Search
Search
Search

Penelitian dan Inovasi

Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Lakukan Eksplorasi Geothermal di Jawa Barat

Tim Riset Geofisika UGM melakukan eksplorasi geothermal di kawasan Karaha, Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan Pertamina Geothermal Energi Jawa Barat. Pelaksanaan survey dilaksanakan selama 1 minggu sejak 22 – 30 Agustus 2024. Anggota tim yang terlibat adalah para peneliti yang tergabung dalam Geoseismal Research Center Geofisika FMIPA UGM.

Untuk memastikan perangkat dan alat dapat dipakai dengan maksimal di lapangan, sebelumnya tim telah berulang kali melakukan uji coba penerbangan pada alat drone yang digunakan. Di sisi lain, sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Teknologi magnetometer untuk drone ini masih terbilang baru terutama untuk diaplikasikan di area geothermal. Tantangannya adalah karena lapangan geothermal memiliki medan yang ekstrem, seorang pilot drone harus memahami ketinggian tebing-tebing sekitar yang menghambat penerbangan drone,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan eksplorasi tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam eksplorasi panas bumi dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More

Tim Riset Geofisika FMIPA UGM Lakukan Eksplorasi Geothermal di Jawa Barat

Tim Riset Geofisika UGM melakukan eksplorasi geothermal di kawasan Karaha, Jawa Barat. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan Pertamina Geothermal Energi Jawa Barat. Pelaksanaan survey dilaksanakan selama 1 minggu sejak 22 – 30 Agustus 2024. Anggota tim yang terlibat adalah para peneliti yang tergabung dalam Geoseismal Research Center Geofisika FMIPA UGM.

Untuk memastikan perangkat dan alat dapat dipakai dengan maksimal di lapangan, sebelumnya tim telah berulang kali melakukan uji coba penerbangan pada alat drone yang digunakan. Di sisi lain, sensor magnetik pada drone ini memiliki keunggulan berupa fitur 6 arah vektor sensor yang membuat hasil pengukurannya lebih detail dan presisi. Selain itu, sensor magnetik yang ada terbilang cukup ringan dengan berat kurang dari 2 kilogram. Di sisi lain, drone ini mampu terbang selama 30 menit.

“Teknologi magnetometer untuk drone ini masih terbilang baru terutama untuk diaplikasikan di area geothermal. Tantangannya adalah karena lapangan geothermal memiliki medan yang ekstrem, seorang pilot drone harus memahami ketinggian tebing-tebing sekitar yang menghambat penerbangan drone,” papar Pamungkas, selaku Tim Riset Geofisika FMIPA UGM.

Kegiatan eksplorasi tersebut merupakan cerminan dari SDGs nomor 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan keterampilan dalam menerbangkan drone bagi peneliti serta nomor 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui riset dan inovasi dalam eksplorasi panas bumi dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.

Penulis: Febriska Noor Fitriana
Foto: Pamungkas Yuliantoro

Read More
Translate