Search
Search
Search

Agustus 11, 2024

Memaknai Logo Pionir Pascal dan Inklusivitas di FMIPA UGM Melalui Selebrasi Formasi

Pada Kamis, 1 Agustus 2024, lapangan basket FMIPA UGM dipenuhi oleh semangat dan keceriaan para mahasiswa baru yang mengikuti selebrasi formasi Pionir Pascal. Acara ini dimulai dengan para mahasiswa duduk pada grid yang telah disediakan oleh panitia, menunggu momen penting untuk merayakan identitas mereka sebagai bagian dari Fakultas MIPA.

Chinta Bella, salah satu pembawa acara Pionir Pascal 2024, membuka selebrasi dengan penjelasan tentang makna logo Pionir Pascal yang ada pada topi Gadjah Mada Mipa (Gamami).

“Logo Pionir Pascal yang ada pada masing-masing topi Gamami merupakan representasi elemen dan harapan untuk Fakultas MIPA,” papar Chinta Bella dengan antusias.

Muhammad Ulil Azmi, rekan pembawa acara, menambahkan bahwa logo ini menggambarkan orbital atom, yaitu komponen penting dalam keilmuan MIPA. Bentuk logo ini melambangkan sinergi untuk mengembangkan ide-ide produktif untuk kepentingan bersama.

Mereka juga menjelaskan bahwa logo ini terdiri dari kombinasi segitiga dan setengah lingkaran berjumlah delapan yang berdiri di atas satu lingkaran, melambangkan fakultas yang berlandaskan nilai ketuhanan, nilai-nilai prestatif, dan keberagaman yang inklusif.

Para mahasiswa baru yang duduk pada pola grid mendengarkan penjelasan tersebut dengan saksama. Setelah mendengarkan penjelasan mengenai logo Pionir Pascal, Gamami diimbau untuk mengecek kode selebrasi yang sudah disediakan di masing-masing grid. Setiap grid memiliki kode selebrasi yang berbeda-beda sehingga akan menghasilkan pola tertentu pada saat formasi. Kegiatan selebrasi formasi dipimpin oleh pembawa acara dengan membacakan kode selebrasi yang menggambarkan nilai-nilai positif, seperti inovasi, kolaborasi, dan pengembangan sains serta teknologi. Acara ini mencerminkan bagaimana fakultas menyiapkan mahasiswanya untuk masa depan yang penuh tantangan.

Kegiatan selebrasi formasi disambut riuh para penonton. Atmosfer riuh tersebut dilanjut dengan para Gamami yang menarikan anthem Pionir Pascal secara bersama-sama dan ditutup dengan kegiatan suporter bersama Badai Alam.

Selebrasi Pionir Pascal ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan SDGs, khususnya poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Melalui acara ini, FMIPA UGM berusaha menciptakan lingkungan yang inklusif dan beragam, mendukung pengembangan diri mahasiswa baru baik secara akademik maupun non-akademik. Harapannya, para mahasiswa baru mampu berpartisipasi aktif dan berkembang menjadi pribadi unggul.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Siap Bentuk Mahasiswa Kompeten, Pionir Pascal 2024 Selenggarakan Talkshow Ke-MIPA-an

Dalam rangka mengenalkan FMIPA secara lebih mendalam, Pionir Pascal 2024 menyelenggarakan sesi talkshow ke-MIPA-an yang dibersamai oleh Dekan, beberapa Wakil Dekan, dan alumnus FMIPA UGM yang dipandu oleh seorang moderator. Selain bertujuan untuk mengenalkan FMIPA, kegiatan yang diselenggarakan pada 31 Juli 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM ini juga bertujuan untuk memberikan kiat-kiat inspirasi dalam berkarya di bidang masing-masing.

“Kompeten itu sama dengan kemampuan ditambah dengan pengetahuan, kemudian dikalikan dengan sikap,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM. Beliau menekankan pentingnya sikap dan etika dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, Prof. Kuwat juga menjelaskan hal-hal mendasar mengenai FMIPA UGM seperti visi, misi, dan nilai-nilai dari FMIPA UGM. Prof. Kuwat juga memaparkan inovasi yang sudah dihasilkan oleh FMIPA UGM dan bermanfaat untuk masyarakat, yaitu GeNose C19.

Pemaparan Prof. Kuwat dilanjut dengan pemaparan oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan. Prof. Roto membahas mengenai akademik di FMIPA, seperti masa studi, syarat kelulusan, hingga cara menjadi mahasiswa sukses. Selanjutnya, pemaparan dilanjut oleh Indra Kesuma Nasution, Ph.D. selaku alumnus FMIPA UGM. Indra membahas mengenai ANC Japan, prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang, hingga kerja sama yang telah dilakukan dengan beberapa perusahaan di Jepang dalam menyalurkan lulusan FMIPA.

Sesi talkshow ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Mereka mengajukan pertanyaan mengenai inovasi yang sudah dijelaskan, cara bertanggung jawab dengan baik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan setelah lulus kuliah dari FMIPA UGM.

Sesi talkshow kali ini mampu menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari upaya FMIPA UGM untuk menyediakan wawasan akademik dan keterampilan kepada mahasiswa. Sesi talkshow ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yang direpresentasikan melalui pembahasan mengenai prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang dan inovasi seperti GeNose C19 yang dapat mendukung ekonomi. Inovasi GeNose C19 juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Terakhir, kegiatan ini juga menunjukkan implementasi SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang ditunjukkan dengan kerja sama internasional yang dipaparkan sehingga memperluas peluang global bagi mahasiswa.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perkenalkan Visi Misi, Dekan FMIPA UGM Tekankan Pentingnya Kreativitas dan Inovasi

Pemahaman mengenai nilai-nilai dan visi misi Fakultas MIPA menjadi hal yang penting bagi mahasiswa baru agar mereka lebih memahami Fakultas MIPA dan termotivasi dalam menjalankan perkuliahan. Berdasarkan hal tersebut, diadakan sesi talkshow Pionir Pascal pada 31 Juli 2024 yang dibersamai Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA UGM.

“Orang-orang yang dibutuhkan saat ini adalah orang-orang yang kreatif, inovatif, dan adaptif,” papar Prof. Kuwat pada sesi talkshow.

Prof. Kuwat menekankan pentingnya percaya diri dan kreativitas di kalangan mahasiswa dalam sesi talkshow yang dipandu oleh Chinta Bella selaku moderator

Selain menekankan pentingnya percaya diri dan kreatif, Prof. Kuwat juga menjelaskan visi Fakultas MIPA, yaitu menjadi pusat unggulan global dalam bidang matematika, sains, dan teknologi yang dijiwai oleh nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila. Prof. Kuwat juga menekankan 4 tujuan utama penyelenggaraan pendidikan di Fakultas MIPA, yaitu fokus pada kemampuan kerja mahasiswa agar mahasiswa memiliki karir yang cemerlang, membangun reputasi akademik melalui riset dan pengabdian yang berdampak, berkontribusi terhadap masyarakat sekitar, dan menciptakan lingkungan fakultas yang menyenangkan.

Prof. Kuwat juga menjelaskan beberapa fasilitas yang disediakan oleh Fakultas MIPA. Beberapa fasilitas tersebut yaitu Career Center, Integrated Workshop (FabLab), dan Start-up Mentoring. Melalui fasilitas yang ada, mahasiswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan akademik, tetapi juga soft skill dan etika kerja yang baik. Prof. Kuwat menegaskan bahwa kompetensi mahasiswa diukur berdasarkan kombinasi keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang mereka miliki.

Selain itu, Prof. Kuwat juga mengenalkan salah satu inovasi yang diciptakan di Fakultas MIPA, yaitu GeNose C19 yang berperan dalam penanganan Covid-19 pada masa pandemi kemarin. Beliau menambahkan bahwa GeNose C19 diproduksi sebanyak 5.000 unit dan memperoleh pendapatan sebesar 350 miliar rupiah. Dengan mengenalkan GeNose C19, Prof. Kuwat berharap bahwa para mahasiswa dapat menciptakan inovasi-inovasi lainnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Penjelasan Prof. Kuwat pada sesi talkshow Pionir Pascal 2024 menyoroti kaitan Fakultas MIPA dengan SDGs, terutama SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan berbagai program dan inisiatifnya, Fakultas MIPA UGM berkontribusi dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendorong inovasi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat global.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Memaknai Logo Pionir Pascal dan Inklusivitas di FMIPA UGM Melalui Selebrasi Formasi

Pada Kamis, 1 Agustus 2024, lapangan basket FMIPA UGM dipenuhi oleh semangat dan keceriaan para mahasiswa baru yang mengikuti selebrasi formasi Pionir Pascal. Acara ini dimulai dengan para mahasiswa duduk pada grid yang telah disediakan oleh panitia, menunggu momen penting untuk merayakan identitas mereka sebagai bagian dari Fakultas MIPA.

Chinta Bella, salah satu pembawa acara Pionir Pascal 2024, membuka selebrasi dengan penjelasan tentang makna logo Pionir Pascal yang ada pada topi Gadjah Mada Mipa (Gamami).

“Logo Pionir Pascal yang ada pada masing-masing topi Gamami merupakan representasi elemen dan harapan untuk Fakultas MIPA,” papar Chinta Bella dengan antusias.

Muhammad Ulil Azmi, rekan pembawa acara, menambahkan bahwa logo ini menggambarkan orbital atom, yaitu komponen penting dalam keilmuan MIPA. Bentuk logo ini melambangkan sinergi untuk mengembangkan ide-ide produktif untuk kepentingan bersama.

Mereka juga menjelaskan bahwa logo ini terdiri dari kombinasi segitiga dan setengah lingkaran berjumlah delapan yang berdiri di atas satu lingkaran, melambangkan fakultas yang berlandaskan nilai ketuhanan, nilai-nilai prestatif, dan keberagaman yang inklusif.

Para mahasiswa baru yang duduk pada pola grid mendengarkan penjelasan tersebut dengan saksama. Setelah mendengarkan penjelasan mengenai logo Pionir Pascal, Gamami diimbau untuk mengecek kode selebrasi yang sudah disediakan di masing-masing grid. Setiap grid memiliki kode selebrasi yang berbeda-beda sehingga akan menghasilkan pola tertentu pada saat formasi. Kegiatan selebrasi formasi dipimpin oleh pembawa acara dengan membacakan kode selebrasi yang menggambarkan nilai-nilai positif, seperti inovasi, kolaborasi, dan pengembangan sains serta teknologi. Acara ini mencerminkan bagaimana fakultas menyiapkan mahasiswanya untuk masa depan yang penuh tantangan.

Kegiatan selebrasi formasi disambut riuh para penonton. Atmosfer riuh tersebut dilanjut dengan para Gamami yang menarikan anthem Pionir Pascal secara bersama-sama dan ditutup dengan kegiatan suporter bersama Badai Alam.

Selebrasi Pionir Pascal ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan SDGs, khususnya poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Melalui acara ini, FMIPA UGM berusaha menciptakan lingkungan yang inklusif dan beragam, mendukung pengembangan diri mahasiswa baru baik secara akademik maupun non-akademik. Harapannya, para mahasiswa baru mampu berpartisipasi aktif dan berkembang menjadi pribadi unggul.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Panitia Pionir Pascal 2024
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Siap Bentuk Mahasiswa Kompeten, Pionir Pascal 2024 Selenggarakan Talkshow Ke-MIPA-an

Dalam rangka mengenalkan FMIPA secara lebih mendalam, Pionir Pascal 2024 menyelenggarakan sesi talkshow ke-MIPA-an yang dibersamai oleh Dekan, beberapa Wakil Dekan, dan alumnus FMIPA UGM yang dipandu oleh seorang moderator. Selain bertujuan untuk mengenalkan FMIPA, kegiatan yang diselenggarakan pada 31 Juli 2024 di Auditorium lantai 7 FMIPA UGM ini juga bertujuan untuk memberikan kiat-kiat inspirasi dalam berkarya di bidang masing-masing.

“Kompeten itu sama dengan kemampuan ditambah dengan pengetahuan, kemudian dikalikan dengan sikap,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan FMIPA UGM. Beliau menekankan pentingnya sikap dan etika dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, Prof. Kuwat juga menjelaskan hal-hal mendasar mengenai FMIPA UGM seperti visi, misi, dan nilai-nilai dari FMIPA UGM. Prof. Kuwat juga memaparkan inovasi yang sudah dihasilkan oleh FMIPA UGM dan bermanfaat untuk masyarakat, yaitu GeNose C19.

Pemaparan Prof. Kuwat dilanjut dengan pemaparan oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan. Prof. Roto membahas mengenai akademik di FMIPA, seperti masa studi, syarat kelulusan, hingga cara menjadi mahasiswa sukses. Selanjutnya, pemaparan dilanjut oleh Indra Kesuma Nasution, Ph.D. selaku alumnus FMIPA UGM. Indra membahas mengenai ANC Japan, prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang, hingga kerja sama yang telah dilakukan dengan beberapa perusahaan di Jepang dalam menyalurkan lulusan FMIPA.

Sesi talkshow ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Mereka mengajukan pertanyaan mengenai inovasi yang sudah dijelaskan, cara bertanggung jawab dengan baik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan setelah lulus kuliah dari FMIPA UGM.

Sesi talkshow kali ini mampu menunjukkan penerapan SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang tercermin dari upaya FMIPA UGM untuk menyediakan wawasan akademik dan keterampilan kepada mahasiswa. Sesi talkshow ini juga menunjukkan penerapan SDGs poin 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yang direpresentasikan melalui pembahasan mengenai prospek kerja lulusan FMIPA di Jepang dan inovasi seperti GeNose C19 yang dapat mendukung ekonomi. Inovasi GeNose C19 juga menunjukkan penerapan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Terakhir, kegiatan ini juga menunjukkan implementasi SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang ditunjukkan dengan kerja sama internasional yang dipaparkan sehingga memperluas peluang global bagi mahasiswa.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Perkenalkan Visi Misi, Dekan FMIPA UGM Tekankan Pentingnya Kreativitas dan Inovasi

Pemahaman mengenai nilai-nilai dan visi misi Fakultas MIPA menjadi hal yang penting bagi mahasiswa baru agar mereka lebih memahami Fakultas MIPA dan termotivasi dalam menjalankan perkuliahan. Berdasarkan hal tersebut, diadakan sesi talkshow Pionir Pascal pada 31 Juli 2024 yang dibersamai Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA UGM.

“Orang-orang yang dibutuhkan saat ini adalah orang-orang yang kreatif, inovatif, dan adaptif,” papar Prof. Kuwat pada sesi talkshow.

Prof. Kuwat menekankan pentingnya percaya diri dan kreativitas di kalangan mahasiswa dalam sesi talkshow yang dipandu oleh Chinta Bella selaku moderator

Selain menekankan pentingnya percaya diri dan kreatif, Prof. Kuwat juga menjelaskan visi Fakultas MIPA, yaitu menjadi pusat unggulan global dalam bidang matematika, sains, dan teknologi yang dijiwai oleh nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila. Prof. Kuwat juga menekankan 4 tujuan utama penyelenggaraan pendidikan di Fakultas MIPA, yaitu fokus pada kemampuan kerja mahasiswa agar mahasiswa memiliki karir yang cemerlang, membangun reputasi akademik melalui riset dan pengabdian yang berdampak, berkontribusi terhadap masyarakat sekitar, dan menciptakan lingkungan fakultas yang menyenangkan.

Prof. Kuwat juga menjelaskan beberapa fasilitas yang disediakan oleh Fakultas MIPA. Beberapa fasilitas tersebut yaitu Career Center, Integrated Workshop (FabLab), dan Start-up Mentoring. Melalui fasilitas yang ada, mahasiswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan akademik, tetapi juga soft skill dan etika kerja yang baik. Prof. Kuwat menegaskan bahwa kompetensi mahasiswa diukur berdasarkan kombinasi keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang mereka miliki.

Selain itu, Prof. Kuwat juga mengenalkan salah satu inovasi yang diciptakan di Fakultas MIPA, yaitu GeNose C19 yang berperan dalam penanganan Covid-19 pada masa pandemi kemarin. Beliau menambahkan bahwa GeNose C19 diproduksi sebanyak 5.000 unit dan memperoleh pendapatan sebesar 350 miliar rupiah. Dengan mengenalkan GeNose C19, Prof. Kuwat berharap bahwa para mahasiswa dapat menciptakan inovasi-inovasi lainnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Penjelasan Prof. Kuwat pada sesi talkshow Pionir Pascal 2024 menyoroti kaitan Fakultas MIPA dengan SDGs, terutama SDGs poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dan SDGs poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan berbagai program dan inisiatifnya, Fakultas MIPA UGM berkontribusi dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendorong inovasi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat global.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate