi dalam kemitraan untuk mencapai tujuan di bidang pendidikan, teknologi, dan inovasi sesuai dengan poin 17 SDGs.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Danendra Azriel Ramadhany

Read More

Tekankan Pengembangan Diri, Alumnus FMIPA UGM Dorong Mahasiswa untuk Siap Hadapi Dunia Kerja

Sebagai mahasiswa, sering kali muncul kekhawatiran mengenai jenis pekerjaan yang akan diambil setelah lulus, atau bahkan sebelum lulus. Mahasiswa Fakultas MIPA, misalnya, sering merasa bingung dalam menentukan arah karir yang tepat. Untuk menanggulangi hal tersebut, Pionir Pascal 2024 mengadakan sesi sharing bersama alumnus untuk mahasiswa baru Fakultas MIPA UGM di Auditorium Lantai 7 pada tanggal 31 Juli 2024.

“Persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, kita tidak hanya pintar secara akademis, tapi kita juga perlu mengembangkan diri kita secara entrepreneurship dan kita harus bisa melakukan problem solving, critical thinking, serta bergaul,” jelas Bachtiar Rifai, S.Si., M.IST. selaku alumnus Fisika UGM angkatan 2006 yang juga merupakan pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Volantis Technology.

Bachtiar juga menambahkan bahwa hal-hal yang dipelajari di dunia perkuliahan kurang dari 5% dari apa yang digunakan di dunia nyata.

Dalam sesi sharing yang dipandu oleh Chinta Bella sebagai moderator, Bachtiar mengawali sesi dengan menjabarkan berbagai permasalahan mahasiswa yang berkaitan dengan dunia kerja. Dilanjutkan dengan penjelasan pekerjaan berdasarkan levelnya, kompetensi yang dicari di dunia kerja, tip dalam menjalani kehidupan perkuliahan, dan tipe pekerjaan berdasarkan manfaatnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh mahasiswa baru. Para mahasiswa baru memperdalam sesi sharing kali ini dengan bertanya hal-hal mengenai teknologi, kecerdasan buatan, maupun kewirausahaan.

Sesi sharing yang diadakan oleh Pionir Pascal 2024 menunjukkan implementasi dari SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan menghadirkan alumnus, para mahasiswa baru diberikan kesempatan untuk lebih memahami kehidupan perkuliahan serta dunia kerja. Para mahasiswa baru diharapkan menjadi lebih siap, baik dalam menjalani perkuliahan, maupun dalam menetapkan tujuan setelah lulus dari FMIPA UGM. Harapannya, FMIPA UGM tidak hanya menciptakan lulusan yang pintar secara akademik, tetapi juga dapat menciptakan lulusan yang bermanfaat dalam berbagai bidang.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Terinspirasi dari Organisasi, Mahasiswa FMIPA UGM Berani Berwirausaha

Berkesempatan duduk di bangku perkuliahan, para remaja yang mulai menjadi mahasiswa memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengeksplorasi berbagai hal, termasuk kewirausahaan. Tidak sedikit mahasiswa yang mulai berwirausaha di bangku kuliah. Alasannya beragam, mulai dari menambah penghasilan, mencoba hal baru, hingga mengisi waktu luang.

“Saya terinspirasi untuk berwirausaha setelah mencoba berjualan untuk kepentingan suatu organisasi. Saat itu saya menyadari bahwa ternyata kita bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan dengan berjualan,” ungkap Chinta Bella yang akrab disapa Bella. Ia merupakan mahasiswa S-1 Matematika UGM.

Bella memulai perjalanannya dalam dunia wirausaha sejak ia duduk di semester 4. Sejauh ini, ia sudah mencoba berbagai usaha dengan target usahanya merupakan mahasiswa UGM. Beberapa usaha yang sudah digeluti Bella untuk menambah penghasilan, yaitu menjadi reseller buket bunga, menjual kerajinan tangan buket bunga berbahan kawat bulu, buket makanan ringan, hingga makanan berat.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh Bella tidak ia jalani seorang diri. Ia mengajak teman-temannya dalam menjalani usaha-usaha tersebut. Sikap kepemimpinannya juga terlihat dalam kepiawaiannya mengoordinasikan hal-hal terkait usahanya.

Kisah Bella yang berani berwirausaha selaras dengan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Bella berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Bahkan, ia juga membuka lapangan pekerjaan untuk teman-temannya. Apabila terus dikembangkan, Bella berpotensi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang lebih luas. Sosok Bella yang inspiratif dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa FMIPA untuk berani berwirausaha. Harapannya, mahasiswa FMIPA tidak hanya terfokus pada program studinya masing-masing, tetapi juga semangat untuk mengembangkan diri dan mencoba hal-hal yang positif.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Chinta Bella
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Merasa Salah Jurusan, Mahasiswa FMIPA UGM Kembangkan Diri dalam Bidang Wicara Publik

Setiap manusia memiliki keunikan dan keahliannya masing-masing. Keahlian tersebut tidak bisa dipaksakan sama untuk setiap individu. Begitu pula dengan Chinta Bella, mahasiswa S-1 Matematika UGM, yang menunjukkan keahliannya dan fokus dalam mengembangkan minatnya di bidang wicara publik.

“Saya merasa salah jurusan, tetapi hal tersebut tidak membuat saya patah semangat. Saya akan tetap mengembangkan diri saya pada bidang yang saya gemari tanpa meninggalkan tanggung jawab saya,” papar Chinta Bella yang akrab disapa Bella. Bella mengaku bahwa sebelumnya ia berkeinginan untuk menjadi guru. Selain itu, ia juga merasa senang berkomunikasi dengan orang lain. Karena kedua hal tersebut, ia menekuni bidang wicara publik.

Sepak terjang Bella dalam dunia perhostingan dimulai sejak ia duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat itu, ia dipercaya untuk menjadi pembawa acara wisuda yang membawakan acara dengan menggunakan bahasa Arab. Semenjak saat itu, Bella mulai dipercaya untuk menjadi pembawa acara maupun moderator dalam berbagai kegiatan. Ia pernah menjadi pembawa acara dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2023, pembawa acara dan moderator Pionir Pascal 2024, pembawa acara wisuda UGM, dan masih banyak pengalaman lainnya.

Sosok Bella yang mengejar minatnya tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sangat menginspirasi. Selain mengejar minat, Bella juga dapat memperoleh penghasilan dari minatnya tersebut. Hal ini mengimplementasikan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Kisah Bella menunjukkan bahwa kesempatan untuk bekerja terbuka lebar bagi siapa saja yang mau berusaha. Meskipun tidak linear dengan program studi yang diambil, setiap mahasiswa masih berkesempatan untuk mengejar mimpinya dan memperoleh penghasilan dari hal yang mereka minati.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Chinta Bella dan Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate