Search
Search
Search

News

Kisah Pesawat Ashwincarra Menaklukan Langit Istanbul Turki

Pesawat tanpa awak Ashwincarra besutan tim Gamaforce UGM berhasil unjuk kebolehan mengarungi langit Istanbul Turki. Rasa bangga bukan hanya karena bisa memamerkan karya di negara lain, tetapi juga berhasil membawa kemenangan yang mengarumkan nama universitas dan Indonesia di mata dunia. Ashwincarra berhasil meraih juara 3 setelah sebelumnya berkompetisi dengan 345 tim lain dari berbagai negara di  dunia dan bersaing dengan 20 robot terbang tangguh lainnya pada final di Turki.

Namun, siapa sangka prestasi itu tidaklah diperoleh dengan mudah. Sebab, robot terbang rakitan mahasiswa UGM itu sempat mengalami kerusakan berat, tepatnya saat melalui perlombaan di ronde terbang ketiga. Ashwincarra sempat mengalami kesulitan landing  karena faktor cuaca yang tidak bersahabat.

“Sempat mengalami hard landing karena saat itu angin bertiup cukup kencang sehingga mengakibatkan sayap pesawat rusak,” jelas ketua tim Gamaforce, Ariefa Yusabih, saat konferensi pers dan demo terbang Ashwincarra di Lapangan Pancasila, lembah UGM, Kamis (25/9) .

Tidak hanya kerusakaan saat ronde tiga, gangguan kembali dialami tim Gamaforce saat menerbangkan Ashwincarra saat ronde keempat. Kala itu pesawat mengalami tabrakan di udara dengan pesawat tim lain. Tabrakan itu mengakibatkan kerusakan cukup fatal yang menyebabkan sayap dan badan pesawat hancur. Sementara mereka hanya diberi waktu selama dua jam untuk melakukan perbaikan pesawat serta harus melalui technical inspection ulang untuk memastikan komponen pesawat telah sesuai dengan standar yang ditetapkan juri baik secara fisik maupun komunikasinya.

“Jadi, dalam dua jam tim Gamaforce harus memasang ulang, memindahkan semua komponen elektronis pesawat ke badan pesawat cadangan, lalu memperbaiki sayap yang rusak. Kondisi tersebut benar-benar menguras tenaga dan pikiran tim agar bisa menyelesaikan perbaikan tepat waktu,” paparnya.

Dia mengungkapkan pada kompetisi itu setiap tim diwajibkan harus mengikuti minimal 5 ronde terbang. Tim Gamaforce berhasil menyelesaikan 5 ronde terbang setelah melampaui berbagai rintangan di dalamnya. Dalam babak final robot Ashwincarra terbang bersamaan dengan 9 pesawat tim lain. Setiap pesawat dituntut untuk berhasil mengikuti dan mengunci lawan sekaligus harus bisa menghindar dari kunci pesawat lainnya. Apabila pesawat yang diterbangkan dikunci pesawat lawan maka akan mendapatkan pengurangan poin dari juri.

“Tidak mudah untuk melakukan semua hal itu sekaligus, ditambah area terbang tidak terlalu luas sekitar 300×500 meter sehingga kemampuan pilot mengendalikan pesawat dan performa pesawat sangat menentukan, terutama saat melakukan manuver,” urainya.

Nyatanya hasil tidak  mengkhianti usaha. Kerja keras yang dilakukan tim Gamaforce berhasil membuahkan hasil manis. Ashwincarra yang merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia akhirnya dinyatakan sebagai juara tiga dari kategori fixe wing pada  Teknofest Fighter Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Competition yang berlangsung pada 10-14 September 2019 di Istanbul, Turki

Ashwincarra merupakan UAV tipe fixed wing dengan kemampuan manuver tinggi yang mampu lepas landas, mendarat, jelajah, kemudian mendeteksi, mengunci, dan mengikuti UAV lain baik secara manual dan mandiri menggunakan sistem kecerdasan buatan.  Dengan bobot 3,8 Kg pesawat ini memiliki kecepatan 150 Km/jam yang menjadikannya paling unggul dalam mengejar pesawat lawan maupun menghindar dari kemungkinan terkunci oleh pesawat lawan.

“Pesawat ini bisa terbang hingga 40 menit dengan jarak terbang hingga 500 meter,” jelasnya.

Pesawat dilengkapi dengan telemetry 433MHz 100mW, Modul GPS, dan sensor kamera 8 megapiksel. Selain itu juga First Person View (FPV) Camera dengan FOV 165° at 1080@60fps, Flight Controller Pixhawk , Electronic Speed Controller (ESC) 100A, Video Transmitter 5.8GHz, serta baterai litium 15Ah 14.8V 65C.

Ashwincarra dikembangkan oleh tim Gamafroce yang terdiri dari beberapa mahasiswa dari Fakultas Teknik, MIPA, serta Sekolah Vokasi. Mereka adalah Ariefa Yusabih (ketua), Fauni Ambarsari (manajer), Dwi Novarifanto (elektronis dan ground control station), Baskara (progamer), Eko Putra Wijaya (pilot), serta Ery Setiawan (mekanis). Pengembangan dilakukan dibawah bimbingan Dr. Andi Dharmawan, S.Si., M.Cs dan Dani Adhipta, S.Si., M.T. (Humas UGM/Ika; foto:Firsto)

 

sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/18507-kisah-pesawat-ashwincarra-menaklukan-langit-istanbul-turki

Read More

Syarif Hidayat Lulus Ujian Tertutup Program Doktor Fakultas MIPA UGM

Syarif Hidayat, mahasiswa angkatan 2014 pada Program Studi Doktor Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada dengan bimbingan Tim Promotor: Dr.techn. Ahmad Ashari, M.I.Kom. dan Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si. berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan Tim Penguji dan dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor pada hari Selasa tanggal 24 September 2019 dengan disertasi berjudul “Model Klasifikasi dengan Kompleksitas Rendah pada Sistem Deteksi Jatuh”.

Syarif Hidayat sudah memenuhi salah satu persyaratan Ujian Tertutup berupa publikasi di International Journal of Advanced Computer Science and Applications, Vol. 10, Issue 6, June 2019 dengan judul “Depth Limitation and Splitting Criteria Optimization on Random Forest for Efficient Human Activity Classification”.

Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Departemen IKE, Gedung Perkuliahan S1 FMIPA UGM (lantai 4) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Prof. Dr. Triyono, S.U. dan 7 anggota Tim Penguji yaitu Dr.techn. Ahmad Ashari, M.I.Kom.,  Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si., Dr. Danang Lelono, S.Si., M.T., Dr. Andi Dharmawan, S.Si., M.Cs., Dr. Yohanes Suyanto, M.I.Kom., Yunita Sari, M.Sc., Ph.D. dan penguji tamu dari Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan: Dr. Abdul Fadlil, M.T.

Read More

Robot Terbang UGM Juarai Kompetisi UAV di Turki

Robot Ashwincarra UGM berhasil meraih juara 3 dalam Teknofest Fighter Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Competition yang berlangsung pada 10-14 September 2019 di Istanbul, Turki

Ashwincarra adalah robot terbang unggulan karya tim Gadjah Mada Flying Object Research Center (Gamaforce). Ini merupakan pesawat UAV kategori fixed wing yang dikembangkan di bawah bimbingan Dr. Andi Dharmawan, S.Si., M.Cs dan Dani Adhipta, S.Si., M.T

Kasubdit Kreativitas Mahasiswa UGM, Suherman, Ph.D., mengapresiasi prestasi tim Gamaforce dalam kompetisi UAV di Turki. Tim dapat berlaga dengan maksimal dan menyelesaikan berbagai tantangan yang diberikan bahkan meraih juara yang mengharumkan nama UGM dan Indonesia di kancah dunia.

Pencapaian tersebut merupakan hasil dari kerja keras tim mahasiswa dan dukungan dosen pembimbing serta fakultas dan universitas.

“Kita bersyukur  karena capaian tahun ini lebih baik dari tahun lalu.  Tahun lalu UGM tidak masuk dalam 3 besar,  tahun ini kita peringkat 3,” jelasnya Jumat (20/9) di Kampus UGM.

Sebelum dinyatakan lolos untuk melaju dalam kompetisi di Turki, robot terbang Ashwincarra telah bersaing dalam rangkaian seleksi dengan 280 tim lain dari berbagai negara di dunia. Ashwincarra telah dikonfigurasi secara detail dan dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence.(Humas UGM/Ika)

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/18479-robot-terbang-ugm-juarai-kompetisi-uav-di-turki

Read More

Rapat Terbuka Senat Fakultas MIPA UGM 2019

Rapat Terbuka Senat Fakultas MIPA UGM dalam rangka Dies Natalis ke-64 Fakultas MIPA UGM diselenggarakan pada Rabu, 19 September 2019 di Ruang Auditorium FMIPA UGM.

Dalam Rapat yang didahului dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada kemudian dibuka oleh Ketua Senat Fakultas Prof. Dr. Supama, M.Si, dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto.

Pidato Dekan Fakultas MIPA UGM oleh Prof. Dr. Triyono, S.U yang melaporkan berbagai capaian Fakultas MIPA UGM dalam satu tahun terakhir. Selain itu disampaikan juga sebuah orasi ilmiah oleh Bapak Andrias Ekoyuono (Chief of Corporate Strategy Kumparan.com) mengenai “Peningkatan Kualitas SDM dalam memasuki era Industri 4.0 dan Society 5.0 di Indonesia”.

Dalam kagiatan ini penghargaan atas prestasi-prestasi turut diberikan kepada sivitas akademika Fakultas MIPA UGM. Rapat ditutup dengan Doa Syukur oleh Moh. Edi Wibowo, S.Kom., M.Kom., Ph.D.

 

Read More

DIKE FMIPA Bentuk Asosiasi Program Studi Elins

Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada menggelar Reuni Akbar pada Hari Sabtu (14/9). Reuni Akbar DIKE dengan tajuk Alumni Bersinergi diisi berbagai rangkaian acara antara lain Talkshow, Expo Bidang Teknologi, Kongres Alumni, Pembentukan Asosiasi Program Studi di bidang Elektronika dan Instrumentasi dan ditutup dengan acara makan malam. Acara dibuka oleh Dekan FMIPA UGM, Prof.Dr.Triyono., S.U. Sedangkan untuk hasil asosiasi dan kongres diumumkan oleh Ketua DIKE, Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D.

Talkshow dengan tema Sinergi Akademik, Pemerintah dan Industri di Era Transformasi dan Disrupsi Digital menghadirkan 4 pembicara, yaitu Eko Suryo Prihantoro (Kepala Kominfo Kab. Sleman), Luthfi Rahman (Karyawan Google Indonesia), Mardhani Riasetiawan (Dosen DIKE FMIPA UGM), dan Malik Khidir (Founder STECHOQ Robotika Indonesia) dengan moderator Idham Ananta Timur (Dosen DIKE FMIPA UGM). Keempat pembicara merupakan alumni dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika.

Sementara Expo Bidang Teknologi menampilkan hasil penelitian 5 Laboratorium Riset yang ada di Departemen Ilmu Komputer, Kelompok Riset di UGM. Selain itu, juga beberapa perusahaan startup di bidang teknologi serta ekonomi kreatif. Mereka yang tampil diantaranya Lab Riset Sistem Cerdas, Lab Riset Algoritma dan Komputasi, Lab Riset Elektronika dan Instrumentasi, Lab Riset Sistem Komputer dan Jaringan, Lab Riset Rekayasa Perangkat Lunak dan Data, Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (HIMAKOM), dan Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi (HMEI). Tampil pula stan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komputer (HIMPASIKOM), Himpunan Mahasiswa Doktoral Ilmu Komputer (HIMADIKOM), Gamaforce, AMX UAV TECHNOLOGIES, Catapa (GDPLabs), BNI Life KP Yogyakarta, PT KARYA SOLUSI ANGKASA/PT ASTANA INDRA KARYA dan Roemah CreaSHE.

Sementara itu, dalam Kongres Alumni yang dihadiri dosen, mahasiswa, serta alumni Ilmu Komputer (S1, S2, S3), diperoleh beberapa masukan antara lain mengenai kurikulum Prodi S1/S2/S3 agar lebih inline dengan kebutuhan industri dan akademik. Dalam kongres ini juga telah terpilih Adityo Hidayat (S1 ILMU KOMPUTER ANGKATAN 1996) sebagai Ketua Alumni Ilmu Komputer. Sedangkan dalam Kongres Alumni Elektronika dan Instrumentasi (ELINS) disepakati untuk membentuk Badan Organisasi Ikatan Alumni dengan nama KAELINS (Keluarga Alumni Elins) dengan ketua dalam bentuk kolegial dan terpilih Ahmad Azhari sebagai Ketua Prodi, M. Taqi Ramadhan sebagai Ketua HMEI, Wirawan Alex untuk Angkatan ’90an Ke atas dan Ardian Rafiq untuk Angkatan Muda ‘2000an.

Harapannya, dengan terbentuknya KAELINS sebagai role model akan terhubung jejaring seperti kuliah umum (workshop), jaringan kerja praktik, maupun workshop industri. Selain itu, KAELINS sebagai wadah alumni untuk memberikan dukungan kepada Program Studi terkait hal-hal akademik, seperti kurikulum, ekosistem pengajaran, dan juga untuk kepentingan akreditasi. (Humas UGM/ Agung)

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/18453-reuni-dike-bentuk-asosiasi-program-studi-elins

Read More

Kisah Pesawat Ashwincarra Menaklukan Langit Istanbul Turki

Pesawat tanpa awak Ashwincarra besutan tim Gamaforce UGM berhasil unjuk kebolehan mengarungi langit Istanbul Turki. Rasa bangga bukan hanya karena bisa memamerkan karya di negara lain, tetapi juga berhasil membawa kemenangan yang mengarumkan nama universitas dan Indonesia di mata dunia. Ashwincarra berhasil meraih juara 3 setelah sebelumnya berkompetisi dengan 345 tim lain dari berbagai negara di  dunia dan bersaing dengan 20 robot terbang tangguh lainnya pada final di Turki.

Namun, siapa sangka prestasi itu tidaklah diperoleh dengan mudah. Sebab, robot terbang rakitan mahasiswa UGM itu sempat mengalami kerusakan berat, tepatnya saat melalui perlombaan di ronde terbang ketiga. Ashwincarra sempat mengalami kesulitan landing  karena faktor cuaca yang tidak bersahabat.

“Sempat mengalami hard landing karena saat itu angin bertiup cukup kencang sehingga mengakibatkan sayap pesawat rusak,” jelas ketua tim Gamaforce, Ariefa Yusabih, saat konferensi pers dan demo terbang Ashwincarra di Lapangan Pancasila, lembah UGM, Kamis (25/9) .

Tidak hanya kerusakaan saat ronde tiga, gangguan kembali dialami tim Gamaforce saat menerbangkan Ashwincarra saat ronde keempat. Kala itu pesawat mengalami tabrakan di udara dengan pesawat tim lain. Tabrakan itu mengakibatkan kerusakan cukup fatal yang menyebabkan sayap dan badan pesawat hancur. Sementara mereka hanya diberi waktu selama dua jam untuk melakukan perbaikan pesawat serta harus melalui technical inspection ulang untuk memastikan komponen pesawat telah sesuai dengan standar yang ditetapkan juri baik secara fisik maupun komunikasinya.

“Jadi, dalam dua jam tim Gamaforce harus memasang ulang, memindahkan semua komponen elektronis pesawat ke badan pesawat cadangan, lalu memperbaiki sayap yang rusak. Kondisi tersebut benar-benar menguras tenaga dan pikiran tim agar bisa menyelesaikan perbaikan tepat waktu,” paparnya.

Dia mengungkapkan pada kompetisi itu setiap tim diwajibkan harus mengikuti minimal 5 ronde terbang. Tim Gamaforce berhasil menyelesaikan 5 ronde terbang setelah melampaui berbagai rintangan di dalamnya. Dalam babak final robot Ashwincarra terbang bersamaan dengan 9 pesawat tim lain. Setiap pesawat dituntut untuk berhasil mengikuti dan mengunci lawan sekaligus harus bisa menghindar dari kunci pesawat lainnya. Apabila pesawat yang diterbangkan dikunci pesawat lawan maka akan mendapatkan pengurangan poin dari juri.

“Tidak mudah untuk melakukan semua hal itu sekaligus, ditambah area terbang tidak terlalu luas sekitar 300×500 meter sehingga kemampuan pilot mengendalikan pesawat dan performa pesawat sangat menentukan, terutama saat melakukan manuver,” urainya.

Nyatanya hasil tidak  mengkhianti usaha. Kerja keras yang dilakukan tim Gamaforce berhasil membuahkan hasil manis. Ashwincarra yang merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia akhirnya dinyatakan sebagai juara tiga dari kategori fixe wing pada  Teknofest Fighter Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Competition yang berlangsung pada 10-14 September 2019 di Istanbul, Turki

Ashwincarra merupakan UAV tipe fixed wing dengan kemampuan manuver tinggi yang mampu lepas landas, mendarat, jelajah, kemudian mendeteksi, mengunci, dan mengikuti UAV lain baik secara manual dan mandiri menggunakan sistem kecerdasan buatan.  Dengan bobot 3,8 Kg pesawat ini memiliki kecepatan 150 Km/jam yang menjadikannya paling unggul dalam mengejar pesawat lawan maupun menghindar dari kemungkinan terkunci oleh pesawat lawan.

“Pesawat ini bisa terbang hingga 40 menit dengan jarak terbang hingga 500 meter,” jelasnya.

Pesawat dilengkapi dengan telemetry 433MHz 100mW, Modul GPS, dan sensor kamera 8 megapiksel. Selain itu juga First Person View (FPV) Camera dengan FOV 165° at 1080@60fps, Flight Controller Pixhawk , Electronic Speed Controller (ESC) 100A, Video Transmitter 5.8GHz, serta baterai litium 15Ah 14.8V 65C.

Ashwincarra dikembangkan oleh tim Gamafroce yang terdiri dari beberapa mahasiswa dari Fakultas Teknik, MIPA, serta Sekolah Vokasi. Mereka adalah Ariefa Yusabih (ketua), Fauni Ambarsari (manajer), Dwi Novarifanto (elektronis dan ground control station), Baskara (progamer), Eko Putra Wijaya (pilot), serta Ery Setiawan (mekanis). Pengembangan dilakukan dibawah bimbingan Dr. Andi Dharmawan, S.Si., M.Cs dan Dani Adhipta, S.Si., M.T. (Humas UGM/Ika; foto:Firsto)

 

sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/18507-kisah-pesawat-ashwincarra-menaklukan-langit-istanbul-turki

Read More

Syarif Hidayat Lulus Ujian Tertutup Program Doktor Fakultas MIPA UGM

Syarif Hidayat, mahasiswa angkatan 2014 pada Program Studi Doktor Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada dengan bimbingan Tim Promotor: Dr.techn. Ahmad Ashari, M.I.Kom. dan Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si. berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan Tim Penguji dan dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup Program Doktor pada hari Selasa tanggal 24 September 2019 dengan disertasi berjudul “Model Klasifikasi dengan Kompleksitas Rendah pada Sistem Deteksi Jatuh”.

Syarif Hidayat sudah memenuhi salah satu persyaratan Ujian Tertutup berupa publikasi di International Journal of Advanced Computer Science and Applications, Vol. 10, Issue 6, June 2019 dengan judul “Depth Limitation and Splitting Criteria Optimization on Random Forest for Efficient Human Activity Classification”.

Ujian Tertutup yang dilaksanakan di Ruang Sidang Departemen IKE, Gedung Perkuliahan S1 FMIPA UGM (lantai 4) berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dengan Ketua Tim Penguji: Prof. Dr. Triyono, S.U. dan 7 anggota Tim Penguji yaitu Dr.techn. Ahmad Ashari, M.I.Kom.,  Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si., Dr. Danang Lelono, S.Si., M.T., Dr. Andi Dharmawan, S.Si., M.Cs., Dr. Yohanes Suyanto, M.I.Kom., Yunita Sari, M.Sc., Ph.D. dan penguji tamu dari Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan: Dr. Abdul Fadlil, M.T.

Read More

Robot Terbang UGM Juarai Kompetisi UAV di Turki

Robot Ashwincarra UGM berhasil meraih juara 3 dalam Teknofest Fighter Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Competition yang berlangsung pada 10-14 September 2019 di Istanbul, Turki

Ashwincarra adalah robot terbang unggulan karya tim Gadjah Mada Flying Object Research Center (Gamaforce). Ini merupakan pesawat UAV kategori fixed wing yang dikembangkan di bawah bimbingan Dr. Andi Dharmawan, S.Si., M.Cs dan Dani Adhipta, S.Si., M.T

Kasubdit Kreativitas Mahasiswa UGM, Suherman, Ph.D., mengapresiasi prestasi tim Gamaforce dalam kompetisi UAV di Turki. Tim dapat berlaga dengan maksimal dan menyelesaikan berbagai tantangan yang diberikan bahkan meraih juara yang mengharumkan nama UGM dan Indonesia di kancah dunia.

Pencapaian tersebut merupakan hasil dari kerja keras tim mahasiswa dan dukungan dosen pembimbing serta fakultas dan universitas.

“Kita bersyukur  karena capaian tahun ini lebih baik dari tahun lalu.  Tahun lalu UGM tidak masuk dalam 3 besar,  tahun ini kita peringkat 3,” jelasnya Jumat (20/9) di Kampus UGM.

Sebelum dinyatakan lolos untuk melaju dalam kompetisi di Turki, robot terbang Ashwincarra telah bersaing dalam rangkaian seleksi dengan 280 tim lain dari berbagai negara di dunia. Ashwincarra telah dikonfigurasi secara detail dan dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence.(Humas UGM/Ika)

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/18479-robot-terbang-ugm-juarai-kompetisi-uav-di-turki

Read More

Rapat Terbuka Senat Fakultas MIPA UGM 2019

Rapat Terbuka Senat Fakultas MIPA UGM dalam rangka Dies Natalis ke-64 Fakultas MIPA UGM diselenggarakan pada Rabu, 19 September 2019 di Ruang Auditorium FMIPA UGM.

Dalam Rapat yang didahului dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada kemudian dibuka oleh Ketua Senat Fakultas Prof. Dr. Supama, M.Si, dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto.

Pidato Dekan Fakultas MIPA UGM oleh Prof. Dr. Triyono, S.U yang melaporkan berbagai capaian Fakultas MIPA UGM dalam satu tahun terakhir. Selain itu disampaikan juga sebuah orasi ilmiah oleh Bapak Andrias Ekoyuono (Chief of Corporate Strategy Kumparan.com) mengenai “Peningkatan Kualitas SDM dalam memasuki era Industri 4.0 dan Society 5.0 di Indonesia”.

Dalam kagiatan ini penghargaan atas prestasi-prestasi turut diberikan kepada sivitas akademika Fakultas MIPA UGM. Rapat ditutup dengan Doa Syukur oleh Moh. Edi Wibowo, S.Kom., M.Kom., Ph.D.

 

Read More

DIKE FMIPA Bentuk Asosiasi Program Studi Elins

Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada menggelar Reuni Akbar pada Hari Sabtu (14/9). Reuni Akbar DIKE dengan tajuk Alumni Bersinergi diisi berbagai rangkaian acara antara lain Talkshow, Expo Bidang Teknologi, Kongres Alumni, Pembentukan Asosiasi Program Studi di bidang Elektronika dan Instrumentasi dan ditutup dengan acara makan malam. Acara dibuka oleh Dekan FMIPA UGM, Prof.Dr.Triyono., S.U. Sedangkan untuk hasil asosiasi dan kongres diumumkan oleh Ketua DIKE, Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D.

Talkshow dengan tema Sinergi Akademik, Pemerintah dan Industri di Era Transformasi dan Disrupsi Digital menghadirkan 4 pembicara, yaitu Eko Suryo Prihantoro (Kepala Kominfo Kab. Sleman), Luthfi Rahman (Karyawan Google Indonesia), Mardhani Riasetiawan (Dosen DIKE FMIPA UGM), dan Malik Khidir (Founder STECHOQ Robotika Indonesia) dengan moderator Idham Ananta Timur (Dosen DIKE FMIPA UGM). Keempat pembicara merupakan alumni dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika.

Sementara Expo Bidang Teknologi menampilkan hasil penelitian 5 Laboratorium Riset yang ada di Departemen Ilmu Komputer, Kelompok Riset di UGM. Selain itu, juga beberapa perusahaan startup di bidang teknologi serta ekonomi kreatif. Mereka yang tampil diantaranya Lab Riset Sistem Cerdas, Lab Riset Algoritma dan Komputasi, Lab Riset Elektronika dan Instrumentasi, Lab Riset Sistem Komputer dan Jaringan, Lab Riset Rekayasa Perangkat Lunak dan Data, Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (HIMAKOM), dan Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi (HMEI). Tampil pula stan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komputer (HIMPASIKOM), Himpunan Mahasiswa Doktoral Ilmu Komputer (HIMADIKOM), Gamaforce, AMX UAV TECHNOLOGIES, Catapa (GDPLabs), BNI Life KP Yogyakarta, PT KARYA SOLUSI ANGKASA/PT ASTANA INDRA KARYA dan Roemah CreaSHE.

Sementara itu, dalam Kongres Alumni yang dihadiri dosen, mahasiswa, serta alumni Ilmu Komputer (S1, S2, S3), diperoleh beberapa masukan antara lain mengenai kurikulum Prodi S1/S2/S3 agar lebih inline dengan kebutuhan industri dan akademik. Dalam kongres ini juga telah terpilih Adityo Hidayat (S1 ILMU KOMPUTER ANGKATAN 1996) sebagai Ketua Alumni Ilmu Komputer. Sedangkan dalam Kongres Alumni Elektronika dan Instrumentasi (ELINS) disepakati untuk membentuk Badan Organisasi Ikatan Alumni dengan nama KAELINS (Keluarga Alumni Elins) dengan ketua dalam bentuk kolegial dan terpilih Ahmad Azhari sebagai Ketua Prodi, M. Taqi Ramadhan sebagai Ketua HMEI, Wirawan Alex untuk Angkatan ’90an Ke atas dan Ardian Rafiq untuk Angkatan Muda ‘2000an.

Harapannya, dengan terbentuknya KAELINS sebagai role model akan terhubung jejaring seperti kuliah umum (workshop), jaringan kerja praktik, maupun workshop industri. Selain itu, KAELINS sebagai wadah alumni untuk memberikan dukungan kepada Program Studi terkait hal-hal akademik, seperti kurikulum, ekosistem pengajaran, dan juga untuk kepentingan akreditasi. (Humas UGM/ Agung)

Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/18453-reuni-dike-bentuk-asosiasi-program-studi-elins

Read More
Translate