Sains telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita, khususnya dalam beberapa abad terakhir. Terlepas dari pencapaian yang fenomenal, sains saat ini menghadapi banyak tantangan yang mengancam keberlanjutan masa depannya. Ketika penemuan ilmiah terus hadir dan menyatu dalam masyarakat, akan semakin banyak tantangan yang menghadang. Kimia sebagai salah satu ilmu kealaman (natural sciences) yang sudah tua dan mature/matang, sering kali dianggap sudah mencapai titik puncak. Sesuai dengan hukum alam, apapun yang sudah mencapai puncak suatu saat akan mengalami penurunan. Namun, dalam kenyataannya kimia terus mengalami revitalisasi terutama karena berinteraksi dengan disiplin ilmu lain sehingga melahirkan ilmu baru. Demikian pernyataan Prof. Dr. Chairil Anwar saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas MIPA UGM, Selasa (15/3/2022).
Dalam pidato ilmiah yang berjudul “Kemajuan dan Tantangan Kimia sebagai Sentral Sains”, Prof. Chairil Anwar menyampaikan bahwa kimia telah menembus banyak sisi kehidupan kita. Keterkaitan dan interaksi disiplin ilmu dengan industri, politik, dan masyarakat telah lama menjadi pokok dalam sejarah sains, sejarah teknologi, dan studi sains, meskipun dapat dikatakan bahwa dampak dari jalinan ini belum cukup dieksplorasi. Kimia adalah contoh kasus yang ideal, mengingat bahwa kimia telah muncul sebagai salah satu disiplin ilmu terbesar, sementara pada saat yang sama menjadi salah satu teknologi paling kuat di dunia. Secara khusus, kekuatan kimia terletak pada kemampuannya untuk memperoleh pengetahuan tentang alam dan kemudian mengubahnya, bersama masyarakat di mana kimia berada bersama.
Prof. Chairil Anwar menambahkan, pada sisi yang lain, aplikasi kimia yang ditemukan dan diperkenalkan terus bertambah dan meliputi banyak bidang. Misalnya, penemuan suatu material akan terkoneksi dengan berbagai bidang. Dalam konteks material, menarik untuk diikuti prospek pemanfaatan material karbon tabung nano berdinding tunggal. Molekul dengan bentuk geometris elegan ini diprediksi akan mendorong revolusi dalam elektronik, komputer, kimia, dan bahan struktural baru, khususnya sebagai alternatif pengganti perangkat elektronik dengan chip berbasis silikon yang sejauh ini menjadi material utama yang paling banyak digunakan. Selain itu, irisan kimia dengan bidang energi cukup besar. Energi menjadi salah satu kebutuhan utama manusia. Ada dua jenis energi utama, yaitu energi berasal fosil utamanya minyak bumi, gas, dan batu bara disebut energi tidak terbarukan dan energi non fosil (antara lain: biomassa, hidro, matahari, panas bumi, angin, kimia/baterai, dan nuklir) disebut energi terbarukan. Indonesia memiliki hampir semua sumber energi tersebut, sehingga kimia sebagai sentral sains dapat berperan besar dalam kemajuan dan kesejahteraan bangsa.