Search
Search
Search

Desember 3, 2024

Simak Perjalanan Shafna Menjadi MC Berprestasi di UGM dari Acara Kecil hingga Panggung Bergengsi

Menjadi seorang pembawa acara atau Master of Ceremony (MC) dalam berbagai acara bergengsi adalah pencapaian yang diraih melalui proses panjang bagi Shafna, mahasiswa Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM). Ketertarikannya pada dunia public speaking mulai tumbuh sejak SMA, saat ia terpilih menjadi Duta Genre di sekolahnya. Perjalanan serius Shafna sebagai MC dimulai ketika ia memberanikan diri mengikuti seleksi MC untuk acara wisuda UGM. Keberhasilannya lolos seleksi membuka banyak peluang, termasuk tampil dalam acara-acara resmi universitas. “Waktu itu, saya melihat banyak orang yang hebat dalam public speaking. Saya jadi tertarik dan memberanikan diri untuk mencoba MC di acara kecil-kecilan,” papar Shafna.

“Waktu itu, saya melihat banyak orang hebat dalam public speaking. Saya jadi tertarik dan mulai mencoba menjadi MC di acara kecil-kecilan,” kenang Shafna. Perjalanan Shafna sebagai MC tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesarnya adalah ketika ia harus membawakan acara menggunakan bahasa Inggris di konferensi internasional ICARES 2024, yang berfokus pada bidang aero dan satelit. Namun, tantangan tersebut justru menjadi momen berharga untuk keluar dari zona nyaman dan memperkaya pengalaman.

“Setelah wisuda UGM, saya mendapat tawaran menjadi MC di acara Malam Insan Berprestasi UGM, lalu berlanjut ke acara workshop UGM dan Kagama. Bahkan, saya berkesempatan tampil di depan Ibu Rektor UGM,” ujar Shafna dengan bangga. Baginya, menjadi MC di acara ICARES 2024 dan Malam Insan Berprestasi UGM adalah pengalaman yang paling berkesan. “ICARES itu sangat menantang. Selain belajar public speaking, saya juga mendapat ilmu baru tentang satelit yang sesuai dengan jurusan saya. Sementara itu, di Malam Insan Berprestasi, saya merasa sangat dihormati. Saya di-makeup secara profesional dan membacakan nama-nama dosen serta penerima penghargaan dengan elegan. Rasanya seperti sebuah kehormatan besar,” ungkapnya.

Meski pernah mengalami kesulitan, seperti momen blank saat tampil, Shafna terus berusaha meningkatkan kemampuannya. Baginya, menjadi MC bukan hanya soal membawakan acara, tetapi juga tentang belajar, beradaptasi, dan terus mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman.

Perjalanan Shafna sebagai MC juga mencerminkan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4: Pendidikan Berkualitas. Dengan keterampilan public speaking-nya, ia tidak hanya mengembangkan diri, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk terus belajar dan meningkatkan keahlian.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Shafna Puspita Prastya
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Gemakan Podcast Berkarakter sebagai Refleksi Mahasiswa tentang Teknologi dan Kesehatan Mental di Era Digital

Festival Karakter UGM 2024 menjadi salah satu ajang kreatif terbesar di Universitas Gadjah Mada, dirancang untuk mengasah kepemimpinan, kreativitas, dan karakter mahasiswa. Salah satu sorotan dalam acara ini adalah kompetisi Lomba Podcast Berkarakter, yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyuarakan ide-ide inovatif mereka. Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), Shafna Puspita dari Geofisika, berkolaborasi dengan Erda, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2022, berhasil menciptakan podcast bertema “Dampak Teknologi terhadap Kesehatan Mental”. Dalam podcast tersebut, mereka mengupas isu krusial yang relevan dengan kehidupan mahasiswa saat ini.

“Kami memilih tema ini karena di era sekarang, teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa. Teknologi memang memudahkan banyak hal, tetapi di sisi lain, dampak negatifnya terhadap kesehatan mental sangat signifikan,” ungkap Shafna.

Melalui podcast ini, mereka membahas berbagai tantangan yang dihadapi mahasiswa, seperti tekanan akademik, burnout, hingga potensi depresi yang sering kali diperparah oleh kecanduan teknologi dan media sosial. Tak hanya mengidentifikasi permasalahan, mereka juga memberikan solusi praktis, seperti cara mengurangi adiksi terhadap gadget dan menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.

Pembuatan podcast ini bukan tanpa hambatan. Shafna mengungkapkan bahwa waktu menjadi tantangan terbesar mereka. “Timeline Festival Karakter sangat mepet. Kami baru bisa mengambil video pada tengah malam tanggal 3 November karena jadwal yang bentrok dengan kegiatan lain,” ujarnya. Selain itu, keterbatasan alat juga menjadi kendala teknis. Awalnya, mereka berencana merekam dengan dua sudut pandang untuk memberikan pengalaman visual yang lebih menarik. Namun, karena hanya memiliki satu kamera, konsep ini harus diubah menjadi satu sudut pandang saja. Meskipun tantangan ini cukup besar, Shafna dan Erda tetap optimis. Bagi mereka, pengalaman pertama mengikuti lomba ini adalah kesempatan berharga untuk belajar dan menikmati proses kreatif.

Kegiatan ini mencerminkan penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, melalui penguatan karakter mahasiswa lewat aktivitas kreatif seperti Festival Karakter. Selain itu, tema podcast mereka juga selaras dengan poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan memanfaatkan media digital untuk menyampaikan solusi terhadap dampak teknologi pada kesehatan mental. Festival Karakter UGM 2024 membuktikan bahwa kolaborasi mahasiswa dapat menciptakan karya bermakna yang tidak hanya inspiratif, tetapi juga relevan dengan tantangan kehidupan modern.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Shafna Puspita Prastya
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Simak Perjalanan Shafna Menjadi MC Berprestasi di UGM dari Acara Kecil hingga Panggung Bergengsi

Menjadi seorang pembawa acara atau Master of Ceremony (MC) dalam berbagai acara bergengsi adalah pencapaian yang diraih melalui proses panjang bagi Shafna, mahasiswa Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM). Ketertarikannya pada dunia public speaking mulai tumbuh sejak SMA, saat ia terpilih menjadi Duta Genre di sekolahnya. Perjalanan serius Shafna sebagai MC dimulai ketika ia memberanikan diri mengikuti seleksi MC untuk acara wisuda UGM. Keberhasilannya lolos seleksi membuka banyak peluang, termasuk tampil dalam acara-acara resmi universitas. “Waktu itu, saya melihat banyak orang yang hebat dalam public speaking. Saya jadi tertarik dan memberanikan diri untuk mencoba MC di acara kecil-kecilan,” papar Shafna.

“Waktu itu, saya melihat banyak orang hebat dalam public speaking. Saya jadi tertarik dan mulai mencoba menjadi MC di acara kecil-kecilan,” kenang Shafna. Perjalanan Shafna sebagai MC tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesarnya adalah ketika ia harus membawakan acara menggunakan bahasa Inggris di konferensi internasional ICARES 2024, yang berfokus pada bidang aero dan satelit. Namun, tantangan tersebut justru menjadi momen berharga untuk keluar dari zona nyaman dan memperkaya pengalaman.

“Setelah wisuda UGM, saya mendapat tawaran menjadi MC di acara Malam Insan Berprestasi UGM, lalu berlanjut ke acara workshop UGM dan Kagama. Bahkan, saya berkesempatan tampil di depan Ibu Rektor UGM,” ujar Shafna dengan bangga. Baginya, menjadi MC di acara ICARES 2024 dan Malam Insan Berprestasi UGM adalah pengalaman yang paling berkesan. “ICARES itu sangat menantang. Selain belajar public speaking, saya juga mendapat ilmu baru tentang satelit yang sesuai dengan jurusan saya. Sementara itu, di Malam Insan Berprestasi, saya merasa sangat dihormati. Saya di-makeup secara profesional dan membacakan nama-nama dosen serta penerima penghargaan dengan elegan. Rasanya seperti sebuah kehormatan besar,” ungkapnya.

Meski pernah mengalami kesulitan, seperti momen blank saat tampil, Shafna terus berusaha meningkatkan kemampuannya. Baginya, menjadi MC bukan hanya soal membawakan acara, tetapi juga tentang belajar, beradaptasi, dan terus mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman.

Perjalanan Shafna sebagai MC juga mencerminkan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4: Pendidikan Berkualitas. Dengan keterampilan public speaking-nya, ia tidak hanya mengembangkan diri, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk terus belajar dan meningkatkan keahlian.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Shafna Puspita Prastya
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More

Mahasiswa FMIPA UGM Gemakan Podcast Berkarakter sebagai Refleksi Mahasiswa tentang Teknologi dan Kesehatan Mental di Era Digital

Festival Karakter UGM 2024 menjadi salah satu ajang kreatif terbesar di Universitas Gadjah Mada, dirancang untuk mengasah kepemimpinan, kreativitas, dan karakter mahasiswa. Salah satu sorotan dalam acara ini adalah kompetisi Lomba Podcast Berkarakter, yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyuarakan ide-ide inovatif mereka. Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM), Shafna Puspita dari Geofisika, berkolaborasi dengan Erda, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2022, berhasil menciptakan podcast bertema “Dampak Teknologi terhadap Kesehatan Mental”. Dalam podcast tersebut, mereka mengupas isu krusial yang relevan dengan kehidupan mahasiswa saat ini.

“Kami memilih tema ini karena di era sekarang, teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa. Teknologi memang memudahkan banyak hal, tetapi di sisi lain, dampak negatifnya terhadap kesehatan mental sangat signifikan,” ungkap Shafna.

Melalui podcast ini, mereka membahas berbagai tantangan yang dihadapi mahasiswa, seperti tekanan akademik, burnout, hingga potensi depresi yang sering kali diperparah oleh kecanduan teknologi dan media sosial. Tak hanya mengidentifikasi permasalahan, mereka juga memberikan solusi praktis, seperti cara mengurangi adiksi terhadap gadget dan menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.

Pembuatan podcast ini bukan tanpa hambatan. Shafna mengungkapkan bahwa waktu menjadi tantangan terbesar mereka. “Timeline Festival Karakter sangat mepet. Kami baru bisa mengambil video pada tengah malam tanggal 3 November karena jadwal yang bentrok dengan kegiatan lain,” ujarnya. Selain itu, keterbatasan alat juga menjadi kendala teknis. Awalnya, mereka berencana merekam dengan dua sudut pandang untuk memberikan pengalaman visual yang lebih menarik. Namun, karena hanya memiliki satu kamera, konsep ini harus diubah menjadi satu sudut pandang saja. Meskipun tantangan ini cukup besar, Shafna dan Erda tetap optimis. Bagi mereka, pengalaman pertama mengikuti lomba ini adalah kesempatan berharga untuk belajar dan menikmati proses kreatif.

Kegiatan ini mencerminkan penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, melalui penguatan karakter mahasiswa lewat aktivitas kreatif seperti Festival Karakter. Selain itu, tema podcast mereka juga selaras dengan poin 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan memanfaatkan media digital untuk menyampaikan solusi terhadap dampak teknologi pada kesehatan mental. Festival Karakter UGM 2024 membuktikan bahwa kolaborasi mahasiswa dapat menciptakan karya bermakna yang tidak hanya inspiratif, tetapi juga relevan dengan tantangan kehidupan modern.

Penulis: Ratih cintia sari
Dokumentasi:  Shafna Puspita Prastya
Editor: Sulaiman Nurhidayat

Read More
Translate