Search
Search
Search

SDG 15: Ekosistem Daratan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Sambut 694 Mahasiswa Baru dalam Pionir Pascal

Sebanyak 694 mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengikuti rangkaian acara Pionir Pascal yang merupakan agenda pengenalan lingkungan kampus di tingkat fakultas. Dekan dan segenap jajaran beserta seluruh panitia Pionir Pascal menyambut para mahasiswa baru di Auditorium FMIPA UGM pada acara pembukaan yang diselenggarakan pada Rabu, 1 Juli 2024.

Selain menyambut dan memberikan selamat kepada para mahasiswa baru, Dekan FMIPA UGM turut memberikan pesan untuk menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan aktif.

“Mahasiswa baru harus memiliki naluri bukan sebatas hanya menjaga gawang saja yang diam dan bertahan tetapi juga sebagai pemain yang aktif,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana.

Prof. Kuwat juga menekankan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses sehingga diperlukan sikap-sikap seperti kreatif, inovatif, dan adaptif. Sebagai mahasiswa FMIPA, tidak hanya berprestasi atau cerdas saja tetapi juga beretika.

Selama 2 hari, mahasiswa baru akan merasakan langsung bagaimana suasana kehidupan kampus di FMIPA UGM. Pada hari pertama, mahasiswa baru mengenal lebih dekat dengan program studi dan himpunan mahasiswa di mana mereka akan berdinamika selama menempuh studi. Kemudian, di hari kedua, mahasiswa baru berkesempatan dalam science project yang akan memberikan ruang kreasi mahasiswa baru dalam mengemukakan ide dan gagasan.

Selama berkegiatan, mahasiswa baru turut diajak untuk sadar terhadap lingkungan dengan arahan membawa botol minum dan diberikan konsumsi dengan wadah ramah lingkungan. Dengan ini, mahasiswa baru akan diberikan pemahaman sejak awal untuk turut menjaga lingkungan dengan menekan produksi limbah sampah plastik.

Koordinator Gugus Pionir Pascal, Dr. Chalis menyampaikan harapan dari seluruh rangkaian acara yang dibuat untuk penyambutan mahasiswa baru.

“Pionir Pascal sebagai bagian dari Pionir Gadjah Mada diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengakselerasi proses transformasi Gamami dari siswa SMA menjadi mahasiswa UGM. Untuk itu Gamami akan diperkenalkan dengan hal-hal yang akan menjadi teman mereka selama kuliah: ruang kuliah, laboratorium, teman seperjuangan, perpustakaan, kantin, KRS, dan lainnya,” papar Dr. Chalis.

Harapan lain juga disampaikan oleh Koordinator Umum Pionir Pascal UGM, Nabila Nafizatus.

“Dengan adanya kegiatan PIONIR Pascal, harapannya adalah Gamada dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus, baik secara akademik maupun non-akademik, sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.  Selain itu, kegiatan PIONIR Pascal ini Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik, menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” papar Nabila.

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan yang diberikan selama acara berlangsung seperti berpikir kritis (science project) serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Kampanye Tentang Kelola Sampah: Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga

Dalam rangka mendukung keberlanjutan pengelolaan lingkungan dan sampah, FMIPA UGM turut mendukung agenda tersebut melalui kampanye di media sosial dengan tema Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga. Dengan menyuguhkan poster infografis yang didistribusikan dari Universitas Gadjah Mada, FMIPA UGM turut mengajak mahasiswa dan sivitas akademik di lingkungan fakultas untuk bersama-sama mendukung kampanye yang dilakukan.

“Penting sekali untuk memahami pengelolaan sampah yang baik demi “Menjaga Bumi Lebih Lestari”. Setiap tindakan kecil seperti memilah sampah dapat membuat perbedaan besar bagi lingkungan kita,” ajak admin FMIPA UGM.

Poster pertama dengan judul Menjaga Bumi Lebih Lestari memberikan edukasi mengenai langkah-langkah dalam menekan sampah yaitu dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis sampah, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan membawa botol minum, tempat makan, dan tas daur ulang.

Kemudian, pada poster kedua dengan judul Yuk Pilah Sampahmu: Pilah Sampah Hidup Menjadi Lebih Indah memberikan edukasi mengenai informasi kategori dan jenis sampah yang harus dipilah. Sampah tersebut terdiri atas sampah residu (diapers, pembalut, punting rokok, dan tisu bekas), sampah organik (sisa makanan, sisa dapur dan tanaman), dan sampah anorganik (kertas, kaleng, gelas, kardus, dan botol plastik).

Kampanye dan edukasi mengenai pengelolaan lingkungan dan sampah tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui akses terhadap pendidikan yang diberikan berupa  wawasan terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan baik di air atau daratan. Simak konten kampanye tersebut pada tautan https://www.instagram.com/p/C9qif0lynCk/?img_index=1.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Bebas Kantong Plastik, Mahasiswa FMIPA Ajak Kurangi Pemakaian Plastik

Sejumlah mahasiswa FMIPA UGM yang tergabung dalam Media FMIPA UGM membuat konten kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik. Kegiatan dilakukan bertepatan dengan momen peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day yaitu pada 3 Juli 2024. Dalam unggahan tersebut, target utama dari kampanye bebas plastik yang dilakukan adalah para mahasiswa di sekitar kampus FMIPA UGM.

“Sebagai langkah kecil namun bermakna, kami mengajak Sobat MIPA untuk beralih ke tas ramah lingkungan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, kita turut berpartisipasi dalam mengurangi limbah plastik yang merusak ekosistem kita,” papar Sulaiman selaku mahasiswa.

Beberapa poin penekanan di konten tersebut adalah penggunaan bahan ramah lingkungan seperti kain yang dapat dipakai hingga berulang kali. Bahan lainnya yang dapat digunakan adalah kertas yang dapat didaur ulang. Pengemasan konten dengan menggunakan template atau format bak model dengan tas bergengsi menjadi daya tarik bagi penonton konten kampanye tersebut hingga menembus lebih dari 12.000 penonton.

Kegiatan kampanye dalam rangka peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day merupakan cerminan dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak melalui mengurangi limbah atau sampah, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui pengelolaan limbah dan konsumsi bahan plastik, nomor 14 dan 15 yaitu Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan melalui konservasi lautan dan perlindungan lingkungan. Konten tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C885xE1yhB0/

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Mangrove Sedunia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Mangrove di Indonesia

Peringatan Mangrove Sedunia jatuh setiap tanggal 26 Juli. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Mangrove for Future 2024. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi mangrove yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Mangrove Sedunia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk merasa bangga mengenai kekayaan alam mangrove di Indonesia sebesar 3.364.047 Ha. Hal ini menyuguhkan fakta bahwa Indonesia memiliki 20,37% dari total mangrove di dunia. Dengan ini, beragam manfaat dan fungsi dari mangrove perlu diketahui masyarakat baik secara umum atau khusus dari segi keilmuan sains.

Selanjutnya, mangrove dikenalkan sebagai benteng alam yang berfungsi dalam melawan abrasi dan erosi. Selain itu, mangrove dapat mengurangi dampak dari tsunami melalui penyerapan energi gelombang air laut. Fakta dari penelitian yang dilakukan, hutan mangrove yang sehat mengalami kerusakan lebih sedikit selama terjadinya hantaman badai atau gelombang air laut.

Dari sudut pandang ilmu Fisika, mangrove memiliki adaptasi yang luar biasa dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem. Akar dan daun yang didesain untuk menopang dan mendapatkan oksigen dalam kondisi air pasang menjadi keunikan tersendiri bagi mangrove dan memiliki peran penting di ekosistem pesisir. Di sisi lain, dari segi keilmuan Kimia, mangrove memiliki senyawa tanin yang memiliki dampak besar dalam penyerapan logam berat dan polutan dari air.

Dampak besar dan peran penting mangrove tersebut perlu diketahui masyarakat luas sehingga menimbulkan dorongan untuk bersama menjaga hutan mangrove di tengah ancaman dan tantangan yang dialami seperti pembabatan mangrove untuk tambak dan pencemaran secara besar-besaran pada ekosistem perairan. Untuk itu, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi mangrove di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C94SC1dSte1/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Mangrove Sedunia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terutama edukasi mengenai lingkungan, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi keanekaragaman hayati, mangrove, konservasi, garis Pantai, polusi minyak, pengelolaan ekosistem, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

The 6th International Conference on Chemical Science: Dukung Penelitian Kimia untuk Keberlanjutan, Kimia UGM Gelar Konferensi Kimia Internasional

Sebanyak 150 peserta dari 8 negara mengikuti kegiatan The 6th International Conference on Chemical Science yang merupakan Konferesi Kimia Internasional oleh Departemen Kimia FMIPA UGM pada tanggal 24 – 25 Juli 2024. Acara dilaksanakan di Ruang Auditorium FMIPA UGM dengan dihadiri peserta yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Jepang, Irak, Belanda, dan Italia.

Dengan mengusung tema Chemistry for Better Life and Envinronment, acara ini mendorong dan mempertemukan para praktisi dan ahli di bidang kimia dalam melakukan penelitian sekaligus publikasi yang akan turut mendukung keberlangsungan lingkungan di masa depan.

“Kegiatan konferensi ini mendorong warga Kimia untuk mempublikasikan jurnal di jurnal internasional. Harapannya, selain outputnya artikel, ada visualisasi penlitian Kimia yang bisa ditampilkan dan menambah exposure. Hal ini bertujuan untuk membuka orang lain untuk meneliti lebih dalam mengenai penelitian di bidang kimia dan bermanfaat bagi lingkungan,” papar Prof. Dr. rer. nat. Nuryono, M.S., selaku ketua pelaksana The 6th International Conference on Chemical Science.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana turut membuka dan mendukung acara ini melalui sambutan yang diberikan. Menurutnya, konferensi ini menjadi ruang penting bagi para peneliti dan akademisi di bidang kimia dalam melakukan kolaborasi riset untuk keberlanjutan dan masa depan di berbagai bidang seperti kesehatan, pangan, dan lingkungan.

Sebanyak 16 poster dan 66 presentasi hadir di acara tersebut. Sesi presentasi tersebut membuka kesempatan luas bagi mahasiswa, peneliti, dan praktisi untuk bertukar pikiran serta membuka peluang kolaborasi riset dan kerja sama dalam penelitian di bidang kimia yang berdampak bagi lingkungan dan keberlanjutan.

The 6th International Conference on Chemical Science sejalan dengan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkuliatas, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, nomro 15 yaitu Ekosistem Daratan, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui pertukaran ide dan gagasan riset di bidang kimia serta upaya pengembangan penelitian untuk mewujudkan implementasi kimia dalam menjaga dan merestorasi lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media Kimia UGM

Read More

Tingkatkan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Dasar, Mahasiswa FMIPA UGM Manfaatkan Limbah Kayu

Kemampuan memahami Matematika merupakan salah satu kemampuan yang penting dan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak siswa Indonesia terutama di jenjang sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam memahami Matematika. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 2 Terong yang memperoleh nilai masih cukup rendah pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) Matematika.

“Berdasarkan hasil survei, kami menemukan salah satu penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap Matematika di SD Negeri 2 Terong adalah karena media pembelajaran yang kurang menarik dan monoton,” ungkap Tiara Fatihah Kusumaningtyas selaku ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Mathematics Arithmetic (Mathric).

Selain itu, dirinya juga menemukan potensi limbah serbuk kayu di sekitar SD Negeri 2 Terong yang belum termanfaatkan pada bidang pendidikan. Oleh karena itu, Tiara dan timnya merancang Mathric sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika.

Tim PKM-PM yang beranggotakan Hanum Sekar, Iin Nauli Rahmawati, Lailatun Nasikhah, dan Pelangi Jingga Putria Risna Maulana merancang program Mathric sedemikian rupa agar dapat mengatasi permasalahan di SD Negeri 2 Terong. Titik berat program ini ada pada pembuatan alat peraga, praktik pembelajaran, dan training of trainer.

Pada pembuatan alat peraga yang memanfaatkan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama, para siswa turut dilibatkan. Setelah alat peraga selesai dibuat, para siswa diberi praktik pembelajaran dengan misi-misi yang menarik. Di lain sisi, training of trainer bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di SD Negeri 2 Terong dalam pembuatan animation learning video agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.

Pengabdian Tim PKM-PM Mathric pada SD Negeri 2 Terong menunjukkan implementasi dari SDGs poin 4 dan 17, yaitu Pendidikan Berkualitas dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hal ini terlihat dari usaha peningkatan kualitas pendidikan dasar di SD Negeri 2 Terong sebagai mitra.

Selanjutnya, penggunaan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama pembuatan alat peraga menunjukkan wujud nyata dari SDGs poin 12 dan 15, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta Ekosistem Daratan. Dengan adanya pengelolaan limbah berupa serbuk kayu, beban terhadap hutan dapat berkurang sehingga perlindungan lingkungan dapat direalisasikan. Harapannya, inovasi dari Tim PKM-PM Mathric dapat meningkatkan pemahaman Matematika di SD Negeri 2 Terong dan dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika dengan memanfaatkan limbah yang ada.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Tim PKM-PM Mathric
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Alumni Geofisika FMIPA UGM Ajak Pemuda Bijak Kelola Sampah Plastik

Puluhan pemuda di Yogyakarta mendapatkan kesempatan dalam memperoleh edukasi mengenai pengelolaan sampah plastik yang dilaksanakan pada 5 – 7 Juli 2024 di Wisma Ngestilaras, Kaliurang melalui acara Jambore Pemuda Daerah. Acara yang diselenggarakan oleh Purna Pemuda Muda Indonesia dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta ini turut mengundang Shofi Rahmadini Kusumastuti sebagai narasumber. Shofi diketahui merupakan alumni Geofisika FMIPA UGM yang bergelut di bidang lingkungan.

Dengan membawa tema Habis Platsik Susah Dibuang: Lalu Kaum Muda Bisa Apa? Shofi membagikan cerita dan wawasan terkait sampah plastik dengan beragam permasalahan dan solusinya.

“Kenapa plastik bermanfaat untuk kita?”, tanya Shofi dalam membuka presentasinya kepada para peserta.

Beragam jawaban disampaikan peserta melalui apliaksi interaktif menti.com dengan jawaban yang bervariasi mulai dari murah dan ringan, mudah dibawa, ekonomis, kuat dan ringan, dan lainnya.

Peserta mendapat materi yang meliputi jenis dan kode wadah plastik yang aman digunakan untuk konsumsi dan tidak, sejarah penggunaan plastik, kondisi lingkungan di sekitar Yogyakarta, tokoh dan pegiat lingkungan, mikroplastik, gaya hidup berkelanjutan, beserta solusi dalam penanganan sampah seperti menerapkan kegiatan 6R.

“Saat ini kita tidak hanya menerapkan 3R saja tetapi 6R yang terdiri atas rethink, refuse, reduce, reuse, repair, dan recycle dalam pengelolaan sampah plastik,” papar Shofi.

Dalam hal ini, Shofi juga memperkenalkan organisasi yang mau menerima sampah masyarakat seperti daur resik serta memperkenalkan toko keperluan sehari-hari yang ramah lingkungan. Dalam mengakhiri presentasinya, Shofi menekankan peran pemuda dalam pengelolaan lingkungan terutama sampah plastik dan mengajak para pemuda untuk memulai dari sekarang juga sesuai dengan kemampuan yang ada.

Peran Shofi dalam memberikan edukasi kepada pemuda untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam mengelola sampah. Kemudian, turut menjadi implementasi dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui perlindungan ekosistem dan air bersih, konsumersime, pengelolaan limbah, aksi iklim, edukasi mikroplastik, dan perlindungan lingkungan.

Read More

Darurat Mikroplastik di Lingkungan, Kimia FMIPA UGM Gelar Kuliah Tamu Internasional dengan Pakar dari Universitas Tokushima

Mahasiswa bertanya saat sesi diskusi berlangsung (Foto: Damar)

Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah tamu internasional pada hari Selasa, 25 Juni 2024 di Ruang Seminar Departemen Kimia UGM. Acara ini menghadirkan 2 pakar terkemuka dari Universitas Tokushima, Jepang, yaitu Assoc. Prof. Kei-Ichiro Murai dan Assoc. Prof. Hitoshi Mizuguchi, yang memaparkan topik terkini dan relevan dalam bidang ilmu material dan analisis lingkungan.

Assoc. Prof. Kei-Ichiro Murai membuka sesi dengan presentasi bertajuk “X-ray Analyses for Material Science”. Prof. Murai mengupas berbagai teknik analisis material menggunakan sinar-X, menjelaskan bagaimana sinar-X mampu mengungkap struktur dan komposisi material pada tingkat atomik. Pengetahuan ini sangat penting dalam pengembangan teknologi baru dan material yang lebih efisien.

Assoc. Prof. Kei-Ichiro Murai menyampaikan materi “X-ray Analyses for Material Science”

Selanjutnya, Assoc. Prof. Hitoshi Mizuguchi membawa para peserta menyelami dunia mikroplastik di udara melalui materi “Analysis of Airborne Microplastics by Pyrolysis-Gas Chromatography-Mass Spectroscopy”. Prof. Mizuguchi memaparkan metode analisis mikroplastik di udara menggunakan teknik pirolisis-gas kromatografi-mass spektroskopi. Teknik ini membantu dalam mendeteksi dan menganalisis partikel mikroplastik yang semakin banyak mencemari lingkungan, terutama di udara perkotaan.

Assoc. Prof. Hitoshi Mizuguchi memaparkan materi “Analysis of Airborne Microplastics by Pyrolysis-Gas Chromatography-Mass Spectroscopy” (Foto: Damar)

Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Dr. Suherman, pakar kimia lingkungan dari UGM. Dalam moderasinya, Dr. Suherman menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam penelitian ilmiah dan bagaimana pengetahuan yang dibagikan oleh para pakar dari Universitas Tokushima dapat membantu UGM dalam mencapai tujuan penelitian yang lebih tinggi.

Lebih dari itu, acara ini memiliki relevansi yang kuat dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Materi tentang analisis material oleh Prof. Murai berkontribusi pada SDGs 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mendorong penelitian dan inovasi di bidang teknologi material yang ramah lingkungan dan efisien.

Presentasi Prof. Mizuguchi tentang mikroplastik berhubungan langsung dengan SDGs 14 (Kehidupan di Bawah Air) dan SDGs 15 (Kehidupan di Darat). Analisis dan deteksi mikroplastik sangat penting untuk mengatasi polusi plastik yang mengancam ekosistem laut dan darat.

Kegiatan ini juga mendukung SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi internasional antara UGM dan Universitas Tokushima. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman ini memperkuat jaringan akademik global dan mendukung pencapaian SDGs secara kolektif.

Penulis: Damar Novi Pradityaka
Fotografi: Roory Zaky Hasya
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM Sambut 694 Mahasiswa Baru dalam Pionir Pascal

Sebanyak 694 mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengikuti rangkaian acara Pionir Pascal yang merupakan agenda pengenalan lingkungan kampus di tingkat fakultas. Dekan dan segenap jajaran beserta seluruh panitia Pionir Pascal menyambut para mahasiswa baru di Auditorium FMIPA UGM pada acara pembukaan yang diselenggarakan pada Rabu, 1 Juli 2024.

Selain menyambut dan memberikan selamat kepada para mahasiswa baru, Dekan FMIPA UGM turut memberikan pesan untuk menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan aktif.

“Mahasiswa baru harus memiliki naluri bukan sebatas hanya menjaga gawang saja yang diam dan bertahan tetapi juga sebagai pemain yang aktif,” papar Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana.

Prof. Kuwat juga menekankan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses sehingga diperlukan sikap-sikap seperti kreatif, inovatif, dan adaptif. Sebagai mahasiswa FMIPA, tidak hanya berprestasi atau cerdas saja tetapi juga beretika.

Selama 2 hari, mahasiswa baru akan merasakan langsung bagaimana suasana kehidupan kampus di FMIPA UGM. Pada hari pertama, mahasiswa baru mengenal lebih dekat dengan program studi dan himpunan mahasiswa di mana mereka akan berdinamika selama menempuh studi. Kemudian, di hari kedua, mahasiswa baru berkesempatan dalam science project yang akan memberikan ruang kreasi mahasiswa baru dalam mengemukakan ide dan gagasan.

Selama berkegiatan, mahasiswa baru turut diajak untuk sadar terhadap lingkungan dengan arahan membawa botol minum dan diberikan konsumsi dengan wadah ramah lingkungan. Dengan ini, mahasiswa baru akan diberikan pemahaman sejak awal untuk turut menjaga lingkungan dengan menekan produksi limbah sampah plastik.

Koordinator Gugus Pionir Pascal, Dr. Chalis menyampaikan harapan dari seluruh rangkaian acara yang dibuat untuk penyambutan mahasiswa baru.

“Pionir Pascal sebagai bagian dari Pionir Gadjah Mada diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengakselerasi proses transformasi Gamami dari siswa SMA menjadi mahasiswa UGM. Untuk itu Gamami akan diperkenalkan dengan hal-hal yang akan menjadi teman mereka selama kuliah: ruang kuliah, laboratorium, teman seperjuangan, perpustakaan, kantin, KRS, dan lainnya,” papar Dr. Chalis.

Harapan lain juga disampaikan oleh Koordinator Umum Pionir Pascal UGM, Nabila Nafizatus.

“Dengan adanya kegiatan PIONIR Pascal, harapannya adalah Gamada dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dengan lingkungan kampus, baik secara akademik maupun non-akademik, sehingga Gamada mampu mengembangkan karakter yang baik.  Selain itu, kegiatan PIONIR Pascal ini Gamada siap menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Gamada dengan lebih baik, menjadi individu yang berkompeten dan berkarakter, serta siap menghadapi berbagai tantangan selama masa studi di UGM,” papar Nabila.

Kegiatan Pionir Pascal yang diselenggarakan oleh FMIPA UGM turut mendukung SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui keterampilan yang diberikan selama acara berlangsung seperti berpikir kritis (science project) serta nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui pengurangan limbah sampah plastik dan mikroplastik.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Hero Prakosa Wibowo Priyanto

Read More

FMIPA UGM Kampanye Tentang Kelola Sampah: Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga

Dalam rangka mendukung keberlanjutan pengelolaan lingkungan dan sampah, FMIPA UGM turut mendukung agenda tersebut melalui kampanye di media sosial dengan tema Sampah Terkelola, Lingkungan Terjaga. Dengan menyuguhkan poster infografis yang didistribusikan dari Universitas Gadjah Mada, FMIPA UGM turut mengajak mahasiswa dan sivitas akademik di lingkungan fakultas untuk bersama-sama mendukung kampanye yang dilakukan.

“Penting sekali untuk memahami pengelolaan sampah yang baik demi “Menjaga Bumi Lebih Lestari”. Setiap tindakan kecil seperti memilah sampah dapat membuat perbedaan besar bagi lingkungan kita,” ajak admin FMIPA UGM.

Poster pertama dengan judul Menjaga Bumi Lebih Lestari memberikan edukasi mengenai langkah-langkah dalam menekan sampah yaitu dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis sampah, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan membawa botol minum, tempat makan, dan tas daur ulang.

Kemudian, pada poster kedua dengan judul Yuk Pilah Sampahmu: Pilah Sampah Hidup Menjadi Lebih Indah memberikan edukasi mengenai informasi kategori dan jenis sampah yang harus dipilah. Sampah tersebut terdiri atas sampah residu (diapers, pembalut, punting rokok, dan tisu bekas), sampah organik (sisa makanan, sisa dapur dan tanaman), dan sampah anorganik (kertas, kaleng, gelas, kardus, dan botol plastik).

Kampanye dan edukasi mengenai pengelolaan lingkungan dan sampah tersebut menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui akses terhadap pendidikan yang diberikan berupa  wawasan terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan baik di air atau daratan. Simak konten kampanye tersebut pada tautan https://www.instagram.com/p/C9qif0lynCk/?img_index=1.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Bebas Kantong Plastik, Mahasiswa FMIPA Ajak Kurangi Pemakaian Plastik

Sejumlah mahasiswa FMIPA UGM yang tergabung dalam Media FMIPA UGM membuat konten kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik. Kegiatan dilakukan bertepatan dengan momen peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day yaitu pada 3 Juli 2024. Dalam unggahan tersebut, target utama dari kampanye bebas plastik yang dilakukan adalah para mahasiswa di sekitar kampus FMIPA UGM.

“Sebagai langkah kecil namun bermakna, kami mengajak Sobat MIPA untuk beralih ke tas ramah lingkungan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, kita turut berpartisipasi dalam mengurangi limbah plastik yang merusak ekosistem kita,” papar Sulaiman selaku mahasiswa.

Beberapa poin penekanan di konten tersebut adalah penggunaan bahan ramah lingkungan seperti kain yang dapat dipakai hingga berulang kali. Bahan lainnya yang dapat digunakan adalah kertas yang dapat didaur ulang. Pengemasan konten dengan menggunakan template atau format bak model dengan tas bergengsi menjadi daya tarik bagi penonton konten kampanye tersebut hingga menembus lebih dari 12.000 penonton.

Kegiatan kampanye dalam rangka peringatan Hari Bebas Kantong Plastik atau Plastic Bag Free Day merupakan cerminan dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak melalui mengurangi limbah atau sampah, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui pengelolaan limbah dan konsumsi bahan plastik, nomor 14 dan 15 yaitu Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan melalui konservasi lautan dan perlindungan lingkungan. Konten tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/reel/C885xE1yhB0/

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media FMIPA UGM

Read More

Hari Mangrove Sedunia, FMIPA UGM Beri Edukasi Kondisi Mangrove di Indonesia

Peringatan Mangrove Sedunia jatuh setiap tanggal 26 Juli. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Mangrove for Future 2024. Melalui konten yang dibuat, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat untuk lebih peka dan sadar terhadap kondisi mangrove yang ada di Indonesia. Konten edukasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya pelaksanaan kampanye digital dalam mendukung Hari Mangrove Sedunia.

Dalam membuka topik, masyarakat diajak untuk merasa bangga mengenai kekayaan alam mangrove di Indonesia sebesar 3.364.047 Ha. Hal ini menyuguhkan fakta bahwa Indonesia memiliki 20,37% dari total mangrove di dunia. Dengan ini, beragam manfaat dan fungsi dari mangrove perlu diketahui masyarakat baik secara umum atau khusus dari segi keilmuan sains.

Selanjutnya, mangrove dikenalkan sebagai benteng alam yang berfungsi dalam melawan abrasi dan erosi. Selain itu, mangrove dapat mengurangi dampak dari tsunami melalui penyerapan energi gelombang air laut. Fakta dari penelitian yang dilakukan, hutan mangrove yang sehat mengalami kerusakan lebih sedikit selama terjadinya hantaman badai atau gelombang air laut.

Dari sudut pandang ilmu Fisika, mangrove memiliki adaptasi yang luar biasa dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem. Akar dan daun yang didesain untuk menopang dan mendapatkan oksigen dalam kondisi air pasang menjadi keunikan tersendiri bagi mangrove dan memiliki peran penting di ekosistem pesisir. Di sisi lain, dari segi keilmuan Kimia, mangrove memiliki senyawa tanin yang memiliki dampak besar dalam penyerapan logam berat dan polutan dari air.

Dampak besar dan peran penting mangrove tersebut perlu diketahui masyarakat luas sehingga menimbulkan dorongan untuk bersama menjaga hutan mangrove di tengah ancaman dan tantangan yang dialami seperti pembabatan mangrove untuk tambak dan pencemaran secara besar-besaran pada ekosistem perairan. Untuk itu, FMIPA UGM turut mengajak masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian yang dapat dilakukan seperti membagikan konten tersebut dalam menyadarkan dan membagikan pengetahuan terkait kondisi mangrove di Indonesia yang dapat diakses melalui tautan https://www.instagram.com/p/C94SC1dSte1/?img_index=2

Edukasi yang dilakukan dalam momen Hari Mangrove Sedunia tahun 2024 merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui akses terhadap pendidikan terutama edukasi mengenai lingkungan, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan dan 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi keanekaragaman hayati, mangrove, konservasi, garis Pantai, polusi minyak, pengelolaan ekosistem, dan perlindungan lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Gambar: Tim Media FMIPA UGM

Read More

The 6th International Conference on Chemical Science: Dukung Penelitian Kimia untuk Keberlanjutan, Kimia UGM Gelar Konferensi Kimia Internasional

Sebanyak 150 peserta dari 8 negara mengikuti kegiatan The 6th International Conference on Chemical Science yang merupakan Konferesi Kimia Internasional oleh Departemen Kimia FMIPA UGM pada tanggal 24 – 25 Juli 2024. Acara dilaksanakan di Ruang Auditorium FMIPA UGM dengan dihadiri peserta yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Jepang, Irak, Belanda, dan Italia.

Dengan mengusung tema Chemistry for Better Life and Envinronment, acara ini mendorong dan mempertemukan para praktisi dan ahli di bidang kimia dalam melakukan penelitian sekaligus publikasi yang akan turut mendukung keberlangsungan lingkungan di masa depan.

“Kegiatan konferensi ini mendorong warga Kimia untuk mempublikasikan jurnal di jurnal internasional. Harapannya, selain outputnya artikel, ada visualisasi penlitian Kimia yang bisa ditampilkan dan menambah exposure. Hal ini bertujuan untuk membuka orang lain untuk meneliti lebih dalam mengenai penelitian di bidang kimia dan bermanfaat bagi lingkungan,” papar Prof. Dr. rer. nat. Nuryono, M.S., selaku ketua pelaksana The 6th International Conference on Chemical Science.

Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana turut membuka dan mendukung acara ini melalui sambutan yang diberikan. Menurutnya, konferensi ini menjadi ruang penting bagi para peneliti dan akademisi di bidang kimia dalam melakukan kolaborasi riset untuk keberlanjutan dan masa depan di berbagai bidang seperti kesehatan, pangan, dan lingkungan.

Sebanyak 16 poster dan 66 presentasi hadir di acara tersebut. Sesi presentasi tersebut membuka kesempatan luas bagi mahasiswa, peneliti, dan praktisi untuk bertukar pikiran serta membuka peluang kolaborasi riset dan kerja sama dalam penelitian di bidang kimia yang berdampak bagi lingkungan dan keberlanjutan.

The 6th International Conference on Chemical Science sejalan dengan SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkuliatas, nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, nomro 15 yaitu Ekosistem Daratan, dan nomor 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui pertukaran ide dan gagasan riset di bidang kimia serta upaya pengembangan penelitian untuk mewujudkan implementasi kimia dalam menjaga dan merestorasi lingkungan.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Tim Media Kimia UGM

Read More

Tingkatkan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Dasar, Mahasiswa FMIPA UGM Manfaatkan Limbah Kayu

Kemampuan memahami Matematika merupakan salah satu kemampuan yang penting dan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak siswa Indonesia terutama di jenjang sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam memahami Matematika. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 2 Terong yang memperoleh nilai masih cukup rendah pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) Matematika.

“Berdasarkan hasil survei, kami menemukan salah satu penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap Matematika di SD Negeri 2 Terong adalah karena media pembelajaran yang kurang menarik dan monoton,” ungkap Tiara Fatihah Kusumaningtyas selaku ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Mathematics Arithmetic (Mathric).

Selain itu, dirinya juga menemukan potensi limbah serbuk kayu di sekitar SD Negeri 2 Terong yang belum termanfaatkan pada bidang pendidikan. Oleh karena itu, Tiara dan timnya merancang Mathric sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika.

Tim PKM-PM yang beranggotakan Hanum Sekar, Iin Nauli Rahmawati, Lailatun Nasikhah, dan Pelangi Jingga Putria Risna Maulana merancang program Mathric sedemikian rupa agar dapat mengatasi permasalahan di SD Negeri 2 Terong. Titik berat program ini ada pada pembuatan alat peraga, praktik pembelajaran, dan training of trainer.

Pada pembuatan alat peraga yang memanfaatkan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama, para siswa turut dilibatkan. Setelah alat peraga selesai dibuat, para siswa diberi praktik pembelajaran dengan misi-misi yang menarik. Di lain sisi, training of trainer bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di SD Negeri 2 Terong dalam pembuatan animation learning video agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.

Pengabdian Tim PKM-PM Mathric pada SD Negeri 2 Terong menunjukkan implementasi dari SDGs poin 4 dan 17, yaitu Pendidikan Berkualitas dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hal ini terlihat dari usaha peningkatan kualitas pendidikan dasar di SD Negeri 2 Terong sebagai mitra.

Selanjutnya, penggunaan limbah serbuk kayu sebagai bahan utama pembuatan alat peraga menunjukkan wujud nyata dari SDGs poin 12 dan 15, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta Ekosistem Daratan. Dengan adanya pengelolaan limbah berupa serbuk kayu, beban terhadap hutan dapat berkurang sehingga perlindungan lingkungan dapat direalisasikan. Harapannya, inovasi dari Tim PKM-PM Mathric dapat meningkatkan pemahaman Matematika di SD Negeri 2 Terong dan dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Matematika dengan memanfaatkan limbah yang ada.

Penulis: Azzah Nurfatin
Foto: Tim PKM-PM Mathric
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More

Alumni Geofisika FMIPA UGM Ajak Pemuda Bijak Kelola Sampah Plastik

Puluhan pemuda di Yogyakarta mendapatkan kesempatan dalam memperoleh edukasi mengenai pengelolaan sampah plastik yang dilaksanakan pada 5 – 7 Juli 2024 di Wisma Ngestilaras, Kaliurang melalui acara Jambore Pemuda Daerah. Acara yang diselenggarakan oleh Purna Pemuda Muda Indonesia dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta ini turut mengundang Shofi Rahmadini Kusumastuti sebagai narasumber. Shofi diketahui merupakan alumni Geofisika FMIPA UGM yang bergelut di bidang lingkungan.

Dengan membawa tema Habis Platsik Susah Dibuang: Lalu Kaum Muda Bisa Apa? Shofi membagikan cerita dan wawasan terkait sampah plastik dengan beragam permasalahan dan solusinya.

“Kenapa plastik bermanfaat untuk kita?”, tanya Shofi dalam membuka presentasinya kepada para peserta.

Beragam jawaban disampaikan peserta melalui apliaksi interaktif menti.com dengan jawaban yang bervariasi mulai dari murah dan ringan, mudah dibawa, ekonomis, kuat dan ringan, dan lainnya.

Peserta mendapat materi yang meliputi jenis dan kode wadah plastik yang aman digunakan untuk konsumsi dan tidak, sejarah penggunaan plastik, kondisi lingkungan di sekitar Yogyakarta, tokoh dan pegiat lingkungan, mikroplastik, gaya hidup berkelanjutan, beserta solusi dalam penanganan sampah seperti menerapkan kegiatan 6R.

“Saat ini kita tidak hanya menerapkan 3R saja tetapi 6R yang terdiri atas rethink, refuse, reduce, reuse, repair, dan recycle dalam pengelolaan sampah plastik,” papar Shofi.

Dalam hal ini, Shofi juga memperkenalkan organisasi yang mau menerima sampah masyarakat seperti daur resik serta memperkenalkan toko keperluan sehari-hari yang ramah lingkungan. Dalam mengakhiri presentasinya, Shofi menekankan peran pemuda dalam pengelolaan lingkungan terutama sampah plastik dan mengajak para pemuda untuk memulai dari sekarang juga sesuai dengan kemampuan yang ada.

Peran Shofi dalam memberikan edukasi kepada pemuda untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah menjadi cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan wawasan dan keterampilan dalam mengelola sampah. Kemudian, turut menjadi implementasi dari SDGs nomor 6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, nomor 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, nomor 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim, nomor 14 yaitu Ekosistem Lautan, dan nomor 15 yaitu Ekosistem Daratan melalui perlindungan ekosistem dan air bersih, konsumersime, pengelolaan limbah, aksi iklim, edukasi mikroplastik, dan perlindungan lingkungan.

Read More

Darurat Mikroplastik di Lingkungan, Kimia FMIPA UGM Gelar Kuliah Tamu Internasional dengan Pakar dari Universitas Tokushima

Mahasiswa bertanya saat sesi diskusi berlangsung (Foto: Damar)

Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah tamu internasional pada hari Selasa, 25 Juni 2024 di Ruang Seminar Departemen Kimia UGM. Acara ini menghadirkan 2 pakar terkemuka dari Universitas Tokushima, Jepang, yaitu Assoc. Prof. Kei-Ichiro Murai dan Assoc. Prof. Hitoshi Mizuguchi, yang memaparkan topik terkini dan relevan dalam bidang ilmu material dan analisis lingkungan.

Assoc. Prof. Kei-Ichiro Murai membuka sesi dengan presentasi bertajuk “X-ray Analyses for Material Science”. Prof. Murai mengupas berbagai teknik analisis material menggunakan sinar-X, menjelaskan bagaimana sinar-X mampu mengungkap struktur dan komposisi material pada tingkat atomik. Pengetahuan ini sangat penting dalam pengembangan teknologi baru dan material yang lebih efisien.

Assoc. Prof. Kei-Ichiro Murai menyampaikan materi “X-ray Analyses for Material Science”

Selanjutnya, Assoc. Prof. Hitoshi Mizuguchi membawa para peserta menyelami dunia mikroplastik di udara melalui materi “Analysis of Airborne Microplastics by Pyrolysis-Gas Chromatography-Mass Spectroscopy”. Prof. Mizuguchi memaparkan metode analisis mikroplastik di udara menggunakan teknik pirolisis-gas kromatografi-mass spektroskopi. Teknik ini membantu dalam mendeteksi dan menganalisis partikel mikroplastik yang semakin banyak mencemari lingkungan, terutama di udara perkotaan.

Assoc. Prof. Hitoshi Mizuguchi memaparkan materi “Analysis of Airborne Microplastics by Pyrolysis-Gas Chromatography-Mass Spectroscopy” (Foto: Damar)

Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Dr. Suherman, pakar kimia lingkungan dari UGM. Dalam moderasinya, Dr. Suherman menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam penelitian ilmiah dan bagaimana pengetahuan yang dibagikan oleh para pakar dari Universitas Tokushima dapat membantu UGM dalam mencapai tujuan penelitian yang lebih tinggi.

Lebih dari itu, acara ini memiliki relevansi yang kuat dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Materi tentang analisis material oleh Prof. Murai berkontribusi pada SDGs 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mendorong penelitian dan inovasi di bidang teknologi material yang ramah lingkungan dan efisien.

Presentasi Prof. Mizuguchi tentang mikroplastik berhubungan langsung dengan SDGs 14 (Kehidupan di Bawah Air) dan SDGs 15 (Kehidupan di Darat). Analisis dan deteksi mikroplastik sangat penting untuk mengatasi polusi plastik yang mengancam ekosistem laut dan darat.

Kegiatan ini juga mendukung SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi internasional antara UGM dan Universitas Tokushima. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman ini memperkuat jaringan akademik global dan mendukung pencapaian SDGs secara kolektif.

Penulis: Damar Novi Pradityaka
Fotografi: Roory Zaky Hasya
Editor: Febriska Noor Fitriana

Read More
Translate