Search
Search
Search

Juli 29, 2024

Tingkatkan Keterampilan Berbicara, FMIPA UGM Rutin Gelar Latihan Pranatacara (Pewara Bahasa Jawa)

FMIPA UGM kembali laksanakan latihan bersama pranatacara atau pewara dengan bahasa Jawa. Latihan dilakukan 1 minggu sekali dengan peserta yang terdiri atas tenaga kependidikan dan dosen. Narasumber dari kegiatan tersebut adalah Agus Pramono yang merupakan penyiar di salah 1 stasiun televisi nasional dan merupakan seorang pewara baik bahasa Indonesia atau bahasa Jawa.

Materi yang diajarkan meliputi olah vokal, mengenal karakter suara, etika pewara, menyusun teks atau naskah acara, gestur dan mimic tubuh, serta pantangan dan anjuran yang dilakukan saat menjadi seorang pewara atau pembawa acara.

“Jika akan menjadi pewara jangan minum manis-manis dahulu seperti teh atau kopi manis karena akan memengaruhi kualitas suara. Sebaiknya, minum air putih saja,” terang Agus selaku narasumber.

Selanjutnya, para peserta diberikan contoh serta studi kasus yang terjadi sesuai dengan jenis acara yang diselenggarakan. Narasumber kemudian mempersilakan para peserta untuk praktik sesuai dengan tema acara seperti pemakaman, syukuran, gelar budaya, dan lainnya.

Kegiatan rutin Latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Hari Mangrove Sedunia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Mangrove di Indonesia

Peringatan Mangrove Sedunia jatuh setiap tanggal 26 Juli. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Mangrove for Future 2024. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi mangrove yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Mangrove Sedunia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk merasa bangga mengenai kekayaan alam mangrove di Indonesia sebesar 3.364.047 Ha. Hal ini menyuguhkan fakta bahwa Indonesia memiliki 20,37% dari total mangrove di dunia. Dengan ini, beragam manfaat dan fungsi dari mangrove perlu diketahui masyarakat baik secara umum atau khusus dari segi keilmuan sains.

Selanjutnya, mangrove dikenalkan sebagai benteng alam yang berfungsi dalam melawan abrasi dan erosi. Selain itu, mangrove dapat mengurangi dampak dari tsunami melalui penyerapan energi gelombang air laut. Fakta dari penelitian yang dilakukan, hutan mangrove yang sehat mengalami kerusakan lebih sedikit selama terjadinya hantaman badai atau gelombang air laut.

Dari sudut pandang ilmu Fisika, mangrove memiliki adaptasi yang luar biasa dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem. Akar dan daun yang didesain untuk menopang dan mendapatkan oksigen dalam kondisi air pasang menjadi keunikan tersendiri bagi mangrove dan memiliki peran penting di ekosistem pesisir. Di sisi lain, dari segi keilmuan Kimia, mangrove memiliki senyawa tanin yang memiliki dampak besar dalam penyerapan logam berat dan polutan dari air.

Dampak besar dan peran penting mangrove tersebut perlu diketahui masyarakat luas sehingga menimbulkan dorongan untuk bersama menjaga hutan mangrove di tengah ancaman dan tantangan yang dialami seperti pembabatan mangrove untuk tambak dan pencemaran secara besar-besaran pada ekosistem perairan. Untuk itu, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi mangrove di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C94SC1dSte1/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Mangrove Sedunia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terutama edukasi mengenai lingkungan, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi keanekaragaman hayati, mangrove, konservasi, garis Pantai, polusi minyak, pengelolaan ekosistem, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Beri Edukasi Literasi Digital, Matematika FMIPA UGM Gelar Workshop Kriptografi dan Aplikasinya dalam Keamanan Siber

Departemen Matematika FMIPA UGM menyelenggarakan Workshop Matematika dalam Kriptografi dan Aplikasinya dalam Keamanan Siber pada Sabtu, 27 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Acara ini merupakan kolaborasi antara Departemen Matematika UGM dengan Museum Sandi dan Politeknik Sandi dan Siber Negara dalam rangka memberikan edukasi dan sosialisasi perihal literasi digital. Peserta acara terdiri atas pelajar, guru, dan mahasiswa.

Acara ini meghadirkan ahli di bidang kriptografi dan kemanan siber seperti Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., selaku dosen Ilmu Komputer dan Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM, Arizal S.T., M.T., selaku dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara, Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku dosen Matematika FMIPA UGM, dan Nurul Qomariasih, M.Si. selaku dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara.

“Kegiatan yang sangat baik dan relevan dengan tantangan di era digital karena kriptografi berakar pada nilai matematika yang kompleks. Tujuan untuk meningkatkan literasi digital tentang keamanan siber di kalangan masyarakat. Peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta mendorong kolaborasi antara berbagai instansi dalam menghadapi masalah terkait kriptografi Keamanan Siber. Awal yang baik untuk kolaborasi yang berkelanjutan dengan Poltek BSSN kedepannya,” papar Kuwat Triyana selaku Dekan FMIPA UGM dalam membuka acara.

Rangkaian acara terdiri atas pembukaan, pre-test, pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab, serta kunjungan ke Museum Sandi. Berbagai materi yang disampaikan terdiri atas Hardware Security: Kriptografi dalam bentuk Hardware oleh Prof. Jazi, Information Security Awareness oleh Arizal, The Guardians of Privacy: Cryptography Through the Ages oleh Nurul, dan Peran Matematika dan Kriptografi: Perjalanan Menuju Komunikasi yang Aman oleh Uha.

Hadirnya acara Workshop Matematika dalam Kriptografi dan Aplikasinya merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan keterampilan di bidang teknologi dan informasi. Di sisi lain, kegiatan ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dalam peningkatan kapasitas di bidang teknologi komunikasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nur Hidayat

Read More

Muda dan Berbudaya, Intip Sosok Viga Mahasiswa FMIPA sebagai Penabuh Gamelan

Lincah dan luwes dalam menabuh gendang, Viga memainkan peran penting dalam sebuah permainan tabuhan karawitan. Tidak hanya piawai dalam memainkan 1 instrumen, Viga mampu memainkan hampir semua instrumen gamelan yang ada seperti bonang, saron, kenong, dan lainnya. Sosok mahasiswa yang sedang menempuh studi pascasarjana di FMIPA UGM tersebut turut mendukung hidupnya komunitas karawitan yang ada di lingkungan fakultasnya yaitu Tim Karawitan Laras Sains. Perjalanannya menabuh gamelan di lingkungan kampus sudah dimulai sejak menempuh studi sarjana di tahun 2018.

“Sangat senang bisa bergabung ke Laras Sains. Bisa bertukar pikiran dan latihan bersama. Suasana ngobrol santai di ruang gamelan kan beda kalau ngobrol di kelas,” papar Viga mengenai kesan mengikuti komunitas Laras Sains.

Viga turut menceritakan bahwa tidak ada pembeda bagi pemain pemula dan ahli ketika bergabung dalam Laras Sains. Perbedaan jenjang usia yang cukup kontras juga bukan menjadi tembok penghalang bagi para pemain. Menurutnya, para pemain yang dianggap senior justru dianggap menaungi atau mengemong para pemain pemula atau pemain muda. Terhadap pemain pemula, Viga juga turut membantu mengarahkan dan mengajari hingga tuntas.

Viga mengaku merasa sedih jika jadwal karawitan tidak dapat terlaksana akibat perbedaan masing-masing jadwal dari anggota atau pemain karawitan. Dalam hal ini, dirinya menuturkan bahwa Laras Sains merupakan wadah yang tepat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif terutama ketika sedang merasa penat di kala pekerjaan atau perkuliahan.

“Laras Sains bukan untuk bagus-bagusan skill, tapi malah tempat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif,” pungkasnya.

Keterlibatan Viga sebagai pelestari budaya di lingkungan fakultas merupakan salah 1 cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan seni dan budaya yang diberikan kepada rekan mahasiswa atau sivitas kampus serta nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto dan Anugrah Yuwan Atmaja

Read More

Rapat Akbar Pionir Pascal 2024: Persiapan Menyambut Mahasiswa Baru FMIPA UGM

Mendekati pelaksanaan penyambutan mahasiswa baru FMIPA UGM, panitia Pionir Pascal 2024 menggelar Rapat Akbar pada Senin, 22 Juli 2024, di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM. Pionir Pascal merupakan program pengenalan kampus kepada mahasiswa baru di skala fakultas yaitu di lingkungan FMIPA UGM. Acara akan dilaksanakan pada 31 Juli – 1 Agustus 2024 dengan tema Simfoni Mipa, Harmonikan Karya Saintis Muda. Rapat tersebut dipimpin oleh Koordinator Umum Pascal yaitu Nabilla Nafisatuz Zahrah, mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer IUP angkatan 2022.

Dalam acara Rapat Akbar tersebut, hadir Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M. Si., yang dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada panitia Pascal yang telah mempersiapkan seluruh acara dengan semangat. Melalui acara ini, diharapkan Gadjah Mada Muda MIPA (Gamami) dapat mengenal lebih dalam tentang FMIPA, tempat mereka belajar dalam beberapa tahun ke depan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mengakselerasi proses transformasi mahasiswa baru menjadi pembelajar sukses dalam menghadapi lingkungan akademik yang berbeda dari lingkungan belajar sebelumnya di SMA,” ungkap Prof. Kuwat.

Acara 2 hari Pionir Pascal 2024 dirancang agar Gamami dapat memahami visi dan misi FMIPA, sarana dan prasarana di FMIPA, aktifitas perkuliahan, dan kehidupan pasca kampus. Kegiatan tersebut dikemas dalam berbagai acara yang meliputi pengenalan program studi serta organisasi mahasiswa di FMIPA, gelar wicara (talk show) dengan Dekan dan Wakil Dekan, sharing alumni, Tour de MIPA, science project, dan berbagai acara menarik lainnya.

“Kita berharap agar mahasiswa baru termasuk panitia Pascal dapat mengambil manfaat dari program kerja sama FMIPA dengan ANC Japan, Taiwan Center, dan program lainnya,” tambah Prof. Kuwat.

Dalam Rapat Akbar tersebut hadir pula Prof. Roto, Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan), Dr. Dwi Ertiningsih (Sekretaris Unit Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan), Dr. Chalis Setyadi (Koordinator Gugus Pionir FMIPA), dan Sujarwanto (perwakilan K5L FMIPA). Di akhir acara, dilakukan games untuk memotivasi panitia dan liris anthem Pascal yang diperagakan bersama seluruh panitia.

Pionir Pascal 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara Pionir Gadjah Mada 2024 yang mengusung tema “Kolaborasi Gadjah Mada, Generasi Unggul Indonesia.” Pionir Gadjah Mada bertujuan untuk menyambut keluarga baru Universitas Gadjah Mada. Kegiatan tersebut berlangsung selama 6 hari, dari Senin, 29 Juli hingga Sabtu, 3 Agustus 2024. Kegiatan dibagi menjadi 3 bagian yaitu materi Universitas (29-30 Juli), materi Fakultas atau Sekolah Vokasi (31 Juli-1 Agustus), dan materi Soft Skills (2-3 Agustus). Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan Action Plan pada 4-10 Agustus. Seluruh informasi tentang kegiatan Pionir Gadjah Mada baik universitas, fakultas atau sekolah vokasi, dan soft skills dapat diakses di website pionir.ugm.ac.id.

Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas, acara Pionir Pascal 2024 ini menunjukkan komitmen UGM dalam memberikan pendidikan inklusif dan berkualitas serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua. FMIPA UGM berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung dan inovatif untuk mempersiapkan generasi pemimpin masa depan yang berkompeten dan beretika, sesuai dengan semangat SDGs.

Penulis: Chalis Setyadi
Foto: Rafael Videntio Suryasubrata, Ahmad Firdaus Zen Omar, dan Raihan Ar Rasyid
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Tingkatkan Keterampilan Berbicara, FMIPA UGM Rutin Gelar Latihan Pranatacara (Pewara Bahasa Jawa)

FMIPA UGM kembali laksanakan latihan bersama pranatacara atau pewara dengan bahasa Jawa. Latihan dilakukan 1 minggu sekali dengan peserta yang terdiri atas tenaga kependidikan dan dosen. Narasumber dari kegiatan tersebut adalah Agus Pramono yang merupakan penyiar di salah 1 stasiun televisi nasional dan merupakan seorang pewara baik bahasa Indonesia atau bahasa Jawa.

Materi yang diajarkan meliputi olah vokal, mengenal karakter suara, etika pewara, menyusun teks atau naskah acara, gestur dan mimic tubuh, serta pantangan dan anjuran yang dilakukan saat menjadi seorang pewara atau pembawa acara.

“Jika akan menjadi pewara jangan minum manis-manis dahulu seperti teh atau kopi manis karena akan memengaruhi kualitas suara. Sebaiknya, minum air putih saja,” terang Agus selaku narasumber.

Selanjutnya, para peserta diberikan contoh serta studi kasus yang terjadi sesuai dengan jenis acara yang diselenggarakan. Narasumber kemudian mempersilakan para peserta untuk praktik sesuai dengan tema acara seperti pemakaman, syukuran, gelar budaya, dan lainnya.

Kegiatan rutin Latihan pranatacara atau pewara bahasa Jawa merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan berbicara bagi sivitas akademik di kampus. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian tradisi penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

Uji Kelayakan Sensor Magnetik Drone Rakitan Tim Riset Geofisika FMIPA UGM

Tim Riset Geofisika UGM melakukan uji kelayakan terhadap sensor magnetik yang terdapat pada rakitan drone. Alat sensor magnetik yang dirakit pada drone tersebut digunakan untuk mendeteksi benda magnetik di bawah permukaan bumi seperti potensi bahan tambang yang meliputi emas, nikel, tembaga, dan lain-lain. Pengujian dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 di Lapangan Sidomoyo, Sleman. Tujuan dari pengujian adalah untuk melihat dan mengetahui noise level yang ditimbulkan oleh motor drone terhadap sensor magnetik.

Dalam masa mendatang, alat ini digunakan di lapangan untuk keperluan survey eksplorasi geothermal (panas bumi) serta mendeteksi potensi tambang yang ada di lapangan. Sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Beban maksimal yang bisa ditanggung dari alat adalah 2,7 kilogram. Hasil rakitan kita hanya 2 kilogram,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan pengujian hasil riset tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam merakit sensor magnetik drone.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Hari Mangrove Sedunia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Mangrove di Indonesia

Peringatan Mangrove Sedunia jatuh setiap tanggal 26 Juli. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Mangrove for Future 2024. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi mangrove yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Mangrove Sedunia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk merasa bangga mengenai kekayaan alam mangrove di Indonesia sebesar 3.364.047 Ha. Hal ini menyuguhkan fakta bahwa Indonesia memiliki 20,37% dari total mangrove di dunia. Dengan ini, beragam manfaat dan fungsi dari mangrove perlu diketahui masyarakat baik secara umum atau khusus dari segi keilmuan sains.

Selanjutnya, mangrove dikenalkan sebagai benteng alam yang berfungsi dalam melawan abrasi dan erosi. Selain itu, mangrove dapat mengurangi dampak dari tsunami melalui penyerapan energi gelombang air laut. Fakta dari penelitian yang dilakukan, hutan mangrove yang sehat mengalami kerusakan lebih sedikit selama terjadinya hantaman badai atau gelombang air laut.

Dari sudut pandang ilmu Fisika, mangrove memiliki adaptasi yang luar biasa dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem. Akar dan daun yang didesain untuk menopang dan mendapatkan oksigen dalam kondisi air pasang menjadi keunikan tersendiri bagi mangrove dan memiliki peran penting di ekosistem pesisir. Di sisi lain, dari segi keilmuan Kimia, mangrove memiliki senyawa tanin yang memiliki dampak besar dalam penyerapan logam berat dan polutan dari air.

Dampak besar dan peran penting mangrove tersebut perlu diketahui masyarakat luas sehingga menimbulkan dorongan untuk bersama menjaga hutan mangrove di tengah ancaman dan tantangan yang dialami seperti pembabatan mangrove untuk tambak dan pencemaran secara besar-besaran pada ekosistem perairan. Untuk itu, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi mangrove di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C94SC1dSte1/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Mangrove Sedunia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terutama edukasi mengenai lingkungan, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi keanekaragaman hayati, mangrove, konservasi, garis Pantai, polusi minyak, pengelolaan ekosistem, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Beri Edukasi Literasi Digital, Matematika FMIPA UGM Gelar Workshop Kriptografi dan Aplikasinya dalam Keamanan Siber

Departemen Matematika FMIPA UGM menyelenggarakan Workshop Matematika dalam Kriptografi dan Aplikasinya dalam Keamanan Siber pada Sabtu, 27 Juli 2024 di Ruang Auditorium FMIPA UGM. Acara ini merupakan kolaborasi antara Departemen Matematika UGM dengan Museum Sandi dan Politeknik Sandi dan Siber Negara dalam rangka memberikan edukasi dan sosialisasi perihal literasi digital. Peserta acara terdiri atas pelajar, guru, dan mahasiswa.

Acara ini meghadirkan ahli di bidang kriptografi dan kemanan siber seperti Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., selaku dosen Ilmu Komputer dan Elektronika Instrumentasi FMIPA UGM, Arizal S.T., M.T., selaku dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara, Uha Isnaini, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku dosen Matematika FMIPA UGM, dan Nurul Qomariasih, M.Si. selaku dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara.

“Kegiatan yang sangat baik dan relevan dengan tantangan di era digital karena kriptografi berakar pada nilai matematika yang kompleks. Tujuan untuk meningkatkan literasi digital tentang keamanan siber di kalangan masyarakat. Peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta mendorong kolaborasi antara berbagai instansi dalam menghadapi masalah terkait kriptografi Keamanan Siber. Awal yang baik untuk kolaborasi yang berkelanjutan dengan Poltek BSSN kedepannya,” papar Kuwat Triyana selaku Dekan FMIPA UGM dalam membuka acara.

Rangkaian acara terdiri atas pembukaan, pre-test, pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab, serta kunjungan ke Museum Sandi. Berbagai materi yang disampaikan terdiri atas Hardware Security: Kriptografi dalam bentuk Hardware oleh Prof. Jazi, Information Security Awareness oleh Arizal, The Guardians of Privacy: Cryptography Through the Ages oleh Nurul, dan Peran Matematika dan Kriptografi: Perjalanan Menuju Komunikasi yang Aman oleh Uha.

Hadirnya acara Workshop Matematika dalam Kriptografi dan Aplikasinya merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dan nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui peningkatan keterampilan di bidang teknologi dan informasi. Di sisi lain, kegiatan ini merupakan cerminan dari SDGs nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama dalam peningkatan kapasitas di bidang teknologi komunikasi.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Sulaiman Nur Hidayat

Read More

Muda dan Berbudaya, Intip Sosok Viga Mahasiswa FMIPA sebagai Penabuh Gamelan

Lincah dan luwes dalam menabuh gendang, Viga memainkan peran penting dalam sebuah permainan tabuhan karawitan. Tidak hanya piawai dalam memainkan 1 instrumen, Viga mampu memainkan hampir semua instrumen gamelan yang ada seperti bonang, saron, kenong, dan lainnya. Sosok mahasiswa yang sedang menempuh studi pascasarjana di FMIPA UGM tersebut turut mendukung hidupnya komunitas karawitan yang ada di lingkungan fakultasnya yaitu Tim Karawitan Laras Sains. Perjalanannya menabuh gamelan di lingkungan kampus sudah dimulai sejak menempuh studi sarjana di tahun 2018.

“Sangat senang bisa bergabung ke Laras Sains. Bisa bertukar pikiran dan latihan bersama. Suasana ngobrol santai di ruang gamelan kan beda kalau ngobrol di kelas,” papar Viga mengenai kesan mengikuti komunitas Laras Sains.

Viga turut menceritakan bahwa tidak ada pembeda bagi pemain pemula dan ahli ketika bergabung dalam Laras Sains. Perbedaan jenjang usia yang cukup kontras juga bukan menjadi tembok penghalang bagi para pemain. Menurutnya, para pemain yang dianggap senior justru dianggap menaungi atau mengemong para pemain pemula atau pemain muda. Terhadap pemain pemula, Viga juga turut membantu mengarahkan dan mengajari hingga tuntas.

Viga mengaku merasa sedih jika jadwal karawitan tidak dapat terlaksana akibat perbedaan masing-masing jadwal dari anggota atau pemain karawitan. Dalam hal ini, dirinya menuturkan bahwa Laras Sains merupakan wadah yang tepat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif terutama ketika sedang merasa penat di kala pekerjaan atau perkuliahan.

“Laras Sains bukan untuk bagus-bagusan skill, tapi malah tempat untuk menyalurkan emosi ke arah yang positif,” pungkasnya.

Keterlibatan Viga sebagai pelestari budaya di lingkungan fakultas merupakan salah 1 cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan seni dan budaya yang diberikan kepada rekan mahasiswa atau sivitas kampus serta nomor 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pelestarian warisan budaya berupa seni karawitan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto dan Anugrah Yuwan Atmaja

Read More

Rapat Akbar Pionir Pascal 2024: Persiapan Menyambut Mahasiswa Baru FMIPA UGM

Mendekati pelaksanaan penyambutan mahasiswa baru FMIPA UGM, panitia Pionir Pascal 2024 menggelar Rapat Akbar pada Senin, 22 Juli 2024, di Auditorium Lantai 7 FMIPA UGM. Pionir Pascal merupakan program pengenalan kampus kepada mahasiswa baru di skala fakultas yaitu di lingkungan FMIPA UGM. Acara akan dilaksanakan pada 31 Juli – 1 Agustus 2024 dengan tema Simfoni Mipa, Harmonikan Karya Saintis Muda. Rapat tersebut dipimpin oleh Koordinator Umum Pascal yaitu Nabilla Nafisatuz Zahrah, mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer IUP angkatan 2022.

Dalam acara Rapat Akbar tersebut, hadir Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M. Si., yang dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada panitia Pascal yang telah mempersiapkan seluruh acara dengan semangat. Melalui acara ini, diharapkan Gadjah Mada Muda MIPA (Gamami) dapat mengenal lebih dalam tentang FMIPA, tempat mereka belajar dalam beberapa tahun ke depan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mengakselerasi proses transformasi mahasiswa baru menjadi pembelajar sukses dalam menghadapi lingkungan akademik yang berbeda dari lingkungan belajar sebelumnya di SMA,” ungkap Prof. Kuwat.

Acara 2 hari Pionir Pascal 2024 dirancang agar Gamami dapat memahami visi dan misi FMIPA, sarana dan prasarana di FMIPA, aktifitas perkuliahan, dan kehidupan pasca kampus. Kegiatan tersebut dikemas dalam berbagai acara yang meliputi pengenalan program studi serta organisasi mahasiswa di FMIPA, gelar wicara (talk show) dengan Dekan dan Wakil Dekan, sharing alumni, Tour de MIPA, science project, dan berbagai acara menarik lainnya.

“Kita berharap agar mahasiswa baru termasuk panitia Pascal dapat mengambil manfaat dari program kerja sama FMIPA dengan ANC Japan, Taiwan Center, dan program lainnya,” tambah Prof. Kuwat.

Dalam Rapat Akbar tersebut hadir pula Prof. Roto, Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan), Dr. Dwi Ertiningsih (Sekretaris Unit Pendukung Kegiatan Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan), Dr. Chalis Setyadi (Koordinator Gugus Pionir FMIPA), dan Sujarwanto (perwakilan K5L FMIPA). Di akhir acara, dilakukan games untuk memotivasi panitia dan liris anthem Pascal yang diperagakan bersama seluruh panitia.

Pionir Pascal 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara Pionir Gadjah Mada 2024 yang mengusung tema “Kolaborasi Gadjah Mada, Generasi Unggul Indonesia.” Pionir Gadjah Mada bertujuan untuk menyambut keluarga baru Universitas Gadjah Mada. Kegiatan tersebut berlangsung selama 6 hari, dari Senin, 29 Juli hingga Sabtu, 3 Agustus 2024. Kegiatan dibagi menjadi 3 bagian yaitu materi Universitas (29-30 Juli), materi Fakultas atau Sekolah Vokasi (31 Juli-1 Agustus), dan materi Soft Skills (2-3 Agustus). Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan Action Plan pada 4-10 Agustus. Seluruh informasi tentang kegiatan Pionir Gadjah Mada baik universitas, fakultas atau sekolah vokasi, dan soft skills dapat diakses di website pionir.ugm.ac.id.

Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-4 yaitu Pendidikan Berkualitas, acara Pionir Pascal 2024 ini menunjukkan komitmen UGM dalam memberikan pendidikan inklusif dan berkualitas serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua. FMIPA UGM berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung dan inovatif untuk mempersiapkan generasi pemimpin masa depan yang berkompeten dan beretika, sesuai dengan semangat SDGs.

Penulis: Chalis Setyadi
Foto: Rafael Videntio Suryasubrata, Ahmad Firdaus Zen Omar, dan Raihan Ar Rasyid
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate